Professional Documents
Culture Documents
CH 9 (Rangkuman by Monik)
CH 9 (Rangkuman by Monik)
Manajemen bertanggung jawab merancang dan mengimplementasikan Pelaporan langsung temuan-temuan penting oleh audit internal
program serta pengendalian untuk mengurangi risiko kecurangan, dan kepada komite audit.
dapat mengubah aktivitas serta proses bisnis yang rentan terhadap Laporan periodik oleh pejabat etika tentang whistleblowing.
kecurangan demi mengurangi insentif dan kesempatan untuk melakukan Laporan lain tentang tidak adanya perilaku etis atau kecurangan yang
kecurangan. dicurigai.
TANGGUNG JAWAB BILA DICURUGAI ADA mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan
responden memberikan detail peristiwa, proses, atau situasi.
KECURANGAN
2. Pengajuan pertanyaan penilaian (assessment inquiry)
Kecurangan seringkali terdeteksi melaui penerimaan tip anonim, oleh review Auditor dapat menggunakan pengajuan pertanyaan penilaian untuk
manajemen, audit internal, atau secara kebetulan. Auditor eksternal mendeteksi menguatkan atau menyangkal informasi sebelumnya. Auditor sering kali
persentase kecurangan yang relative kecil, tetapi kemungkinan besar akan
memulai pengajuan pertanyaan penilaian dengan pertanyaan-pertanyaan
mendeteksinya apabila kecurangan itu memiliki dampak yang material terhadap
laporan keuangan. yang sifatnya umum dan terbuka yang memungkinkan si terwawacara
memberikan respons yang terinci, yang nantinya dapat ditindaklanjuti
Merespons Salah Saji yang Mungkin Ditimbulkan oleh Kecurangan
dengan pertanyaan yangb lebih khusus. Salah satu kegunaan pengajuan
Apabila dicurigai ada kecurangan, auditor akan mengumpulkan informasi tambahan pertanyaan ini yang biasa dilakukan adalah untuk memperkuat jawaban
untuk menentukan apakah kecurangan itu memang ada. Sering kali, auditor memulai manajemen atas pengajuan pertanyaan sebelumnya dengan mengajukan
dengan mengajukan pertanyaan tambahan kepada manajemen dan pihak lainnya.
pertanyaan kepada pegawai lainnya.
Penggunaan Pengajuan Pertanyaan 3. Pengajuan pertanyaan interogatif (interrogative inquiry)
Pengajuan pertanyaan interrogative sering digunakan untuk memastikan
Pengajuan pertanyaan dapat menjadi teknik pengumpulan bukti audit yang efektif.
Wawancara akan memungkinkan auditor menjernihkan masalah yang tidak teramati apakah setiap individu berbohong atau sengaja tidak mengungkapkan
dan mengamati respons lisan serta nonlisan responden serta dapat membantu pengetahuan penting tentang fakta, peristiwa, atau situasi penting. Sering
mengidentifikasi masalah-masalah yang tidak tercantum dalam dokumentasi atau
kali, pengajuan pertanyaan interogatif bersifat konfrontasional, karena
konfirmasi. Pengajuan pertanyaan sebagai teknik pengumpulan bukti audit harus
disesuaikan dengan tujuan penggunannya. orang-orang yang ditanya mungkin bersikap defensif ketika menutup-
nutupi bahwa mereka mengetahui fakta, peristiwa, atau situasi tertentu.
Kategori Pengajuan Pertanyaan
Pada saat menggunakan pengajuan pertanyaan interogatif, sering kali
Auditor dapat menggunakan salah satu atau lebih dari 3 kategori pengajuan auditor mengajukan pertanyaan khusus dan terarah dengan meminta
pertanyaan berdasarkan tujuan auditor, yaitu: jawaban “ya” atau “tidak”. Wawancara interogatif harus dilakukan oleh
1. Pengajuan pertanyaan informasional (informational inquiry) anggota senior tim audit yang sudah berpengalaman dan sangat mengenal
sedang berjalan saat ini. Auditor sering kali menggunakan pengajuan Agarpengajuan pertanyaan efektif, auditor harus terampil menyimak dan
pertanyaan informasional ketika mengumpulkan bukti tindak lanjut mengevaluasi respons atas pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan tindak lanjut yang
mengenai program dan pengendalian atau bukti lain menyangkut salah saji efektif sering kali menghasilkan informasi yang lebih baik untuk menilai apakah
memang ada kecurangan. Teknik menyimak yang baik serta pengamatan atas tidak teramati pada tingkat agregat, mungkin terdeteksi bila data dianalisis secara
petunjuk perilaku akan mempertajam teknik pengajuan pertanyaan auditor. lebih terinci.
Sangat penting bagi auditor untuk memanfaatkan keterampilan menyimak yang Auditor juga dapat memperluas prosedur substantive lainnya untuk menanggapi
efektif selama proses pengajuan pertanyaan. Auditor harus terus memperhatikan risiko kecurangan yang lebih tinggi. Dalam beberapa contoh, auditor mungkin
dengan mempertahankan kontak mata, mengangguk sebagai tanda setuju, atau mengkonfirmasi setiap transaksi, dan bukan keseluruhan saldo akun, terutama untuk
memperlihatkan tanda-tanda pemahaman lain. Auditor juga harus berusaha untuk transaksi bernilai besar yang dicatat menjelang akhir tahun.
tidak membentuk terlebih dahulu ide-ide tentang informasi yang diberikan.
Sering kali risiko kecurangan ini tinggi untuk akun-akun yang didasarkan
Mengamati Petunjuk Perilaku pada estimasi subjektif manajemen. Untuk menanggapi risiko yang lebih tinggi
bahwa manajemen menggunakan asumsi yang tidak tepat dalam mengestimasi saldo
Auditor yang mahir dalam menggunakan pengajuan pertanyaan akan mengevaluasi akun, seperti penyisihan untuk keusangan persediaan, auditor dapat memanfaatkan
petunjuk lisan dan nonlisan ketika mendengarkan pihak yang diwawancarai. spesialis guna membantu mengevaluasi keakuratan dan kelayakan asumsi-asumsi
Petunjuk-petunjuk lisan,, dapat mengindikasikan kegugupan, ketidaktahuan, atau kunci.
bahkan kebohongan responden. Penggunaan pengajuan pertanyaan juga
memungkinkan auditor mengamati perilaku nonlisan. Investigator yang Implikasi Audit Lainnya
berpengalaman akan memperhatikan bahwa subjek yang tidak nyaman memberikan
jawaban atas pertanyaan yang sering kali mempertontonkan banyak perilaku Standar auditing mengharuskan auditor memperhitungkan implikasi bagi aspek audit
nonlisan. Auditor yang belum berpengalaman harus berhati-hati ketika mereka mulai lainnya. Sebagai contoh, kecurangan yang melibatkan penyalahgunaan kas dari dana
melihat sikap yang tidak biasa, dan mereka harus mendiskusikan kekhawatirannya kas kecil yang berjumlah sedikit biasanya dianggap tidak signifikan oleh auditor,
dengan anggota senior tim audit sebelum melakukan apa pun untuk merespons kecuali masalah itu melibatkan manajemen dari tingkat yang lebih tinggi, yang
perilaku itu. mungkin mengindikasikan persoalan yang lebih luas menyangkut integritas
manajemen. Hal ini mungkin menunjukkan kepada auditor akan perlunya
Tanggung Jawab Lain Apabila Dicurigai Ada Kecurangan mengevaluasi kembali penilaian risiko kecurangan serta dampaknya terhadap sifat,
waktu, dan luas bukti audit.
Apabila auditor curiga bahwa mungkin ada kecurangan, standar auditing
mengharuskan auditor memperoleh bukti tambahan untuk menetukan apakah Apabila auditor menetapkan bahwa kecurangan mungkin saja terjadi,
kecurangan yang material sudah terjadi. standar auditing mengharuskan auditor membahas masalah itu serta pendekatan
audit untuk investigasi lebih lanjut dengan tingkat manajemen yang tepat, sekalipun
Analisis Perangkat Lunak Audit masalah itu mungkin dianggap tidak penting. Tingkat manajemen yang tepat paling
tidak harus satu tingkat di atas orang-orang yang terlibat, serta manajemen senior
Auditor sering kali menggunakan perangkat lunak audit seperti ACL atau IDEA dan komite audit. Jika auditor yakin bahwa manajemen senior mungkin terlibat
untuk menentukan apakah mungkin ada kecurangan. Auditor menggunakan dalam kecurangan itu, auditor harus membahas masalahnya langsung dengan komite
perangkat lunak audit, termasuk alat bantuspreadsheet dasar seperti Excel, untuk audit.
memilah transaksi atau saldo akun ke dalam beberapa subkategori guna diuji lebih
lanjut. Auditor juga memakai alat bantuspreadsheet dasar, seperti Excel, untuk Penemuan bahwa ada kecurangan juga berimplikasi bagi laporan auditor
melaksanakan prosedur analitis pada tingkat disagregat. Tren yang tidak biasa, yang perusahaan publik mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
PCAOB Standard 5 menyataka bahwa kecurangan sebesar berapa pun oleh
setidaknya manajemen senior harus dianggap sebagai defisiensi yang signifikan, dan pengujian yang dilakukan serta memberikan informasi untuk di review,
mungkin merupakan kelemahan yang material dalam pengendalian internal atas
maka auditor biasanya memasukkan jadwal dari hasil atas prosedur
pelaporan keuangan. Hal ini mencakup kecurangan oleh manajemen senior yang
menimbulkan salah saji yang tidak material sekalipun. Jika auditor memutuskan audit yang dilakukan.
bahwa kecurangan oleh manajemen senior merupakan kelemahan yang material,
laporan auditor mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan akan TAHAP III :
memuat pendapat tidak wajar.
Melakukan Generalisasi dari sampel ke populasi
Tingkat pengecualian sampel (sample exception rate =SER) dapat dengan
mudah dihitung dari hasil sampel actual. SER sama sama dengan jumlah
actual pengecualian dibagi dengan ukuran sampel actual. Jadi, salah jika
TAHAP II :
auditor menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi adalah tepat
sama seperti tingkat pengecualian sampel. Karena hanya ada peluang
Memilih sampel
yang kecil hal itu akan identik. Menurut metode nonstatistik, auditor
Setelah menentukan ukuran sampel awal bagi aplikasi sampling audit,
menggunakan dua cara untuk menggeneralisasikan dari sampel
auditor harus memilih item-item dalam populasi untukmemasukkan
kepopulasi, yaitu :
sampel. Auditor dapat memilih sampel dengan menggunakan metode
1. Menambah estimasi kesalahan sampling ke SER guna mencapai
probabilistik atau nonprobabilstik yang telah dibahas . untuk
tingkat pengecualian atas yang dihitung (CUER) bagi ARACR
meminimalkan kemungkinan klien mengubah item-item sampel yang
tertentu.
dipilih. Auditor juga harus mengendalikan sampel setelah klien
2. Mengurangi tingkat pengecualian sampel (SER) dari tingkat
menyediakan dokumen. Beberapa item sampel tambahan dapat saja
pengecualian yang dapat ditoleransi (TER), untuk menemukan
dipilih sebagai cadangan untuk mengganti setiap item yang masih
kesalahan sampling yang dihitung (TER-SER) dan mengevaluasi
kosong dalam sampel awal.
apakah hal tersebut cukup besar untuk menyimpulkan bahwa tingkat
Melakukan Prosedur Audit
pengecualian populasi yang sebenarnya dapat diterima.
Auditor melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa setiap item
dalam sampel untuk menentukan apakah sampel tersebut konsisten
dengan definisi atribut dan dengan mempertahankan catatan mengenai
semua pengecualian yang ditemukan. Jika prosedur audit untuk aplikasi
sampling telah selesai, auditor akan memiliki ukuran sampel dan
jumlah pengecualian untuk setiap atribut. Untuk mendokumentasikan
SAMPLING ATRIBUT 5. Buat estimasi atau perkiraan mengenai tingkt penyimpangan di
dalam populasi, yaitu jumlah penyimpangan di dalam sampel dibagi
Yang dimaksud dengan sampling atribut adalah suatu dengan besarnya sampel
metode untuk melakukan perkiraan atau estimasi terhadap sebagian 6. Tentukan tingkat keyakinan, biasanya dalam presentase.
dari populasi yang mengandung karakter atau atribut tertentu yang 7. Tentukan besarnya sampel dengan mempertimbangkan hal-hal
menjadi perhatian atau menjadi tujuan audit seorang auditor. sebagai berikut:
Sampling ini terutama digunakan dalam pengujian-pengujian a. Risiko data yang dapat diterima
pengendalian intern. Sampling atribut digunakan untuk membuat b. Tingkat kesalahan yang dapat ditolelir
kesimpulan mengenai tingkat kejadian di dalam populasi, dan c. Perkiraan mengenai tingkat penyimpanga dalam populasi
biasanya digunakan untuk menguji tingkat ketaatan terhadap d. Pengaruh besarnya populasi
prosedur di dalam populasi, dan biasanya digunakan untuk menguji e. Metode sampling yang digunakan, apakah sampling fixed-
tingkat ketaatan terhadap prosedur di dalam sistem pengendalian sample-size, sampling sekuensial, atau sampling temuan
intern sebagai sarana untuk mengetahui apakah ketentuan- 8. Pilih sampel secara acak
ketentuan yang dibuat manajemen telah ditaati. 9. Lakukan prosedur audit
Sebagai contoh misalnya auditor ingin menentukan 10. Lakukan evaluasi hasil audit sampel pada langkah 9 dengan cara
prosentase banyaknya bukti pembayaran yang tidak didukung sebagai berikut:
dengan bukti-bukti tertentu atau tidak diotorisasi oleh pejabat yang a. Hitung tingkat penyimpangan
berwenang. Untuk menguji pengendalian intern tersebut auditor b. Pertimbangkan risiko sampling
dapat menggunakan salah satu dari tiga metode sampling, yaitu c. Pertimbangkan aspek kualitatif dari penyimpangan tersebut
estimasi atribut (sampling fixed-sample-size), sampling sekuensial d. Buat kesimpulan secara menyeluruh mengenai pengendalian
(sampling atribut keputusan atau stop or go sampling) dan sampling intern.
temuan (discovery sampling). Langkah-langkah dalam sampling
atribut:
1. Tentukan tujuan pengujian yang hendak dilakukan oleh auditor
2. Definisikan populasi dan satuan atau unit samplingnya
3. Definisikan atribut yang menjadi objek pengukuran dan apa yang
dimaksudkan dengan penyimpangan
4. Tentukan tingkat kesalahan tertinggi yang dapat ditolelir