You are on page 1of 15

MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI

Dosen pengampu :

Disusun oleh :
Siti Kolifah 2221021001
Aulia Ismawati 2221021003
Reza Natalia 2221021008
Talia Tausiatil Aulia 2221021012
Sherly Yuke Ananda 2221021024

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA


HUSADA
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
2022 / 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan
metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara
umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor
fisiologis untuk kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan
kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat penting bagi
manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk
hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali
sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan
penyakit dikemudian hari.
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di
dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan
organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu
dan pankreas. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila
tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit atau terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari nutrisi?
2. Apa saja sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan nutrisi?
3. Bagaimana cara mencukupi kebutuhan nutrisi?
4. Apa saja zat konsumsi untuk kebutuhan nutrisi?
5. Apa saja gangguan yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi?
7. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari nutrisi.
2. Mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan nutrisi.
3. Mengetahui cara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi.
4. Mengetahui zat konsumsi untuk kebutuhan nutrisi.
5. Mengetahui gangguan yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi.
6. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi.
7. Mengetahui konsep asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock
CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik
antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
2.2 Sistem Tubuh yang Berperan
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal,
sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas.
a. Saluran Pencernaan
1. Mulut, mulut merupakan bagian awal dari saluran
pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu
ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam
yang terdiri dari rongga mulut.
2. Faring dan Esophagus, faring merupakan bagian saluran
pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan
laring. Faring langsung berhubungan dengan esophagus,
sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ± 20-25
cm yang terletak di belakang trakea dan di depan tulang
punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus
diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian
yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung,
bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2
cm. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu
tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung.
3. Lambung, lambung merupakan bagian saluran pencernaan
yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama,
dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik).
Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus
melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui
orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan
di depan pankreas.
4. Usus Halus, usus halus terletak di daerah umbilicus dan
dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung
berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat
beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada
umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan
mengabsorbsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah
haluskan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada
duodenum. Di sini terjadi absorbsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D; serta vitamin A, D, E, dan K dengan
bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus Besar, usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari
usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai
tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah
mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit
glukosa.
b. Organ Asesoris
1. Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh.
2. Kantong empedu merupakan sebuah kantong yang terletak
dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati
sampai dipinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm.
3. Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama dengan
kelenjar ludah dengan memiliki panjang kurang lebih 15 cm.
2.3 Cara Mencukupi Kebutuhan Nutrisi
Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan (AKG) atau
Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat
gizi eswnsial, yang berdasarkan pengetahuan Ilmiah dinilai cukup untuk
memenuhi kebutuhan hamper semua orang sehat. Angka Kecukupan Gizi
berbeda dengan angka kebutuhan gizi (Dietary requirement). Angka
Kecukupan adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan
seseorang untuk memepertahankan status gizi adekuat.
Karena masih minim pengetahuan, AKG belum dapat menentukan
untuk semua zat gizi yang sudah diketahui. Akan tetapi AKG untuk zat-zat
gizi yang telah ditentukan dapat di jadikan pedoman, sehingga menu yang
bervariasi yang AKG untuk zat-zat yang diperlukan untuk zat zat gizi
lainnya. Oleh sebab itu, agar menu sehari-hari terdiri atas bahan makanan
yang bervariasi dari bahan makanan (bukan dari suplementasi atau
fortifikasi), dan juga diperhitungkan kemungkinan kehilangan zat-zat gizi
selama pengolahan makanan. Di Indonesia menu pola seimbang tergambar
disesuaikan dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum
Seimbang (PUGS). Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula
menampung aspalk akseptabiliras ain sebagai zat-zat gizi, malanan dan
memiliki nilai sosial dan emosional.
2.4 Zat Konsumsi Kebutuhan Nutrisi
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan
dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient
terdiri dari beberapa, diantarannya :
a. Karbohidrat, karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen
karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
1. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida
(molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda),
contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa +
glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
2. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena
disusun banyak molekul glukosa.
3. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit
atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan
volume feses.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan),
dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari
kebutuhan energi total.
b. Protein, protein sangat penting untuk pembentukan dan
pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas
tinggi adalah: ayam, ikan, daging, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong
(misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-
bijian. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-
asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik.
Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap
oleh usus.
c. Lemak, lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak
dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi
lemak:
1. Sebagai sumber energi.
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas
dari tubuh.
4. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu
pengosongan lambung dan
5. Mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
d. Vitamin, vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh. Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut
dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
e. Mineral dan Air, mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi
normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian
sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian
besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : kalsium, magnesium,
fosfor.
2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh: contoh Na, Cl (ekstraseluler), K,
Mg, P (intraselule ).
3. Bahan dasar enzim dan protein.
2.5 Gangguan pada Pemenuhan Nutrisi
a. Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20%
batas normal berat badan seseorang. Rata-rata wanita memiliki
lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan
yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar
25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25%
dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan
20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang
normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan
menjadi 3 kelompok:
1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%.
2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%.
3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas
berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang
gemuk).
b. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
c. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
d. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab
dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup
yang berlebihan.
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
a. Ukuran tubuh.
Semakin besar ukuran tubuh maka semakin besar pula kebutuhan
kalorinya.
b. Usia.
Anak-anak dan remaja butuh kalori lebih tinggi dibanding orang
dewasa atau tua karena digunakan untuk pertumbuhan.
c. Jenis kelamin.
Laki –laki umumnya membutuhkan lebih banyak kalori karena
fisiologis laki-laki mempunyai lebih banyk otot dan juga lebih aktif.
d. Aktivitas pekerjaan yang dilakukan.
Pekerja berat akan membutuhkan kalori dan protein lebih besar
dari pada mereka yang bekerja sedang maupun ringan. Besarnya
kebutuhan kalori tergantung banyaknya otot yang dipergunakan untuk
bekerja serta lamanya penggunaan otot-otot tersebut. Selain itu
protein yang diperlukan juga lebih tinggi dari normal karena harus
mengganti atau membentuk jaringan baru yang lebih banyak dari
keadaan biasa untuk mempertahankan agar tubuh dapat bekerja secara
normal.
e. Kondisi tubuh tertentu.
Pada orang yang baru sembuh dari sakit, wanita hamil akan
membutuhkan kalori dan zat gizi yang lebih banyak.
f. Kondisi lingkungan.
Saat musim penghujan membutuhkan kalori lebih tinggi
dibandingkan saat musim panas. Dimana tambahan kalori pada
tempat-tempat dingin diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh.
2.7 Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Nutrisi
a. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik
secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
1. Riwayat keperawatan dan diet
a) Anggaran makanan, makan kesukaan, waktu makan.
b) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c) Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan
berapa lama periode waktunya?
2. Faktor yang mempengaruhi diet
a) Status kesehatan.
b) Kultur dan kepercayaan.
c) Faktor psikilogis.
3. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan fisik: apatis, lesu.
b) Berat badat: obesitas, kurus.
c) Otot : flaksi/lemahm tonus kurang, tidak mampu
bekerja.
d) Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia,
refleks menurun.
e) Fungsi gastointertesinal : anoreksia, konstipasi, diare,
flatulensi, pemebsaran liver.
f) Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit,
irama abnormal, tekanan darah tinggi/rendah.
g) Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak
disubkutan tidak ada.
h) Bibir : kering, pucat,pecah-pecah, bengkak,lesi,
stomatitis, membrane mukosa pucat.
i) Gusi : berdarah, peradangan.
j) Lidah : edema, hiperemis.
k) Gigi : karies, nyeri, kotor.
l) Mata : konjungtiva pucatm kering, exotalmus, tanda-
tanda infeksi.
m) Kuku : mudah patah.
b. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Definisi : keadaan dimana intake nutrisi kurang dari
kebutuhan metabolisme tubuh. Kemungkinanan berhubungan
dengan :
a) Efek dari pengobatan.
b) Muntah/mual.
c) Gangguan intake makanan.
d) Radiasi/kemoterapi.
e) Penyakit kronis.

Kemungkinan data yang ditentukan :

a) Berat badan menurun.


b) Kelemahan.
c) Kesulitan makan.
d) Nafsu makan berkurang.

Intervensi :

a) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.


b) Peningkatan status nutrisi.
Implementasi :

a) Jaga kebersihan mulut


b) Bantu pasien makan jika tidak mampu.
c) Sajikan makanan yang mudah dicerna, dalam keadaan
hangat, tertutup, dan diberikan sedikit sedikit tapi
sering.
d) Selingi makanan dengan minum.
e) Hindari makanan yang banyak mengandung gas.
f) Monitor hasi lab, seperti glukosa, elektrolit,
hemoglobin, kolaborasi dengan dokter.
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi : pasien dengan risiko atau actual mengkonsumsi
makanan melebihi dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a) Kelebihan intake.
b) Gaya hidup.
c) Perubahan budaya.
d) Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori.

Kemungkinan data yang ditemukan :


a) Obesitas .
b) Hipotiroidesme.
c) Paisen dengan pemakaian kortikostreroid.
d) Imobilisasi yang lama.
e) Cushing syndrome.
f) Bumilia.

Intervensi :
a) Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yang
terkontrol.
b) Perencaan kontrol berat badan untuk yang akan datang.
c) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang
berlebihan.

Implementasi :

a) Diskusikan dengan pasien tentang kelebihan makan.


b) Diskusikan motivasi untuk menurunkan berat badan
c) Kolaborasi dengan ahli diet yang tepat.
d) Ukur intake makanan selama 24 jam.
c. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses
keperawatan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai. Evaluasi ini dilakukan dengan cara
membandingkan hasil akhir yang teramati dengan tujuan dan
kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi pada manusia sangatlah penting. Banyak sekali resiko
jika tidak terlalu memperhatikan nutrisi bagi tubuh kita. Kebutuhan nutrisi
berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi
enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-
ancaman penyakit. Permasalahan kebutuhan Nutrisi harus segera diselesaikan
dengan tindakan-tindakan yang tepat. Upaya untuk melakukan peningkatan
kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi
seimbang dengan diimbangi dengan keadaan hidup bersihn untuk setiap individu.
Hal tersebut harus dilakukan setiap hari,karena jika tidak dilakukan setiap hari
maka tubuh kita bias terserang penyakit akibat immune tubuh yang menurun
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Azis. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Perry, dkk. 2005. Buku saku : Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC.
Almatsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Riezkhy Amalia. 2013. Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Wordpress.
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

You might also like