You are on page 1of 13

JCONES Vol. 5, No.

1 (2016) 164-176

Journal of Control and Network Systems


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone

TEMPERATURE CONTROL TRAINER PADA


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER OMRON CJ2H

Mukhamad Awaludin Fahmi 1) Harianto 2) Pauladie Susanto 3)


Program Studi / Jurusan Sistem Komputer
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)12410200078@stikom.edu, 2)harianto@stikom.edu 3) pauladie@stikom.edu

Abstract:
PLC has been much used in industry. With PLC, most production processes can be controlled
automatically. This is because PLC always monitor sensors and control actuators.
Generally, PLC will work in accordance with program that is uploaded by programmer. PLC that
doing the long production activities will have high temperature , the state of high temperature has not been
fully recognized if PLC have no temperature sensors.
Therefore this research will be built a miniature that have input and output equipment to perform
production process in industry. This miniature will use voltage divider to activate several fans according to
data acquisition from temperature sensor. The voltage divider determined from several levels based on the
level of heat from heater. The last part of this research is displaying the results of temperature sensor on
personal computers using CX-Designer.
Of the research 6 times, 3 times research heating and 3 times research cooling, there is an average
deviation of the setpoint of 0.393666 ºC and average of standart deviation 0.3117ºC.

Keyword : Programmable Logic Controller, Thermocouple, CJ1W-TC001, Penurunan Tegangan, Relay.

Perkembangan teknologi dalam dunia miniatur peralatan produksi sebenarnya yang ada
industri saat ini sudah berkembang dengan pada dunia industri. Perangkat miniatur ini terdiri
pesat,terutama dalam penggunaan berbagai atas beberapa bagian penting seperti elemen
macam peralatan produksi berbasis Programable pemanas sebagai simulasi keadaan mesin
Logic Controller (PLC). Penggunaan peralatan produksi yang dapat mengalami keadaan normal
produksi berbasis PLC tersebut digunakan untuk sampai dengan panas. Kemudian terdapat sensor
mengendalikan semua proses produksi dan thermocouple sebagai pemantau keadaan suhu
mengoptimalkan waktu agar hasil produksi yang dari elemen pemanas, serta terdapat kipas yang
didapat sesuai dengan yang direncanakan. berfungsi untuk mengembalikan keadaan suhu
elemen pemanas ke batas suhu normal.
Pada umumnya,perangkat PLC akan
mengontrol peralatan input dan mengendalikan Pada pembuatan miniatur peralatan
semua peralatan output yang terhubung dengan produksi ini akan menerapkan metode pembagian
PLC serta akan melaksanakan tugas sesuai arus tegangan, dimana pembagian arus yang akan
dengan perintah program yang dibuat. Perangkat mengalir terhadap kipas untuk mendinginkan
PLC yang melakukan aktifitas produksi secara perangkat heater sudah ditentukan. Pembagian
terus-menerus akan mengalami temperatur yang tegangan ditentukan dari beberapa level
tinggi,keadaan temperatur yang tinggi ini belum berdasarkan tingkat panas perangkat heater. Serta
sepenuhnya mampu dikenali apabila sebuah pada bagian terakhir hasil pengambilan nilai suhu
perangkat PLC tidak mempunyai sensor pemantau dari thermocouple ditampilkan pada personal
temperatur suhu. komputer yang dibuat menggunakan aplikasi CX-
Designer.
Maka dari itu dalam tugas akhir ini akan
dibuat sebuah miniatur peralatan input output
yang dihubungkan dengan PLC sebagai bentuk

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 164
LANDASAN TEORI Modul PLC Omron CJ2H CPU64
Programable Logic Controller Unit Sumber : www.ia.omron.com
Programmable Logic Controller atau
disingkat PLC ini merupakan komputer elektronik
yang memiliki fungsi dan fitur yang berbeda-
beda. Definisi Programmable Logic Controller
menurut penelitian yang dilakukan oleh Capiel
(1982) ialah sebuah sistem elektronik yang dapat
beroperasi secara digital serta didesain untuk
penerapan pada dunia industri. Perangkat
Programmable Logic Controller ini didesain
mempunyai memori yang dapat diberikan
program agar perangkat PLC ini dapat bekerja
Gambar 1. PLC Omron CJ2H CPU64
sesuai dengan program yang disimpan. PLC dapat
melakukan perintah yang penggunaan fungsi- Pada Gambar 1 merupakan salah satu
fungsi spesifik seperti logika, urutan, timer, programable logic controller Omron dengan type
pencacahan dan operasi aritmatik yang digunakan SYSMAC CJ-series CJ2H CPU64. Pada PLC
untuk mengendalikan sebuah proses melalui dengan tipe CJ2H-CPU64 ini sudah di desain
modul-modul input dan output yang berupa dengan bentuk yang kecil, dapat bekerja dengan
digital dan analog. cepat dan juga dapat digunakan fleksibel sesuai
Berikut ini adalah penjabaran mengenai PLC kebutuhan. Programable logic controller type ini
secara konsep : mewarisi serta meningkatkan tipe-tipe
sebelumnya yaitu meningkatkan fitur yang ada
1. Programmable, Merupakan perangkat yang pada tipe CJ1.
dapat diberikan program karena mempunyai Tipe CJ2H CPU64 Unit ini merupakan
memori untuk menyimpan program sehingga pilihan terbaik untuk kontrol mesin dengan
programmer dapat dengan mudah untuk mengisi kecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi.
dan menghapus program. Berikut ini adalah beberapa fitur yang
2. Logic, Adalah kemampuan PLC dalam ada pada Programable logic controller tipe
mengolah masukkan yang diolah secara aritmatik CJ2H-CPU64 :
dan logic (ALU), yaitu melakukan operasi logika, 1. Mempunyai kapasitas simpan yang lebih
And, Or, Membagi, Mengurangi, Menjumlahkan, pada memori program dan memori data.
Membandingkan, Mengalikan, dan lain lain. 2. Unggul dalam kinerja kontrol dengan
kecepatan tinggi : LOAD mengeksekusi
3. Controller, Merupakan kemampuan untuk instruksi 16 ns, SINE instruksi 0,59
mengendalikan serta mengatur sebuah proses mikrodetik.
sehingga menghasilkan keluaran seperti yang 3. Throughput maksimum dengan
diinginkan. Perangkat PLC dirancang untuk kecepatan tinggi fungsi interrupt.
menggantikan sistem relay sekuensial yang 4. Mengefisienkan penelusuran melalui
diterapkan pada sebuah sistem kontrol. PLC cara sangat meningkatkan pelacakan
selain dapat di program, PLC juga mampu data.
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki 5. Sistem Aman dari kesalahan memori
pengetahuan dibidang komputer secara khusus. yang dibawa oleh Fungsi Memori Self-
Untuk pengisian program pada PLC ini restoration.
menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh 6. Gerak kontrol yang semakin maju namun
masing-masing tipe PLC. Selain itu PLC juga dengan biaya yang lebih rendah :
menggunakan Bahasa pemrograman yang mudah Synchronous Unit Operation.
dipahami. Perangkat PLC ini bekerja sesuai 7. Peningkatan kecepatan I/O throughput
dengan input-input yang diberikan dan tergantung dengan menyegarkan instruksi-instruksi
pada keadaan pada suatu waktu tertentu yang dengan segera dengan cara direct
kemudian akan mengaktifkan atau mematikan processing.
output-output yang ada. Nilai 1 mengartikan
sebagai keadaan yang diharapkan terpenuhi dan
nilai 0 berarti sebuah keadaan yang diharapkan
tidak terpenuhi. PLC juga mampu untuk
ditambahkan input dan output yang banyak sesuai
dengan batas maksimal PLC Unitnya.

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 165
Sensor Thermocouple
Suhu didefinisikan sebagai jumlah dari
energi panas dari sebuah objek atau sistem.
Perubahan suhu dapat memberikan pengaruh yang
cukup signifikan terhadap proses ataupun material
pada tingkatan molekul (Wilson, 2005). Sensor
suhu adalah device yang dapat melakukan deteksi
pada perubahan suhu berdasarkan pada
parameter-parameter fisik seperti hambatan,
Gambar 3. Temperature Control Unit TC001
ataupun perubahan voltage (Wilson, 2005). Salah
satu jenis sensor suhu yang banyak digunakan
Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki
sebagai sensor suhu pada suhu tinggi adalah
oleh CJ1W-TC :
termokopel seperti pada Gambar 2 dibawah ini :
1. Adanya sistem PID control dengan 2
atau 4 loop control atau On/Off control
2. Dapat mengolah langsung masukan dari
7 tipe thermocouple atau resistansi
thermometer.
3. 500ms waktu yang dibutuhkan untuk
siklus pengambilan sampel data.
4. Run/Stop control dari CPU Unit.
5. Unrestricted CPU Unit cycle time.
Gambar 2. Thermocouple 6. Mendeteksi apabila perangkat masukan
Termokopel merupakan jenis logam terlalu panas.
yang berbeda disatukan salah satu ujungnya dan 7. Adanya fungsi Auto-tuning (AT).
ujung tersebut dipanaskan maka akan timbul beda
potensial pada ujung-ujung yang lain, hal ini Motor DC
diakibatkan oleh kecepatan gerak elektron dari Motor DC merupakan motor listrik yang
dua material yang berbeda daya hantar panas memerlukan tegangan arus searah yang digunakan
sehingga mengakibatkan beda potensial. Dalam untuk mempengaruhi kumparan medan yang
perancangan serta penggolongan dari termokopel selanjutnya akan diubah menjadi energy gerak
sendiri sudah diatur oleh Instrument Society of mekanik. Motor DC mempunyai bagian yang
America (ISA). bernama Stator atau bagian yang tidak berputar
Termokopel dibangun berdasarkan Asas yaitu kumparan medan pada motor DC dan
Seeback dimana bila dua jenis logam yang satunya lagi disebut rotor atau bagian yang
berlainan disambungkan ini akan menjadi berputar yaitu kumparan jangkar. Motor DC ini
rangkaian tertutup sehingga perbedaan menggunakan arus langsung yang tidak langsung
temperature pada sambungan akan menimbulkan atau direct-undirectional. Motor DC mempunyai
beda potensial listrik pada kedua logam tersebut, tiga bagian utama yang digunakan agar dapat
selanjutnya akan dibaca oleh alat ukur temperatur berputar sebagai berikut.
(Fraden, 2003). Komponen Utama pada Motor DC ialah
Kutub medan. Biasanya Motor DC yang standar
memiliki dua buah kutub medan yaitu kutub
medan utara dan selatan. Garis magnetic energy
Module CJ1W-TC001
dapat membesar saat melintasi ruang terbuka
Perangkat berikut adalah perangkat
diantara kutub utara menuju ke kutub selatan.
CJ1W-TC Temperature Control Unit yang
Untuk sebuah motor yang mempunyai ukuran
mampu mengatur serta mengolah data masukan
lebih besar mempunyai lebih dari satu
dari sensor suhu Thermocouple atau resistensi
electromagnet. Dinamo yang mempunyai bentuk
thermometer secara langsung. Perangkat ini
silinder, dihubungkan ke sebuah as untuk
mampu melakukan kontrol PID dengan 2 degrees
menggerakkan sebuah beban. Namun untuk motor
kebebasan dan keluaran kolektor terbuka.
DC yang mempunyai ukuran kecil dynamo
berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub kutub yang terdapat didalamnya, proses ini
akan berlangsung sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Commutator mempunyai
fungsi untuk transmisi arus antara sumber daya
dan dynamo.

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 166
Gambar ilustrasi dibawah ini menunjukkan bagian
bagi yang ada pada relay :

Sumber : www.ekorahayu.com

Sumber : www.solarbotics.com
Gambar 4. Komponen motor DC

Kelebihan dalam menggunakan motor


DC ialah sebagai pengendali kecepatan namun
tidak membebani kualitas pasokan daya.
Motor DC dapat dikendalikan dengan cara
mengatur 2 bagian berikut :
 Tegangan – meningkatkan tegangan
akan meningkatkan kecepatan. Gambar 5. Cara kerja relay
 Arus medan – menurunkan arus medan
dapat meningkatkan kecepatan. Berdasarkan gambar 5 ,dapat dilihat bahwa relay
kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo bekerja atas dua buah sirkuit. Pada sirkuit yang
mempunyai hubungan yang dapat ditunjukkan pertama pada bagian bawah berfungsi untuk
dalam persamaan dibawah ini : menggerakkan elektromagnet. Ketika saklar
bawah aktif, elektro magnet juga ikut akan aktif
dan akan menarik angker dinamo. Angker dinamo
bekerja pada rangkaian kedua, ketika
elektromagnetik mendapatkan energi maka
angker dinamo aktif dan menghubungkan saklar
kedua sehingga lampu akan menyala. Begitupun
sebaliknya, apabila elektromagnet tidak
Dimana : mendapatkan energi maka saklarpun akan non-
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan aktif dan lampu tidak menyala.
pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan Penggunaan relay dikehidupan sehari-hari sudah
arus medan sangat banyak digunakan, Contohnya digunakan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) pada lampu sein motor dan mobil, kulkas dan lain
T = torque electromagnetik lain. Selain itu relay juga sering digunakan dalam
Ia = arus dinamo kasus penggunaan daya yang sangat besar. Relay
K = konstanta persamaan kecil akan mensaklarkan daya yang dibutuhkan
untuk menggerakkan relay yang jauh lebih besar
ukuran dan dayanya.
Relay
Relay dapat didefinisikan sebagai saklar
elektromagnetis sederhana terdiri atas Driver Motor DC L293D
elektromagnet dan satu set kontak. Relay sudah IC L293D merupakan IC yang dibuat
sering digunakan pada semua jenis perangkat khusus fungsinya sebagai driver motor DC dan
elektronik. Pada awal terciptanya komputer dulu dapat dikendalikan menggunakan rangkaian TTL
juga menggunakan relay untuk menerapkan atau mikrokontroler. Motor DC yang
gerbang boolean. dikendalikan menggunakan driver IC L293D
dapat disambungkan ke ground maupun ke
Relay diciptakan sangat sederhana, berikut ini 4 sumber tegangan positif karena di dalam driver
bagian dalam sebuah relay : L293D sistem driver yang digunakan adalah
1. Elektromagnet totem pool. Pada 1 unit chip IC L293D terdiri dari
2. Angker dinamo yang dapat tertarik oleh empat buah driver motor DC yang berdiri sendiri
elektromagnet. sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1
3. Pegas Amp per gate-nya. Sehingga mampu untuk
4. Set kontak listrik. digunakan untuk menciptakan driver H-bridge

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 167
untuk dua buah motor DC. Berikut ini adalah memeriksa program di PLC controller untuk
rancangan IC Driver motor L293D : memastikan eksekusi hanya program yang baik).
Hampir setiap program untuk
pemrograman controller PLC memiliki berbagai
pilihan yang berguna seperti: dipaksa beralih dan
mematikan dari input sistem / ouputs (I/O baris),
Program menindaklanjuti secara real time serta
mendokumentasikan diagram.
Mendokumentasikan ini diperlukan untuk
memahami dan menentukan kegagalan dan
Gambar 6. Konfigurasi Pin Driver Motor DC IC kerusakan. Programmer dapat menambahkan
L293D komentar, nama input atau output perangkat, dan
komentar yang dapat berguna ketika menemukan
Berikut ini adalah fungsi fungsi dari tiap kesalahan, atau dengan pemeliharaan sistem.
pin pada IC L293D : Menambahkan komentar dan pernyataan
1. Pin EN (Enable,EN1.2, EN3.4) berfungsi memungkinkan teknisi apapun (dan bukan hanya
mengijinkan driver untuk menerima orang yang mengembangkan sistem) untuk
perintah menggerakan motor DC. memahami sebuah diagram tangga segera.
2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) Komentar dan komentar bahkan dapat mengutip
merupakan pin input sinyal untuk nomor tepat bagian jika pengganti akan
mengendalikan motor DC. diperlukan. Hal ini akan mempercepat perbaikan
3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) ialah dari masalah yang muncul karena bagian yang
jalur keluaran atau output masing- buruk. Cara lama adalah seperti bahwa seseorang
masing driver yang dihubungkan kepada yang mengembangkan sistem memiliki
motor DC. perlindungan pada program, sehingga tak seorang
4. Pin VCC (VCC1, VCC2) merupakan pun selain dari orang ini bisa memahami
jalur masukkan tegangan sumber untuk bagaimana hal itu dilakukan. Benar
driver motor DC. didokumentasikan diagram tangga
5. VCC 1 merupakan jalur input sumber memungkinkan teknisi apapun untuk memahami
tegangan rangkaian untuk kontrol driver. secara menyeluruh bagaimana fungsi sistem.
6. VCC2 merupakan jalur input sumber
utama tegangan yang digunakan untuk
motor DC yang dikendalikan.
7. Pin GND (Ground) merupakan jalur Simbol-simbol Ladder Diagram
yang harus dihubungkan ke ground. Pin 1. Load / LD = Start pada NO (Normally
GND ini terdapat 4 buah yang saling Open) input
berdekatan serta dapat dihubungkan ke
perangkat pendingin. 2. Load Not / LD NOT = Start pada NC
(Normally Close) input

Pemrograman Ladder Diagram 3. AND = menghubungkan dua atau lebih


PLC kontroler dapat memprogram melalui input dalam bentuk NO secara seri
komputer (cara biasa), tetapi juga melalui
programmer manual (konsol). Ini praktis berarti
bahwa setiap kontroler PLC dapat diprogram 4. AND NOT = menghubungkan dua atau
melalui komputer jika Anda memiliki perangkat lebih input dalam bentuk NC
lunak yang diperlukan untuk pemrograman. Hari
ini komputer transmisi yang ideal untuk
pemrograman ulang kontroler PLC di pabrik itu 5. OR = menghubungkan dua atau lebih input
sendiri. Ini sangat penting untuk industri. Setelah dalam bentuk NO secara paralel
sistem tersebut diperbaiki, juga penting untuk
membaca program yang tepat menjadi PLC lagi.
Hal ini juga baik untuk memeriksa dari waktu ke 6. OR NOT = menghubungkan dua atau lebih
waktu apakah program dalam PLC tidak berubah. input dalam bentuk NC secara paralel
Hal ini membantu untuk menghindari situasi yang
berbahaya di kamar pabrik (beberapa mobil telah
membentuk jaringan komunikasi yang teratur

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 168
perangkat-perangkat output yang ada. Perangkat
7. OUTPUT / OUT = menyalakan output yang terhubung dengan modul output diantaranya
adalah motor yang berfungsi sebagai kipas
8. END = mengakhiri program (pendingin heater), heater yang keadaanya dibaca
oleh thermocouple. Serta terdapat personal
komputer yang berfungsi sebagai penampil nilai
dari suhu yang diukur dari heater.

METODE PENELITIAN Perancangan Sistem


Adapun perancangan digambarkan pada blok
Model Perancangan diagram dibawah ini :
Pada perancangan ini penulis menggambarkan
perancangan sistemnya seperti pada gambar 7
berikut.

Gambar 7. Gambar Perancangan

Pada gambar 7 diatas didapatkan


bahwa setiap bagian memiliki tugas berbeda-beda
seperti berikut:

a) Modul Input Gambar 8. Blok Diagram Sistem


Modul input ini merupakan modul
Dalam tugas akhir ini, penulis akan
yang bertanggungjawab untuk menyelaraskan
memfokuskan penerapan pembagian tegangan
antara perangkat masukkan dengan modul utama
untuk mengendalikan kipas yang dikendalikan
pengontrolan yaitu perangkat programable logic
menggunakan perangkat PLC Omron tipe CJ2H.
controller tipe CJ2H. Pada bagian ini terdapat 3
Indikator pencapaian keberhasilannya adalah
buah perangkat input utama,yaitu tombol-tombol
apabila motor yang berfungsi sebagai kipas
input yang terdiri dari tombol start,stop dan reset.
kecepatannya mampu dikombinasikan dengan
Setelah itu terdapat perangkat personal komputer
nilai sensor thermocouple yang didapat dari panas
yang digunakan untuk memantau program yang
perangkat heater.
sedang dijalankan serta untuk membuat program
yang akan dikirimkan pada perangkat PLC. Perancangan CJ1W-TC001
Kemudian terdapat sensor thermocouple yang
berfungsi untuk mengukur tingkat panas dari Salah satu komponen yang tidak kalah
heater, selain itu nilai yang didapat dari penting dalam proyek tugas akhir ini adalah
thermocouple digunakan untuk setpoint metode modul TC001 Temperature Control Unit atau
Pembagian Tegangan yang diterapkan. modul pengolah suhu. Perangkat inilah yang akan
mengolah data masukkan dari sensor suhu
b) Programable Logic Controller thermocouple. Pada perangkat TC001 ini
Pada bagian ini PLC berfungsi sebagai mempunyai 4 loop, maksudnya yaitu dapat
pengontrol utama yaitu sebagai pengolah program mengolah 4 masukkan dan juga 4 keluaran.
yang dimasukkan pada memori programable
logic controller. Selain itu PLC juga bertugas
untuk mengolah dari perangkat masukkan serta
mengendalikan semua perangkat keluaran atau
perangkat output.

c) Modul Output
Bagian modul output ini merupakan
bagian yang mengatur hubungan antara perangkat
utama programable logic controller dengan

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 169
Penyambungan antara sensor suhu Program yang dijalankan apabila start sistem
thermocouple dengan modul pengolah suhu ditekan adalah menyalakan heater atau pemanas
TC001 adalah dengan menyambungkan pada apabila input-an suhu dari user masih diatas dari
input 1+ dan input 1-, sedangkan output-nya suhu sekarang, serta melakukan pembacaan suhu
disambungkan pada output 1. saat ini.
Tombol Start Eksperimen merupakan tombol
yang berfungsi untuk menjalankan program dan
melakukan penyimpanan data. Data yang
disimpan merupakan data pembacaan suhu
thermocouple ketika menuju suhu yang
diinginkan user. penyimpanan dilakukan selama 5
menit atau sebanyak 300 data. Kemudian tombol
reset berfungsi untuk menghentikan program dan
mengembalikan proses ke step awal kembali.
Gambar 9. Alamat Input Output Modul TC001

Berikut ini adalah bentuk fisik dari thermocouple


tipe k dan TC001 : Algoritma Penurunan Tegangan Kecepatan
Kipas

Gambar 10. Bentuk Fisik Thermocouple Dan


Modul TC001

Gambar 12. Flowchart Penerapan Penurunan


Perancangan Perangkat Lunak Tegangan
Dari perancangan sistem diatas, selain
perancangan hardware, juga dibutuhkan Pada perancangan perangkat lunak
perancangan perangkat lunak untuk menjalankan bagian ini merupakan perancangan yang
perancangan hardware yang telah dibuat. mengenai penurunan tegangan yang digunakan
Perangkat lunak terdiri dari beberapa untuk memutar kipas. Penurunan tegangan dalam
algoritma perancangan dari sistem yang ditangani proyek pengerjaan tugas akhir ini tegangan dibagi
oleh pengontrol. menjadi 5 macam tegangan. Penurunan tegangan
yang pertama adalah 12V, 10V, 8V, 5V dan 4V.
Algoritma Pembacaan Tombol Masukkan
Pemilihan tegangan dapat dilakukan
secara otomatis berdasarkan nilai jarak antara
suhu sekarang dan suhu yang diinginkan oleh
user. Ketika nilai jarak berada di range 0-20 maka
relay A akan menyala dan mengalirkan tegangan
4V. Ketika jarak berada pada range 21-40 maka
relay B akan menyala dan mengalirkan tegangan
5V, begitu seterusnya. Proses ini akan berhenti
apabila suhu sudah sama dengan suhu yang
diinginkan oleh user.
Gambar 11. Flowchart pembacaan tombol
masukkan
Pada perancangan tombol masukkan ini terdapat
tiga buah tombol utama. Tombol pertama adalah
tombol start sistem yang difungsikan sebagai
tombol untuk memulai jalannya program.

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 170
Algoritma Kombinasi Kipas dan Heater

Gambar 14. Proses Pengambilan Program Dari


Memori PLC

Gambar 13. Flowchart Kombinasi Kipas dan


Heater
Penerapan kombinasi antara kipas dan
heater yang digunakan dalam pengerjaan tugas
akhir ini adalah heater diaktifkan untuk
mempengaruhi sensor suhu thermocouple dimana
heater ini difungsikan sebagai simulasi mesin
produksi yang mengalami panas. Sedangkan Gambar 15. Tampilan Hasil Download Program
fungsi dari kipas adalah digunakan untuk Dari Memori PLC
mempercepat proses pendinginan heater dengan
Pada gambar 16 dibawah ini membuktikan
selang waktu yang tercepat dan dengan energi
bahwa perangkat programable logic controller
yang seminimum mungkin.
berhasil mengirimkan informasi mengenai tipe
Kondisi sensor suhu apabila pada suhu
PLC dan juga modul-modul yang terhubung
dibawan 25 derajat celcius maka heater akan
dengan perangkat PLC tipe CJ2H ini. Berikut
diaktifkan, namun apabila sensor suhu
gambar hasil pengujiannya :
thermocouple menangkap suhu diatas 80 derajat
celcius maka heater akan dimatikan dan kipas
akan berputar untuk mendinginkan heater.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian

Pengujian PLC CJ2H Gambar 16. Informasi Tipe PLC Dan Modul
Pengujian yang pertama dilakukan adalah Yang Terhubung Dengan PLC.
pengujian terhadap PLC CJ2H, hasil
Pengujian Motor DC Kipas
pengujiannya sebagai berikut :
Hasil pengujian yang dilakukan
Pada hasil percobaan diatas apabila
terhadap motor driver dan kipas adalah kipas
langkah ke “d” atau langkah menunggu pencarian
dapat berputar sesuai dengan tegangan yang
program yang ada pada PLC ini berhasil
diberikan oleh power supply. Dengan hasil kipas
dikerjakan maka perangkat PLC dapat dikatakan
yang dapat berputar sudah berarti keadaan motor
bekerja dan mampu berkomunikasi dengan baik.
driver juga dalam keadaan yang baik. Pengamatan
Tampilan dari program yang berhasil di download
pada kipas dilakukan dengan cara menganalisa
yang sebelumnya tersimpan pada memori PLC
putaran kipas secara langsung dikarenakan pada
CJ2H,hasil pengujiannya dapat dilihat pada
motor tidak terdapat sensor.
gambar dibawah ini :

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 171
Berikut ini adalah data variasi tegangan
yang diberikan ke motor driver dan hasil putaran
yang dihasilkan oleh kipas :

Tabel 1. Tabel Pengujian Kecepatan Kipas


No. Tegangan (V) Kecepatan Putaran Gambar 19. kondisi range suhu 1

1 0 Mati Ketika address D20100 diberikan nilai 432 BCD


maka output address 01.06 aktif
2 3 Sangat Pelan Sekali

3 4 Sangat Pelan

4 5 Pelan

5 8 Agak Cepat

6 10 Cepat
Gambar 20. kondisi range suhu 2
7 12 Sangat Cepat
Ketika address D20100 diberikan nilai 563 maka
output address 01.07 aktif
Pengujian Pengambilan Data Thermocouple
Berikut ini adalah hasil pengujian terhadap sensor
suhu thermocouple yang di monitoring langsung
dalam aplikasi CX-Programmer :

Gambar 21. kondisi range suhu 3

Ketika address D20100 diberikan nilai 743 maka


output address 01.08 aktif

Gambar 17. pengambilan data sensor suhu


thermocouple

Gambar 22. kondisi range suhu 4


Gambar 18. Memantau isi data memori Ketika address D20100 diberikan nilai 978 maka
output address 01.09 aktif
Pengujian Relay Penurun Tegangan Untuk
Kipas
Hasil pengujian terhadap relay yang digunakan
sebagai switch electric pengatur tingkat kecepatan
kipas adalah sebagai berikut :

Ketika address D20100 diberikan nilai 320 BCD


maka output address 01.05 aktif Gambar 23. kondisi range suhu 5

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 172
Pengujian Sistem 120 623 621 619 617 615 613 611 609 607 605

Pada tahap pengujian sistem ini, data 130 589 587 585 583 581 579 576 574 572 570

yang akan digunakan sebagai nilai pengujian 140 557 555 553 551 549 547 545 544 542 540
terdapat 6 macam data. Berikut ini adalah data
150 528 527 525 523 522 520 518 517 515 514
yang digunakan :
160 505 504 502 501 500 499 498 497 496 495
Table 2. Data Pengujian
170 489 489 488 487 486 485 485 484 483 482

No. Perco Suhu 180 478 477 476 476 475 475 474 473 472 472
Setpoint Aktifitas
baan Sekarang
190 468 467 467 467 466 466 465 465 465 464
1 Ke-1 666 (66.6 432 (43.2
ºC) ºC) 200 428 428 428 428 428 428 428 428 428 428
2 Ke-2 540 (54 358 (35.8 Pendingi 210 430 430 431 431 431 432 432 432 433 433
ºC) ºC) nan
220 433 433 432 432 432 431 431 431 430 430
3 Ke-3 70.8 (70.8 397 (39.7
ºC) ºC) 230 431 432 432 432 433 433 433 433 434 433
4 Ke-4 426 (42.6 758 (75.8
240 434 433 433 433 433 433 432 432 432 431
ºC) ºC)
5 Ke-5 515 (51.5 888 (88.8 Pemanas 250 430 430 430 430 431 431 431 432 432 432

ºC) ºC) an 260 433 433 433 433 433 433 433 433 432 432
6 Ke-6 452 (45.2 752 (75.2
270 431 431 431 431 431 431 431 432 432 432
ºC) ºC)
280 432 432 432 431 431 431 430 431 430 431

290 432 433 433 433 433 433 432 432 432 432
Pada pengujian sistem ini dilakukan
selama 15 menit, data suhu disimpan setiap 300 430 430 430 431 431 431 432 432 432 433

detiknya yang berarti data yang disimpan 310 434 434 434 434 434 434 433 433 433 433
sebanyak 900 suhu pada setiap percobaannya.
320 432 432 431 431 431 431 431 431 431 431
Data suhu yang disimpan difungsikan untuk
mengetahui perubahan suhu setiap detiknya 330 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433

hingga mencapai suhu yang diinginkan oleh user. 340 432 431 431 431 431 431 431 432 432 432
Pada jurnal ini percobaan yang
350 431 431 431 431 430 431 431 431 432 432
ditampilkan adalah percobaan ke-1 (Pendinginan)
dan percobaan ke-4 (Pemanasan). 360 433 433 433 432 432 433 433 432 432 432

370 431 431 431 432 432 432 432 433 433 433
1. Percobaan 1
380 432 432 432 432 432 432 431 432 431 431

Pada percobaan pertama, user menginginkan 390 432 432 432 432 433 433 433 433 433 433
mencapai suhu pada suhu 432 (43.2ºC)
400 432 432 432 433 433 433 433 433 433 433
sedangkan suhu sekarang ini 666 (66.6ºC).
Tampilan datanya seperti yang ditampilkan pada 410 432 432 432 431 431 431 431 431 431 431

gambar dibawah. Maka yang dilakukan oleh 420 433 433 433 433 433 433 432 432 432 432
sistem adalah Pendinginan untuk mencapai suhu
430 431 431 431 431 431 431 432 433 433 433
yang diinginkan oleh user.
440 433 433 433 433 432 432 432 432 431 431

450 431 432 432 432 432 433 433 433 433 433

Gambar 24. Isi memori pengujian 1 460 432 432 432 432 432 432 431 431 431 431

470 433 433 433 433 433 433 433 432 432 432
Berikut ini adalah data 0 sampai 500 yang
digunakan sebagai analisa pada percobaan 1 : 480 431 431 431 431 431 431 432 432 433 432

490 434 434 434 434 434 434 433 433 433 433

500 433 433 433 432 433 433 433 433 433 433
Tabel 3. Data Pengujian 1
510 431 431 430 430 430 430 431 431 431 431

ADD 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 520 433 433 433 434 434 434 433 434 434 434

100 666 665 665 666 665 665 665 665 665 664
530 433 432 432 432 432 431 431 431 430 430

110 655 653 651 649 647 645 643 641 639 637 540 430 431 431 431 432 432 433 433 433 433

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 173
550 434 433 433 433 432 432 432 432 431 431 - Max merupakan jarak suhu terbesar antara
suhu sekarang dan suhu yang diinginkan
560 431 431 432 432 432 432 433 433 433 433
oleh user.
570 432 432 431 432 431 431 431 431 431 431 - Average merupakan rata-rata simpangan
580 433 433 434 434 434 434 434 434 434 433 jarak yang terjadi antara suhu sekarang dan
suhu yang diinginkan user selama proses
590 433 433 433 433 433 433 432 432 431 431
mencapai suhu yang diinginkan.
- Standar Deviasi Merupakan simpangan
sinyal terhadap rata-rata.
Dari data diatas sistem dapat mencapai suhu yang
diinginkan oleh user terdapat pada data ke 101.
2. Percobaan 4
Suhu yang diinginkan oleh user dapat dicapai
pada waktu 101 detik. Pada data berikutnya,
Pada percobaan ke empat, user menginginkan
apabila sensor mendeteksi suhu berada diatas
mencapai suhu pada suhu 758 (75.8ºC)
suhu yang diinginkan user maka sistem akan
sedangkan suhu sekarang ini 426 (42.6ºC).
melakukan pendinginan. Begitu sebaliknya,
Tampilan datanya seperti yang ditampilkan pada
apabila sensor mendeteksi suhu berada dibawah
gambar dibawah. Maka yang dilakukan oleh
suhu yang diinginkan oleh user maka sistem akan
sistem adalah Pemanasan untuk mencapai suhu
melakukan pemanasan.
yang diinginkan oleh user.

Berikut ini grafik hasil analisa data pada tabel 3


diatas :
Gambar 26. Isi Memori Pengujian 4
Berikut ini adalah data pada alamat 160 sampai
669 yang digunakan sebagai analisa pada
percobaan 4 :
Tabel 4. Data Pengujian 4
ad
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
d
16
460 461 462 463 464 465 465 467 467 468
0
17
Gambar 25. Grafik hasil percobaan 1 0
476 477 478 479 480 481 483 483 484 486
18
Grafik diatas menggambarkan data ke 0 sampai 0
493 494 495 496 497 498 500 501 502 503
data ke 500 yang terdapat pada tabel 3 diatas. 19
511 513 514 515 516 517 518 520 521 522
0
Garis biru merupakan suhu sekarang yang 20
644 645 646 648 649 650 651 652 654 655
mendekati suhu yang diinginkan oleh user. 0
21
sedangkan garis orange adalah setpoint yang 0
663 664 665 666 667 669 670 671 672 674
22
diinginkan oleh user. 0
682 683 684 685 687 688 689 690 691 693
Dari hasil analisa percobaan 1 berikut ini adalah 23
701 702 703 704 705 706 708 709 710 711
0
data yang berhasil didapatkan : 24
718 719 720 721 722 723 725 726 727 728
0
Count 400 25
736 737 738 739 740 741 743 744 744 746
0
Min 0.000 0.000 ºC 26
753 755 755 756 758 759 760 761 761 761
0
Max 4.000 0.400 ºC 27
756 755 754 753 753 752 752 752 752 751
Average 0.920 0.092 ºC 0
28
752 752 753 754 754 754 755 755 756 756
Standar Deviasi 0.768 0.077 ºC 0
29
759 758 757 756 755 754 753 753 753 753
0
Keterangan : 30
757 757 758 758 759 759 758 758 757 756
0
- Count merupakan banyak data yang 31
754 754 754 754 754 755 755 756 756 757
0
digunakan untuk analisa sistem, data mulai 32
757 756 755 754 753 752 752 752 752 751
dihitung ketika suhu sekarang sudah kurang 0
33
atau sama dengan suhu yang diinginkan oleh 0
753 754 754 755 755 756 756 757 757 758
34
user pada proses pendinginan. 0
756 755 755 755 754 754 754 754 755 755
- Min merupakan jarak data terkecil antara 35
758 758 758 758 757 756 756 755 754 754
0
suhu sekarang dan suhu yang diinginkan 36
755 755 755 756 756 757 757 758 758 758
oleh user. 0
37
754 753 753 753 753 753 753 753 753 754
0

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 174
38
0
757 758 758 759 759 759 758 758 757 756 Berikut ini grafik hasil analisa data pada tabel 4
39
752 752 752 752 752 752 752 753 753 754
diatas :
0
40
752 752 752 752 752 752 752 752 753 753
0
41
757 757 757 758 759 759 759 759 758 758
0
42
753 753 753 753 753 753 753 754 755 755
0
43
759 759 758 758 757 756 755 754 753 753
0
44
753 753 754 754 754 754 755 755 756 756
0
45
759 758 758 757 756 755 754 754 754 753
0
46
754 755 755 755 755 756 756 757 757 758
0
47
756 756 755 754 754 753 753 753 753 753
0
48
754 754 755 755 756 756 756 757 757 758
0
49
756 755 754 753 753 753 752 753 753 753
0 Gambar 27. Grafik hasil percobaan 4
50
758 758 759 759 758 758 757 756 755 754
0
51
752 752 753 753 753 753 754 754 754 755
Grafik diatas menggambarkan data ke 0 sampai
0
52
data ke 510 yang terdapat pada tabel 4 diatas.
759 759 759 758 758 757 756 755 754 754
0 Garis biru merupakan suhu sekarang yang
53
0
753 753 754 754 754 755 755 756 756 757 mendekati suhu yang diinginkan oleh user.
54
0
759 758 757 756 755 754 753 753 753 753 sedangkan garis orange adalah setpoint yang
55
753 754 754 755 755 756 756 757 758 758
diinginkan oleh user.
0
56
0
756 755 753 752 752 752 751 751 751 751 Dari hasil analisa percobaan 4 berikut ini adalah
57
0
753 754 754 754 755 755 755 756 757 757 data yang berhasil didapatkan :
58
757 756 755 754 754 754 754 754 755 755
0 Count 400
59
758 759 759 758 758 756 755 754 753 752
0
60 Min 0 0 ºC
757 758 759 759 759 759 758 758 757 756
0
61
0
750 750 750 751 751 751 751 751 752 752 Max 8 0.8 ºC
62
755 756 756 757 758 759 759 759 759 759
0 Average 3.115 0.3115 ºC
63
754 753 753 753 753 753 753 753 753 754
0
64
758 758 759 759 759 759 758 758 757 756
Standar Deviasi 2.068 0.20682 ºC
0
65
0
752 752 752 752 752 752 753 753 753 754 Keterangan :
66
757 758 759 759 759 758 758 756 755 754
0 - Count merupakan banyak data yang
digunakan untuk analisa sistem, data mulai
Dari data diatas sistem dapat mencapai suhu yang dihitung ketika suhu sekarang sudah kurang
diinginkan oleh user terdapat pada data ke 105. atau sama dengan suhu yang diinginkan oleh
Suhu yang diinginkan oleh user dapat dicapai user pada proses pendinginan.
pada waktu 105 detik. Pada data berikutnya, - Min merupakan jarak data terkecil antara
apabila sensor mendeteksi suhu berada diatas suhu sekarang dan suhu yang diinginkan
suhu yang diinginkan user maka sistem akan oleh user.
melakukan pendinginan. Begitu sebaliknya,
apabila sensor mendeteksi suhu berada dibawah - Max merupakan jarak suhu terbesar antara
suhu yang diinginkan oleh user maka sistem akan suhu sekarang dan suhu yang diinginkan
melakukan pemanasan. oleh user.
- Average merupakan rata-rata simpangan
jarak yang terjadi antara suhu sekarang dan
suhu yang diinginkan user selama proses
mencapai suhu yang diinginkan.
- Standar Deviasi Merupakan simpangan
sinyal terhadap rata-rata.

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 175
Indikator Pada CX-Designer b. Jika temperatur sistem lebih besar dari
setpoint yang ditentukan maka heater akan tidak
Pada aplikasi CX-Designer ini adalah membuat aktif dan kipas akan aktif.
aplikasi yang menampilkan kondisi suhu yang c. PLC dapat memonitor dengan baik input
ditangkap oleh thermocouple. Sedangkan digital (Push Button) dan input analog (sensor
thermocouple sendiri dipengaruhi oleh panas dari suhu thermocouple) yang berasal dari sistem.
elemen heater. Aplikasi yang dibuat ini 3. Elemen dan kipas dapat dikombinasikan untuk
merupakan sebagai indikator agar operator dapat melakukan peangaturan suhu. Dari 900 data untuk
mengetahui seperti apa tingkat suhu pada elemen tiap pengujian dapat disimpulkan rata-rata
heater. simpangan terkecil 0000 ºC, rata-rata simpangan
terbesar 1.05 ºC, simpangan rata-rata 0.393666 ºC
(Pengujian Sistem) dan rata-rata standar deviasi
dari 6 percobaan adalah 0.3117 ºC.

5.1. Saran
Pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian
Tugas Akhir ini, maka penulis memberikan
Gambar 28. Desain Penampil Suhu Pada Heater beberapa saran sebagai berikut :
1. Guna riset kedepannya agar dapat
Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan CX- mendapatkan hasil yang lebih maksimal
Programmer sama sekali tidak menggunakan hendaknya menggunakan metode PID agar
bahasa pemrograman, namun hanya putaran kipas dapat lebih responsive lagi.
memanfaatkan menu tool pada CX-Programmer 2. Pemilihan bahan yang digunakan untuk
dan memanfaatkan sesuai dengan desain yang membuat modul trainer dapat menggunakan
diinginkan. Jika akan memantau suatu keadaan bahan selain kayu untuk mendapatkan modul
aktuator yang terhubung pada PLC yang trainer yang tahan lama.
dilakukan adalah dengan address objek yang
digunakan sebagai simulator disamakan dengan
address yang ada pada CX-Programmer, DAFTAR PUSTAKA
contohnya sebagai berikut :
Bolton, W. (2003). Programable Logic
Controller Third Edition. Burlington: Newnes.
Bolton, W. (2005). Programable Logic
Controller Fifth Edition. Burlington: Newnes.
Bishop, Owen, 2004. Dasar-Dasar Elektronika.
Erlangga. Jakarta.
Muthusubramanian, R. 2000. Basic Electrical,
Gambar 29. Pengaturan Alamat Objek Electronics, and Computer Engineering. Tata
McGraw-Hill: New Delhi.
Rohner, P. (1996). PLC Automation With
KESIMPULAN Programmable Logic Controller. Sydney:
University Of New South Wales Press.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
pada peralatan projek tugas akhir ini yang Setiawan, I. (2006). Programable Logic
dikontrol oleh programmable logic controller, Controller (PLC) dan Teknik Perancangan
didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : Sistem Kontrol. Yogyakarta: ANDI.
1. Terdapat 6 alamat input ,17 data memori dan 5
alamat output yang dapat dimonitor dan
dikendalikan oleh PLC.
2. Miniatur dari sistem mampu bekerja dengan
baik sesuai dengan program yang ditransfer ke
PLC, sebagai contoh :
a. Jika temperatur sistem lebih kecil dari
setpoint yang ditentukan maka heater akan aktif
dan kipas akan tidak aktif.

Mukhamad Awaludin Fahmi, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 176

You might also like