You are on page 1of 7

Versi online / URL:

Volume 9, Nomor 1 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2414

DESAIN DAN PEMBUATAN INKUBATOR BERBASIS MIKROKONTROLER


DENGAN LOGIKA FUZZY

Design and Making Incubator Based Microcontroller with Fuzzy Logic

Budiono

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang


E-mail: budiono_ssi_mt_umm@yahoo.com

ABSTRACT

While still in the womb, premature infants living in the mother's abdomen with a temperature equal
to the mother's body temperature (36oC-37oC). When the newborn, premature infants have not been able
to adjust to the temperature outside the mother's abdomen because it .Therefore newborns should be
helped to adjust to the new environment by putting it into the baby inkubator.Inkubator lower the
temperature slowly so as to make a baby feel comfortable. Incubator that there is still much that is
conventional means tempeatur and humidity controlled so that a constant. While automatic incubator
was very expensive, so in penelelitian provide solutions to design and create mikrokontoler bebasis
incubator. In the incubator temperature and humidity incubator is the main parameters needed by the
baby in an incubator. To maintain a stable temperature and humidity control system design needed to
make control decisions. Fuzzy Logic is one method that can provide a control system that resembles
human decision-making and as the brain used ATMEGA8535 microcontroller.

Key word : incubator, mikrokontroller, fuzzy logic

ABSTRAK

Ketika masih dalam kandungan, bayi prematur hidup dalam perut ibunya dengan temperatur yang
sama dengan temperatur tubuh ibunya (36oC-37oC). Ketika baru dilahirkan, bayi prematur belum dapat
menyesuaikan diri terhadap temperatur di luar lingkungan perut ibunya.Oleh sebab itu bayi yang baru lahir
harus dibantu untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru dengan meletakkannya ke dalam
inkubator.Inkubator bayi menurunkan suhu secara perlahan sehingga dapat membuat bayi merasa nyaman.
Inkubator yang ada saat ini masih banyak yang bersifat konvensional artinya tempeatur dan kelembaban
tidak terkontrol agar konstan. Sedangkan inkubator yang otomatis harganya sangat mahal, maka pada
penelelitian memberikan solusi untuk mendesain dan membuat inkubator yang bebasis mikrokontoler. Pada
inkubator temperatur dan kelembaban inkubator merupakan parameter utama yang dibutuhkan oleh bayi di
dalam inkubator.Untuk menjaga kestabilan temperature dan kelembaban dibutuhkan perancangan sistem
kendali untuk membuat keputusan pengendalian.Fuzzy Logic merupakan salah satu metode sistem kendali
yang dapat memberikan keputusan yang menyerupai keputusan manusia dan sebagai otaknya digunakan
mikrokontroler ATMEGA8535.

Kata kunci : inkubator, mikrokontroler, fuzzy logic

PENDAHULUAN lahir harus dibantu untuk menyesuaikan diri


terhadap lingkungannya yang baru dengan
Ketika masih dalam kandungan, bayi meletakkannya ke dalam inkubator.Inkubator
hidup dalam perut ibunya dengan temperatur bayi menurunkan suhu secara perlahan
yang sama dengan temperatur tubuh ibunya sehingga dapat membuat bayi merasa
(36oC-37o C). Ketika baru dilahirkan bayi nyaman.
(terutama bayi prematur) belum dapat Inkubator yang ada saat ini masih banyak
menyesuaikan diri terhadap temperatur di yang bersifat konvensional artinya tempeatur
luar lingkungan.Oleh sebab itu bayi yang baru dan kelembaban tidak terkontrol agar

Desain dan Pembuatan Inkubator Berbasis Mikrokontoler dengan Logika Fuzzy 117
Budiono JURNAL GAMMA, ISSN 2086-3071

konstan. Sedangkan inkubator yang otomatis menentukan parameter komponen elektrik


harganya sangat mahal, maka pada dan elektronik dari inkubator. Parameter-
penelelitian memberikan solusi untuk parameter perpindahan panas dan elektrik
mendesain dan membuat inkubator yang tersebut diguanakan untuk pendekatan desain
bebasis mikrokontoler sebagai otaknya logika kontrol Fuzzy pada inkubator. Setelah
dengan logika kontrol Fuzzy untuk didesain akan dibuat rangkaian elektrik dan
mengendalikan temperatur dan elektronik serta program menggunakan
kelembabannya stabil. CAVR untuk membangun logika kontrolnya.
Pada inkubator temperatur dan Setelahitu inkubator akan dilakukan pengujian
kelembaban merupakan parameter utama serta pembahasan.
yang dibutuhkan oleh bayi di dalam
inkubator.Temperatur yang tidak stabil HASIL DAN PEMBAHASAN
berdampak pada ketidaknyamanan bayi di
dalam inkubator.Hal terburuknya adalah Didalam perancangan inkubator ada 3
temperatur yang tidak sesuai dengan kondisi bagian yaitu
yang dibutuhkan oleh bayi dapat menyebabkan • Desain bentuk dan distribusi panas pada
kematian pada bayi. inkubator dibahas pada penelitian tahun
Untuk mengatasi ketidakstabilan ini I.
diperlukan sebuah kontrol. Salah satu kontrol • Desain hardware pada inkubator untuk
yang dapat diterapkan pada inkubator adalah menyalurkan daya dari listrik menjadi
kontrol fuzzy logic.Alasan mengapa fuzzy panas.
logic digunakan sebagai kontrol adalah : • Desain software pada incubator untuk
• Logika fuzzy sangat fleksibel. menjaga kesatabilan temper atur
• Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap didalam ruangan incubator.
data-data yang tidak tepat.
• Logika fuzzy mampu memodelkan Desain dimensi Inkubator
fungsi-fungsi nonlinear yang sangat
kompleks. Bayi yang lahir di Indonesia mempunyai
• Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan dimensi rata-rata :Panjang 55 cm, Lebar45
teknik-teknik kendali secara cm dan Berat 3 kg, maka berdasarkan
konvensional. parameter dimensi bayi tersebut maka
incubator didesain sebagaiberikut :
Untuk menunjang pembuatan logika
kontrol fuzzy logic digunakan Matlab sebagai
media perancangan. Sebagai kendali fuzzy
logic digunakan sebuah mikrokontroler
dengan jenis chip Atmega 8535. Jenis chip ini
memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk
melakukan kendali fuzzy logic. Termasuk
fasilitas untuk membaca temperatur dan
kelembaban inkubator serta untuk
menghasilkan PWM yang akan digunakan
oleh heater pada inkubator.

METODE PENELITIAN
Gambar 1. Desain inkubator
Pendekatan yang dilakukan pada
penelitian ini adalah pendekatan empirik yaitu

118 September 2013: 117 - 123


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2414

Bayi diletakkan dialas (kasur) membujur (sudah di bahas pada peneltian tahun I).
searah sumbu-Y, untuk mendapatkan
temperatur yang merata pada bagian bawah
alas bayi diberi pemanasan.Antara alas bayi Desain Hardware inkubator
dan lubang pemanas diberi jarak 2 cm. Jarak
antara alas/kasur tersebut dimaksudkan agar Untuk mendesain perangkat hardware
pemanasan tidak secara langsung mengenai dari incubator digunakan komponen-
bayi. Pemanasan ruangan akan mengalir dari komponen utama yaitu : mikrokontroler :
samping-samping alas/kasur.Sumber Atmega 8535, Sensor temperature dan
pemanasan pada inkubator digunakan lampu kelembaban : SHT11, Heater: Lampu pijar
pijar 100 watt sebanyak 2 buah ,pemilihan ini dan Pengontrol tegangan AC : MOC3021 ,
dimaksudkan untuk lebih murah, aman dan berdasarkan komponen-komponen diatas
mudah untuk menggantinya jika ada masalah. maka didesain rangkaian hardware seperti
diagram skematik sebagai berikut :

Komputer

LCD

Set Point Mikrokontroler MOC


Heater
(Keypad) Atmega 8535 3021

Sensor
SHT11

Gambar 2. Skematik Rangkaian Elektronik.

Cara Kerja Rangkaian Elektronik : ke Komputer melalui jalur serial (dihubungkan


ke computer hanya untuk pengambilan data
Set point (keypad) dan sensor SHT11 saja).
adalah input data yang akan diolah oleh
mikr okontroler. Mikrokontr oler
membandingkan kedua informasi tersebut, jika Desain Software (logika kontrol)
temperatur yang diinginkan oleh pengguna
belum tercapai maka mikrokontroler akan Dalam merancang inkubator untuk
menyalakan heater sampai temperatur yang memenuhi tujuan otomasi sistem digunakan
diinginkan terpenuhi kemudian heater akan logika kontrol fuzzy, karena dengan logika
dimatikan. Lama nyala heater akan dikontrol kontrol fuzzy diharapkan mendapat respon
dengan PWM (pulse width modulation) yang yang cepat dan overshot dapat ditekan sekecil
dihasilkan dari perhitungan menggunakan mungkin. Diagram blok logika kontrol pada
fuzzy logic. Informasi tentang berapa inkubator seperti gambar berikut.
temperatur yang terukur, PWM yang
dihasilkan ditampilkan pada LCD dan dikirim

Desain dan Pembuatan Inkubator Berbasis Mikrokontoler dengan Logika Fuzzy 119
Budiono JURNAL GAMMA, ISSN 2086-3071

Set point Error PWM


Kontrol
Heater
Fuzzy
+
-

SHT11

Gambar 3. Diagram Blok Logika Kontrol Fuzzy.


Pemodelan logika kontrol fuzzy output dari mikrokontroler adalah PWM yang
didasarkan pada rangkaian hardware yang merupakan hasil dari respon yang dikirim ke
digunakan. Untuk mengaktifkan heater heater.
digunakan PWM 8 bit dengan range data
PWM yang besarnya 0 s/d 255. Representasi Dari pemodelan logika kontrol Fuzzy diatas
input untuk mikrokontroler adalah error. Error dapat di digambarkan sebagai berikut :
merupakan selisih antara temperatur yang
terukur sekarang dengan temperatur yang Diagram variabel linguistik untuk error :
diset oleh pengguna. Sedangkan representasi

Gambar 4.Variabel Lingustik Untuk Error.

Gambar 5. Variabel Lingustik Untuk PWM.


Tabel 1. Anggota Titik-titik Kritis untuk Variabel Error dan PWM.
Semesta Pembicaraan
Variabel
Himpunan Fuzzy Domain X Domain Y
Fuzzy
X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3
NB (Negatif Big) -20 -17 -0.7 1 1 0
NS (Negatif Small) -17 -0.7 -0.2 0 1 0
Error N (Negatif) -0.7 -0.2 0 0 1 0
Z (Zero) -0.2 0 0.2 0 1 0

120 September 2013: 117 - 123


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2414

P (Positif) 0 0.2 0.7 0 1 0


Error PS (Positif Small) 0.2 0.7 17 0 1 0
PB (Positif Big) 0.7 17 20 0 1 1
NB (Negatif Big) -255 -128 -60 1 1 0
NS (Negatif Small) -128 -60 20 0 1 0
N (Negatif) -60 -20 0 0 1 0
PWM Z (Zero) -20 0 20 0 1 0
P (Positif) 0 20 60 0 1 0
PS (Positif Small) 20 60 128 0 1 0
PB (Positif Big) 60 128 255 0 1 1

Set aturan (fuzzy rules) yang dipilih Associative Memories) sebagai berikut :
digambarkan dengan FAM (Fuzzy
Tabel 2. Fuzzy Rules.
Error NB NS N Z P PB PB
PWM NB NS N Z P PB PB

Sebelum kontrol diterapkan pada • Heater diset secara otomatis mati jika
inkubator, terlebih dahulu dilakukan temperatur setpoint telah tercapai, dan
pengambilan data dengan ketentuan sebagai menyala jika temperatur setpoint belum
berikut : tercapai.
• Pengamatan data dilakukan secara
• Temperatur awal adalah temperatur continue dan pencatatan data hanya
ruangan pada saat pengambilan data, dilakukan setiap 1 menit.
temperatur ruangan 26oC.
• Setpoint 36oC. Setelah ketentuan di atas tersebut
• PWM tidak diaktifkan, jadi pulsa yang terpenuhi selanjutnya dilakukan pengambilan
diberikan adalah continue sehingga data.
heater akan bekerja dengan kerja
maksimal.

Gambar 6. Grafik Respon Temperatur Tanpa Menggunakan Kontrol.


Dalam grafik tersebut terlihat bahwa Selanjutnya adalah pengambilan data
temperatur terus naik hingga mencapai 39oC dengan menggunakan kontrol fuzzy logic
walaupun pada saat setpoint telah tercapai dengan ketentuansebagai berikut :
dan heater telah dimatikan. Disinilah • Temperatur awal adalah temperatur
diperlukan kontrol, agar ketika heater ruangan pada saat pengambilan data,
dimatikan temperatur tidak terus naik tetapi temperatur ruangan 26oC.
tepat berada di setpoint. • Setpoint 36oC.
• PWM dihasilkan berdasarkan kontrol
fuzzy, jadi pulsa yang diberikan adalah

Desain dan Pembuatan Inkubator Berbasis Mikrokontoler dengan Logika Fuzzy 121
Budiono JURNAL GAMMA, ISSN 2086-3071

tidak continue sehingga heater akan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
bekerja sesuai error yang terjadi. selama 120 menit kelembaban berbanding
• Pengamatan data dilakukan secara terbalik dengan temperatur. Ketika
continue dan pencatatan data hanya temperatur naik maka kelembaban akan
dilakukan setiap 1 menit. turun. Pada temperatur 26,46oC kelembaban
Data hasil pengujian menggunakan yang terukur sebesar 54,9 % .
kontrol fuzzy logic sebagai berikut. Pengujian dilakukan dengan
memberikan nilai setpoint 36oC, waktu yang
diperlukan untuk menaikan temperatur udara
dari 26oC – 36oC adalah 10 menit, hanya pada
awal saja.
Pada proses awal pemanasan suhu
ruangan terjadi overshot temperatur sebesar
1,21 o C karena pada kondisi ini keadaan
temperatur masih belum stabil dan temperatur
pada ruangan belum sepenuhnya merata.
Gambar 7. Grafik Hubungan Antara
PWM maksimal untuk mengatasi error
Kelembaban Dan Waktu.
yang terjadi sebesar 134 hanya diberikan pada
proses awal pemanasan. Selanjutnya ketika
temperatur mulai stabil pada kisaran error
±0,71oC nilai PWM dikurangi sehingga PWM
hasil defuzzy akan bergerak naik turun pada
kisaran ±52.

Gambar 8. Grafik Hubungan Antara


Temperatur Dan Waktu

Gambar 9. Grafik Hubungan Antara Error


Dan Waktu. Gambar 11. Prototipe dari Inkubator

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisis dan pembahasan


penelitian desain dan pembuatan incubator
diatas adalah :
• Dalam mendesain inkubator, bentuk
ruangan mempengar uhi merata
Gambar 10.Grafik Hubungan Antara PWM tidaknya temperatur yang dipanaskan.
Dan Waktu.

122 September 2013: 117 - 123


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2414

Karena berhubungan dengan sirkulasi Datasheet Atmega 8535.


udara pada ruangan tersebut.
- Bahan heater memberikan pengaruh
terhadap cepat tidaknya pemanasan
ruangan dan keamanan bagi bayi. Dari
beberapa jenis heater dipilih lampu
karena lampu dapat memberikan panas
yang merata pada ruangan serta aman
digunakan.
- Penggunaan kontrol fuzzy logic pada
inkubator dapat mengendalikan error
yang terjadi hingga ±0,71 o C.
Keakuratan pengendalian error ini
dipengaruhi oleh ketepatan pemilihan
variabel linguistik untuk variabel error
dan PWM.
- Respon PWM dari kontrol sangat
dipengaruhi jenis heater yang digunakan,
kontrol dapat bekerja dengan sangat
efisien jika heater memiliki respon cepat
memanaskan ruangan.

DAFTAR PUSTAKA

Okezone. 17 Juli 2010. Pantau Pertumbuhan


Anak Secara Rutin. (http://
lifestyle.okezone.com/read/2010/07/17/
27/353845).
Okezone. 13 Juli 2009.Inkubator bagi Bayi
Prematur, Amankah? (http://
celebrity.okezone.com/read/2009/07/13/
27 /2 38 25 8/inkub at or -ba gi-b ayi-
prematur-amankah).
K. G. Maciej, J. N Andrzej., Computational
Model of Selected Transport
Processes in an Infant Incubator, XXI
ICTAM, Warsaw Poland, 15-21 Agust
2004
K. G. Maciej, J. N Andrzej., A Combined
Study and Mass Transfer in a double
Walled Infant Incubator, Uxbridge
UB8 3PH, United kingdom, 2004
Yunus A. Cengel. , Heat Transfer A Practical
Approach, McGraw-Hill Companies,
Inc. New York, 2002.
K. Sri , P. Hari , Aplikasi Logika Fuzzy
untuk Pendukung Keputusan Edisi 2,
Graha Ilmu, Yogyakarta 2010

Desain dan Pembuatan Inkubator Berbasis Mikrokontoler dengan Logika Fuzzy 123

You might also like