Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The purpose of this study are (1) to describe the characteristics of the provision of
facilities and infrastructures; (2) to describe the characteristics distribution of facilities
and infrastructures; (3) too describe the characteristics of facilities and infrastructures
maintenance. This research uses qualitative research and ethnographic research design. Data
was collected through observation, interview, and documentation. Model analysis of the
data in this study uses cross-site analytical methods for description. The results of the
study are (1) Provision of facilities and infrastructure in 01 Tohudan Elementary School held
by planning needs of infrastructure were prepared at the start of the new academic year, along
with the preparation of the budget revenue and expenditure plan prepared in discussion of
school community which consists of principals, teachers, school committee, and the school
janitor. (2) The direct distribution applied the goods done at once, the items that have been
received and in inventoried directly distributed to the principal, teacher, or school guard.
While the indirect distribution is not completed at onces, so before the distribution completes,
it cannot be handed over to the concerned, in addition to the indirect distribution occur if there
are remaining infrastructure. (3) Maintenance of infrastructure study conducted by teachers
with students by keeping the facilities and infrastructure and put in the available space.
And if there is damage, the infrastructure which cannot be handled by the teacher, the teacher
reports verbally to the school principal and followed up with a written report to the principal.
Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di Sekolah Dasar ... (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 41
ISSN 2406-8012
Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di Sekolah Dasar ... (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 43
ISSN 2406-8012
diadakan dan menentukan skala prioritas, penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan
serta menyusun anggaran kebutuhan biaya suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
pengadaan sarpras yang nantinya disatukan tujuan tertentu. Hal ini sesuai dengan teori
dalam RAPBS, dilakukan oleh panitia/ yang dikemukakan oleh Nawawi (2006: 16).
petugas yang ditunjuk oleh kepala sekolah Pengadaan sarana-prasarana pen-
berdasarkan surat perintah tugas (SPT). didikan pada dasarnya merupakan upaya
Perencanaan pengadaan sarana merealisasikan rencana pengadaan
dan prasarana disusun secara sistematis, perlengkapan yang telah disusun
realistis berdasarkan analisis kebutuhan. sebelumnya. Berkaitan dengan pengadaan
hal ini menunjukkan bahwa sekolah telah sarana prasarana sekolah, ada beberapa cara
memikirkan dan menetapkan kegiatan yang dapat ditempuh oleh pengelola sekolah
atau program yang akan dilakukan di masa untuk mendapatkan sarana prasarana yang
yang akan datang untuk mencapai tujuan dibutuhkan sekolah, antara lain dengan
cara membeli, mendapatkan hadiah atau
pendidikan sesuai prosedur yang benar,
sumbangan, tukar menukar, dan meminjam.
yaitu merumuskan tujuan yang ingin
Namun pengadaan sarana dan prasarana
dicapai, memilih program untuk mencapai
di SD Negeri 01 Tohudan, hampir
tujuan, dan identifikasi serta pengerahan
semuanya dilakukan melalui pembelian,
sumber yang jumlahnya terbatas.
dan atau disediakan oleh pemerintah.
Adanya pengadaan yang berdasarkan
Pengadaan sarana dan prasarana
perencanaan yang matang tersebut
dilakukan dengan cara menyediakan semua
menunjukkan bahwa kepala sekolah, guru,
keperluan barang atau jasa berdasarkan
dan komite sekolah SD Negeri 1 Tohudan
hasil perencanaan dengan maksud untuk
telah menyadari arti pentingnya sarana
menunjang kegiatan pembelajaran agar
dan prasarana sekolah, dimana sekolah telah
berjalan secara efektif dan efisien sesuai
memikirkan kebutuhan yang diperlukan dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini
untuk pendidikan yang berupa peralatan merupakan fungsi operasional pertama
dan perlengkapan yang secara langsung dalam manajemen sarana dan prasarana
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada
pendidikan, maupun fasilitas yang secara hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan
tidak langsung menunjang jalannya untuk menyediakan sarana dan prasarana
proses pendidikan atau pengajaran pendidikan persekolahan sesuai dengan
(Nurkolis, 2006: 49). kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis
Perencanaan pengadaan sarana dan dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun
prasarana yang dilakukan oleh kepala tempat, dengan harga dan sumber yang dapat
sekolah, guru, dan komite sekolah pada dipertanggungjawabkan.
dasarnya merupakan persiapan menyusun Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
suatu keputusan berupa langkah-langkah dikemukakan bahwa pengadaan sarana dan
prasarana SD Negeri 01 Tohudan, merupakan dahulu. Namun beberapa sarana seperti alat
faktor utama untuk meningkatkan efektifitas tulis, bahan praktik yang berupa barang-
dan efisiensi pembelajaran berdasarkan barang kecil, dan barang-barang yang masih
perencanaan yang tepat. Hal ini sesuai dengan tersisa, dilakukan dengan sistem tidak
hasil penelitian Syakima, Nurul M.Y (2011) langsung, artinya barang barang yang sudah
yang menyimpulkan bahwa: Pengelolaan diterima dan sudah diinventarisasikan tidak
sarana dan prasarana merupakan salah satu secara langsung disalurkan, melainkan
faktor utama untuk meningkatkan perilaku harus disimpan terlebih dahulu di gudang
belajar siswa. Kepala sekolah dan pihak penyimpanan dengan teratur.
pengadaan sarana dan prasarana harus lebih Sistem yang digunakan oleh SD
intensif untuk berdiskusi dengan guru tentang Negeri 01 Tohudan dimaksudkan agar
bagaimana mendorong siswa agar lebih pendistribusian dapat berjalan dengan
berdisiplin di dalam kelas, merancang efektif, dimana SD Negeri 01 Tohudan
dalam mendistribusikan sarana dan prasarana
ulang tata letak, dan mempertimbangkan
berupaya agar memenuhi beberapa asas yaitu:
kembali alat pengajaran yang sekarang
(1) asas ketepatan; (2) asas kecepatan; (3)
menjadi kebutuhan utama siswa.
asas keamanan; (4) asas ekonomis. Namun
terhdap barang-barang yang perlu disimpan
Pendistribusian Sarana dan Prasarana di
di gudang sekolah mempertimbangkan
SD Negeri 01 Tohudan
pengawasan yang efektif, sehingga sarana
Pendistribusian, sarana, dan prasarana
dan prasarana yang disimpan selalu dalam
di SD Negeri 01 Tohudan meliputi:
keadaan baik dan utuh.
pendistribusian barang dilakukan oleh
Berdasarkan uraian di atas dapat
petugas pengadaan dan yang menerima
dijelaskan bahwa pendistribusian sarana
sarana-parasarana dengan memperhatikan
dan prasarana yang dilakukan di SD
kesesuaian barang yang diadakan.
Negeri 01 Tohudan, pada dasarnya ada
Pendistribusian dilakukan sesuai dengan
dua sistem, yaitu sistem langsung dan sistem
pemetaan yang telah dilaksanakan
tidak langsung. Pendistribusian dengan
sebelumnya dengan cara langsung maupun sistem langsung berarti barang-barang
tidak langsung. yang sudah diterima dan diinventarisasikan
Pendistribusian sarana dan prasarana langsung disalurkan pada bagian-bagian
dengan sistem pendistribusian langsung, yang membutuhkan tanpa melalui proses
sarana dan prasarana yang diterima oleh penyimpanan terlebih dahulu. Sedangkan
sekolah melalui pembelian maupun sistem pendistribusian tidak langsung adalah
yang diterima dari pemerintah setelah barang-barang yang sudah diterima dan
diinventarisasikan langsung disalurkan diinventarisasikan tidak secara langsung
pada bagian-bagian yang membutuhkan disalurkan, dengan artian harus menjalani
tanpa melalui proses penyimpanan terlebih proses penyimpanan terlebih dahulu baik
Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di Sekolah Dasar ... (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 45
ISSN 2406-8012
digudang penyimpanan atau tempat lainnya. oleh kepala sekolah dengan menggunakan
Berdasarkan uraian di atas dapat alokasi biaya yang tersedia pada pos belanja
disimpulkan bahwa pendistribusian sarana pemeliharaan oleh bendahara setelah
dan prasarana dilakukan untuk menempatkan mendapat persetujuan kepala sekolah.
sarana dan prasarana yang tepat, sehingga Kegiatan pemeliharan sarana prasarana
investasi yang telah dilakukan oleh sekolah pembelajaran di SD Negeri 01 Tohudan
nantinya benar-benar dapat digunakan diklasifikasikan menjadi 2 yaitu pemeliharan
dengan tepat, hal ini dimaksudkan untuk pada sarana prasarana pembelajaran yang
meningkatkan pembelajaran siswa. Dengan habis dipakai dan pemeliharaan pada sarana
demikian hasil penelitian ini mendukung prasarana pembelajaran yang tidak habis
penelitian Picus (2005), yang menyimpulkan dipakai.
bahwa pentingnya investasi fasilitas Pemeliharaan merupakan kegiatan
sekolah karena semua anak berhak untuk penjagaan atau pencegahan dari kerusakan
suatu barang, sehingga barang tersebut
menghadiri sekolah yang aman, bersih, dan
kondisinya baik dan siap digunakan.
lingkungan pendidikan yang tepat. Namun,
Pemeliharaan mencakup segala upaya yang
para pembuat kebijakan harus menyadari
terus menerus untuk mengusahakan agar
bahwa investasi dalam fasilitas pendidikan
peralatan tersebut tetap dalam keadaan
tidak mungkin sendiri untuk meningkatkan
baik. Pemeliharaan di mulai dari pemakaian
pembelajaran siswa.
barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di
bersifat khusus harus dilakukan oleh
SD Negeri 01 Tohudan
petugas yang mempunyai keahlian sesuai
Hasil penelitian tentang pemeliharaan
dengan jenis barang yang dimaksud. Hal
sarana dan prasarana di SD Negeri
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
01 Tohudan yang diperoleh di lapangan oleh Dharma (2007: 31) mengemukakan
melalui teknik wawancara, observasi, dan pendapatnya bahwa: Pemeliharaan sarana
dokumentasi meliputi: pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah adalah kegiatan untuk
prasarana pembelajaran dilakukan oleh melaksanakan pengurusan dan pengaturan
guru bersama siswa dengan cara menjaga agar semua sarana dan prasarana selalu dalam
kebersihan sarpras dan menempatkan pada keadaan baik dan siap untuk digunakan
tempat yang telah tersedia. Untuk sarana dan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam
prasarana yang tidak dapat diperbaiki oleh mencapai tujuan pendidikan.
guru, maka guru melaporkan kepada kepala Dengan adanya pemeliharaan secara
sekolah secara lisan yang ditindaklanjuti rutin bertujuan agar usia pakai sarana dan
dengan laporan tertulis. Pelaksanaan prasarana dapat panjang, dan hal ini telah
perbaikan sarana prasarana pembelajaran terbukti pada sarana dan prasarana yang ada
dilakukan oleh pihak ke III yang ditunjuk di SD Negeri 01 Tohudan, demikian pula
dengan adanya pemeliharaan secara berkala musyawarah warga sekolah yang terdiri dari
semua sarana dan prasarana khususnya kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan
peralatan dapat dipergunakan setiap saat, hal penjaga sekolah. Penyusunan perencanaan
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan tersebut dibuat secara sistematis, rinci, dan
oleh Dharma (2007: 31), menyatakan teliti. Berdasarkan informasi realistis tentang
bahwa: Tujuan pemeliharaan: (1) Untuk kondisi sekolah. Spesifikasi sarana dan
mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini prasarana sesuai dengan perencanaan yang
sangat penting terutama jika dilihat dari aspek telah disusun sebelumnya.Barang yang telah
biaya, karena untuk membeli suatu peralatan di terima diperiksa dan diinvestarisasikan
akan jauh lebih mahal jika dibanding dengan oleh panitia pengadaan.
merawat bagian dari peralatan tersebut. (2) Pendistribusian sarpras dilakukan
Untuk menjamin kesiapan operasional oleh Panitia pengadaan. Hal yang perlu
peralatan untuk mendukung kelancaran diperhatikan adalah ketepatan barang yang
pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang di sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya;
optimal. (3) Untuk menjamin ketersediaan ketepatan sasaran penyampaiannya dan
peralatan yang diperlukan melalui ketepatan kondisi barang yang di salurkan.
pengecekkan secara rutin dan teratur. (4) Panitia pengadaan memetakan sarana dan
Untuk menjamin keselamatan orang atau prasarana yang akan dialokasikan, baru
siswa yang menggunakan alat tersebut. didistribusikan sesuai dengan kebutuhan
Hasil penelitian ini sekaligus sarpras. Pendistribusian dilakukan dengan 2
mendukung penelitian yang dilakukan oleh (dua) sistem, yaitu pendistribusian langsung
Asiabaka (2008) yang menyatakan bahwa: dan tak langsung. Pendistribusian langsung,
Fasilitas sekolah memberi makna pada diterapkan terhadap barang-barang yang
proses belajar mengajar. Pengelolaan sarana dalam pengirimannya dilakukan sekaligus,
prasarana adalah merupakan bagian integral langsung disalurkan kepada kepala sekolah,
dari keseluruhan manajemen sekolah. guru, atau penjaga yang membutuhkan,
Manajer sekolah harus melakukan penilaian tanpa melalui proses penyimpanan.
yang komprehensif dari fasilitas untuk Pendistribusian tak langsung dilakukan
menentukan kebutuhan sekolah. Aktualisasi terhadap sarpras yang pengirimannya tidak
tujuan dan sasaran pendidikan membutuhkan selesai sekaligus, sehingga sebelum semua
penyediaan, pemanfaatan dan pengelolaan pengiriman lengkap, maka belum dapat
fasilitas yang tepat dan maksimum. diserahkan kepada yang bersangkutan.
Pemeliharaan dilakukan oleh guru
SIMPULAN dan siswa. Apabila pemeliharaan dan
Pengadaan sarana dan prasarana di perbaikan tidak bisa dilakukan oleh sekolah,
SD Negeri 01 Tohudan direncanakan pada maka diserahkan kepada pihak ke tiga yang
Awal Tahun Pelajaran baru, berdasarkan ditunjuk oleh kepala sekolah. Kemudian
Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di Sekolah Dasar ... (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 47
ISSN 2406-8012
untuk biaya perbaikan dialokasikan pada pos menjadi dua yaitu pemeliharan pada sarana
belanja pemeliharaan oleh bendahara setelah prasarana pembelajaran yang habis dipakai
mendapat persetujuan kepala sekolah. dan tidak habis dipakai.
Kegiatan pemeliharan diklasifikasikan
DAFTAR PUSTAKA
Asiabaka, Ihuoma P. 2008. “The Need for Effective Facility Management in School in
Nigeria”. New York Science Journal. Vol. 1, No. 2: pg. 10-21.
Dharma, Surya, 2007, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Berbasis Sekolah, http://www.bpgdisdik-jabar.net, diakses tanggal 15 Oktober
2009.
Harsono, 2008, Etnografi Pendidikan, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Press.
Mantja, W. 2005. Etnografi Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan.
Malang: Penerbit Wineka Media.
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2007. Qualitative Data Analysis
(terjemahan). Jakarta: UI Press.
Moleong, Lexy .J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nawawi, Hadari, 2006, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung
Nurkolis, 2006, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Picus, Lawrence O.; Scott F. Marion; Naomi Calvo; William J. Glenn. 2005. “Understanding
the Relationship Between Student Achievement and the Quality of Educational
Facilities: Evidence From Wyoming”. Peabody Journal of Education. Vol. 80 No.
3, pg. 71-95.
Subadi, Tjipto.; Khotimah, Rita Pramujiyanti.; Sutarni, Sri. 2013, A Lesson Study as a
Development Model of Professional Teachers. ISSN 1948-5476 , Vol.5, No. 2, pg.
103 – 105.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. dan
R&D, Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H. B, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret University
Press.
Syakima, Nurul M.Y, Maimunah Sapri, dan Mohd Shahril A.R., 2011, Measuring
Performance For Classroom Facilities, International Conference on Sociality
and Economics Development IPEDR vol. 10, IACSIT Press Singapore, pg 84 – 86.