Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
A. TOPIK
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. SASARAN
D. METODA PEMBELAJARAN
1. Ceramah
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leaflet
2. Video
3. Power point
c. Menjelaskan
beberapa cara dalam
mencuci sayur
dengan benar
d. Menjelaskan
berbagai cara untuk
mengolah makanan
yang sehat
e. Menjelaskan hal
yang perlu
diperhatikan ketika
memasak
G. WAKTU PELAKSANAAN
H. MATERI
(Terlampir)
I. METODA EVALUASI
- Tanya jawab
- Observasi
J. PENGORGANISASIAN
Fasilitator :
1. Desi Waluyaningtyas
2. Veronika Sibarani
Observer :
1. Dina Rizqiyana Dewi
2. Elizaveda Halimah S
Dokumentator
1. Latifah Lely S.
2. Aulia Widya R
K. ALAT EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
b. Media memadai
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
80% pertanyaan dapat dijawab oleh peserta.
Lampiran 1. Materi
A. Jenis Kandungan dalam Makanan
Makanan juga memberi bahan baku baru bagi tubuh untuk
menyintesis berbagai jenis zat dan bahan, bahkan sebagai bahan dasar untuk
mengganti organel atau sel yang rusak. Oleh karena itu, pengetahuan
mengenai makanan yang baik sangat penting untuk kita. Nutrien adalah zat
kimiawi yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun sel-
sel baru, atau berfungsi dalam reaksi-reaksi kimia lainnya. Nutrien dapat
dibagi menjadi enam kelompok utama, yaitu :
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Nutrien-nutrien
inilah yang memenuhi kebutuhan utama tubuh.
Fungsi nutrien sebagai berikut :
a. Menyediakan energi, sebagai bahan bakar untuk aktivitas dan metabolism
seluler
b. Membangun komponen-komponen kimia
c. Mineral dan vitamin yang berpartisipasi dalam bermacam-macam reaksi
metabolik.
1. Karbohidrat
3. Protein
Cahaya merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan karena
untuk dapat memasak tentu diperlukan penerangan yang cukup. Cahaya
sendiri dapat diperoleh dari 2 sumber, yaitu cahaya matahari dan lampu.
a. Cahaya Matahari
b. Cahaya Lampu
1) Cahaya Umum
2) Cahaya Khusus
3) Cahaya Aksen
Pada proses masak, dihasilkan asap yang sebagai hasil buangan. Tentu
tidak nyaman, apabila asap ini tidak dapat dikeluarkan dari dapur.
Pertukaran udara dengan udara yang segar dapat terjadi apabila ada
jendela atau lubang yang menghubungkan dengan ruangan terbuka. Tetapi,
apabila dapur tidak memilikinya, dapat menggunakan cooker hood yang
akan menyedot asap hasil proses memasak sehingga udara di dapur
menjadi lebih segar.
3. Kebersihan Dapur
4. Kebersihan Lemari Es
Bersihkan lemari es secara teratur dan biasakan mencuci sayur mayur dan
buah sebelum di simpan di lemari es. Bungkus dengan rapi.
Terutama bila menyimpan telur jangan terlalu lama. Selain telur akan
rusak juga menjadi tempat berkembangnya bakteri bila ada telur yang
retak. Periksa ulang bahan bahan makanan di lemari es, bila sudah tidak
layak di konsumsi sebaiknya segera dibuang agar tidak jadi tempat
berkembang jamur dan bakteri atau kuman.
5. Kebersihan Alat
Gunakan beberapa talenan atau alas kayu tesendiri untuk memotong
buah.sayur atau daging. Bila hanya punya satu alas talenan , sebaiknya di
cuci bersih dan siram dengan air panas sebelum di gunakan untuk
memotong buah atau sayuran. Begitu pula pada pisau yang digunakan,
cuci bersih sebelum digunakan.
5. Jika membersihkan jamur, cukup sikat dengan halus dengan sikat gigi
bekas. Jika mencucinya dengan air, justru akan menyulitkan
menghilangkan kotoran dan jamur bisa menyerap air, sehingga merusak
rasanya.
6. Basuh lagi setiap kali kamu mencuci buah dan sayuran jika menggunakan
wadah, tidak dengan air mengalir.
7. Terakhir, pisahkan yang sudah dicuci dengan yang belum dicuci. Pastikan
juga talenan selalu bersih, tidak digunakan untuk memotong daging, ikan
atau yang lainnya yang kemungkinan mengandung bakteri.
Alasan : Hindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak
yang terlalu lama antara saat memotong sayuran atau buah dengan
memasak bisa menimbulkan kerusakan. Alasannya, potongan sayur
maupun buah dapat terpapar papas, cahaya, dan oksigen, si perusak zat
gizi. Lebih baik potong sayuran atau buah saat akan dimasak atau
dimakan. Menurut Melinda Hemmelgarn, MS, RD, ahli ilmu gizi lanjutan
seperti dikutip University of Missouri Extension, panas, cahaya, dan
oksigen merupakan tiga perusak alami vitamin pada buah dan sayuran.
Walau demikian, memasak (dengan proses yang minimal) dan metode
penyimpanan dapat mempertahankan zat gizi.
Perlu diketahui dari setiap 100 ml santan kelapa atau 100 gram
kelapa parut mengandung kolesterol kurang lebih sebanyak 90%.
Peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh akan bereaksi menimbulkan
berbagai risiko jenis penyakit. Dalam sebuah penelitian diketahui bila
santan mengandung asam laurat yang memiliki manfaat sebagai obat.
Manfaat tersebut diantaranya menurunkan hipertensi, diabetes, dan
penyakit jantung. Akan tetapi, karena proses pemanasan yang lama,
apalagi hingga berjam-jam pada suhu yang tinggi. Membuat asam lemak
yang tadinya sehat berubah menjadi lemak trans yang jahat sehingga perlu
di waspadai.
4. Biji apel mengandung zat amygdalin yang akan melepaskan sianida saat
berinteraksi dengan enzim pencernaan.
Cara aman mengkonsumsinya:
Dosis kecil sianida dapat dinetralisir oleh enzim pada tubuh, namun jika
dosisnya lebih besar maka dapat membahayakan. Jika dihitung, untuk
mencapai dosis sianida 1-2 miligram setiap kilogram berat badan yang
membahayakan, dibutuhkan sekitar 200 biji apel. Jadi, disarankan untuk
menghindari mengonsumsi biji apel untuk mencegah risikonya.
Selain apel, racun yang sama juga terdapat dalam biji buah aprikot, pir, plum,
ceri, dan peach.
6. Bayam mengandung asam oksalat yang dapat mengikat kalsium yang akan
mengiritasi lambung dan membentuk batu ginjal
Cara aman mengkonsumsinya:
Masak bayam dalam air hingga mendidih lalu buang air rebusannya dan
menggantinya dengan yang baru (untuk masakan sayur) guna mengurangi
kadar asam oksalatnya. Konsumsi secukupnya saja, jangan berlebihan.
9. Di dalam biji jengkol terkandung asam jengkolat. Berbeda dengan petai cina
yang mengandung mimosin, yaitu sejenis racun yang dapat menjadikan
rambut rontok karena retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut
Cara aman mengkonsumsinya:
Racun jengkol dapat dikurangi dengan cara perebusan, perendaman dengan
air, atau membuang bijinya karena kandungan racun terbesar ada pada bagian
ini. Jangan makan jengkol dalam keadaan mentah. Begitupun dengan petai
cina
10. Seledri mengandung psoralen dari golongan kumarin yang jika dikonsumsi
berlebihan akan menyebabkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar
matahari
Cara aman mengoknsumsinya:
Hindari makan terlalu banyak seledri mentah. Agar lebih aman, sebaiknya
seledri dimasak sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui
proses memasak.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.co.id/2013/01/zat-zat-makanan-dan
http://health.kompas.com/read/2012/10/29/12594044/10.Tip.Dapur.Sehat.Ke
http://kumpulan.info/rumah/tips-rumah/157-dapur-sehat-dalam-rumah
http://www.kompasiana.com/nsubangkit/berapa-kali-minyak-goreng