You are on page 1of 2

Ulkus Mole (Chancroid)

BATASAN

Ulkus mole ialah penyakit infeksi genital akut, setempat, dapat inokulasi sendiri (auto-
inoculable), disebabkan oleh Haemophilus ducreyi (Streptobacillus ducreyi), dengan gejala
klinis khas berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah
bening regional.

ETIOLOGI

Penyebabnya ialah H.ducreyi yang merupakan bakteri gram negative, anaerobic


fakultatif, berbentuk batang pendek dengan ujung bulat, tidak bergerak, tidak membentuk spora
dan memerlukan hemin untuk pertumbuhannya.

Hanya mengenai orang dewasa yang aktif. Lebih banyak pada pria.

FACTOR RESIKO

Kulit berwarna lebih sering terkena penyakit ini. Banyak terdapat di daerah tropis dan
subtropis. Kebersihan dan hygiene berperan penting dalam penyebaran penyakit.

PATOFISIOLOGI

Penuakit ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual. Predileksi pada genital,
jari, mulut, dan dada. Pada tempat masuknya mikroorganisme terbentuk ulkus yang khas.

GAMBARAN KLINIS

Masa inkubasi sekitar 1-5 hari.

Lesi mula-mula berbentuk macula atau papul yang segera berubah menjadi pustule yang
kemudian pecah membentuk ulkus yang khas, antara lain:

 Multiple.
 Lunak.
 Nyeri tekan.
 Dasarnya kotor dan mudah berdarah.
 Tepi ulkus menggaung.
 Kulit sekitar ulkus berwarna merah.

Lokasi ulkus pada pria terletak di daerah preputium, glans penis, batang penis, frenulum
dan anus; sedangkan pada wanita terletak di vulva, klitoris, serviks, dan anus. Lokasi
ekstragenital pada lidah, bibir, jari tangan, payudara, umbilicus, dan konjungtiva.
Pembesaran kelenjar limfe inguinal tidak multiple, terjadi pada 30% kasus yang disertai
radang akut. Kelenjar kemudian melunak dan pecah dengan membentuk sinus yang sangat nyeri
disertai badan panas.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan langsung bahan ulkus yang diambil dengan mengorek tepi ulkus yang diberi
pewarnaan gram. Pada sediaan yang positif ditemukan kelompok basil yang tersusun
seperti barisan ikan.
2. Kultur pada media agar coklat, agar Muller Hinton atau media yang mengandung serum
dengan vancomysin. Positif bila kuman tumbuh dalam waktu 2-4 hari (dapat sampai 7
hari).
3. Tes serologi ito-Reenstierna, caranya 0,1 ml antigen disuntikkan intradermal pada kulit
lengan bawah. Positif bila setelah 24 jam atau lebih timbul indurasi yang berdiameter 5
mm. Hasil positif setelah infeksi berlangsung 2 minggu akan terus positif seumur hidup.
4. Tes ELISA dengan menggunakan whole lysed H. ducreyi.
5. Tes lain yang dapat digunakan adalah tes fiksasi komplemen, presipitin, dan agglutinin.

TERAPI

1. Obat sistemik
a. Azitromycin 1 gr, oral, single dose.
b. Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi IM.
c. Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.
d. Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
e. Amoksisilin + asam klavunat 3x125 mg selama 7 hari.
f. Streptomisin 1 gr sehari selama 10 hari.
g. Kotrimoksasol 2x2 tablet selama 7 hari.
2. Obat local

Kompres dengan larutan normal salin (NaCl 0,9%) 2 kali sehari selama 15 menit.

3. Aspirasi abses transkutaneus dianjurkan untuk bubo yang berukuran 5 cm atau lebih
dengan fluktuasi ditengahnya.

You might also like