Professional Documents
Culture Documents
Puisi
Kompetensi Dasar
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks
puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi
(perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan
makna teks puisi yang diperdengarkan atau
dibaca.
4. 8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat
dalam bentuk teks puisi secara tulis/ lisan
dengan memperhatikan unsur-unsur
pembangun puisi
Tujuan Pembelajaran
Siswa Mampu
1. Mengetahui pengertian teks puisi
2. Menjelaskan unsur-unsur teks puisi
(perjuangan, lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan lain-lain)
3. Menyimpulkan isi teks puisi yang
dibaca
4. Menelaah unsur-unsur pembangun
teks puisi (perjuangan, lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan lain-lain)
yang diperdengarkan atau dibaca.
5. Menyajikan gagasan, perasaan, dan
pendapat dalam bentuk puisi
Pengertian Teks Puisi
Memperhatikan diksi
Mempunyai daya imajinatif
dan figuratif
Ciri-Ciri
Puisi Mempunyai rima
Mempunyai irama
Memperhatikan bentuk
(tipografi)
Unsur-Unsur Puisi
1.Majas dan irama
2. Kata konotasi
3. Kata-kata
berlambang
4. Citraan puisi/
pengimajinasian
Unsur-unsur Pembentuk Teks Puisi
Unsur Intrinsik Unsur Ektrinsik
( Unsur yang ada dalam puisi) ( Unsur yang ada diluar puisi)
1. Tema
2. Diksi
3. Rima 1. Latar belakang penulis
2. Keaadan Masyarakat saat
4. Makna puisi tersebut dibuat
5. Amanat 3. Sosial, politik, budaya,
agama, pendidikan, cinta
Jenis-Jenis Puisi
Puisi Lirik
Puisi Naratif (Elegi,
(Balada, Serenada,
Romansa) Ode)
Puisi Deskriptif
(Satire, Kritik Sosial,
Impresionistik)
Struktur Fisik Puisi Struktur Batin
Puisi
Majas Tema
Irama Amanat
Pengimajinasian
Tipografi
Diksi ialah pemilihan kata-kata yang
dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
Perwajahan puisi (tipografi) adalah bentuk
puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi
kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan
barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut
menentukan pemaknaan terhadap puisi.
Rima adalah persamaan bunyi puisi di
bagian awal, tengah, ataupun akhir baris
puisi.
1. Tipografi konvensional
HATIKU ANGIN
Karya: Evi Idawati
hatiku angin
mengembara
mengalir
terhirup nafasmu
hatiku angin
menyebar
kosong tak terlihat
mencemari nadi
meracun darah
hingga kaku
bagai patung diriku
2) Tipografi Seperti Prosa
Contoh:
SAUDARA KEMBARKU
Karya: Subagio Sastowardoyo
Kalau ada daham-daham terdengar di malam hari, aku
tahu itu saudara kembarku. Ia menanti aku di pekarangan,
karena aku melarang ia masuk.
Pernah ia begitu rindu kepadaku dan tiba-tiba hadir di
tengah keluargaku dengan tamu-tamu yang sedang
berpesta merayakan hari lahirku. Mereka semua ketakutan
melihat ia duduk di dalam, karena muka saudara kembarku
sangat buruk. Aku malu dan minta ia menunggu di luar
kalau mau bertemu dengan aku.
….
3) Tipografi Zig-Zag
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat
oleh syarat-syarat tradisional dan
menggunakan pola-pola atau aturan tata
bahasa tertentu. Puisi lama terdiri dari
pantun, gurindan, syair, mantra, karmina,
dan bidal. Puisi lama biasanya tidak
diketahui nama pengarang dengan pasti
karena bersifat warisan turun temurun.
Puisi baru adalah puisi yang sudah
mendapat pengaruh dari puisi barat. Puisi
baru tidak terikat oleh aturan baris, larik,
mantra, maupun rima. Puisi baru biasanya
diketahui nama penulisnya. Puisi baru
berkisar antara angkatan balai pustaka
sampai dengan angkatan tahun 1960-an.
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan Luka dan bisa kubawa
AKU merayu Chairilberlari
Tidak juga Anwar
kau Berlari
Hingga hilang pedih peri
Tak perlu sedu sedan1943
Maret itu
Dan aku akan lebih tidak
Aku ini binatang jalang perduli
Dari kumpulannya terbuang
Aku mau hidup seribu
Biar peluru menembus kulitku tahun lagi
Aku tetap meradang menerjang
Stuktur Fisik Puisi
A. PEMILIHAN KATA ( DIKSI )
Pemilihan kata pada puisi AKU terlihat bahwa sang penulis menulisnya dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dan mempunyai emosi yang cukup
kuat.
B. Imaji
“Kalau sampai waktuku”
Pada kata kalau sampai waktuku ini penyair
itu seakan-akan merasakan bahwa umur aku
ini tidak akan panjang dan akan menghadap
sang Tuhan Yang Maha Esa.
“Biar peluru menembus kulitku”
Di dalam kata ini penyair merasakan bahwa
peluru yang ditembakkan ke tubuhnya itu
seakan-akan sudah tertancap.
C. Kata Konkret
Sesuai dengan judulnya, puisi tersebut menggambarkan tentang semangat dan
tak mau mengalahnya seorang penyair.
puisi yang berjudul ‘Aku’ ini terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi
(Rima) pada huruf vokal ‘U’ dan ‘I’.
Pengulangan vocal “U”
‘Kalau sampai waktuku.’
‘Ku mau tak seorang-’kan merayu.
‘Tidak juga kau’.
Pengulangan vokal “I”:
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
F. Tipografi
Menurut analisis penulis dalam puisi ‘Aku’ karya Chairil Anwar ini tidak
menggunakan tipografi karena dalam tipografi puisi ini tidak menentu ada yang
menggunakan rata kiri ada yang menggunakan rata kanan, tetapi yang sudah
tertera contoh puisi aku di atas menggunakan rata tengah, karena semua
tulisannaya di tengahkan semua.
Stuktur Batin Puisi
A. TEMA
puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang mencari tujuan hidup.
B. PERASAAN
Dalam puisi tersebut menggambarkan perasaan penulis yang optimis untuk
memperjuangkan hidupnya yang dipenuhi dengan rintangan seberat apapun,
sikap kegigihannya yang sangat tinggi
C. Nada (Tone)
Dalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada yang berwibawa, tegas,
lugas dan jelas dalam penyampaian puisi ini, karena banyak bait-bait puisi
tersebut menggandung kata perjuangan
D. AMANAT
Amanat yang terkandung dalam puisi tersebut
adalah semangat dan kegigihan dalam
memperjuangkan tujuan hidup haruslah kuat jika itu
semua ingin tercapai. Lakukan selama hal itu benar,
jangan takut akan kegagalan seberat apapun dan
jangan apa yang kita lakukan itu merugikan orang
lain. Karena perbuatan baik akan terkenang hingga
raga telah tiada.