You are on page 1of 9

KONSEP PERLINDUNGAN HUKUM ATAS PRIVASI DAN DATA PRIBADI

DIKAITKAN DENGAN PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI INDONESIA

Sinta Dewi
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Email:sintadewirosadi@yahoo.com

Abstract

The increasing use of internet technology has spawned new challenges to the protection of privacy and
personal data, especially with the increasing practice of collection, use and dissemination of personal
data of a person. The lack of specific instruments and regulations will cause of the weakness of the
privacy and data personal protection mechanism, especially in the use of cloud computing technology.
Cloud computing is a technology that uses the internet and central remote servers to maintain or manage
user data. It allows users to use applications without installation so that personal files can be accessed
anywhere and anytime through internet access. This technology enables efficiencies by centralizing
storage, processing and data memory. However, on the other hand, cloud computing has raised a new
legal issue is how could the personal data of the user of cloud computing be protected from a wide
range of abuses by the provider of cloud computing and the third party. This legal issue become very
significant because if a personal data of the user of cloud computing is misused by the provider or the
third party, then it is contrary to human rights, namely the protection of privacy and personal data which
has been protected by international, regional, and national instruments. So far, Indonesia has not been
having regulation that specifically protect its citizens from the personal data abuse whether committed
by governments, private companies or individuals. Therefore, this study aims to create the concept of
adequate regulation in order to provide protection for user of cloud computing services in Indonesia.

Keywords: protection, privacy, personal data, cloud computing.

Abstrak

Meningkatnya pemanfaatan teknologi internet melahirkan tantangan baru dalam perlindungan atas
privasi dan data pribadi, terutama dengan semakin meningkatnya praktik pengumpulan, pemanfaatan
dan penyebaran data pribadi seseorang. Ketertinggalan instrumen dan regulasi menjadi salah satu
pemicu lemahnya mekanisme proteksi terhadap privasi dan data pribadi khususnya dalam penggunaan
teknologi cloud computing. Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server
pusat yang jauh untuk menjaga atau mengelola data pengguna. Cloud computing membantu pengguna
untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi sehingga file pribadi dapat diakses di manapun
dan kapanpun melalui akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi dengan memusatkan
penyimpanan, pemrosesan dan memori data. Namun demikian, di sisi lain, cloud computing telah
menimbulkan permasalahan hukum baru yaitu bagaimana data pribadi pengguna cloud computing
terlindungi dari berbagai macam pengungkapan dan pendistribusian oleh penyedia jasa cloud computing
terhadap pihak ketiga. Permasalahan hukum ini menjadi sangat signifikan karena jika data pribadi
seseorang disalahgunakan oleh pihak penyedia data atau pihak ketiga, maka hal ini bertentangan dengan
hak dasar manusia yaitu perlindungan terhadap privasi dan data pribadi seseorang yang telah dilindungi
oleh instrumen internasional, regional dan nasional. Indonesia hingga saat ini belum memiliki regulasi
yang secara khusus melindungi warga negara dari praktik pemanfatan data pribadi yang sewenang
wenang, baik yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan swasta maupun individu. Oleh sebab itu,
penelitian ini bertujuan untuk menciptakan konsep pengaturan yang memadai dalam rangka memberikan
perlindungan bagi pengguna jasa cloud computing di Indonesia.

Kata kunci: perlindungan, privasi, data pribadi, cloud computing.

22 Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas...
A. Pendahuluan dilakukan secara cepat dan mudah dan memiliki
Per kembangan teknologi informasi dan
mobilitas yang sangat tinggi karena dapat diakses
komunikasi yang melaju dengan pesat telah melalui internet (ACLU, 2010: 1-4).
menimbulkan berbagai peluang dan tantangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Salah satu bidang yang dipengaruhi oleh oleh para ahli menunjukkan bahwa pada tahun
perkembangan teknologi informasi adalah 2014, bisnis cloud computing telah mencapai
terjadinya interaksi yang aktif antara individu nilai 60 juta hingga 80 juta dolar Amerika Serikat
dengan pihak penyedia jasa informasi. Berbagai atau sekitar 10% dari pemasaran industri
sektor kehidupan telah memanfaatkan sistem informasi dan teknologi secara keseluruhan
inf ormasi, sepert i bidang perdagangan (Paolo Balboni, 2010: 1-3). Hal ini menunjukkan
(e-commerce), transportasi, industri, pariwisata, bahwa bisnis cloud computing menjadi salah
bidang pemerintahan (e-government) dan industri satu bisnis yang menjanjikan di masa sekarang
keuangan (e-payment). Cakupan dan sistem dan yang akan datang. Beberapa perusahaan
teknologi informasi meliputi pengumpulan (collect), yang menggunakan teknologi cloud computing
penyimpanan (store), pemroses, produksi dan diantaranya adalah yahoo email dan google
pengiriman, dari dan ke industri atau masyarakat email. Di Indonesia, salah satu perusahaan
secara cepat dan efektif (Sinta Dewi, 2015: 165). yang bergerak di bidang telekomunikasi yang
Informasi telah melahirkan suatu etika baru telah menggunakan cloud computing adalah PT.
bahwa setiap pihak yang mempunyai informasi Telkom sebagai pemain utama di bidang layanan
memiliki naluri yang senantiasa mendistribusikan data center. Cloud computing yang dikelola PT.
kepada pihak lain (Abdul Raman Saad, 2005: Telkom telah dimanfaatkan untuk berbagai sektor
1-2). Dalam perkembangan ekonomi yang modern industri seperti pertanian, pendidikan, kesehatan,
seperti sekarang ini, informasi, termasuk juga data keuangan dan perbankan, hotel, transportasi,
pribadi, merupakan aset yang sangat berharga dan pertambangan (http://www.telkomcloud.com/
karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga enterprise/banking/, diakses tanggal 12 Juni,
banyak dimanfaatkan oleh kalangan bisnis. 2012). Menurut hasil penelitian yang dilakukan
Keadaan ini dikenal dengan istilah digital dossier, oleh Frost & Sullivan, pertumbuhan pendapatan
yaitu pengumpulan informasi tentang seseorang rata-rata layanan cloud computing di Indonesia
dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan diperkirakan sebesar 48% per tahun hingga
teknologi digital yang diawali sejak awal tahun tahun 2014. Segmen layanan “infrastructure
1970 dengan menggunakan komputer hingga as a service” atau data center tumbuh paling
sekarang dengan menggunakan internet. Salah pesat di antara layanan cloud computing lainnya
satu perkembangan teknologi informasi adalah dengan pertumbuhan sekitar 55,9% (http://
revolusi di bidang teknologi komputer yang dapat www.indonesiafinancetoday.com/read/16131/
menyimpan data dalam jumlah yang besar yang Pendapatan-Cloud-Computing-di-Indonesia-
dinamakan cloud computing atau komputasi awan, Tumbuh-48-hingga-2014, diakses tanggal 13
yang merupakan gabungan pemanfaatan teknologi Juni 2015). Selanjutnya, masih di Indonesia,
komputer (‘komputasi’) dan pengembangan nilai bisnis cloud computing pada tahun 2015
berbasis internet (‘awan’) (http://netindonesia. diperkirakan menembus angka Rp. 3,6 Trilyun
net/blogs/ianhutomo/archive/2011/07/14/apa-itu- atau naik sekitar 70% dibandingkan tahun 2014
cloud-computing.aspx, diakses tanggl 10 Juni, dan pasar cloud computing diperkirakan masih
2012). Cloud computing adalah teknologi yang akan tumbuh 20% dengan kenaikan pada segmen
menggunakan internet dan server pusat yang jauh korporasi sehingga akan menjadikan Indonesia
untuk menjaga atau mengelola data pelanggan. sebagai salah satu negara yang menerapkan
Cloud computing membantu konsumen dan cloud computing tertinggi di Asia-Pasific (http://
pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa fianka73.blogspot.com/2013/06/di-indonesia-
melakukan instalasi, mengakses file pribadi bisnis-cloud-computing.html, diakses tanggal 1
mereka di manapun dengan menggunakan akses November 2015).
internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi Penggunaan cloud computing memiliki
dengan memusatkan penyimpanan, pemrosesan banyak manfaat. Selain mengurangi biaya
dan memori data (ACLU, 2010: 1-4). Disamping operasional karena pelanggan hanya akan
itu, kelebihan cloud computing yang lain adalah ia membayar jasa yang digunakan, juga pelanggan
dapat meningkatkan produktifitas bisnis pelanggan tidak perlu menyediakan infrastruktur dan
sehingga pelanggan tidak perlu lagi mengeluarkan perangkat lunak ketika akan menggunakan
investasi dan biaya untuk membangun pusat data. aplikasi cloud computing, karena semua itu telah
Selain itu, pemanfaatan cloud computing dapat disediakan oleh provider dari jarak jauh dengan

Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas... 23
menggunakan media internet. Selain itu, karena computer backup services seperti dalam Mozy; file
sifatnya yang sangat mobile (based on internet), transfer services dalam YouSendIt; online medical
maka para pelanggan dapat mengaksesnya setiap records storage dalam Microsoft HealthVault;
saat dan di manapun berada sehingga akan lebih aplikasi untuk social networking seperti Facebook
efisien. (https://www.privacyrights.org/ar/cloud-computing.
Beberapa contoh aktivitas keseharian yang htm, diakses tanggal 10 September 2013).
menggunakan cloud computing dewasa ini antara Sedangkan perusahaan-perusahaan internasional
lain web-based email seperti yang selama ini yang merupakan pemain utama cloud computing
dilakukan melalui Yahoo and Microsoft Hotmail; adalah Google, Yahoo, Microsoft, Yahoo, Amazon,
menyimpan foto dalam Google Picassa; aplikasi Salesforce, Sun Microsystems, Oracle, EMC.
spreadsheet applications dalam Zoho; online

Gambar 1: Beberapa manfaat cloud computing

Sumber: www.smartdata.com.

Selain memberikan manfaat, penggunaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab (misalnya
cloud computing juga menimbulkan permasalah hacker) dan pelanggaran data internal berada di
hukum baru yaitu melanggar privasi data pribadi tangan perusahaan penyedia cloud computing.
pelanggan karena aktivitas penyimpanan data Ada kekhawatiran dari masyarakat ketika data
yang ditawarkan oleh cloud computing meliputi pribadi yang berisi informasi yang sangat penting
data-data yang berkaitan dengan kegiatan (sensitif) jatuh ke pihak lain atau perusahaan
pelanggan (account activity) sehingga identitas lain. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah data
setiap pelanggan yang melakukan akses dan pribadi yang disimpan di suatu tempat dengan
informasi penting lainnya sangat potensial untuk menggunakan jasa cloud computing benar-benar
disalahgunakan yang berakibat pada pelanggaran
aman sebagaimana data yang dilindungi di dalam
privasi atas data pribadi, terlebih apabila pengguna
komputer yang dikendalikan oleh pengguna sendiri
menyimpan data mereka dalam program-host
dan jaringan. Dengan kata lain, penggunaan cloud
di hardware orang lain, maka pengguna akan
computing dapat meningkatkan risiko pelanggaran
kehilangan kontrol atas informasi pribadi mereka
yang sangat sensitif. Dalam kondisi seperti ini, terhadap data pribadi jika tidak ada aturan yang
tanggung jawab untuk melindungi informasi itu jelas.

24 Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas...
Kondisi lain yang juga perlu untuk diperhatikan dan penelitian lapangan dan tahap penelitian
adalah kemungkinan berbagai pihak seperti kepustakaan dilakukan untuk mencari data
pemerintah, pelaku bisnis bahkan perorangan sekunder dengan menggunakan bahan hukum
akan dapat mengumpulkan dan menyebarkan primer, sekunder, dan tertier. Dalam tahap ini juga
informasi pribadi tanpa sepengetahuan dari dilakukan tinjauan kepustakaan terhadap sejumlah
pemilik data. Beberapa perusahaan penyedia peraturan perundang-undangan di beberapa
cloud computing bahkan dengan sukarela berbagi negara yang relevan dengan permasalahan yang
data sensitif dengan perusahaan pemasaran. diteliti.
Jadi di sini, ada risiko pelanggaran privasi dalam
menempatkan data pribadi di tangan orang lain C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
(https://www.privacyrights.org/ar/cloud-computing.
htm, diakses tanggal 1 September 2013). 1. Konsep Perlindungan Data Privasi
Beberapa contoh kasus pelanggaran telah Perkembangan teknologi telah
muncul di Amerika Serikat, diantaranya adalah memberikan dampak yang signifikan terhadap
kasus Amazon Web Services (AWS). AWS kehidupan sosial. Teknologi menawarkan
adalah perusahaan yang menawarkan berbagai banyak fasilitas terutama berkontribusi
layanan cloud computing yang memungkinkan terhadap kecepatan konektivitas internet.
pengguna untuk menyimpan dan mengelola Secara bersamaan, aksesibilitas terhadap
berbagai jenis data yang mencakup berbagai kemajuan teknologi menimbulkan pertanyaan
data pribadi seperti data keuangan, pembayaran tentang hak individu untuk mempertahankan
dan data pribadi lainnya serta menjanjikan kerahasiaannya untuk beberapa informasi.
keamanan data pelanggan. Namun demikian, di Penyebaran informasi yang mudah dan cepat
dalam service level agreement mereka terdapat melalui teknologi menciptakan ancaman
klausul yang menyatakan bahwa “AWS berhak terhadap privasi dengan memberikan peluang
untuk menolak layanan, menghentikan akun, besar bagi pihak yang memiliki akses ke
menghapus, dan mengubah secara sepihak” informasi pribadi tersebut.
(http://epic.org/privacy/cloudcomputing/, diakses Sebagai suatu bentuk inovasi, teknologi
tanggal 1 Juni 2012). Kasus lain terjadi pada informasi sekarang ini telah mampu melakukan
google privacy policy (kebijakan privasi google), pengumpulan, penyimpanan, pembagian dan
yang di dalamnya tertera pernyataan bahwa penganalisaan data di mana hal tersebut
google memiliki kewenangan untuk mengubah tidak dapat dibayangkan sebelumnya,
data, mendistribusikan data pribadi tanpa harus sehingga hak privasi telah berkembang
meminta izin terlebih dahulu dari si pemilik data untuk merumuskan hak untuk melindungi
(http://epic.org/privacy/cloudcomputing/, diakses data pribadi, sebagaimana dinyatakan dalam
tanggal 1 Juni 2012). Pasal 17 Human Rights Committee General
Sebuah riset telah dilakukan oleh American Commnt No. 16 on the Rights to Respect of
Civil Liberties Union of Nortern California (UCLA) Privacy, Family, Home, and Correspondence,
tentang pandangan pelanggan jasa cloud and Protection of Honour and Reputation.
computing di Amerika Serikat. Responden dari Konsep pe r l i nd u ng a n d a t a
penelitian ini adalah para mengguna cloud menginsyaratkan bahwa individu memiliki hak
comput ing. Hasil penelit ian m enunjuk k an untuk menentukan apakah ia akan bergabung
sebanyak 49% responden sangat khawatir data dengan masyarakat kemudian akan membagi
pribadi mereka akan diberikan pada pihak atau bertukar data pribadi diantara mereka
penegak hukum; 63% merasa khawatir file data serta hak untuk menentukan syarat-syarat
pribadi mereka akan disimpan di pihak penyedia apakah yang harus dipenuhi untuk melakukan
jasa; 68% menyatakan bahwa mereka khawatir hal tersebut. Hukum perlindungan data
data pribadi mereka akan digunakan untuk tujuan secara umum juga mencakup langkah-
pemasaran tanpa persetujuan pemilik data dan langkah pengamanan perlindungan dari
hampir 90% responden sangat khawatir bahwa keamanan data pribadi dan memperbolehkan
data pribadi mereka akan diperjualbelikan tanpa penggunaannya oleh orang lain sepanjang
izin (UCLA, 2010; Sinta Dewi, 2009: 23). sesuai dengan syarat yang ditentukan (www.
privacyinternational.org, diakses tanggal 15
B. Metode Penelitian Oktober 2013).
Penelitian ini adalah yuridis normatif yang Konsep hak privasi menjadi populer pada
bersifat deskriptif analitis. Pengumpulan data tahun 1890 ketika Samuel Warren dan Louis
dilakukan melalui penelitian kepustakaan Brandeis menulis esai berjudul, “The Right to

Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas... 25
Privacy,” yang diterbitkan oleh Harvard Law Rights Declaration yang baru saja diadopsi
Review. Mereka mengusulkan pengakuan negara-negara ASEAN juga secara jelas
hak individu “right to be let alone” dan juga mengakui hak atas data privasi (Pasal 21).
berpendapat bahwa hak ini harus dilindungi Dewasa ini, setidaknya ada lebih dari 75
oleh hukum yang ada sebagai bagian negara telah banyak negara yang undang-
dari masalah hak asasi manusia. Dengan undangnya mengatur perlindungan data
demikian, konsep hak privasi telah diakui (Graham Greenleaf, 2011).
akan tetapi masih sulit untuk didefinisikan. Beberapa negara memiliki hukum khusus
Privasi, sebagai bagian dari hak asasi yang melindungi privasi dan data pribadi
manusia, mengidentifikasi perlindungan data bagi warga negaranya. Hal ini terutama
pribadi sebagai hak yang penting (Sinta Dewi, telah terwujud di negara-negara Eropa dan
2009: 23). Hak privasi melalui perlindungan Amerika Serikat, dimana terdapat hukum
data bukan hanya penting namun juga yang khusus melindungi privasi dan data
merupakan elemen kunci bagi kebebasan dan pribadi. Namun demikian, konsep privasi
harga diri individu. Perlindungan data menjadi yang terdapat di Eropa dan Amerika Serikat
pendorong kuat bagi terwujudnya kebebasan memiliki perbedaan karakteristik. Amerika
politik, spiritual, keagamaan bahkan kegiatan Serikat tidak memiliki regulasi tunggal untuk
seksual. Hak untuk menentukan nasib sendiri, melindungi privasi dan data yang dapat
kebebasan berekspresi dan privasi adalah diterapkan secara khusus. Sementara di
hak-hak yang penting untuk menjadikan kita Uni Eropa, karena merupakan kawasan
sebagai manusia. terintegrasi, maka perlindungan privasi
Sejumlah instrumen internasional telah dan data pribadi diatur oleh kebijakan yang
mengatur prinsip-prinsip perlindungan data bersifat supranasional dalam bentuk the EU
dan banyak aturan-aturan nasional telah Data Protection Directive.
memasukannya sebagai bagian dari hukum Sementara itu, konsep dasar perlindungan
nasional. The Council of Europe Convention data pribadi pertama kali muncul sekitar tahun
for the Protection of Individuals with regard to 1960. Selanjutnya tahun 1970, Jerman
Automatic Processing of Personal Data (No. adalah negara pertama yang memberlakukan
108), 1981; the Organization for Economic peraturan tentang perlindungan data yang
Cooperation and Development Guidelines kemudian diikuti oleh hukum nasional Swedia
on the Protection of Privacy and Transborder pada tahun 1973, Amerika Serikat pada tahun
Data Flows of Personal Data (1980); and the 1974, dan Perancis pada tahun 1978. Konsep
Guidelines for the regulation of computerized perlindungan data sering diperlakukan
personal data files (General Assembly sebagai bagian dari perlindungan privasi,
resolution 45/95 and E/CN.4/1990/72) adalah seperti aturan memberikan perlindungan
beberapa contoh instrumen internasional untuk data pribadi. Perlindungan data pada
yang mengatur perlindungan data. dasarnya dapat berhubungan secara khusus
Perlindungan data juga merupakan hak dengan privasi, dan gagasan itu sendiri
asasi manusia yang fundamental. Sejumlah dapat diterapkan sebagai kategori yang lebih
negara telah mengakui perlindungan data luas dari privasi. Melihat perlindungan data
sebagai hak konstitusional atau dalam bentuk sebagai bagian dari privasi adalah konsisten
‘habeas data’ yakni hak seseorang untuk dengan pemahaman bahwa privasi sebagai
mendapatkan pengamanan terhadap data bentuk kerahasiaan, atau hak terhadap
yang dimilikinya dan untuk pembenaran pengungkapan maupun penutupan informasi,
ketika ditemukan kesalahan terhadap atau hak untuk membatasi akses individu,
datanya. Portugal adalah salah satu contoh atau kontrol informasi yang berkaitan dengan
negara yang telah mengakui perlindungan diri seseorang. Namun, terdapat perbedaan
data sebagai hak konstitusional, yaitu di Pasal penting dalam hal ruang lingkup, tujuan,
35 Undang-Undang Dasar miliknya. Selain dan isi dari perlindungan privasi dan data.
itu, Armenia, Filipina, Timor-Leste, Colombia Perlindungan data secara eksplisit melindungi
dan Argentina adalah negara-negara dengan nilai-nilai yang bukan inti dari privasi seperti
perbedaan sejarah dan budaya yang juga syarat untuk pengolahan secara adil,
telah mengakui peran perlindungan data persetujuan, legitimasi, dan non-diskriminasi.
dalam memfasilitasi proses demokrasi dan Ekspresi dari konsep perlindungan data erat
telah menjamin perlindungan data privasi kaitannya dengan hak untuk menghormati
di dalam konstitusi mereka. ASEAN Human kehidupan pribadi dan keluarga.

26 Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas...
Pengaturan perlindungan data cloud computing dengan cara membaca
merupakan kunci dari permasalahan bisnis dan memahami secara seksama syarat
dan ekonomi di bidang bisnis informasi- dan ketentuan (terms and condition) yang
intensif di era modern sekarang ini. Praktek diberikan oleh pihak penyedia jasa cloud
bisnis modern saat ini seringkali melibatkan computing sebelum menempatkan informasi
manipulasi data seperti segmentasi data yang sangat penting dan apabila pihak
pelanggan, termasuk penambangan data pelanggan tidak merasa yakin akan keamanan
dan pemetikan data, menciptakan profil privasi atas data pribadinya, maka sebaiknya
pelanggan, pengkonsolidasian pengolahan memilih perusahaan lain yang dirasa akan
data global, dan proses bisnis lainnya. memberi perlindungan yang lebih baik.
Selanjutnya konsumen harus menentukan
2. Data Privasi dan Penggunaan Cloud dan mengklasifikasikan data mana yang
Computing (Komputansi Awan) akan disimpan pada jasa cloud computing
karena menyangkut kerahasiaan data pribadi
Penggunaan jasa cloud computing (perusahaan) yang sangat sensitif misalnya.
memiliki potensi resiko yang sangat signifikan Kemudian, hal yang perlu diperhatikan
yaitu berupa penyalahgunaan data privasi dan dikaji lebih jauh juga adalah apakah
pelanggan termasuk data bisnis yang perusahaan penyedia cloud computing
bersifat rahasia yang dapat dilakukan oleh memiliki kebijakan atas retensi data. Retensi
pemerintah maupun perusahaan penyedia data berkaitan dengan hak dari penyedia
cloud computing (provider). Seringkali, jasa ketika pihak pelanggan menghapus
penyedia jasa cloud computing ini pusat data dari cloud computing. Artinya, ketika
datanya berada di luar negeri atau berada pelanggan menghapus data dari cloud
di luar yurisdiksi suatu negara (Amerika computing, apakah pihak penyedia jasa
Serikat merupakan salah satu negara masih diperbolehkan untuk mempertahankan
tempat pusat data terbesar di dunia). Oleh hak atas informasi pelanggan tersebut atau
sebab itu, menjadi hal yang sulit untuk tidak.
diselesaikan ketika terjadi penyalahgunaan
atas pengelolaan data privasi pelanggan
karena selain menyangkut masalah yurisdiksi 3. Konsep Pengaturan Perlindungan Privasi
yang berbeda, juga menyangkut masalah atas Data Pribadi dalam Penggunaan
perbedaan pengaturan terkait data privasi Cloud Computing di Indonesia.
antar negara. Apalagi aturan yang berlaku Indonesia sebagai salah satu negara
di Amerika Serikat, pihak swasta diberi berkembang memiliki jumlah pengguna
kebebasan oleh Pemerintah Amerika Serikat teknologi dan sistem komunikasi modern
untuk mengatur aktivitasnya sendiri terkait yang sangat besar. Namun hingga kini
pengelolaan data (self regulatory). Indonesia belum memiliki hukum yang secara
Terkait beberapa potensi permasalahan spesifik mengatur mengenai perlindungan
dapat ditimbulkan karena penyalahgunaan privasi dan data. Dengan meningkatnya
pengelolaan data privasi, maka sangat pemanfaatan teknologi, urgensi untuk
diperlukan pengaturan yang disebut dengan mengatasi permasalahan hukum yang
privacy by design. Privacy by design adalah terkait dengan perlindungan privasi dan data
pengaturan pengelolaan data privasi melalui menjadi meningkat. Hal ini disebabkan karena
kebijakan privasi atau privacy policy. Privacy seringkali hukum yang sudah ada tidak
policy harus memberikan semua informasi dapat bekerja secara efektif dalam mengikuti
yang dibutukan oleh pihak pelanggan perkembangan teknologi. Hukum seringkali
mengenai bagaimana pihak penyedia jasa berjalan lebih lambat dibandingkan dengan
cloud computing akan mengelola data pribadi perkembangan masyarakatnya, termasuk
pelanggan sehingga pelanggan mengetahui juga perkembangan teknologi. Kekosongan
sejauh mana keamanan dan privasi data hukum ini tentu saja membawa implikasi
pribadi mereka akan terjaga termasuk sampai terhadap perlindungan privasi dan data pribadi.
sejauh mana data pribadi mereka akan Sebagai anggota dari Asia-Pacific Economic
digunakan untuk kepentingan secondary Cooperation (APEC) dan juga sebagai
uses yang biasanya akan diperjualbelikan negara calon anggota the Organization for
dan dibagikan kepada perusahaan lainnya. Economic Co-operation and Development
Pelanggan dalam hal ini harus betul-betul (OECD), Indonesia membutuhkan pengaturan
memahami resiko menggunakan jasa terkait perlindungan privasi dan data pribadi

Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas... 27
ini sehingga diharapkan aturan ini dapat menyesuaikan dengan keadaan masyarakat
memecahkan masalah-masalah yang timbul Indonesia.
karena adanya penyalahgunaan pengelolaan Menurut Lawrence M. Friedman, sistem
data pribadi. hukum yang baik akan tercipta melalui
Pengaturan perlindungan data pribadi beberapa unsur yaitu: (1) struktur; (2)
harus dipertimbangkan sebagai salah substansi; dan (3) budaya hukum (Lawrence
satu bidang yang paling penting yang M. Friedman, tahun : 5-19). Pengertian struktur
dibutuhkan oleh Indonesia. Ini merupakan adalah sistem pengadilan. Khusus di dalam
isu yang penting dalam komunitas modern membentuk sistem hukum teknologi informasi,
karena perlindungan data pribadi akan perlu dipersiapkan sampai sejauh mana
mempengaruhi cara berkomunikasi dan cara- pengadilan di Indonesia dapat menyelesaikan
cara baru dalam berdagang. Pertumbuhan kasus pelanggaran privasi, khususnya yang
teknologi memberikan berbagai kesempatan dilakukan dalam lalu lintas e-commerce.
untuk mengumpulkan, menganalisa, dan Pengadilan memerlukan suatu pemahaman
menyebarkan informasi dengan berbagai yang mendalam mengenai pelanggaran
cara, oleh sebab itu, masalah perlindungan privasi dalam e-commerce. Kemampuan dan
hukum privasi atas data pribadi menjadi kemauan para aparat penegak hukum (hakim,
sesuatu hal yang urgen untuk dipikirkan. jaksa dan polisi) diperlukan agar memahami
Memperhatikan perkembangan apa itu pelanggaran privasi khususnya
internasional dalam pengaturan data privasi, dalam kaitan dengan e-commerce. Hakim
baik yang telah dilakukan oleh banyak dan penegak hukum lainnya harus mampu
negara di dunia maupun oleh organisasi- menyelesaikan kasus-kasus yang muncul
organisasi internasional, maka Indonesia sebagai akibat terjadinya perubahan kondisi
harus segera mengambil langkah-langkah sosial masyarakat tersebut. Pada akhirnya,
untuk beradaptasi dengan perkembangan dengan adanya struktur yang memadai,
global tersebut. Indonesia harus segera diharapkan dapat memberikan kontribusi
membentuk suatu sistem hukum yang dapat terhadap pembentukan hukum yang responsif.
menjamin kepastian hukum namun tetap Hukum responsif adalah hukum yang dapat
memperhatikan kesiapan masyarakat dalam mengakomodasi dan mengikuti perubahan
menghadapi nilai-nilai baru (Lili Rasjidi, I.B zaman terutama dalam hal ini berkaitan
Wyasa Putra, 2003: 187). Nilai baru yang dengan hukum teknologi infomasi yang selalu
dimaksud di sini adalah kemajuan teknologi cepat berubah.
yang menghendaki adanya perlindungan Lebih jauh, struktur dapat pula berarti
privasi atas data pribadi pengguna khususnya bagaimana proses penyusunan undang-
dalam menghadapi perkembangan industri undang harus dilaksanakan, termasuk
cloud computing. Hingga saat ini, Indonesia melak ukan penelit ian unt uk menggali
belum memiliki pengaturan khusus mengenai aspirasi dan kepentingan masyarakat,
privasi atas data pribadi. Oleh sebab itu, mengiventarisasi peraturan-peraturan terkait
diperlukan pengaturan hal ini dalam bentuk dengan melibatkan sebanyak mungkin stake
undang-undang yang secara khusus mengatur holder. Sebagai contoh, di Hong Kong. Dalam
perlindungan privasi atas data pribadi, baik menyusun Ordonansi, Pemerintah Hong
yang dilakukan melalui media biasa maupun Kong melakukan pendekataan botom up
elektronik (Sinta Dewi, 2009: 51). Selain dan top down sehingga semua pihak yang
itu, pembentukan sistem hukum teknologi terkait muai dari pemerintah, masyarakat
informasi sangat diperlukan untuk mendorong dan industry dilibatkan dalam penyusunan
terjadinya koordinasi dengan undang-undang ordonansi ini.
terkait lainnya dan terciptanya harmonisasi Unsur yang kedua adalah substansi.
baik dengan prinsip-prinsip internasional Substansi berkaitan dengan isi peraturan
maupun dengan pengaturan di negara lain. perundang-undang, yang antara lain meliputi:
Jadi penyusunan undang-undang dapat (1) perbuatan hukum apa saja yang akan
mengakomodasi beberapa kepentingan: diatur; (2) asas-asas yang akan diterapkan
pertama, melindungi privasi masyarakat baik asas filosofis, yuridis, dan sosiologis; (3)
atas informasi pribadi, kedua, memperlancar prinsip-prinsip apa saja yang akan menjadi
hubungan perdagangan internasional landasan dalam suatu peraturan perundang-
khususnya e-commerce dengan mengikuti undangan (termasuk juga prinsip-prinsip
standar pengaturan internasional dengan yang telah diterapkan secara internasional,

28 Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas...
misalnya fair information principles); dan ini dikoordinasikan oleh asosiasi industri.
yang terakhir (4) lembaga mana yang akan Untuk menerapkan prinsip keseimbangan
mengimplementasikan dan menerapkan para pihak dalam pengaturan ini, maka
sanksi t erhadap pelanggar perat uran, pihak industri biasanya menaikkan daya
sehingga undang-undang yang akan disusun tawar mereka dengan menyatakan bahwa
nantinya dapat diterapkan secara efektif. jasa layanan yang mereka kelola terjaga
Terkait dengan budaya hukum, maka keamanannya (http//www/microsoft, diakses
suatu sistem hukum dapat tercipta dengan tanggal 10 September 2015). Pengaturan ini
baik sangat ditentukan pula oleh sejauh mana juga diterapkan oleh negara Amerika Seikat
perilaku masyarakat dalam mempersepsikan dan Singapura. Akan tetapi, ternyata di dalam
hukum melalui mekanisme tradisi hukum yang praktiknya, hal ini sulit untuk diterapkan
digunakan untuk mengatur kehidupan suatu secara efektif karena tidak ada lembaga yang
masyarakat (Lili Rasjidi, I.B Wyasa Putra, secara khusus dapat mengawasi tindakan
tahun: 156-157). Budaya hukum Indonesia pihak penyedia jasa cloud computing (Karim
memiliki karakteristik bahwa pembentukan Z. Oussayef, 2008: 125-127; Christopher
hukum dilakukan oleh badan legislatif atas Millard, 2013: 168-169).
usul dari departemen terkait, melalui masukan Pendekatan mekanisme pasar
dari masyarakat. ini sebenarnya sangat baik jika dapat
Selain pendekatan hukum sebagai diterapkan di Indonesia. Pendekatan ini
mana pendapat Friedman, Lawrence Lessig dapat mendorong pihak penyedia jasa
yang dikutip oleh Sinta Dewi berpendapat cloud computing turut bertanggung jawab
bahwa ada pendekatan lain selain pendekatan melindungi privasi penggunanya Asalkan di
hukum ang dapat digunakan sebagai salah dalam pelaksanaannya, ada suatu lembaga
satu mekanisme perlindungan terhadap pengawas yang akan menerapkan prinsip-
aktivitas manusia di dunia maya yaitu prinsip pemanfaatan informasi secara adil dan
melalui mekanisme pasar (market-based mempunyai wewenang untuk menjatuhkan
solution) (Sinta Dewi, 2009: 25). Mekanisme sanksi. Dalam hal aktivitas cloud computing,
pasar menawarkan solusi atas problem pengaturan pasar atau pihak industri dapat
yang dihadapi untuk mengatur kegiatan dilakukan melalui pendekatan manajemen
ekonomi. Mekanisme ini tidak membutuhkan resiko cloud computing, yaitu suatu proses
kekuasaan yang besar untuk menentukan untuk mengidentifikasi dan mengukur resiko
apa yang harus dikonsumsi dan diproduksi. serta membentuk strategi untuk mengelola
Sebaliknya, tiap individu dibebaskan untuk resiko melalui sumber daya yang tersedia.
memilih sendiri apa yang ia butuhkan dan
bagaimana memenuhinya. Selanjutnya, D. Simpulan
menurut Adam Smith, semua diserahkan
kepada invisible hand, dan “dunia akan teratur Konsep pengaturan perlindungan data
dengan sendirinya”. Dasar dari keputusan privasi dalam penggunaan cloud computing yang
para pelaku ekonomi adalah sukarela paling tepat untuk diterapkan di Indonesia adalah
(voluntary). Hal ini menyebabkan otoritas melalui pengaturan gabungan atau hybrid. Konsep
dan komando tidak lagi terlalu diperlukan. pengaturan gabungan ini artinya menggabungkan
Biaya untuk mempertahankan otoritas pun pendekatan hukum dan pendekatan non-hukum
diminimalkan (Ari A. Perdana, 2001: 2-3). yang berupa pendekatan mekanisme pasar.
Praktik ini diterapkan dalam pengaturan
privasi pada lalu lintas e-commerce di E. Saran
Amerika Serikat dan Singapura. Kedudukan a. Perlu dibuat peraturan mengenai perlindungan
konsumen (dalam hal ini adalah pengguna privasi atas data pribadi agar data pribadi
jasa cloud computing) dalam pendekatan terhindar dari penyalahgunaan dalam hal
mek anisme pasar dalam lalu lintas pengelolaan oleh para pihak yang tidak
e-commerce adalah bahwa konsumen tidak bertanggung jawab termasuk dari pihak
lagi memiliki kemampuan dan kewenangan penyedia jasa cloud computing sendiri
untuk mengawasi penyebaran informasi atau bahkan dari pemerintah. Selain itu,
pribadinya. Karena oleh itu, pihak penyedia pada saat yang sama, adanya peraturan
jasa cloud computing dapat mengakses, perlindungan data pribadi diharapkan pula
memproses, dan menyebarluaskan tanpa dapat mendorong industri cloud computing
persetujuan pemilik informasi. Pengaturan di Indonesia.

Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas... 29
b. Pihak konsumen harus diberikan sosialisasi merupakan aset yang penting yang dewasa
melalui advokasi dan workshop tentang ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
bagaimana mereka mengelola dan menjaga berharga.
data pribadi mereka karena data pribadi

Daftar Pustaka
Abdul Raman Saad. 2005. Personal Data & Privacy Protection. Malaysia: Puddingburn Publishing.
Abu Bakar Munir. 2002. Siti Hajar Mohd Yasin, Privacy & Data Protection. Malaysia: Sweet & Maxwell Asia,.
Banisar, 2000, Privacy & Human Rights, An International Survey of Privacy Laws and Developments.
Washington. D.C: Electronic Privacy Information Centre.
Chee, JS, Brian, 2010, dan Curtis, Franklin , Cloud Computing: Technologies and Strategies of the
Ubiquitous Data Centre. Florida: CRC Publications.
Lawrence M. Friedman. 2002. American Law. New York: Simon & Schuster.
Hofstadter and Horowitz. 1964. The Right of Privacy. New York: Central Book Company..
Jayawickrana, Nihal. 2002.The Judicial Application of Human Rights Law, National, Regional and
International Jurisprudence. United Kingdom: Cambridge University Press.
Lili Rasjidi dan I.B Wyasa Putra. 2003. Hukum sebagai Suatu Sistem. Bandung: Mandar Maju,. Millard,
Christopher (ed), 2013, Cloud Computing Law. United Kingdom: Oxford University Press.. Sinta Dewi.
2009. Cyberlaw: Perlindungan Privasi Atas Informasi Pribadi Dalam E-Commerce Menurut
Hukum Internasional. Bandung: Widya Padjadjaran..
Woods, M, Jeanne and Lewis, Hope. 2004. Human Rights and the Global Marketplace. New York:
Transnational Publishers Inc..
Artikel Jurnal
Sinta Dewi. 2015. “Privasi atas Data Pribadi: Perlindungan Hukum dan Bentuk Pengaturan di Indonesia”.
Jurnal De Jure, Vol. 15 Nomor 2, Juni 2015.
Karim Z. Oussayef. 2008. “ Selective Privacy: Facilitating Market-Based Solutions To Data Breaches
By Standarizing Internet Privacy Policies”, Boston University Journal of Science and Technology
Law, Winter, 2008.
Pound , Roscoe , “Interest of Personality”, Harvard Law Review, Vol. XXVIII, Februari, 1915.
Paper/ Laporan Penelitian
Ari. A Perdana. 2001. Peranan “Kepentingan” Dalam Mekanisme Pasar dan Penentuan Kebijakan Ekonomi
di Indonesia , CSIS Working Paper Series , September 2001.
Balboni, Paolo. 2010. Data Protection and Data Security Issues Related to Cloud Computing in EU,
Paper, Tilburg University Legal Studies Working Paper Series, 21 August 2010.
Laporan Penelitian ACLU of Northern California, Januari 2010.
Harmonisasi dan Sinkronisasi Konsepsi Hukum Perlindungan Data dan Informasi Pribadi. Kementrian
Pendayagunaan Aparatur Negara. Jakarta, November 2007.
ICT White Paper, Kementrian Informasi dan Komunikasi, 2010.
Internet
http://netindonesia.net/blogs/ianhutomo/archive/2011/07/14/apa-itu-cloud-computing.aspx,
http://www.telkomcloud.com/enterprise/banking/
http://fianka73.blogspot.com/2013/06/di-indonesia-bisnis-cloud-computing.html
https://www.privacyrights.org/ar/cloud-computing.htm
http://epic.org/privacy/cloudcomputing/
http://www.privacyinternational.org. Countries. index.html
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/06/20/seluk-beluk-cloud-computing
http://erwindms./2010/06/definisi-cloud-computing.html.

30 Yustisia. Vol.5 No.1 Januari - April 2016 Konsep Perlindungan Hukum atas...

You might also like