Professional Documents
Culture Documents
Efek Mulsa Jerami Dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman Amaranthus SP (Bayam)
Efek Mulsa Jerami Dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman Amaranthus SP (Bayam)
Disusun oleh :
1. Susi Fatmasari (13320086)
2. Nuke Hawarizqi (13320098)
3. Dwi Retnoningsih (13320106)
4. Muchamad Khundori (13320117)
5. Umidah (13320129)
A. Latar Belakang
Pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia, komoditas
hortikultura yang meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan
tanaman hias merupakan salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi
baru pada sektor pertanian. Bahkan beberapa produk komoditas
sayuran Indonesia telah menjadi mata dagang ekspor dan sumber
devisa negara. Oleh karena itu, produksi, produktivitas, dan
kualitas sayuran nasional perlu ditingkatkan terutama untuk jenis
sayuran potensial yang selama ini belum mendapat perhatian. Salah
satu jenis komoditas sayuran potensial dan layak dikembangkan
secara intensif adalah bayam (Amaranthus sp). bayam
(Amaranthus sp) diketahui berasal dari sebagian wilayah Amerika
tropik. Tanaman ini dikenal sebagai sayuran yang kaya akan zat
besi dan biasanya dimasak sebagai sayur bayam, sebagai lalapan,
dan juga keripik bayam. Selain sebagai tanaman sayur, akar bayam
juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Bayam dapat tumbuh pada
berbagai jenis tanah.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pemberian mulsa jerami dapat mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tanaman pada bayam (Amaranthus
sp)?
2. Apakah pemberian mulsa jerami dapat mempengaruhi
jumlah daun pada bayam (Amaranthus sp)?
3. Apakah pemberian mulsa jerami dapat mempengaruhi lebar
daun pada bayam (Amaranthus sp)?
4. Apakah pemberian pupuk NPK dapat mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tanaman pada bayam (Amaranthus
sp)?
5. Apakah pemberian pupuk NPK dapat mempengaruhi
jumlah daun pada bayam (Amaranthus sp)?
6. Apakah pemberian pupuk NPK dapat mempengaruhi lebar
daun pada bayam (Amaranthus sp)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian mulsa jerami terhadap
tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp)
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian mulsa jerami terhadap
jumlah daun pada tanaman bayam (Amaranthus sp)
3. Untuk mengetahui pengeruh pemberian mulsa jerami terhadap
lebar daun pada tanaman bayam (Amaranthus sp)
4. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap
tinggi tanaman pada tanaman bayam (Amaranthus sp)
5. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap
jumlah daun pada tanaman bayam (Amaranthus sp)
6. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap
lebar daun pada tanaman bayam (Amaranthus sp)
D. Manfaat
Bagi mahasiswa :
Bagi peneliti :
1. Peneliti dapat mengetahui teknik penanaman bayam (Amaranthus
sp)dengan menggunakan pupuk yang tepat
2. Peneliti dapat mengetahui teknik budidaya bayam (Amaranthus
sp)sehingga hasilnya lebih unggul
Bagi pembaca :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bayam (Amaranthus sp).
a. Klasifikasi
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-
urat daun yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda,
hijau tua, hijau keputih-putihan, sampai berwarna merah. Daun bayam
liar umumnya kasap (kasar) dan kadang berduri (Azmi, 2007).
e. Bunga
f. Biji
g.Syarat Tumbuh
1. Iklim
2. Tanah
Amaranthus sp (bayam)
termasuk komoditi sayuran
yang perlu dikembangkan
untuk bidang pangan dan
kesehatan.
Penyelesaian masalah
METODOLOGI PENELITIAN
N N1 P1 N2 P1 N3 P1 M1 P1 M2 P1 M3 P1
3
NMN1 P2 N2 P2 N3 P2 M1 P2 M2 P2 M3 P2
3
3
N N1 P3 N2 P3 N3 P3 M1 P3 M2 P3 M3 P3
N N1 P4 N2 P4 N3 P4 M1 P4 M2 P4 M3 P4
3
N N1 P5 N2 P5 N3 P5 M1 P5 M2 P5 M3 P5
3
Keterangan :
N1 : Pupuk NPK 25 %
N2 : Pupuk NPK 50 %
N3 : Pupuk NPK 75 %
M1 : Mulsa 25 %
M2 : Mulsa 50 %
M3 : Mulsa 75 %
P1 : Ulangan 1
P2 : Ulangan 2
P3 : Ulangan 3
P4 : Ulangan 4
P5 : Ulangan 5
D. Pelaksanaan Percobaan
1. Pengolahan tanah
Pembuatan bedengan: lebar 1m-1,5 m, panjang disesuaikan
dengan tanah yang ada. Tanah diolah sampai matang dan diberi
pupuk organik 2 minggu sebelum ditanami.
2. Seleksi Benih
3. Menyebar benih
4. Seleksi bibit
Bibit bayam dipilih yang sehat - sehat dan bibit yang telah rusak
oleh hama atau penyakit jangan dipakai.
5. Perawatan
Tanaman bayam disiram sehari sekali, bila tidak turun hujan.
Selain itu, tanaman bayam harus disiangi bila sudah mulai
ditumbuhi gulma.
6. Pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK dan Mulsa jerami
dengan perbandingan dosis yang sama antara keduanya.
Pemupukan dilakukan hanya satu kali saja. Ada 3 dosis yang
dipakai dalam penelitian ini yaitu 25%, 50%, 75 %.
E. Tehnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi merupakan metode pengamatan yang membantu
dalam pengumpulan data, dalam metode ini penulis mengadakan
pengamatan dan pencatatan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun,
serta lebar daun pada tanaman Amaranthus sp (bayam). Observasi
dilakukan setiap satu minggu sekali pada hari selasa.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan bantuan dalam pengambilan
gambar pada saat proses penelitian berlangsung dan alat yang
digunakan adalah kamera.
3. Telaah Kepustakaan
Metode ini merupakan kegiatan mengkaji literatur-literatur,
penelitian –penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian
ini serta beberapa jurnalyang relevan dengan penelitian ini. Metode
ini digunakan untuk melengkapi landasan teori dan pembahasan.
F. Analisis data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis Variansi (ANAVA)
dua jalur pada tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui adanya
pengaruh yang signifikan pada program SPSS 16.0 dengan menguji
hipotesis yang telah dijelaskan diatas.