You are on page 1of 37

PAPER PENGUJIAN DAN EVALUASI TEKSTIL III

Standar Oeko-Tex 100 Pakaian Bayi

Oleh :
Nama : Ririn Anjasni Surya Dewi
NPM : 16020015
Grup : 2-K1
Dosen : NM. Susyami H. S.Teks., M.Si.
Asisten : Wulan S. S.ST., MT.

KIMIA TEKSTIL
POLITEKNIK STTT BANDUNG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah kelahiran bayi
yang cukup banyak setiap tahunnya. Standar produk pakaian bayi diberlakukan
untuk meningkatkan kualitas produk yang beredar di Indonesia maupun diseluruh
dunia, selain untuk melindungi keamanan, kesehatan, dan keselamatan anak.
Standardisasi telah menjadi bagian integral dalam kegiatan perdagangan
internasional. Kesiapan dalam bidang standardisasi akan memperlancar transaksi
perdagangan dan meningkatkan perkembangan produk lokal ke pasar domestik
maupun global.

Standar Oeko-Tex 100 merupakan salah satu standar Internasional untuk


produk. Setiap tahun standar ini melakukan update perubahan atau penambahan
parameter baru. Hal ini termasuk menambahkan zat baru yang tidak boleh
terkandung, meskipun sebelumnya diperbolehkan, karena setelah diteliti dianggap
berbahaya bagi kesehatan. Saat ini, diketahui Standar Oeko-Tex 100 telah
menguji sekitar lebih dari 300 zat yang dianggap berbahaya dan tidak boleh
digunakan dalam produk. Jumlah zat yang terlarang terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 1992 sebagai awal pengujian hanya sekitar 100-an zat, tetapi hingga
tahun ini sudah lebih dari 300 zat.

Sebagai komsumen, adanya standar ini juga mengukur kualitas dan jaminan
sebuah produk aman untuk digunakan serta dapat melakukan perbandingan
dengan produk yang ada dipasaran. Selain itu, Standar Oeko-Tex 100 ini
membantu produsen mengetahui dengan pasti seberapa jauh kualitas produk
mereka dibanding kompetitornya.
Standardisasi juga berperan sebagai acuan dalam pemantapan struktur
industri sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, pemberlakuan standardisasi
dilakukan sebagai perlindungan konsumen khususnya dari serbuan produk impor
berkualitas rendah dan membahayakan kesehatan, keamanan, keselamatan, serta
kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pakaian bayi menjadi produk yang paling diperhatikan karena bayi butuh
priotitas paling tinggi untuk dilindungi sebab kulit seorang bayi masih sangat
rentan dan sensitif. Selama ini, tidak sedikit pakaian bayi yang masih ditemukan
mengandung bahan yang dapat menyebabkan iritasi dan bahan berbahaya lain
seperti karsinogen, yaitu kandungan zat warna atau logam berat yang terekstrasi
serta formaldehida.

1.2 Tujuan

Tujuan ditulisnya paper ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Standar Oeko-Tex 100 untuk pakaian bayi

2. Mengetahui metode pengujian dan syarat yang harus dipenuhi untuk


mendapatkan sertifikat standar Oeko-Tex 100 untuk pakaian bayi

1.3 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan dilakukan melalui studi pustaka, yaitu suatu metode


didalam pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian terhadap
sumber-sumber yang autentik seperti dengan membaca buku-buku, serta literatur
dari internet yang berhubungan dengan permasalahan.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Standar Oeko-Tex 100

Standar Oeko-Tex 100 merupakan sistem uji dan sertifikasi yang independen
dan mendunia untuk produk tekstil mentah, semi-jadi, dan jadi dalam semua
tingkat pemrosesan, serta bahan pelengkap yang digunakan. Asosiasi
Internasional untuk Riset dan Pengujian di Bidang Ekologi Tekstil dan Kulit
(OEKO-TEX®) memiliki sekretariat yang beralamat Genferstrasse 23, 8002
Zürich, Switzerland.

Sejak diperkenalkan pada tahun 1992, fokus sentral Standar Oeko-Tex 100
telah mengembangkan kriteria uji, nilai batas, dan metode uji berbasis ilmu
pengetahuan. Dengan basis daftar prosedurnya yang komprehensif dan ketat,
dengan ratusan zat individual yang diregulasikan.

Untuk mencapai tujuan menjadi label produk yang dapat dipercaya oleh
konsumen dan standar keamanan produk yang seragam dalam menilai zat-zat
berbahaya bagi produsen tekstil dan pakaian, maka Sistem Oeko-Tex 100
memiliki komponen-komponen berikut:

 Kriteria pengujian yang sesuai dengan hubungan antara tekstil dan manusia
dengan lingkungan, yang memiliki dasar ilmiah dan bersifat seragam secara
global.

 Evaluasi ulang tahunan dan pengembangan lebih lanjut nilai-nilai batas dan
kriteria yang telah ditetapkan

 Pengujian dan sertifikasi produk tekstil oleh lembaga penguji independen


dengan keahlian yang sesuai

 Pengujian bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi tekstil di semua
tahapan produksi (prinsip modular)

 Pemakaian bahan baku yang disertifikasi Standar Oeko-Tex 100 akan


menimbulkan efek sinergi dalam pengujian, termasuk pengurangan biaya
pengujian

 Kesesuaian produk sebagai hasil dari manajemen mutu operasional


perusahaan

 Audit Perusahaan untuk memastikan prosedur sertifikasi yang optimal serta


memberi dukungan terarah bagi jaminan mutu operasional perusahaan

 Pengawasan produk dengan cara tes pengendalian secara berkala di pasar dan
pemeriksaan lokasi produksi oleh auditor independen dari Asosiasi Oeko-Tex
100

Dengan pengalamannya yang berabad-abad, Standar Oeko-Tex 100


berkontribusi terhadap keamanan produk yang tinggi dan efektif dari sudut
pandang konsumen. Pada saat yang bersamaan, kriteria uji dan nilai batas dalam
banyak kasus berkembang ke luar standar nasional dan internasional yang berlaku.
Pemeriksaan produk secara ekstensif dan audit perusahaan yang teratur juga
menjamin bahwa industri ini memiliki kesadaran kelestarian global terhadap
penggunaan bahan kimia secara bertanggung jawab. Dengan konsep ini, Standar
Oeko-Tex 100 telah mengemban peran pelopor selama bertahun-tahun.

2.2 Aplikasi

Standar ini berlaku untuk roduk tekstil dan kulit serta artikel-artikel dari
semua tingkatan produksi, termasuk aksesori testil dan non tekstil. Standar ini
juga berlaku untuk matras, produk yang terbuat dari bulu dan bulu halus, busa,
kain pelapis dan material lain dengan karakteristik serupa.

2.3 Label Oeko-Tex Standar 100

Tanda Oeko-Tex Standar 100 “Terpercaya dalam tekstil-Telah teruji


terhadap zat berbahaya menurut Oeko-Tex Standar 100” mengacu pada
pemberian label yang diaplikasikan kepada produk tekstil atau pada produk
aksesoris. Jika pada persyaratan umum dan khusus pemberian otorisasi telah
dipenuhi dan otosisasi penggunaan label telah diberikan oleh institusi atau badan
sertifikasi resmi (Lampiran 1) dibawah naungan Asosiasi Internasional untuk
penelitian dan pengujian dibidang ekologi tekstil.

Sejalan dengan nilai kepentingannya, Label “Terpercaya dalam


tekstil-Telah teruji terhadap zat berbahaya menurut Oeko-Tex Standar
100” dilindungi secara menyeluruh sebagai merek dagang. Untuk memperkuat
perlindungan hukumnya, bukan label itu saja namun berbagai elem lainnya (yang
digunakan secara global) dan kata Oekotex, Oeko-Tex atau OEKO-TEX juga
didaftarkan sebagai merek dagang secara terpisah.
Gambar 1. Label Standar Oeko-Tex 100

Agar bisa melabeli produknya dengan nomor lisensinya sendiri, setiap


perusahaan pakaian jadi harus terlibat secara aktif dalam sistem sertifikat
Oeko-Tex Standar 100 pada tahapan produksinya. Produk jadi tidak boleh
ditandai dengan beberapa label Oeko-Tex Standar 100 atau dengan nomor
sertifikat yang telah digunakan untuk komponen individu yang disertifikasi.

Dengan keterlibatan kontraktual, dipastikan bahwa produsen pakaian jadi


tidak hanya memenuhi persyaratan Katalog kriteria Oeko-Tex Standar 100 dalam
setiap kasus yang berhubungan dengan kontrak, namun keamanan produk yang
disyaratkan juga akan diintegrasikan secara konsisten dalam Sistem Jaminan
Mutu perusahaan.

2.4 Kelas produk

Kelas produk dalam konteks satndar ini adalah kelompok artikel yang
berbeda dan dikategorikan menurut penggunaan. Kelas produk secara umum
berbeda pada persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk melalui pengujian
yang berlaku. Kelas produk dibagi menjadi empat yaitu :

 Kelas Produk I:
Barang untuk bayi dan anak-anak hingga usia 3 tahun (pakaian dalam,
romper, pakaian, aksesoris, sprei, produk handuk, dll.)

 Kelas Produk II:


Barang yang kontak langsung dengan kulit (pakaian dalam, sprei, kaus, kaus
kaki, dll.)
 Kelas Produk III:
Barang yang digunakan jauh dari kulit atau sedikit saja bagian yang kontak
dengan kulit (jaket, mantel, dll.)

 Kelas Produk IV:


Produk pelengkap atau material dekorasi (gorden, taplak meja, bahan pelapis
sofa, dll.)

2.5 Produk Berbahaya dengan Zat Aktif Kimia

Produk berbahaya dalam konteks standar ini adalah semua persiapan yang
disertakan kedalam material serat atau digunakan dalam tahapan pemrosesan
produk tekstil selanjutnya

2.5.1 Produk dengan Zat Aktif Biologi

Produk dengan zat aktif biologi dalam konteks standar ini adalah
produk-produk berbahan kimia aktif yang digunakan untuk tujuan untuk
menghancurkan, menghalangi, memberikn efek menghilangkan bahaya,
mencegah tindakan dari atau jika tidak menggunakan efek pengendalian
organisme apapun melalui cara kimia maupun biologi.

2.5.2 Produk Tahan Api

Produk tahan api dalam kontes standar ini adalah produk berbahan kimia
aktif yang digunakan dengan maksud untuk mengurangi kemampuan untuk
dapat terbakar dan menyala.

2.6 Persyaratan

Prasyarat untuk sertifikasi produk sesuai dengan Standar 100 Oeko-Tex


adalah bahwa semua bagian dari suatu barang memenuhi kriteria yang diminta,
selain dari kain bagian luar, misalnya, juga benang jahit, isi, cetakan, dll., serta
aksesori non-tekstil, seperti kancing, ritsleting, keling, dll.

Prasyarat tambahan adalah keberadaan dan aplikasi dari prosedur jaminan


kualitas operasional serta penandatangan pernyataan pertanggungjawaban dan
kepatuhan oleh pemohon yang mengikat secara hukum.
2.6.1 Persyaratan Produk Khusus

Selain pensyaratan umum untuk sertifikasi menurut Oeko-Tex standar


100, persyaratan khusus produk harus dipenuhi oleh setiap komponen.
Pendekatan ini juga berlaku untuk produk tekstil yang tidak biasa seperti
mebel, ayunan, kereta bayi, tempat tidur dan lain sebagainya.

2.6.2 Persyaratan Terikat menggunakan Produk-produk dengan Zat Aktif Biologi

Ketika menggunakan zat aktif biologi, maka dibedakan antara material


dan agen biologi yang disertakan kedalam serat, proses tekstil maupun tahap
pemrosesan selanjutnya.

a) Material Serat dengan Sifat Zat Aktif Biologi

Material ini diterima untuk sertifikasi menurut Oeko-Tex Standar


100 jika penilaian menyeluruh oleh Oeko-Tex dari sudut pandang
ekologi manusia menunjukkan bahwa penanganan yang dilakukan
menurut rekomendasi pabrikan produk tidak bebahaya bagi kesehatan
manusia.

b) Proses Penyempurnaan dengan Zat Aktif Biologi

Produk ini diterima untuk sertifikasi menurut Oeko-Tex Standar 100


jika penilaian menyeluruh oleh Oeko-Tex dari sudut pandang ekologi
manusia menunjukkan bahwa penanganan yang dilakukan menurut
rekomendasi pabrikan produk tidak bebahaya bagi kesehatan manusia.

2.6.3 Persyaratan Terkait Penggunaan Produk Tahan Api

Ketika menggunakan produk-produk tahan api, maka dibedakan diantara


material serat yang telah menerima sifat-sifat tahan api pada saat pemintalan
(kopolimer aditif) dan proses penyempurnaan dengan menggunakan produk
tahan api dalam tahapan pemrosesn selanjutnya.

a) Material Serat dengan Sifat Tahan Api

Material ini diterima untuk sertifikasi menurut Oeko-Tex Standar


100 kelas produk I-IV jika penilaian menyatakan bahwa serat-serat
tersebut dapat digunakan dari sudut pandang ekologi manusia dengan
adanya larangan.

b) Proses Penyempurnaan dengan Produk Tahan Api

Proses penyempurnaan diterima untuk sertifikasi menurut Oeko-Tex


Standar 100 kelas produk I-IV jika penilaian menyatakan bahwa
serat-serat tersebut dapat digunakan dari sudut pandang ekologi manusia
dengan adanya larangan.

2.7 Manajemen Mutu Standar Oeko-Tex 100

2.7.1 Jaminan Mutu Standar

Sistem pengujian dan sertifikasi menurut Oeko-Tex Standar 100 yang


bersifat suka rela didasarkan pada tanggung jawab individu dari
masing-masing produsen di sepanjang rantai produksi tekstil. Dengan
membuat Pernyataan Kesesuaian, perusahaan secara hukum mengikatkan diri
terhadap kesepakatan bahwa mutu sampel produk yang mewakili, yang diuji
oleh lembaga yang bersangkutan, akan sama dengan mutu produk-produk
dari produksi saat ini selama masa berlakunya Sertifikat Oeko-Tex Standar
100.

Persyaratan awal untuk pemberian sertifikasi adalah bukti keberhasilan


pelaksanaan sistem Jaminan Mutu yang menjamin bahwa teknik pengolahan,
bahan pewarna dan bahan pendukung, serta formula dan komposisi bahan
seperti yang ditetapkan dalam Permohonan Sertifikasi bisa terus-menerus
dilaksanakan.

Jika pemegang lisensi bekerja sama dengan perusahaan atau importir lain,
maka pemegang lisensi bisa mendelegasikan sebagian dari tanggung jawab
akan manajemen mutu kepada pihak ketiga tersebut. Namun pihak ketiga
juga harus membuktikan bahwa mereka telah melakukan tindakan-tindakan
yang diperlukan untuk memastikan mutu produk yang berhubungan dengan
manusia dan lingkungan hidup (Ekologi Manusia) dalam perusahaan mereka.
Jika terjadi perubahan mutu pada produk yang disertifikasi akibat
perubahan teknik pengolahan, penggunaan formula baru, atau bahan pewarna
dan bahan aditif yang lain, maka produk tekstil harus diuji ulang oleh
lembaga penguji yang semestinya, dan sifat-sifat produk tersebut
didokumentasikan dalam Sertifikat yang diperluas cakupannya.

2.7.2 Manajemen Mutu Asosiasi Oeko-Tex

Asosiasi Internasional Oeko-Tex Standar 100 memberikan sumbangan


bagi keamanan produk serta menjamin standar pengujian dan perlindungan
label Oeko-Tex Standar 100 yang terdaftar dengan menggunakan berbagai
cara. Antara lain:

 Sistem pengujian yang seragam secara global, seperti didefinisikan


dalam Oeko-Tex Standar 100 dan Buku Panduan internal

 Pelatihan serta pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam acara


pertemuan teknis rutin dan pertemuan badan ahli yang dihadiri
perwakilan dari semua lembaga penguji yang berwenang

 Penelitian dan pengembangan kriteria

 Uji antar-laboratorium (ringtest) di antara lembaga penguji

 Audit lembaga penguji oleh perwakilan Asosiasi Internasional


OEKO-TEX untuk memantau kualitas pengujian dan memberikan
pelatihan agar kualitas tersebut bisa dicapai

 Audit-Perusahaan untuk memastikan pelaksanaan prosedur


sertifikasi yang optimal serta memberi dukungan terarah bagi
jaminan kualitas operasional perusahaan

2.7.3 Uji Pengendalian

Asosiasi Internasional Oeko-Tex Standar 100 setiap tahunnya


membiayai pengendalian produk untuk minimal 20% dari semua sertifikat
yang dikeluarkan. Lembaga anggota yang berwenang membeli
produk-produk berlabel Oeko-Tex Standar 100 yang tersedia secara bebas di
toko dan memeriksa apakah sifat-sifat produk yang berhubungan dengan
manusia dan lingkungan (Ekologi Manusia) sesuai dengan Pernyataan
Kesesuaian yang dibuat oleh pihak produsen, sama dengan mutu sampel uji.

Pengujian produk pada tahap awal dilakukan terhadap bahan sampel


yang disediakan produsen. Apabila terjadi ketidaksesuaian terhadap kriteria
yang diminta, maka pemegang lisensi yang bersangkutan akan segera diminta
oleh lembaga Oeko-Tex Standar 100 Institut yang bersangkutan untuk
sesegera mungkin memperbaiki cacat yang teridentifikasi dan untuk
menyerahkan sampel dari proses produksi yang telah diperbaiki, guna diuji
ulang.

Ketidaksesuaian yang berulang kali terjadi selama proses pengendalian


produk bisa mengakibatkan ditariknya Sertifikat Oeko-Tex Standar 100 yang
dimiliki saat ini.

2.8 Nilai-Nilai Batas

Nilai-nilai batas yang ditetapkan oleh Oeko-Tex Standar 100 untuk pakaian
bayi dilampirkan pada lampiran (Appendix 4 & 5 serta Appendix 6 & 7).

2.9 Produk Pakaian Bayi di Indonesia

Pakaian bayi merupakan kebutuhan yang perlu dipersiapkan sebelum bayi


lahir. Ada banyak macam pakaian bayi dari mulai jenisnya, modelnya, warnanya,
serta bahannya. Dalam memilih pakaian bayi tidak hanya dengan kriteria bagus
atau harganya saja, karena bayi yang baru lahir kulitnya masih sangat sensitif
serta masih terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan maka dari itu untuk
membeli pakaian bayi perlu diperhatikan. Produk pakaian bayi di Indonesia yang
sudah memiliki standar Oeko-Tex 100 antara lain Libby Baby dan Velvet Junior.
Pemilihan standar pakaian untuk bayi ini sangat penting diperhatikan demi
keselamatan anak sebab ada jaminan bahwa pakaian yang digunakan aman.

Standarisasi produk untuk pengujian berdasarkan standar Oeko-Tex 100 ini


dilakukan oleh lembaga-lembaga yang sudah memiliki sertifikat resmi sehingga
dapat melakukan pengujian dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Lembaga-lembaga yang dapat melakukan pengujian dengan standar Oeko-Tex
100 yang ada di Indonesia salah satunya adalah TESTEX.

Gambar. 2 Contoh Pakaian Bayi

Gambar. 3 Contoh Pakaian Bayi


BAB III

PENGUJIAN

3.1 Kriteria Pengujian

Sejak diperkenalkannya pada tahun 1992, fokus sentral standar Oeko-Tex


100 telah mengembangkan kriteria uji, nilai batas, dan metode uji berbasis ilmu
pengetahuan. Dengan basis daftar prosedurnya yang komprehensif dan ketat,
dengan ratusan zat individual yang diregulasikan, standar Oeko-Tex 100 berisi:

 Regulasi hukum penting seperti pewarna AZO terlarang, formaldehida,


pentaklorofenol, kadmium, nikel, dll. dll.

 Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan, meskipun belum diatur
secara hukum.

 Persyaratan lampiran XVII dan XIV dari Regulasi Bahan Kimia Eropa
REACH serta daftar kandidat SVHC ECHA sejauh mereka relevan untuk
kain, tekstil, garmen, atau aksesori menurut penilaian grup ahli Asosiasi
OEKO-TEX. Diskusi dan pengembangan yang dipertimbangkan menjadi
relevan diperhitungkan secepat dan seefektif mungkin melalui pembaruan
100 persyaratan Standard OEKO-TEX.

 Persyaratan dari Consumer Product Safety Improvement Act (CPSIA)


Amerika Serikat terkait timah.

 Banyak kelas zat yang juga relevan dengan lingkungan hidup.

3.2 Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan untuk pengujian zat berbahaya


OEKO-TEX® oleh lembaga anggota yang berwenang dirangkum dalam
dokumen standar "STANDARD 100 by OEKO-TEX® – Prosedur pengujian"
yang akan dilampirkan (Testing Methods).

Uji laboratorium untuk saat ini mencakup sekitar 100 parameter pengujian
serta didasarkan pada standar pengujian internasional dan prosedur pengujian
yang telah diakui lainnya. Hal ini juga mencakup pengujian simulasi, yang
mempertimbangkan semua kemungkinan dari cara penyerapan zat-zat berbahaya
ke dalam tubuh manusia (melalui mulut, kulit, saluran pernapasan).

Pengujian pada tekstil tergantung pada bahan-bahan kimia yang digunakan


pada setiap tahapan pengolahan, yang mengakibatkan perubahan kualitatif
terhadap tekstil tersebut. Cakupan persyaratan ekologi manusia didasarkan pada
tujuan penggunaan tekstil.
Pada dasarnya, semakin intensif kontak antara tekstil dengan kulit, semakin
ketat nilai-nilai batas yang harus dipenuhi. Nilai-nilai batas yang harus dipenuhi
untuk pakaian bayi seperti ketahanan luntur warna, zat warna yang tidak boleh
digunakan maupun kandungan minimal zat berbahaya seperti formaldehid telah
dilampirkan pada lampiran Appendix 4 & 5 dan Appendix 6 & 7 pada produk
kelas I (pakaian bayi).

3.3 Pengujian

Bahan sampel yang disediakan oleh pemohon, dan juga spesimen yang
diambil di tempat pembuatan, ditinjau / diuji oleh lembaga yang bersangkutan.
Jenis dan ruang lingkup pemeriksaan / tes laboratorium ditentukan oleh lembaga
dan tergantung pada jenis produk dan informasi tentang produk, yang disediakan
oleh pemohon.

Spesimen uji memiliki bau khas produk non (misalnya aroma / parfum) atau
bau yang menunjukkan pembuatan yang salah, akan dikeluarkan dari pengujian
dan tidak ada otorisasi untuk menandai produk-produk ini dengan STANDARD
100 dengan tanda OEKO-TEX® akan diberikan. Komposisi serat sampel dapat
diperiksa silang secara kualitatif terhadap informasi dari aplikasi, dokumen
terkait dan deklarasi. Tes-tes ini dibebankan kepada pemohon.

Jika pengujian komponen dengan berat kurang dari 1% dari total artikel tidak
mungkin karena terbatasnya jumlah yang terkandung dalam artikel, maka institut
memutuskan kompetensi sendiri, dengan mempertimbangkan jenis artikel dan
penggunaannya, apakah materi pengujian tambahan harus dikirim atau apakah tes
dapat dijatuhkan. Keputusan institut tidak bisa dilawan.

3.3.1 Pengujian Tahan Luntur Warna

Dalam semua tes ketahanan luntur warna yang dikutip di bawah ini
hanya nilai tahan luntur sehubungan dengan pewarnaan kain yang berdekatan
ditentukan. Itu serat tunggal kain yang berdekatan digunakan. Metode dasar
untuk melakukan dan mengevaluasi tes adalah ISO 105-A01 dan ISO
105-A03.
• Penentuan tahan luntur warna terhadap air sesuai dengan ISO 105-E01
Prinsip pengujiannya adalah dengan mencuci sehelai kain yang
diambil dari contoh dengan ukuran tertentu, kemudian dijahitkan
diantara dua helei kain putih dengan ukuran yang sama. Sehelai dari kain
putih tersebut adalah sejenis dengan kain yang diuji, sedangkan helai
lainnya sesuai dengan pasangannya. Pengujian dilakukan pada kondisi
alat, suhu, waktu, dan deterjen tertentu, sesuai dengan cara pengujian
yang telah ditentukan.

• Penentuan tahan luntur warna terhadap keringat asam dan alkali sesuai
dengan ISO 105-E04
Prinsip pengujian dari uji tahan luntur warna terhadap keringat
adalah contoh uji dipotong dengan ukuran tertentu dan dijahit diantara
sepasang kain putih dengan ukuran yang sama. Contoh-contoh uji yang
terpisah dari bahan tekstil berwarna dalam larutan keringat buatan
bersifat asam dan basa, kemudian diberikan tekanan mekanik tertentu
dan dikeringkan perlahan-lahan pada suhu yang naik sedikit demi
sedikit.

• Penentuan tahan luntur warna untuk menggosok kering sesuai ISO 105-X12
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji penodaan dari bahan
berwarna pada kain, yang disebabkan oleh gosokan dari segala macam
serat, baik dalam bentuk benang maupun kain. Pengaruh gosokan
tersebut diamati dalam keadaan kering maupun basah. Prinsip
pengerjaannya yaitu dengan menggosokkan kain putih kering maupun
basah yang telah dipasang pada Crockmeter bersama contoh uji dengan
ukuran tertentu. Penodaan pada kain putih dinilai dengan menggunakan
Staining scale.

• Penentuan tahan luntur warna terhadap air liur dan keringat.


Tes ini dilakukan dengan referensi ke § 64 LFGB (hukum Jerman
tentang makanan, komoditas dan pakan ternak), BVL B 82.92-3 (DIN
53160-1) dan B 82.02-13 (DIN 53160-2) (Pengujian migrasi warna dari
komoditas, bagian 1: Uji dengan air liur buatan dan bagian 2: Uji dengan
larutan keringat buatan) dan mengacu pada produk yang harus diuji
sesuai dengan kelas produk I (bayi dan artikel balita), dengan
pengecualian aksesori logam. Standar ini tidak menyediakan spesifikasi
nilai tahan luntur. Untuk penilaian hasil tes hanya pernyataan berikut
yang diberikan:

• Tahan luntur warna terhadap air liur dan keringat (Tingkat 4-5 atau lebih
baik dalam menilai dengan skala abu-abu)
• Tidak cepat terhadap air liur dan keringat
3.3.2 Pengujian Kadar Formaldehid

 Pengujian kualitatif untuk keberadaan formalin


Jika memungkinkan, tes kualitatif harus dilakukan terlebih dahulu
untuk menunjukkan apakah tes kuantitatif berikutnya akan diperlukan
Uji kualitatif harus dilakukan di bawah kondisi kerja semi-kuantitatif
dalam ekstrak berair dan sulfur dari ples pada saat yang sama. Untuk
menghindari interpretasi yang salah pada produk yang mengandung
glyoxal, reagen yang bereaksi khusus dengan formaldehid harus
digunakan.
 Penentuan kuantitatif dari konten gratis dan
Formaldehida yang dapat dilepaskan sebagian tes ini dilakukan
seperti yang diberikan oleh hukum Jepang “Zat Berbahaya- Mengandung
Hukum Pengendalian Produk Rumah Tangga No. 112”. Ac-Menurut
metode ini kandungan formaldehida bebas dan sebagian dapat
dilepaskan secara integral ditentukan dalam ekstrak air menggunakan
metode asetil-aseton dengan menggunakan spektrofotometer.
3.3.6 Pengujian Kadar Zat Warna yang dibatasi

 Tes untuk Azo-pewarna, yang dapat dipecah menjadi arilamin dari


MAK-kelompok III, kategori 1 dan 2 di bawah kondisi reduktif (arilamin
dengan kankerogenik properti) Semua arilamin kankerik yang
disebutkan dalam Lampiran XVII dari REACH Regulation (EC) No.
1907/2006 terkait dengan pembatasan pemasaran dan penggunaan zat
berbahaya dan persiapan tertentu. tions (pewarna azo) adalah bagian dari
daftar yang diterbitkan dalam STANDARD 100 oleh OEKO ‐ TEX®.
Tambahan diuji untuk arilamin kankerik 2,4-Xylidine dan 2,6-Xylidine,
yang juga diklasifikasikan dalam MAK grup III, kategori 2. Namun, jika
OEKO ‐ TEX® Association melihat kebutuhan tersebut analisis dapat
diperpanjang juga untuk arilamin tambahan. Tes dilakukan mengikuti
metode tes resmi, tively i.e. menurut standar berikut:
• EN 14362-1
• EN 14362-3
 Tes untuk anilin
Uji untuk amina arilena aromatik (dapat dibelah dari pewarna juga
untuk keberadaan sebagai residu kimia secara bebas) dilakukan bersama
dengan analisis pewarna azo. Jika dalam kasus yang jarang diperlukan
tes tambahan dilakukan untuk aniline gratis.
 Uji zat warna dan pigmen, diklasifikasikan sebagai karsinogenik
Daftar pewarna ini akan diubah dalam STANDARD 100 oleh
OEKO ‐ TEX® sesuai dengan pengetahuan ilmiah dan jika pewarna
relevan untuk produksi tekstil dan garmen. Pengujian dilakukan untuk
beberapa pewarna masing-masing dan dalam beberapa kasus sesuai
dengan banyaknya total proses yang terjadi pada sampel.
 Uji zat warna, digolongkan sebagai alergenik
Beberapa zat warna diklasifikasikan sebagai zat yang berpotensi
penyebab alergi: Pewarna tersebut disebutkan dalam STANDARD 100
oleh OEKO ‐ TEX®. Daftar zat warna akan terus diperpanjang dengan
yang diketahui dari obat untuk menyebabkan alergi, jika mereka relevan
untuk tekstil. Identifikasi dan kuantifikasi pewarna diekstraksi dengan
suatu pelarut organik dibuat dengan menggunakan metode kromatografi.
 Tes untuk pewarna terlarang lainnya
Penggunaan beberapa pewarna lain dilarang karena sifat-sifat
relevan eko-logis manusia lainnya. Pewarna ini dapat ditemukan di
STANDARD 100 oleh OEKO ‐ TEX® di bawah kategori yang sesuai.
Identifikasi dan kuantifikasi pewarna diekstrak dengan pelarut organik
dibuat dengan menggunakan metode kromatografi.

4.5 Contoh material


Untuk tujuan pengujian dan sebagai referensi, pemohon harus menyediakan
sampel yang cukup dan representatif dari produk yang diserahkan untuk
sertifikasi. Ini juga berlaku untuk permohonan pembaruan sertifikat. Instruksi
pengepakan harus diamati (lihat Appendix 3).

BAB IV

SERTIFIKASI

4.1 Sertifikasi Produk

Sertifikasi menurut Standar Oeko-Tex 100 menawarkan sebuah sarana


optimal dan nilai tambah yang nyata untuk jaminan mutu perusahaan di
sepanjang rantai produksi tekstil. Sertifikat Oeko-Tex yang dikeluarkan oleh
lembaga yang berwenang atau pusat sertifikasi yang bersangkutan, berlaku untuk
masa 12 bulan. Sertifikat tersebut menjelaskan bahwa produk yang tercantum
dalam sertifikat telah lolos pengujian menurut Oeko-Tex Standar 100 dan
memenuhi persyaratan umum kelompok produk.

Sertifikasi produk menurut Standar Oeko-Tex 100 dirancang modular yang


artinya, pengujian dan sertifikasi dapat dilakukan pada setiap tahap pengolahan
produk tekstil (termasuk pembuatan aksesori. Penerbitan sertifikat juga
dimungkinkan untuk:

 Bahan baku, serat, filamen

 Benang, mentah dan jadi

 Kain tekstil, mentah dan jadi (dicelup, dicetak, dilengkapi)

 Produk jadi siap pakai

 Aksesori tekstil dan non-tekstil

4.2 Persyaratan Awal

Produk tekstil hanya bisa disertifikasi menurut Oeko-Tex Standar 100


apabila semua komponen tanpa terkecuali memenuhi kriteria yang disyaratkan.
Suatu Sertifikasi bisa diperoleh melalui pengajuan permohonan secara tertulis
dari pihak produsen kepada salah satu lembaga penguji yang berwenang atau
kantor resmi di seluruh dunia. Sampel produk yang dikirim akan diuji secara
eksklusif di. lembaga anggota Oeko-Tex Standar 100 di Eropa dan Jepang untuk
memastikan konsistensi dari tingkat pengujian yang tinggi.

Persyaratan awal untuk pemberian sertifikat oleh lembaga penguji atau pusat
sertifikasi yang bersangkutan adalah adanya Pernyataan Kesesuaian dari pihak
produsen, bahwa sampel produk tekstil yang lolos pengujian akan selalu sama
dengan kualitas produk yang dihasilkan atau dijual selama dua belas bulan masa
berlakunya lisensi.

Persyaratan awal selanjutnya dalam sertifikasi produk menurut Oeko-Tex


Standar 100 adalah Audit-Perusahaan. Dalam pengauditan ini, auditor dari
Lembaga Pengujian Oeko-Tex Standar 100 bersama-sama dengan perusahaan
yang mengajukan permohonan memeriksa proses produksi dan jaminan mutu
perusahaan, untuk mengoptimalkan persyaratan sertifikasi serta untuk
memastikan mutu produk yang berkaitan dengan ekologi manusia tetap sama
selama masa sertifikasi.

Bagian integral dari Sertifikasi Oeko-Tex Standar 100 dalah pengendalian


produk secara teratur, yang dilakukan oleh Lembaga Oeko-Tex Standar 100
secara rutin di pasar untuk memastikan ditaatinya kriteria yang disyaratkan.

4.3 Biaya

Pengeluaran finansial untuk Sertifikasi Oeko-Tex Standar 100 terdiri atas


biaya lisensi, biaya Audit-Perusahaan oleh lembaga penguji yang ditunjuk serta
biaya laboratorium (yang bervariasi besarnya tergantung pada pengujian yang
dilakukan). Perkiraan biaya bisa diperoleh setiap saat dari lembaga yang
bersangkutan.

Perluasan Sertifikat Sertifikat akan dikenai biaya pemrosesan. Biaya


pengujian laboratorium tergantung pada pengujian yang diperlukan untuk produk
yang akan ditambahkan.
Audit wajib perusahaan oleh lembaga penguji yang ditunjuk dilakukan setiap
tiga tahun sekali dan pembayarannya dilakukan bersama dengan pembayaran
biaya lisensi.

4.4 Sertifikasi Awal


4.5 Perpanjangan Sertifikat
4.6 Perluasan Sertifikat
4.6 Permohonan dengan Pernyataan Komitmen

Persyaratan awal untuk sertifikasi produk menurut Oeko-Tex Standar 100


adalah permohonan secara formal dan mengikat secara hukum, yang diajukan
kepada suatu lembaga resmi yang tergabung dalam Asosiasi Internasional
Oeko-Tex Standar 100. Selain berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan deklarasi produk, setiap formulir permohonan juga menyertakan
Pernyataan Komitmen, formulir untuk mendaftar para pemasok bahan baku,
bahan pewarna dan zat pembantu yang digunakan, serta lembaran untuk
menjelaskan spesifikasi sampel penutup lantai, busa dan kasur.

Informasi yang diberikan dalam permohonan sertifikasi oleh pihak produsen


memungkinkan upaya pencatatan secara sistematis aliran produk mulai dari
bahan baku sampai produk jadi. Informasi tersebut digunakan oleh lembaga
penguji sebagai dasar untuk menentukan cakupan pengujian serta untuk
membentuk kelompok produk yang semirip mungkin, yang pengujiannya
disesuaikan dengan persyaratan umum kelas produk.

Permohonan yang benar dan lengkap akan menyederhanakan dan


mempercepat Proses Sertifikasi. Penting untuk diperhatikan bahwa setiap
perusahaan harus memiliki sertifikat untuk masing-masing produk yang dijual.
Hal ini untuk membuktikan bahwa persyaratan Katalog kriteria Oeko-Tex
Standar 100 telah diintegrasikan secara konsisten ke dalam Sistem Jaminan Mutu
perusahaan.

Untuk mencatat data produk secara sistematis, formulir permohonan berisi


baik pertanyaan-pertanyaan umum maupun bidang-bidang yang harus diisi, yang
bersifat spesifik sesuai dengan masing-masing tahapan produksi di sepanjang
rantai produksi tekstil. Misalnya:

 Perincian komponen dan persiapan serat (Produsen benang)

 Daftar pemasok benang (Produsen kain)

 Perincian dari proses pewarnaan, proses pencetakan, dan penyempurnaan


 Penamaan pemasok semua komponen produk, mulai dari kain, pelapis bagian
dalam, sampai aksesori (Produsen pakaian jadi)

Pernyataan Komitmen

Dengan menandatangani Pernyataan Komitmen, pemohon menyatakan


bertanggung jawab atas keakuratan dari semua informasi yang diberikan
dalam formulir permohonan. Pemohon berkomitmen, khususnya untuk,
teknik segera memberitahukan setiap perubahan terkait bahan baku yang
dipakai, teknik pengolahan, dan formula kepada lembaga penguji yang
berwenang atau Pusat Sertifikasi yang bersangkutan.

Selain itu, perusahaan menyatakan menerima aturan-aturan sistem


Sertifikasi Oeko-Tex Standar 100 dan berkomitmen untuk melaksanakannya
dengan benar, misalnya dalam hal penggunaan label. Hal ini juga meliputi
kewajiban untuk memastikan bahwa semua pelabelan dan pengiklanan
produk yang menggunakan label Oeko-Tex Standar 100 dihentikan setelah
berakhirnya masa berlaku sertifikat dan/atau penarikan sertifikat yang
dimiliki saat ini.

4.7 Pemilihan Bahan Sampel yang Mewakili

Petunjuk Pemilihan

Sampel pengujian harus mencakup seluruh kelompok produk, karena


perumusan kelompok produk yang akan disertifikasi didasarkan pada sampel ini.
Pilihan sampel yang tidak lengkap dapat menyebabkan pembatasan kelompok
produk yang disertifikasi.

Aturan Pengemasan

Pengemasan sampel pengujian harus memenuhi standar mutu tertentu, guna


melindungi sampel serta untuk memastikan hasil pengujian yang akurat, terulang,
dan bermakna:

 Sampel pengujian dikemas secara individual di dalam lembar polietilen


tahan-robek, dan dimasukkan ke dalam kantong polietilen. Dengan demikian,
kontaminasi saat transportasi dapat dihindari.
 Kemasan dibungkus dua kali dan ditutup dengan pita perekat.

Pengemasan Bahan Perabot

 Sampel pengujian dikemas secara individual dalam kantong plastik bening


dan kedap udara (untuk uji emisi yang diwajibkan!).

 Berdasarkan lampiran Permohonan Sertifikasi, penjelasan tentang sampel


pengujian harus disertakan.

 Pengemasan sampel pengujian secara eksklusif di dalam dus dan/atau kertas


harus dihindari sama sekali.

4.8 Pengujian Laboratorium

Setelah catatan data produk dan produksi yang sistematis tersedia, lembaga
pengujian yang ditunjuk menyusun rencana pengujian untuk (kelompok) produk
yang diuji.Kemudian tekstil diperiksa dengan metode kasus-terburuk yang
didefinisikan dengan tepat berdasarkan parameter Katalog kriteria Oeko-Tex
Standar 100 yang juga diuji, misalnya, adalah produk dengan pelapisan terkuat,
pewarnaan paling pekat, atau jumlah zat penyempurna tertinggi.

4.9 Laporan Pengujian

Setelah dilakukan pengujian laboratorium terhadap sampel produk dari


pemohon, lembaga penguji yang bersangkutan membuat laporan pengujian yang
menjelaskan bahwa sampel uji dianggap mewakili kelompok produk yang akan
disertifikasi.

Laporan pengujian mendokumentasikan hasil pengujian secara terperinci,


dan secara khusus mengidentifikasi penyimpangan serta upaya perbaikan
terhadap penyimpangan tersebut. Sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh
perusahaan, pengujian dilakukan menurut persyaratan kelas produk yang dipilih.
Nilai -nilai batas yang sesuai untuk kelas produk masing-masing digunakan
sebagai kriteria penilaian.
Laporan pengujian disertai rekomendasi dari lembaga penguji untuk
mengeluarkan sertifikat bagi kelompok produk yang diinginkan beserta
keterangan umum tentang kelas produk berdasarkan hasil pengujian. Biaya
pelaksanaan pengujian dan pembuatan laporan pengujian akan ditagihkan oleh
lembaga penguji.

4.10 Pernyataan Kesesuaian

Agar bisa melabeli atau mengiklankan produk-produk yang telah lolos


pengujian dengan label "Tepercaya dalam Tekstil", pemohon harus membuat
Pernyataan Kesesuaian secara tertulis sesuai dengan EN 45014 sebelum
diterbitkannya sertifikat, bahwa selama 12 bulan masa berlakunya sertifikat,
kualitas produk mereka yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
(Ekologi Manusia) yang berasal dari produksi saat ini akan selalu sama dengan
kualitas sampel yang diserahkan, dengan kata lain, kualitas produk akan selalu
konsisten. Persyaratan awal untuk hal ini adalah adanya Sistem Jaminan Mutu
(QA) operasional yang sesuai, yang harus diakui oleh lembaga yang berwenang.

Dengan menyerahkan Pernyataan Kesesuaian, pemohon bertanggung jawab


penuh atas kualitas produk yang mereka produksi atau jual. Namun, sebagian dari
sistem Jaminan Mutu mungkin bisa diserahkan kepada produsen, pemasok atau
importir lain. Dalam hal ini, tindakan-tindakan yang diambil untuk memastikan
kualitas produk harus bisa dibuktikan dengan baik kepada lembaga yang
berwenang.

Selain itu, dalam Pernyataan Kesesuaian tertulis, pemohon juga mengakui


bahwa Asosiasi Oeko-Tex Standar 100 berhak melaksanakan tes pengendalian
terhadap paling banyak dua produk yang disertifikasi atas tanggungan biaya
pemegang lisensi, selama masa berlakunya sertifikat, guna memastikan
kepatuhan terhadap jaminan mutu produk.

4.11 Audit Perusahaaan


Bagian selanjutnya dari Sertifikasi Oeko-Tex Standar 100, selain
dokumentasi tertulis dan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel pengujian
yang dikirimkan, adalah Audit Perusahaan di lokasi perusahaan pemohon, yang
merupakan tempat produk yang akan disertifikasi diproduksi.

Untuk sertifikasi baru, pelaksanaan kunjungan perusahaan oleh auditor dari


lembaga anggota OEKO-TEX yang ditunjuk berdekatan dengan saat pelaksanaan
sertifikasi (namun paling lambat dalam enam bulan pertama setelah pengajuan
permohonan). Secara umum, kunjungan perusahaan dilakukan setiap tiga tahun
sekali.

Tujuan audit-perusahaan adalah untuk memastikan persyaratan sertifikasi


yang optimal baik untuk lembaga penguji yang ditunjuk (verifikasi persyaratan
teknis) maupun untuk perusahaan pemohon (penentuan biaya, manfaat dan
pengeluaran yang optimal melalui konsultasi sistematis mengenai pemilihan
bahan sampel, deskripsi kelompok produk, versi sertifikat, penggunaan label,
langkah-langkah manajemen mutu, dan lain-lain).

4.12 Pemberian Label

Jika produk yang diuji oleh OEKO-TEX® memenuhi persyaratan standar


masing-masing, perusahaan yang menerapkan berwenang untuk melabeli
artikelnya dengan salah satu label produk OEKO-TEX® atau menggunakan label
untuk tujuan pemasaran lainnya dalam periode yang ditentukan dari sertifikasi
yang ada.

Label produk OEKO-TEX® (STANDARD 100, DIBUAT DI HIJAU,


STANDAR KULIT, ECO PASSPORT) adalah merek dagang terdaftar
internasional yang dilindungi secara hukum oleh Perjanjian Madrid. Pemalsuan
dan penyalahgunaan merek dagang akan dituntut di bawah hukum pidana dan
perdata.

Label produk OEKO-TEX® hanya berlaku jika mencakup nomor tes yang
sebenarnya (STANDARD 100, STANDARD KULIT, ECO PASSPORT) atau ID
produk (MADE IN GREEN) dan lembaga uji yang bertanggung jawab.
Ini memungkinkan Asosiasi OEKO-TEX® Internasional untuk
memverifikasi apakah label diizinkan untuk digunakan kapan saja. Prinsip
pengungkapan unik ini adalah salah satu pilar sistem OEKO-TEX® dan
melindungi kepercayaan konsumen akhir pada merek.

Untuk semua jenis iklan yang menggunakan salah satu label OEKO-TEX®
(pelabelan produk, pemasaran, penjualan), harus benar-benar jelas untuk produk
mana label OEKO-TEX®.

Ini berarti bahwa referensi produk langsung dan unik harus diberikan setiap
kali salah satu label digunakan. Secara konkret, itu berarti bahwa label
OEKO-TEX® hanya dapat digunakan dalam brosur, katalog, toko online, dan
tempat lain ketika merujuk produk dengan nomor tes / ID produk yang
ditampilkan di dalamnya.

Prinsip dasar ini berlaku untuk memposisikan label OEKO-TEX® itu sendiri
dan untuk pelabelan produk dalam bentuk teks di mana referensi dibuat untuk
sertifikat / label OEKO-TEX® yang ada, yang menyatakan nomor tes / ID produk
yang benar dan lembaga uji.

Jika referensi satu-ke-satu tidak mungkin atau praktis dalam kasus-kasus


individual, angka pengujian kolektif atau ID produk atau produk juga dapat
diminta. Label iklan khusus kemudian dapat dihasilkan berdasarkan nomor tes /
produk tes kolektif atau periklanan ini oleh OEKO-TEX®. Nomor tes / ID
produk yang terdaftar dalam kasus ini tidak mereferensikan produk individual,
tetapi mewakili perusahaan secara umum atau singkatan dari sertifikasi berbeda
yang dimasukkan di bawah nomor tes / ID produk ini.

4.12.1 Pemberian Otorisasi

Jika semua persyaratan standar telah dipenuhi dan pengujian tidak


menunjukkan penyimpangan apapun dari rincian yang telah diberikan
pemohon, serta nilai pengujian tidak melebihi batas nilai yang telah
ditetapkan, sertifikat akan dikeluarkan.

Jika nilai batas atau kriteria pemeriksaaan berubah, masa berlaku


masing-masing produk yang telah disertifikasi akan tetap efektif selama
periode transisi hingga tanggal kadaluarsa sertifikat. Ketika periode telah
berakhir, persyaratan terkait pembaharuan sertifikasi harus dipenuhi.

4.12.2 Batas Otorisasi

Artikel yang telah disertifikasi dengan segera kehilangan otoritasnya


untuk dapat dilabeli dengan Oeko-Tex Standar 100 kapanpun, setiap
perubahan fisik atau kimia profesional produk (termasuk pencucian dan
pembersihan) terjadi. Otorisasi pemberian label produk adalah selama
setahun.

Setelah periode otorisasi pelabelan Oeko-Tex Standar 100 habis


masa berlakunya, pemegang sertifikat berhak mengajukan pembaharuan
otorisasi untuk tahun berikutnya. Tanggal kadaluarsa serftifikat yang
diperbarui adalah satu tahun tepat setelah tanggal kadaluarsa sertifikat.

4.12.3 Penarikan Otorisasi

Otorisasi penggunakan label akan ditaik jika berdasar kendali


produk, kendali pasar atau metode lainnya yag menyatakan bahwa
rincian yang diberikan pemohon tidak atau tidak lagi benar atau
pengembangan teknik dan kondisi produksi yang digunakan tidak
sepadan segera dilaporkan. Otorisasi juga ditarik apabila persyaratan
standar label tidak teerpenuhi.

Jika produk terus berlanjut menggunakan laebl tanpa otorisasi


setelah dilakukan penarikan, Asosiasi Internasional untuk Penelitan dan
Pengembangan di Bidang Ekologi Tekstil akan menghilangkan lebel
berwenang untuk mempublikasikan penarikan dalam bentuk yang layak
setelah peringatan kedua.

Sertifikat yang ditarik dapat dikembalikan lagi hanya setelah


penyebab penarikan telah diperbaiki dan langkah-langkah yang
dilakukan didokumentasikan kepada institusi yang memberikan
sertifikat.

4.12.4 Jenis Pemberian Label


Setelah otorisasi diberikan, pemohon berhak untuk memberikan
label produknya dengan satu atau lebih dengan label Oeko-Tex Standar
100 sebagaimana ilustrasi. Setiap label OEKO-TEX® terdiri dari lima
elemen dasar yang harus disertakan dalam setiap versi label-seperti yang
ditunjukkan di atas pada contoh label MADE IN GREEN:

Logo produk masing-masing - mis. DIBUAT DI HIJAU Nomor


tes/ID produk, dan nama lembaga OEKO-TEX® yang bertanggung
jawab. Teks label penjelas - mis. "Diuji untuk zat berbahaya dan
diproduksi secara berkelanjutan sesuai dengan pedoman OEKO-TEX®".
Alamat internet masing-masing - mis. "www.madeingreen.com" Bingkai
di sekitar semua konten label lainnya.

Tanpa elemen dasar ini semua label OEKO-TEX® (termasuk


STANDARD 100, DIBUAT DALAM HIJAU, STANDAR KULIT dan
ECO PASSPORT) tidak sah secara hukum.

Terlepas dari bentuk pelabelan produk, atau penggunaan label


lainnya untuk tujuan periklanan, lebar minimum semua label
OEKO-TEX® adalah 27 mm (untuk memastikan keterbacaan yang
memadai). Ketinggian label dapat bervariasi tergantung pada bahasa teks
label.

Templat label yang telah dikeluarkan oleh salah satu lembaga


OEKO-TEX® atau telah diunduh dari portal MyOEKO-TEX® hanya
dapat digunakan dalam bentuk yang disediakan oleh OEKO-TEX®
tanpa modifikasi apa pun.
Label template tersedia secara gratis dari lembaga uji OEKO-TEX®
sebagai file pdf vektor (untuk keperluan pencetakan) dan dalam format
png (untuk keperluan online).

Selain itu, pelanggan OEKO-TEX® dapat mengunduh templat label


dari portal MyOEKO-TEX® sendiri kapan saja. Data login individu
untuk portal tersedia dari lembaga OEKO-TEX® Anda yang
bertanggung jawab.

Pada rancangan label, warna-warna yang harus digunakan adalah


sebagai berikut :

 Model Warna CMYK

Hijau : 92C/0M/100Y/7K

Kuning : 0C/43M/100Y/0K

Abu-abu : 0C/0M/0Y/100K

Hitam : 0C/0M/0Y/100K

 Model Warna RGB

Hijau : R0/G140/B50

Kuning : R225/G145/B0

Abu-abu : R112/G112/B112

Hitam : R0/G0/B0
Pada setiap penggunaan tanda, haruslah secara jelas keproduk mana
warna mengacu. Label dapat muncul pada koleksi, katalog dan lain
sebagainya. Jika cetakan dibuat dalam skala abu-abu, nilai berikut harus
digunakan :

Hijau : 70%

Kuning : 44%

Abu-abu: 60%

Hitam : 100%

Jika dalam bahasa tertentu penggunaan umlat (tanda dua titik


berdampingan diatas huruf hidup dalam bahasa jerman) digunakan
dalam cetakan atau penulisan, maka diiinkan menggunakan.

Tanda dapat dibuat oleh pemegang sertifikat secara mandiri harus


ditunjukkan terlebih dahulu kepada institusi yang memberikan sertifikasi
untuk persetujuan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] www.oeko-tex.com

You might also like