You are on page 1of 46

Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.

pdf, Flat 1 of 46 - Pages: 92, 1, 06/27/11 01:19 PM


616.979.2
Ind
t
KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN TES
TESDAN
DANKONSELING
KONSELING
HIVHIV
TERINTEGRASI
TERINTEGRASI
DI SARANA
DI SARANA
KESEHATAN
KESEHATAN
/ PITC
/ PITC KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI 616.979.2


616.979.2
Ind Ind
t t
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI me
kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk
PETUGAS KESEHATAN pas
ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
KONSELING
KONSELINGDAN
DANTES
TESHIV
HIVATAS
ATASINISIASI
INISIASI
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah PETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan Pelatihan bagi Petugas Kesehatan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi
Pelatihan
Pelatihanbagi
bagiPetugas
PetugasKesehatan
Kesehatan pen
HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
MODUL BAGI PESERTA dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini.
MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA pen

Ketua Umum PB IDI

Direkorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan


Direkorat
DirekoratJenderal
JenderalPengendalian
PengendalianPenyakit
Penyakit
dan
dan
Penyehatan
Penyehatan
Lingkungan,
Lingkungan,
Lingkungan,Kementerian
Kementerian
KementerianKesehatan
Kesehatan
Kesehatan RI,RI,
RI, 2010
20102010
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 82 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL
MODULBAGI
BAGI
PESERTA
PESERTA i ii
MODUL BAGI PESERTA ii

Cyan Magenta Yellow Black Auto


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 2 of 46 - Pages: 2, 91, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI Beberapa kita dalam merujuk yang efekatif adalah sebagai berikut:
� Lakukan rujukan ke sumber yang sudah dikenal dan terpercaya: rujukan yang

paling efektif adalah rujukan kepada penyelenggara layanan yang telah bekerja
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang sama baik dengan anda atau lembaga anda;
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
� Tawarkan rujukan sebagai salah satu pilihan: dalam pendekatan yang berpusat
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi kepada pasien, pasien ditawari rujukan sebagai salah satu sumber yang sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang mungkin dapat dimanfaatkannya; pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk � Nilai reaksi pasien atas rujukan: perlu diperhatikan bahwa kadang-kadang ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. pasien punya pengalaman buruk dengan salah satu lembaga tempat mereka me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan akan dirujuk, seperti stigma atau diskriminasi;
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana � Minta pasien dan persiapkan pasien untuk menyetujui pelayanan lembaga Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah yang anda beri rujukan: berikan informasi khusus tentang yang perlu dibawa, kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. kendaraan yang harus dinaiki untuk ke sana, dan dukungan yang dapat ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi diperoleh dari lembaga tersebut;
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan � Nilai jenis bantuan yang diperlukan pasien agar rujukannya efektif: Kadang, ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang pasien yang sudah berdaya hanya perlu sedikit arahan dan sudah mampu bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider untuk mengikutinya, tapi ada pasien lain yang perlu dibantu membuat janji me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, pertemuan atau disusunkan rencana bantuan yang diperlukannya. Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi � Lakukan tindak lanjut dengan pasien dan sumber rujukan seperlunya: tentukan pen
HIV yang tinggi. mekanisme untuk mengetahui bahwa pasien memang mengikuti arahannya HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu dan sejauh mana keberhasilan rujukannya baik dari pasien atau institusi
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam rujukan. Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, Kadang-kadang lembaga/institusi mau menerima atau mungkin tidak mau me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ menerima pasien atau mungkin saja menghambat pasien dalam memperoleh ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. layanan yang diperlukan. Dengan bertindak sebagai pembela pasien, akan dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam membuat perbaikan sistem layanan, atau penerimaan pasien yang mungkin
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. “sudah jauh tertimpa tangga" akan mulai terbuka. Meskipun mungkin hal tersebut pen
bukan merupakan tugas pokok atau fungsi petugas kesehatan perawatan dasar,
kebutuhan tersebut tetap harus dipenuhi oleh seseorang yang berasal dari
Ketua Umum PB IDI anggota tim kerja perawatan yang sifatnya komprehensif.

SELAMAT BEKERJA
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii MODUL BAGI PESERTA MODUL BAGI PESERTA 81 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 3 of 46 - Pages: 90, 3, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

- KATA
Atau dengan menggunakan
PENGANTAR kondom
KETUA secara benar
UMUM setiap kali anda
PB IDI KATA PENGANTAR
berhubungan seks.
KamiHIV menyediakan kondom
adalahdisalahklinik dan anda kami persilakan
Masalah AIDS di Indonesia satu masalah kesehatan nasionaluntuk
yang Kementerian Kesehatan telah selesai menyusun Pedoman Penerapan Layanan
membawanya. (Sebutkan nama lembaga pusat KTS atau lembaga lainnya)
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah Tes dan Konseling HIV Atas Inisiasi Petugas Kesehatan yang memberikan pedoman me
kasus AIDS dijuga menyediakan kondom.
Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian bagi petugas kesehatan dalam menginisiasi konseling dan tes HIV bagi pasien yang kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi datang untuk mendapatkan layanan kesehatan atas keluhan mereka. sem
Contoh
pasien HIV AIDS. Naskah
Salah komunikasi
satu bentuk layanan untuk hasiladalah
tersebut reaktifkonseling dan tes HIV yang Seperti perlu disadari bahwa apabila seseorang yang datang ke sarana layanan pas
bertujuan tidak hanyates
"Hasil untuk
anda menegakkan
menunjukkan diagnosis namun
reaktif, yangjuga memberikan konseling
mengisyaratkan bahwa untuk
anda kesehatan menunjukkan adanya gejala yang mengarah ke HIV maka tanggung jawab ber
mendapatkanmemang
terapi dan menangani berbagai masalah
memiliki HIV di dalam sistem darah anda.yang dihadapi oleh pasien. dasar dari petugas kesehatan adalah menawarkan tes dan konseling HIV kepada pasien me
LayananDisampingkonseling
tes dan dukungan HIVdan
saatdorongan
ini masih dari
dilakukan dalam
keluarga danbentuk Konseling
rekan-rekan dan
anda, tersebut sebagai bagian dari tatalakasana klinis guna memberikan kesempatan ODHA
Tes HIV Sukarela
anda(Voluntary HIV Counselling
perlu perawatan medis yang and Testing/VCT),
dapat membantuyang andadilakukan
agar andadimerasa
sarana untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang memadai. Namun mengingat besarnya Tes
kesehatan (RS,lebih baik dan hidup lebih lama sekali pun anda terkena infeksi HIV. telah
Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 kecenderungan akan terjadinya pemaksaan dalam tes HIV sehubungan PITC yang akan kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. memberikan dampak negatif pada pasien maka perlu pelatihan dan bimbingan, ter
Anda perlu datang ke klinik yang memberikan perawatan dan pengobatan
JumlahHIV
cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi pemantauan dan evaluasi yang memadai dari penerapan PITC dan program konseling
jangka panjang.
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan di sarana kesehatan ber
Bawalah surat pengantar rujukan ini, berikan kepada petugas kesehatan di
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang Modul pelatihan yang disusun berdasarkan buku pedoman penerapan tes dan bid
klinik tersebut. Klinik akan memberitahu bahwa anda dirawat di salah satu
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider konseling HIV Kementerian Kesehatan RI sarana bantu penerapannya dan dimaksudkan me
pusat terapi TB, dan bahwa anda telah menjalani tes HIV.
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, untuk digunakan dalam pelatihan bagi petugas yang terkait di sarana kesehatan. Ini
Juga,dan
penatalaksanaan, seandainya anda/pasangan
sudah berkembang luas di anda hamil
sejumlah atau dengan
negara merencanakan untuk
tingkat epidemi pen
Penghargaan kepada tim penyusun dan para kontributor yang telah memberikan
hamil, maka sampaikan kepada petugas klinik tempat pemeriksaan
HIV yang tinggi. HIV
sumbang saran sehingga modul pelatihan ini dapat diterbitkan.
kehamilan dan klinik KTS, untuk membahas cara melindungi janin anda dari
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.
penularan infeksi HIV.
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
Jika anda
melakukan konseling dantidak maubagi
tes HIV orang
klienlain
ataumengetahui
pasien. Kami status HIV anda
berharap melaluisaat ini, maka
panduan ini, me
berhati-hatilah dalam menyimpan surat anda ini
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ sampai anda ten
menyampaikannya
diskriminasi tidak lagi ada dalam kepada
pelayanan petugas kesehatan di klinik HIV.
kesehatan. dis
� � �� �Direktur Jenderal PP & PL,
� �� �
Penting terima
bagi anda untuk berkunjung ke klinik �� �
Kami ucapkan kasih kepada semua pihak yangrujukan tersebut sesegera
telah berkontribusi dalam

��

��
��
��
mungkin.
penyusunan panduan iniSaya berharap
dan juga sebelum
kepada pihak kunjungan
GF-ATM yang telahberikutnya
mendukunganda sudah
kegiatan ini. ������������������� pen
���������������������
���
mengunjungi klinik tersebut. Kita akan bahas kembali masalah kita hari ini ���������������������

��

��
pada kunjungan anda berikutnya. �



�� �
�� ��� �
Ketua Umum PB IDI
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama
Pokok Bahasan 3.
Langkah Efektif Dalam Merujuk NIP 195509031980121001

Rujukan yang efektif perlu diberikan dan perlu untuk mengoptimalkan


kemungkinan pasien mematuhi rujukan kita. Merujuk pasien merupakan hal yang
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
sangat kritis bagi pasien reaktif HIV yang memerlukan evaluasi bagi perawatan dan
pengobatan.

ii 80 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA i ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 4 of 46 - Pages: 4, 89, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA
KATAPENGANTAR
PENGANTARKETUA
KETUAUMUM
UMUMPB
PBIDI
IDI � Mintalah dan siapkan pasien untuk rujukan ke suatau layanan lembaga
� Jajagi jenis dukungan yang dibutuhkan untuk keperluan rujukan aktif
Masalah
MasalahHIV HIVAIDSAIDSdidiIndonesia
Indonesiaadalah
adalahsalah
salahsatu
satumasalah
masalahkesehatan
kesehatannasional
nasionalyangyang � Lakukan konseling tindak lanjut bersama sumber rujukan yang diperlukan.
memerlukan
memerlukanpenanganan
penangananbersama bersamasecara
secarakomprehensif.
komprehensif.Sejak Sejak1010tahuntahunterakhir,
terakhir,jumlah
jumlah me
b) Memahami langkah penyampaian hasil tes HIV
kasus
kasusAIDS
AIDSdidiIndonesia
Indonesiamengalami
mengalamilonjakan
lonjakanyang yangbermakna.
bermakna.Hal Haliniinimenuntut
menuntutperhatian
perhatian kas
semua
semuapihak,
pihak,terutama
terutamapara paratenaga
tenagakesehatan
kesehatanyang yangmemberikan
memberikanlayanan layanankesehatan
kesehatanbagi bagi Baca kalimat dalam kotak pada bagian atas pada Buku Pedoman Penerapan sem
pasien
pasienHIVHIVAIDS.
AIDS.SalahSalahsatusatubentuk
bentuklayanan
layanantersebut
tersebutadalah
adalahkonseling
konselingdan dantestesHIV
HIVyang
yang Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan halaman 36. Bagan pas
bertujuan
bertujuan tidak
tidakhanya
hanya untuk
untuk menegakkan
menegakkan diagnosis
diagnosis namun
namun juga
jugamemberikan
memberikan konseling
konseling untuk
untuk tersebut memberikan panduan tentang berbagai langkah penyampaian hasil ber
mendapatkan
mendapatkanterapi terapidan danmenangani
menanganiberbagai
berbagaimasalah
masalahyangyangdihadapi
dihadapioleh olehpasien.
pasien. tes HIV yang harus dipahami. me
Layanan
Layanantestesdan dankonseling
konselingHIV HIVsaat
saatiniinimasih
masihdilakukan
dilakukandalam dalambentukbentukKonseling
Konselingdan dan
Tes
TesHIV
HIVSukarela
Sukarela(Voluntary
(VoluntaryHIV HIVCounselling
Counsellingand andTesting/VCT),
Testing/VCT),yang yangdilakukan
dilakukandidisarana
sarana Baca contoh komunikasi hasil negatif di bawah ini. Tes
kesehatan
kesehatan(RS, (RS,Puskesmas
Puskesmasdan danKlinik)
Klinik)maupun
maupundidiLSM LSMpeduli
peduliAIDS.AIDS.Hingga
Hinggatahuntahun20082008telah
telah Contoh Naskah komunikasi hasil Negatif kes
terdapat
terdapat468468pusat
pusatlayanan
layananuntukuntukVCTVCTdidi133133kabupaten/kota
kabupaten/kotadidiseluruh seluruhIndonesia.
Indonesia. ter
'Hasil tesnya non reaktif, artinya bahwa dalam darah anda belum dikenali
Jumlah
Jumlahcakupan
cakupanlayanan
layanantersebut
tersebutmasih
masihtergolong
tergolongrendah
rendahuntukuntukmenjangkau
menjangkaupopulasipopulasi alat laboratorium adanya virus HIV."
berisiko
berisikodan
danmengetahui
mengetahuistatus statusHIV HIVmereka.
mereka.Peran Perantenaga
tenagakesehatan
kesehatan(dokter,
(dokter,perawat
perawatdandan ber
Artinya ada peluang bahwa virus HIV sudah masuk tubuh karena ada
bidan)
bidan)dalam
dalammelakukan
melakukandeteksideteksiHIVHIVmenjadi
menjadisemakin
semakinpenting
pentingkarenakarenabanyakbanyakODHA ODHAyangyang bid
paparan infeksi terbaru, namun belum menghasilkan antibodi sehingga
membutuhkan
membutuhkanlayanan layananmedismedisdan danbelum
belumdiketahui
diketahuistatus
statusHIVnya.
HIVnya.LayananLayananPITC PITC(Provider
(Provider me
belum terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium. Jadi saya sarankan agar
Initiated
InitiatedTesting
Testingand andCounselling)
Counselling)memudahkan
memudahkandan danmempercepat
mempercepatdiagnosis, diagnosis, Ini
anda menjalani tes lagi di (sebutkan nama pusat KTS nya) dalam jangka
penatalaksanaan,
penatalaksanaan,dan dansudah
sudahberkembang
berkembangluas luasdidisejumlah
sejumlahnegaranegaradengan
dengantingkat
tingkatepidemi
epidemi pen
waktu tiga bulan ini. Mereka juga dapat memberi anda informasi lebih
HIV
HIVyang
yangtinggi.
tinggi. HIV
banyak mengenai cara yang dapat anda lakukan untuk tetap tidak terinfeksi,
Oleh
Olehkarena
karenaituituOrganisasi
OrganisasiProfesi
ProfesiKesehatan
Kesehatan(IDI, (IDI,IBI,
IBI,PPNI,
PPNI,ISFI,
ISFI,IAKMI)
IAKMI)membantu
membantu jika memang virus HIV belum masuk dalan tubuh anda"
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan menyusun
menyusun panduan
panduan ringkas
ringkasuntuk
untukmembantu
membantu tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan dalam
dalam Kem
Sementara itu, infeksi HIV memang lazim di dalam masyarakat kita. Anda
melakukan
melakukankonseling
konselingdan dantestesHIV
HIVbagi
bagiklien
klienatau
ataupasien.
pasien.KamiKamiberharap
berharapmelalui
melaluipanduan
panduanini,ini, me
perlu mengambil berbagai langkah untuk memastikan bahwa anda tidak
tenaga
tenagakesehatan
kesehatantidak tidakakan
akanraguragudalam
dalammendorong
mendorongpasien pasienuntukuntuktestesHIVHIVsehingga
sehinggastigma/
stigma/ ten
akan terinfeksi di masa yang akan datang.
diskriminasi
diskriminasitidak
tidaklagilagiada
adadalam
dalampelayanan
pelayanankesehatan.
kesehatan. dis
Mungkin anda sudah faham bahwa penularan dapat terjadi dari hubungan
Kami
Kamiucapkan
ucapkanterima terimakasihkasihkepada
kepadasemua semuapihakpihakyang yangtelah
telahberkontribusi
berkontribusidalam dalam
seksual dengan orang yang sudah terinfeksi. Karena itu anda perlu meminta
penyusunan
penyusunanpanduanpanduaniniinidan danjuga
jugakepada
kepadapihakpihakGF-ATM
GF-ATMyang yangtelah
telahmendukung
mendukungkegiatan kegiatanini.ini. pen
pasangan anda untuk dites.
Jika pasangan anda juga tidak terinfeksi HIV, anda berdua harus saling setia
Ketua
KetuaUmum
UmumPBPBIDIIDI dan tidak berhubungan seksual dengan orang lain agar anda berdua
terlindung dari kemungkinan tertular HIV.
Jika pasangan anda mengidap HIV, atau anda tidak mengetahui statusnya,
atau jika anda berhubungan seks dengan lebih dari satu orang, anda dapat
melindungi diri anda dari risiko tertular HIV dengan cara:
Dr.Dr.Prijo
PrijoSidipratomo,
Sidipratomo,Sp.Rad(K)
Sp.Rad(K)
- Tidak melakukan hubungan seks sampai pasangan anda dites dan anda
telah memastikan bahwa pasangan anda mengidap HIV atau tidak

ii ii MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 79 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 5 of 46 - Pages: 88, 5, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

dengan
KATApenjelasan
PENGANTAR mengenaiKETUA makna hasil UMUM tes tersebut.
PB IDI Salah satu strategi TIM EDITOR DAFTAR KONTRIBUTOR
komunikasi yang efektif adalah:
� Hasilnya adalah non reaktif yang mengisyarat bahwa anda MEMANG atau TIDAK Masna Pita, SKM Arta Saragi
Masalah HIV AIDSHIV
mengidap di Indonesia adalahdarah
di dalam sistem salah anda".
satu masalah
Melaluikesehatan nasional
cara ini pasien yang
menerima Dr. Sri Pandam Pulungsih, MSc Dr. Artini
memerlukan hasil
penanganan
tes, dengan bersama secara
lebih baik komprehensif.
karena menggunakan Sejakbahasa
10 tahun
yangterakhir, jumlah
dimengerti, dan me
Dr. Ayie Sri Kartika Dr. Asik Surya, MPPM
kasus AIDS ditidak
Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini
hanya mengandalkan kata-kat seperti reaktif/non reaktif atau bahkanmenuntut perhatian kas
semua pihak,istilah-istilah
terutama para tenaga Nurjannah, SKM, M.Kes Dr. Ayie Sri Kartika
positif ataukesehatan
negatif yang yangmungkin
memberikan layanan
saja malah kesehatan bagi
membingungkan. sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang Dr. Bambang Subagyo, SpPD, MM pas
Beri
bertujuan �tidak kesempatan
hanya meledaknya
untuk menegakkan reaksi emosional:
diagnosis namun jugaDengan
memberikanheningkonseling
sejenak untuk
setelah ber
menyampaikan hasil, pasien diberi kesempatan untuk mengolah gejolak Dr. Dasril Nizam
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
emosinya. Khususnya untuk hasil reaktif. Berikan komentar simpatik (misalnya:" Dr. Diah Setia Utami, SpKJ
LayananInites dan konseling
merupakan berita HIV saat ini akan
buruk") masihmemberi
dilakukanpasien
dalamberpeluang
bentuk Konseling dan
membahas Dr. Ekarini, SpOG
Tes HIV Sukarela (Voluntaryyang
perasaannya, HIVmungkin
Counsellingsajaand Testing/VCT),
bentuknya yang meyakinkan
ingin lebih dilakukan di lagi.
sarana
Jika Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah Dr. Endang Budi Hastuti kes
anda memiliki cukup waktu dan merasa nyaman, penggunaan pertanyaan
terdapat 468 terbuka
pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota Dr. Endang Lukitosari
mengenai perasaan mereka merupakandistrategi
seluruhyang
Indonesia.
sangat baik. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi Dr. Endang P., M.Epid
� Berikan arahan tindak lanjut/informasi medis seperlunya. Mungkin penting bagi
berisiko dan mengetahui
anda untuk status HIV mereka.
mengingatkan pasien Peran tenaga paparan-paparan
mengenai kesehatan (dokter,terakhir
perawatpasien
dan Dr. Ervina Luki Damayanti ber
bidan) dalamdengan
melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak
faktor risiko, dan perlunya dilakukan tes ulang jika hasil tes mereka non ODHA yang Dr. Euis Maryani bid
membutuhkan layanan
reaktif. medis
Pasien dan belum
dengan diketahui
hasil tes statusdiberi
reaktif perlu HIVnya. Layanan
konseling PITC (Provider
mengenai perlunya me
Kekek Apriana
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat
tindak lanjut medis, adanya berbagai layanan pendukung tambahan, dan diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan memberi
sudah berkembang luas disehingga
sejumlahpasangan
negara dengan tingkat epidemi Komaria Siregar, SKM, M.Epid pen
perlunya tahu pasangan juga perlu dites.
HIV yang tinggi. Kurniawan Rachmadi, SKM, MSi HIV
� Catatan: laporan terakhir mengenai penyakit IMS terbaru dan paparan HIV
Oleh karena itumengisyaratkan
Organisasi Profesibahwa Kesehatan (IDI, Dr. Maryono
terakhir pasien iniIBI, PPNI, ISFI,
mungkin IAKMI)
sangat membantu
menular karena
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu
terjadinya viremia kadar tinggi setelah terjadinya pajanan. Temuan ini,tenaga kesehatan dalam Masna Pita, SKM Kem
melakukan konseling dan tes HIV
mengisyaratkan bagi klien
perlunya atau pasien.
penekanan khususKami berharap
pada deteksimelalui
infeksipanduan
HIV akutini,
dan Nelly Yardes me
tenaga kesehatan
edukasitidak akan raguperlunya
mengenai dalam mendorong
melakukanpasien untuk tes HIV sehingga stigma/
tes ulang. ten
Dra. Neni Nuraini, M.Kes
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
� Tawarkan rujukan dan pilihan tindak lanjut: Perkenalkan Lembaga Swadaya Dr. Nirmala Kesumah, MHA
Kami ucapkan
Masyarakat terimayangkasih kepada
dapat semua pihak
membantu yang telahpermasalahan
memecahkan berkontribusi dalampasien,
penyusunan panduan Nurjannah, SKM, M.Kes
khususnya bagi ODHA, yang merupakan dukungan yang sangat mendasarini.
ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan bagi pen
Dr. Pandu Riono, MPH, PhD
layanan kesehatan yang melakukan konseling dan tes HIV. Ingatkan kembali
pasien akan jenis layanan lain yang terkait di sarana anda sendiri, atau kenalkan Dr. Ratna Mardiati, SpKJ
Ketua Umum PB IDI Dr. Ronald Jonathan
RS untuk rujukan lebih tinggi.
� Langkah: Dr. Rudi Rusli
� Beri rujukan ke institusi/lembaga yang kompeten dan terpercaya Dr. Sri Pandam Pulungsih, MSc
� Tawaran rujukan merupakan salah satu pilihan Prof. DR. Sudarto Ronoatmodjo, MPH
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
� Nilailah reaksi pasien terhadap tawaran rujukan

ii 78 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA iii ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 6 of 46 - Pages: 6, 87, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATADAFTAR
PENGANTAR KETUADAN
SINGKATAN UMUM PB IDI
ISTILAH
VII. URAIAN MATERI
Masalah
Low-level HIVHIV AIDS di Indonesia
epidemis adalahepidemi
Tingkatan salah satuHIVmasalah kesehatan
yang rendah, nasional
dengan yang
prevalensi
memerlukan penanganan bersama secara
secara komprehensif.
tetap tidak pernah Sejak 10 tahun
lebih dari 5% terakhir, jumlah
yang terbatas Pokok Bahasan 1. me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut
pada kelompok tertentu yang berperilaku berisiko seperti perhatian Menafsirkan Hasil kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan
penjaja yang memberikan
seks komersial, penasun,layanan
LSL. kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang Tinjau kembali informasi produk reagen tes kit HIV yang digunakan. Setiap tes kit pas
Concentrated
bertujuan HIV epidemis
tidak hanya Tingkatan
untuk menegakkan epidemi
diagnosis HIV terkonsentrasi
namun juga memberikan dengan prevalensi
konseling untuk mempunyai metode masing-masing dalam menafsirkan hasil tesnya. Masing- ber
lebih dari 5% secara tetap,
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. namun terbatas pada masing jenis tes HIV, berbeda cara menfasirkan hasil reaktif, non reaktif dan tidak me
kelompok tertentu yang berperilaku berisiko seperti valid. Semua tes cepat memiliki tolok ukur dan kontrolnya masing-masing , sebagai
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
penjaja seks komersial, penasun, LSL, namun prevalensi penjaminan mutunya. Bahaslah perbedaan masing-masing tes kit yang ada di
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
masih kurang dari 1% pada ibu hamil di daerah perkotaan.
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah tempat saudara. Pelajari pula "BAGAN ALUR TES CEPAT HIV DI LAYANAN TES
kes
Generalized
terdapat HIV epidemis
468 pusat layanan untukTingkatan
VCT di 133epidemi HIV meluas
kabupaten/kota di masyarakat
di seluruh Indonesia. umum, DAN KONSELING HIV" di dalam Buku Pedoman Penerapan Konseling dan Tes ter
HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan halaman 40.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkauprevalensi
sebagai proksi dinyatakan apabila ditemukan populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawathamil.
lebih dari 1% secara menetap pada kelompok ibu dan Dari bagan tersebut jelas bahwa hasil dari satu tes cepat saja belum dapat ber
bidan)
AIDS dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting
Acquired Immunodeficiency Syndrome karena banyak ODHA yang disimpulkan. dilakukan terlebih dahulu tes konfirmasi (baik dengan menggunakan bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider algoritma sekuensial maupun parallel) sebelum menyampaikan hasilnya kepada me
ANC Ante Natal Care (lihat KIA) pasien. Cermati Bagan alur tersebut, urutan tes cepat dalam cara serial dibuat
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
ART
penatalaksanaan, Antiretroviral
dan sudah berkembang Therapynegara
luas di sejumlah - terapi HIVtingkat
dengan dengan obat
epidemi berdasarkan sensitifitas dan spesifisitas dari masing-masing reagen tes HIV pen
HIV yang tinggi. Antiretroviral tersebut dan harus sesuai dengan pedoman nasional, tidak boleh terbalik. HIV
Oleh karena itu Organisasi Kementerian
KEMENKES Profesi Kesehatan (IDI, IBI,Republik
Kesehatan PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Indonesia
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Pokok Bahasan 2.
Kem
HIV Human Immunodeficiency Virus Penyampaian Hasil
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
IMS kesehatan tidak akan raguInfeksi
tenaga dalam Menular
mendorong secara
pasienSeksual
untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
Tugas pertama petugas kesehatan yang menyampaikan hasil tes HIV adalah
diskriminasi
KIA tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
Kesehatan Ibu dan Anak (lihat ANC) memikirkan reaksi emosional yang kemungkinan ditampilkan pasien saat dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menerima hasil tes HIV.
KTS - VCT Konseling dan Tes HIV secara Sukarela (lihat juga VCT)
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
ODHA Orang Dengan HIV/ AIDS a) Langkah penyampaian hasil tes HIV
PDP Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV � Nilailah kesiapan pasien menerima hasil tes. Perlu diingat bahwa hampir semua
Ketua Umum PB IDI
pasien pada dasarnya sangat siap untuk mendengar berita mengenai hasil tes
PITC Provider Initiated HIV Testing and Counselling - Layanan
mereka, sehingga tidak perlu mengulur-ulur waktu lagi. Lakukan pengecekan
Tes dan Konseling HIV terintegrasi di sarana kesehatan,
singkat (misalnya: "Anda sudah siap mendengar hasil tes anda?") akan
yaitu tes dan konseling HIV di inisiasi oleh petugas
memungkinkan pasien untuk dapat mengendalikan proses tersebut dan beri
kesehatan ketika pasien mencari layanan kesehatan
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) peluang pasien untuk bertanya atau mendapat informasi lainnya.
� Sampaikan dan tafsirkan hasil tes HIV: Sampaikan hasil tes dengan segera,

ii iv MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 77 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 7 of 46 - Pages: 86, 7, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

a.KATA
Bagaimana ia diberi tahuKETUA
PENGANTAR hasil tes reaktif
UMUM oleh petugas;
PB IDI PMTCT Prevention on Mother to Child Transmission
b. Bagaimana perasaannya pada saat itu; SDM Sumber Daya Manusia
Masalahc. HIV
ApaAIDSyang di dikatakan konselor/petugas
Indonesia adalah kesehatan
salah satu masalah setelahnasional
kesehatan memberikan
yang TB Tuberkulosis
hasil tes;
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
three C Azas dalam penyelenggaraan konseling dan tes HIV
kasus AIDS did.Indonesia
Apa yang seharusnya
mengalami konselor/petugas
lonjakan yang bermakna. kesehatan sampaikan
Hal ini menuntut namun
perhatian yang harus selalu diterapkan. Tes HIV hanya akan kas
tidak pernah disampaikan pada saat itu;
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
dilaksanakan setelah mendapatkan informed consent
pasien HIV2.AIDS.
Praktik Penyampaian
Salah satu bentukHasil tes tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
layanan dari klien, disertai dengan counselling terutama pada pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk
� Seorang peserta atau fasilitator EPT sedang menunggu hasil tes. Pasien saat pemberian hasil tes HIV dan dengan menjaga ber
mendapatkan terapi dan menangani
tersebut telah diberi berbagai masalah
informasi pra yang
tes dandihadapi oleh untuk
ditinggal pasien.menunggu confidentiality (hasil tes tidak akan diungkapkan kepada me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
hasil. orang lain yang tidak terkait dengan perawatan klien
Tes HIV Sukarela

(Voluntary
Panggil satuHIV Counselling
pasien yang akan andkembali
Testing/VCT), yanguntuk
dibimbing dilakukan di sarana
mendengarkan tanpa seizing klien). Tes
kesehatan (RS, Puskesmas
hasilnya. dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
UNAIDS Joint United Nations Programme on HIV and AIDS
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
� Beberapa kelompok berlatih memberikan hasil non reaktif dan yang lain UNGASS United Nation General Assembly Special Session
Jumlah cakupan
dengan layanan
hasil tersebut
reaktif. masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan VCT - KTS HIV Voluntary Counseling and Testing (lihat juga KTS) ber
� Lakukan praktik dalam 10 menit dan fasilitator akan memberikan umpan
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
balik dari hasil praktik di depan kelas dan memandu diskusi selanjutnya. WHO World Health Organization - Organisasi Kesehatan
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
� Adakah kemungkinanmemudahkandukungan tambahan dari layanan berbasis Sedunia
Initiated Testing and Counselling) dan mempercepat diagnosis, Ini
masyarakat atau perawatan medis yang diperlukan
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi oleh pasien? pen
HIV yang tinggi.
� Selanjutnya, pada situasi sesungguhnya, seberapa banyak pasien yang HIV
Oleh karena memerlukan
itu Organisasidukungan atau layanan
Profesi Kesehatan (IDI,kesehatan dariIAKMI)
IBI, PPNI, ISFI, saranamembantu
kesehatan.
Kementerian
3. Kesehatan menyusun panduan
Berikan kesempatan kepadaringkas
pesertauntuk membantu
untuk tenaga(dalam
tanya jawab kesehatan dalamini
proses Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui
fasilitator tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan
saat curah ragu dalam
pendapat, dengan mendorong pasien untuk dengan
membandingkannya tes HIV sehingga stigma/
materi yang telah ten
diskriminasi tidak lagi
disajikan) ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
SESI 3. REFLEKSI
penyusunan panduan ini DANdanRANGKUMAN
juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
Langkah-langkah pembelajaran:

3. Fasilitator mengajak seluruh peserta untukKetua


melakukan refleksi
Umum PB IDI bersama
tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang
ditetapkan sudah tercapai?.
4. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas
keterlibatan aktif seluruh peserta.
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 76 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA v ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 8 of 46 - Pages: 8, 85, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI


DAFTAR ISI ________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
KATAMasalah
PENGANTAR HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang i
......................................................................................................... _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah ____________________________________________________________________________________________________________________________________ me
KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI ..................................................................... ii
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kas
TIM EDITOR
semua .................................................................................................................
pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagiiii _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ sem
pasien
DAFTAR HIV KONTRIBUTOR
AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yangiii
.............................................................................................. ________________________________________________________________________________________________________________ pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ____________________ ber
DAFTAR SINGKATAN
mendapatkan terapi danDAN ISTILAHberbagai
menangani ...............................................................................
masalah yang dihadapi oleh pasien. iv me
DAFTAR
LayananISI ..................................................................................................................
tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling danvi 3. Jika masih belum cukup, tanyakan:"Emosi apa saja dari emosi tersebut yang
Tes HIV Sukarela
MODUL DASAR.(Voluntary
KEBIJAKAN HIVPENANGGULANGAN
Counselling and Testing/VCT), HIV AIDSyang dilakukan di
DI INDONESIA sarana 1
............. akan menjadi reaksi anda pada saat anda mendengar seseorang mengatakan Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008
I. Deskripsi Singkat ........................................................................................... telah 1 kepada anda bahwa tes HIV anda ternyata reaktif?" kes
terdapatII. 468Tujuan
pusat layanan
Pembelajaranuntuk VCT Umum: di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
....................................................................... 2 ter
Jumlah cakupan
III. Tujuan layanan tersebut
Pembelajaran Khusus masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi 2
........................................................................ ____________________________________________________________________________________________________________________________________
berisikoIV.danPokok
mengetahui
Bahasan status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan 2
.............................................................................................. ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ber
bidan) V.
dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang 3
Metode ......................................................................................................... _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ bid
membutuhkan
VI. Media layanan
Alat medis
Bantudan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider 3
.......................................................................................... ________________________________________________________________________________________________________________ me
Initiated
VI. Testing and Counselling)
Langkah-langkah memudahkan.....................................................
Kegiatan Pembelajaran dan mempercepat diagnosis, 3 ____________________ Ini
penatalaksanaan,
VIII. Uraiandan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi 5
Materi................................................................................................ pen
HIV yang tinggi.
1. Tujuan Program......................................................................................... 5 HIV
Kepekaan kita atas emosi pasien, informasi medis yang akurat dan rujukan
2. Kebijakan
Oleh karena ProgramProfesi
itu Organisasi Pengendalian
Kesehatan HIV dan
(IDI, IBI,AIDS
PPNI,Sektor Kesehatan
ISFI, IAKMI) .......... 6
membantu merupakan dasar bagi penyampaian hasil tes HIV yang efektif.
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam 8
3. Strategi Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan ............. Kem
4. Targetdan
melakukan konseling Umum Program
tes HIV bagi klienPengendalian
atau pasien.HIV Kami dan AIDS Sektor
berharap melaluiKesehatan
panduan ini, ... 9 me
Pokok Bahasan 3.
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ 9
5. Kegiatan Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan ...........
Langkah-langkah merujuk pasien secara efektif ten
diskriminasi
MODUL INTI tidak1. lagi ada dalam PITC..........................................................................
PENGANTAR pelayanan kesehatan. 10 dis
Kami ucapkan terima
I. Deskripsi Singkatkasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam10
......................................................................................... 1. Fasilitator memberikan salam pembuka dan menjelaskan tujuan dari topik
penyusunan panduan ini dan
II. Tujuan Pembelajaran Umum: juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini.10
..................................................................... pada sesi ini. pen
III. Tujuan Pembelajaran Khusus ...................................................................... 10 2. Peserta berlatih dengan Pasien terlatih (EPT)
IV. Pokok Bahasan ............................................................................................ 11
Ketua Umum PB IDI
V. Metode ....................................................................................................... 11
VI. Media Alat Bantu ........................................................................................ 11 LATIHAN 5-3
VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran ................................................... 11
VIII. Uraian Materi.............................................................................................. 13 1. Berlatih dengan pasien terlatih:
1. PITC – Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan.............. 13 Seorang Pasien Terlatih fasilitator Anda akan berbagi pengalamannya pada
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) saat menerima hasil tes HIV kepada peserta latih:
2. Tantangan dalam Tes HIV ........................................................................ 15

ii vi MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 75 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 9 of 46 - Pages: 84, 9, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI MODUL INTI 2. INISIASI TES HIV .......................................................................... 19
LATIHAN 5-1 I. Deskripsi Singkat ......................................................................................... 19
II. Tujuan Pembelajaran Umum: ..................................................................... 19
KasusHIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
Masalah III. Tujuan Pembelajaran Khusus ...................................................................... 19
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah IV. Pokok Bahasan ............................................................................................ 20 me
kasus AIDS di______Indonesia
__________________________________mengalami
_____________________________________lonjakan
______________________________yang
_________________bermakna.
_______________________________________Hal
_____________ini
__________menuntut
___________________________________perhatian
________________________________ V. Metode ....................................................................................................... 20 kas
semua pihak,_____terutama
________________________________para
_________________tenaga
_________________________kesehatan
___________________________________yang
__________________memberikan
___________________________________________layanan
___________________________kesehatan
___________________________________bagi
________________ VI. Media Alat Bantu ........................................................................................ 20 sem
_______________________________________________________________________
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang_______ _
___________ _
________________________________________ _
______________ _________________
_ __________________________________ _
__________ _
___________________________________________ VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran ................................................... 21 pas
________hanya
bertujuan tidak ___________________menegakkan
_____________________untuk __________________________________________diagnosis
______________________________namun
________________________juga
______________memberikan
__________________________________________konseling
_______________________________untuk
____________________ VIII. Uraian Materi.............................................................................................. 23 ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. 1. Manfaat dan Hambatan Tes HIV ............................................................. 23 me
Pokok Bahasan
Layanan tes dan2.konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan 2. Model Tes dan Konseling atas Inisiasi Petugas Kesehatan...................... 25
CaraSukarela
Tes HIV Penyampaian (Voluntary HasilHIV tesCounselling
HIV kepadaand Pasien Testing/VCT), yang dilakukan di sarana 3. Informasi dasar HIV dan stadium klinis .................................................. 29 Tes
kesehatan1.(RS, Puskesmas
Fasilitator memberikan salam pembuka dan Klinik) maupun di LSM peduli danAIDS. menjelaskan Hingga tahun tujuan 2008 daritelah topik MODUL INTI 3. PEMERIKSAAN HIV ...................................................................... 36 kes
terdapat 468 pada
pusatsesi layanan ini untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. I. Deskripsi Singkat ......................................................................................... 36 ter
Jumlah cakupanmelakukan
2. peserta layanan tersebut keigatan masihdengan tergolong rendah untuklatihan
menggunakan menjangkau penyampaian populasi II. Tujuan Pembelajaran Umum: ..................................................................... 38
berisiko dan mengetahui
hasil status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan III. Tujuan Pembelajaran Khusus ...................................................................... 38 ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang IV. Pokok Bahasan ............................................................................................ 39 bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider V. Metode ....................................................................................................... 39 me
Initiated Tugas
Testing pertama and Counselling) petugas kesehatan memudahkan yang menyampaikan dan mempercepat hasil tesdiagnosis, HIV adalah
VI. Media Alat Bantu ........................................................................................ 39 Ini
memikirkan reaksi emosional
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi yang kemungkinan ditampilkan pasien saat pen
VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran ................................................... 40
menerima hasil tes HIV.
HIV yang tinggi. HIV
VIII. Uraian Materi.............................................................................................. 49
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu 1. Tes Diagnostik: ........................................................................................ 49
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam 2. Tes HIV Pelayanan Rutin ........................................................................ 49 Kem
LATIHAN 5-2
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, 3. Berikan Informasi Kunci Mengenai HIV/AIDS ........................................ 50 me
tenaga kesehatan
1. Bahaslah tidak dalam akan ragu diskusi dalam dalam mendorong kelompok pasien Anda untuk untuk tes mengantisipasi
HIV sehingga stigma/ emosi 4. Prosedur untuk Menjamin Konfidensialitas .......................................... 56 ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan
yang mungkin timbul atau yang pernah mereka lihat dari pasien dengan kesehatan. a. Kukuhkan Kesediaan Pasien Untuk Menjalani tes HIV ....................... 56 dis
hasil testerima
Kami ucapkan negatif.kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam b. memberikan Informasi Tambahan ..................................................... 57
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. c. Memadukan Informasi dan Edukasi Pra-Tes....................................... 57 pen
________________________________________________________________________________________________________________ MODUL INTI 4. PEMERIKSAAN HIV ...................................................................... 59
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ I. Deskripsi Singkat ......................................................................................... 59
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________Ketua
______________________Umum
__________________________PB
___________IDI
___________________________________________ II. Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 59
____________________ a. Tujuan Pembelajaran Umum .................................................................. 59
b. Tujuan Pembelajaran Khusus .................................................................. 60
2. Bahaslah dalam diskusi dalam kelompok Anda untuk mengantisipasi emosi IV. Pokok Bahasan ............................................................................................ 60
yang mungkin timbul atau yang pernah mereka lihat dari pasien dengan V. Metode ....................................................................................................... 60
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
hasil tes reaktif. VI. Media Alat Bantu ........................................................................................ 60

ii 74 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA vii ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 10 of 46 - Pages: 10, 83, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN
KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

VI. Langkah-langkah
KATA PENGANTAR Kegiatan Pembelajaran
KETUA UMUM ...................................................
PB IDI 61 KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI
VIII. Uraian Materi.............................................................................................. 62 VI. MEDIA DAN ALAT BANTU
1. Tes HIV bagian dari Pelayanan ............................................................... 47
Masalah HIV AIDSpemeriksaan
2. Strategi di Indonesia dan adalah ragamsalahmetoda
satu masalah kesehatan
pemeriksaan HIVnasional yang51
................. Masalah HIV AIDS di disampaikan
Pembelajaran Indonesia adalah salahmenggunakan
dengan satu masalah kesehatan
media dannasional yang:
alat bantu
memerlukan penanganan
VIII. Referensi bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah69
..................................................................................................... memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kasus AIDS di Komputer
� Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
MODUL INTI 5. MENYAMPAIKAN HASIL TES DAN RUJUKAN YANG EFEKTIF ........... 70 LCD
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi semua pihak,� terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
I. Deskripsi Singkat ......................................................................................... 70
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pasien HIV AIDS.
� Bahan Salahtayang
satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
(slide powerpoint) pas
II. Tujuan Pembelajaran Umum: ..................................................................... 72
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk bertujuan tidak hanya
� Modul
untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
III. Tujuan Pembelajaran Khusus ...................................................................... 72
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
IV. Pokok Bahasan ............................................................................................ 72 � Whiteboard/filpchart + spidol
Layanan
V. Metodetes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan72
....................................................................................................... Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Tes HIVVI.Sukarela
Media(Voluntary
Alat BantuHIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana73
........................................................................................ Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan
VI. Langkah-langkah Kegiatan Klinik) maupun di LSM peduli
Pembelajaran AIDS. Hingga tahun 2008 telah73
................................................... kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468Uraian
pusat Materi..............................................................................................
layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. VII.
terdapat 468LANGKAH-LANGKAH
pusat layanan untuk VCT di 133 KEGIATAN
kabupaten/kota diPEMBELAJARAN
seluruh Indonesia. ter
VIII. 77
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
1. Menafsirkan Hasil .................................................................................. 77 Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan2.mengetahui
Penyampaian statusHasil
HIV .................................................................................
mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan77 berisikoSESI
dan1.mengetahui
PENGKONDISIANstatus HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam 2. Langkah Efektif dalammenjadi
melakukan deteksi HIV Merujuk semakin penting karena banyak ODHA yang80
............................................................. bidan) dalam1.melakukan
Fasilitatordeteksi HIV menjadi
menyapa pesertasemakin
denganpenting
ramahkarena banyak ODHA
dan hangat. yang
Apabila belum bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider membutuhkan layanan
berkenalanmedis dan dengan
mulai belum diketahui statusSampaikan
perkenalan. HIVnya. Layanan PITC (Provider
tujuan pembelajaran me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
2. Menggali pendapat/pemahaman peserta tentang Penyampaian hasil tes dan
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
rujukan efektif
HIV yang tinggi. HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kementerian
SESI 2.Kesehatan
PEMBAHASAN menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam
MATERI Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ tenaga Pokok
kesehatan tidak akan
Bahasan 1. ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. diskriminasi
Menafsirkan hasil dalam
tidak lagi ada tes HIVpelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. 1. Fasilitator
penyusunan panduan meminta
ini dan peserta
juga kepada pihakutntuk
GF-ATMmeninjau
yang telahkembali informasi
mendukung mengenai
kegiatan ini. pen
reagen tes kit HIV yang digunakan secara rinci
2. Fasilitator meminta peserta untuk membahas kasus dengan berpedoman
Ketua Umum PB IDI pada bagan Alur Tes cepat , pada buku pedoman Ketua Umum PB IDIhalaman 40
Penerapan

Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii viii MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA ii MODUL BAGI PESERTA MODUL BAGI PESERTA 73 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 11 of 46 - Pages: 82, 11, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN
KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI KATA PENGANTAR


MODUL KETUADASAR
UMUM PB IDI
II. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:
Masalah HIVmengikuti
Setelah AIDS di Indonesia
sesi ini adalah
pesertasalah satu menyampaikan
mampu masalah kesehatan nasional
hasil yang
tes HIV dan Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan
merujukpenanganan
pasien secara bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
efektif.
KEBIJAKAN PENGENDALIAN HIV AIDS
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
DI INDONESIA kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
III. TUJUAN
bertujuan PEMBELAJARAN
tidak hanya untuk menegakkan diagnosisKHUSUS
namun juga memberikan konseling untuk bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Setelah selesai mengikuti sesi peserta latih mampu: I. DESKRIPSI SINGKAT
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
1. Menafsirkan
Tes HIV Sukarela (Voluntary hasil
HIVtes HIV
Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes HIV Sukarela (Voluntary
Epidemi HIV mengancam
HIV yang Counselling and Testing/VCT),
kesehatan yang dilakukan
dan kehidupan di sarana
generasi penerus Tes
kesehatan2. Mengkomunikasikan
(RS, Puskesmas dan Klinik)hasil tes HIV
maupun kepada
di LSM pasien
peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga
bangsa, yang secara langsung membahayakan perkembangan sosial dan ekonomi, tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan
3. Melakukan untuk VCT di 133
langkah-langkah kabupaten/kota
merujuk pasien HIV di seluruh
denganIndonesia.
efektif terdapatserta
468 pusat layanan
keamanan untukOleh
negara. VCT di 133 kabupaten/kota
karena di seluruh Indonesia.
itu, upaya penanggulangannya harus dilakukan ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi sebagai
Jumlah upayalayanan
cakupan penting dan merupakan
tersebut program
masih tergolong rendahyang dilaksanakan
untuk menjangkaudalam
populasijangka
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan berisiko panjang yang dilaksanakan
dan mengetahui secara terkoordinasi
status HIV mereka. Peran tenagadengan
kesehatan melibatkan berbagai
(dokter, perawat danpihak, ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang sertamelakukan
bidan) dalam dengan memobilisasi sumber
deteksi HIV menjadi daya penting
semakin yang intensif dari seluruh
karena banyak ODHA yanglapisan bid
IV. POKOK BAHASAN
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider masyarakat
membutuhkan layanan untuk
medismempercepat dan memperluas
dan belum diketahui jangkauan
status HIVnya. program.
Layanan PITC (Provider me
Initiated 1.Testing and Counselling)
Menafsirkan hasil tes HIV memudahkan dan mempercepat diagnosis, Initiated Testing
Pemerintahand Counselling)
menjamin bahwa memudahkan dan mempercepat
dengan mobilisasi semua sumber diagnosis,
daya yang Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan
disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan keadaan Negara, penanggulangan tingkat epidemi pen
2. Cara penyampaian Hasil Tes HIV
HIV yang tinggi. HIV yangAIDS
tinggi.
akan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan pembangunan suatu HIV
Oleh3.karena
Langkah-langkah merujuk
Profesi pasien HIV(IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
itu Organisasi Kesehatan Oleh karena itu Organisasi
Negara. Pemerintah jugaProfesi Kesehatan (IDI,
telah mendorong IBI, PPNI, ISFI,
meningkatkan IAKMI) jawab
tanggung membantukeluarga
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kementerian Kesehatan menyusun
dan masyarakat terhadap panduan
ODHA.ringkas untuk upaya
Sebaliknya, membantuuntuktenaga kesehatan dalam
meningkatkan tanggung Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, melakukan konseling
jawab ODHAdan tes HIV
untuk bagi klien
menjaga atau pasien.
keluarga Kami berharap
dan masyarakat melalui
agar tidak panduan
tertular jugaini,perlu me
V. kesehatan
tenaga METODE tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ tenaga kesehatan tidak Mengingat
di tingkatkan. akan ragu dalam mendorong
epidemi HIV sudahpasien untukmasalah
menjadi tes HIV sehingga stigma/
global, pemerintah ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
Indonesia berkomitmen menjalankan kesepakatan internasional untuk dis
KamiMetode
ucapkanyang digunakan
terima dalam proses
kasih kepada semua pembelajaran
pihak yang telah yaitu :
berkontribusi dalam penanggulangan
Kami ucapkan terima AIDS,mempromosikan
kasih kepada semua kerja pihaksama
yangmultilateral dan bilateral,
telah berkontribusi dalamserta
penyusunan · panduan
Tugas baca sebelum
ini dan masukpihak
juga kepada kelasGF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. memperluas
penyusunan panduan ini kerja
dansama denganpihak
juga kepada negara tetangga
GF-ATM yang dalam Program Penanggulangan
telah mendukung kegiatan ini. pen
· Curah pendapat AIDS.
· Ceramah Tanya Jawab (CTJ) Dasar hukum pengendalian tertuang antara lain dalam: Keputusan Presiden
Ketua Umum PB IDI Ketua Umum PB IDI
· Diskusi Kelompok Nomor 36, tahun 1994 tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
dan KPA Daerah sebagai lembaga pemerintah yang mengkoordinasikan pelaksanaan
penanggulangan AIDS, dimana Pemerintah telah membentuk Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) di tingkat Pusat disusul dengan terbentuknya KPA di
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) beberapa provinsi di Indonesia. Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS (1994) merupakan respons

ii 72 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA ii MODUL BAGI PESERTA MODUL BAGI PESERTA 1 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 12 of 46 - Pages: 12, 81, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

yang sangatKATA penting pada periode tersebut,


PENGANTAR KETUAdimana UMUM KPA telah
PB mengkoordinasikan
IDI � Jelaskan layanan perawatan lanjutan yang tersedia di sarana kesehatan dan
upaya penanggulangan baik yang dilaksanakan pemerintah, LSM serta sektor-sektor masyarakat, khususnya ketersediaan layanan pengobatan, PMTCT dan
lainnya. Sementara itu bantuan dari luar negeri baik bantuan bilateral maupun layanan perawatan serta dukungan.
Masalah
multi HIVmulai
lateral AIDS berperan
di Indonesia adalah salahupaya
meningkatkan satu masalah kesehatandiberbagai
penanggulangan nasional yang
level. � Berikan informasi tentang cara mencegah penularan HIV, termasuk
memerlukan penanganantersebut
Bantuan-bantuan bersamasemakin
secara komprehensif.
meningkat baikSejak
jenis10 tahun besarannya
maupun terakhir, jumlah
pada pemberian kondom laki-laki ataupun perempuan dan cara menggunakannya. me
kasus masa-masa
AIDS di Indonesia mengalami
berikutnya. lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi � Beri informasi cara pencegahan lain yang relevan terkait dengan cara sem
Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 mengamanatkan perlunya peningkatan menjaga kesehatan seperti informasi tentang gizi, terapi profilaksis
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
upaya penanggulangan HIV dan AIDS di seluruh Indonesia. Respons harus ditujukan kotrimoksasol, dan mencegah malaria dengan kelambu di daerah endemis
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
untuk mengurangi semaksimal mungkin peningkatan kasus baru dan kematian. malaria.
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Salah satu langkah strategis yang akan ditempuh adalah memperkuat Komisi � Bahas kemungkinan untuk mengungkapkan hasil tes HIV, waktu dan cara
Layanan tes dan konseling
Penanggulangan AIDS diHIV saat ini
semua masih dilakukan
tingkat. Anggaran dalam
daribentuk
sektorKonseling dan
pemerintah mengungkapkannya serta mereka yang perlu mengetahui.
Tes HIV Sukarela (Voluntary
diharapkan juga akanHIV Counselling
meningkat and Testing/VCT),
sejalan yang dilakukan
dengan kompleksitas di sarana
masalah yang Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah � Dorong dan tawarkan rujukan untuk tes HIV dan konseling bagi pasangan kes
dihadapi. Sektor-sektor akan meningkatkan sumber daya dan cakupan program dan anaknya.
terdapat 468 pusat layanan
masing-masing. untuk VCT
Masyarakat di 133
sipil kabupaten/kota
termasuk LembagadiSwadaya
seluruh Indonesia.
Masyarakat (LSM) ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong
akan meningkatkan perannya sebagai mitra pemerintah. rendah untuk menjangkau populasi � Lakukan penilaian kemungkinan mendapatkan tindak kekerasan atau
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan kemungkinan bunuh diri dan bahas langkah-langkah untuk mencegahnya, ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang terutama pasien perempuan yang didiagnosis HIV reaktif. bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider � Rencanakan waktu khusus untuk kunjungan tindak lanjut mendatang atau me
II. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, rujukan untuk pengobatan, perawatan, konseling, dukungan dan layanan Ini
penatalaksanaan,
Setelah dan sudah berkembang
mengikuti luas di sejumlah
pelatihan peserta memahami negara dengandan
kebijakan tingkat epidemi
strategi pro- lain yang diperluklan oleh pasien (misalnya, skrining dan pengobatan TB, pen
HIV yang
gramtinggi.
pengendalian HIV dan AIDS terapi profilaksis untuk IO, pengobatan IMS, KB, perawatan hamil, terapi HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu rumatan pengguna opioid, akses pada layanan jarum suntik steril - LJSS).
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Konseling bagi perempuan hamil dengan HIV reaktif juga harus meliputi masalah Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, berikut: me
III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
� Rencana persalinan
diskriminasi
1. tidak lagi ada dalam
Menjelaskan Tujuanpelayanan
programkesehatan. dis
� Penggunaan antiretroviral bagi kesehatannya sendiri manakala ada indikasi,
Kami2. ucapkan terimaKebijakan
Menjelaskan kasih kepada semua
program pihak yang telah berkontribusi dalam
nasional dan untuk pencegahan penularan dari ibu ke anak.
penyusunan panduan ini dan juga kepada
3. Menjelaskan Strategi program pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
� Dukungan gizi yang memadai, termasuk pemenuhan kebutuhan zat besi dan
4. Menjelaskan Target program
asam folat
5. Menjelaskan Kegiatan Program
Ketua Umum PB IDI � Pilihan tentang makanan bayi dan dukungan untuk melaksanakan pilihannya
� Tes HIV bagi bayinya kelak dan tindak lanjut yang mungkin diperlukan
IV. POKOK BAHASAN � Tes HIV bagi pasangan

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan sebagai


Dr. Prijo berikut :Sp.Rad(K)
Sidipratomo,
1. Tujuan program Kebijakan

ii 2 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 71 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 13 of 46 - Pages: 80, 13, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM 2. Kebijakan program nasional


MODUL INTI 5 PB IDI 3. Strategi program
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang 4. Target Program
PENYAMPAIAN
memerlukan HASIL
penanganan bersama secara TES Sejak
komprehensif. DAN RUJUKAN
10 tahun terakhir, jumlah 5. Kegiatan program me
kasus AIDS di Indonesia mengalami
YANGlonjakan yang bermakna.
EFEKTIF Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang V. METODE pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu : me
I. DESKRIPSI SINGKAT
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan � Tugas baca sebelum masuk kelas

Tes HIV Sukarela


Konseling (Voluntary
pasca tesHIV Counselling
merupakan andintegral
bagian Testing/VCT), yang tes
dari proses dilakukan di sarana
HIV. Semua pasien � Curah pendapat Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga
yang menjalani tes HIV harus mendapatkan konseling pasca tes pada saat hasil tes tahun 2008 telah � Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
kes
terdapat 468 pusat layanan
disampaikan, untuk VCT di 133
tanpa memandang hasilkabupaten/kota di seluruh Indonesia.
tes HIV nya. Konseling bagi yang hasilnya ter
� Diskusi Kelompok
non reaktif,
Jumlah minimal
cakupan harus
layanan meliputi
tersebut masihhaltergolong
sebagai rendah
berikut:untuk menjangkau populasi
berisiko dan
� mengetahui
Penjelasan status HIVhasil
tentang mereka. Perantermasuk
tesnya, tenaga kesehatan
penjelasan(dokter, perawat
tentang dan
periode ber
bidan) dalamjendela,
melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak
yaitu belum terdeteksinya antibodi HIV dan anjuran untuk menjalani ODHA yang bid
membutuhkan layanan
tes kembali medis dan belum
manakala sudahdiketahui status HIVnya.
terjadi pajanan HIV pada Layanan PITC (Provider
akhir-akhir ini. VI. MEDIA DAN ALAT BANTU me
Initiated �Testing and Counselling) memudahkan dan
Nasehat dasar tentang cara mencegah terjadinya penularan HIV mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi Pembelajaran disampaikan dengan menggunakan media dan alat bantu : pen
� Pemberian kondom laki-laki atau perempuan
HIV yang tinggi. � Komputer HIV
OlehBaik petugas
karena kesehatan
itu Organisasi maupun
Profesi pasien(IDI,
Kesehatan selanjutnya
IBI, PPNI, membahas
ISFI, IAKMI) dan menilai
membantu � LCD
perlunya
Kementerian rujukanmenyusun
Kesehatan untuk mendapatkan konseling
panduan ringkas untuk pasca
membantutes lebih
tenagajauh atau dukungan
kesehatan dalam Kem
� Bahan tayang (slide powerpoint)
pencegahan lainnya.
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
� Modul
tenaga kesehatan tidakdengan
Bagi pasien akan ragu dalam
hasil tes mendorong
HIV reaktif,pasien untuk
tindakan tes HIV
yang harussehingga stigma/
dilakukan oleh ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. � Whiteboard/filpchart + spidol dis
petugas kesehatan adalah sebagai berikut:
Kami� ucapkan
Memberikan terimainformasi
kasih kepada
hasil semua
tes HIVpihakkepada yang telahsecara
pasien berkontribusi
sederhanadalamdan
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung
jelas, dan beri kesempatan kepada pasien sejenak untuk mencerna informasi kegiatan ini. pen
tersebut. VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
� Yakinkan bahwa pasien mengerti akan arti hasil tes HIV
Ketua Umum PB IDI
� Beri kesempatan pasien untuk bertanya SESI 1. PENGKONDISIAN
� Bantu pasien untuk mengatasi emosi yang timbul karena hasil tes reaktif 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
� Bahas masalah yang perlu perhatian segera dan bantu pasien menemukan berkenalan mulai dengan perkenalan. Sampaikan tujuan pembelajaran,
jejaring sosial yang mungkin dapat memberikan dukungan dengan segera sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
dan dapat diterima. Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
2. Menggali pendapat/pemahaman peserta terkait Kebijakan Penanggulangan
HIV AIDS di Indonesia

ii 70 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 3 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 14 of 46 - Pages: 14, 79, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

SESI 2. PEMBAHASAN MATERI


KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI
VIII. REFERENSI
Pokok Bahasan 1.
Masalah
Tujuan HIV AIDS
program di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
kebijakan 1. HIV Rapid Test Training Module, CDC Atlanta
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
1. Fasilitator menyampaikan materi dengan menggunakan tayangan power point 2. Pedoman Kewaspadaan Universal, 2008
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
2. Fasilitator
semua pihak, terutama melakukan
para tenagakegiatan
kesehatantanya
yangjawab terkait layanan
memberikan materi diatas
kesehatan bagi 3. Pedoman Konseling dan Tes HIV secara sukarela, 2006 sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
Pokoktidak
Bahasan 4. Pedoman standar pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan HIV dan
bertujuan hanya2. untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
Kebijakan Program Nasional berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. infeksi oportunistik, tahun 2006
mendapatkan terapi dan menangani me
Layanan tes dan kembali
1. Fasilitator konseling HIV saat inidengan
melanjutkan masih dilakukan
penjelasandalam bentuk
mengenai Konseling
Kebijakan dan
program
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
2. Fasilitator melakukan kegiatan tanya jawab terkait materi kebjiakan program
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
dan permasalahannya
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Jumlah
Pokok cakupan3.layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
Bahasan
berisiko dan mengetahui
Strategi Program status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan kembali
1. Fasilitator medis dan belum diketahui
melanjutkan denganstatus HIVnya.mengenai
penjelasan Layananstrategi
PITC (Provider
program me
Initiated 2.Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat
Fasilitator melakukan proses tanya jawab mengenai bentuk apa saja yang diagnosis, Ini
penatalaksanaan,
dapatdan sudahsebagai
dipakai berkembang luasefektif
strategi di sejumlah
untuknegara
programdengan tingkat epidemi
penanggulangan HIV pen
HIV yang tinggi.
AIDS di wilayah peserta. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan
Pokok Bahasan 4.menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling
Target Program dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
1. tidak
diskriminasi Fasilitator kembali
lagi ada dalammelanjutkan dengan penjelasan mengenai Target program
pelayanan kesehatan. dis
2. ucapkan
Kami Fasilitator melakukan
terima prosessemua
kasih kepada tanya pihak
jawabyang
mengenai target apa saja
telah berkontribusi yang
dalam
diharapkan
penyusunan panduan darijuga
ini dan program
kepadaPenanggulangan
pihak GF-ATM yangHIVtelah
AIDSmendukung
di wilayah kerja peserta
kegiatan ini. pen

Pokok Bahasan 5.
Kegiatan Program Ketua Umum PB IDI

1. Fasilitator kembali melanjutkan dengan penjelasan mengenai Kegiatan program


2. Fasilitator melakukan proses tanya jawab mengenai Kegiatan apa saja yang
telah dilaksanakan di wilayah kerja peserta
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 4 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 69 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 15 of 46 - Pages: 78, 15, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Persiapan
KATASampel PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI SESI 3. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
� Pengambilan sampel darah vena dilakukan oleh Flebotomis atau tenaga yang
1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama
berkompetensi melakukan pengambilan sampel darah vena tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
� Sampel darah vena harus dilakukan pengolahan misalnya sentrifugasi
memerlukan sebelum
penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah ditetapkan sudah tercapai?.
dilakukan pemeriksaan me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas kas
� Prosedur pengambilan dan pengolahan sampel darah harus mengikuti
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi keterlibatan aktif seluruh peserta. sem
Prosedur Kerja Standar (SOP).
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan Pemeriksaan
tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Pemeriksaan VII. URAIAN MATERI
� Harus mengikuti strategi 3 untuk diagnosis
Layanan tes dan konseling
� Menggunakan HIV saat
reagensia ini masih
secara serialdilakukan dalam bentuk Konseling dan
ƒ Harus
Tes mengikuti
HIV Sukarela strategi HIV
(Voluntary 3 untuk diagnosis
Counselling
� Mengikuti SOP dan sesuai leaflet.
and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
ƒ Menggunakan
kesehatan reagensia
(RS, Puskesmas dansecara serial di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah
Klinik) maupun Pokok Bahasan 1. kes
ƒ Mengikuti
terdapat SOPbaru
� Hasil
468 pusat dan sesuai
layanan
bisa di leaflet.
interpretasikan bila garis kontrol keluar garis/dot, namun
untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tujuan program ter
ƒ Hasil baru bisa dinterpretasikansehingga
bila tidak hasil invalid bila garisharus
control keluarpemeriksaan
diulang garis/dot, namun
bila tidak hasil invalid sehingga harus diulang pemeriksaan.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi Memahami tujuan program sangat penting bagi seorang manajer dan pengelola
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan program untuk mengarahkan dan memprioritaskan kegiatan yang memiliki dampak ber

Kemungkinan Hasil dalam Algoritma


bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang besar terhadap pencapaian tujuan program. Tujuan program secara umum juga bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Serial
dapat menjadi kompas jalannya suatu program dan indikator dalam melakukan
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, monitoring dan evaluasi kemajuan program. Pada tingkat nasional tujuan program Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi dirumuskan sebagai berikut: pen
HIV yang tinggi.
Tes 1 Tes 2 Tes 3 Status HIV HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Non-reaktif Non Reaktif Tujuan Umum
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
Reaktifdan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap?????
melakukan konseling melalui panduan ini, Mencegah dan mengurangi penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA me
tenaga kesehatan Reaktif
tidak akan ragu Non Reaktif
dalam Nonpasien
mendorong ReaktifuntukIndeterminate
tes HIV sehingga stigma/ serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. keluarga dan masyarakat. dis
Reaktif Non Reaktif Reaktif Indeterminate
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Reaktifini dan juga
penyusunan panduan Reaktif Non Reaktif
kepada pihak GF-ATM yang telahIndeterminate
mendukung kegiatan ini. Tujuan Khusus pen
1) Menyediakan dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan, pengobatan,
Reaktif Reaktif Reaktif Reaktif
dan dukungan kepada ODHA yang terintegrasi dengan upaya pencegahan.
Ketua Umum PB IDI 2) Menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan menciptakan suasana
48
Petugas lab Tenaga kesehatan Konselor kondusif untuk mendukung upaya penanggulangan HIV dan AIDS, dengan
menitik beratkan pencegahan pada sub-populasi berperilaku resiko tinggi
dan lingkungannya dengan tetap memperhatikan sub-populasi lainnya.
Hasil Pemeriksaan harus
Hasil Pemeriksaan harusmenggunakan
menggunakanStrategi
Strategi3 secara
3 secara Serial,
Serial, bila hanya ada
1 bila
atauhanya adareagensia,
2 jenis 1 atau 2 jenis reagensia,
hasil hasil
tidak dapat tidak
Prijo dapat
Dr.dikeluarkan dikeluarkan
dan harus
Sidipratomo, dilakukan
Sp.Rad(K)
3) Meningkatkan peran serta remaja, perempuan, keluarga dan masyarakat
dan harus dilakukan
pemeriksaan lanjutanpemeriksaan
ke reagensialanjutan
ke tiga. ke reagensia ke tiga. umum termasuk ODHA dalam berbagai upaya penanggulangan HIV dan AIDS.

ii 68 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 5 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 16 of 46 - Pages: 16, 77, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELING
KONSELING
DAN DAN
DAN TES
TESTESHIV HIV
HIVATASATAS
ATAS INISIASI
INISIASI
INISIASI PETUGAS
PETUGAS
PETUGAS KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

PenjelasanKATA : PENGANTAR
4) Mengembangkan dan meningkatkan
KETUA kemitraan
UMUM antara
PBlembaga
IDI pemerintah, - PCR DNA/RNA
LSM, sektor swasta dan dunia usaha, organisasi profesi, dan mitra � Menginisiasi dan memantau pengobatan
1.internasional
Sampel diperiksa dengan
di pusat dan reagensia
di daerah 1untuk (yangmeningkatkan
sensitifitasnya respons
tinggi) bila hasilnya
nasional - CD4
Masalah negatif
HIV AIDS
terhadap dilaporkan
di dan
HIV IndonesiaNonadalah
AIDS. Reaktif.salah satu masalah kesehatan nasional yang
- Viral Load
memerlukan penanganan
5)2.Meningkatkan
Bila reagensia bersama secara
1 Reaktif
koordinasi komprehensif.
dilanjutkan
kebijakan dengan
nasional Sejak 10 tahun
reagensia
dan daerah terakhir,
kedua,
serta jumlah
inisiatif dalam me
kasus AIDS dipenanggulangan
Indonesia mengalami HIV lonjakan
danhasilnya yang bermakna. Hal ini menuntut
AIDS. Non Reaktif, diulangi dengan sampel baru perhatian kas
semua pihak, 3. terutama
Bila Reagensia kedua
para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien secara
HIV Bahasan
AIDS. Salah bersamaan Reagensia 1 dan 2. TANTANGAN TES HIV
Pokok 2. satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan tidak hanya
4. Bila
Kebijakan untuk
reagensia
Program menegakkan diagnosis
1 dan 2 Reaktif
Pengendalian HIV dan namunSektor
dilanjutkan
AIDS juga
ke memberikan
reagensia
Kesehatan 3,konseling untuk ber
Ada beberapa tantangan terkait Tes HIV:
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
5. Bila reagensia 1, dan 2 dan 3 Reaktif- Hasil dilaporkan Reaktif � Tes antibodi terhadap HIV tudak dapat dipakai untuk menegakkan diagno-
Sebagian
Layanan tes dan besar kasus HIV
konseling HIVdan saatAIDS terjadi
ini masih pada kelompok
dilakukan dalam bentukperilaku resiko tinggi
Konseling dan
yang
Tes HIV 6. Bila
merupakan
Sukarela reagensia
(Voluntary 1
kelompokReaktif dan reagensia
yang dimarginalkan,
HIV Counselling kedua
and Testing/VCT),maka atau ketiga salah
di saranaNon
program-program
yang dilakukan satu sis pada bayi usia kurang dari 18 bulan. Tes
pencegahan
kesehatan Reaktif,
(RS, Puskesmas hasil dilaporkan
dan penanggulangan Indeterminate.
dan Klinik) maupunHIV danpeduli
di LSM AIDSAIDS.
memerlukan
Hingga tahun pertimbangan
2008 telah � Beberapa tes mungkin tidak mampu mendeteksi antibodi terhadap semua kes
keagamaan,
terdapat 4687.pusat
Untuk adat-istiadat
layanan
bahan untuk dan
VCTnorma-norma yang masyarakat
di 133 kabupaten/kota
pemeriksaan yang
di seluruh
memberikan berlaku
Indonesia.
hasil disamping
indeterminate, subtipe HIV. Contoh, generasi tes HIV pertama tidak mampu mendeteksi ter
pertimbangan
pemeriksaan
Jumlah cakupan kesehatan.
layananperlu Penularan
diulang
tersebut masihdengan dan
tergolong penyebaran
bahan
rendah baru
untuk HIV
yang dan AIDS
diambil minimal
menjangkau sangat14
populasi grup O.
berhubungan
berisiko dan mengetahui dengan
hari sesudah statusperilaku
pengambilan beresiko,
HIV mereka. yangPeranoleh
pertama.karena
tenaga Bila itu penanggulangan
hasil
kesehatan pemeriksaan
(dokter, perawat kedua harus
danjuga � Reaksi silang dengan kondisi penyakit atau infeksi lain menurunkan ber
bidan)memperhatikan
dalam melakukan faktor-faktor
indeterminate, deteksi HIVyang
perlu berpengaruh
dipantau
menjadi ulang lebih
semakin terhadap
lamakarena
penting perilaku
yaitu pada tersebut.
banyak atau Respon
3, 6ODHA 12 bulan.
yang spesifisitas tes, contoh, virus sitomegalovirus dan Epstein-Barr. bid
pemerintah
membutuhkan Bila dan
layanan tututan
hasilmedis
tetap danmasyarakat
menunjukan tehadap akses
"indeterminate"
belum diketahui dan
status HIVnya. ketersediaan
setelah 1 tahun,
Layanan layanan
PITCmaka harus
individu
(Provider � Beberapa tehnologi membutuhkan peralatan khusus yang harus dirawat me
mendapatkantersebut perhatian
dianggap dan
sebagai komitmen
anti HIV non
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, yang
reaktif. memadai agar dapat dengan tepat. Ini
berkesinambungan
penatalaksanaan, sesuai
dan penentuan
sudah dengan kebutuhan.
berkembang Berikut ini dipaparkan kebijakan pro-
8. Untuk resiko luastinggi di atau
sejumlah negara
rendah dengan
hanya dapattingkat epidemi
dilakukan oleh � Petugas harus mempunyai keahlian tertentu untuk menginterpretasikan hasil pen
gram
HIV yang pengendalian HIV dan AIDS sektor kesehatan baik kebijakan secara umum
tinggi. HIV
dokter penanggung jawab yang berwenang. tes dengan akurat (dari mudah hingga yang sulit)
dan kebijakan operasional program yang bersifat khusus
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
9. Petugas laboratorium bertugas memeriksa sesuai kualitas.
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
Kebijakan Umum
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, PEMERIKSAAN HIV me
1. Upaya
tenaga kesehatan penanggulangan
tidak akan ragu dalam HIVmendorong
dan AIDS harus pasienmemperhatikan nilai-nilai
untuk tes HIV sehingga agama
stigma/ ten
RAGAM METODA PEMERIKSAAN HIV
dan budaya/norma
diskriminasi tidak kemasyarakatan
lagi ada dalam pelayanan kesehatan.dan kegiatannya diarahkan untuk Persiapan Pasien dis
mempertahankan
Kami Daftar
ucapkan di terima
bawahkasihinidan memperkokoh
kepada
menunjukkan semua ketahanan
tespihak dan
telahkesejahteraan
yang umum
HIV yang berkontribusi keluarga;
dipakai. Beberapa dalam tes � Setiap pasien yang akan melakukan pemeriksaan HIV harus sudah melalui
penyusunan 2. Mengingat
panduan ini luasnya
dan juga respon
kepada dan
pihak permasalahan,
GF-ATM yang maka
telah
bertujuan diagnostik, seperti EIA, tes cepat, Western Blot, dan p24. Tes upaya
mendukung penanggulangan
kegiatan ini.lain prosedur konseling baik VCT maupun PITC. pen
AIDS harus
merupakan dilakukan
tambahan dalammelalui suatu gerakan
memantau secara nasional
perkembangan penyakit,bersama
seperti CD4 sektordan � Pasien menandatangani lembar inform consent sebagai tanda persetujuan
dan
Viral Load. komponen lain. pemeriksaan.
3.�Upaya
Diagnosispenanggulangan HIV dan AIDS harus
HIV (Tes Antibodi/Antigen) Ketua Umum PB IDIharkat dan
menghormati
martabat
- Enzyme manusia serta memperhatikan
Immunoassays (EIAs) keadilan dan kesetaraan gender; Persiapan Petugas
4. Upaya pencegahan � Petugas yang melakukan pemeriksaan HIV sudah mendapatkan pelatihan
- Tes cepat HIV dan AIDS pada anak sekolah, remaja dan masyarakat
umum
- Western Blot (WB)melalui kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi
diselenggarakan dan pemeriksaan HIV harus memenuhi syarat 3 C, Consent, Counselling dan
confidential
�guna mendorong
Diagnosis kehidupan
awal untuk bayi yang lebih Dr.sehat;
Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
5. Upaya pencegahan
- Antigen p24 yang efektif termasuk penggunaan kondom 100% pada

ii 6 66 MODUL
MODUL
MODUL BAGI
BAGI
BAGI PESERTA
PESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 67 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 17 of 46 - Pages: 76, 17, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELING
KONSELING
DAN
DAN
DAN
TESTESHIV
TES
HIVATAS
HIV
ATAS
ATAS
INISIASI
INISIASI
INISIASI
PETUGAS
PETUGAS
PETUGAS
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Penjelasan
Penjelasan: :
KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI setiap hubungan seks berisiko, semata-mata hanya untuk memutus rantai
penularan HIV;
1.1.Sampel
Sampel diperiksa
diperiksa dengan
dengan reagensia
reagensia 1 (yang
1 (yangsensitifitasnya
sensitifitasnya tinggi)
tinggi)bila
bila
hasilnya
hasilnya 6. Upaya penanggulangan HIV and AIDS merupakan upaya-upaya terpadu dari
Masalah negatif
negatif
HIV AIDSdilaporkan
dilaporkan Non
di Indonesia NonReaktif.
Reaktif.
adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan dan
memerlukan penanganan
2.2.BilaBilareagensia
reagensia bersama
11 Reaktifsecara
Reaktif komprehensif.
dilanjutkan
dilanjutkan dengan
dengan Sejak 10 tahun
reagensia
reagensia kedua,terakhir, jumlah
kedua, perawatan berdasarkan data dan fakta ilmiah serta dukungan terhadap me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian ODHA. kas
3.3.Bila
semua pihak, BilaReagensia
terutama Reagensia kedua
keduahasilnya
para tenaga hasilnyaNon
kesehatan NonReaktif,
yang Reaktif,diulangi
memberikan diulangi dengan
dengan
layanan sampel
sampel
kesehatan baru
bagibaru sem
secara
secara bersamaan
bersamaan Reagensia
Reagensia 7. Upaya penanggulangan HIV dan AIDS diselenggarakan oleh masyarakat,
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan1 tersebut
dan
1 dan 2.2. adalah konseling dan tes HIV yang
pemerintah, dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Masyarakat dan LSM pas
bertujuan 4.
tidak hanya
4.Bila
Bila untuk menegakkan
reagensia
reagensia 1 dan
1 dan diagnosis
2 Reaktif
2 Reaktif namun ke
dilanjutkan
dilanjutkan juga
ke memberikan
reagensia
reagensia 3,3,konseling untuk menjadi pelaku utama sedangkan pemerintah berkewajiban mengarahkan, ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya me
5.5.BilaBilareagensia
reagensia 1,1,dandan 2 dan
2 dan 3 Reaktif-
3 Reaktif- Hasil
Hasil
dilaporkan
dilaporkan Reaktif
Reaktif
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan upaya penanggulangan HIV dan AIDS;
6.6.Bila
Tes HIV Sukarela Bilareagensia
reagensia1HIV
(Voluntary 1Reaktif
Reaktif dan
Counselling danreagensia
reagensia
and kedua
keduaatau
Testing/VCT), atauketiga
yang ketigasalah
dilakukan salah
disatu
satuNon
sarana Non Tes
Reaktif,
Reaktif, hasil
hasildilaporkan
dilaporkan Indeterminate.
Indeterminate. 8. Upaya penanggulangan HIV and AIDS diutamakan pada kelompok
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah masyarakat berperilaku risiko tinggi tetapi harus pula memperhatikan kes
terdapat 468 pusat
7.7.Untuk
Untuk layanan
bahan
bahan untuk VCT di 133 kabupaten/kota
pemeriksaan
pemeriksaan yang
yangmemberikan di seluruh
memberikan hasilIndonesia.
hasil indeterminate,
indeterminate, kelompok masyarakat yang rentan, termasuk yang berkaitan dengan ter
Jumlahpemeriksaan
pemeriksaan
cakupan layananperlu
perlu diulang
diulang
tersebut masih dengan
dengan bahan
tergolong bahan baru
rendah baruyang
yang
untuk diambil
diambilminimal
menjangkau minimal
populasi1414 pekerjaannya dan kelompok marginal terhadap penularan HIV and AIDS;
hari
harisesudah
berisiko dan mengetahui sesudah pengambilan
pengambilan
status HIV mereka. yang
yang pertama.
Peranpertama.
tenagaBila
Bila
hasil
hasil
kesehatanpemeriksaan
pemeriksaan kedua
(dokter, perawat kedua juga
dan juga ber
bidan) dalamindeterminate,
indeterminate,
melakukan perlu
deteksi perlu
HIVdipantau
dipantau
menjadiulang ulang lebih
semakin lebihlama
lama
penting yaitu
yaitu
pada
karena pada 3,3,
banyak 6 atau
6ODHA
atau
1212bulan.
bulan.
yang Kebijakan Operasional bid
membutuhkan Bila
Bila
hasil
hasil
layanan tetap
tetap
medis menunjukan
menunjukan
dan "indeterminate"
"indeterminate"
belum diketahui setelah
setelah
status HIVnya. 1 tahun,
1 tahun,
Layanan maka
PITCmaka individu
individu
(Provider me
� Pemerintah pusat bertugas melakukan regulasi dan standarisasi secara
tersebut
tersebut dianggap
dianggap sebagai
sebagai anti
antiHIVHIVnon
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, non reaktif.
reaktif. Ini
nasional kegiatan program AIDS dan pelayanan bagi ODHA,
penatalaksanaan,
8.8.Untuk danpenentuan
Untuk sudah berkembang
penentuan resiko luas
resikotinggi
tinggi di sejumlah
atau
atau rendah negara
rendah hanya dengan
hanya dapat
dapat tingkat epidemi
dilakukan
dilakukan oleholeh pen
HIV yang tinggi. � Penyelenggaran dan pelaksanaan program dilakukan sesuai azas desentralisasi HIV
dokter
dokterpenanggung
penanggungjawab jawabyang yangberwenang.
berwenang. dengan Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
9.9.Petugas
Petugaslaboratorium
laboratoriumbertugas bertugasmemeriksa
memeriksasesuaisesuaikualitas.
kualitas. � Pemerintah berkewajiban menjamin tersedianya ARV maupun reagen
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, pemeriksaan secara berkesinambungan. me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ � Pengembangan layanan bagi ODHA dilakukan melalui pengkajian ten
RAGAM
RAGAMMETODA METODAPEMERIKSAAN
PEMERIKSAANHIV HIV menyeluruh dari berbagai aspek yang meliputi : situasi epidemi daerah,
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah dipakai.
berkontribusi dalam beban masalah dan kemampuan, komitmen, strategi dan perencanaan,
Daftar
Daftar didibawahbawahini inimenunjukkan
menunjukkan testesHIV
HIVyang
yang umum
umum dipakai.Beberapa
Beberapa testes
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. kesinambungan, fasilitas, SDM dan pembiayaan. Sesuai dengan pen
bertujuan
bertujuandiagnostik,
diagnostik,seperti sepertiEIA, EIA,testescepat,
cepat,Western
WesternBlot,Blot,dan danp24.
p24.TesTeslainlain
kewenangannya pengembangan layanan ditentukan oleh Dinas Kesehatan.
merupakan
merupakan tambahan
tambahan dalam
dalam memantau
memantau perkembangan
perkembangan penyakit,
penyakit, seperti
sepertiCD4CD4 dandan
Viral
ViralLoad.
Load. � Setiap pemeriksaan untuk mendiagnosa HIV and AIDS harus didahului
� �Diagnosis
DiagnosisHIV HIV(Tes(TesAntibodi/Antigen)
Antibodi/Antigen) Ketua Umum PB IDI dengan penjelasan yang benar dan mendapat persetujuan yang
bersangkutan (informed consent). Konseling yang memadai harus diberikan
- - EnzymeEnzymeImmunoassays
Immunoassays(EIAs) (EIAs)
sebelum dan sesudah pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan diberitahukan
- - Tes Tescepat
cepat
kepada yang bersangkutan tetapi wajib dirahasiakan kepada fihak lain.
- - Western
WesternBlot Blot(WB)(WB)
� Setiap pemberi pelayanan berkewajiban memberikan layanan tanpa
� �Diagnosis
Diagnosisawal awaluntuk
untukbayi bayi Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
diskriminasi kepada ODHA
- - Antigen
Antigenp24 p24
� Keberpihakan kepada ODHA dan masyarakat (patient and community centered)

ii 6666 MODUL
MODUL
MODUL
BAGI
BAGI
BAGI
PESERTA
PESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 7 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 18 of 46 - Pages: 18, 75, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

� Upaya
KATA mengurangi
PENGANTAR infeksi HIVKETUA
pada pengguna
UMUM napzaPBsuntik
IDImelalui kegiatan � Harus melakukan PMI (Pemantapan Mutu Internal)
pengurangan dampak buruk (harm reduction) dilaksanakan secara � Harus mengikuti PME (Pemantapan Mutu Eksternal)
komprehensif dengan juga mengupayakan penyembuhan dari � Reagensia yang digunakan harus sudah lulus evaluasi dari LRN RSCM.
Masalah HIV AIDS di Indonesia
ketergantungan adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
pada napza.
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah Untuk dilayanan PITC, pada keadaan dimana dokter curiga pada pasien yang sudah me
� Penguatan dan pengembangan program diprioritaskan bagi peningkatan
kasus AIDS dimutuIndonesia mengalami lonjakan yangaksesbermakna. Hal pencegahan,
ini menuntut perhatian dengan tanda - tanda klinis (TB, Candidiasis Oral) dicurigai adanya infeksi kas
pelayanan, dan kemudahan terhadap pelayanan oportunistik namun hasil pemeriksaan laboratorium Non Reaktif (walaupun hal ini
semua pihak,dan terutama para tenaga
pengobatan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi
bagi ODHA sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang jarang terjadi) perlu dilihat adanya kemungkinan Non Reaktif disebabkan oleh pas
Layanan
bertujuan �tidak bagi ODHA
hanya untuk dilakukan
menegakkan secara
diagnosis holistik,
namun komprehensif
juga memberikan dan integratif
konseling untuk Negatif Palsu untuk mengatasinya perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan ber
sesuai dengan konsep layanan perawatan yang berkesinambungan.
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. Viral Load. me
� Pengembangan layanan dilakukan secara bertahap pada seluruh pelayanan
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan Window period (masa jendela) pada hasil laboratorium yang Non Reaktif dapat
yang ada sesuai dengan fungsi dan strata pelayanan dengan terjadi pada pasien - pasien yang menderita IMS dan Layanan Methadon yang belum
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
mempertimbangkan kemampuan dan kesiapan sarana, tenaga dan dana. menunjukkan gejala adanya infeksi oportunistik.
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
� Pencapaian
terdapat 468 pusat layanantarget
untukprogram
VCT di 133 nasional juga memperhatikan
kabupaten/kota komitmen dan
di seluruh Indonesia. ter
target internasional
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi ALUR STRATEGI 3 PEMERIKSAAN HIV UNTUK DIAGNOSIS
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
Pokok Bahasan 3.
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang A1 bid
Strategi Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider A1 positif A1 negatif me
Initiated Strategi
Testingmerupakan
and Counselling) memudahkan
langkah-langkah yang harusdan mempercepat
dilakukan diagnosis,
untuk mencapai tujuan. A2
Lapor sebagai
Ini
"Non-reaktif"
penatalaksanaan, dan sudah berkembang
Secara umum strategi meliputi: luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. A1 pos, A2 pos A1 pos, A2 neg
HIV
1. Meningkatkan dan mengembangkan program (Program Expansion Strategy)
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
dengan memfokuskan akses layanan bermutu (KTS, PDP, IMS, PDB, PMTCT, dll), Ulangi
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam A1 & A2 Kem
penguatan jejaring layanan, pelibatan semua penyedia layanan (care provider)
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, A1 pos, A2 pos A1 neg, A2 neg
me
dan merespon tantangan baru seperti drug resistance, kolaborasi TB-HIV
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ A1 pos, A2 neg
ten
2. tidak
diskriminasi Meningkatkan dan memperkuat
lagi ada dalam kebijakan dan kepemilikan program melalui
pelayanan kesehatan. Lapor sebagai dis
"Non-reaktif"
regulasi, standarisasi layanan program, mobilisasi dan harmonisasi sumber daya A3
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
dan alokasi pembiayaan.
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
3. Meningkatkan dan memperkuat sistem kesehatan dan manajemen program,
A1 pos A2 neg A3 neg
melalui peningkatan kapasitas program, pengembangan SDM program yang A1 pos
A2 pos A1 pos A2 pos A3 neg
A3 pos or
profesional, manajemen logistik, kegiatan M & Ketua E program
Umum danPB
promosi
IDI program A1 pos A2 neg A3 pos
Risiko Risiko
tinggi rendah
4. Meningkatkan dan menguatkan sistem informasi strategis melalui
pengembangan kegiatan surveilans generasi kedua, penelitian operasional untuk Lapor sebagai Lapor sebagai Lapor sebagai Lapor sebagai
"Reaktif" "Indeterminate" "Indeterminate" "Non-reaktif"
memperoleh data dan informasi bagi pengembangan program penanggulangan
HIV dan AIDS
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
5. Memberdayakan ODHA dan masyarakat dalam upaya pencegahan, perawatan, Rujuk ke laboratorium rujukan regional atau
laboratorium rujukan nasional
dukungan, pengobatan dan upaya kegiatan program lainnya.

ii 8 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 65 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 19 of 46 - Pages: 74, 19, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

disimpulkanKATAsebagai terinfeksi HIV. Namun


PENGANTAR KETUA jika hasil
UMUM pemeriksaan
PB IDI yang kedua adalah Pokok Bahasan 4.
non reaktif, maka pemeriksaan harus diulang dengan ke-2 reagensia tersebut. Bila Target Umum Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
hasil tetap tidak sama, maka dilaporkan sebagai indeterminate.
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang 12 Scaling up program dijabarkan lebih lanjut menjadi beberapa sasaran kunci,
Strategi ketiga, diawali seperti pada strategi dua dan dilanjutkan dengan yang juga sejalan dengan upaya mewujudkan universal access, yaitu sebagai
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
pemeriksaan ketiga menggunakan reagensia yang berbeda dari dua pemeriksaan yang berikut:
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
sebelumnya. Reagensia yang dipakai pada pemeriksaan ketiga harus memiliki nilai
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi 1. 100% ODHA yang ditemukan dan memenuhi syarat pengobatan menerima ARV sem
spesifisitas yang lebih tinggi dari ada reagensia pertama dan kedua, serta menggunakan
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
antigen atau tehnik yang berbeda. Bila hasil ketiga pemeriksaan memberikan hasil yang 2. 95% ODHA patuh minum ARV selama 1 tahun
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
reaktif, maka dapat disimpulkan bahwa penderita tersebut memang terinfeksi HIV. Bila
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
dua hasil pemeriksaan reaktif dan satu hasilnya non reaktif, , maka keadaan ini disebut Pokok Bahasan 5.
Layananindeterminate.
sebagai tes dan konseling HIV saat
Bila hanya satuinihasil
masih dilakukan dalam
pemeriksaan bentuksedangkan
yang reaktif, Konselingkedua
dan Kegiatan Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
Tes HIV Sukarela (Voluntary
pemeriksaan selanjutnyaHIV
non Counselling
reaktif danand Testing/VCT),
bila penderita yangyang dilakukan
diperiksa di sarana
memiliki riwayat Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun
pemaparan terhadap HIV atau berisiko tinggi tertular HIV, maka dapat dilaporkan sebagai 2008 telah a) Kegiatan Manajemen Program kes
terdapat 468 pusat layanan
indeterminate. untukbila
Sedangkan VCThasil
di 133 kabupaten/kota
seperti yang disebutdisebelumnya
seluruh Indonesia.
terjadi pada or- ter
1. Perencanaan dan Pengembangan Program
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau
ang tanpa riwayat pemaparan terhadap HIV atau tidak berisiko tertular HIV, maka populasi
hasil 2. Pengorganisasia dan Pelaksanaan Program
berisiko dan mengetahui
pemeriksaan statussebagai
dilaporkan HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan
non reaktif. 3. Pemantauan dan Penilaian Program ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang 4. Pengembangan SDM Program bid
Setelah pada pemeriksaan penyaring dijumpai hasil yang reaktif, pemeriksaan dapat
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider 5. Manajemen Logistik me
dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi untuk memastikan adanya infeksi oleh HIV.
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, 6. Informasi Strategis Program Ini
Di Indonesia
penatalaksanaan, penggunaan
dan sudah berkembangstrategi
luaspemeriksaan HIV adalah
di sejumlah negara dengan sebagai
tingkatberikut
epidemi: pen
HIV yang tinggi. b) Kegiatan Teknis Program HIV
1. Strategi 1 - digunakan untuk keamanan darah (skrining darah donor) hanya
Oleh karena itu Organisasi
menggunakan satuProfesi Kesehatan
reagensia dengan(IDI, IBI, PPNI,
sensitifitas ISFI,
yang IAKMI)
tinggi > 99membantu
%. 1. Intervensi Perubahan Perilaku
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam 2. Konseling dan Tes HIV Kem
2. Strategi 2 - digunakan untuk Surveilans dengan menggunakan dua macam 3. Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
reagensia dengan sensitifitas > 99 % dan spesifisitas > 98 %. 4. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
3. Strategi
diskriminasi tidak 3 -dalam
lagi ada digunakan untuk kesehatan.
pelayanan diagnosis dengan menggunakan reagensia Rapid 5. Pengendalian IMS dis
atau Elisa
Kami ucapkan terimasesuai
kasihdengan
kepada KepMenKes
semua pihaknoyang 241/Menkes/IV/2006
telah berkontribusi- dalam
Standar 6. Pengurangan dampak buruk Napza suntik
penyusunan panduanPelayanan
ini danLaboratorium
juga kepada pihakKesehatan
GF-ATMPemeriksaan HIV/AIDSkegiatan
yang telah mendukung dan Infeksi
ini. 7. Kolaborasi TB-HIV pen
Oportunistik, dengan syarat sebagai berikut : 8. Kewaspadaan Universal
� Pemeriksaan dilakukan secara serial 9. Pengamanan Darah
� Reagensia Pertama memiliki sensitivitas Ketua 99 % Umum PB IDI
� Reagensia Kedua memiliki spesifisitas 98%
� Reagensia Ketiga memiliki spesifisitas 99 % atau lebih dari reagensia kedua
� Ketiga reagen memiliki preparasi antigen berbeda
� Hasil Diskordan tidak boleh lebih Dr. dariPrijo
5% Sidipratomo, Sp.Rad(K)
� Petugas harus terlatih dan tersertifikasi

ii 64 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 9 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 20 of 46 - Pages: 20, 73, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM Tes serial berarti contoh darah dites dengan tes pertama. Tes pertama
MODUL INTI 1 PB IDI menentukan apakah tes tambahan diperlukan.

Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
PENGANTAR PITC
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
PEMERIKSAAN PENYARING
me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian Sebagai penyaring biasanya digunakan tehnik ELISA, aglutinasi, dot-blot kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi immunobinding assay atau teknik immunoassay yang lain. World Health sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang Organization (WHO) menganjurkan pemakaian salah satu dari 3 strategi pas
I. DESKRIPSI
bertujuan tidak hanya untukSINGKAT
menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk pemeriksaan antibodi terhadap HIV di bawah ini, tergantung pada tujuan ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. penyaringan, keadaan populasi dan keadaan penderita (Tabel 1). me
Pelatihan singkat ini dirancang untuk dokter, perawat, dan bidan di layanan
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
kesehatan primer dan sekunder, untuk meningkatkan ketrampilan dalam
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
meminisiasi atau menawarkan tes dan konseling HIV. Pelatihan merupakan bagian Tabel 1: Penggunaan strategi pemeriksaan anti-HIV
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
dari pelatihan Perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA, namun juga dapat
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
digunakan untuk pelatihan kolaborasi TB-HIV, klinik KIA, klinik IMS dan layanan Prevalensi infeksi Strategi
Jumlah cakupan
bagilayanan tersebut masihtinggi
tergolong rendah untuk menjangkau populasi Tujuan pemeriksaan
kesehatan populasi berisiko (PS, Penasun, LSL/ Waria). Untuk HIV pemeriksaan
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter,
memberikan konseling bagi pasien yang menolak untuk tes, perlu mengikuti perawat dan ber
bidan)pelatihan
dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA
tambahan lain yaitu pelatihan konselor KTS/ VCT yang memerlukan waktu yang Keamanan transfusi dan transplantasi Semua I bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider
lebih panjang. prevalen me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi Surveillance >10 % I pen
HIV yang tinggi. �10 % II HIV
II.OlehTUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Diagnosis Bergejala infeksi >30 % I
karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
HIV /AIDS �30 % II
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenagatantangan
kesehatan dalam Kem
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu memahami untuk Tanpa gejala >10 % II
melakukan
melaksanakan tes HIV serta latar belakang penerapan konseling dan tes HIV ini,
konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan me
atas �10 % III
tenagainisiasi
kesehatan tidakkesehatan
petugas akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
Dikutip dari WHO/BTS/99.1
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. Pada strategi pertama dilakukan satu kali pemeriksaan antibodi. Bila hasil pen
III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS pemeriksaan reaktif, maka dianggap sebagai kasus terinfeksi HIV dan bila hasil
pemeriksaan non reaktif dianggap tidak terinfeksi HIV. Reagensia yang dipakai untuk
Setelah selesai mengikuti sesi peserta latih mampu: pemeriksaan pada strategi ini harus memiliki sensitivitas yang tinggi (>99%).
Ketua Umum PB IDI
1. Menjelaskan gambaran umum tentang konseling dan tes HIV atas inisiasi Strategi kedua menggunakan 2 kali pemeriksaan terhadap serum yang pada
petugas kesehatan. pemeriksaan pertama memberikan hasil reaktif. Perlu diperhatikan bahwa pada
2. Melaksanakan tantangan yang dihadapi untuk melaksanakan tes HIV pemeriksaan pertama digunakan reagensia dengan sensitivitas tertinggi dan pada
pemeriksaan kedua dipakai reagensia yang memiliki nilai spesifisitas yang lebih
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
tinggi daripada reagensia pertama serta berbeda jenis antigen atau tehniknya
daripada reagensia pertama. Bila hasil pemeriksaan kedua juga reaktif, maka

ii 10 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 63 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 21 of 46 - Pages: 72, 21, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI


VI. URAIAN MATERI IV. POKOK BAHASAN
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang 1. Provider-Initiated HIV Counselling and Testing
memerlukan penanganan 1.
Pokok Pembahasan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasusTes
AIDS
HIVdibagian
Indonesia
darimengalami
Pelayananlonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian 2. Tantangan terkait Tes HIV kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIVLayanan
AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
Tes HIV pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk V. METODE ber
Pemeriksaan
mendapatkan terapi danHIV dilaksanakan
menangani berbagaidalam : yang dihadapi oleh pasien.
masalah me
1. Untuk Uji Saring Darah : dilayanan Transfusi Darah/PMI Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu :
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
2. Untuk Surveilans : di Balai Laboratorium Kesehatan.
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana � Tugas baca sebelum masuk kelas Tes
3. Diagnosis (HCT): VCT dan PITC
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
Pelayanan pemeriksaan HIVdiharus � Curah pendapat
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT 133 diintergrasikan
kabupaten/kota dalam semua
di seluruh layanan seperti:
Indonesia. ter
ANC, TB dan IMS.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi � Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
berisiko dan mengetahui
Untuk status HIV
memfasilitasi mereka. Peran
pencapaian tes tenaga kesehatan
yang tinggi, (dokter,
layanan tesperawat dan
tradisional � Diskusi Kelompok ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena
digabungkan ke dalam strategi nasional. Layanan tes tradisional ini dapatbanyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis
dihubungkan dengan dan belum rujukan
jaringan diketahuilaboratorium
status HIVnya. danLayanan PITC (Provider
pengontrolan kualitas. me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan,
Penggunaandan sudah berkembang
Tehnologi Tes HIVluas di sejumlah
dalam Perawatan negara dengan tingkat epidemi
Ber-kesinambungan VI. MEDIA DAN ALAT BANTU pen
HIV yang tinggi. HIV
Berbagai tes dilakukan di berbagai stadium. Tes cepat HIV memegang peranan Pembelajaran disampaikan dengan menggunakan media dan alat bantu :
Olehpenting
karena dalam
itu Organisasi Profesi Kesehatan
mengidentifikasi siapa yang(IDI,terinfeksi
IBI, PPNI, HIV.
ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam � Komputer Kem
melakukanTes lain, contoh,
konseling dan tesjumlah CD4
HIV bagi dan
klien viral
atau load, Kami
pasien. memegang
berharapperanan
melaluipenting
panduanuntuk
ini, � LCD me
menentukan kapan ART akan diinisiasi, dan sesudah inisiasi, apakah
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ART bekerja ten
atau
diskriminasi tidaktidak.
lagi ada dalam pelayanan kesehatan. � Bahan tayang (slide powerpoint) dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam � Modul
Pokok Pembahasan 2.
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. � Whiteboard/filpchart + spidol pen
Strategi pemeriksaan dan ragam metoda pemeriksaan HIV

Strategi dan Algoritma


Ketua Umum PB IDI
Strategi adalah pendekatan tes yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
khusus, seperti, keamanan darah transfusi, surveilans, dan diagnosis. Untuk
keperluan ini, algoritma yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pemeriksaan. SESI 1. PENGKONDISIAN
Strategi tes HIV
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
Tes serial adalah strategi yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan. berkenalan mulai dengan perkenalan. Sampaikan tujuan pembelajaran,

ii 62 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 11 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 22 of 46 - Pages: 22, 71, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

sebaiknya dengan menggunakan


KATA PENGANTAR KETUAbahanUMUM
tayang. PB IDI
2. Menggali pendapat/pemahaman peserta terkait program PITC di Indonesia VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang Pada sesi materi ini, peserta akan mempelajari 3 (tiga) pokok bahasan.
memerlukan penanganan bersama
SESI 2. PEMBAHASAN MATERIsecara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian Berikut ini merupakan pedoman bagi fasilitator dan peserta dalam melaksana- kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi kan pembelajaran. sem
Pokok Bahasan 1.
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
Provider Initiated HIV Counselling and Testing / PITC
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menyampaikan
menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. SESI 1. PENGKONDISIAN me
1. Fasilitator paparan tentang PITC dengan menggunakan
Layanan tes dan konseling
tayangan power point HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
Tes HIV Sukarela
2. Berikan(Voluntary HIV Counselling
kesempatan and Testing/VCT),
kepada peserta untuk tanyayang dilakukan
jawab (dalamdiproses
saranaini berkenalan mulai dengan perkenalan. Sampaikan tujuan pembelajaran, Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun
fasilitator tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang 2008 telah sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang. kes
terdapat 468 saat
pusatcurah
layanan untuk VCT
pendapat, di 133membandingkannya
dengan kabupaten/kota di seluruh
dengan Indonesia.
materi yang telah 2. Menggali pendapat/pemahaman peserta terkait pemeriksaan HIV ter
Jumlahdisajikan).
cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
3. Tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan
berisiko dan
3. mengetahui
Peserta diajak status HIVmelakukan
utnuk mereka. Peran tenaga
aktifitas kesehatan
penugasan (dokter,
dengan perawat dan :
menggunakan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
SESI 2. PEMBAHASAN MATERI PEMERIKSAAN HIV
Initiated LATIHAN
Testing 1-1 and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi 1. Fasilitator menyampaikan paparan dengan menggunakan tayangan power point, pen
HIV yang tinggi.
Peserta dibagi dalam kelompok masing-masing terdiri dari 8-10 orang. tentang : HIV
OlehDiskusikan
karena itudengan
Organisasi Profesi Kesehatan
kelompok (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
saudara tentang: a. Tes HIV bagian dari pelayanan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam b. Strategi pemeriksaan dan ragam metoda pemeriksaan HIV Kem
1. Berapa persen dari pasien saudara yang memiliki risiko HIV.
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, c. Cara membaca hasil pemeriksaan HIV. me
2. Berapa
tenaga kesehatan tidakpersen daridalam
akan ragu pasienmendorong
yang menganggap
pasien untukbahwa dirisehingga
tes HIV merekastigma/
sendiri ten
terkena
diskriminasi tidak lagirisiko HIV. pelayanan kesehatan.
ada dalam 2. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya (dalam proses ini fasilitator dis
3. ucapkan
Berapa persen tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang saat curah
Kami terima dari
kasihpasien
kepadaanda
semuayangpihak
merasayangberisiko tersebut mengetahui
telah berkontribusi dalam
status HIV nya? pendapat, dengan membandingkannya dengan materi yang telah disajikan)
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

Pokok Bahasan 2.
Tantangan Terkait Tes HIV Ketua Umum PB IDI SESI 3. REFLEKSI DAN RANGKUMAN
1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama
1. Fasilitator menyampaikan paparan tentang Tantangan Terkait Tes HIV tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang
2. Berikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab (dalam proses ini ditetapkan sudah tercapai?.
fasilitator tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang
Dr. Prijo Sidipratomo,
saat curah pendapat, dengan membandingkannya Sp.Rad(K)
dengan materi yang telah 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas
disajikan). keterlibatan aktif seluruh peserta.

ii 12 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 61 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 23 of 46 - Pages: 70, 23, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

B. Tujuan pembelajaran
KATA PENGANTAR khusus: KETUA UMUM PB IDI 3. Peserta diajak melakukan aktifitas penugasan dengan menggunakan aktifitas
curah pendapat menggunakan :
Pada akhir sesi ini, peserta mampu :
Masalah HIV AIDS dites
1. Menjelaskan Indonesia adalahbagian
HIV menjadi salah satu
dari masalah kesehatan nasional yang
pelayanan
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah LATIHAN 1-2 me
kasus AIDS2. diMenjelaskan strategi pemeriksaan
Indonesia mengalami lonjakan yangdan ragam metoda
bermakna. pemeriksaan
Hal ini menuntut HIV.
perhatian kas
semua pihak, terutama para
3. Memahami hasiltenaga kesehatan
pemeriksaan yang memberikan layanan kesehatan bagi
HIV. Tantangan melakukan tes HIV: sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ me
III. POKOK BAHASAN
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Tes HIV Sukarela (Voluntary
Dalam modul HIV Counselling
ini akan andbahasan
dibahas pokok Testing/VCT), yang dilakukan di sarana
berikut: _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kes
Pokok Bahasan 1. Tes HIV bagian dari pelayanan
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ter
Pokok
Jumlah Bahasan
cakupan 2. tersebut
layanan Strategi pemeriksaan
masih dan ragam
tergolong rendah untukmetoda pemeriksaan
menjangkau populasi _____________________
HIV
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan
Pokok Bahasandeteksi
3. HIV
Caramenjadi
membacasemakin
hasil penting karenaHIV.
pemeriksaan banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider SESI 3. REFLEKSI DAN RANGKUMAN me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Langkah-langkah pembelajaran: Ini
penatalaksanaan,
IV. METODE dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi 1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama pen
HIV yang tinggi. tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang HIV
Oleh1.karena
Curahitu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
pendapat ditetapkan sudah tercapai?.
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas Kem
2. Ceramah tanya jawab
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, keterlibatan aktif seluruh peserta me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
V.KamiMEDIA
ucapkan DANterima ALAT BANTU
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini.
VIII.URAIAN MATERI pen
1. Komputer
2. LCD Pokok Bahasan 1.
Ketua Umum PB IDI PITC - Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan
3. Audio Visual Aid
4. Kertas metaplan Latar Belakang Pentingnya Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas
5. Flipchart Kesehatan
6. Spidol Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) Sejak tersedia tes antibody yang terjangkau secara luas, Program nasional
Pengendalian HIV/AIDS mendorong tes HIV dengan menerapkan konseling dan tes

ii 60 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 13 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 24 of 46 - Pages: 24, 69, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

HIV secara KATA sukarela dengan mengembangkan


PENGANTAR KETUA UMUM klinik KTS tersebar
PB IDIdi daerah yang
membutuhkan dan melatih konselor KTS secara luas. KTS dalam hal tersebut MODUL INTI 4
merupakan ujung tombak atau pintu masuk utama bagi ODHA untuk mendapatkan
MasalahPDP
layanan HIVHIV.AIDSTesdiHIV
Indonesia adalah secara
dilaksanakan salah satu masalah kesehatan
konfidensialitas, dengannasional yang
mendapatkan
memerlukan
informed penanganan
consent dari bersama
pasien,secara komprehensif.
disertai konseling pra Sejak
dan10 tahun
pasca testerakhir, jumlah
yang memadai. PEMERIKSAAN HIV me
kasus Meskipun
AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal
layanan KTS tersebut telah dilaksanakan sejak 2005 namun cakupannya ini menuntut perhatian kas
semuabelum
pihak,sesuai
terutama paraharapan.
dengan tenaga kesehatan
Seperti kita yang memberikan
ketahui layanan kesehatan
dari permodelan epidemicbagiyang sem
pasiendikembangkan
HIV AIDS. Salah olehsatu bentukRIlayanan
DEPKES bahwatersebut
jumlah ODHAadalah yang
konseling dan tesmasih
terjangkau HIV yang
jauh pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga
dari jumlah yang diperkirakan ada. Sebagai contoh bahwa ODHA yang menjangkau memberikan konseling untuk I. DESKRIPSI SINGKAT ber
mendapatkan
layanan terapi
sampai dantahun
menangani berbagaikumulatif
2009 secara masalah yang adalahdihadapi
43.118oleh pasien. proyeksi
sementara me
jumlah
LayananODHAtes dan pada tahun HIV
konseling 2009saatberdasarkan data 2006
ini masih dilakukan dalamadalah
bentuk314.500 . Tampak
Konseling dan Pemeriksaan HIV yang dilakukan harus disesuaikan dengan tujuannya, apakah
bahwa
Tes HIV cakupan
Sukarela layanan
(Voluntary HIVmasih jauh dari
Counselling and yang diharapkan.
Testing/VCT), Terlebih
yang Indonesia
dilakukan telah
di sarana untuk uji saring darah donor, surveilans atau diagnosa. Pedoman ini membatasi Tes
mengikatkan
kesehatan (RS, Puskesmas diri dan
dalam kesepakatan
Klinik) maupun di LSM global
peduliyaitu
AIDS.Universal
Hingga tahun untuk
2008 telah
Access, pemeriksaan HIV untuk kepentingan diagnosa. kes
memberikan
terdapat 468 pusat akseslayanan pencegahan,
untuk VCT dipengobatan, perawatan
133 kabupaten/kota dan dukungan
di seluruh Indonesia. bagi semua Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No 241/Menkes/SK/IV/2006 ter
ODHA yang membutuhkan pada tahun 2010.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi tentang Standar Pelayanan Laboratorium Kesehatan Pemeriksa HIV dan Infeksi
berisiko dan mengetahui
Mengingat halstatus
tersebutHIVdimereka.
atas maka Peran tenaga kesehatan
jangkauan layanan tes (dokter, perawat dan
dan konseling HIV Oportunistik bahwa pemeriksaan HIV untuk kepentingan diagnosa pada pasien yang ber
bidan)perlu
dalamditingkatkan,
melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena
untuk meningkatkan jumlah orang yang mengetahui status banyak ODHA yang asimptomatik harus menggunakan strategi III dimana pemeriksaan dilakukan bid
membutuhkan layanan medis
HIVnya agar yang HIV positif dan mendapatkan
belum diketahui status
akses HIVnya.
layanan Layananlebih
kesehatan PITCdini.
(Provider
Upaya sebanyak tiga kali dengan persyaratan reagensia pertama memiliki sensitifitas > 99%, me
Initiated Testing
tersebut adalah andlayanan
Counselling)
konseling memudahkan
dan tes HIV atas dan inisiasi
mempercepat diagnosis,di
petugas kesehatan reagensia kedua memiliki spesifisitas > 98% dan reagensia ketiga memiliki spesifisitas Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang
samping menguatkan luas di sejumlah
layanan konseling dan tes negara dengan
HIV secara tingkat epidemi
sukarela. Langkah >99%. Preparasi antigen atau prinsip tes dari ke tiga reagensia tersebut di atas tidak pen
HIV yang tinggi.merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan dari universal access
tersebut boleh sama. Artinya reagensia yang dipakai pada pemeriksaan kedua dan ketiga HIV
bagi
OlehODHA.
karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu mempunyai prinsip pemeriksaan yang berbeda, misalnya Elisa, Rapid Dot Blot, Rapid
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Imunkromatografi atau Aglutinasi atau memiliki jenis antigen yang berbeda misalnya Kem
Lihatlah kembali tantangan untuk melakukan tes HIV yang sering dihadapi pada antigen asal lisat virus, antigen rekombinan atau sintetika peptida. Selain itu
melakukan konseling dan tes HIV
bahan bacaan pokok bahasan A di atas. bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ perbedaan hasil pemeriksaan oleh dua jenis reagensia harus kurang dari 5%. ten
Pedoman
diskriminasi tidak lagipelaksanaan PITC di sarana
ada dalam pelayanan kesehatan.kesehatan merekomendasikan Tes HIV Pemeriksaan HIV untuk dilayanan PITC adalah menggunakan strategi 3 di dis
sebagai berikut: agnosis dengan metoda serial. Untuk interpretasi hasil dilakukan pemeriksaan HIV
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan 1. panduan
Ditawarkan kepada
ini dan semua pasien
juga kepada yang menunjukkan
pihak GF-ATM gejala dankegiatan
yang telah mendukung tanda klinis
ini. dilaksanakan oleh dokter penanggung jawab. pen
yang mungkin mengindikasikan infeksi HIV, tanpa memandang tingkat epi-
demic daerahnya.
2. Sebagai bagian dari prosedur baku perawatan Ketua Umum
medis padaPB semua
IDI pasien II. TUJUAN PEMBELAJARAN
yang datang di sarana kesehatan di daerah dengan tingkat epidemic yang
meluas.
A. Tujuan pembelajaran umum:
3. Ditawarkan dengan lebih selektif kepada pasien di daerah dengan tingkat
epidemi terkonsentrasi atau rendah. Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) Pada akhir sesi, peserta mampu memahami strategi pemeriksaan HIV
Persyaratan penting bagi penerapan PITC tersebut adalah adanya lingkungan

ii 14 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 59 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 25 of 46 - Pages: 68, 25, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Tes HIV harus


KATA dianjurkan kepada
PENGANTAR KETUA pasienUMUM
TB karenaPB pasien
IDITB sangat besar yang memungkinkan. PITC sendiri harus disertai dengan paket layanan pencegahan,
kemungkinannya mengalami infeksi HIV. Tes HIV pada pasien tersebut pengobatan, perawatan dan dukungan yang terkait HIV. Juga dilengkapi dengan
merupakan "tes diagnostik" karena diagnosis HIV akan membantu petugas mekanisme rujukan pada konseling pasca tes HIV yang efektif kepada semua pasien
Masalah HIV AIDS perawatan
pelayanan di Indonesiakesehatan
adalah salah satu masalah
memberikan kesehatan
diagnosis dannasional
merawat yangTB. serta rujukan padan dukungan medis dan psikososial bagi mereka yang HIV reaktif.
memerlukan Namun
penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir,
dapat juga dianggap sebagai "penawaran rutin" karena itu setiap jumlah Harus dipastikan bahwa PITC dengan menggunakan pendekatan model option out me
kasus AIDS dipasien
Indonesia mengalami
diduga lonjakan
TB secara rutinyang bermakna.
dianjurkan Hal menjalani
untuk ini menuntut perhatian
Tes HIV. Hal dalam mendapatkan persetujuan pasien (contoh: "kami sarankan anda untuk kas
semua pihak,tersebut
terutamaterutama
para tenaga
terjadi pada kelompok dengan prevalensi HIV yang bagi
kesehatan yang memberikan layanan kesehatan tinggi menjalani tes HIV. Bila anda tidak keberatan, kami akan laksanakan segera) tidak sem
pasien HIV AIDS. Salah satu
atau daerah bentuk
dengan layanan
tingkat tersebut
epidemi adalah
yang konseling dan tes HIV yang
meluas. mengesampingkan kesukarelaan pasien dalam mengambil keputusan untuk tes HIV pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk dan tidak berubah menjadi tes HIV mandatori. ber
Apa pun sebutannya, Tes HIV dapat dianjurkan dengan salah satu dari
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
berbagai cara yang memang telah dipraktikkan. Konseling pra tes sebagai komponen KTS disederhanakan tanpa sesi konseling
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan dengan paket edukasi yang lengkap, namun tetap diupayakan agar tersedia layanan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana edukasi dan dukungan emosional di tatanan klinis bila diperlukan. Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Cara menginisiasi tes HIV pada pasien. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
1. Memberikan informasi penting tentang HIV/AIDS
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang 2. Menjelaskan bahwa konfidensialitas akan terjaga dan jelaskan prosedurnya bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider 3. Memastikan kesediaan pasien untuk menjalani tes HIV dan minta me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, persetujuannya Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi 4. Informasi tambahan bila diperlukan dapat diberikan melalui rujukan untuk pen
HIV yang tinggi. konseling tambahan. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Pendekatan PITC dapat merupakan jalan keluar dalam mengatasi keterbatasan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam waktu petugas kesehatan di tatanan klinis dan menyediakan anjuran yang jelas Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, dan langsung tentang cara intervensi. me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. Pokok Bahasan 2. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Tantangan Terkait Tes HIV
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
Pada layanan tes HIV di klinik Konseling dan Tes HIV secara sukarela, pasien
datang atas inisiasi sendiri. Pada layanan KTS tersebut tes HIV harus didahului
Ketua Umum PB IDI konseling pra tes. Kebijakan PBB menyatakan bahwa setiap konseling sukarela diikuti
dengan konseling pra tes, informed consent sebelum pemeriksaan darah HIV, tes
HIV dan konseling pasca tes yang keseluruhannya bersifat rahasia.
Keterbatasan waktu untuk setiap pasien sering menjadi kendala bagi konselor
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) dalam melaksanakan konseling pra tes. Setiap individu yang datang pada konselor
membawa banyak isu yang perlu dibicarakan. Untuk itu dibutuhkan ketersediaan
waktu yang cukup dalam mendiskusikannya.

ii 58 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 15 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 26 of 46 - Pages: 26, 67, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Di dalam
KATAKonseling
PENGANTAR pra tes seorang
KETUAkonselor UMUM harus
PB mampu
IDI membuat Dalam tes dan konseling HIV ada 2 macam pendekatan yaitu: option out
keseimbangan antara pemberian informasi, penilaian risiko dan merespon dan option in. Sering kali dipertanyakan pendekatan yang mana yang paling
kebutuhan emosi pasien. Banyak orang takut melakukan tes HIV karena berbagai tepat untuk tatanan rumah sakit. Hal tersebut adalah perbedaan utama
Masalah
alasan HIV AIDSperlakuan
termasuk di Indonesia adalah salah
diskriminasi dansatu masalah masyarakat
stigmatisasi kesehatan nasional yang
dan keluarga. antara KTS/ VCT dan PITC
memerlukan
Karena penanganan bersama secara
itu layanan konseling dan teskomprehensif. Sejak 10 pasien
HIV harus melindungi tahun terakhir, jumlah
dengan menjaga Yang dimaksud dengan option in adalah bhawa pasien menyatakan me
kasus kerahasiaan.
AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal
Seorang konselor harus mampu membangun kepercayaan pasien padaini menuntut perhatian persetujuannya secara jelas atas pelaksanaan tes HIV setelah menerima kas
semuakonselor
pihak, terutama para tenaga
yang merupakan dasar kesehatan
utama bagi yang memberikan
terjaganya layanan sehingga
kerahasiaan kesehatanterjalin
bagi informasi pra tes. Informed consent yang diberikan dala hal tersebut analog sem
pasienhubungan
HIV AIDS. baik
Salahdan satuterbina
bentuksikap layanan tersebut
saling adalah konseling
memahami. dan tes
Hal tersebut HIV yang
memerlukan dengan yang dipersyaratkan pada tindakan khusus seperti pemeriksaan atau pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun
ketrampilan khusus dan membutuhkan pengalaman dari konselor. juga memberikan konseling untuk tindakan di tatanan klinis (biopsi hati, atau tindakan bedah). ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Banyak tantangan bagi petugas kesehatan untuk menawarkan dan Dengan pendekatan option out berarti pasien harus secara jelas menyatakan
Layanan tes dantes
melaksanakan konseling
HIV pada HIVpasien
saat iniyang
masih dilakukan
datang dalam bentuk
ke sarana Konseling
kesehatan dan
mengingat penolakan dilaksanakannya tes HIV setelah menerima informasi pra tes
Tes HIV Sukarela (Voluntary
konsekuensi dan dampak HIV masalah
Counselling yangand Testing/VCT),
terkait yangtes
dengan hasil dilakukan di sarana
HIV tersebut bagi apabila dia tidak meinginkan tes HIV tersebut. Informed consent yang Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM
pasien maupun petugas. Diantara tantangan tersebut adalah: peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah diberikan dalam hal tersebut analog dengan yang dipersyaratkan pada kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. tindakan-tindakan umum lain seperti pemeriksaan foto ronsen dada, tes ter
Waktu: salah satu tugas penting tenaga kesehatan adalah menyadari adanya
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi darah dan pemeriksaan non-invasif lain. Dalam hal ini petugas kesehatan
keterbatasan waktu dari dokter dalam memberikan pelayanan medis karena
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan akan melaksanakan tindakan tersebut kecuali pasien menolaknya. ber
kesibukannya; juga perjalanan penyakit akan makin lanjut dengan
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang Namun demikian, apapun jenis pendekatan yang digunakan baik option in bid
berjalannya waktu. Menanggapi masalah tersebut, disarankan agar
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider ataupun option out, pada akhirnya harus sama, yaitu bahwa pasien atau me
melakukan langsung PITC begitu berhadapan dengan pasien yang
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, pasienlah yang membuat keputusan berdasarkan informasi yang memadai Ini
diperkirakan terkait HIV.
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi untuk menerima atau menolak anjuran tes HIV dari petugas kesehatan. pen
Sumber Daya Manusia: Pilihan melakukan konseling dan menawarkan tes
HIV yang tinggi. HIV
oleh petugas
Oleh karena kesehatan
itu Organisasi membuat (IDI,
Profesi Kesehatan petugas kesehatan
IBI, PPNI, lainnya
ISFI, IAKMI) seperti
membantu b. MEMBERIKAN INFORMASI TAMBAHAN
konselor dan
Kementerian Kesehatan dokterpanduan
menyusun ahli dapat bekerja
ringkas secara
untuk berkesinambungan
membantu mencegah
tenaga kesehatan dalam Kem
kecepatan penularan. Bacalah Modul Pedoman Penerapan Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
Petugas Kesehatan halaman 26, kalimat dalam kotak yang berjudul: "Bila
tenaga kesehatan tidakSalah
Stigma: akan ragusatudalam
alasan mendorong
pentingpasien
yang untuk tes HIV sehingga
menyebabkan para stigma/
petugas ten
pasien perlu informasi tambahan, bahas keuntungan dan pentingnya
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
kesehatan menolak menawarkan tes HIV adalah ketidak nyamanan pasien. dis
mengetahui status HIV nya".
Jika pasien
Kami ucapkan terimamerasa
kasihterstigma
kepada semua karena ditawari
pihak yang tes
telahHIV, maka akandalam
berkontribusi sangat
mengganggu
penyusunan panduan ini danhubungan
juga kepada antara
pihakpetugas
GF-ATM kesehatan dengan para
yang telah mendukung pasiennya.
kegiatan ini. c. MEMADUKAN INFORMASI DAN EDUKASI PRA-TES pen
Di lain pihak, jika pelayanan tersebut secara rutin ditawarkan kepada seluruh
atau hampir seluruh pasien di dalam suatu lingkungan tertentu, maka Tinjaulah kembali 4 langkah dalam tes HIV dan konseling dalam Modul 2,
prosedur dan penawaran prosedurnya akanKetua Umum
dianggap PB IDI
biasa. yang tergambar dalam bagan. Sampai pada tahap ini kita telah belajar
Beragamnya kebutuhan pasien: Ada beberapa petugas kesehatan yang melaksanakan ke empat langkah tersebut, yaitu: Langkah 1: Petugas
mungkin akan menolak menawarkan tes HIV ketika pasien memiliki banyak kesehatan menganjurkan tes HIV, dan Langkah 2: berikan informasi pra tes,
masalah medis atau psikologik lainnya. Dalam hal tersebut petugas kesehatan mendapatkan izin tertulis dari pasien setelah informasi bahwa
merasa terbebani. Untuk mengatasiDr. halPrijo
tersebut dapat diperbantukan konfidensialitas akan dijaga; Langkah 3: petugas melaksanakan pengambilan
Sidipratomo, Sp.Rad(K) sampel darah untuk tes HIV atau pasien dikirim ke laboratorium untuk
perawat konselor (termasuk konselor umum) untuk memberikan dukungan
keperluan tersebut dan Langkah 4: pemberian hasil tes.

ii 16 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 57 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 27 of 46 - Pages: 66, 27, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

emosi, layanan sosial terkait dan perawatan tambahan lainnya yang berada
�Infeksi KATA PENGANTAR
mikobakteria non tuberkulosis KETUA UMUM PB IDI
� Toksoplasma susunan saraf pusat
di luar ruang lingkup praktik para petugas kesehatan. Melihat perubahan
diseminata (umur > 1 bln) positif dalam perilaku pasien merupakan salah satu tanda keberhasilan, yang
Progressive
� Masalah HIV AIDS di Indonesiamultifocal
adalah salah Ensefalopati
� satu HIV
masalah kesehatan nasional yang juga akan membantu petugas kesehatan merasa nyaman. Perasaan
leucoencephalopathy (PML)
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. � Infeksi sitomegalovirus
Sejak (CMV);jumlah
10 tahun terakhir, retini- terbebani petugas kesehatan dapat diringankan melalui kerjasama dengan me
Kriptosporidiosis
kasus� AIDS kronik
di Indonesia mengalami tis atau infeksi
lonjakan yang bermakna. Hal iniCMV pada organ
menuntut lain,
perhatian konselor. Dengan demikian pasien bukan hanya diobati sakitnya tetapi juga kas
semua pihak, terutama
� Isosporiasis para tenaga kesehatan yangdengan
kronik onsetlayanan
memberikan umur >kesehatan
1 bln bagi didukung mental emosionalnya. sem
pasien
� HIV AIDS.diseminata
Mikosis Salah satu (histoplasmosis
bentuk layanan tersebut adalah konseling
� Kriptokokosis ekstra dan tes termasuk
paru HIV yang pas
Tidak ada pelatihan yang akan dapat menjawab semua permasalahan atau
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan
ekstra paru, coccidiomymosis) diagnosis namun juga
meningitis memberikan konseling untuk ber
hambatan dalam penerapan ketrampilan pada praktik nyata, meski berbagai
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah
� Recurrent septicaemia (termsk non-
yang dihadapi
� Mikosis endemik oleh pasien. (histo-
diseminata me
upaya telah dilakukan untuk mengembangkan sebuah pelatihan dan
Layanan
typhoidal tes Salmonella) plasmosis,
dan konseling HIV saat ini masih dilakukan coccidiomycosis)
dalam bentuk Konseling dan menyusun protokol layanan. Perlu ditambahkan pula bahwa setiap intervensi
Tes HIV Sukarela (Voluntary
� Limfoma HIV Counselling
sel B non-Hodgkin atauand� Testing/VCT), yang dilakukan
Kriptosporidiosis kronik di(dengan
sarana pencegahan HIV yang efektif harus memperhatikan masalah dan fokus Tes
kesehatan (RS, Puskesmas
limfoma serebral dan Klinik) maupun di LSM peduli
diare) AIDS. Hingga tahun 2008 telah perhatian pasien. kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota
� Invasive cervical carcinoma � Isosporiasis di seluruh
kronikIndonesia. ter
Kegiatan berikutnya telah dirancang untuk memikirkan mengenai tes HIV
� Jumlah
Atypical cakupan layanan tersebut
disseminated masih tergolong
leishmaniasis rendah
� Infeksi untuk menjangkau
mikobakteria populasi
non tuberkulosis
ditinjau dari sudut pandang pasien di setting klinis.
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga
� Nefropati karena HIV
kesehatan (dokter, perawat dan
diseminata ber
bidan) dalam melakukan
� Kardiomiopati karena HIV
deteksi HIV menjadi semakin
� Limfoma karena
penting banyak ODHA yang
sel B non-Hodgkin atau bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya.
limfoma serebral Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis,
� Progressive multifocal leukoencepha-
Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah lopathynegara
(PML)dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. � Nefropati karena HIV
HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
� Kardiomiopati karena HIV
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan
Cepatnya tidak akan ragu dalam
perkembangan mendorong
AIDS dipengaruhipasien
olehuntuk tes HIV
muatan sehingga
virus dalamstigma/
plasma ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
(viral load) dan jumlah sel T CD4. Makin tinggi viral load makin rendah jumlah CD4 dis
dan
Kamimakin
ucapkantinggi perubahan
terima progresivitas
kasih kepada menjadi
semua pihak yangAIDS
telahdan menuju kematian.
berkontribusi dalam
Kematian
penyusunan dapatinidisebabkan
panduan olehpihak
dan juga kepada HIV, GF-ATM
infeksi oportunistik atau keganasan
yang telah mendukung dari
kegiatan ini. pen
penyakit.

POKOK BAHASAN 4 . Ketua Umum PB IDI


Prosedur untuk memberikan jaminan konfidensialitas
a. KUKUHKAN KESEDIAAN PASIEN UNTUK MENJALANI TES HIV
Seperti halnya KTS, PITC pun harus mengedepankan "Three C” - Informed
Dr. Prijo
Consent, Counselling and Confidentiality atau Sidipratomo, Sp.Rad(K)
suka rela, dengan konseling
dan konfidensial.

ii 56 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 17 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 28 of 46 - Pages: 28, 65, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Bagan 1: Alur Layanan


KATA Konseling KETUA
PENGANTAR dan Tes HIV atas Inisiasi
UMUM PBPetugas
IDI Kesehatan meningitis) masa 6-8 minggu pertama
� Ginggivitis atau stomatitis ulseratif kehidupan)
Kontak awal antara petugas dan pasien nekrotikans akut � Oral hairy leukoplakia
MasalahKIE HIVuntukAIDSpasien
di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
Petugas menginformasikan pentingnya tes HIV Anemia, netropenia, Ginggivitis atau stomatitis ulseratif
memerlukan penanganan (optional) bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah � � me
� Banyak pasien tertentu juga mengidap HIV
kasusEdukasi
AIDS diberikan
di Indonesiaselamamengalami
pasien Diagnosis
lonjakan �yang HIV untukHal
bermakna. kepentingan perawatan
ini menuntut medis
perhatian trombositopenia nekrotikans akut kas
� Sekarang tersedia obat untuk HIV
semuamenunggu giliran, pilih para
pihak, terutama salah satu cara:kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi
tenaga � TB kelenjar sem
Edukasi
pasien� HIV kelompok
AIDS. Salaholeh petugas
satu bentukataulayanan Informasi
tersebuttentang
adalah kebijakan UPK dan tes HIV yang
konseling � TB Paru pas
dengan AVA � Semua pasien tertentu akan dites HIV nya kecuali
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk
pasien menolak � Pnemonia bakterial yg berat dan ber
� Poster
mendapatkan
� Brosur terapi dan menangani berbagai Petugas masalahmenjawab
yang dihadapi olehpasien
pertanyaan pasien. berulang me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan � Symptomatic lymphoid interstitial
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana pneumonitis Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli
Pasien setuju Tes HIV
AIDS.menolak
Pasien HinggaTes tahun
HIV 2008 telah � Peny paru berhubungan dg HIV, kes
terdapat 468( dengan
pusat informed
layananconsent
untuk) VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh
Petugas mengulang informasi Indonesia.
tentang pentingnya tes HIV termsk bronchiektasis ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih Bila masih menolak
tergolong rendahjuga
untuk menjangkau populasi � Anemia yg tdk dpt dijelaskan (<8.0 g/
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran� Sarankan sebagai
tenaga alternatif(dokter,
kesehatan untuk ke klinik
perawatKTS dan
dan dl ), neutropenia (<0.5 x 109/L3) atau ber
Tes Cepat HIV pulangkan
bidan) dalam melakukan deteksi
Tes Cepat HIV dilaksanakan oleh Petugas HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang trombositopenia kronik (<50 x 109/ bid
� Pada kunjungan berikutnya diulangi informasi tentang

atau di Laboratorium
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui statustesHIVnya.
pentingnya HIV Layanan PITC (Provider L3) me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah hasilberkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi STADIUM 4 (SEVERE) STADIUM 4 (SEVERE) pen
Petugas menyampaikan tes
HIV yang tinggi.kepada pasien HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu � HIV wasting syndrome � Malnutrisi, wasting dan stunnting
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam � Pneumonia pneumosistis (PCP) berat yg tdk dpt dijelaskan & tdk Kem
Pasien dengan
melakukan konselinghasildan
tes HIV non reaktif
tes HIV bagi klien atau pasien.Pasien
Kamidengan hasilmelalui
berharap Tes HIV Reaktif
panduan ini, � Recurrent severe bacterial berespons terhdp terapi standar me
� Petugas memberikan hasil tes non reaktif � Petugas informasikan hasil tes HIV reaktif penumonia � Pneumonia pneumosistis (PCP)
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
� Berikan pesan tentang pencegahan � Berikan dukungan kepada pasien dalam
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. menanggapi hasil tes � Chronic Herpes Simplex > 1 bln � Infeksi bakterial berat yg berulang dis
secara singkat
� Sarankan untuk ke klinik
Kami ucapkan terimaKTS kasih
untuk kepada semua � Informasikan
pihak yang perlunya
telahperawatan dan
berkontribusi dalam (orolabial, genital, anorectal dll) (mis. empiema, piomiositis, infeksi
konseling pencegahan lebih lanjut pengobatan HIV tulang dan sendi meningitis, kecuali
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak �GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. � Kandidiasis esofagus (termsk trakea, pen
� Anjurkan agar pasangannya mau Informasikan cara pencegahan penularan kepada
pasangan bronkus dan paru) pneumonia)
menjalani tes HIV karena ada
kemungkinan dia reaktif � Sarankan agar pasangan di tes HIV � TB ekstra paru � Infeksi herpes simplex kronik;
� Tercatat di klinik
KetuaKTS Umum PB IDI (orolabial atau kutaneus > 1 bulan
� Sarkoma Kaposi
� Infeksi Cytomegalovirus (retinitis dll) atau viseralis dilokasi manapun)
Rujukan Rujukan � Toksoplasma susunan saraf pusat � TB ekstra paru
Beri informasi tentang klinik KTS terdekat � Berikan surat rujukan ke PDP � Ensefalopati HIV � Sarkoma Kaposi
atau layanan klinik terkait (klinik IMS, � Informasikan sumber dukungan yang ada di � Kandidiasis esofagus (atau trakea,
PTRM dsb) sesuai kesepakatan dengan klien masyarakat
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) � Kriptokokus ektra paru, termsk men-
ingitis bronkus atau paru)

ii 18 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 55 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 29 of 46 - Pages: 64, 29, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA (>12
DEWASA PENGANTAR
TAHUN) KETUA UMUM PB TAHUN)
ANAK (<12 IDI
MODUL INTI 2
STADIUM
Masalah HIV 1AIDS
(ASYMPTOMATIC)
di Indonesia adalah salah satu STADIUM
masalah1kesehatan
(ASYMPTOMATIC)
nasional yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
Asimptomatik Asimptomatik
PERTIMBANGAN INISIASI TES HIV me
kasus� AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang� bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
� Limfadenopati Generalisata Persisten � Limfadenopati Generalisata Persisten
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu
STADIUM bentuk layanan tersebut adalah
2 (MILD) konseling
STADIUM dan tes HIV yang
2 (MILD) pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk I. DESKRIPSI SINGKAT ber
mendapatkan terapi dan
� Berat badan menangani
menurun < 10% berbagai
tanpamasalah yang dihadapi oleh pasien.
� Hepatoslenomegali persisten yang me
Layanan
sebab tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan
tidak dapatdalam bentuk Konseling dan
dijelaskan Pada dasarnya semua layanan kesehatan harus berdasarkan atas kepentingan
Tes HIV Sukarela
� Infeksi (Voluntary
saluran napasHIV Counselling
atas berulangand�Testing/VCT),
Erupsi pruritikyangpapular
dilakukan di sarana pasien. Seseorang akan melakukan suatu tindakan apabila ia mengetahui bahwa Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS.
atau kronik (sinusitis, tonsilitis, otitis � Infeksi virus wart luasHingga tahun 2008 telah tindakannya mempunyai dampak baik bagi dirinya. Dan petugas kesehatan akan kes
terdapatmedia,
468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota
faringitis) di seluruh Indonesia.
� Moluskum kontagiosum luas
berhasil memotivasi pasiennya untuk menjalani suatu tindakan medis apabila ia ter
� Jumlah
Herpescakupan
zoosterlayanan tersebut masih tergolong rendah berulang
untuk menjangkau populasi mampu membantu menyelesaikan kendala yang dihadapi pasiennya.
� Sariawan (2 atau lebih dlm
berisiko dan mengetahui
� Keilitis angularis status HIV mereka. Peran tenaga 6 bln) kesehatan (dokter, perawat dan Pada modul ini kita akan mencari tahu manfaat Tes HIV yang mendorong orang ber
bidan)
� dalam melakukan
Sariawan berulangdeteksi
(2 HIV
atau menjadi
lebih semakin penting karena banyak ODHA yang
� Pembesaran kel parotis yg tdk dpt untuk menjalaninya, serta hambatan yang mungkin di hadapi pasien sehingga ia bid
membutuhkan
dalam 6layanan
bulan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider
dijelaskan menolaknya meskipun banyak manfaat yang akan dapat ia petik. me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan
� Erupsi pruritik papular
dan mempercepat diagnosis,
� Eritema ginggiva Linea
Ini
penatalaksanaan, dan
� Dermatitis seboroik
sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
� Herpes zoster
HIV yang tinggi. II. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: HIV
� Infeksi fungal pada kuku � Infeksi saluran nafas atas berulang
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, atauIBI, PPNI,(otitis
kronik ISFI, IAKMI)
media, membantu
otorrhoea,
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga
sinusitis, tonsillitis ) kesehatan dalam Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan teknik inisiasi tes HIV . Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
� Infeksi fungal pada kuku
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasiSTADIUM
tidak lagi 3ada dalam pelayanan kesehatan. STADIUM 3 (ADVANCED)
(MODERATE) III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan
� Beratpanduan
badan ini dan juga>10%
menurun kepadatanpa
pihak GF-ATM yang telah
� Malnutrisi mendukung
sedang yang kegiatan ini.
tidak dapat Setelah selesai mengikuti sesi peserta latih mampu: pen
sebab dijelaskan
1. Menjelaskan manfaat inisiasi tes HIV
� Diare kronis tanpa sebab > 1 bulan � Diare persisten yang tidak dapat
Ketua 2. Mengidentifikasi hambatan tes HIV
� Demam tanpa sebab (intermiten atau dijelaskan (14Umum PB IDI
hari/lebih )
konstan) > 1 bulan � Demam persisten yg tdk dpt
3. Menjelaskan model tes konseling HIV dengan inisiasi petugas kesehatan
dijelaskan (diatas 37.5 ºC, (PITC)
� Kandidiasis Oral (thrush)

� Oral hairy leukoplakia � intermiten or konstan lebih dari


4. Memberikan informasi dasar tentang HIV AIDS
� TB paru sebulan)
� Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) 5. Mengidentifikasi tanda klinis terkait HIV AIDS dan menentukan stadium klinis
� Infeksi bakteri berat (al. pnemonia, � Kandidiasis oral mpersisten (diluar

ii 54 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 19 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 30 of 46 - Pages: 30, 63, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI dalam mulut, perdarahan gusi dan atau penyakit gigi mulut atau pada alat
IV. POKOK BAHASAN genital.

Masalah HIV AIDS


1. Manfaat di Indonesia
Inisiasi Tes HIV adalah salah satuTes
dan Hambatan masalah
HIV kesehatan nasional yang 2. Pajanan oleh darah terinfeksi, produk darah atau transplantasi organ dan
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah jaringan: me
kasus AIDS2. diModel Tes Konseling
Indonesia mengalamiHIV dengan
lonjakan yangInisiasi dari Petugas
bermakna. Kesehatanperhatian
Hal ini menuntut kas
3. Informasi
semua pihak, terutama Dasar HIV AIDS
para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi Penularan dari darah dapat terjadi jika darah donor tidak di lakukan uji saring sem
4. Tanda dan Stadium Klinis
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan Terkaittersebut
HIV AIDSadalah konseling dan tes HIV yang untuk antibodi HIV, penggunaan ulang jarum dan semprit suntikan, atau pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk penggunaan alat medik lainnya. Kejadian diatas dapat terjadi pada semua ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik, pengobatan tradisional me
melalui alat tusuk / jarum, juga pada IDU. Pajanan HIV pada organ dapat
V.Layanan
METODE tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan terjadi dalam proses transplantasi jaringan / organ di pelayanan kesehatan.
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatanMetode yang digunakan
(RS, Puskesmas dan Klinik)dalam
maupunproses
di LSMpembelajaran yaitu : tahun 2008 telah
peduli AIDS. Hingga 3. Penularan dari ibu-ke-anak: kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
� Tugas baca sebelum masuk kelas
ter
Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung,
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
� Curah pendapat dilahirkan, dan sesudah lahir. Risiko penularan tanpa intervensi, sangat
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan bervariasi di satu negara dengan negara lain dan umumnya diperkirakan ber
� Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang antara 25-40% di negara berkembang dan 16 - 20% di Eropa dan Amerika bid
� Diskusi
membutuhkan Kelompok
layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Utara.
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. HIV
VI. MEDIA DAN ALAT BANTU BAGAIMANA HIV TIDAK DITULARKAN
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun
Pembelajaran panduan
disampaikan ringkas
dengan untuk membantu
menggunakan tenaga
media dankesehatan dalam
alat bantu : Perlu dicatat bahwa HIV TIDAK ditularkan dari orang ke orang melalui Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, bersalaman, berpelukan, bersentuhan atau berciuman. Tidak ada data me
� Komputer
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ bahwa HIV dapat ditularkan melalui penggunaan toilet, kolam renang, ten
diskriminasi LCD lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
� tidak penggunaan alat makan atau minum secara bersama atau gigitan serangga dis
Bahan tayang
� ucapkan
Kami terima(slide
kasihpowerpoint)
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam seperti nyamuk.
penyusunan Modul ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini.
� panduan Pada tahun 1989, WHO mengajukan sistem pentahapan penyakit infeksi pen
� Whiteboard/filpchart + spidol HIV yang terjadi pada orang dewasa dan remaja dalam empat tahap klinis.
Kemudian pada tahun 2006 dilakukan revisi terhadap pentahapan tersebut.
Ketua Umum PB IDI Pada tahapan ini pasien diklasifikasikan sesuai dengan kondisi klinis dan
infeksi oportunistiknya. Tahapannya merupakan sebuah sistem hirarki: sekali
keadaan pasien di tempatkan, ia tak dapat meluncur ke tahap yang lebih
rendah, ia hanya dapat meningkat ke tahap diatasnya.
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 20 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 53 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 31 of 46 - Pages: 62, 31, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

pasien sangat
KATAinfeksius,
PENGANTAR mudah menularkan
KETUA UMUM kepada orang
PB IDI lain, meski hasil
pemeriksaan laboratoriumnya masih non reaktif. Hampir 30-50% orang mengalami VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
masa infeksi akut pada masa infeksius ini yakni demam, pembesaran kelenjar getah
Masalahkeringat
bening, HIV AIDSmalam,
di Indonesia adalahsakit
ruam kulit, salahkepala
satu masalah kesehatan nasional yang
dan batuk.
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah SESI 1. PENGKONDISIAN me
Orang yang terinfeksi HIV dapat tetap tanpa gejala dan tanda untuk jangka
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
waktu cukup panjang bahkan sampai 10 tahun atau lebih. Orang tersebut mudah 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
menularkan infeksinya kepada orang lain, dan hanya dapat dikenali dari pemeriksaan berkenalan mulai dengan perkenalan. Sampaikan tujuan pembelajaran,
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
laboratorium serum antibodi HIV. Sesudah suatu jangka waktu, yang bervariasi dari sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
orang ke orang, virus memperbanyak diri secara cepat dan diikuti dengan perusakan 2. Menggali pendapat/pemahaman peserta terkait Pertimbangan Inisiasi Tes HIV
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
limfosit CD4 dan sel kekebalan lainnya sehingga terjadilah gejala berkurangnya daya
Layanan testubuh
kekebalan dan konseling HIV saat ini
yang progresif masih dilakukan
(progressive dalam bentuk Konseling
immunodeficiency dan
syndrome).
Tes HIV Sukarela (Voluntary
Progresivitas tergantung HIVpada
Counselling
beberapa andfaktor
Testing/VCT),
seperti: yang
usia dilakukan
kurang dari di sarana
5 tahun Tes
SESI 2. PEMBAHASAN MATERI
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli
atau diatas 40 tahun, infeksi lainnya, dan faktor genetik. AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Infeksi, penyakit, keganasan, terjadi pada individu yang terinfeksi HIV. Penyakit Pokok Bahasan 1.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
yang berkaitan dengan menurunnya daya tahan tubuh seperti: infeksi TB, Oral Manfaat Inisiasi Tes HIV dan Hambatan Tes HIV
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
Hairy Cell Leukoplakia, oral candidiasis, Papular Pruritic Eruption, Pneumocystis
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang 1. Fasilitator menyampaikan paparan mengenai manfaat Inisiasi Tes HIV dan bid
carinii pneumonia, Cryptococcal meningitis, Cytomegalovirus retinitis, dan
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider hambatan Tes HIV me
Mycobacterium avium (lihat gambar I: Perjalanan infeksi HIV infection dan
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
common disease). 2. Berikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab (dalam proses ini fasilitator
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang saat curah
HIV yang tinggi. HIV
pendapat, dengan membandingkannya dengan materi yang telah disajikan).
OlehPENULARAN
CARA karena itu Organisasi
HIV Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu 3. Peserta diajak untuk melakukan aktifitas penugasan dengan menggunakan :
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukanPenularan
konseling dan
HIV tes HIV bagi
terjadi klienkontak
melalui atau pasien. Kami
seksual, berharap
darah, melalui
ibu ke anak panduan ini,
selama masa me
tenagakehamilan,
kesehatan persalinan
tidak akan ragu
dan dalam mendorong
pemberian ASI. pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
LATIHAN 2-1
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
1. ucapkan
Kami Seksual terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
1. Berbagilah dalam kelompok terdiri dari 8 sampai 10 orang
penyusunan panduan
Penularan inimelalui
dan jugahubungan
kepada pihak GF-ATM yang
heteroseksual telahcara
adalah mendukung kegiatan
yang paling ini.
dominan pen
2. Lakukan diskusi dalam kelompok, sebagian kelompok berdiskusi untuk
dari semua cara penularan. Penularan melalui hubungan seksual dapat
menjawab pertanyaan a) dan sebagian lainnya menjawab pertanyaan
terjadi selama sanggama laki-laki dengan perempuan atau laki-laki dengan
Ketua Umum PB IDI b) berikut:
laki-laki. Sanggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal,
oral seksual antara dua individu. Risiko tertinggi adalah penetrasi vaginal a. "Jika anda adalah pasien yang sedang mempertimbangkan diri untuk
atau anal yang tak terlindung dari individu yang terinfeksi HIV. Kontak seksual menjalani tes HIV, apa perlu diketahui tentang keuntungan tes"
langsung (mulut ke penis atau mulut ke vagina) masuk dalam kategori risiko b. "Jika anda adalah pasien yang sedang mempertimbangkan diri untuk
rendah tertular HIV. Tingkatan risiko tergantung pada jumlah virus yang menjalani tes HIV, maka pikirkan kemungkinan adanya hal buruk / risiko
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
keluar dan masuk ke dalam tubuh seseorang, seperti pada luka sayat / gores menjalani tes HIV"

ii 52 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 21 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 32 of 46 - Pages: 32, 61, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA5 menit
Dalam PENGANTAR KETUA
beri tahu fasilitator untukUMUM
memanduPB IDIpendapat
curah Perjalanan infeksi HIV
saudara.
Fig. Natural course of HIV infection and common diseases
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah 1000 me
kasusPokok
AIDS Bahasan 2. mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
di Indonesia 900 CD4+ T cells
kas
Model Tes Konseling
semua pihak, terutama para HIV dengan
tenaga Inisiasi yang
kesehatan darimemberikan
Petugas Kesehatan
layanan kesehatan bagi 800 sem

4+ cell Count
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang 700 pas
1. Fasilitator menyampaikan paparan mengenai model Tes konseling dengan
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk Acute HIV TB ber
Inisiasi dari Petugas Kesehatan 600 Infection Asymptomatic
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. Syndrome me

CD4+
500
HZV

CD
2. Tayangkan dengan power point bagan mengenai Penyelenggaraan Tes HIV
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
dan Konseling atas inisiasi petugas Kesehatan 400 Window OHL
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana period Relative level of Tes
300 Plasma HIV- RNA OC
kesehatan3.(RS,
Beri kesempatan
Puskesmas kepadamaupun
dan Klinik) pesertadiuntuk
LSM tanya
pedulijawab
AIDS. (dalam
Hingga proses infasilitator
tahun 2008 telah kes
tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang saat curah 200 PPE
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. PCP ter
pendapat, dengan membandingkannya dengan materi yang telah disajikan). 100 CM
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi Antibody
CMV,
CMV, MAC
4. mengetahui
berisiko dan Peserta diajak untuk
status melakukan
HIV aktifitas
mereka. Peran menjalankan
tenaga kesehatan proses konseling
(dokter, dengan
perawat dan 0 ber
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
bidan) dalammengikuti
melakukanproses
deteksibagan 2 alur yang
HIV menjadi barupenting
semakin dipelajari,
karena tahapan
banyakkegiatan
ODHA yangbaca 11 Months ……..
…….. Years After HIV Infection bid
pada uraian di pokok bahasan 2
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
POKOK BAHASAN
penatalaksanaan, 3. berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi
dan sudah pen
TB= Tuberculosis
Informasi
HIV yang tinggi.Dasar HIV AIDS HIV
OHL=Oral Hairy Cell Leukoplakia
Oleh1.karena itu Organisasi
Fasilitator Profesi Kesehatan
menyampaikan paparan(IDI, IBI, PPNI,dasar
Informasi ISFI, IAKMI) membantu
HIV AIDS dengan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam OC=Oral candidiasis Kem
menggunakan tayangan power point
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, PPE=Papular Pruritic Eruption me
2. Berikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab (dalam proses ini
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
fasilitator tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang telah tertuang PCP = Pneumocystis carinii pneumonia
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
saat curah pendapat, dengan membandingkannya dengan materi yang telah CM= Cryptococcal meningitis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
disajikan).
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. CMV= Cytomegalovirus retinitis pen
POKOK BAHASAN 4. MAC= Mycobacterium avium infection
Tanda dan Stadium Klinis Terkait HIV AIDS
Ketua Umum PB IDI
1. Fasilitator menyampaikan paparan Tanda dan Stadium Klinis Terkait HIV AIDS Sesudah virus HIV memasuki tubuh seseorang, maka tubuh akan terinfeksi dan
dengan menggunakan tayangan power point virus mulai mereplikasi diri dalam sel orang tersebut (terutama sel T CD4 dan
2. Berikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab (dalam proses ini makrofag). HIV akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan
fasilitator tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta yang Sp.Rad(K)
telah tertuang antibodi untuk HIV. Masa antara masuknya infeksi dan terbentuknya antibodi yang
Dr. Prijo Sidipratomo, dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium adalah selama 2-12 minggu,
saat curah pendapat, dengan membandingkannya dengan materi yang telah
disajikan). masa ini disebut sebagai masa jendela (window period). Selama masa jendela,

ii 22 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 51 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 33 of 46 - Pages: 60, 33, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Pokok Bahasan
KATA2.PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI 3. Fasilitator akan mengajak peserta berlatih menetapkan stadium Klinis pada
Tes HHIV Pelayanan Rutin beberapa kasus yang terpapar pada slide, dengan mengunakan tayangan
Yang dimaksudkan dengan menawarkan tes HIV dan konseling secara rutin power point
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
adalah menawarkan tes HIV kepada seorang pasien yang datang ke klinik tidak
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
dengan alasan kunjungan yang berkaitan dengan HIV.
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian LATIHAN 2- 2 kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
Pokok Bahasan 3.
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang Anda akan diajak fasilitator untuk berlatih menetapkan Stadium Klinis HIV pas
Berikan Informasi Kunci Mengenai HIV/AIDS
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk pada beberapa kasus yang terpapar pada slide. ber
mendapatkanApakah
terapiyang
dan dimaksud
menanganidengan
berbagaiHIV & AIDS?
masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Layanan
Human tesImmunodeficiency
dan konseling HIV Virus
saat ini(HIV)
masih dilakukan
adalah virus dalam bentuk Konseling
yang menyebabkan dan
penyakit _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Tes HIV Sukarela
AIDS yang (Voluntary
termasukHIVkelompok
Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana
retrovirus. _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah ___________________________ kes
Seseorang yang terinfeksi HIV, akan mengalami infeksi seumur hidup.
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Kebanyakan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap asimtomatik (tanpa tanda
Jumlah
dancakupan layanan
gejala dari suatutersebut masih
penyakit tergolong
) untuk jangkarendah
waktuuntuk menjangkau
panjang. populasi
Meski demikian,
berisiko dan mengetahui
sebetulnya statustelah
mereka HIV mereka. Peran tenaga
dapat menulari orangkesehatan
lain. (dokter, perawat dan ber
SESI 3. REFLEKSI DAN RANGKUMAN
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
AIDS layanan
membutuhkan adalah singkatan
medis dandari Acquired
belum diketahuiImmune
statusDeficiency Syndrome.
HIVnya. Layanan PITC"Acquired"
(Provider me
artinya tidak diturunkan, tetapi ditularkan dari satu ke orang lainnya; "Immune" Langkah-langkah pembelajaran:
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
adalah dan
penatalaksanaan, sistem
sudahdaya tangkal luas
berkembang ataudi kekebalan tubuh
sejumlah negara terhadap
dengan tingkatpenyakit;
epidemi pen
1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama
"Deficiency"
HIV yang tinggi. artinya tidak cukup atau kurang; dan "Syndrome" adalah kumpulan HIV
tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang
tanda dan gejala penyakit. AIDS adalah bentuk lanjut dari infeksi HIV. Penyakit
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu ditetapkan sudah tercapai?.
yang membuat orang tak berdaya dan penyebab kematian yang disebabkan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas Kem
oleh HIV. HIV berjalan sangat progresif merusak sistem kekebalan tubuh.
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, keterlibatan aktif seluruh peserta. me
Kebanyakan orang dengan HIV akan meninggal dalam beberapa tahun setelah
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
tanda pertama AIDS muncul, bila tidak ada pelayanan dan terapi yang diberikan.
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam VIII. URAIAN MATERI
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

Pokok Bahasan 1.
Ketua Umum PB IDI Manfaat Inisiasi Tes HIV dan Hambatan Tes HIV

Tes HIV mempunyai peran penting dalam program pencegahan yang berbasis
bukti (evidence based) dan dalam mengembangan akses pada perawatan, dan
pengobatan antiretroviral yang berkualitas. Sejak awal epidemi HIV AIDS tes HIV
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) sudah digunakan dalam kegiatan surveilans guna memantau kecenderungan epi-
demic tersebut. Dengan terus berkembangnya epidemic HIV, maka kebutuhan akan

ii 50 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 23 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 34 of 46 - Pages: 34, 59, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

tes HIV bagi


KATA individu yang ingin mengetahui
PENGANTAR KETUA UMUM status HIVnya PB semakin
IDI meningkat rahasia dan membocorkannya kepada siapa pun tanpa izin tertulis dari anda
pula. Namun demikian masih banyak orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui akan sangat bertentangan dengan kebijakan lembaga kami. Apakah anda
statusnya, sehingga tes dan konseling HIV menjadi unsur penting pada program ingin memberitahu orang lain mengenai hasil tes anda ini atau tidak,
Masalah pencegahan,
layanan HIV AIDS di Indonesia
perawatan, adalah
dansalah satu masalah
pengobatan. kesehatanHIV
Penyebaran nasional
akan yang
dapat
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah sepenuhnya merupakan keputusan anda. me
dikurangi apabila ODHA menyadari status mereka sedini mungkin dan mendaptkan
kasus bantuan
AIDS di Indonesia mengalami
untuk mencegah lonjakaninfeksi
penularan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
ke orang lain. b. Apakah anda siap menjalani tes? Atau apakah anda memerlukan lebih banyak kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi waktu untuk membahas berbagai implikasi dari hasil reaktif atau non sem
pasien HIVUntuk
AIDS. mencapai
Salah satutargetbentukUniversal Access, maka
layanan tersebut adalahtes dan konseling
konseling HIV yang
dan tes HIV harus reaktifnya bagi diri anda?" pas
dilaksanakan
bertujuan tidak hanyalebihuntukluas dan dalam
menegakkan skala namun
diagnosis besar dalam tatanan perawatan
juga memberikan klinis
konseling untuk ber
bersamaan dengan perluasan layanan konseling dan tes HIV sukarela (KTS/VCT) c. Menurut Anda, apakah maksud dari komunikasi di atas?
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
yang mengandalkan pasien yang datang secara sukarela. Peningkatan akses KTS d.
Layanan
akan tes dan konseling
meningkatkan jumlah HIVorang
saat iniyang
masih dilakukan dalam
mengetahui statusbentuk Konseling
mereka. dan
Jangkauan _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Tes HIV Sukarelates(Voluntary
terhadap dan konselingHIV Counselling
HIV tersebut andkini
Testing/VCT), yanghingga
telah diperluas dilakukan di sarana
ke layanan ibu Tes
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga
hamil, klinik TB dan klinik IMS dan lainnya. Pada tes dan konseling atas inisiasi tahun 2008 telah kes
_____________________
terdapat 468 pusat
petugas layanan
kesehatan untukmaka
(PITC), VCT dipara
133pengunjung
kabupaten/kota di seluruh
layanan Indonesia.
kesehatan yang mungkin ter
dapat mengambil manfaat karena mengetahui status HIVnya, secara rutinpopulasi
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau ditawari
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan
untuk menjalani tes dan konseling HIV dengan pendekatan option out. Pendekatan (dokter, perawat dan 3. Lakukan praktik komunikasi menawarkan tes HIV bagi penderita TB, tanpa ber
bidan)PITC
dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting
tersebut, setiap pertemuan pasien dengan petugas dianggap sebagai: karena banyak ODHA yang membaca naskahnya. bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Peluang
Initiated �Testing andbagi seseorang yang
Counselling) belum pernah
memudahkan tahu status HIVnya
dan mempercepat untuk
diagnosis, Ini
mengetahuinya
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
SESI 3. REFLEKSI DAN RANGKUMAN
� Peluang
HIV yang tinggi. bagi seseorang yang pernah menjalani tes HIV dengan hasil nega- Langkah-langkah pembelajaran: HIV
tive untuk
Oleh karena mengulang
itu Organisasi tes HIV
Profesi dengan(IDI,
Kesehatan frekwensi
IBI, PPNI,yang
ISFI,logis.
IAKMI) membantu
� Peluang bagi seseorang yang ingin menentukan arah
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam kehidupannya atau 1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama Kem
keluarganya
melakukan konseling dan tessehubungan
HIV bagi klien dengan status Kami
atau pasien. HIVnyaberharap melalui panduan ini, tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang me
tenaga kesehatan
� Peluang tidakbagi
akan ragu dalam
petugas mendorong
kesehatan untukpasien untuk teslayanan
memberikan HIV sehingga stigma/
perawatan dan ditetapkan sudah tercapai?. ten
diskriminasi tidak lagi ada terbaik
pencegahan dalam pelayanan
sesuai dengankesehatan.
status HIV bagi pasiennya 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas dis
Kami ucapkan
Pada dasarnyaterima kasihkesehatan
petugas kepada semua pihak yang
tahu tentang telahtes
manfaat berkontribusi
HIV, namundalamkadang keterlibatan aktif seluruh peserta.
penyusunan
kadang tidak cukup peka akan hambatan atas tes HIV. Oleh karenanya makaini.
panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan kita pen
memasukkan diskusi mengenai berbagai hambatan atas tes HIV
Pada awal epidemi banyak ceritera beredar bahwa ODHA selalu mendapatkan VI. URAIAN MATERI
Ketua Umum PB IDI
perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat sekitarnya, bahkan dari
keluarganya. Potensi risiko yang sering dihadapi ODHA, seperti misalnya diskriminasi, Pokok Bahasan 1.
pengucilan, atau tindak kekerasan. Tes Diagnostik
Baca Pedoman Penerapan Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan
1 Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
Laporan Triwulan II Situasi Perkembangan HIV&AIDS di Indonesia sampai dengan 30 Juni 2009, halamana 20.
Departemen Kesehatan RI

ii 24 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 49 ii

Cyan Magenta Yellow Black Auto


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 35 of 46 - Pages: 58, 35, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

kesehatan
KATA PENGANTAR orang tersebut sangat KETUA terancam. UMUM Dan seringkali PB IDI mengancam jiwa. Dasar pertimbangan pelatihan adalah mutlak demi kepentingan mereka yang
Karena itu, diperlukan diagnosis dan tindakan segera dan tepat. Dengan berisiko untuk mengetahui status HIV mereka. Dengan demikian, berbagai realita
merawat HIV maka kesempatan untuk menjadi lebih baik dan hidup lebih kehidupan pasien serta berbagai stigma yang dikaitkan dengan tes HIV akan
Masalahlama HIVdapat AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
dijangkau. mengingatkan kita bahwa program tes dan konseling HIV hanya akan efektif dan
memerlukan penanganan
c. Demikian pula, bersama jika kami secara mengetahui komprehensif. bahwaSejak anda10 mengidaptahun terakhir, HIV, maka jumlah kami bermanfaat jika diikuti dengan berbagai intervensi yang komprehensif, termasuk me
kasus AIDS didapat Indonesia mengalami
merawat TB anda dengan cara yang lebih baik. lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian rujukan konseling dan dukungan untuk pencegahan. kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
Kebijakan tes HIV harus selalu memperhatikan hak azasi manusia dan harus
pasien HIVd.AIDS.
HIV merupakan Salah satu bentuk salah satu layanan virustersebut yang hidup adalah dalam konseling sel pertahanan dan tes HIVdiri yang dari pas
serangan infeksimenegakkan .Bila sel pertahanan mencakup "3 C" yaitu Counselling, Consent, Confidentiality, atau konseling,
bertujuan tidak hanya untuk diagnosisdiri namun diduduki jugavirus memberikan maka tubuh konseling sulit bertahan untuk ber
dari serangan infeksi. Tes HIV akan menentukan apakah anda telah terinfeksi persetujuan pasien, dan kerahasiaan. Meskipun konseling tidak dianggap wajib
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
oleh virus HIV. Tes ini merupakan tes darah sederhana yang akan dapat dalam PITC, tetapi konseling tetap diperlukan bagi mereka yang membutuhkan
Layanan tes dan konseling
memungkinkan kamiHIV untuk saatmemberikan ini masih dilakukan diagnosis dalam yangbentuk lebih jelas. Konseling Setelah dan tes, dan perlu dirujuk kepada konselor yang berpengalaman. Pada tempat tes HIV dan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling
kami akan memberikan berbagai layanan konseling untuk membahas secara and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana konseling yang terpisah, maka kesempatan pertemuan dengan pasien merupakan Tes
kesehatan (RS,lebih Puskesmas mendalam dan lagi Klinik) mengenaimaupunHIV di LSM AIDS. peduli Jika AIDS. hasil tes Hingga HIV anda tahunreaktif, 2008 telah kami waktu berharga untuk dimanfaatkan memberi komunikasi pencegahan secara dini. kes
terdapat 468 akan
pusatmemberi layanan untuk andaVCT informasi di 133 kabupaten/kota dan pengetahuan di seluruhuntuk mengelola Indonesia. penyakit ter
Untuk membantu pasien menanggulangi berbagai hambatan menjalani tes HIV,
Jumlahtersebut,
cakupan layanan yang kemungkinan tersebut masih jugatergolong termasuk rendah pemberian untuk obat-obatan menjangkau populasi anti virus maka perlu diberikan perhatian yang sangat cermat atas berbagai kebutuhan pasien
berisiko dan mengetahui
dan obat-obatan statuslain HIVyang mereka. dapat Peran digunakan tenaga untuk kesehatan mengobati (dokter,penyakit perawat anda. dan ber
pada saat menyarankan dilakukannya tes HIV. Pertimbangkan kemungkinan rujukan,
bidan) dalamDisamping
melakukanitu, deteksi HIV menjadi
kami akan membantu anda untuk melakukan pencegahan dan semakin penting karena banyak ODHA yang bid
kemungkinan pasien mau menjalani rujukan , karena itu hubungan kerja antar
membutuhkan layanan
membuka pengungkapan medis dan belum diri. diketahui
Jika hasil statustes anda HIVnya. nonLayanan reaktif, maka PITC (Provider perhatian me
petugas dan pasien serta petrugas kesehatan lainnya harus terjalin dengan baik.
Initiated Testing
akan dipusatkan and Counselling) pada akses memudahkanke berbagai pelayanan dan mempercepat dan hal-haldiagnosis, yang akan Ini
penatalaksanaan,
membantu dan sudah andaberkembang tetap mempertahankan luas di sejumlah hasilnegara non reaktif dengantersebut." tingkat epidemi pen
Pokok Bahasan 2.
HIV yang tinggi.
e. Dengan alasan inilah maka kami menganjurkan semua penderita TB HIV
Model Tes dan Konseling atas Inisiasi Petugas Kesehatan
Oleh karena
menjalani itu Organisasi tes HIV. Jika Profesi andaKesehatan tidak berkeberatan, (IDI, IBI, PPNI, kami ISFI, akan IAKMI) menjalankan membantu tes
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Model PITC yang terpapar pada bagan di bawah dapat menjadi acuan dalam Kem
HIV tersebut hari ini."
melakukanf.konseling meminisiasi tes dan konseling HIV secara rutin. Bagan alur tersebut menggambarkan
Naskah dan di atas tes HIV bagi klien atau anjuran
menggabungkan pasien. Kami untukberharap tes HIVmelalui pada semua panduan pasienini,
terbatasnya peran dan waktu yang dibutuhkan dari seorang dokter (dalam kotak
me
tenaga kesehatan
TB dengan tidak akan semua raguinformasi dalam mendorong pra tes. pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. gelap). Petugas kesehatan meinisiasii tes HIV dengan pendekatan option out, dis
g. Menurut anda pendekatan mana yang terkandung dalam komunikasi di atas? menjamin konfidensialitas, dan meminta informed consent. Konseling pra tes dapat
Kami ucapkan
Apakah "Tes terima kasih kepada
Diagnostik" atausemua "Penawaran pihak yang Rutin"? telah berkontribusi dalam
diberikan secara singkat oleh petugas kesehatan yang merawat, namun kadang-
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
h. kadang diperlukan konseling pra tes yang lebih mendalam dan dukungan konseling
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ pasca tes dan konseling perubahan perilaku yang dapat diberikan oleh petugas
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________Ketua
______________________Umum
__________________________PB
___________IDI
___________________________________________ lain seperti konselor terlatih di KTS sebelum pasien bertemu dokternya. Sering kali
_____________________ juga informasi pra tes diberikan secara kelompok. Sementara menunggu hasil tes
pasien dapat diberikan konseling untuk pengurangan risiko. Tergantung dari cara
yang dipakai, namun biasanya memakan waktu 5 - 30 menit.
2. Bacalah naskah komunikasi berikutnya:
a. "Hasil tes HIV ini hanya akan kami sampaikan kepada andaSp.Rad(K)
Dr. Prijo Sidipratomo, saja dan tim
medis yang akan merawat anda, artinya adalah bahwa hasilnya bersifat

ii 48 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 25 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 36 of 46 - Pages: 36, 57, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI

Tes HIV dan Konseling Prakarsa Petugas


Menurut anda pendekatan mana yang terkandung dalam komunikasi di atas?

opt-out bila tidak menolak dan lakukan test HIV)

Petugas kesehatan memberikan hasil tes HIV dan


Berikan informed-consent (gunakan bahasa

Petugas kesehatan membuka hasil

Petugas memberikan informasi tentang rujukan,


Lihat Panduan Komunikasi pada Pedoman PITC
Apakah "Tes Diagnostik" atau "Penawaran Rutin"?

Lihat Panduan Komunikasi pada Pedoman PITC

perawatan dan anjuran perihal pentingnya


dan jika positif, merujuk pengobatan dan
Saran/ rujukan pasca tes
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Alur Penyelenggaraan Tes HIV dan Konseling oleh Petugas Kesehatan

memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me


kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi Jaminan Kerahasiaan _____________________ sem

pengungkapan status.
Anjurkan Tes HIV

pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
Informasi pra-tes

2. Bacalah naskah komunikasi berikutnya:

mengartikannya
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. "Hasil tes HIV ini hanya akan kami sampaikan kepada anda saja dan tim me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan medis yang akan merawat anda, artinya adalah bahwa hasilnya bersifat
rahasia dan membocorkannya kepada siapa pun tanpa izin tertulis dari anda
o
o
o
o

Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah akan sangat bertentangan dengan kebijakan lembaga kami. Apakah anda kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ingin memberitahu orang lain mengenai hasil tes anda ini atau tidak, ter
sepenuhnya merupakan keputusan anda.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
kedua diambil dan dilakukan tes lain
Bagi pasien yang menolak tes

Pengambilan specimen dan


Lihat Panduan Komunikasi pada

berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan Jika tes pertama positif, sample Apakah anda siap menjalani tes? Atau apakah anda memerlukan lebih banyak ber
Indentifikasi hambatan testing
Berikan dukungan emosional

(5-30 menit menunggu hasil).


melaksanakan tes

bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang waktu untuk membahas berbagai implikasi dari hasil positif atau negatif- bid
Konseling manfaat testing

Kaji ulang keinginan test


Bagan 2

dikumpulkan oleh petugas


Spesimen untuk Tes HIV

membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider nya bagi diri anda?" me
Pedoman PITC

Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Menurut Anda, apakah maksud dari komunikasi di atas? Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
laboratorium

HIV yang tinggi. _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ HIV


Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
o
o
o
o

Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam _____________________ Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. 3. Lakukan praktik komunikasi menawarkan tes HIV bagi penderita TB, tanpa dis
menekankan kembali perlunya mengunkapkan hasil
menekankan kembali rencanapengurangan risiko,
Konselor menawarkan rencana pengurangan

membaca naskahnya.
Konselor melakukan Pengkajian Risiko HIV
Konseling Pengurangan Risiko HIV

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Lihat Panduan Komunikasi pada Pedoman PITC
Lihat Panduan Komunikasi pada Pedoman PITC

dan bila + rujuk ke perawatan dan terapi dan


Konselor memberikan dukungan emosional,

penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
Dukungan/ rujukan pasca tes
Edukasi Kelompok Pra -tes

Konselor membuka hasil

Konselor memberikan hasil tes HIV dan

LATIHAN 3-9
Tinjauan tindakan pencegahan

Ketua Umum PB IDI 1. Bacalah naskah komunikasi di bawah ini :


mengintepretasikan artinya
Penjelasan HIV/AIDS

Test HIV ditawarkan

a. Ada satu masalah sangat penting yang perlu kita bahas hari ini. Para
risiko individu

kepada orang lain

penderita TB juga memiliki kemungkinan besar terinfeksi HIV. Kenyataannya,


sebagian besar infeksi HIV memunculkan gejala TB. Hal ini disebabkan karena
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) pengidap HIV tidak dapat menangkal penyakit infeksi.
b. Ketika TB dan HIV secara bersama-sama diderita oleh seseorang, maka
o
o
o

o
o

ii 26 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 47 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 37 of 46 - Pages: 56, 37, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI Pelajari Bagan 2 : Alur Penyelenggaraan Tes HIV dan Konseling oleh Petugas
LATIHAN 3 8 Kesehatan di halaman 12

Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang � Langkah 1: sarankan untuk menjalani tes HIV. Garis bawahi tanda dan gejala
1. Bacalah naskah komunikasi
secara di bawah. yang disajikan pasien, hubungkan dengan gaya hidup dirinya atau
memerlukan penanganan bersama komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di"Ada satu masalah
Indonesia mengalamisangatlonjakanpenting yang perluHalkita
yang bermakna. bahas hariperhatian
ini menuntut ini. Para pasangannya . Bawa pasien kearah menghubungkan tanda dan gejala tadi kas
semua pihak,penderita
terutama TB juga
para memiliki
tenaga kemungkinan
kesehatan besar terinfeksi
yang memberikan layananHIV.kesehatan
Kenyataannya,
bagi dengan infeksi oportunistik terkait AIDS. Untuk meyakinkan adanya sem
sebagian besar infeksi HIV memunculkan gejala TB. Hal
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang ini disebabkan karena hubungan, perlu dilakukan tes HIV. Tekankan pentingnya pertimbangan pas
pengidap
bertujuan tidak HIV menegakkan
hanya untuk tidak dapat diagnosis
menangkal penyakit
namun infeksi.
juga memberikan konseling untuk medis petugas kesehatan, dan betapa bermanfaatnya untuk bertukar pikiran ber
mendapatkanKetika
terapi TB
dandan menangani berbagai masalah yangdiderita
dihadapioleholeh seseorang,
pasien. dengan pasien me
HIV secara bersama-sama maka
Layanankesehatan orang tersebut sangat terancam. Dan seringkali mengancamdan
tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling jiwa. � Langkah 2 : Diberikan penjelasan ringkas mengenai informasi pra tes, petugas
Tes HIV Sukarela
Karena (Voluntary HIV Counselling
itu, diperlukan diagnosis anddan
Testing/VCT),
tindakan segerayang dilakukan
dan tepat. di sarana
Dengan kesehatan memberi jaminan kerahasiaan dan memperoleh pernyataan tidak Tes
kesehatan (RS, Puskesmas
merawat HIVdanmakaKlinik) maupun di untuk
kesempatan LSM peduli
menjadiAIDS.lebih
Hinggabaiktahun
dan 2008
hiduptelah
lebih berkeberatan (informed consent). Katakan bahwa pada Langkah 2, kes
terdapat 468 lama
pusatdapat
layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
dijangkau. diharapkan agar mereka memberikan penjelasan mengenai penularan HIV, ter
JumlahDemikian
cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi tes HIV, dan cara pencegahannya. Catatlah bahwa hal ini merupakan
pula, jika kami mengetahui bahwa anda mengidap HIV, maka kami intervensi yang lebih sederhana dibandingkan dengan konseling pra-tes yang
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga
dapat merawat TB anda dengan cara yang lebih baik. kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang biasanya dilaksanakan pada KTS/ VCT. Juga, untuk beberapa lingkungan bid
membutuhkan HIV merupakan
layanan medis salah satu virus
dan belum yangstatus
diketahui hidupHIVnya.
dalam sel pertahanan
Layanan diri dari
PITC (Provider tertentu, informasi pra-test ini dapat diberikan oleh para petugas kesehatan me
serangan
Initiated Testing andinfeksi. Bila sel pertahanan
Counselling) memudahkan diri dan
diduduki virus makadiagnosis,
mempercepat tubuh sulit lainnya di klinik atau dalam sesi edukasi kelompok. Ingatkan para peserta Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkatanda
bertahan dari serangan infeksi. Tes HIV akan menentukan apakah telah
epidemi mengenai 3 C's dengan menekankan bahwa pada tahapan ini petugas pen
terinfeksi oleh virus HIV. Tes ini merupakan tes darah sederhana yang akan
HIV yang tinggi. kesehatan memusatkan perhatian kepada pernyataan tidak keberatan secara HIV
dapat memungkinkan kami untuk memberikan diagnosis yang lebih jelas. suka rela (informed consent) dan dengan menjamin konfidensialitas .
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Setelah tes, kami akan memberikan berbagai layanan konseling untuk Catatlah bahwa setidak-tidaknya petugas kesehatan menjalankan Langkah 1.
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
membahas secara lebih mendalam lagi mengenai HIV AIDS. Jika hasil tes Langkah 3 : Pengambilan contoh darah untuk tes HIV. Pelatihan ini
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, � me
HIV anda reaktif, kami akan memberi anda informasi dan pengetahuan untuk mengasumsikan bahwa tes cepat memang dapat dilakukan, dan bahwa
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
mengelola penyakit tersebut, yang kemungkinan juga termasuk pemberian sampel yang diambil adalah sampel dalam bentuk serum yang diambil
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
obat-obatan anti virus dan obat-obatan lain yang dapat digunakan untuk melalui tusukan pada jari tangan. Perlu dicatat bahwa semakin sempurnanya
Kami ucapkan
mengobati terima kasihanda.
penyakit kepada semua pihak
Disamping yangakan
itu, kami telahmembantu
berkontribusiandadalam
untuk
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. teknologi telah memungkinkan adanya tes cepat yang efektif . pen
melakukan pencegahan dan membuka pengungkapan diri. Jika hasil tes anda
non reaktif, maka perhatian akan dipusatkan pada akses ke berbagai a. Diperkirakan bahwa di layanan yang banyak dikunjungi, dan juga banyak
pelayanan dan hal-hal yang akan membantu anda tetap mempertahankan mengambil sample melalui pendekatan PITC adalah Puskesmas atau
Ketua Umum PB IDI layanan kesehatan primer.
hasil non reaktif tersebut."
b. Catatlah bahwa pelatihan ini akan memberikan sekilas mengenai tes
Dengan alasan inilah maka kami menganjurkan semua penderita TB cepat HIV, tapi bukan merupakan pengganti bagi pelatihan pemeriksaan
menjalani tes HIV. Jika anda tidak berkeberatan, kami akan menjalankan tes laboratorium yang membahas mengenai penjaminan mutu dan masalah-
HIV tersebut hari ini." masalah laboratorium yang HARUS dilakukan sebelum dapat
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
Naskah di atas menggabungkan anjuran untuk tes HIV pada semua pasien dijalankannya intervensi tes HIV cepat yang efektif.
TB dengan semua informasi pra tes.

ii 46 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 27 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 38 of 46 - Pages: 38, 55, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

� Langkah
KATA 3b : diskusi penurunan
PENGANTAR KETUA risiko: Lakukanlah
UMUM diskusi PB IDI penurunan risiko. Penjelasan prosedur untuk menjamin konfidensialitas
Atau lakukan diskusi komunikasi petugas kesehatan-pasien tentang risiko Katakan: "Hasil tes HIV ini bersifat rahasia dan hanya Anda dan tim medis yang
dalam gaya kehidupan pasien. akan memberikan perawatan kepada anda yang tahu. Artinya, petugas kami tidak
Masalah- HIV AIDS di Indonesia adalah
Komunikasi/diskusi petugas salahkesehatan
satu masalah kesehatan
perlu nasionaldengan
dilanjutkan yang
diizinkan untuk memberi tahukan hasil tes anda kepada orang lain tanpa seizin
memerlukan penanganan
konselingbersama
KTS/ VCT.secara komprehensif.
Diskusi Sejak 10 tahun
petugas kesehatan denganterakhir, jumlah
pasien akan me
anda. Untuk memberitahukannya kepada orang lain sepenuhnya menjadi hak Anda.
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini
membuka wawasan pasien tentang sakitnya, sementara konseling akan menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama
mengolah paragejolak
tenaga mental
kesehatan yang memberikan
emosional layananmembuat
yang seringkali kesehatankognisi
bagi sem
pasien HIV AIDS.pasien
Salah terhambat
satu bentukuntuklayanan tersebut adalah konseling
diimplementasikan dan tesJika
pada perilaku. HIVpetugas
yang pas
LATIHAN 3-5
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan
kesehatan tidak memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani
konseling, berbagaidilakukan
maka konseling masalah yang olehdihadapi
konselor.oleh pasien. Praktekkanlah kalimat di atas dengan teman peserta latih lain. me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
� Langkah 4 : Hasil tes HIV disampaikan kepada pasien, dilanjutkan dengan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
pemberian konseling pasca-tes, dan diberikan pula rujukan. Pada langkah 4
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah LATIHAN 3-6 kes
ini, kepada pasien diberikan hasil tes HIV mereka; diberikan penjelasan
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
mengenai hasil tes dan kemungkinan rujukannya agar pasien memperoleh Buatlah kalimat yang baik untuk mengukuhkan atau meyakinkan kesediaan
Jumlahdukungan
cakupan layanan
secaratersebut masih tergolongatau
berkesinambungan rendah untuk menjangkau
keperluan dukunganpopulasi
lainnya.
berisiko dan mengetahui pasien untuk menjalani tes dan meminta persetujuannya.
Meski pun status HIVdapat
hasil ini mereka. sajaPeran tenagaoleh
diberikan kesehatan
petugas (dokter, perawat
kesehatan dan
lainnya, ber
bidan) dalamsangat
melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena
dianjurkan agar petugas kesehatan pelaku PITC yang menyampaikan banyak ODHA yang Lihat contoh kalimat dalam kotak no 3. buku Pedoman Penerapan Konseling dan bid
membutuhkan layanan
hasil medisini.
tes HIV danCatatlah
belum diketahui status HIVnya.
bahwa setiap tes yang Layanan PITC (Provider
disarankan petugas Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan , halaman 22 yang berjudul: "Menyakinkan me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat
kesehatan primer mempunyai dasar pertimbangan medis yang berbeda. diagnosis, Kesediaan pasien untuk menjalani tes, dan mintalah persetujuan". Ini
penatalaksanaan,
Olehdan sudah berkembang
karenanya akan logis luasjika
di sejumlah
hasil-hasilnegara
ini dengan tingkat epidemi
perlu ditafsirkan dan pen
HIV yang tinggi.
diberitahukan pula rencana kerja tindak lanjutnya - oleh petugas kesehatan HIV
LATIHAN 3-7
Oleh karena itu Organisasi
yang memang Profesi Kesehatan
merupakan orang pertama (IDI, IBI,
yang PPNI, ISFI, IAKMI)
memulai prosesmembantu
tersebut
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Apakah yang dapat anda sampaikan kepada pasien apabila ada pasien yang Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, memilliki pertanyaan seperti di bawah ini? Gunakan kalimat sederhana, singkat me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ dan jelas. ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. 1. "Saya benar-benar tidak tahu untuk apa sebenarnya tes yang anda katakan dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam tersebut. Apa manfaat tes ini?"
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Ketua Umum PB IDI _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________

Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 28 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 45 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 39 of 46 - Pages: 54, 39, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

� Bagaimana rasanya kalau rahasia


KATA PENGANTAR KETUAkita diceriterakan
UMUM PB kepada
IDIorang lain? PokokPOKOK BAHASAN
Bahasan 3. 3:
Informasi Dasar HIV dan HIV
INFORMASI DASAR DAN STADIUM
Stadium Klinis KLINIS
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Masalah_________HIV
______________AIDS
_________________di
_________Indonesia
__________________________________adalah
________________________salah
___________________satu
________________masalah
_____________________________kesehatan
___________________________________nasional
______________________________yang
_________________
memerlukan __penanganan
__________________________________________bersama
_______________________________secara
_______________________komprehensif.
__________________________________________________Sejak
____________________10
__________tahun
______________________terakhir,
_____________________________jumlah
_______________________ me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak,Meskipun
terutama para semua tenaga institusi kesehatan layanan yang kesehatan memberikanterikat layananuntuk kesehatan menjaga bagi sem
pasien HIV AIDS.
konfidensilitas Salah satupasien bentuk mereka, layanan namun tersebut adakalanya adalah konseling informasi dan perlutes HIV yang
disampaikan pas
bertujuan tidak
kepada petugas medik lainnya guna kepentingan layanan kesehatanuntuk
hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling yang ber
mendapatkandibutuhkan
terapi dan menangani pasien HIV.berbagai Karena itu masalah perlu yang dibicarakan dihadapidengan oleh pasien. serius akan hal me
Layanantersebut
tes danguna konseling mencegah HIV saat timbulnya ini masihmasalah dilakukan dikemudian
dalam bentuk hariKonseling dan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas 1. Fasilitator dan Klinik) meminta maupun peserta di LSM untuk peduli AIDS. Hingga
berlatih dengan tahun : 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan LATIHAN
mengetahui3-4 status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan Jawablahlayanan pertanyaan medis dan belum di bawah diketahui ini dan status diskusikan HIVnya.dengan Layanan kelompokPITC (Provider me
Initiated Testing
1. Kapan andkemungkinan Counselling) memudahkanpasien
konfidensialitas dan harus mempercepat diungkap kepada diagnosis, pihak Ini
penatalaksanaan,lain? dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena __________itu
____________Organisasi
____________________________________Profesi
__________________________Kesehatan
_____________________________________(IDI,
_________________IBI,
_____________PPNI,
_____________________ISFI,
________________IAKMI)
__________________________membantu
_______________________________________
Kementerian Kesehatan _______________________menyusun
____________________________________panduan
_______________________________ringkas
_________________________untuk
____________________membantu
______________________________________tenaga
______________________kesehatan
___________________________________dalam
_______________________ Kem
melakukan konseling ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ini,
dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ____________ me
tenaga kesehatan_____________________
tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami
2. ucapkan
Bagaimana terima carakasih untuk kepada mencegah semuatimbulnya pihak yang masalah telah berkontribusi karena mengungkap dalam
penyusunan panduan
kerahasiaan pasien? ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Ketua Umum PB IDI
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_____________________

Dr. Prijo
Laporkan kepada fasilitator bila sudah siap Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 44 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 29 ii
28

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 40 of 46 - Pages: 40, 53, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI anda tetap mempertahankan kondisi non reaktif tersebut."
Sesi informasi pra tes mencakup informasi mengenai tes, memberikan informasi
pokok, yaitu: penularan dan pencegahan, membahas pentingnya pengungkapan,
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang dan menjelaskan dukungan tindak lanjut yang akan diberikan kepada mereka,
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah khususnya jika tes mereka reaktif. Kesemuanya perlu dilakukan dengan cara me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian yang jelas dan seringkas mungkin. kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang 2. Fasilitator meminta peserta untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan : pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
LATIHAN 3-3
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
Praktikanlah kalimat di atas dengan teman peserta latih lain
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Pokok Bahasan 4. Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
Prosedur untuk memberikan jaminan konfidensialitas
HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu a. Cara mengukuhkan kesediaan pasien untuk menjalani tes HIV
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam b. Pemberian informasi tambahan Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, c. Paduan Semua Informasi dan edukasi pra tes me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. 1. Diskusikan dengan kelompok anda tentang kerahasiaan dengan tema dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
� Rahasia Pribadi
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
� Membahas masalah sensitive
� Masalah yang mungkin timbul bila mengungkap status HIV ke orang lain
____________________________________________________________________
Diskusikan cara mengatasi masalah tersebut
____________________________________________________________________

Ketua Umum PB IDI
____________________________________________________________________ � Bagaimana perasaan seseorang ketika ia terlanjur menceriterakan rahasia
____________________________________________________________________ pribadinya kepada seseorang?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

ii 30 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 43 ii
29

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 41 of 46 - Pages: 52, 41, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI


LATIHAN 3-2

Masalah
Pertanyaan:HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDSSebutkan beberapa kondisi pasienyang yang mengindikasikan ia perlu perhatian menjalani
di Indonesia mengalami lonjakan bermakna. Hal ini menuntut kas
tes HIV:
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
___________________________________________________________________________________________________________________________
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Tes HIV Sukarela
3. Berikan (Voluntary kepadaHIV peserta Counselling untuk and tanya Testing/VCT),
jawab bila yang ada yang dilakukan tidakdidipahami sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas
mengenai kegiatan tersebut dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko danBahasan
Pokok mengetahui 3. status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan
Informasi kunci mengenai deteksi HIV HIV menjadi AIDS semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
Initiated 1.Testing
Fasilitator andmeminta Counselling) pesertamemudahkan untuk membaca dan naskah mempercepat dalam Modul diagnosis,Pedoman Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang
Penerapan Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan mengenai luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi.
pembahasan keuntungan dan pentingnya mengetahui status HIV nya yang HIV
berjudul:
Oleh karena itu "Informasi
Organisasi pra Profesi tes dan Kesehatan edukasi(IDI, untukIBI, pasien PPNI,dewasa" ISFI, IAKMI) padamembantu kotak ke dua
bernomor menyusun
Kementerian Kesehatan 1: "Memberikan panduan informasi
ringkas untuk penting membantu HIV", atau tenaga naskah kesehatan di bawah dalam ini. Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
"HIV tidak
tenaga kesehatan merupakan akan ragu salah dalam satumendorong virus yang pasien hidup dalam untuk tes sel HIV . Selsehingga tempatnya stigma/ hidup ten
adalahlagi
diskriminasi tidak selada yangdalam bertugas pelayanan mempertahankan kesehatan. tubuh dari serangan berbagai penyakit dis
infeksi. Tes
Kami ucapkan terima HIV akan kasih menentukan
kepada semua apakah pihak andayang telahtelah terinfeksi berkontribusi oleh virus dalam HIV. Tes
ini merupakan
penyusunan panduan ini dan juga tes darah kepadasederhana pihak GF-ATM yangyang akan telah memungkinkan
mendukung kegiatan kami untuk ini. pen
memberikan diagnosis yang lebih jelas. Setelah tes, kami akan memberikan
berbagai layanan konseling untuk membahas secara lebih mendalam lagi
mengenai HIV AIDS. Jika hasil tes HIV anda reaktif, Ketua akan Umum kamiPB berikan IDI informasi
untuk mengelola penyakit anda tersebut, yang kemungkinan juga termasuk
pemberian obat-obatan anti virus dan obat-obatan lain yang dapat digunakan
untuk mengatasi penyakit anda. Disamping itu, kami akan membantu anda dengan
dorongan untuk mencegah dan mengungkapkan status anda kepada orang yang
anda cintai. Jika hasil tes anda non reaktif, Dr. Prijo makaSidipratomo, pusat perhatian Sp.Rad(K) kami adalah
memberi anda akses ke berbagai layanan dan hal-hal yang akan membantu

ii 42 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 31 ii
30

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 42 of 46 - Pages: 42, 51, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI


LATIHAN 3-1

Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang Pertanyaan:
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
Sebutkan beberapa kondisi pasien yang mengindikasikan ia perlu menjalani
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
tes HIV:
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan ____________________
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah 5. Berikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan kegiatan tanya jawab kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. (dalam proses ini fasilitator tetap perlu mengklarifikasi pendapat peserta ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi yang telah tertuang saat curah pendapat, dengan membandingkannya
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan dengan materi yang telah disajikan). ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider Pokok Bahasan 2. me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Tes HIV Pelayanan Rutin Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. 1. Fasilitator meminta peserta untuk membaca Buku Pedoman Penerapan Konseling HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan halaman 21: naskah dalam kotak
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam "Penawaran tes HIV secara rutin" Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, 2. Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan naskah untuk menawarkan tes me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ HIV kepada pasien dengan cara sebagai berikut seperti contoh didalam kotak ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam "Salah satu dari kebijakan rumah sakit kami adalah memberikan peluang kepada
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. siapa pun untuk menjalani tes HIV sehingga kami dapat merawat dan mengobati pen
anda selama anda di sini dan akan menghubungi anda jika diperlukan tindak
lanjut setelah anda keluar dari sini. Kecuali jika anda berkeberatan, kami akan
____________________________________________________________________
Ketua Umum PB IDI melaksanakan tes tersebut dan memberi anda konseling serta menyampaikan
____________________________________________________________________ hasil tesnya."
_________
Kedua naskah tersebut di atas (tes diagnostik dan penawaran rutin) merupakan
cara untuk menyarankan tes HIV kepada seseorang pasien. Seringkali kedua
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) naskah tersebut dapat digunakan pada situasi yang sama.

ii 32 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 41 ii
31

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 43 of 46 - Pages: 50, 43, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

POKOK BAHASAN 4 :
KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
SESI 1. PENGKONDISIAN
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
berkenalan mulai dengan perkenalan. Sampaikan tujuan pembelajaran,
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
2. Menggali
mendapatkan terapi danpendapat/pemahaman peserta
menangani berbagai masalah tentang
yang Inisiasi
dihadapi Tes HIV
oleh pasien. me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
SESI 2. PEMBAHASAN MATERI
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Pokok Bahasan 1.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
Tes Diagnostik HIV
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukanmeminta
1. Fasilitator deteksi HIV menjadi
peserta semakinbuku
membaca penting karena penerapan
pedoman banyak ODHA yang
halaman bid
membutuhkan 20,layanan
naskahmedis
dalamdan belum
kotak diketahui
dengan judulstatus HIVnya. Layanan PITC (Provider
"tes diagnostik" me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
2. Fasilitator kembali meminta peserta untuk membaca ulang mengenai tanda-
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
tanda klinis HIV pada buku pedoman penerapan; lampiran 1 hal 41
HIV yang tinggi. HIV
3. Gunakan naskah dalam kotak dibawah ini untuk menawarkan tes HIV kepada
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
pasien dengan dengan tanda gejala diawah ini
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
Agartidak
tenaga kesehatan kamiakan
mampu mendiagnosis
ragu dalam mendorong danpasien
kemudian
untuk merawat penyakit
tes HIV sehingga anda,
stigma/ ten
makalagi
diskriminasi tidak anda
adaperlu
dalammenjalani
pelayanantes infeksi TB dan infeksi HIV. Kecuali jika anda
kesehatan. dis
berkeberatan atas tes ini"
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
4. Peserta diminta untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan

Ketua Umum PB IDI

Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 40 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 33 ii
32

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 44 of 46 - Pages: 44, 49, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI


IV. POKOK BAHASAN
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang 1. Tes HIV Diagnostik
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian 2. Tes HIV Pelayanan Rutin kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi 3. Informasi kunci mengenai HIV AIDS sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang 4. Prosedur untuk memberikan jaminan konfidensialitas pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk a. Cara mengukuhkan kesediaan pasien untuk menjalani tes HIV ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. b. Pemberian informasi tambahan me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan c. Paduan Semua Informasi dan edukasi pra tes
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. V. METODE ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu : ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang � Tugas baca sebelum masuk kelas bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider � Curah pendapat me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
� Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. � Diskusi Kelompok HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, VI. MEDIA DAN ALAT BANTU me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. Pembelajaran disampaikan dengan menggunakan media dan alat bantu : dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam � Komputer
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. � LCD pen
� Bahan tayang (slide powerpoint)
____________________________________________________________________ � Modul
Ketua Umum PB IDI
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________ � Whiteboard/filpchart + spidol
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
______________________________ Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 34 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 39 ii
33

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 45 of 46 - Pages: 48, 45, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

PadaKATA
umumnya dengan komunikasiKETUA
PENGANTAR verbal sudah cukup memadai
UMUM PB IDIuntuk memberikan
informasi dan mendapatkan informed consent untuk melaksanakan tes HIV.
Ada beberapa kelompok masyarakat yang lebih rentan untuk mendapatkan dampak
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
buruk seperti diskriminasi, tindak kekerasan pengucilan atau penahanan. Dalam hal
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
tersebut maka perlu diberi informasi lebih dari yang minimal di atas, untuk meyakinkan
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
informed consent nya.
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIVInformasi pra-tes
AIDS. Salah bagi
satu perempuan
bentuk layananyang kemungkinan
tersebut akan hamildan
adalah konseling harus
tes meliputi:
HIV yang pas
bertujuan tidak� hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan
Risiko penularan HIV kepada bayi yang dikandungnya kelak konseling untuk ber
mendapatkan� terapiCaradan
yangmenangani berbagai
dapat dilakukan masalah
guna yang dihadapi
mengurangi oleh pasien.
risiko penularan HIV dari ibu ke me
Layanan tesanaknya,
dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling
termasuk terapi antiretroviral profilaksis dan konseling tentang dan
Tes HIV Sukarelamakanan
(Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana
bayi. Tes
kesehatan (RS, �
Puskesmas dan Klinik) maupun
Keuntungan melakukan di LSM
diagnosis HIVpeduli
secaraAIDS. Hingga
dini bagi bayitahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Perlu ada pertimbangan khusus bagi anak dan remaja di bawah umur secara hukum
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
(pada umumnya <18 tahun). Sebagai individu di bawah umur yang belum punya hak
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
untuk membuat/memberikan informed consent, mereka punya hak untuk terlibat
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
dalam semua keputusan yang menyangkut kehidupannya dan mengemukakan
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIVnya. Layanan PITC (Provider me
pandangannya sesuai tingkat perkembangan umurnya. Dalam hal ini diperlukan
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
informed consent dari orang tua atau walinya.
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
Penolakan untuk menjalani tes HIV tidak boleh mengurangi kualitas layanan lain yang
HIV yang tinggi. HIV
Olehtidak terkait
karena itu dengan status
Organisasi HIVnya.
Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
II. kesehatan
tenaga TUJUAN tidak PEMBELAJARAN
akan ragu dalam mendorong UMUM:
pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
KamiSetelah
ucapkanmengikuti sesi inikepada
terima kasih peserta mampu
semua menawarkan
pihak yang telahtes HIV kepadadalam
berkontribusi pasien.
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Ketua Umum PB IDI
Setelah selesai mengikuti sesi peserta latih mampu:
1. Menjelaskan alur tes HIV diagnostik
2. Menjelaskan tes HIV sebagai bagian pelayanan medis rutin
3. Memberikan informasi kunci mengenai Dr.HIV/AIDS
Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
4. Menjelaskan berbagai prosedur untuk memberikan jaminan konfidensialitas

ii 38 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 35 ii
34

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Modul Bagi Peserta 25-6-2011.pdf, Flat 46 of 46 - Pages: 46, 47, 06/27/11 01:19 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM harus dipastikan bahwa persetujuan yang diberikan benar-benar sukarela, maka
MODUL INTI 3 PB IDI harus selalu mendapatkan informed consent sebelum melakukan tes HIV dan
tes HIV mandatori tidak dibenarkan. Harus dijelaskan pula bahwa pasien berhak
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang untuk menolak tes HIV tanpa mempengaruhi kualitas layanan atau perawatan
INISIASI TES HIV
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah yang tidak terkait dengan diagnosis HIVnya. me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
Ketika menerapkan model penawaran tes HIV secara rutin, maka konseling pra-
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
tes yang biasa diberikan pada KTS disederhanakan tanpa sesi edukasi dan
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
I. DESKRIPSI konseling yang lengkap. Informasi yang diberikan sekedar untuk meyakinkan
bertujuan tidak hanya untukSINGKAT
menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
bahwa persetujuan pasien didasarkan atas pemahaman yang memadai. Namun
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Konseling harus diantisipasi perlunya konseling tambahan yang lebih mendalam bagi
Layanan tes dandan tes HIVHIV
konseling atas
saatinisiasi petugas
ini masih ataudalam
dilakukan provider-initiated
bentuk Konselingtesdan
and
pasien tertentu, melalui rujukan kepada konselor khusus.
counselling
Tes HIV (PITC) bukan
Sukarela (Voluntary HIV menggantikan
Counselling andvoluntary counseling
Testing/VCT), and testing
yang dilakukan (VCT).
di sarana Tes
Disamping menawarkan tes sukarela, program yang komprehensif ditawarkan
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah dalam Sesuai dengan kondisi setempat, informasi prates dapat diberikan secara indi- kes
PITC,
terdapat 468dukungan pencegahan
pusat layanan yang
untuk VCT di berkesinambungan,
133 kabupaten/kota didan rujukan
seluruh ke berbagai pro-
Indonesia. vidual atau kelompok. Persetujuan untuk menjalani tes HIV (informed consent) ter
gram lainnya. Dengan demikian dapat mendorong pasien untuk mengambil pilihan harus selalu diberikan secara individual, pribadi dengan kesaksian petugas
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
yang lebih sehat. Idealnya, pasien yang ternyata seropositif akan dirujuk untuk kesehatan.
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
menjalani pengobatan dan perawatan.
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang Informasi minimal yang perlu disampaikan oleh petugas kesehatan ketika bid
PITC yang
membutuhkan direkomendasikan
layanan medis dan belum oleh WHO/UNAIDS
diketahui memiliki
status HIVnya. duaPITC
Layanan kategori
(Provider menawarkan tes HIV kepada pasien adalah sebagai berikut: me
yang berbeda:
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
� Alasan menawarkan tes HIV dan konseling
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
� Tes diagnostik: � Keuntungan dari aspek klinis dan pencegahan dari tes HIV dan potensi risiko
HIV yang tinggi. HIV
yang akan dihadapi, seperti misalnya diskriminasi, pengucilan, atau tindak
OlehTeskarena
diagnostik adalah Profesi
itu Organisasi bagian Kesehatan
dari proses klinis
(IDI, IBI, untuk menentukan
PPNI, ISFI, diagnosis
IAKMI) membantu kekerasan.
Kementerianpasien, dan mengacu
Kesehatan menyusunpada kondisi
panduan medis
ringkas dari
untuk pasien (misalnya
membantu TB) ataudalam
tenaga kesehatan gejala Kem
� Layanan yang tersedia bagi pasien baik yang hasil tes HIV non reaktif ataupun
melakukanklinis (misalnya
konseling IOHIV
dan tes atau pengurangan
bagi berat Kami
klien atau pasien. badan yang tidak
berharap dapat
melalui dijelaskan
panduan ini, me
penyebabnya) yang reaktif, termasuk ketersediaan terapi antiretroviral
tenaga kesehatan tidak akan ragumengidikasikan
dalam mendorong secara
pasienkuat HIVtessebagai
untuk penyakit
HIV sehingga yang
stigma/ ten
mendasarinya.
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. � Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan secara konfidensial dan tidak dis
akan diungkapkan kepada orang lain selain petugas kesehatan yang terkait
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Penawaran langsung pada perawatan pasien tanpa seizin pasien

penyusunan panduan inirutin:
dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
Penawaran rutin untuk tes dan konseling artinya menawarkan tes HIV kepada � Kenyataan bahwa pasien mempunyai hak untuk menolak menjalani tes HIV.
semua pasien dewasa yang berobat ke sarana kesehatan tanpa memandang Tes akan dilakukan kecuali pasien menggunakan hak tolaknya tersebut.
alasan berobatnya. Ketua Umum PB IDI � Kenyataan bahwa penolakan untuk menjalani tes HIV tidak akan
mempengaruhi akses pasien terhadap layanan yang tidak tergantung pada
Persyaratan penting dalam menerapkan PITC adalah tersedianya layanan
hasil tes HIV.
konseling pasca tes bagi semua pasien yang menjalani tes HIV serta rujukan ke
layanan perawatan medis dan dukungan psikososial bagi pasien dengan HIV � Dalam hal hasil tes HIV reaktif, maka sangat dianjurkan untuk meng-
reaktif. Dengan diterapkannya model option out, (contoh:"saya sarankan anda ungkapkannya kepada orang lain yang berisiko untuk tertular HIV dari pasien
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
untuk menjalani tes HIV. Bila anda tidak keberatan maka saya akan laksanakan") tersebut.
� Kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas kesehatan

ii 36 MODUL
MODULBAGI
BAGIPESERTA
PESERTA MODUL BAGI PESERTA 37 ii

Cyan Magenta Yellow Black

You might also like