Professional Documents
Culture Documents
Konsep Penyakit
1. Anatomi dan Fisiologi
(lpkeperawatan.blogspot.co.id)
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya
oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon
dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan
bernapas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolism di dalam
tubuh. Viskositas atau kekentalan darah lebih kental daripada air yang mempunyai
beratjenis 1,041-1,067, temperatur 38 derajat celcius dan PH 7,37-7,45.
Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping
namapak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Berdiameter 8
mikron, dan mempunyai ukuran ketebalan sebagai berikut: pada bagian yang paling tebal,
tebalnya 2 mikron, sedangkan pada bagian tengah tebalnya 1 mikron atau kurang.
Volume rata-rata sel darah merah adalah sebesar 83 mikron kubik. Dalam setiap
millimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus
luar atau stroma, berisi massa hemoglobin. Sel darah merah di bentuk di dalam sumsum
tulang, terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada
ujung tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum. Rata-rata
panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Komponen utama sel darah merah adalah
protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan pH
normal melalui serangkaian dapar intrasellular. Molekul-molekul Hb terdiri dari 2 pasang
rantai polipeptida (globin) dan 4 gugus heme, masing-masing mengandung sebuah atom
besi. Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang sangat sempurna. (Price A
Sylvia, 2012).
Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah, tetapi
jumlahnya lebih kecil. Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem pertahanan
tubuh. Fungsi sel darah putih , granulosit dan monosit mempunyai peranan penting dalam
perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fagosit
(fago-saya makan), mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran
darah.
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat ada juga yang berbentuk lonjong, memilik warna
putih. Pada orang dewasa terdapat 200.000-300.000 trombosit per millimeter kubik.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang
dari normal, maka apabila terdapat luka dan darah tidak segera membeku sehingga timbul
pendarahan yang terus menerus.
2. Definisi Penyakit
Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang
beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh
(Handayani dan Haribowo, 2008)
3. Pathway
(NANDA, 2015)
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
- Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap kasus anemia.
Dengan pemeriksaan ini, dapat dipastikan adanya anemia dan bentuk
morfologi anemia tersebut. Pemeriksaan ini meliputi pengkajian pada
komponen-komponen berikut ini: kadar hemoglobin, indeks eritrosit, (MCV,
MCV dan MCHC), apusan darah tepi
- Pemeriksaan darah seri anemia: hitung leukosit, trombosit, lalu endap darah
(LED) dan hitung retikulosit
- Pemertiksaan sumsun tulang: pemeriksaan: pemeriksaan ini memberikan
informasi mengenai keadaan system hematopoesis
- Pemeriksaan atas indikasi khusus: pemeriksaan ini untuk mengonfirmasi
dugaan diagnosis awal yang memiliki komponen berikut ini:
1) Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC, saturasi transferin, dan feritin
serum
2) Anemia megaloblastik: asam folat darah/ertrosit, vitamin B12
3) Anemia hemolitik: hitung retikulosit, tes cooms dan elektroforesis Hb.
4) Anemia pada leukemia akut biasnya dilakukan pemeriksaan sitokimia
b. Pemeriksaan laboratorium nonhematogis: faal ginjal, faal endokrin, asam urat,
faal hati, biakan kuman.
c. Radiologi: torak, bone survey, USG, atau linfangiografi
d. Pemeriksaan sitogenetik
e. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR = polymerase chain raction, FISH =
fluorescence in situ hybridization)
(NANDA, 2016)
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anemia gravis ditentukan berdasarkan penyakit dasar yang
menyebabkan anemia tersebut. Berikut beberapa pengobatan anemia dengan berbagai
indikasi.
a. Farmakologi
1) Erythropoietin-Stimulating Agents (ESAs)
2) Epoitin Alfa
3) Obat untuk mengatasai pendarahan
- FRESH FROZEN PLASMA (FFP)
- CRYOPRECIPITATE
4) Garam Besi
- Fereous Sulfate
- Carbonyl Iron
- Iron Dextran Complex
- Ferric Carboxymaltose
b. Transfusi
Transfusi harus dilakukan pada pasien yang secara aktif mengalami pendarahan
dan untuk pasien dengan anemia gravis. Transfusi adalah paliatif dan tidak boleh
digunakan sebagai pengganti untuk terapi tertentu. Pada penyakit kronis yang
berhubungan dengan anemia gravis, erythropoietin dapat membantu dalam
mencegah atau mengurangi transfuse (Anand et al, 2004)
kedua metode ini telah dipakai oleh pasien dengan leukemia, lymphoma, Hodgkin
disease, multiple myeloma, myelofibrosis dan penyakit aplastic, harapan hidup
pada pasien ini menimgkat dan kelainan hematologi membaik. Alogenik
transpalasi sumsum tulang berhasil memperbaiki ekspresi, fenotipik dari penyakit
sel sabit dan talasemia dan meningkatkan harapan hidup pada pasien yang
berhasil transpalasi
- protein
- vitamin A
- vitamin C
- zat besi
- asam folat
- vitamin B12
2. Diagnosa keperawatan
Manajemen nutrisi
· Monitor intake nutrisi untuk
memastikan kecukupan sumber-
sumber energi
Emosional support
· Berikan reinfortcemen positip bila
ps mengalami kemajuan
Monitor Nutrisi
· Monitor BB jika memungkinkan
· Monitor respon klien terhadap
situasi yang mengharuskan klien
makan.
· Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak bersamaan dengan
waktu klien makan.
· Monitor adanya mual muntah.
· Kolaborasi untuk pemberian terapi
sesuai order
· Monitor adanya gangguan dalam
input makanan misalnya perdarahan,
bengkak dsb.
· Monitor intake nutrisi dan kalori.
· Monitor kadar energi, kelemahan
dan kelelahan.