History

In 1787, army lieutenant and part-time chemist Carl Axel Arrhenius found a heavy black rock in
an old quarry near the Swedish village of Ytterby (now part of the Stockholm
Archipelago).[4] Thinking that it was an unknown mineral containing the newly discovered
element tungsten,[28] he named it ytterbite[note 4] and sent samples to various chemists for
analysis.[4]

Johan Gadolindiscovered yttrium oxide

Johan Gadolin at the University of Åbo identified a new oxide (or "earth") in Arrhenius' sample in
1789, and published his completed analysis in 1794.[29][note 5] Anders Gustaf Ekeberg confirmed the
identification in 1797 and named the new oxide yttria.[30] In the decades after Antoine
Lavoisierdeveloped the first modern definition of chemical elements, it was believed that earths
could be reduced to their elements, meaning that the discovery of a new earth was equivalent to
the discovery of the element within, which in this case would have been yttrium.[note 6]
In 1843, Carl Gustaf Mosander found that samples of yttria contained three oxides: white yttrium
oxide (yttria), yellow terbium oxide (confusingly, this was called 'erbia' at the time) and rose-
colored erbium oxide (called 'terbia' at the time).[31] A fourth oxide, ytterbium oxide, was isolated
in 1878 by Jean Charles Galissard de Marignac.[32] New elements were later isolated from each
of those oxides, and each element was named, in some fashion, after Ytterby, the village near
the quarry where they were found (see ytterbium, terbium, and erbium).[33] In the following
decades, seven other new metals were discovered in "Gadolin's yttria".[4] Since yttria was found
to be a mineral and not an oxide, Martin Heinrich Klaproth renamed it gadolinitein honor of
Gadolin.[4]
Yttrium metal was first isolated in 1828 when Friedrich Wöhler heated anhydrous yttrium(III)
chloride with potassium:[34][35]
YCl3 + 3 K → 3 KCl + Y
Until the early 1920s, the chemical symbol Yt was used for the element, after which Y came
into common use.[36]
In 1987, yttrium barium copper oxide was found to achieve high-temperature
superconductivity.[37] It was only the second material known to exhibit this property,[37] and it
was the first known material to achieve superconductivity above the (economically important)
boiling point of nitrogen.[note 7]

https://en.wikipedia.org/wiki/Yttrium
Pada tahun 1787, letnan tentara dan paruh waktu ahli kimia Carl Axel Arrhenius menemukan sebuah
batu hitam tebal di sebuah tambang tua di dekat desa Swedia Ytterby (sekarang bagian dari
Stockholm Nusantara). [4] Berpikir bahwa itu adalah mineral yang tidak diketahui mengandung
unsur tungsten yang baru ditemukan, [28] ia menamakannya ytterbite [catatan 4] dan mengirim
sampel ke berbagai ahli kimia untuk analisis. [4]

Johan Gadolin di Universitas Abo mengidentifikasi oksida baru (atau "bumi") dalam sampel
Arrhenius 'pada 1789, dan diterbitkan analisis selesai pada 1794. [29] [catatan 5] Anders Gustaf
Ekeberg dikonfirmasi identifikasi pada 1797 dan bernama yttria oksida baru. [30] Dalam dekade
setelah Antoine Lavoisierdeveloped definisi modern pertama unsur kimia, diyakini bahwa bumi
dapat dikurangi untuk elemen mereka, yang berarti bahwa penemuan bumi baru adalah setara
dengan penemuan elemen dalam, yang dalam hal ini akan memiliki pernah yttrium. [catatan 6]

Pada tahun 1843, Carl Gustaf Mosander menemukan bahwa sampel yttria berisi tiga oksida: putih
yttrium oksida (yttria), kuning TB oksida (membingungkan, ini disebut 'erbia' pada saat itu) dan naik
berwarna erbium oksida (disebut 'terbia' di waktu). [31] Sebuah oksida keempat, ytterbium oksida,
diisolasi pada tahun 1878 oleh Jean Charles Galissard de Marignac. [32] unsur-unsur baru kemudian
diisolasi dari masing-masing oksida, dan setiap elemen bernama, dalam beberapa mode, setelah
Ytterby, desa dekat tambang di mana mereka ditemukan (lihat ytterbium, TB, dan erbium). [33]
Dalam dekade berikutnya, tujuh logam baru lainnya ditemukan di "yttria Gadolin ini". [4] Sejak yttria
ditemukan menjadi mineral dan bukan oksida, Martin Heinrich Klaproth menamainya gadolinitein
menghormati Gadolin. [4]

logam yttrium pertama kali diisolasi pada tahun 1828 ketika Friedrich Wöhler dipanaskan anhidrat
yttrium (III) klorida dengan kalium: [34] [35]

YCl3 + 3 K → 3 KCl + Y

Sampai awal 1920-an, simbol kimia Yt digunakan untuk elemen, setelah Y mulai umum digunakan.
[36]

Pada tahun 1987, yttrium oksida tembaga barium ditemukan untuk mencapai superkonduktivitas
suhu tinggi. [37] Itu hanya materi kedua dikenal untuk menunjukkan properti ini, [37] dan itu adalah
bahan yang dikenal pertama untuk mencapai superkonduktivitas di atas titik didih (ekonomis
penting) nitrogen. [Catatan 7]