You are on page 1of 1

ORIGINAL ARTICLE

Diagnosis dan Faktor Risiko Gagal Ginjal Akut pada Bayi Berat Badan Lahir Sangat
Rendah

ABSTRAK
Latar belakang: Acute Kidney Injury (AKI) umum pada bayi lahir prematur yang sakit kritis.
Terdapat kekurangan pendapat ahli mengenai definisi diagnostik AKI pada bayi berat lahir
sangat rendah (BBLSR). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan insiden
dan faktor risiko untuk AKI pada bayi BBLSR menggunakan AKI Network (AKIN) dan
pRIFLE (pediatric Risk, Injury, Failure, Loss, End stage) dan untuk mengevaluasi Skor
Clinical Risk Index for Babies (Skor CRIB II) sebagai prediktor AKI. Tujuan kedua adalah
untuk menentukan sejauh mana perbedaan antara kriteria AKIN dan PRIFLE dalam diagnosis
AKI pada bayi BBLSR.

Metode: Ini adalah tinjauan grafik retrospektif dari 115 BBLSR (<1500 g) bayi yang lahir di
pusat akademik dengan unit perawatan intensif neonatal Level 3B. Anomali kongenital
multipel, transfer ke pusat lain, atau kematian dalam 2 minggu pertama adalah kriteria
eksklusi. Data yang relevan dikumpulkan dan dianalisis dalam 2 minggu pertama setelah lahir.

Hasil: Insiden AKI, menurut kriteria AKIN dan PRIFLE, adalah 20,1% dan 22,6%, masing-
masingnya. Sesuai analisis reliabilitas para peneliti, terdapat perbedaan yang wajar antara dua
kriteria (kappa Z 0,217). AKI tidak menunjukkan oliguria. Lama rawatan secara signifikan
lebih lama di kelompok AKI. Paparan obat anti-inflamasi non-steroid selama masa prenatal,
usia kehamilan yang lebih rendah, berat badan lahir rendah, sindrom gangguan pernapasan,
ventilasi mekanik, duktus arteriosus paten, hipotensi, sepsis onset lambat, dan skor CRIB II
yang lebih tinggi secara signifikan berhubungan dengan AKI. Analisis regresi kami
menunjukan skor CRIB II menjadi faktor risiko independen untuk AKI (rasio odds Z 1,621;
interval kepercayaan 95%, 1,230e2.167; p Z 0,001).

Kesimpulan: Penentuan AKI menggunakan kriteria pRIFLE dan AKIN didapatkan hasil yang
berbeda. pRIFLE tampaknya lebih sensitif pada bayi BBLSR. Skor CRIB II yang tinggi
tercatat untuk AKI. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengembangkan definisi yang
seragam dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko untuk meningkatkan hasil pada populasi ini.

You might also like