You are on page 1of 3

Motivator Indonesia Asia , Motivator Indonesia Muda , Motivator Indonesia

Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta di seminar motivasi atau
training motivasi saya agar memiliki mental kaya.

Beberapa waktu yang lalu, saya diajak talkshow bareng Aa Gym, Sandiaga Uno, dan
Mas Mono. Setelah itu, kami langsung lunch bersama. Alhamdulillah, sebagai tuan
rumah, Aa Gym yang mengambilkan nasi untuk saya, persis 10 tahun yang lalu.
Demikian pula Sandiaga Uno, walaupun bukan tuan rumah, menambahkan nasi untuk
saya. Masya Allah, inilah dua guru sejati, karena benar-benar rendah hati. Saya
sebagai murid sampai malu sendiri.

ippho-tung-desem-seminar-motivasi-kerja-seminar-motivasi-karyawan-sukses

Suatu ketika, mungkin tahun 2011 atau 2012, saya melihat Pak Sandiaga (dan dia
tidak melihat saya) naik pesawat biasa. Bukan Garuda Indonesia. Bukan business
class. Ada seorang asisten di sampingnya, tapi dia tetap menenteng barangnya sendiri.
Ah, itu kan biasa. Ya, memang biasa. Menjadi luar biasa karena saat itu ia termasuk
dalam 30 orang terkaya di Indonesia!

Pernah juga saya diundang sarapan sama Tung Desem Waringin, pelatih kondang di
Indonesia, di sebuah restoran di lapangan golf. Awalnya cuma sarapan, tahu-tahu
kami ngobrol lebih dari 5 jam! Tidak terasa! Cuaca yang panas dan tidak ber-AC,
sama sekali tidak berhasil mengusik dan mengusir kami. Ketika saya mau membayar,
eh ternyata Pak Tung sudah duluan membayar. Rupanya dia telah meletakkan kartu
kreditnya di kasir sejak awal.

ippho-tung-seminar-motivasi-kerja-seminar-motivasi-karyawan-pegawai

Inilah yang disebut mental kaya. Gemar melayani, gemar mentraktir. Betapa banyak
orang di sekitar kita yang bersikap sebaliknya. Ngarep-ngarep ditraktir. Nggak heran,
semakin nyungsep hidupnya. Saran saya, setiap kali ada kesempatan, usahakan untuk
mentraktir. Walaupun dia yang jadi atasan, walaupun dia yang lebih kaya. Lagi-lagi,
ini soal mental kaya. Seperti kemarin, saya ditraktir sate kambing sama mantan staf
saya, Gerry. Zaman saya susah dulu, saya sudah terbiasa mentraktir. Apalagi
sekarang, yang insya Allah nggak susah lagi. Btw, mentraktir itu bagian dari sedekah.
Siap?

Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta untuk bersikap tangguh.
Saya pun bertanya.
Mana yang lebih besar? Semangatmu? Atau alasanmu? Kalau alasan yang dipilih,
tentulah sudah ketebak gimana nasibmu. Gitu-gitu melulu.

motivator-bisnis-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-sukses

motivator-bisnis-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-sukses

Beralasan dan bermalasan itu dekat sekali dengan sikap 'menyerah'. Ujung-ujungnya,
gagal dan terjungkal.

Menyerah, itu BUKAN menunjukkan besarnya HAMBATAN, tapi itu cuma


menunjukkan besarnya alasan dan kemalasan.

motivator-bisnis-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-sukses

Jangan malas. Yang nyaman belum tentu baik. Yang serba menantang juga belum
tentu baik. Apa yang membuatmu bertumbuh, itu yang terbaik.

Jangan malas. Tak perlu membandingkan sukses kita dengan orang lain. Nggak akan
ada habis-habisnya. Bandingkan saja dengan pencapaian kita tahun sebelumnya.

Jangan malas. Orang -orang yang percaya pada KEINDAHAN IMPIAN dan
keindahan masa depannya, mana mungkin bermalasan?

Jangan malas. Sukses yang dilandasi dengan kegigihan dan kejujuran, akan lebih
langgeng. Bahkan orang tersebut akan lebih dihargai daripada kesuksesan dan
pencapaiannya.

Sukses dan keberuntungan berpihak pada mereka yang terus-menerus mencoba, terus-
menerus belajar, dan terus-menerus beramal.

Share tulisan ini kalau Anda setuju. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Bukan saja di rumah, di kantor juga ada masalah. Saya sebagai motivator Indonesia,
tepatnya pembicara seminar sering mengingatkan hal ini. Lebih sering melalui
seminar motivasi dan training motivasi.
motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-favorit-motivator-youtube
motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-favorit-motivator-youtube

Perlukah kuatir? Tidak perlu. Kalau setiap ujian saja guru menyiapkan jawabannya
untuk murid-muridnya, apalagi Tuhan kepada hamba-hamba-Nya.
motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-favorit-motivator-youtube

motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-favorit-motivator-youtube

Guru pun tahu persis, mana ujian untuk anak SD, mana ujian untuk anak SMP.
Apalagi Tuhan kepada hamba-hamba-Nya.

Semoga teman-teman yang punya masalah di rumah atau di kantor, termasuk masalah
utang, segera tersolusikan. Aamiin. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

You might also like