You are on page 1of 32

BAB 9

MENGENAL CHAIRIL ANWAR


LEWAT SAJAKNYA

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 1


2 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X
Mengemukakan Teks Puisi

Mengidentifikasi Mendemonstrasi- Mengalisis unsur


komponen dalam kan puisi pembangun puisi Menulis puisi
puisi

Menulis puisi
Membacakan puisi Menemukan unsur
Membaca dua puisi berdasarkan
dari antologi puisi pembangun puisi
dari antologi puisi pengalaman dan
Chairil Anwar Chairil Anwar
Chairil Anwar perasaan

Menulis puisi
Menelaah Memusikalisasikan
berdasarkan
komponen puisi puisi yang telah di Menjelaskan unsur kejadian di sekitar
yang telah dibaca baca pembangun yang
telah ditentukan

A D
B Menyimpulkan
unsur pembangun
puisi dalam
antologi puisi

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 3


A. Mengidentifikasi komponen dalam puisi

Puisi ialah salah satu bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan Membaca dua
penyusunan bait dan baris yang bahasanya indah dan penuh makna. Sedangkan puisi dari antologi
puisi baru tidak terikat oleh aturan-aturan tersebut. puisi Chairil Anwar

“ Ada yang berubah ada yang bertahan


Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti,
Kepercayaan harus diperjuangkan”.
Chairil Anwar.
Menelaah
komponen puisi
yang telah dibaca

P elajaran ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik mempelajari komponen-


komponen puisi melalui antologi puisi Chairil Anwar. Sebelum mempelajari komponen
tersebut, peserta didik membaca puisi yang kemudian akan ditelaah secara berkelompok
Setelah itu, barulah peserta didik menelaah secara pribadi.

Aktivitas 1
Membaca dua puisi dari antologi puisi Chairil Anwar

Sebelum mempelajari apa saja komponen dalam puisi, ada baiknya kalian mengetahui siapa-siapa
saja penyair di Indonesia. Modern ini, banyak penyair muda yang dapat ditemui karyanya dalam
segala bentuk, buku, gambar, dan hal lain yang mendukung kemodernan. Hingga telah jarang
anak-anak muda mengetahui siapa penyair yang berjuang pada zaman dahulu. Mereka adalah
Sapardi Djoko Damono, W. S. Rendra, Sutarji Calzoum Bachri, Taufiq Ismail, Joko Pinurbo, Widji
Tukul, Amir Hamzah dan Chairil Anwar. Agar lebih mengenal lebih dalam lagi, dengarkan puisi
berikut yang akan dibacakan oleh gurumu!

Kalau sampai waktuku


AKU ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

4 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


Nah, itu tadi adalah salah satu puisi Chairil Anwar yang telah dibacakan oleh gurumu. Sekarang,
giliranmu berlatih membaca puisi.

Pelatihan

Buatlah kelompok beranggotakan 4-5 orang. Kemudian, tunjuk 1 orang untuk membacakan puisi
di depan kelompok. Bacalah secara bergantian antar kelompok, sesuai aba-aba dari gurumu!
Berikut puisinya.

SIA-SIA

Penghabisan kali itu kau datang


Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan Suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu.
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri
Ah!hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

CAHAYA PENGETAHUAN

Jenis-jenis puisi lama


1. Mantra: puisi tua yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
2. Pantun: puisi lama yang terdiri dari empat baris, berpola a-b-a-b, dan tiap
baris terdiri dari 8-12 suku kata.
3. Karmina: sejenis pantun namun hanya memiliki dua baris.
4. Gurindam: sejenis karmina namun suku kata terdiri dari 10-14.
5. Syair: sejenis pantun namun berpola a-a-a-a.
6. Seloka: sejenis pantun namun mengandung senda gurau.
7. Talibun: sejenis pantun namun jumlah barisnya lebih dari empat dan tetap
berjumlah genap.

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 5


Aktivitas 2
Menelaah komponen puisi yang telah dibaca

Setelah salah satu temanmu membacakan puisi Chairil Anwar berjudul “Sia-sia”, sekarang
carilah komponen puisi yang tedapat didalamnya. Nah, mari kita pelajari apa saja komponen
dalam puisi

KOMPONEN PUISI

Ide yang mendasari penulis dalam membuat puisi. Tema menjadi inti dari
makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Biasanya,
TEMA puisi memiliki bahasa yang bermakna konotatif atau yang mampu menimbulkan
suasana setelah membacanya. Tema puisi juga menentukan kata-kata yang
digunakan penyair dalam puisinya.

Arti atau maksud dari puisi yang mampu ditangkap oleh pembaca. Makna tidak
MAKNA selalu sama bagi setiap individunya. Maka, bisa jadi makna yang ditangkap
pembaca tidak selalu sama dengan makna yang dimaksudkan oleh pengarang.

Keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Bisa juga disebut dengan akibat
SUASANA dari membaca puisi tersebut. Apakah marah, sedih, berbunga-bunga, atau
perasaan lain sebagainya. Nah, apakah kalian pernah merasakannya?

Pelatihan

Sekarang kalian telah mengetahui apa saja komponen dalam puisi. Agar lebih memahaminya,
analisislah puisi yang sudah dibacakan temanmu pada subbab sebelumnya bersama anggota
kelompokmu yang lain!

Nmr Komponen Larik Puisi

1 Tema

2 Makna

3 Suasana

1.
2.

6 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


3.
4.
5.

Jika kalian masih bingung, perhatikan contoh analisis puisi berjudul “Aku” karya Chairil Anwar
berikut ini!
Nmr KOMPONEN LARIK PUISI
1. Tema: “Aku ini binatang jalang
Menjadi diri sendiri yang Dari kumpulannya terbuang
bebas dari penjajahan Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
“Aku mau hidup seribu tahun lagi”
2. Makna: “Kalau sampai waktuku
Mari terus berjuang, meski ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
sakit. Karena diakhir Tidak juga kau
perjuangan pasti ada Tak perlu sedu sedan itu”
kemenangan. “Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
“Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi”
3. Suasana:
1) Perjuangan, optimis “Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu”
“Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
2) Sedih “Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang”
3) Emosi tinggi “Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi”

Setelah memahami lebih dalam komponen dalam puisi serta mengerjakannya bersama kelompok,
sekarang bacalah sendiri puisi berikut.

PENGHIDUPAN
Lautan maha dalam
mukul dentur selama
menguji tenaga pematang kita
mukul dentur selama
hingga hancur remuk redam
Kurnia Bahgia
kecil setumpuk
sisa-sisa dilindung, sisa-sisa dipupuk.
Desember, 1942.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 7


Nah, sekarang analisislah puisi tadi berdasarkan komponen-komponen yang telah kalian ketahui
sebelumnya. Jika belum menemukannya, kalian dapat membacanya berulang-ulang.

Nmr Komponen Larik Puisi

1 Tema

2 Makna

3 Suasana

1.
2.
3.
4.
5.

8 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


B. Mendemonstrasikan Puisi

Sudahkah kalian mengerti apa itu demonstrasi? Demonstrasi Membacakan


tidak hanya diartikan sebagai pernyataan protes yang dikemukakan secara puisi dari
massal, namun juga dapat diartikan sebagai peragaan atau pertunjukan antologi puisi
tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu. Chairil Anwar

“ Sekali berarti, sudah itu mati”.


Chairil Anwar Memusikalisasik
an puisi yang
telah di baca

Pelajaran ini dimaksudkan untuk membantu peserta


didik mendemonstrasikan sebuah puisi dalam antologi puisi
Chairil Anwar. Melalui praktik-praktik yang akan dilakukan
peserta didik, diharapkan peserta didik mampu mendemonstrasikan puisi,
baik membacakannya maupun memusikalisasikannya dengan memperhatikan vokal,
ekspresi, intonasi, maupun musik dan lagu.

Aktivitas 1
Membaca puisi dari antologi puisi Chairil Anwar

Sebelum memasuki pelatihan membaca puisi, ada baiknya mempelajari teknik membaca
puisi. Salah satu teknik membaca puisi ialah dengan memberi jeda pada puisi yang akan
dibacakan. Pemberian jeda ini tidak perlu dituliskan ketika membuatnya, hanya saja akan
memudahkan dalam teknik pembacaannya. Sehingga suasana dapat lebih mendukung jika letak
jedanya sesuai.

Sekarang kalian akan berlatih membuat tanda jeda pada puisi. Bentuklah kelompok yang
terdiri atas 7-8 orang. Sebelum kalian mengerjakan bersama kelompok, berilah tanda jeda pada
puisi berdasarkan nomor kelompok kalian yang telah ditentukan sebelumnya. Nah, sebelum
memberi jeda, kalian harus mengetahui terlebih dahulu bagaimanakah cara memberi tanda jeda
itu.

Tanda jeda merupakan Adanya tanda jeeda, Jeda pendek diberi tanda
teknik awal dalam maknasebuah puisi akan
pembacaan puisi tersampaikan kepada pendengar (/)

Jeda panjang diberi tanda Jeda pendek diberikan pada frasa. Sedangkan jeda
(//) panjang diberikan pada akhir klausa/kalimat

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 9


Perhatikan contoh berikut.
HUKUM
Saban sore/ ia lalu depan rumahku//
Dalam baju tebal abu-abu//
Seorang jerih memikul./ Banyak menangkis pukul./
Bungkuk jalannya/ – Lesu//
Pucat mukanya/ – Lesu//
Orang menyebut satu nama jaya//
Mengingat kerjanya dan jasa//
Melecut/ supaya terus ini padanya//
Tapi mereka memaling./ Ia begitu kurang tenaga/
Pekik di angkasa:/ Pewira muda//
Pagi ini/ menyinar lain masa//
Nanti,/ kau dinanti/-dimengerti!//

Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil
Anwar, tahun 2016

Pelatihan

Setelah mengetahui cara serta contoh memberi jeda pada puisi, sekarang tugas kalian
adalah memberi jeda pada salah satu puisi berdasar nomor kelompok kalian.

Kelompok 1

TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

10 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


Kelompok 2
AJAKAN

Ida
Menembus sudah caya
Udara tebal kabut
Kaca hitam lumut
Pecah pencar sekarang
Di ruang legah lapang
Mari ria lagi
Tujuh belas tahun kembali
Bersepeda sama gandengan
Kita jalani ini jalan
Ria bahagia
Tak acuh apa-apa
Gembira-girang
Biar hujan datang
Kita mandi-basahkan diri
Tahu pasti sebentar kering lagi.
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Kelompok 3
SENDIRI

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa


Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya
Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama
Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia terdedu: Ibu! Ibu!
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 11


Kelompok 4 SUARA MALAM

Dunia badai dan topan


Manusia mengingatkan “Kenakaran di Hutan”
Jadi ke mana
Untuk damai dan reda?
Mati.
Barang kali ini diam kaku saja
dengan ketenangan selama bersatu
mengatasi suka dan duka
kekebalan terhadap debu dan nafsu.
Berbaring tak sedar
Seperti kapal pecah di dasar lautan
jemu dipukul ombak besar.
Atau ini.
Peleburan dalam Tiada
Dan sekali akan menghadap cahaya.
……………………………………...
Ya Allah! Badanku terbakar – segala samar.
Aku sudah melewati batas.
Kembali? Pintu tertutup dengan keras.
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Kelompok 5 TAMAN
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

12 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


Tugas kalian sekarang adalah:
Tunjuk 2 orang dari anggota kelompokmu untuk membaca puisi. Setelah itu, 2 orang dari
kelompokmu, tukarkan dengan kelompok lain. Misalnya, anggota kelompok 1 membacakan
puisinya di kelompok 2. Anggota kelompok 2 membacakan puisinya di kelompok 3. Begitu
seterusnya hingga semua kelompok memiliki 2 anggota kelompok lain. Bagi anggota kelompok
yang tidak membaca puisi, bertugas memberikan nilai kepada anggota kelompok lain yang
membacakan puisinya. Sebelum itu, bacalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca
puisi berikut ini.

RIMA & IRAMA ARTIKULASI EKSPRESI INTONASI

Kecepatan Ketepatan
dalam membaca penyajian dalam
puisi haruslah Mimik wajah menentukan
sesuai. Tidak harus sesuai keras-lemahnya
terlalu cepat dengan isi puisi. pengucapan
maupun lambat. Ketika puisi suatu kata.
Membaca puisi yang dibacakan Intonasi terbagi
berbeda dengan adalah puisi menjadi dua
Kejelasan suara
Teks biasa bersemangat,ma yaitu tekanan
ketika membaca
karena puisi ka mimik wajah dinamik
puisi.
terikat oleh harus semangat (tekanan pada
rima dan irama juga agar kata-kata yang
sehingga dalam mampu dianggap
membaca puisi menggambarka penting) dan
dapat n isi dari puisi tekanan tempo
mengakibatkan tersebut. (cepat lambat
timbulnya pengucapan
suasana. suku kata atau
kata).

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 13


Pelatihan

Sekarang, nilailah kedua teman kalian dengan memerhatikan keempat hal tersebut.

Nama teman :
No. Presensi :
Kelompok :

NO HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN NILAI

1. Rima dan irama

2. Artikulasi

3. Ekespresi

4. Intonasi

Jumlah

Keterangan:
50 - 60 : kurang bagus
61 - 70 : cukup bagus
71 - 80 : bagus
81 - 90 : sangat bagus

Setelah menilai kedua teman kalian, simpulkan hasil belajarmu!

SIMPULAN

14 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


Aktivitas 2
Memusikalisasikan puisi yang telah dibaca

Mendemonstrasikan puisi, tidak hanya dengan membacakannya. Tetapi ada cara lain yang
lebih menarik, yaitu memusikalisasikannya. Apa itu musikalisasi puisi? Nah, pernahkah kalian
mendengar sebuah lagu sebelumnya? Musikalisasi puisi dapat dikatakan seperti menyanyikan lagu
atau melagukan puisi. Jadi, tidak hanya lagu yang membutuhkan musik, tetapi juga puisi karena
puisi dapat dilagukan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam musikalisasi puisi.

1. Vokal: Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah
artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan
puisi sangat perlu. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan
sebagainya harus jelas terdengar. Demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan
2. Ekspresi: Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yang
memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi
mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun harus proporsional, sesuai
dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.
3. Intonasi: Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya
pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik
(tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan tekanan tempo (cepat
lambat pengucapan suku kata atau kata).
4. Kesesuaian isi puisi dengan musik: bagaimana suasana yang tercipta dalam puisi
tersebut akan memengaruhi bagaimana musik yang akan mendampinginya.

Agar kalian lebih memahami tentang musikalisasi puisi, carilah musikalisasi puisi dari salah satu
puisi Chairil Anwar berikut

SEMANGAT
Kalau sampai waktuku
kutahu tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu!
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang-menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih dan peri.
Dan aku akan lebih tidak perdulu
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil
Anwar, tahun 2016

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 15


Pelatihan

Setelah kalian mempelajari beberapa cara mendemonstrasikan puisi, sekarang buatlah


musikalisasi puisi dengan anggota kelompok pada pelatihan sebelumnya dari puisi yang sudah
dikerjakan sebelumnya pula.

Ketika kelompok teman kalian sedang menyanyikan puisinya, nilailah hasil kerja keras
kelompok teman kalian itu dengan memerhatikan hal-hal penting ketika memusikalisasikan puisi.
Untuk memudahkannya, isikan penilaian kalian dalam tabel berikut.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


NO KELOMPOK
VOKAL EKSPRESI INTONASI KESESUAIAN ISI
1.

2.

3.

4.

5.

JUMLAH

Keterangan:
50 - 60 : kurang bagus
61 - 70 : cukup bagus
71 - 80 : bagus
81 - 90 : sangat bagus

16 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


C. Menganalisis unsur pembangun puisi

Apa itu unsur pembangun puisi? Unsur pembangun puisi ialah hal- Menemukan unsur
hal yang ada dalam sebuah puisi, misalnya diksi, imaji, kata konkret, dan pembangun puisi
rima/ritma. Keempat hal tersebut tidaklah wajib ketika menciptakan sebuah Chairil Anwar
puisi, karena setiap pengarang memiliki ciri khas masing-masing.
Menjelaskan unsur


pembangun yang
telah ditemukan
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar”
Chairil Anwar

Menyimpulkan
unsur pembangun
Pelajaran ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik puisi dalam
dalam mempelajari unsur pembangun puisi melalui antologi puisi antologi puisi
Chairil Anwar. Peserta didik akan mencari unsur pembangun puisi
tersebut, kemudian mempertanggungjawabkannya dengan saling bertukar pendapat, hingga
menyimpulkan hasil diskusinya.

Aktivitas 1
Menemukan unsur pembangun puisi Chairil Anwar

Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih katakata agar dapat mewakili
makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang
diinginkan. Adanya makna kias, lambang, dan persamaan bunyi atau ritma disebut juga diksi.

1. Makna kias ialah bukan makna sesungguhnya sehingga pembaca tidak langsung menangkap
maksud dari penulis.
2. Lambang yaitu penggantian suatu hal/ benda dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat
lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia).
Misalnya, bendera adalah lambang identitas negara dan bersalaman adalah lambang
persahabatan, pertemuan, atau perpisahan.
3. Persamaan bunyi atau ritma. Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu
baris ke baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang
harmonis. Berikut beberapa jenis rima.
a. Rima sejajar berpola : a-a-a-a
b. Rima kembar berpola : a-a-b-b
c. Rima berpeluk berpola : a-b-b-a
d. Rima bersilang berpola : a-b-a-b

Tak hanya diksi, unsur pembangun puisi yang kedua adalah imaji. Imaji adalah kata atau
susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Beberapa jenis imaji ialah:
1. Imaji visual: pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah
objek yang dicitrakan dapat dilihat.

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 17


2. Imaji auditif : pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan seolah-olah objek yang
dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh pembaca.
3. Imaji taktil: pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu memengaruhi
perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya.

Sebelum munculnya imaji, terdapat kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat
ditangkap indra yang disebut kata konkret. Dengan kata konkret, pembaca dapat membayangkan
secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Pengonkretan kata ini
berhubungan erat dengan pengimajian, pelambangan, dan pengiasan. Ketiga hal itu juga
memanfaatkan gaya bahasa untuk memperjelas apa yang ingin dikemukakan.

Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih
harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui
penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Sedangkan unsur terakhir ialah rima/ritme. Rima
(persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Sementara itu, irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut
ucapan bunyi. Timbulnya ritme disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan
bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata
yang bergantian keras lemahnya (karena sifatsifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.

Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, ada 8 jenis rima yaitu sebagai berikut.

Rima Rima tak Rima Mutlak Rima terbuka


Sempurna Sempurna
Persamaan Persamaan Persamaan Persamaan
bunyi pada bunyi yang bunyi yang bunyi yang
suku-suku terdapat pada terdapat pada terdapat pada
kata terakhir. sebagian suku dua kata atau suku akhir
kata terakhir. lebih secara terbuka atau
mutlak (suku dengan vokal
kata sebunyi). sama.

Rima tertutup Rimaalitrasi Rima asonansi Rima disonansi

Persamaan Persamaan Persamaan Persamaan


bunyi yang bunyi yang bunyi yang bunyi yang
terdapat pada terdapat pada terdapat pada terdapat pada
suku kata bunyi awal asonansi huruf-huruf
tertutup kata pada vokal tengah konsonan.
(konsonan) baris yang kata.
sama atau
baris yang
berlainan.

18 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


Pelatihan

Setelah mengetahui penjelasan berbagai unsur pembangun puisi, sekarang analisislah


puisi berikut berdasar unsur-unsur pembangun puisi yang telah kalian ketahui!

KENANGAN

Kadang
Di antara jeriji itu-itu saja
Mereksmi memberi warna
Benda usang dilupa
Ah! tercebar rasanya diri
Membubung tinggi atas kini
Sejenak
Saja. Halus rapuh ini jalinan kenang
Hancur hilang belum dipegang
Terhentak
Kembali di itu-itu saja
Jiwa bertanya; Dari buah
Hidup kan banyakan jatuh ke tanah?
Menyelubung nyesak penyesalan pernah menyia-nyia
19 April 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Agar kalian lebih mudah mengerjakan, tulislah hasil pencarianmu dari puisi tersebut ke dalam
tabel berikut.

Nmr ASPEK DIKSI LARIK PUISI ANALISIS


1.

2.

3.

Nmr JENIS IMAJI LARIK PUISI ANALISIS


1.

2.

3.

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 19


Nmr KATA KONKRET LARIK PUISI ANALISIS / ARTI
1.

2.

3.

Nmr JENIS RIMA LARIK PUISI ANALISIS


1.

2.

3.

Jika kalian masih bingung, perhatikan contoh pengerjaan pada puisi “Penerimaan” karya Chairil
Anwar berikut.

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali


Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Maret 1943. (hal 23)
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun
2016

Nmr ASPEK DIKSI LARIK PUISI ANALISIS


1. Makna konotasi Kutahu kau bukan yang dulu Bukan berarti secaraharfiah,
lagi tetapi lebih kepada
Bak kembang sari sudah terbagi perumpamaan bahwa
seseorang yang sudah
terbagi, tidak utuh lagi
hatinya.
2. Lambang Cermin Cermin pada larik “Sedang
dengan cermin aku enggan
berbagi.” Seolah mengatakan
bahwa cermin adalah orang
lain yang tidak ingin

20 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


diberikannya wanita yang ia
cintai.
3. Persamaan bunyi / Semua larik Rima sejajar
rima berpola a-a-a-a

Nmr JENIS IMAJI LARIK PUISI ANALISIS


1. Imaji visual Jangan tunduk! Tentang aku Seolah-olah penulis melihat
dengan berani objek yang dicitrakan sedang
“menunduk”
2. Imaji taktil “Dengan sepenuh hati” Pembaca ikut merasakan
“Untukku sendiri tapi kepedihan penulis ketika
Sedang dengan cermin aku membaca larik tersebut.
enggan berbagi.” Seolah penulis enggan
kehilangan objek yang
dicitrakannya.

Nmr KATA KONKRET LARIK PUISI ANALISIS / ARTI


1. Kembang sari Bak kembang sari sudah terbagi Kembang sari diartikan
sebagai seorang perempuan
2. Cermin Sedang dengan cermin aku Cermin diartikan sebagai
enggan berbagi. penulis yang bercermin
yaitu seorang laki-laki (lain).

Nmr JENIS RIMA LARIK PUISI ANALISIS


1. Rima terbuka Semua larik Karena adanya persamaan
bunyi yang terdapat pada
suku akhir terbuka atau
dengan vokal sama.

Aktivitas 2
Menjelaskan unsur pembangun yang telah ditemukan

Sekarang kalian sudah bisa menentukan bagian mana saja yang termasuk unsur
pembangun dalam sebuah puisi. Pepatah mengatakan, berani berbuat berani bertanggungjawab.
Maka, kalian haruslah bertanggungjawab atas jawaban kalian sendiri.

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 21


Pelatihan

Bekerjasamalah dengan teman sebangku kalian. Satu orang sebagai pemain A dan orang
yang lain sebagai pemain B. Kemudian, dengarkan aba-aba dari guru kalian. Ketika guru kalian
menyebut pemain A, maka si pemain A haruslah menjelaskan 1 unsur pembangun yang sudah
dikerjakannya. Kemudian, pemain B mencocokkan dengan jawabnnya. Setelah pemain A
menjelaskan, giliran pemain B yang menjelaskan sesuai aba-aba dari guru. Pemain B akan
menjelaskan unsur pembangun yang lainnya. Begitu seterusnya secara berurutan. Apakah kalian
akan sependapat? Jika kurang sependapat, tuliskan hasilnya pada tabel berikut.

Nmr UNSUR PEMBANGUN PERBEDAAN PENDAPAT


1.

2.

3.

4.

5.

Setelah melakukan diskusi dengan teman sebangku, guru kalian akan menuntun kalian
untuk berani menjelaskan di depan kelas. Bagi pemain yang memiliki banyak perbedaan, ataupun
bagi pemain yang tidak memiliki perbedaan sama sekali, akan diminta maju ke depan kelas untuk
menjelaskan kembali “kira-kira mengapa jawaban mereka berbeda sama sekali / sama persis”.

Aktivitas 3
Menyimpulkan unsur pembangun puisi dalam antologi puisi

Setelah mempelajari, mempraktikkan, serta mengevaluasi bagaimana menemukan unsur


pembangun dalam sebuah puisi, sekarang kalian akan menyimpulkan dari berbagai kegiatan yang
telah kalian lakukan. Apakah kalian sudah mulai mengenal Chairil Anwar lewat beberapa sajaknya?
Karena kalian sudah membaca bahkan menganalisis beberapa sajak / puisi karya Chairil Anwar,

Pelatihan

Sekarang tulislah kesimpulanmu mengenai puisi-puisi tersebut ke dalam kolom berikut ini.

22 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


PUISI-PUISI CHAIRIL ANWAR BERDASAR UNSUR
SIMPULAN PEMBANGUNNYA

Nah, sekarang kalian telah mengerti bagaimana ciri puisi-puisi karya Chairil Anwar berdasarkan
unsur pembangunnya. Bagaimana dengan komponen-komponen puisinya? Pada subbab
sebelumnya, kalian belum diminta untuk menyimpulkan bukan? Sekarang simpulkan bagaimana
puisi-puisi Chairil Anwar berdasarkan komponen puisinya.

PUISI-PUISI CHAIRIL ANWAR BERDASAR KOMPONEN


SIMPULAN PUISINYA

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 23


D. Menulis Puisi

Pernahkah kalian merasakan hati mengganjal ketika ada sebuah Menulis puisi
masalah? Coba buatlah sebuah puisi. Selain agar hati menjadi lebih lega, berdasarkan
kalian juga mengasah kreatifitas. Dengan berani menulis, berani membagi pengalaman dan
inspirasi, kalian sudah menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. perasaan

“ Tantangan Baik, baik aku akan menghadap Dia


Menyerahkan diri dan segala dosa.”
Chairil Anwar
Menulis puisi
berdasarkan
kejadian di sekitar

Pelajaran ini dimaksudkan untuk membiasakan peserta didik menulis sebuah


puisi, baik berdasar pengalaman dan perasaan pribadi, juga berdasar kejadian di sekitar.
Melalui praktik-praktik yang akan dilakukan peserta didik, diharapkan peserta didik
mampu membiasakan diri untuk menulis puisi sehingga karya-karya baru akan lahir,
penyair-penyair baru juga akan lahir.

Aktivitas 1
Melengkapi gagasan pokok dengan argumen penjelas

Pernahkan kamu mengalami suatu hal yang membuat hatimu goyah? Misalnya kehilangan
seseorang yang kamu sayangi, mendapat hadiah yang kamu inginkan, merasa senang karena
ternyata kamu selama ini diberi kasih sayang yang cukup, dan lain sebagainya. Nah, salah satu
cara agar puisi dapat sampai kepada pendengarnya ialah dengan memasukkan perasaan
kedalamnya ketika menulis puisi tersebut. Sehingga dibutuhkan hati yang bergetar ketika menulis
puisi agar puisi tersebut menjadi indah dan bermakna. Perhatikan contoh puisi Chairil Anwar
berdasar pengalaman pribadinya.

Perhatikan contoh berikut.

KESABARAN

24 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


Aku tak bisa tidur
Orang ngomong, anjing menggonggong
Dunia jauh mengabur
Kelam mendinding batu
Dihantam suara bertalu-talu
Di sebelahnya api dan abu
Aku hendak berbicara
Suaraku hilang, tenaga terbang
Sudah! tidak jadi apa-apa!
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli
Keras membeku air kali
Dan hidup bukan hidup lagi
Kuulangi yang dulu kembali
Sambil bertutup telinga, berpicing mata
Menunggu reda yang mesti tiba
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Terlihat dalam bait puisi bersebut, bahwa penulis menuliskan pengalaman pribadinya.
Penulis tidak tenang dalam hidupnya saat itu. Begitu banyak orang yang menjelekkan orang lain.
Dunia dan kehidupan sudah tidak dapat dibedakan lagi kebaikan dan keburukannya. Yang tersisa
hanya kekerasan hati yang tidak dapat ditegur lagi. Penulis juga hendak menyampaikan isi hati,
pikiran, dan sarannya, tetapi semuanya sia-sia dikarenakan semua yang dilakukan tidak dihiraukan
bahkan tidak dianggap. Karena penulis merasa demikian, akhirnya penulispun ikut tidak
memperdulikan lagi dan berhadap akan ada kedamaian di akhir zaman.

Apakah kamu sudah memahaminya? Bagaimana cara membuat puisi berdasar


pengalaman dan perasaan pribadi? Jika belum, perhatikan contoh berikut.

LAGU BIASA

Di teras rumah makan kami kini berhadapan


Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam
Masih saja berpandangan
Dalam lakon pertama
Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.
Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari
Ketika orkes memulai “Ave Maria”
Kuseret ia ke sana….
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 25


Dalam puisi tersebut, penulis menceritakan tentang pertemuan pertamanya dengan orang
yang dicintai. Kekagumannya pun ditunagkan dengan kata-kata yang sangat puitis. Sangat
menunjukkan keadaan cinta pandangan pertama sang penulis. Makna yang berdebar-debar ketika
pertama kali bertemu dengan pujaan hatinya juga dapat dirasakan oleh pembaca.

Pelatihan

Nah, kalian telah mengetahui contoh puisi berdasarkan pengalama pribadi. Sekarang,
buatlah puisi berdasar pengalaman pribadi kalian. Jangan lupa masukkan perasaan agar puisi
terkesan lebih hidup.

........................

Aktivitas 2
Menulis puisi berdasarkan kejadian di sekitar

Pernahkan kalian melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar hingga menggugah


hati? Bagi sebagian orang, membantu peristiwa-peristiwa disekitar ialah dengan turun langsung.
Namun, bagi para penyair, salah satu cara membantu dalam sebuah peristiwa ialah dengan
menulis puisi. Berikut, contoh puisi Chairil Anwar berdasar kejadian di sekitar.

26 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


KUPU MALAM DAN BINIKU

Sambil berselisih lalu


mengebu debu.
Kupercepat langkah. Tak noleh ke belakang
Ngeri ini luka-terbuka sekali lagi terpandang
Barah ternganga
Melayang ingatan ke biniku
Lautan yang belum terduga
Biar lebih kami tujuh tahun bersatu
Barangkali tak setahuku
Ia meniupuku.

Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil
Anwar, tahun 2016

Kupu malam maksudnya wanita tunasusila atau pelacur. Penyair bermaksud


menceritakan tokoh wanita yang berkelakuan layaknya wanita tunasusila. Tokoh wanita yang
dimaksut penyair adalah tokoh bini atau istrinya sendiri yang telah mengkhianatinya, berselingkuh
atau berhubungan dengan lelaki lain, dan bukan untuk pertama kalinya seperti dijelaskan pada
puisi tersebut. Hal ini membuat istrinya terlihat seperti seorang wanita tunasusila di mata penyair.

Pelatihan

Sekarang, coba buatlah puisi berdasar peristiwa yang terjadi di sekitar yang membuat hati
goyah atau tersentuh.

........................

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 27


Rangkuman

1. Komponen puisi terbagi menjadi tiga, yaitu:


a) Tema: ide yang mendasari penulis dalam membuat puisi.
b) Makna: arti atau maksud dari puisi yang mampu ditangkap oleh pembaca.
c) Suasana: keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi.
a) Rima dan irama: kecepatan dalam membaca puisi haruslah sesuai.
b) Artikulasi: kejelasan suara ketika membaca puisi.
c) Ekspresi: mimik wajah harus sesuai dengan isi puisi.
d) Intonasi: ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu
kata.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam musikalisasi puisi.
a) Vokal: Suara yang dihasilkan harus benar.
b) Ekspresi: mimik atau perubahan raut muka.
c) Intonasi: ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu
kata.
d) Kesesuaian isi puisi dengan musik: suasana yang tercipta dalam puisi memengaruhi
musik yang akan mendampinginya.
4. Unsur pembangun puisi dibagi menjadi lima, yaitu:
a) Diksi: pilihan kata yang digunakan penyair.
b) Imaji: kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti
penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
c) Kata konkret: kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap
indra.
d) Rima (persajakan): bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam
larik dan bait.
e) Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut
ucapan bunyi.
5. Manfaat menulis puisi diantaranya:
a) Menumbuhkan kreativitas.
b) Menuangkan inspirasi yang ada dalam diri.
c) Belajar memberanikan diri untuk menulis dan mengembangkan diri.
d) Bermanfaat bagi orang lain.
e) Hati menjadi lega.

28 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


SOAL

A Pilihlah jawaban yang menurut kalian paling benar!


1. Suatu karya puisi yang baik a. Nilai seni dari pembacaan puisi
memiliki makna yang mendalam. b. Penggunaan bahasa
Makna diungkapkan dengan c. Kemampuan seseorang
memadatkan berbagai.... membaca puisi
a. Kata d. Pendengar merasa terbawa
b. Bahasa kias dalam puisi yang dibacakan
c. Unsur bahasa e. Penggunaan kata-kata kiasan
d. Kata imajinatif 5. Puisi lama merupakan puisi yang...
e. Nilai puisi a. Bebas
2. Puisi merupakan karya sastra hasil b. Penyampaiannya terencana
ungkapan pemikiran dan perasaan c. Berdiri sendiri
manusia yang bahasanya terikat d. Masih terikat oleh aturan-
oleh hal-hal berikut, kecuali.... aturan
a. Ragam e. Lugas dan konkret
b. Irama 6. Bentuk karya sastra dari hasil
c. Mantra ungkapan dan perasaan penyair
d. Rima dengan bahasa yang terikat irama,
e. Penyusunan lirik matra, rima, penyusun lirik dan
3. Dengan adanya irama, puisi yang bait, serta penuh makna.
ditulis dapat disajikan dengan Pernyataan tersebut merupakan
indah, sehingga mampu pengertian dari....
memengaruhi ketertarikan pembaca a. Prosa
atau pendengar terhadap puisi. b. Cerita pendek
Berdasarkan pernyataan tersebut, c. Karya sastra
pengertian irama adalah.... d. Puisi
a. Karya sasrta hasil ungkapan e. Gurindam
pemikiran dan perasaan 7. Buku yang memuat kumpulan puisi,
manusia. baik dari seorang penyair atau
b. Penyusunan bunyi dari kata- beberapa penyair, pernyataan
kata dalam sebuah puisi. tersebut merupakan pengertian
c. Pergantian, keras lembut, dari....
lambat cepat, panjang pendek, a. Pembacaan puisi
atau tinggi rendahnya b. Memahami puisi
pengucapan kata dalam puisi. c. Antologi puisi
d. Hasil dari upaya memilih kata d. Penilaian puisi
kata tertentu untuk dipakai e. Menulis puisi
dalam suatu tuturan bahasa. 8. Memahami isi puisi adalah upaya
e. Bentuk karya sastra dari hasil awal yang harus dilakukan oleh
ungkapan dan perasaan penyair pembaca puisi untuk mengungkap
4. Untuk menemukan makna dalam makna yang...
sebuah puisi, pembaca harus a. Indah
membaca puisi dengan saksama b. Tersirat
dan memperhatikan banyak faktor c. Tersurat
dalam puisi tersebut. Salah satunya d. Menarik
adalah.... e. Imajinatif

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 29


9. Puisi mengungkapkan pikiran dan Di hitam matamu kembang mawar dan
perasaan penyair secara imajinatif melati
dan disusun dengan Harum rambutmu mengalun bergelut senda
mengonsentrasikan kekuatan Diksi yang ditumbulkan dari kata
bahasa dengan....
a. Strukturnya “warna pelangi” dalam puisi
b. Unsur pembangunannya tersebut adalah....
c. Unsur intrinsik a. Gambaran hati seoarang
d. Unsur ekstrinsik pemuda yang sedang senang
e. Struktur fisik dan struktur b. Pada sore hari
batinnya c. Bola matanya yang indah
10. Puisi berjudul “aku“ merupakan d. Indahnya menjalani kehidupan
karya dari.... e. Mengagumi wanita yang
a. Goenawan Muhammad dicintai
b. Chairil Anwar 15. “Kau depanku menarik menari”
c. Acep Zamzam Citraan yang ditimbulkan dari
d. H.B. Jasin penggalan puisi tersebut adalah....
e. Sitor Situmorang a. Penciuman
11. Berikut ini termasuk jenis-jenis dari b. Pendengaran
puisi lama, kecuali.... c. Indra
a. Mantra d. Visual
b. Pantun e. Mata
c. Karmina 16. “Hati yang terbuat dari baja
d. Seloka Tangguh sungguh perkasa”
e. Himne Kata baja dalam baris puisi tersebut
12. Puisi sanjungan bagi orang yang
bisa melambangkan....
telah berjasa dan membahas
sesuatu yang mulia, memiliki sifat a. Kerasnya hidup
yang menyanjung, baik itu terhadap b. Sulitnya menjalani hidup
pribadi tertentu atau suatu c. Manusia harus dapat menjalani
peristiwa umum. Pernyataan cobaan hidup
tersebut merupakan pengertian d. Kekuatan yang sulit di
dari.... pecahkan
a. Balada e. Manusia percaya akan
b. Ode kehadiran Tuhan
c. Karmina 17. Dalam puisi terdapat unsur imanji
d. Seloka atau disebut citraan. Berikut
e. Himne termasuk dalam kategori citraan
13. Elegi adalah puisi tentang.... dalam puisi, kecuali....
a. Kasih sayang a. Citraan pengelihatan
b. Pengorbanan b. Citraan pendengaran
c. Kesetian seorang kekasih c. Citraaan perabaan
d. Kesempurnaan cinta d. Citraaan penciuman
e. Kesedihan e. Citraan musik
14. Perhatikan penggalan puisi berikut! 18. Amanat merupakan pesan dari
penyair kepada pembaca atau
pendengar setelah memahami tema,
Sajak putih
bunyi, dan makna dalam puisi
Karya : Chairil Anwar tersebut. Amanat dalam suatu puisi
biasanya disampaikan secara....
Bersandar pada tari warna pelangi a. tersirat
Kau depanku bertudung sutra senja b. Tersurat

30 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X


c. Bersampaikan e. Kemuliaan
d. Terpendam 20. Berikut ini unsur vokal yang harus
e. Terabaikan diperhatikan dalam
19. “Hidup dari hidupku, pintu terbuka mendemonstrasikan atau
Selama matamu bagiku membacakan antologi puisi,
menengadah” kecuali.....
Nada yang ingin ditunjukan dalam a. Artikulasi
puisi “Sajak Putih” ini adalah.... b. Diksi
c. Tempo
a. Kegembiraan dan kebahagian d. Gerak
b. Kesedihan e. Intonasi
c. Keindahan
d. Kebaikan

B Isilah Teka-teki silang dibawah ini!


1. Pilihan kata yang digunakan
penyair untuk membuat puisi
adalah….
2. Kata yang memungkinkan
munculnya imaji karena dapat
ditangkap indra adalah kata….
3. Bunyi-bunyi yang ditimbulkan
oleh huruf atau kata-kata dalam
larik dan bait adalah….
4. Salah satu bentuk karya sastra
yang terikat oleh irama, rima dan
penyusunan bait dan baris yang
bahasanya indah dan penuh
makna adalah….
5. Keadaan jiwa pembaca setelah
membaca puisi, biasa disebut
dengan….
6. Ide yang mendasari penulis dalam
membuat puisi, biasa disebut
dengan….
7. Mimik atau perubahan raut muka,
biasa disebut juga….
8. Suara yang dihasilkan harus benar
dalam musikalisasi puisi, disebut
juga….
9. Arti atau maksud dari puisi yang
mampu ditangkap oleh pembaca
ialah….
10. Ketepatan penyajian dalam
menentukan keras-lemahnya
pengucapan suatu kata disebut….

Bahasa Indonesia SMK Kelas X | 31


C Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan lengkap!
Bacalah puisi berikut!

RUMAHKU

Karya Chairil Anwar


Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kacajernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu.

1. Sebutkan dan jelaskan komponen apa saja yang ada dalam puisi berjudul “Rumahku” karya
Chairil Anwar tersebut!
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi? Sebutkan dan jelaskan!
Perhatikan puisi berikut ini!

AKU

Karya Chairil Anwar


Melangkahkan aku bukan tuak menggelegak
Cumbu-buatan satu biduan
Kujauhi ahli agama serta lembing-katanya.
Aku hidup
Dalam hidup di mata tampak bergerak
Dengan cacar melebar, barah bernanah
Dan kadang satu senyum kukucup-minum dalam dahaga.

3. Sebutkan dan jelaskan unsur pembangun apa saja yang ada dalam puisi berjudul “Aku” karya
Chairil Anwar tersebut!
4. Tidak hanya membaca puisi, musikalisasi puisi juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan.
Apa saja itu? Jelaskan!
5. Kini, kamu telah memahami puisi melalui puisi-puisi karya Chairil Anwar. Apa saja manfaat
menulis puisi?

32 | Bahasa Indonesia SMK Kelas X

You might also like