Professional Documents
Culture Documents
BAB 9. Mengenal Chairil Anwar Lewat Sajaknya PDF
BAB 9. Mengenal Chairil Anwar Lewat Sajaknya PDF
Menulis puisi
Membacakan puisi Menemukan unsur
Membaca dua puisi berdasarkan
dari antologi puisi pembangun puisi
dari antologi puisi pengalaman dan
Chairil Anwar Chairil Anwar
Chairil Anwar perasaan
Menulis puisi
Menelaah Memusikalisasikan
berdasarkan
komponen puisi puisi yang telah di Menjelaskan unsur kejadian di sekitar
yang telah dibaca baca pembangun yang
telah ditentukan
A D
B Menyimpulkan
unsur pembangun
puisi dalam
antologi puisi
Puisi ialah salah satu bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan Membaca dua
penyusunan bait dan baris yang bahasanya indah dan penuh makna. Sedangkan puisi dari antologi
puisi baru tidak terikat oleh aturan-aturan tersebut. puisi Chairil Anwar
Aktivitas 1
Membaca dua puisi dari antologi puisi Chairil Anwar
Sebelum mempelajari apa saja komponen dalam puisi, ada baiknya kalian mengetahui siapa-siapa
saja penyair di Indonesia. Modern ini, banyak penyair muda yang dapat ditemui karyanya dalam
segala bentuk, buku, gambar, dan hal lain yang mendukung kemodernan. Hingga telah jarang
anak-anak muda mengetahui siapa penyair yang berjuang pada zaman dahulu. Mereka adalah
Sapardi Djoko Damono, W. S. Rendra, Sutarji Calzoum Bachri, Taufiq Ismail, Joko Pinurbo, Widji
Tukul, Amir Hamzah dan Chairil Anwar. Agar lebih mengenal lebih dalam lagi, dengarkan puisi
berikut yang akan dibacakan oleh gurumu!
Pelatihan
Buatlah kelompok beranggotakan 4-5 orang. Kemudian, tunjuk 1 orang untuk membacakan puisi
di depan kelompok. Bacalah secara bergantian antar kelompok, sesuai aba-aba dari gurumu!
Berikut puisinya.
SIA-SIA
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016
CAHAYA PENGETAHUAN
Setelah salah satu temanmu membacakan puisi Chairil Anwar berjudul “Sia-sia”, sekarang
carilah komponen puisi yang tedapat didalamnya. Nah, mari kita pelajari apa saja komponen
dalam puisi
KOMPONEN PUISI
Ide yang mendasari penulis dalam membuat puisi. Tema menjadi inti dari
makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Biasanya,
TEMA puisi memiliki bahasa yang bermakna konotatif atau yang mampu menimbulkan
suasana setelah membacanya. Tema puisi juga menentukan kata-kata yang
digunakan penyair dalam puisinya.
Arti atau maksud dari puisi yang mampu ditangkap oleh pembaca. Makna tidak
MAKNA selalu sama bagi setiap individunya. Maka, bisa jadi makna yang ditangkap
pembaca tidak selalu sama dengan makna yang dimaksudkan oleh pengarang.
Keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Bisa juga disebut dengan akibat
SUASANA dari membaca puisi tersebut. Apakah marah, sedih, berbunga-bunga, atau
perasaan lain sebagainya. Nah, apakah kalian pernah merasakannya?
Pelatihan
Sekarang kalian telah mengetahui apa saja komponen dalam puisi. Agar lebih memahaminya,
analisislah puisi yang sudah dibacakan temanmu pada subbab sebelumnya bersama anggota
kelompokmu yang lain!
1 Tema
2 Makna
3 Suasana
1.
2.
Jika kalian masih bingung, perhatikan contoh analisis puisi berjudul “Aku” karya Chairil Anwar
berikut ini!
Nmr KOMPONEN LARIK PUISI
1. Tema: “Aku ini binatang jalang
Menjadi diri sendiri yang Dari kumpulannya terbuang
bebas dari penjajahan Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
“Aku mau hidup seribu tahun lagi”
2. Makna: “Kalau sampai waktuku
Mari terus berjuang, meski ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
sakit. Karena diakhir Tidak juga kau
perjuangan pasti ada Tak perlu sedu sedan itu”
kemenangan. “Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
“Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi”
3. Suasana:
1) Perjuangan, optimis “Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu”
“Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
2) Sedih “Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang”
3) Emosi tinggi “Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi”
Setelah memahami lebih dalam komponen dalam puisi serta mengerjakannya bersama kelompok,
sekarang bacalah sendiri puisi berikut.
PENGHIDUPAN
Lautan maha dalam
mukul dentur selama
menguji tenaga pematang kita
mukul dentur selama
hingga hancur remuk redam
Kurnia Bahgia
kecil setumpuk
sisa-sisa dilindung, sisa-sisa dipupuk.
Desember, 1942.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016
1 Tema
2 Makna
3 Suasana
1.
2.
3.
4.
5.
Aktivitas 1
Membaca puisi dari antologi puisi Chairil Anwar
Sebelum memasuki pelatihan membaca puisi, ada baiknya mempelajari teknik membaca
puisi. Salah satu teknik membaca puisi ialah dengan memberi jeda pada puisi yang akan
dibacakan. Pemberian jeda ini tidak perlu dituliskan ketika membuatnya, hanya saja akan
memudahkan dalam teknik pembacaannya. Sehingga suasana dapat lebih mendukung jika letak
jedanya sesuai.
Sekarang kalian akan berlatih membuat tanda jeda pada puisi. Bentuklah kelompok yang
terdiri atas 7-8 orang. Sebelum kalian mengerjakan bersama kelompok, berilah tanda jeda pada
puisi berdasarkan nomor kelompok kalian yang telah ditentukan sebelumnya. Nah, sebelum
memberi jeda, kalian harus mengetahui terlebih dahulu bagaimanakah cara memberi tanda jeda
itu.
Tanda jeda merupakan Adanya tanda jeeda, Jeda pendek diberi tanda
teknik awal dalam maknasebuah puisi akan
pembacaan puisi tersampaikan kepada pendengar (/)
Jeda panjang diberi tanda Jeda pendek diberikan pada frasa. Sedangkan jeda
(//) panjang diberikan pada akhir klausa/kalimat
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil
Anwar, tahun 2016
Pelatihan
Setelah mengetahui cara serta contoh memberi jeda pada puisi, sekarang tugas kalian
adalah memberi jeda pada salah satu puisi berdasar nomor kelompok kalian.
Kelompok 1
TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016
Ida
Menembus sudah caya
Udara tebal kabut
Kaca hitam lumut
Pecah pencar sekarang
Di ruang legah lapang
Mari ria lagi
Tujuh belas tahun kembali
Bersepeda sama gandengan
Kita jalani ini jalan
Ria bahagia
Tak acuh apa-apa
Gembira-girang
Biar hujan datang
Kita mandi-basahkan diri
Tahu pasti sebentar kering lagi.
Februari, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016
Kelompok 3
SENDIRI
Kelompok 5 TAMAN
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016
Kecepatan Ketepatan
dalam membaca penyajian dalam
puisi haruslah Mimik wajah menentukan
sesuai. Tidak harus sesuai keras-lemahnya
terlalu cepat dengan isi puisi. pengucapan
maupun lambat. Ketika puisi suatu kata.
Membaca puisi yang dibacakan Intonasi terbagi
berbeda dengan adalah puisi menjadi dua
Kejelasan suara
Teks biasa bersemangat,ma yaitu tekanan
ketika membaca
karena puisi ka mimik wajah dinamik
puisi.
terikat oleh harus semangat (tekanan pada
rima dan irama juga agar kata-kata yang
sehingga dalam mampu dianggap
membaca puisi menggambarka penting) dan
dapat n isi dari puisi tekanan tempo
mengakibatkan tersebut. (cepat lambat
timbulnya pengucapan
suasana. suku kata atau
kata).
Sekarang, nilailah kedua teman kalian dengan memerhatikan keempat hal tersebut.
Nama teman :
No. Presensi :
Kelompok :
2. Artikulasi
3. Ekespresi
4. Intonasi
Jumlah
Keterangan:
50 - 60 : kurang bagus
61 - 70 : cukup bagus
71 - 80 : bagus
81 - 90 : sangat bagus
SIMPULAN
Mendemonstrasikan puisi, tidak hanya dengan membacakannya. Tetapi ada cara lain yang
lebih menarik, yaitu memusikalisasikannya. Apa itu musikalisasi puisi? Nah, pernahkah kalian
mendengar sebuah lagu sebelumnya? Musikalisasi puisi dapat dikatakan seperti menyanyikan lagu
atau melagukan puisi. Jadi, tidak hanya lagu yang membutuhkan musik, tetapi juga puisi karena
puisi dapat dilagukan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam musikalisasi puisi.
1. Vokal: Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah
artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan
puisi sangat perlu. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan
sebagainya harus jelas terdengar. Demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan
2. Ekspresi: Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yang
memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi
mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun harus proporsional, sesuai
dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.
3. Intonasi: Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya
pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik
(tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan tekanan tempo (cepat
lambat pengucapan suku kata atau kata).
4. Kesesuaian isi puisi dengan musik: bagaimana suasana yang tercipta dalam puisi
tersebut akan memengaruhi bagaimana musik yang akan mendampinginya.
Agar kalian lebih memahami tentang musikalisasi puisi, carilah musikalisasi puisi dari salah satu
puisi Chairil Anwar berikut
SEMANGAT
Kalau sampai waktuku
kutahu tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu!
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang-menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih dan peri.
Dan aku akan lebih tidak perdulu
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil
Anwar, tahun 2016
Ketika kelompok teman kalian sedang menyanyikan puisinya, nilailah hasil kerja keras
kelompok teman kalian itu dengan memerhatikan hal-hal penting ketika memusikalisasikan puisi.
Untuk memudahkannya, isikan penilaian kalian dalam tabel berikut.
2.
3.
4.
5.
JUMLAH
Keterangan:
50 - 60 : kurang bagus
61 - 70 : cukup bagus
71 - 80 : bagus
81 - 90 : sangat bagus
Apa itu unsur pembangun puisi? Unsur pembangun puisi ialah hal- Menemukan unsur
hal yang ada dalam sebuah puisi, misalnya diksi, imaji, kata konkret, dan pembangun puisi
rima/ritma. Keempat hal tersebut tidaklah wajib ketika menciptakan sebuah Chairil Anwar
puisi, karena setiap pengarang memiliki ciri khas masing-masing.
Menjelaskan unsur
“
pembangun yang
telah ditemukan
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar”
Chairil Anwar
Menyimpulkan
unsur pembangun
Pelajaran ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik puisi dalam
dalam mempelajari unsur pembangun puisi melalui antologi puisi antologi puisi
Chairil Anwar. Peserta didik akan mencari unsur pembangun puisi
tersebut, kemudian mempertanggungjawabkannya dengan saling bertukar pendapat, hingga
menyimpulkan hasil diskusinya.
Aktivitas 1
Menemukan unsur pembangun puisi Chairil Anwar
Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih katakata agar dapat mewakili
makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang
diinginkan. Adanya makna kias, lambang, dan persamaan bunyi atau ritma disebut juga diksi.
1. Makna kias ialah bukan makna sesungguhnya sehingga pembaca tidak langsung menangkap
maksud dari penulis.
2. Lambang yaitu penggantian suatu hal/ benda dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat
lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia).
Misalnya, bendera adalah lambang identitas negara dan bersalaman adalah lambang
persahabatan, pertemuan, atau perpisahan.
3. Persamaan bunyi atau ritma. Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu
baris ke baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang
harmonis. Berikut beberapa jenis rima.
a. Rima sejajar berpola : a-a-a-a
b. Rima kembar berpola : a-a-b-b
c. Rima berpeluk berpola : a-b-b-a
d. Rima bersilang berpola : a-b-a-b
Tak hanya diksi, unsur pembangun puisi yang kedua adalah imaji. Imaji adalah kata atau
susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Beberapa jenis imaji ialah:
1. Imaji visual: pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah
objek yang dicitrakan dapat dilihat.
Sebelum munculnya imaji, terdapat kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat
ditangkap indra yang disebut kata konkret. Dengan kata konkret, pembaca dapat membayangkan
secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Pengonkretan kata ini
berhubungan erat dengan pengimajian, pelambangan, dan pengiasan. Ketiga hal itu juga
memanfaatkan gaya bahasa untuk memperjelas apa yang ingin dikemukakan.
Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih
harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui
penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Sedangkan unsur terakhir ialah rima/ritme. Rima
(persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Sementara itu, irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut
ucapan bunyi. Timbulnya ritme disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan
bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata
yang bergantian keras lemahnya (karena sifatsifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.
Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, ada 8 jenis rima yaitu sebagai berikut.
KENANGAN
Kadang
Di antara jeriji itu-itu saja
Mereksmi memberi warna
Benda usang dilupa
Ah! tercebar rasanya diri
Membubung tinggi atas kini
Sejenak
Saja. Halus rapuh ini jalinan kenang
Hancur hilang belum dipegang
Terhentak
Kembali di itu-itu saja
Jiwa bertanya; Dari buah
Hidup kan banyakan jatuh ke tanah?
Menyelubung nyesak penyesalan pernah menyia-nyia
19 April 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil Anwar, tahun 2016
Agar kalian lebih mudah mengerjakan, tulislah hasil pencarianmu dari puisi tersebut ke dalam
tabel berikut.
2.
3.
2.
3.
2.
3.
2.
3.
Jika kalian masih bingung, perhatikan contoh pengerjaan pada puisi “Penerimaan” karya Chairil
Anwar berikut.
PENERIMAAN
Aktivitas 2
Menjelaskan unsur pembangun yang telah ditemukan
Sekarang kalian sudah bisa menentukan bagian mana saja yang termasuk unsur
pembangun dalam sebuah puisi. Pepatah mengatakan, berani berbuat berani bertanggungjawab.
Maka, kalian haruslah bertanggungjawab atas jawaban kalian sendiri.
Bekerjasamalah dengan teman sebangku kalian. Satu orang sebagai pemain A dan orang
yang lain sebagai pemain B. Kemudian, dengarkan aba-aba dari guru kalian. Ketika guru kalian
menyebut pemain A, maka si pemain A haruslah menjelaskan 1 unsur pembangun yang sudah
dikerjakannya. Kemudian, pemain B mencocokkan dengan jawabnnya. Setelah pemain A
menjelaskan, giliran pemain B yang menjelaskan sesuai aba-aba dari guru. Pemain B akan
menjelaskan unsur pembangun yang lainnya. Begitu seterusnya secara berurutan. Apakah kalian
akan sependapat? Jika kurang sependapat, tuliskan hasilnya pada tabel berikut.
2.
3.
4.
5.
Setelah melakukan diskusi dengan teman sebangku, guru kalian akan menuntun kalian
untuk berani menjelaskan di depan kelas. Bagi pemain yang memiliki banyak perbedaan, ataupun
bagi pemain yang tidak memiliki perbedaan sama sekali, akan diminta maju ke depan kelas untuk
menjelaskan kembali “kira-kira mengapa jawaban mereka berbeda sama sekali / sama persis”.
Aktivitas 3
Menyimpulkan unsur pembangun puisi dalam antologi puisi
Pelatihan
Sekarang tulislah kesimpulanmu mengenai puisi-puisi tersebut ke dalam kolom berikut ini.
Nah, sekarang kalian telah mengerti bagaimana ciri puisi-puisi karya Chairil Anwar berdasarkan
unsur pembangunnya. Bagaimana dengan komponen-komponen puisinya? Pada subbab
sebelumnya, kalian belum diminta untuk menyimpulkan bukan? Sekarang simpulkan bagaimana
puisi-puisi Chairil Anwar berdasarkan komponen puisinya.
Pernahkah kalian merasakan hati mengganjal ketika ada sebuah Menulis puisi
masalah? Coba buatlah sebuah puisi. Selain agar hati menjadi lebih lega, berdasarkan
kalian juga mengasah kreatifitas. Dengan berani menulis, berani membagi pengalaman dan
inspirasi, kalian sudah menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. perasaan
Aktivitas 1
Melengkapi gagasan pokok dengan argumen penjelas
Pernahkan kamu mengalami suatu hal yang membuat hatimu goyah? Misalnya kehilangan
seseorang yang kamu sayangi, mendapat hadiah yang kamu inginkan, merasa senang karena
ternyata kamu selama ini diberi kasih sayang yang cukup, dan lain sebagainya. Nah, salah satu
cara agar puisi dapat sampai kepada pendengarnya ialah dengan memasukkan perasaan
kedalamnya ketika menulis puisi tersebut. Sehingga dibutuhkan hati yang bergetar ketika menulis
puisi agar puisi tersebut menjadi indah dan bermakna. Perhatikan contoh puisi Chairil Anwar
berdasar pengalaman pribadinya.
KESABARAN
Terlihat dalam bait puisi bersebut, bahwa penulis menuliskan pengalaman pribadinya.
Penulis tidak tenang dalam hidupnya saat itu. Begitu banyak orang yang menjelekkan orang lain.
Dunia dan kehidupan sudah tidak dapat dibedakan lagi kebaikan dan keburukannya. Yang tersisa
hanya kekerasan hati yang tidak dapat ditegur lagi. Penulis juga hendak menyampaikan isi hati,
pikiran, dan sarannya, tetapi semuanya sia-sia dikarenakan semua yang dilakukan tidak dihiraukan
bahkan tidak dianggap. Karena penulis merasa demikian, akhirnya penulispun ikut tidak
memperdulikan lagi dan berhadap akan ada kedamaian di akhir zaman.
LAGU BIASA
Pelatihan
Nah, kalian telah mengetahui contoh puisi berdasarkan pengalama pribadi. Sekarang,
buatlah puisi berdasar pengalaman pribadi kalian. Jangan lupa masukkan perasaan agar puisi
terkesan lebih hidup.
........................
Aktivitas 2
Menulis puisi berdasarkan kejadian di sekitar
Maret, 1943.
Sumber: Aku Ini Binatang Jalang, Antologi Puisi karya Chairil
Anwar, tahun 2016
Pelatihan
Sekarang, coba buatlah puisi berdasar peristiwa yang terjadi di sekitar yang membuat hati
goyah atau tersentuh.
........................
RUMAHKU
1. Sebutkan dan jelaskan komponen apa saja yang ada dalam puisi berjudul “Rumahku” karya
Chairil Anwar tersebut!
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi? Sebutkan dan jelaskan!
Perhatikan puisi berikut ini!
AKU
3. Sebutkan dan jelaskan unsur pembangun apa saja yang ada dalam puisi berjudul “Aku” karya
Chairil Anwar tersebut!
4. Tidak hanya membaca puisi, musikalisasi puisi juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan.
Apa saja itu? Jelaskan!
5. Kini, kamu telah memahami puisi melalui puisi-puisi karya Chairil Anwar. Apa saja manfaat
menulis puisi?