You are on page 1of 10

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKDISIPLINAN

SISWA DI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

Nadya Dwi Utari, Maria Ulfah, Warneri


Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN, Pontianak
Email: nadyadu15@gmail.com

Abstract
This research was aimed to find out the factors that lead to the indiscipline of students
in SMA Santun Untan Pontianak. The research method used was descriptive research
with a form of qualitative research. The data sources of this study were the
headmaster, picket teacher, BK teacher, homeroom teacher, and some students of
class XII IPS. In collecting the data, the researcher used direct observation
techniques, direct communication techniques, and documentation. The tools of data
collection used were interview, observation and documentation. In this study,
researchers used the technique of examining data the level of trust (credibility)
Perseverance monitoring and triangulation. The results of this study indicated the
factors causing the indiscipline of students at SMA Santun Untan Pontianak are
divided into internal and external factors. The internal factors that come from the
students themselves were caused by family factors, disharmonious families, families
who are busy working and families in distress are low while external factors were
caused by school discipline that have not been applied by students and there was no
firmness from the school for those who violate.

Keyword: Analysis, Causes, indiscipline

PENDAHULUAN secukupnya dalam kepemimpinan pancasila,


Ssalah satu tujuan negara adalah pengetahuan, keterampilah, keteguhan iman,
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal kekuatan mental, kepribadian, kecerdasan
tersebut dapat diwujudkan melaului emosional, dayakreasi, dan budi pekerja
pendidikan. Undang-undang Republik luhur, (Gunawan, 2002:12).
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sekolah merupakan salah satu lembaga
sistem pendidikan nasional menyebutkan pendidikan formal yang sangat berpengaruh
bahwa, pendidikan nasional bertujuan terhadap pembentukan pribadi pesertadidik.
untukberkembangnya potensi peserta didik Pendidikan disekolah tidak hanya akademik
agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa saja, namun banyak hal yang bisa diajarkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak untuk siswa. Salah satunya adalah
mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri menanamkan pendidikan karakter seperti
dan menjadi warga negara yang demokratis karakter disiplin. Disiplin merupakan sikap
dan bertanggung jawab. mental mengandung kerelaan untuk
Untuk mencapai tujuan tersebut, mematuhi semua ketentuan-ketentuan,
pendidikan erserta didik harus dipersiapkan peraturan-peraturan dan norma-norma yang
sebaik-baiknya disekolah agar terjadi berlaku dalam menunaikan tugas dan
perubahan tingkah laku yang positif. Peserta tangung jawab (Suryani :2017). Menurut
didik harus dipersiapkan sebaik-baiknya serta Salahudin (2013:111), disiplin merupakan
dihindarkan dari segala kendala yang tindakan yang menunjukan perilaku tertib
merusaknya, dengan memberikan bekal

1
dan patuh pada berbagai ketentuan dan pelayanan administrasi, interaksi siswa diluar
peraturan. sekolah, (Rifai, 2016:7)
Berdasarkan paparan diatas maka dapat Maka dari itu peneliti tertarik
disimpulkan bahwa disiplin merupakan melakukan penelitian mengenai analisis
sesuatu yang menyatu dalam diri seseorang faktor penyebab ketidakdisiplinan siswa di
bahkan disiplin adalah sesuatu yang menyatu SMA Santun Untan Pontianak. Tujuan dari
dalam kehidupan manusia yang muncul penelitian ini yaitu untuk memperoleh
dalam polatingkah laku sehari- hari baik di gambaran yang objektif tentang faktor
lingkungan keluarga, sekolah maupun penyebab ketidakdisiplinan siswa di SMA
masyarakat santun Untan Pontianak tahun ajaran
Menurut Tulus Tu’u (2008: 31), disiplin 2017/2018.
merupakan sesuatu yang menyatu di dalam
diri seseoarang. Bahkan, disiplin itu sesuatu METODE PENELITIAN
yang menjadi bagian dalam hidup seseorang, Metode penelitian yang digunakan
yang muncul dalam pola tingkah lakunya adalah metode deskriptif dengan bentuk
sehari- hari, baik di lingkungan keluarga, penelitian yang digunakan adalah penelitian
sekolah dan masyarakat. kualitatif. menurut Sukmadinata (dalam Esa,
Disiplin sangat penting dalam 2015: 42) bahwa, penelitiann deskriptif
menentukan keberhasilan siswa. Disiplin kualitatif di tunjukan untuk mendeskripsikan
pada dasarnya merupakan kontrol diri dalam dan menggambarkan fenomena- fenomena
mematuhi aturan yang baik pada lingkungan yang ada, baik bersifat alamiah maupun
keluarga, lembaga pendidikan, dan rekayasa manusia, yang lebih
masyarakat. Siswa adalah aset bangsa yang memperhatikan mengenai karakteristik,
harus di didik untuk mengisi dan kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Jadi
mempertahankan kemerdekan. Oleh karena dapat disimpulkan bahwa penelitian
itu penting untuk menanamkan karakter deskriptif adalah suatu penelitian yang
disiplin ini di sekolah agar nantinya ketika mendeskripsikan objek masalah berdasarkan
siswa tersebut terjun ke masyarakat karakter fakta- fakta yang ada di tempat penelitian
disiplin tersebut sudah melekat didalam yang bentuknya berupa kata- kata serta
dirinya. berupa gambar.
Berdasarkan hasil observasi yang telah Penelitian ini dilakukan di SMA Santun
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12 April Untan Pontianak. Sumber data primer dalam
2018 di SMA Santun Untan Pontanak, penelitian ini yaitu waka kesiswaan, guru
banyak sekali siswa yang melanggar BK, Wali kelas dan para siswa SMA Santun
kedisiplinan di sekolah seperti, makan Untan Pontianak.. Sedangkan data sekunder
dikelas, jajan diluar saat jam pelajaran, berupa daftar kehadiran absensi siswa,
membuang sampah sembarangan, melanggar berupa foto keadaan SMA Santun Untan
aturan seragam, dan masih ada siswa yang Pontianak.. Teknik pengumpulan yang
masuk sekolah tanpa keterangan (Alpa). hal digunakan didalam penelitian ini adalah
ini dikarenakan kurangnya pengawasan oleh teknik observasi langsung, teknik
guru, kurangnya penerapan disiplin yang ada komunikasi langsung (wawancara) dan studi
disekolah, dan kurangnya kesadaran pada dokumen. Adapun alat pengumpulan data
siswa terhadap kedisiplinan sekolah. yang digunakan berupa panduan observasi,
Ada beberapa faktor yang dapat panduan wawancara, dan dokumentasi.
menyebabkan seseorang melakukan Analisis data didalam penelitian ini
pelanggaran disiplin sekolah antara lain: 1) dimulai dengan menelaah seluruh data yang
faktor internal, meliputi siswa itu sendiri. 2) tersedia dari berbagai sumber yang telah
faktor eksternal, meliputi tata tertib, sistem didapat, yaitu wawancara, pengamatan, serta
pembelajaran berkaitan dengan pengajaran dokumentasi. Teknik pemeriksaan
guru, kepemimpinan kepala sekolah, keabsahaan data derajat kepercayaan

2
(credibility) menggunakan Ketekunan seperti rambut yang sudah menutupi telinga
pengamatan dan triangulasi. Ketekunan untuk siswa laki- laki, perlengkapan atribut
pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri sekolah baik itu dari nama siswa, nama
dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat sekolah, lambang sekolah, lambang osis, ikat
relevan dengan persoalan atau isu yang pinggang, kaos kaki, sepatu berwarna
sedang dicari dan kemudian memusatkan hitam,dan dasi digunakan pada hari senin
diir pada hal-hal tersebut secara rinci, dan selasa serta baju yang kekecilan.
(Moleong, 2000:177). Kemudian triangulasi Pada saat proses pembelajaran
adalah teknik pemeriksaan keabsahaan data beberapa siswa yang bermain handpone, asik
yang memanfaatkan sesuatu di luar data sendiri, mengobrol dengan teman yang
untuk keperluan pengecekan atau sebagai lainnya, dan ada juga yang tidur. Dan siswa
pembanding terhadap data itu. yang kurang berpartisipasi dalam belajar.
Beberapa siswa tidak menghargai guru yang
HASIL PENELITIAN DAN sedang berdiri di depan. Beberapa siswa juga
PEMBAHASAN pulang sebelum waktunya. Para siswa juga
Hasil Penelitian sering datang terlambat datang ke sekolah
Dari hasil observasi dan wawancara dengan alasan tertentu seperti bangun
yang dilakukan dapat dilihat bahwa kesiangan, tejebak macet dan sebagainya.
kedisiplinan siswa SMA Santun Untan Dan berdasarkan keterangan pihak sekolah
Pontianak masih sangat kurang walaupun siswa siswa tersebut telah diberikan sanksi
ada beberapa siswa yang memiliki disiplin seperti membersihkan lingkungan sekolah
yang baik namun dikarenakan lingkungan dengan cara memungut sampah yang ada di
sekitar yang tidak disiplin membuat mereka sekeliling sekolah, membersihkan wc dan
juga ikut terpengaruh. Berdasarkan hasil lain-lain. Untuk lebih mendalam peneliti
observasi yang dilakukan didapati beberapa melakukan observasi ke 4 siswa di SMA
siswa melanggar berbagai macam tata tertib Santun Untan.

Tabel 1. Hasil Observasi Siswa Faktor Internal


No Komponen yang di S1 S2 S3 S4
observasi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Siswa makan di kelas, √ √ √ √
bermain handpone,
menjahili temannya
2. Siswa yang kurang istirahat √ √ √ √
di rumah sehinnga
mengantuk di sekolah
3. Siswa yang kurang √ √ √ √
membaca dan belajar serta
tidak mengerjakan tugas-
tugas dari guru
4. Siswa yang pasif, potensi √ √ √ √
rendah, lalu datang ke
sekolah tanpa persiapan diri
5. Siswa yang suka melanggar √ √ √ √
tata tertib sekolah
6. Hubungan antara siswa √ √ √ √
yang kurang harmonis,
adanya klik antara
kelompok.
Sumber: Hasil Observasi 2018

3
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa keluarga yang sering bertengkar
dari keempat siswa tersebut setidaknya menyebabkan anak menjadi tidak
memiliki lima indikator yang membuatnya semangat sekolah terbukti dengan
menjadi tidak disiplin. Untuk indikator 1, 2 , seringnya ia terlambat datang sekolah,
3,dan 5 semua siswa memiliki indikator tidak pernah belajar di rumah. Selain itu
tersebut yakni Siswa makan di kelas,
kondisi keadaan rumah yang jaraknya
bermain handpone, menjahili temannya,
Siswa yang kurang istirahat di rumah cukup jauh untuk pergi ke sekolah
sehinnga mengantuk di sekolah, Siswa yang membuat siswa menjadi malas kesekolah
kurang membaca dan belajar serta tidak dan datang terlambat.
mengerjakan tugas- tugas dari guru, Siswa Salah satu siswa menyebutkan jika
yang suka melanggar tata tertib sekolah. dia sering lupa mengerjakan tugas dari
Untuk indikator 4 yakni iswa yang pasif, guru, terlambat datang ke sekolah,
potensi rendah, lalu datang ke sekolah tanpa seringnya tidak sekolah tanpa keterangan
persiapan diri ada dua orang siswa. dan dikarenakan tidak tinggal bersama orang
terakhir indikator 6 yakni Hubungan antara tua menyebabkan kontrol orang tua yang
siswa yang kurang harmonis, adanya klik kurang. Siswa lain juga menyebutkan jika
antara kelompok ada satu siswa.
mereka ingin sekolah ditempat lain namun
Untuk lebih lanjut dilakukan wawancara
terkendala nilai yang rendah membuat
dengan siswa tersebut, berdasarkan hasil
mereka bersekolah disitu dan membuat
wawancara, faktor internal yang
mereka sering bolos sekolah.
menyebabkan siswa tidak disiplin salah
Selain faktor internal, faktor eksternal
satunya ialah faktor keluarga yang sibuk
juga dapat membuat siswa menjadi tidak
bekerja sehingga kurang mendapat perhatian
disiplin, berikut hasil observasi yang
dari kedua orang tuanya membuat siswa
dilakukan selama tiga hari untuk melihat
sering melanggar peraturan tata tertib
faktor eksternal penyebab ketidakdisiplinan
sekolah seperti tidak sekolah tanpa
siswa di SMA Santun Untan.
keterangan. Penyebab lainnya ialah faktor

Tabel 2. Hasil Observasi Siswa Tata Tertib


Siswa Rata-
No Aspek
S1 S2 S3 S4 rata
1 Datang tepat waktu 1,67 1,00 1,00 1,67 1,33
2 Berpakaian rapi 2,67 2.33 2,33 3,33 2,67
3 Kelengkapan atribut sekolah 3,00 3,00 1,33 2,33 2,41
Mengenakan pakaian seragam
4 3,00 4,00 3,00 3,67 3,42
resmi sekolah
5 Pulang tepat waktu 1,33 1,33 1,00 1,67 1,33
Total Skor 11,67 11,66 8,67 12,67 11,16
Rata-rata 2,33 2,33 1,734 2,53 2,232
Sumber: Hasil Observasi 2018

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui kedalam kategori kurang yaitu aspek


bahwa dari 5 aspek tata tertib terdapat dua berpakaian rapi dan aspek kelengkapan
aspek yang tergolong sangat kurang, yaitu atribut sekolah. Dan untuk aspek
datang tepat waktu dan pulang tepat waktu. mengenakan pakaian seragam resmi sekolah
Berdasrkan hasil observasi para siswa sering masuk kedalam kategori cukup. Jika dilihat
datang terlambat kesekolah dan untuk pulang secara keseluruhan, untuk tata terib siswa
sekolah siswa sering pulang sebelum jam masuk kedalam kategori kurang.
sekolah berakhir. Untuk aspek yang masuk

4
Tabel 3. Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa di Luar Sekolah
S1 S2 S3 S4
No Aspek
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Berinteraksi kepada teman sebaya √ √ √ √
2. Bersikap sopan terhadap orang √ √ √
yang lebih tua √
3. Berkomunikasi santun √ √ √ √
Sumber: Hasil Observasi 2018

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat bahwa terpenuhi. Namun ada satu siswa yang tidak
pada aspek komponen interaksi siswa di luar memenuhi aspek berkomunikasi santun,
sekolah yaitu siswa berinteraksi baik dengan didalam proses pembelajaran siswa ini sering
teman sebayanya, mempunyai sikap sopan tidak mendengarkan guru pada saat belajar.
santun terhadap orang yang lebih tua

Tabel 4. Hasil Observasi Sistem Pembelajaran


Berkaitan dengan Pengajaran Guru
Penilaian Total Rata-
No Aspek rata
1 2 3
1. Ruangan kelas yang kondusif 3 3 3 9 3
2. Ketepatan waktu guru masuk ke kelas untuk 4 5 4 13 4,33
proses pembelajaran
3. Penguasaan materi pembelajaran yang akan 4 4 4 12 4
di ajarkan
4. Penguasaan kelas 3 3 3 9 3
5. Sarana dan prasarana yang memadai untuk 3
proses pembelajaran 3 3 3 9
Total Skor 17 18 17 52 17,33
Rata-rata 3,40 3,60 3,40 10,40 3,47
Sumber : Hasil Observasi 2018

Berdaarkan tabel 4, ada tiga aspek yang pencahayaan yang bagus, kedua sirkulasi
masuk kedalam kategori cukup yaitu ruang udara cukup baik karena terdapat fentilasi
kelas yang kondusif, penguasaan kelas serta yang ada di ruangan tersebut dan kipas
sarana dan prasarana yang memadai untuk angin, tetapi masih terdapat beberapa yang
proses pembelajaran. Untuk aspek ketepatan rusak namun belum di ganti/ diperbaiki oleh
waktu guru masuk ke kelas untuk proses pihak sekolah. Ketiga pewarnaan dinding
pembelajaran dan aspek penguasaan materi cukup terlihat baik. Keempat sarana dan
pembelajaran yang akan diajarkan masuk prasarana belajar sudah cukup menunjang
kedalam kategori baik. secara keseluruhan untuk pembelajaran, namun masih perlu
sistem pembelajaran berkaitan dengan untuk di maksimalkan. Kelima bagian
pengajaran guru masuk kedalam kategori kebersihan ruagan kelas sudah cukup baik,
cukup. namun masih ada beberapa siswa yang
Berdasarkan observasi di lapangan membuang sampah di dalam lacinya dan ada
peneliti melihat ruang kelas yang kondusif beberapa siswa yang tidak melaksanakan
yang pertama dimana di dalamnya terdapat piket kelas.

5
Untuk ketepatan waktu guru masuk ke depan kelas, namun hanya saja kurang
kelas untuk proses pembelajaran sudah tepat terampil dalam memilih memilih metode
waktu secara keseluruhan, namun masih ada pembelajaran yang akan digunakan. Guru
beberapa guru yang terlambat sedikit di sudah bisa mengontror kelas dan kelas yang
karenakan ada keperluan lain. Dan guru diajar terkondisi dengan baik.
biasanya memberikan waktu kepada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan
untuk membiasakan diri membaca materi 5 guru sarana prasarana di sekolah sudah
menit sebelum memulai pelajaran (literasi). cukup memadai seperti adanya ruang lab,
Namun tidak berjalan dengan sesuai rencana ruang computer, proyektor, kipas angin dan
karena siswa banyak yang terlambat. buku penunjang lainnya yang ada di
Selanjutnya penguasaan materi pembelajaran perpustakaan, namun masih perlu untuk di
yang diajarkan, peneliti melihat guru sudah maksimalkan lagi seperti adanya proyektor
menguasai pokok materi yang di ajarkan di di setiap ruangan kelas.

Tabel 5. Hasil Observasi Kepemimpinan Kepala Sekolah


Penilaian Total Rata-rata
No Aspek
1 2 3
1. Mengoptimalkan sarana pendidikan 3 3 3 9 3
2. Melaksanakan program supervise 4 4 4 12 4
Total Skor 7 7 7 21 7
Rata-rata 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Sumber: Hasil Observasi 2018

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui membayar SPP di karenakan mereka rata-


bawa aspek mengoptimalkan sarana rata mencari uangnya dengan hasil sendiri.
pendidikan masuk kedalam kategori cukup Sumber pengoptimalan sarana hanya dari
dan untuk aspek melaksanakan program bantuan donator, SPP siswa dan sedikit dari
supervise masuk kedalam kategori baik. dana BOS. Berdasarkan hasil observasi dan
Secara keseluruhan kepemimpinan kepala wawancara terhadap waka kesiswaan, wali
sekolah berada didalam kategori cukup. kelas dan siswa bahwa kepala sekolah telah
Berdasarkan hasil observasi dan melaksanakan program supervise terhadap
wawancara terhadap guru dan siswa guru selama 3 bulan sekali yang di damping
pengoptimalan sarana pendidikan di oleh ketua pengawas dinas pendidikan, dan
kategorikan kurang di karenakan SMA supervise guru muda di dampingi oleh guru
Santun merupakan sekolah swasta jadi susah senior, dan kepala sekolah hanya
untuk mengharapkan bantuan donator, di mensupervisi di bagian perlengkapan
tambah lagi para siswa susah untuk

Tabel 6. Hasil Observasi Pelayanan Administrasi


Penilaian Total Rata-rata
No Aspek
1 2 3
1. Pemberian layanan informasi kepada siswa 5 5 5 15 5
2. Pemberian surat ijin keluar masuk 4 4 4 12 4
Total Skor 9 9 9 17 9
Rata-rata 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
Sumber: Hasil Observasi 2018

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui kepada siswa masuk kedalam kategori sangat
bahwa aspek pemberian layanan informasi baik, hal itu dikarena jika siswa yang tidak

6
hadir ke sekolah para guru langsung setiap tingkah laku dari orang tua akan ditiru
memberikan informasi kepada kedua orang oleh anak dalam berperilaku di rumah
tuanya agar terjadi yang tdiak di inginkan maupun sekolah. Sekiranya keluarga itu
dan memberikan bimbingan bagi siswa yang merupakan keluarga harmonis, kondisi yang
bermasalah. baik itu cenderung memberi stimulus dan
Untuk aspek pemberian surat ijin keluar respon yang baik dari anak sehingga
masuk tergolong dalam kategori baik, perilakunya menjadi baik. Sebaliknya, jika
berdasarkan observasi dan wawancara keadaan keluarga yang tidak baik seperti
kepada guru piket dan siswa di SMA Santun Broken home, kecenderungan besar akan
Untan Pontianak pemberian ijin untuk keluar berdampak negatif bagi perkembangan siswa.
siswa harus menggunakan surat ijin yang di Dari sini lah bermunculan siswa- siswa
tanda tangani oleh guru piket tujuannya agar bermasalah dalam prilaku disiplin.
anak terkontrol pada saat ingin keluar pada Kemudian penyebab lainnya adalah
jam sekolah kurangnya waktu istirahat yang membuat
siswa sering telat disekolah, disebabkan oleh
Pembahasan faktor ekonomi keluarga yang menyebabkan
1. Faktor Internal anak menjadi tidak disiplin disekolah. Anak
Berdasarkan wawancara dan observasi yang harus membantu orang tua untuk
yang dilakukan peneliti di SMA Santun mencari nafkah demi melanjutkan kehidupan
Untan Pontianak ada beberapa faktor internal di hari esok yang bisa membuat
yang menyebabkan siswa tidak disiplin. konsentrasinya menjadi terpecah. Tak jarang
Yang pertama bersasal dari lingkungan banyak sekali anak yang bekerja dari ia
keluarga. Lingkungan keluarga merupakan pulang sekolah hingga malam menjelang
pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, tidur. Belum lagi rasa lelah karena harus
pertumbuhan dan perkembangan seseorang bekerja membanting tulang membantu
adalah pengaruh keluarga. Di SMA Santun kehidupan perekonomian orang tuanya itu
Untan Pontianak ini banyak sekali siswa terbawa hingga ke sekolah yang membuat
yang jarang di perhatikan oleh kedua orang anak terpaksa harus sering melanggar disiplin
tuanya dirumah di sebabkan orang tuanya sekolah seperti sering terlambat datang ke
sibuk bekerja, kondisi keluarga yang tidak sekolah, ketiduran pada jam pelajaran, sering
harmonis sehingga tidak jarang banyak siswa tidak mengerjakan PR, atribut yang tidak
yang berbuat aneh untuk menarik perhatian lengkap, sering bolos pada jam pelajaran dan
seorang gurunya di sekolah, salah satunya sering absen.
seperti makan dikelas, mejahili temannya, Dengan sibuk bekerja siswa sampai
keluar pada saat jam pelajaran. melalaikan tugas dan tanggung jawabnya
Selain kurang nya perhatian, sebagai seorang pelajar yang di mana
kebanyakan siswa di SMA Santun Untan tanggung jawab siswa sebagai pelajar adalah
Pontianak berasal dari faktor keadaan belajar dengan baik, mengerjakan tugas
keluarganya yang disharmonis di mana faktor sekolah yang sudah diberikan kepadanya.
ini sangat mempengaruhi pembentukan nilai Tapi pada kenyataannya banyak siswa yang
karakter anak karena keluarga merupakan merasa terbebani dengan kewajiban mereka
lingkungan yang sangat berperan penting sebagai pelajar. siswa berangkat ke sekolah
sebagai pendidik utama dari anak- anaknya, tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi
pemberi dukungan pertama untuk belajar di dijadikan sebagai ajang untuk ketemu,
rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan
anak, menyediakan peralatan dan fasilitas lain sebagainya.
pendidikan anak dan lain-lain. Orang tua Kurangnya istirahat juga akan
harus memberikan contoh perilaku yang baik mempengaruhi kondisi jasmani siswa.
kepada anaknya agar si anak juga meniru Kondisi jasmani dapat mempegaruhi siswa
perilaku baik dari kedua orang tuanya, karena dalam menjalankan tugas yang di berikan

7
oleh guru di sekolah yang di mana siswa telah di lakukan oleh peneliti, tata tertib di
mengerjakan tugas dari guru di sebabkan SMA Santun Untan Pontianak sudah di
takut di beri sanksi oleh gurunya, sehingga sosialisasikan kepada para siswa pertama kali
mengerjakan pada saat di sekolah, dilakukan pada saat penerimaan siswa baru
menyontek temannya dan menyepelekan melalui surat pernyataan, kemudian pada saat
tugas yang di beri oleh guru dengan alasan siswa sudah di terima dan sekolah sudah
lupa dan sebagainya. mulai berjalan, perlu di berikan penjelasan
Di karenakan banyak siswa yang dan penegasan ulang tentang disiplin sekolah
bersekolah di sini atas dasar nem rendah yang akan di berlakukan.
tidak di terima di sekolah lain sehingga Penjelasan dan pembinaan itu sekolah
mereka datang ke sekolah dengan rasa lanjutkan bagi semua siswa, yang di lakukan
terpaksa. Terbukti dari hasil wawancara oleh dalam upacara bendera pada setiap hari
bebarapa siswa tersebut.. senin. Dan sosialisasi kepada orang tua di
Hubungan antar siswa yang kurang lakukan pada saat setiap awal tahun ajaran
harmonis, adanya klik antar kelompok baru. Untuk siswa yang melanggar tata tertib
membuat siswa sering tidak disiplin. sekolah harus bertanggung jawab atas
Beberapa hal yang dilakukan seperti perbuatannya. Berdasarkan tata tertib yang
mengganggu temannya yang sedang belajar, ada mereka harus menerima sanksi dari
membuat keributan, mengucilkan siswa lain sekolah. Sanksi disiplin diberikan sesuai
dan berkelai denga temannya. Hal tersebut besar dan kecilnya kategori pelanggarannya.
yang membuat tingkat kedisiplinan di dalam Yang pertama ada taraf kategori teguran
kelas menjadi tidak baik. Terbukti hal lisan, peringatan satu, peringtan dua,
tersebut di dapati pada saat wawancara oleh peringatan tiga dan pemanggilan orang tua.
beberapa siswa. Hampir semua siswa Dapat juga siswa yang dengan skala
mengganggu temannya pada saat belajar. pelanggaran berat sanksinya berupa surat
Sejalan dengan teori yang telah di perjanjian bermaterai dan skorsing. Bila tetap
paparkan bahwa tingkah laku disiplin dapat belum dapat di bina, dan tetap melanggar,
di lihat dari kebutuhan jasmani, kebutuhan dengan berat hati yang bersangkutan harus
rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan mengundurkan diri atau keluar dari sekolah
penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi atau pindah ke sekolah lain.
diri. Pemenuhan kebutuhan ini menyebabkan Namun pada kenyatanya tata tertib di
adanya tingkah laku positif dan negative. sekolah tersebut tidak ada ketegasan dan
Sementara pelanggaran disiplin sebagai konsisten dari pihak sekolah sehingga sering
reaksi negative. Adanya reaksi negative di remehkan oleh para siswa. Sejalan dengan
tersebut yang menyebabkan banyak siswa menurut tulus tu’u (2008: 56), dalam
yang sengaja melakukan pelanggaran- mendisiplinkan siswa tata tertib sangat
pelanggaran di sekolah karena kurang bermanfaat untuk membiasakannya dengan
terpenuhi kebutuhan tersebut misalnya, standar perilaku yang sama dan diterima oleh
kurang perhatian dan kasih sayang oleh para individu lain dalam ruang lingkupnya. Di
orang tua di rumah, kurang penghargaan, samping itu adanya tata tertib para siswa
hubungan sosial kurang baik, kebutuhan fisik tidak dapat lagi bertindak dan berbuat sesuka
yang belum tercukupi. hatinya.
Kemudian sistem pembelajaran
2. Faktor Eksternal berkaitan dengan pengajaran guru juga
Faktor eksternal merupakan faktor yang menjadi salah satu faktor eksternal yang
berasal dari luar diri siswa salah satunya tata menyebabkan siswa tidak disiplin. Peran
tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan seorang guru dalam mengambil keputusan
suatu peraturan yang digunakan pihak untuk pemilihan sistem pembelajaran dalam
sekolah untuk mengatur siswanya. lingkungan sekolah sangatlah penting. Hal
Berdasarkan observasi dan wawancara yang ini akan berpengaruh pada cepat atau

8
lambatnya para siswa dalam menangkap jawabnya sebagai pemimpin dalam
pelajaran dan untuk membentuk pribadi yang mendisiplinkan siswa, namun kedisiplinan
baik dalam diri siswa. tersebut kembali kepada kesadaran diri siswa
Berdasarkan observasi dan wawancara itu sendiri, dan kepala sekolah hanya
yang telah di lakukan oleh peneliti guru- guru memonitor pada jam- jam tertentu saja.
yang hadir ke sekolah selalu tepat waktu Sesuai dengan Kementerian Pendidikan dan
sesuai dengan aturan sekolah dan berupaya Kebudayaan menerbitkan Peraturan
mengembangkan kreatifitasnya agar tercipta Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
lingkungan belajar yang menyenangkan Perubahan atas PP Nomor 74 Tahun 2008
sehingga dapat menarik perhatian siswa tentang Guru yang menyebutkan ketentuan
dalam proses pembelajaran, tetapi ada juga kepala sekolah tidak lagi wajib mengajar
yang masuk ke kelas hanya berperan sebagai untuk pemenuhan syarat tunjangan profesi
mengajar. Guru datang mengajar untuk sehingga kepala sekolah jarang berada di
mentransfer ilmunya kepada para siswa, sekolah melainkan di luar lingkungan
kondisi seperti ini akan terasa sebagai sekolah dan beban tugas kepala sekolah
tantangan dan kesulitan dalam meliputi tugas manajerial, pengembangan
mengembangkan disiplin sekolah. Beberapa kewirausahaan, serta supervisi guru dan
contoh seperti fasilitas dan sarana tenaga kependidikan.
pembelajaran yang kurang memadai, ruang Faktor lainnya berasal dari pelayanan
kelas yang tidak kondusif membuat administrasi sekolah. Berdasarkan observasi
konsentrasi anak pada proses pembelajaran dan wawancara pelayanan administasi di
akan menurun sehingga menyebabkan anak SMA Santun Untan sudah cukup baik,
menjadi tidak disiplin. dengan adanya surat ijin dan keluar masuk
Kesalahan seorang guru pun dalam bagi siswa yang keluar di saat jam pelajaran
proses pembelajaran berpengaruh besar pada memudahkan guru untuk mengontrol
perkembangan para siswa seperti ketidak kedisiplinan anak pada saat di sekolah,
mampuan guru dalam menguasai kelas, namun semua itu juga tidak terlepas kendali
metode pembelajaran yang membosankan, terhadap kerja sama oleh pihak orang tua
penguasaan materi yang guru ajarkan. Hal yang di mana masih ada beberapa orang tua
tersebutlah yang dapat menjadi pemicu yang melindungi dan membela anaknya pada
timbulnya sikap atau perbuatan yang kurang saat ijin keluar untuk hal yang bersifat
terpuji dari para siswa saat berada di pribadi.
lingkungan sekolah. Hal ini sejalan dengan Faktor yang paling sering membuat
pendapat Tulus Tu’u (2008: 55) bahwa siswa melanggar disiplin sekolah adalah
pelanggaran disiplin terjadi di karenakan faktor pergaulannya sehari-hari. Berdasarkah
sikap dan perbuatan guru kurang bijak dan hasil observasi dan wawancara interaksi
kurang baik dalam persiapan mengajar. siswa di luar sekolah dapat di katakan baik
Selanjutnya berkaitan dengan mereka dapat menempatkan posisi jati
kepemimpinan kepala sekolah. Kepala dirinya pada saat berada di sekolah dan pada
sekolah merupakan pemimpin pendidikan di saat berada di luar sekolah.
sekolah. kepala sekolah berperan dalam .
meningkatkan kualitas pendidikan, yang KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki tanggung jawab untuk memajukan kesimpulan
pendidikan yang ia pimpin. Salah satu cara Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mengukur kemampuan kepala sekolah dalam dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
memimpin sekolahnya adalah dalam berikut: (1) Faktor penyebab
mendisiplinkan siswa. Berdasarkan hasil ketidakdisiplinan siswa dapat dibagi menjadi
observasi dan wawancara, kepala sekolah dua bagian yaitu, Faktor internal dan faktor
SMA Santun Untan pontianak telah andil eksternal. Faktor internal penyebab
dalam menjalankan tugas dan tanggung ketidakdisiplinan disebabkan dari dalam diri

9
siswa tersebut, ketidakharmonisan keluarga, ketidakdisiplinan siswa lebih spesifik lagi,
kurang kontrol dari keluarga, perekonomian sehingga dapat meminimalisir permasalahan-
yang tidak mendukung, dan keterpaksaan permasalahan yang terjadi.
bersekolah. Faktor eksternal disebabkan
kurangnya ketegasan dalam memberi sanki DAFTAR RUJUKAN
terhadap pelanggaran tata tertib membuat Esa, Y. 2015. Pembentukan Karakter
siswa tidak segan untuk melanggar peraturan. Peserta Didik Melalui
(2) Upaya mengatasi ketidakdisiplinan siswa Penyelenggaran Kantin Kejujuran di
di SMA Santun Untan yaitu dengan SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan
memberikan teguran dengan cara lisan dan Tambak Kabupaten Banyumas.
tulisan, memberikan bimbingan ke guru BK, Skripsi. Fak. KIP. Universitas Negeri
wali kelas kemudian di tindak lanjuti oleh Yogyakarta, Yogyakarta.
kesiswaan. Terakhir diberikan pengarahan Gunawan, A. 2002. Administrasi Sekolah.
yang lebih baik atau pindah sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro).
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Saran Moleong J. L. 2000. Metodologi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan Kualitatif. Bandung:PT Remaja
kesimpulan maka peneliti memberikan Rosdakarya
bebera saran, yaitu: (1) Pihak Sekolah lebih Rifa’I, M. 2016. Sosiologi Pendidikan:
ketat dalam menyeleksi para calon siswa Struktur Interaksi social di dalam
yang akan di terima di sekolah tersebut, Institusi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
sehingga tidak akan terjadinya pelanggaran- Ruzz Media.
pelanggaran disiplin sekolah (2) Guru perlu Salahudin, A dan Irwanto 2013. Pendidikan
meningkatkan pengetahuan tentang Karakter. Bandung.Pusaka setia.
kedisiplinan, aktif melakukan koordinasi Suryani, P. 2017. Pengaruh Kegiatan
dengan kepala sekolah, sesama guru, dan Pramuka Terhadap Kedisiplinan
memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
sanksi- sanksi yang melanggar agar para Terusan Nunyai. Skripsi. Fak. KIP
siswa merasakan ada efek jera bagi yang Unila, Bandar Lampung.
melanggar, sehingga akan terciptanya Tu,u, T. 2008. Peran disiplin pada perilaku
disiplin sekolah yang baik (3) Siswa dan prestasi siswa. Jakarta: PT
diharapkan untuk lebih meningkatkan Grasindo.
kedisiplinan mereka, siswa harusmempunyai Undang-Undang RI No. 20. (2003). Sistem
rasa sadar diri akan pentingnya disiplin di Pendidikan Nasional.
sekolah maupun rumah, dan lebih menaati (Online).(http://kelembagaan.ristekdikti.
peraturan tata tertib sekolah sesuai dengan go.id/wp.content/uploads/2016/08/UUn
peraturan yang berlaku. (4) bagi peneliti o20th2003.pdf)
selanjutnya dapat agar lebih mengembangkan
faktor- faktor yang menyebabkan

10

You might also like