You are on page 1of 8

VOLUME 4 Nomor 03 November 2013 Artikel Penelitian

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS


(PROLANIS) PADA DOKTER KELUARGA PT ASKES DI KOTA PALEMBANG
TAHUN 2013

ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF THE CHRONIC DISEASE MANAGEMENT


PROGRAM (PROLANIS) AT FAMILY DOCTOR OF PT ASKES IN PALEMBANG
ON 2013

Mawaddah Assupina1, Misnaniarti2, Anita Rahmiwati2


1
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
2
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

ABSTRACT
Background : Chronic disease management program (Prolanis) is a system of health care and a proactive
approach that implemented in an integrated manner involving participant, Health Care Providers (HCP)
and PT Askes (Persero) in the context of health care for health insurance participants who suffer from
chronic diseases to achieve the quality of life optimal with cost effective healthcare and efficient. The
program has initiated by PT Askes (Persero) since 2010. However, the implementation of 19 family doctor
prolanis only five family doctor who actively participate by making participants prolanis club. Moreover,
the realization of the cost of health care in PT Askes on 2012 increased.
Methods : Used descriptive qualitative approach. Data obtained through in-depth interviews, document
review and FGD. Informants in this study amounted to 15 people representing from program managers in PT
Askes, Family Doctor prolanis, and the participants of Prolanis. Presentation of data in this study used
narrative and then made also in the form of a matrix.
Results : Interviews with PT Askes and family doctors have been understanding what services shall be
provided to participants prolanis. it was a translation of the application in the 7 pillars prolanis family
physician in accordance with Directors Regulation No. 121 of 2012 on Guidelines for Chronic Disease
Management Program. Family doctors who have not been active enforcement only have 5 from the 7 pillars
of the reason there is no place, busy clinicians, and participants are not willing. There was still some
problems to achieving the prolanis’s goal such as PIC only one person, unavailable place in every family
doctor for the club activity and the target participant have not reached.
Conclusion : The implementation of chronic disease management program on Askes family doctor in
Palembang on 2013 still unoptimal. There still constraints on the input and proses of the implementation.
Suggestions for PT Askes to perform additional PIC of Prolanis and help advocate for authorization to use
the place for unactive family doctors.
Keywords : Analysis of Implementation , Chronic disease management program (Prolanis)

ABSTRAK
Latar Belakang : Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan
dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi melibatkan Peserta, Penyedia Pelayanan
Kesehatan (PPK) dan PT Askes (Persero) dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta askes yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang efektif dan efisien.
Program ini telah dijalankan PT Askes (Persero) sejak tahun 2010 namun dalam pelaksanaannya dari 19
dokter keluarga prolanis hanya 5 dokter keluarga yang baru berpartisipasi aktif serta realisasi biaya di PT
Askes pada tahun 2012 justru terjadi kenaikan. Dari latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui
implementasi Prolanis berdasarkan Peraturan Direksi PT Askes (Persero) Nomor 121 Tahun 2012 di tingkat
Dokter Keluarga PT Askes di Kota Palembang.
Metode : Menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam,
telaah dokumen dan FGD. Informan 16 orang yang mewakili PT Askes, Dokter Keluarga Prolanis, dan
peserta Prolanis. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan narasi dan kemudian dibuat juga dalam
bentuk matriks.
Hasil Penelitian : Diketahui bahwa PT Askes dan dokter keluarga sudah memahami pelayanan 7 pilar
prolanis yang merupakan penjabaran Pedoman Prolanis. Untuk pelaksanaannya sendiri, dokter keluarga

254
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

yang belum aktif pelaksanaan hanya pada 5 dari 7 pilar dengan alasan tidak ada tempat, kesibukan dokter,
dan peserta yang tidak bersedia. Masih terdapat kendala guna pencapaian tujuan prolanis seperti PIC hanya
satu orang, sarana tempat yang tidak tersedia di tiap dokter keluarga dan target peserta yang belum mencapai
target.
Kesimpulan : Implementasi program pengelolaan penyakit kronis pada dokter keluarga PT Askes di kota
Palembang tahun 2013 masih masih belum optimal serta ditemukan kendala. Saran untuk PT Askes agar
menambah PIC prolanis di PT Askes cabang Palembang serta membantu advokasi izin penggunaan tempat
bagi dokter keluarga yang tidak memiliki tempat untuk kegiatan klub.
Kata Kunci : Analisis Implementasi, Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis)

PENDAHULUAN dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi


peserta askes yang menderita penyakit kronis
Penyakit kronis adalah jenis penyakit
untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
yang memiliki durasi waktu yang lama dan
dengan biaya pelayanan kesehatan yang
biasanya dalam proses yang lambat. Penyakit
efektif dan efisien. Program ini telah mulai
kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi,
dijalankan oleh PT Askes (Persero) sejak
penyakit jantung, kanker, dan stroke, telah
tahun 2010. Prolanis merupakan program
menjadi penyebab kematian di dunia, yaitu
yang berawal dari Disease Management
sebesar 63% dari semua penyebab kematian.
Program (DMP) yang telah dilaksanakan di
Pada tahun 2008, terdapat 36 juta orang yang
Eropa dan Amerika. Suatu sistem yang
meninggal karena penyakit kronis, 90% dari
memadukan antara penatalaksanaan
kematian ini terjadi di negara miskin dan
pelayanan kesehatan dan komunikasi bagi
negara berkembang.1 Di Indonesia sendiri,
sekelompok peserta dengan kondisi penyakit
penyakit tidak menular atau penyakit kronis
tertentu yang jumlahnya cukup bermakna
adalah penyebab kematian terbanyak.
melalui upaya-upaya penanganan penyakit
Proporsi angka kematian akibat penyakit
secara mandiri.3
kronis meningkat dari 41,7% pada tahun 1995
Dalam pelaksanaan RJTP di Kota
menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5%
Palembang, PT Askes telah menjalin
pada tahun 2007.2
kerjasama dengan 29 dokter keluarga. Untuk
Penyakit kronis yang sebenarnya dapat
prolanis sendiri baru 19 dokter keluarga yang
dicegah ini merupakan penyebab kematian
melayani peserta terkait program ini.
terbesar dengan jumlah proporsi cukup besar
Berdasarkan informasi yang didapat dari
pula termasuk pembiayaannya juga sangat
Bidang Manajemen Provider dan Utilisasi PT
besar yaitu 60% dari pembiayaan kesehatan
Askes cabang Palembang dari 19 dokter
seluruh masyarakat di Indonesia.2 Oleh
keluarga tersebut hanya lima dokter keluarga
karena itu, dalam penanganan penyakit kronis
yang baru berpartisipasi aktif dengan
diperlukan program yang bersifat preventif,
membuat klub peserta prolanis dan rutin
promotif, kuratif, dan rehabilitatif secara
melakukan kegiatan seperti senam DM, serta
berkesinambungan. Karena jika tidak adanya
aktif melaksanakan kegiatan penunjang
perhatian penuh sejak awal akan dibayar
seperti home visit. Hal ini membuktikan masih
dengan tingginya biaya kesehatan sehingga
sedikitnya dokter keluarga yang serius dan
perlu ada program terobosan yang disebut
memiliki komitmen dalam pelaksanaan
Prolanis.3
program.
Program pengelolaan penyakit kronis
Selain itu, jika dilihat dari realisasi
(Prolanis) adalah suatu sistem pelayanan
biaya pelayanan kesehatan di PT Askes
kesehatan dan pendekatan proaktif yang
cabang Palembang tahun 2012 justru terjadi
dilaksanakan secara terintegrasi yang
kenaikan realisasi biaya yaitu dari Rp
melibatkan Peserta, Penyedia Pelayanan
149.866.528.253 pada tahun 2011 menjadi Rp
Kesehatan (PPK) dan PT Askes (Persero)

255 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 4, Nomor 03 November 2013


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

191.531.188.124 pada tahun 2012. Angka Keluarga Prolanis dan melakukan FGD
rujukan di dokter keluarga juga mengalami dengan Peserta Prolanis. Sedangkan untuk
kenaikan setiap tahunnya dan tertinggi di data sekunder berupa data Perjanjian
tahun 2012 yaitu sebesar 24,8% dari total kerjasama dokter keluarga Prolanis, laporan
kunjungan.4,5 Berdasarkan penjelasan di atas, pelaksanaan program pengelolaan penyakit
maka dapat diambil kesimpulan bahwa belum kronis dan laporan manajemen PT Askes.
adanya komitmen penuh dari setiap dokter Cara pengumpulan data sekunder pada
keluarga serta belum terjadi perubahan yang penelitian ini melalui telaah dokumen dengan
baik untuk angka rujukan dan biaya pelayanan menggunakan pedoman telaah dokumen
kesehatan setelah dilaksanakan Prolanis di PT berbentuk checklist.8,9,10
Askes cabang Palembang sejak tahun 2010. Informasi yang diperoleh dari hasil
Dari latar belakang tersebut peneliti ingin wawancara mendalam dan FGD, dicatat dan
mengetahui implementasi Prolanis direkam serta dibuat transkrip dan disajikan
berdasarkan Peraturan Direksi PT Askes dalam bentuk narasi dan intepretasi, kemudian
(Persero) Nomor 121 Tahun 2012 di tingkat dipindahkan ke matriks ringkasan yang
Dokter Keluarga PT Askes di Kota dikelompokkan sesuai dengan pertanyaan dan
Palembang. tujuan penelitian. Data yang sudah terkumpul
baik yang terekam dalam kaset maupun yang
BAHAN DAN CARA PENELITIAN tercatat dalam pedoman telaah dokumen
Desain penelitian yang digunakan ditransfer ke dalam bentuk transkrip dan
dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan kemudian disederhanakan dalam bentuk
pendekatan kualitatif.4 Desain penelitian matriks. Setelah data terkumpul dan diolah,
deskriptif merupakan desain digunakan untuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan
melihat gambaran atau deskripsi mengenai analisis terhadap data tersebut.
implementasi program pengelolaan penyakit
kronis di tingkat dokter keluarga PT Askes HASIL PENELITIAN
cabang Palembang tahun 2013 kemudian Informan dalam penelitian ini
dilakukan untuk penilaian kesesuaian Program berjumlah 16 orang yang berasal dari PT
Pelayanan Penyakit Kronis di lapangan Askes Cabang Utama Palembang dan Dokter
dengan Pedoman berdasarkan Peraturan Keluarga Prolanis serta Peserta Prolanis.
Direksi PT Askes (Persero) Nomor 121 Tahun Berdasarkan hasil wawancara diketahui
2012 sehingga dapat digunakan untuk bahwa untuk SDM yang bertanggungjawab
perbaikan dan peningkatan pelaksanaan dalam pelaksanaan Program Pengelolaan
Program Pengelolaan Penyakit Diabetes Penyakit Kronis di PT Askes Cabang Utama
Mellitus di Kota Palembang tahun Palembang diserahkan kepada Kepala Bagian
berikutnya.7 Manajemen Provider dan Utilisasi serta
Data yang digunakan dalam penelitian seorang staf bagian tersebut yang juga
ini berupa data primer dan data sekunder. merangkap sebagai Personal In Charge
Data primer yang ingin diperoleh tentang Prolanis. Hal ini didukung dengan surat
implementasi Program Pelayanan Penyakit keputusan yang dimiliki oleh Informan 3
Kronis meliputi SDM, Dana, sarana, metode, terkait jabatannya sebagai Personal in Charge
perencanaan prolanis, pengorganisasian (PIC) Prolanis. Sedangkan untuk pelaksana di
prolanis, tata laksana prolanis, serta Dokter Keluarga dilakukan oleh dokter yang
pemantauan dan evaluasi prolanis. Data bersangkutan dibantu oleh perawat dan
tersebut dikumpulkan dengan cara wawancara petugas administrasi dokter praktek yang
mendalam kepada pihak PT Askes dan Dokter saling berkoordinasi.

Assupina, Misnaniarti, Rahmiwati, Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis ● 256
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Tarif Prolanis telah disesuaikan dengan disosialisasikan kepada dokter keluarga


kapitasi di dokter keluarga. Untuk dokter prolanis. Berdasarkan hasil telaah dokumen,
keluarga prolanis diberikan penambahan kepesertaan PT Askes Cabang Utama
kapitasi sebesar Rp 500 tiap peserta. Palembang sendiri terjadi peningkatan jumlah
Penambahan kapitasi tersebut sebagai peserta di beberapa dokter keluarga dengan
motivasi bagi dokter keluarga yang bersedia total peserta pada dari 263 menjadi 285
menjadi dokter keluarga prolanis. Sedangkan peserta untuk PPDM dan dari 147 menjadi
dalam pelaksanaan 7 pilar prolanis di luar 167 peserta untuk PPHT pada bulan Februari.
konsultasi medis, panduan klinis dan Sedangkan untuk pendistribusian panduan
reminder, dokter keluarga dapat mengajukan klinis dilakukan diawal program yaitu sekitar
permintaan dana terkait kegiatan klub dan tahun 2010 ke masing-masing dokter keluarga
home visit yang dilakukan di Dokter Keluarga prolanis. Pelatihan-pelatihan terkait sosialisasi
tersebut seperti biaya senam, biaya edukasi panduan klinis pun telah dilakukan oleh PT
serta biaya perjalanan home visit. Sedangkan Askes secara rutin.
untuk obat dan pengecekan status kesehatan Untuk pengorganisasian, prolanis
melalui apotik dan laboratorium yang sendiri lebih difokuskan kepada dokter
bekerjasama dengan PT Askes sehingga keluarga. Untuk di PT Askes sendiri telah
biayanya tidak dibebankan pada dokter dilakukan penunjukkan Personal in charge
keluarga. (PIC) program yang nantinya akan melakukan
Dari segi sarana tidak ada sarana komunikasi secara langsung dengan dokter
khusus yang dibutuhkan. Namun dalam keluarga prolanis serta mengelola secara
menunjang berbagai kegiatan prolanis seperti langsung pelaksanaan dan pelaporan program
pelaksanaan senam dan penyuluhan biasanya tersebut. Sedangkan untuk pelaksanaan di
sarana-sarana yang dibutuhkan dapat dibantu dokter keluarga, dokter keluarga yang aktif
oleh pihak PT Askes melalui pengajuan melakukan pemilihan koordinator klub untuk
proposal. Metode yang dipakai dalam memudahkan pengorganisasian kegiatan-
pelaksanaan prolanis di dokter keluarga kegiatan prolanis di dokter keluarga tersebut.
dengan menggunakan buku panduan klinis Berdasarkan Peraturan Direksi PT
sebagai buku pedoman PPDM dan PPHT. Askes No 121 tahun 2012, pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya terdapat program prolanis dilakukan dengan implementasi 7
rujuk balik yang diharapkan kesehatan peserta pilar prolanis. Dalam pelaksanaan konsultasi
selalu terkontrol dengan baik. Metode tersebut medis, panduan klinis, pemeriksaan status
telah disosialisasikan melalui pelatihan yang kesehatan rutin, pelayanan obat yang cepat
diadakan PT Askes secara rutin setiap dan terintegrasi serta reminder prolanis telah
tahunnya untuk dokter keluarga prolanis dilaksanakan dengan baik. Namun untuk
mengenai isi dari panduan klinis PPDM pembentukan klub masih belum terlaksana
maupun PPHT yang merupakan pedoman dikarenakan beberapa hambatan seperti
prolanis. kesibukan dokter, peserta tidak bersedia
Perencanaan prolanis berkaitan dengan ataupun tidak punya lokasi untuk kegiatan
aspek kepesertaan, pendistribusian pedoman klub. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di
dan pelatihan-pelatihan terkait pedoman dalam hasil checklist kegiatan di bawah ini :
pelaksanaan prolanis. Untuk kepesertaan
sendiri PT Askes melakukan mapping peserta
yang menderita penyakit kronis kemudian
menawarkan para peserta tersebut untuk
mengikuti program. Untuk kepesertaan sendiri
ada target yang harus dicapai yang juga

257 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 4, Nomor 03 November 2013


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Tabel 1. dilihat dari ketaatan kunjungan pasien


Checklist Kegiatan di Dokter Keluarga Palembang telah dikategorikan cukup baik
Prolanis dibanding kota-kota lain.
Hal ini juga dibuktikan dengan hasil
Informan
Nama Kegiatan telaah dokumen. Adapun format pelaporan
4 5 6 7
Konsultasi Kesehatan √ √ √ √ terdiri dari biodata peserta dan hasil
Pemeriksaan GDP/GDPP, √ √ √ √ pemeriksaan pada bulan yang bersangkutan
BMI, Tekanan darah
terdiri dari GDP, GDPP, GDS, IMT dan
Pemeriksaan HBA1C - √ - -
Pelayanan obat rujuk √ √ √ √ tekanan darah. Pelaporan prolanis dari dokter
balik yang cepat keluarga yang telah direkap oleh Personal in
Pemantauan status √ √ √ √ Charge prolanis PT Askes cabang utama
kesehatan rutin
Palembang pun selalu tepat waktu dilaporkan
Home visit √ √ - -
Pembentukan klub √ √ - - ke PT Askes regional.
Penyuluhan Kesehatan √ √ √ √ Untuk memastikan penerapan kegiatan-
Olahraga bersama √ √ - - kegiatan tersebut di dokter keluarga yang
Reminder √ √ √ √
aktif, maka hasil checklist untuk pelaksanaan
kegiatan berdasarkan peserta di dokter
Untuk monitoring dan evaluasi
keluarga yang aktif dapat dilihat pada tabel di
dilakukan pelaporan baik dari dokter keluarga
bawah ini :
ke PT Askes cabang Palembang maupun PT
Askes cabang ke Regional. Pemantauan pun
sering dilakukan dalam bentuk provider visit
ke Dokter Keluarga. Menurut PT Askes, jika

Tabel 2.
Checklist Kegiatan di Dokter Keluarga Prolanis yang aktif

Peserta Dr. D (No. Peserta Dr. T


Nama Kegiatan Informan) (No. Informan)
8 9 10 11 12 13 14 15
Konsultasi Kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √
Pemeriksaan GDP/GDPP, BMI, Tekanan √ √ √ √ √ √ √ √
darah
Pemeriksaan HBA1C - √ √ √ √ √ √ √
Pelayanan obat rujuk balik yang cepat √ √ √ - - √ - -
Pemantauan status kesehatan rutin √ √ √ √ √ √ √ √
Home visit √ √ √ √ √ - - -
Pembentukan klub √ √ √ √ √ √ √ √
Penyuluhan Kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √
Olahraga bersama √ √ √ √ √ √ √ √
Reminder √ √ √ √ √ √ √ √

PEMBAHASAN pada saat penelitian berlangsung sehingga


informan tersebut tidak dapat diwawancarai
Dalam penelitian ini masih terdapat
secara langsung hanya melalui email, sms dan
beberapa keterbatasan, namun berbagai upaya
telepon. Keterbatasan kedua adalah tidak
yang dibenarkan telah dilakukan untuk
dapat dilaksanakannya Focus Group
mewujudkan hasil penelitian yang dapat
Discussion (FGD) di salah satu dokter
dipertanggungjawabkan. Beberapa
keluarga yang aktif sesuai dengan rencana
keterbatasan tersebut diantaranya yaitu
awal penelitian. Hal ini dikarenakan tidak
pertama, satu orang informan yang telah
mencukupinya syarat peserta FGD
ditentukan sedang mengambil cuti melahirkan

Assupina, Misnaniarti, Rahmiwati, Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis ● 258
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

dikarenakan peserta prolanis yang mengikuti pelaksanaan program. Namun berdasarkan


senam hanya 3 orang. Sehingga pelaksanaan hasil wawancara diketahui bahwa dalam
FGD diganti menjadi wawancara mendalam pelaksanaan senam dibutuhkan sarana seperti
pada tiap peserta yang datang tersebut. tempat senam, sound system, serta instruktur
Keterbatasan yang terakhir adalah senam. Untuk sound system dan instruktur
karena rentang waktu yang pendek antara senam dokter keluarga dapat mengajukan
dimulainya penelitian dengan waktu bantuan dana peminjaman atau pembayaran
dimulainya implementasi prolanis yaitu sarana-sarana tersebut. Namun untuk tempat
kurang dari 3 tahun sehingga ditemukan tentunya pihak PT Askes tidak dapat
kendala-kendala yang terjadi dalam menyediakan.
pelaksanaan prolanis yang masih dalam batas Metode pelaksanaan dan pengelolaan
wajar seperti pelaporan yang belum sempurna program pengelolaan penyakit kronis ini
dan belum dapat dilakukannya evaluasi diatur dalam Peraturan Direksi PT Askes No.
efektifitas program. Namun demikian, 121 Tahun 2012 tentang pedoman prolanis.
penelitian ini dapat memberikan masukan dan Adapun dalam teknis pelaksanaannya para
saran lebih dini tentang kendala-kendala yang dokter keluarga dan PT Askes sendiri
terjadi dalam implementasi prolanis agar menjadikan panduan klinis PPDM yang
pelaksanaan prolanis pada tahun berikutnya disusun oleh Perkeni dan panduan klinis untuk
lebih efektif dan efisien. PPHT Perkefri dan Perki.10 Dinilai dari
Untuk SDM yang bertanggungjawab di metode, maka panduan klinis ini merupakan
PT Askes, PT Askes telah memiliki 1 orang bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Personal in Charge (PIC) Prolanis yang program ini. Dengan kata lain pengajuan dana
merupakan staf bagian manajemen provider kegiatan dapat dilakukan jika mengikuti jenis
dan utilisasi. PIC tersebut telah mendapatkan kegiatan yang ada dalam panduan klinis
pelatihan khusus terkait prolanis. Hal ini telah tersebut.
sesuai dengan Peraturan Direksi PT Askes Persiapan penyelenggaraan prolanis
No. 121 tahun 2012 yang menetapkan tentunya membutuhkan perencanaan yang
pemilihan PIC didasarkan pada kriteria harus baik terhadap semua aspek. Diharapkan
memiliki jabatan setingkat staf dan bertugas di dengan adanya perencanaan yang baik tujuan
bidang MPU.10 prolanis untuk mencapai kualitas hidup
Jika dilihat lagi ke Peraturan Direksi optimal penyandang penyakit kronis dapat
No. 121 Tahun 2012 tidak disebutkan secara tercapai. Perencanaan prolanis ini sendiri
jelas bagaimana alur pendanaan. Pada terdiri dari mapping peserta, penyediaan PPK,
pedoman tersebut hanya dituliskan dimana pelatihan bagi dokter keluarga, penyebaran
anggaran tiap kegiatan dibebankan. Untuk panduan klinis serta penyebaran buku
pengelolaan program sendiri sebagian besar pemantauan kesehatan.10
dana tersebut dibebankan pada kapitasi, dana Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
edukasi dan klub risti, dana promotif preventif PT Askes telah melakukan upaya dalam
Olahraga sehat bersama askes dan dana home proses penjaringan peserta demi mencapai
visit.10 Sedangkan alur pendanaan sendiri target kepesertaan. Salah satunya dengan
dapat dilihat lebih jelas pada hasil penelitian. membuat pojok prolanis di rumah sakit yang
Sarana yang dimaksudkan adalah hal- menjadi mitra PT Askes. Namun sayangnya,
hal yang menunjang pelaksanaan kegiatan- dari segi dokter keluarga belum adanya upaya
kegiatan 7 pilar prolanis. Di dalam Peraturan khusus dalam melakukan penjaringan peserta
Direksi No. 121 Tahun 2012 yang merupakan demi mencapai target yang diberikan oleh PT
pedoman prolanis, tidak disebutkan secara Askes. Bahkan masih ada dokter keluarga
rinci hal apa saja yang menjadi sarana dalam yang beranggapan bahwa mereka hanya

259 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 4, Nomor 03 November 2013


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

sebagai penunggu bola dalam hal kepesertaan. yaitu konsultasi medis, panduan klinis,
Dari ketepatan peserta sendiri sudah pemantauan status kesehatan rutin, pelayanan
memenuhi kriteria, terbukti dari hasil laporan obat yang cepat dan terintegrasi dan reminder.
bahwa peserta yang ikut prolanis memang Sedangkan untuk dokter keluarga yang aktif
merupakan para peserta yang menderita DM selain 5 pilar tersebut mereka juga
ataupun Hipertensi. melaksanakan pembentukan klub dengan
Jika dilihat dari segi pelatihan kepada kegiatan senam dan edukasi serta pelaksanaan
dokter keluarga sebagai salah satu kegiatan home visit bagi peserta yang memenuhi
dalam perencanaan, maka terbukti dari hasil kriteria.
penelitian pelaksanaan pelatihan sudah Menurut PT Askes, jika dilihat dari
berjalan dengan baik dan rutin. Pelatihan cakupan kunjungan pasien Palembang telah
tersebut biasanya mendatangkan sumber ahli dikategorikan cukup baik dibanding kota-kota
dalam penyakit DM maupun Hipertensi. lain. Terbukti dari jumlah kunjungan peserta
Pelatihan dilakukan setelah penyebaran yang lebih hampir 70% dimana jika kurang
panduan klinis sebagai bahasan dalam dari 50% dianggap gagal. Sehingga peserta
penelitian selesai dibuat dan dibagikan ke yang aktif ini perlu terus dipantau
setiap dokter keluarga prolanis. kehadirannya. Diharapkan dengan pelaporan
PT Askes cabang utama Palembang yang baik dan rutin status kesehatan pasien
telah memiliki seorang PIC program yang dapat selalu terpantau sehingga kualitas
merupakan staf dari bidang manajemen pasien penderita penyakit kronis tersebut
provider dan utilisasi. Staf tersebut telah dapat lebih optimal. Selain itu, evaluasi
mendapatkan pelatihan khusus terkait program juga dapat dilakukan dengan cost
program. Namun selama proses penelitian benefit dari pelaksanaan program. Analisis
diketahui bahwa penetapan satu orang saja dilakukan terkait dengan efektivitas dan
sebagai PIC menyebabkan kendala dalam efisiensi pemanfaatan biaya pelayanan
pelaporan terutama saat PIC yang kesehatan.10 Namun evaluasi tersebut belum
bersangkutan sedang mengambil cuti. dapat dilakukan karena bersifat jangka
Apalagi beban kerja yang dimiliki PIC panjang artinya hanya dapat dilakukan setelah
tersebut sebagai seorang staf juga harus program berjalan selama 3 tahun.
dilaksanakan. Hal ini diakui oleh Kepala
bagian Manajemen Provider dan Utilisasi KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa beban kerja yang dimiliki oleh PIC Berdasarkan hasil penelitian dapat
prolanis terlalu berat dikarenakan kurangnya disimpulkan bahwa pelaksanaan implementasi
staf yang ada di PT Askes cabang utama prolanis di dokter keluarga masih belum
Palembang. Namun diharapkan program ini optimal. Pada dokter keluarga yang belum
menjadi tanggung jawab organisasi bukan aktif pelaksanaan hanya pada 5 dari 7 pilar
perseorangan sehingga sistem dapat ikut yang diwajibkan dengan alasan tidak ada
menjalankan meskipun personal yang tempat, kesibukan dan peserta yang tidak
bertanggung jawab sedang tidak ditempat. bersedia. Sedangkan untuk dokter keluarga
Untuk pelaksanaannya sendiri dokter yang aktif semua pilar prolanis telah
keluarga tersebut dibagi menjadi dokter dilaksanakan sesuai dengan pedoman
keluarga yang dan dokter keluarga yang program. Dalam pengimplementasian Prolanis
belum aktif. Hal ini berdasarkan pelaksanaan pada dokter keluarga di Kota Palembang
ketujuh pilar prolanis tersebut di dokter masih ditemukan kendala-kendala pada
keluarga yang bersangkutan. Adapun untuk masukan dan proses implementasi prolanis
dokter keluarga yang belum aktif pelaksanaan tersebut seperti SDM di PT Askes masih
hanya pada 5 dari 7 pilar yang diwajibkan,

Assupina, Misnaniarti, Rahmiwati, Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis ● 260
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

mengalami kekurangan dari segi jumlah itu sebaiknya diberikan reward kepada dokter
meskipun tidak mengalami kendala dan keluarga yang aktif seperti penambahan
hambatan yang signifikan dalam jumlah kapitasi sebagai bentuk apresiasi bagi
penyelenggaraan prolanis meskipun beban dokter keluarga yang aktif dan untuk
kerja yang diberikan dinilai cukup tinggi dan menambah motivasi bagi dokter keluarga lain
masih ada kendala dalam penyediaan tempat yang belum aktif.
pada dokter keluarga yang belum aktif Sedangkan untuk dokter keluarga yang
sehingga hal tersebut yang menyebabkan belum memiliki waktu luang untuk
tidak dapatnya dibentuk klub prolanis. melaksanakan program sebaiknya memilih
Sebagai pengelola program sebaiknya seorang staf yang dapat menggantikan dirinya
PT Askes melakukan penambahan PIC dalam mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
program sehingga tugas untuk memantau klub dan home visit saat berhalangan. Selain
program tidak hanya terpaku pada satu orang itu, peserta diharapkan dapat mendukung
personal in charge saja serta membantu pelaksanaan program dengan rutin mengikuti
advokasi izin penggunaan tempat di kegiatan dan ikut serta aktif dalam
kecamatan atau kelurahan bagi dokter pelaksanaan kegiatan-kegiatan prolanis yang
keluarga yang memiliki hambatan dalam dilaksanakan.
penyediaan sarana untuk kegiatan klub. Selain

DAFTAR PUSTAKA 4. PT Askes Cabang Utama Palembang.


Laporan Manajemen Tahun 2011. PT
1. WHO. Integrated Chronic Disease Askes Cabang Utama Palembang. 2011.
Prevention and Control (online). Dari 5. saryono. Metode Penelitian Kualitatif
http://www.who.int/chp/about/integrated dalam Bidang Kesehatan. Nuha Medika,
cd/en/index.html. 2011. Yogyakarta. 2011.
Kemenkes RI.. Penyakit tidak menular 6. Azwar, Azrul. Pengantar administrasi
penyebab kematian terbanyak di kesehatan, edisi ketiga. 1996.
Indonesia (online). Dari 7. FKM UI. Aplikasi Metode Kualitatif
http://www.depkes.go.id/index.php/berita dalam Penelitian Kesehatan. FKMUI,
/pressrelease/1637-penyakit-tidak- Depok. 1999.
menular-penyebab-kematian-terbanyak- 8. Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian
diindonesia.html. 2011. (1 April 2013). Kualitatif. 2010.
2. PT Askes. Pedoman Program 9. Moleong, L. J. Metode Penelitian
Pengelolaan Penyakit Kronis bagi Kualitatif. 2009.
Peserta. PT Askes, 2010. 10. PT Askes. Peraturan Direksi Nomor 121
3. PT Askes Cabang Utama Palembang. tentang Pedoman Program Pengelolaan
Laporan Manajemenun 2012. PT Askes Penyakit Kronis bagi Peserta. PT Askes,
Cabang Utama Palembang. 2012. Jakarta. 2012.

261 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 4, Nomor 03 November 2013

You might also like