Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
At this time money laundering has become a new phenomenon in the world and also an international
challenge. In its development to prevent and combat the crime of money laundering was established Law
No. 8 of 2010 on Prevention and Eradication of Money Laundering Crime. The Reporting Party is an
important party in carrying out the prevention and eradication of money laundering crime since the
reporting parties face to face with the perpetrators of crime who want to do money laundering. With the
incorporation of a notary and as a reporter for a suspicious transaction, the notary directly indirectly
embodies a clean, peaceful and prosperous country. In addition, the direct report made by the notary
has a positive impact on the notary itself. Notary as a reporter in the crime of money laundering, in the
PPTPPU Law and Government Regulation no. Law No. 57 of 2003 on Special Protection Procedures for
Reporting Party and Witnesses of TPPU (State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2003 Number
126, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4335) very concerned about legal
protection. The protection guarantee has been provided at the time of reporting. Thus the provision of
protection is provided before, during or after the case inspection process
Keywords: Legal Protection, Reporting Entity, Money Laundering Crime, and Notary Public..
dikembalikan kepada yang berhak1.
Latar Belakang Dan Rumusan Masalah
Pelaku kejahatan menyembunyikan hasil
Tindak pidana pencucian uang adalah
kejahatan dalam sistem keuangan atau dalam
kejahatan dengan karakteristik khusus dan juga
berbagai bentuk upaya lainnya. Tindakan
merupakan titik tolak dan cara pemberantasan
menyembunyikan hasil kejahatan atau dana-dana
terhadap kejahatan ekonomi bukan saja dengan
yang diperoleh dari tindak pidana dimaksudkan
memberantas kejahatan asalnya tetapi juga
untuk mengaburkan asal usul harta kekayaan.
memburu hasil kejahatan tersebut dengan
Praktek pencucian uang merupakan
menerapkan ketentuan anti pencucian uang,
tindak pidana yang amat sulit dibuktikan, karena
bukan saja pelaku kejahatan asalnya tertangkap
kegiatannya yang amat kompleks dan beragam,
tetapi juga ke mana aliran dana hasil
akan tetapi para pakar telah berhasil
kejahatannya terungkap, dengan menerapkan
menggolongkan proses pencuci
ketentuan anti pencucian uang menyertai
kejahatan asal, maka penegak hukum bisa
mendapatkan 2 (dua) sekaligus, yaitu
menangkap pelaku kejahatan asal dan sekaligus
merampas kembali hasil kejahatan untuk
1 Yenti Ganarsih, Penegakan Hukum Anti
Pencucian Uang dan Permasalahan di Indonesia,PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta 2015, h.1.
uang ini ke dalam tiga tahap yang dalam bidang hukum perdata seharusnya tidak
masing-masing berdiri sendiri tetapi seringkali dijadikan sarana pencucian uang oleh pelaku
juga dilakukan secara bersama-sama yaitu kejahatan. Hal ini justru akan mencoreng profesi
placement, layering dan integration . Notaris dan PPAT dan akan memunculkan stigma
Pada pasal 17 ayat 1 UU PPTPPU negatif di mata masyarakat, oleh karena itu perlu
nampaknya pembuat undang-undang masih adanya aturan khusus yang mengatur mengenai
fokus pada pencegahan dan pemberantasan profesi Notaris dan PPAT agar dimasukan
tindak pidana pencucian uang pada sektor sebagai pelapor yang wajib melaporkan transaksi
Penyedia Jasa Keuangan (PJK). Kategori mencurigakan yang dilakukan oleh para pihak.
profesi khususnya Notaris dan Pejabat Pembuat Dimasukannya Notaris dan PPAT
Akta Tanah (PPAT) tidak dikategorikan sebagai sebagai pelapor atas transaksi mencurigakan,
pihak pelapor sebagaimana yang ditentukan maka secara tidak langsung Notaris dan PPAT
dalam pasal 17 ayat 1 UU PPTPPU. Tidak berperan secara langsung mewujudkan negara
dikategorikan profesi Notaris dan PPAT sebagai yang bersih, damai dan sejahtera, selain itu secara
pihak pelapor dalam mencegah dan langsung laporan yang dilakukan oleh Notaris
memberantas TPPU mengakibatkan tidak dan PPAT membawa dampak positif bagi Notaris
adanya kewajiban hukum bagi Notaris dan/atau dan PPAT itu sendiri. Dampak positif pertama
PPAT untuk melaporkan transaksi adalah laporan yang dilakukan oleh Notaris dan
mencurigakan yang dilakukan para pihak. Imbas PPAT dapat mengembalikan citra Notaris dan
dari tidak dimasukannya profesi Notaris sebagai PPAT yang selama ini dianggap sebelah mata
pelapor atas transaksi mencurigakan adalah oleh masyarakat.
pelaku kejahatan memanfaatkan jasa Notaris Berkaitan dengan akta yang dibuat
dan PPAT untuk membantu menyembunyikan dihadapan Notaris, dapat saja para pihak yang
dan menyamarkan harta yang diperoleh dari merupakan pelaku tindak pidana pencucian uang
hasil kejahatan. yang memanfaatkan jasa Notaris dengan
Modus-modus pencucian uang yang membuat akta otentik atas suatu transaksi yang
akhir-akhir ini sering digunakan oleh para memperoleh dari hasil perbuatan tindak pidana
pelaku adalah dengan membeli real estate / (ilegal). Kemungkinan perbuatan ini dilakukan
properti rumah dengan memanfaatkan sarana pelaku agar transaksi pencucian uang tersebut
profesi Notaris dan PPAT. Para pelaku terhindar dari jeratan hukum karena adanya
kejahatan pencucian uang mengatasnamakan kerahasian jabatan yang dimiliki Notaris.
orang lain sebagai sarana menyembunyikan dan Berdasarkan latar belakang tersebut maka
menyamarkan asal mula harta kekayaan penyusun mengambil judul “Perlindungan
tersebut. Hukum Terhadap Notaris Sebagai Pelapor
Profesi Notaris dan PPAT yang Tindak Pidana Pencucian Uang”. dan dapat
terhormat yang bertugas melayani masyarakat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1.Apa peran Notaris sebagai pelapor diperlukan oleh sistem hukum negara maka
tindak pidana pencucian uang? jabatan Notaris akan tetap diperlukan
2.Apa perlindungan hukum terhadap eksistensinya di tengah masyarakat.4
Notaris sebagai pelapor tindak pidana pencucian Sejak masuknya notariat di Indonesia
uang? sampai tahun 1822, notariat ini hanya diatur oleh
2 buah reglemen yang agak terperinci, yakni dari
METODE PENELITIAN tahun 1625 dan 1765. Di dalam tahun 1822 (Stb.
Metode yang digunakan dalam penelitian No. 11) dikeluarkan “Instructie voor de
ini adalah penelitian hukum. Penelitian Hukum Notarissen in Indonesia” yang terdiri dari 34
(legal Research) adalah menemukan kebenaran pasal. Pada tahun 1860 diundangkanlah suatu
koherensi yaitu apakah aturan hukum sesuai peraturan mengenai Notaris yang dimaksudkan
dengan norma hukum, apakah norma yang sebagai pengganti peraturan-peraturan yang lama,
berupa perintah atau larangan itu sesuai dengan yaitu Peraturan Jabatan Notaris (Notaris
prinsip hukum, dan apakah tindakan seseorang Reglement) yang diundangkan pada 26 Januari
sesuai dengan norma hukum (bukan hanya 1860 dalam (Staatblad Nomor 3) dan mulai
sesuai aturan hukum) atau prinsip hukum.2 berlaku pada 1 Juli 1860. inilah yang menjadi
dasar yang kuat bagi pelembagaan Notaris di
Jenis Penelitian Indonesia. Pada tanggal 6 Oktober 2004 telah
Jenis penelitiannya dilakukan dengan
diterbitkan Undang-Undang No. 30 tahun 2004
menggunakan tipe studi kepustakaan maka
tentang Jabatan Notaris (untuk selanjutnya cukup
metode yang digunakan adalah penelitian
disingkat menjadi UUJN). Kemudian sekarang
hukum normatif.
telah dilakukan perubahan terhadap undang-
PEMBAHASAN undang tersebut menjadi Undang-Undang nomor
Pengertian Notaris 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris.
Pada awalnya jabatan Notaris Notaris adalah pejabat umum yang satu-
hakikatnya adalah sebagai pejabat umum satunya berwenang untuk membuat akta otentik
(private notary) yang ditugaskan oleh mengenai semua perbuatan, perjanjian dan
kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan
masyarakat akan alat bukti otentik yang umum atau oleh yang berkepentingan
memberikan kepastian hubungan hukum dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta
keperdataan 3 , sepanjang alat bukti otentik tetap otentik, menjamin kepastian tanggalnya,
menyimpan aktanya dan memberikan grosse,
2 salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum,
Edisi Pertama Cet. Ketiga, Kencana Prenada Media pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum
Group, Jakarta, 2005, h.417
tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
3 Hartati Sulihandri dan Nisya Rifiani,
Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris, Dunia
Cerdas, Jakarta, 2015, h.4 4 Ibid
pejabat atau orang lain. e. Merahasiakan segala sesuatu mengenai
akta yang dibuatnya dan segala
Tugas dan Kewenangan Notaris keterangan yang diperoleh guna
Notaris berwenang membuat akta
pembuatan akta sesuai dengan sumpah/
sepanjang dikehendaki oleh para pihak atau janji jabatan, kecuali undang-undang
menentukan lain;
menurut aturan hukum yang wajib dibuat dalam
f. Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1
bentuk akta otentik. Pembuatan akta tersebut (satu) bulan menjadi buku yang
memuat tidak lebih dari 50 (lima
harus berdasarkan aturan hukum yang berkaitan
puluh) akta, dan jika jumlah akta tidak
dengan prosedur pembuatan akta Notaris. dapat dimuat dalam satu buku, akta
tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari
Selanjutnya menurut Pasal 15 ayat (2) UUJN,
satu buku, dan mencatat jumlah Minuta
Notaris berwenang pula: Akta, bulan, dan tahun pembuatannya
pada sampul setiap buku;
a. Mengesahkan tanda tangan dan g.Membuat daftar dari akta protes terhadap
menetapkan kepastian tanggal surat di
tidak dibayar atau tidak diterimanya
bawah tangan dengan mendaftar
surat berharga;
dalam buku khusus (legalisasi); h.Membuat daftar akta yang berkenaan
b.Membukukan surat-surat di bawah
dengan wasiat menurut urutan waktu
tangan dengan mendaftar dalam buku
pembuatan akta setiap bulan;
khusus (warmeeking); i. Mengirimkan daftar akta sebagaimana
c. Membuat kopi dari asli surat-surat di
dimaksud dalam huruf h atau daftar
bawah tangan berupa salinan yang
nihil yang berkenaan dengan wasiat ke
memuat uraian sebagaimana ditulis
Daftar Pusat Wasiat Departemen yang
dan digambarkan dalam surat yang
tugas dan tanggung jawabnya di bidang
bersangkutan (copy colatio);
kenotariatan dalam waktu 5 (lima) hari
d.Melakukan pengesahan kecocokan
pada minggu pertama setiap bulan
fotokopi dengan surat aslinya
berikutnya;
(legalisir);
j. Mencatat dalam repotrorium tanggal
e. Memberikan penyuluhan hukum
pengiriman daftar wasiat pada setiap
sehubungan dengan pembuatan akta;
akhir bulan;
f. Membuat akta yang berkaitan dengan
k.Mempunyai cap/stempel yang memuat
pertanahan, dan
lambang negara Republik Indonesia
g.Membuat akta risalah lelang.
dan pada ruang yang melingkarinya
dituliskan nama, jabatan, dan tempat
Dalam menjalankan jabatannya Notaris
kedudukan yang bersangkutan;
mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan, l. Membacakan akta di hadapan penghadap
dengan dihadiri oleh paling sedikit
kewajiban Notaris diatur dalam:
2(dua) orang saksi dan ditandatangani
Pasal 16, yaitu: pada saat itu juga oleh penghadap,
a. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak saksi,dan Notaris;
berpihak, dan menjaga kepentingan m. Menerima magang calon Notaris.
pihak yang terkait dalam perbuatan
hukum;
b.Membuat akta dalam bentuk Minuta
Sejarah Tindak Pidana Pencucian Uang
Akta dan menyimpannya sebagai Istilah pencucian uang atau money
bagian dari Protokol Notaris;
laundering telah dikenal sejak tahun 1930 di
c. Mengeluarkan Grosse Akta, Salinan
Akta, atau Kutipan Akta berdasarkan Amerika Serikat, yaitu ketika Al Capone,
Minuta Akta;
penjahat terbesar di Amerika masa lalu, mencuci
d.Memberikan pelayanan sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang ini, uang hitam dari usaha kejahatannya dengan
kecuali ada alasan untuk menolaknya;
memakai Meyer Lansky, orang Polansia, yaitu
seorang akuntan, mencuci uang kejahatan Al kejahatan lain, terutama kejahatan terorganisasi
Capone melalui usaha binatu (laundry)5. Al (organized crime)9
Capone membeli perusahaan yang sah dan Sutan Remy Sjahdeini mendefiniskan
resmi yaitu perusahaan pencucian pakaian atau pengertian pencucian uang adalah :
disebut laundromat yang ketika itu terkenal di ”rangkaian kegiatan yang merupakan
Amerika Serikat kemudian usaha pencucian proses yang dilakukan oleh seseorang atau
pakaian ini berkembang maju, dan berbagai organisasi terhadap uang haram, yaitu uang dari
perolehan uang hasil kejahatan ditanamkan ke Tindak Pidana, dengan maksud
perusahaan pencucian pakaian ini, seperti uang menyembunyikan, menyamarkan asal usul uang
hasil minuman keras ilegal, hasil perjudian dan tersebut dari pemerintah ataupun otoritas yang
hasil usaha pelacuran6. Pencucian uang atau berwenang melakukan penindakan terhadap
money laundering sampai sekarang masih tindak pidana dengan cara antara lain dan
belum terdapat definisi atau pengertian yang terutama memasukkan uang tersebut dalam
universal dan komprehensif.7 sistem keuangan (financial system), sehingga
dalam bab tersendiri Bab IX. Ada 5 (lima) UU PPTPPU sangat memperhatikan
pasal yang mengatur mengenai permasalahan perlunya pemberian perlindungan baik terhadap
tersebut, yaitu Pasal 83 sampai dengan Pasal 87. pelapor maupun saksi. Jaminan perlindungan
Pasal-pasal tersebut pada pokoknya mengatur tersebut telah diberikan pada saat pelaporan.
hal-hal sebagai berikut: Pemberian perlindungan tersebut diberikan
Andi Hamzah.. Hukum Acara Pidana.,Sinar Sutan Remy Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak
Grafika,Jakarta,2008 Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan
Terorisme,Pustaka Utama Grafiti,
Fuady Munir. Bisnis kotor: Anatomi Kejahatan Jakarta,2004
Kerah Putih. Citra Aditya Bakti,
Bandung,2004 Sutedi Adrian, Tindak Pidana Pencucian Uang,
PT Citra Aditya Bakti, Bandung,2008
Ganarsih Yenti, Kriminalisasi Pencucian Uang
(Money laundering),Program Utami Triwidayati, Peranan dan Hambatan
Pascasarjana Fakultas Hukum Dalam Menjalankan Fungsi Pusat
Universitas Indonesia, Jakarta: 2003 Pelaporan Dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) Dan Mencegah Dan
_____________, Penegakan Hukum Anti Memberantas Tindak Pidana Pencucian
Pencucian Uang dan Permasalahan di Uang, Fakultsa Hukum Universitas
Indonesia Jakarta: PT Rajagrafindo Indonesia, 2009
persada,2015
Wiyono R., S.H. “ Pembahasan Undang undang
Husein Yunus, “PPATK: Tugas, Wewenang, Pencegahan dan pembertantasan Tindak
dan Peranannya Dalam Memberantas Pidana Pencucian Uang “ Sinar Grafika,
Tindak Pidana Pencucuian Uang”, Jakarta 2014
Jurnal Hukum Bisnis, Volume 22
Nomor 3, 2003
2. PERUNDANG-UNDANGAN
Ishaq. Dasar-dasar Ilmu Hukum.. Sinar
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Grafika,Jakarta,2009
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Ivan Yustiavandana, , Arman nefi, dan
Adiwarman, tindak pidana pencucian
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Oleh FATF On Money Laundering.”
(Makalah disampaikan pada Seminar
tentang Jabatan Notaris
MoneyLaundering Ditinjau Dari
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
Prspektif Hukum Dan Ekonomi, Jakarta,
tentang Pencegahan Dan Pemberantasan 23 Agustus 2001
Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sri Rejeki, Tesis Perlindungan Bagi
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014
Pelapor Dan Saksi Tindak Pidana
tentang Perubahahan Atas Undang- Pencucian Uang Dalam Sistem
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Peradilan Pidana Di Indonesia,
Universitas Indonesia, Jakarta
Jabatan Notaris
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 - Blog Saiiaa, Teori Perlindungan Hukum
Dalam Melihat Peran Lembaga
tentang Perlindungan Saksi dan Korban Keuangan Anjak Piutang (factoring),
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun anamencoba.blogspot.com /2011 /04
/teori-perlindungan-hukum-dalam-
2015 tentang Pihak Pelapor Dalam
melihat.html, diunduh, tanggal 29
Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Agustus 2013
Pidana Pencucian Uang
- Edu Kasiana, Pengertian Perlindungan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun Hukum, http://www.pendidikan-
news.com/2011/02/pengertian-
2003 tentang Tata Cara Perlindungan
perlindungan-hukum.html,diunduh ,
Khusus Bagi Pelapor dan Saksi Tindak tanggal 19 Agustus 2013
Pidana Pencucian Uang
- https://www.narotama.ac.id/download_
Peraturan Kepala Kepolisian Negara berita/Seminar%20Perlindungan%20Huk
Republik Indonesia (KAPOLRI) Nomor um%20dan%20Peran%20Notaris%20Seb
agai%20Pelapor%20TPPU.pdf diunduh
17 Tahun 2005 tentang Tata Cara
pada tanggal 29 juli 2018
Pemberian Perlindungan Khusus
terhadap Pelapor dan Saksi dalam
Tindak Pidana Pencucian Uang
3. SUMBER LAIN