You are on page 1of 21

Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No.

11 (2013)
1

PENGARUH PRODUK, HARGA, LOKASI, PROMOSI,FASILITAS DAN


PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BESI

Syamsul Arifin
syamsul_arifinnn@yahoo.co.id
Soedjono

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

In accordance with product, price, place, promotion, facility and service to the steel iron purchasing
decision at UD Rizal Jaya Surabaya, so it is interesting to analyze about the iron steel selling business
competition in Surabaya. The competition among steel iron product distributors with strong brand
has made the competition becomes more intense. Various promotion and competitive price, product
quality as well as services are offered by the company which will make customers’ decision can
improve policies whether from product, price and promotion point of view. Based on this background
of the problem the researcher is interested to conduct a research and comprehensive study in accord
with how far price, place, promotion, facility and service influence the customers’ decision in
purchasing iron steel at UD Rizal Jaya Surabaya. Marketing management is the theory about
marketing mix strategy and consumer behavior which is applied in this research. The sample collection
method applies random sampling or sample is collected by using random sampling method. The
samples which are used in this research are the customers who purchase iron steel at UD Rizal Jaya
Surabaya. The population in this research is the customers who are as much as 72 respondents.

Keywords: Product, Price, Place, Promotion, Facility, Service, Customers’ Decision.

ABSTRAK

Berkaitan dengan masalah pengaruh produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan
terhadap keputusan pembelian besi baja pada UD. Rizal Jaya Surabaya, maka menarik untuk
menganalisis tentang persaingan bisnis penjualan besi baja di Surabaya. Persaingan antara
distributor-distrobutor produk besi baja dengan brand yang kuat, yang telah menjadikan
persaingan sangat ketat. Beragam gencaran promosi dan tawaran harga yang kompetitif,
kualitas produk maupun pelayanan yang ditawarkan akan membuat keputusan konsumen
dapat meningkatkan kebijakan-kebijakan baik dari sisi produk, harga dan promosi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut oleh sebab itu penelitian tertarik untuk
melakukan penelitian dan kajian yang lebih mendalam tentang sejauh mana produk, harga,
lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan mempengaruhi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian besi baja pada UD. Rizal Jaya Surabaya. Teori yang digunakan adalah
manajemen pemasaran mengenai strategi bauran pemasaran dan perilaku konsumen.
Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling atau pengambilan secara acak
metode random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen
yang melakukan pembelian besi baja pada UD. Rizal Jaya Surabaya. Populasi dalam
penelitian ini adalah pelanggan/ konsumen, ukuran sampel penelitian ini sebanyak 72
responden

Kata kunci : Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Fasilitas, Pelayanan, Keputusan Konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
2

PENDAHULUAN
Usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan adalah salah
satunya melalui kegiatan pemasaran, yaitu suatu proses sosial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
penawaran, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Kotler (2008 : 109). Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang
menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian.
Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen
agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler & Amstrong,
(2007 : 114) kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan
pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik yang akan tumbuh
dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari
perusahaan yang lain.
Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di
pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk
sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.
Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat
konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk tersebut.
Selain pelayanan, harga juga merupakan variabel penting dalam pemasaran. Harga
yang rendah atau harga yang terjangkau menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja
pemasaran (Ferdinand, 2007 :105). Namun harga juga dapat menjadi indikator kualitas
dimana suatu produk dengan kualitas tinggi akan berani dipatok dengan harga yang tinggi
pula. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian suatu produk.
Faktor lokasi / tempat juga merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu
bisnis. Menurut Raharjani (2008 : 95), strategi lokasi / tempat adalah salah satu determinan
yang paling penting dalam perilaku konsumen, perusahaan harus memilih lokasi yang
strategis dalam menempatkan perusahaan /tokonya. di suatu kawasan / daerah yang dekat
dengan keramaian dan aktiivitas masyarakat. Karena apabila terjadi kesalahan dalam
memilih lokasi / tempat akan berpengaruh besar pada kelangsungan hidup pemilik usaha.
Beberapa penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara
lain produk, harga, lokasi / tempat, promosi, fasilitas dan pelayanan yang diberikan.
Menurut Wahyudi (2008) dalam penelitiannya tentang peran harga sebagai indikator
kualitas persepsian dan pengaruh terhadap kemungkinan membeli konsumen, menyatakan
bahwa variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut
Raharjani (2008) dalam penelitiannya tentang lokasi mempengaruhi keputusan pembelian,
menyatakan bahwa variabel lokasi mempengaruhi keputusan pembelian. Juga menurut
Setiawati dan Murwanti (2009) dalam penelitiannya tentang pengaruh kualitas jasa terhadap
intensitas pembelian konsumen, menyatakan bahwa kualitas jasa memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap intensitas pembelian.
Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dapat ditarik
judul : Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Fasilitas Dan Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Besi Baja Pada UD. Rizal Jaya Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
3

Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Pertama, Apakah produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja
pada UD Rizal Jaya Surabaya ?
Kedua, Apakah produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja
pada UD Rizal Jaya Surabaya ?
Ketiga, Apakah diantara variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan
pelayanan berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja
pada UD Rizal Jaya Surabaya ?

Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun yang menjadi
tujuan dalam peneliitian ini adalah :
Pertama, Untuk mengetahui produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan
pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Kedua, Untuk mengetahui produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi
baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Ketiga, Untuk mengetahui diantara variabel produk, harga, lokasi, promosi,
fasilitas dan pelayanan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan
konsumen membeli membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.

TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses
integrasi yang menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang sesuai
(Angipora, 2007:135). Definisi pemasaran adalah proses sosial dimana dengan proses itu,
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2008:120). Sedangkan menurut Alma (2006 : 91),
pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan (rumah
tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk kegiatan perubahan bentuk
barang.

Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan
pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan
pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri,
2006:121). Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada
kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah
pembelian (Swasta dan Handoko, 2006 : 95).
Sedangkan menurut (Kotler 2008 : 137), yang dimaksud dengan keputusan pembelian
adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
4

kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap


alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian


Pertama, Pengenalan Masalah, yaitu Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk
mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika
kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan
yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang
sama-sama harus segera dipenuhi.
Kedua, Pencarian informasi, yaitu Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha
mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian
merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan
perolehan informasi dari lingkungan..
Ketiga, Evaluasi alternative, yaitu Evaluasi alternatif merupakan proses di mana suatu
alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Keempat, Keputusan membeli, yaitu Bila konsumen menentukan keputusan untuk
membeli konsumen akan menjumpai keputusan yang harus diambil menyangkut jenis
produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.
Kelima, Perilaku setelah pembelian, yaitu Konsumen yang merasa puas akan cenderung
mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain.
Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang
telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama,
dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia
akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk
menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut
dapat dikurangi.

Peranan dalam Proses Keputusan Pembelian


Sedangkan Kotler (2008 : 146) membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian sebagai berikut: pencetus ide yaitu seseorang yang pertama kali
mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu, pemberi pengaruh yaitu
seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian,
pengambil keputusan yaitu seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan
pembelian, pembeli yaitu seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya, dan
pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi produk tersebut.

Bauran Pemasaran Jasa


Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu
oleh Jerome McCarthy yang merumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan
Place). Bila ditinjau dari sudut pandang pelanggan, 4P bisa dirumuskan menjadi 4C
(Customers needs and wants, Cost, Communications, dan Convenience). (Tjiptono, 2009 : 140).

Produk
Menurut Kotler & Amstrong (2007: 153 ) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah
pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
5

pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan.

Harga
Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan
menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata
tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan
berbagai hal. Murah atau mahalnya suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk
mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang
diproduksi atau dijual perusahaan lain (Angipora, 2007 : 135).
Harga menurut (Kotler dan Amstrong 2007 : 121) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang
konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu
barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan
pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai.

Promosi (Promotion Mix)


Menurut Swasta, B. dan T.H. Handoko (2006:350), yang dimaksud dengan bauran
promosi (promotion mix) adalah kombinasai strategi yang paling baik dari variabel – variabel
advertising, personal selling dan alat promosi lain, yang kesemuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan. Selanjutnya Swasta, B. dan T.H. Handoko (2006 : 350)
menyatakan bahwa bauran promosi meliputi:
Advertising (Periklanan). yaitu bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Personal Selling (Penjualan Perseorangan., adalah presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan.
Publisitas (Publikasi). adalah pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu
produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media masa dan
sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
Sales Promotion (Promosi Penjualan). adalah kegiatan pemasaran selain personal selling,
advertising dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer.
Kegiatan – kegiatan tersebut antara lain: peragaan, pertunjukkan, pameran, demokrasi dan
sebagainya.

Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana sesuatu berada. Menurut Lupiyoadi (2006 : 80) lokasi
merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan
stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan. Lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa, karena erat kaitannya dengan
pasar potensial (Tjiptono, 2009 : 148).
Kotler dan Keller (2009 : 97) mengatakan bahwa perusahaan sebaiknya perlu secara
matang mempertimbangkan pemilihan lokasi usaha untuk pengembangan di masa depan.
Dari penelitian yang dilakukan Raharjani, (2008 : 24 ) strategi lokasi adalah salah satu
determinan yang paling penting dalam perilaku pembelian konsumen, pengecer harus
memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan tokonya. Dapat disimpulkan bahwa
variabel lokasi adalah hal yang dipertimbangkan oleh konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
6

Pengertian Fasilitas dan Pelayanan


Fasilitas dan pelayanan adalah suatu upaya yang diberikan oleh perusahaan dalam
rangka memenuhi kebutuhan konsumen untuk mencapai kepuasan Raharjani (2008 : 54).
Sedangkan yang dimaksud dengan kualitas pelayanan menurut Sugiyono (2009: 66), adalah
suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen,
pelanggan, klien, tamu, dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan
oleh orang yang melayani maupun yang dilayani.
Mengacu pada pengertian kualitas pelayanan tersebut makna konsep kualitas
pelayanan adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang diberikan perusahaan.
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi
pelanggan (Kotler, 2008 : 149)

Kerangka Pemikiran Teoris


Gambar 1 menunjukkan bahwa Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian
terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

Produk (X1)

Harga (X2)
Keputusan
Lokasi (X3) Konsumen (Y)

promosi (X4)

Fasilitas (X5)

Pelayanan
(X6)

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling
memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan
masalah, tinjauan pustaka, dan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditarik hipotesis pada
penelitian ini yaitu :
Pertama, Variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya
Surabaya.
Kedua, Variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya
Surabaya.
Ketiga, Diantara variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan
ada yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja
pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
7

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif dengan menitik beratkan pada pengujian hipotesis dalam menghasilkan suatu
kesimpulan. Menurut Sugiyono (2009 :34), penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
menggambarkan atau melukiskan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikan sejumlah
variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif,
pengukuran variabel yang diperoleh berasal dari data masa lalu dan data yang terjadi pada
masa sekarang.
Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah melakukan
pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dengan kurun waktu ± 1 tahun.
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 20089: 62). Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah
melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya selama kurun waktu ±
1 tahun.
Teknik Pengambilan Sampel
Jadi sampel diambil dengan cara memilih elemen-elemen untuk menjadi anggota
sampel yang ditentukan secara subyektif sekali. Semua sampel diperoleh dari setiap
konsumen yang melakukan transaksi/ pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya
Surabaya. Metode atau teknik pengambilan sampel dimana responden yang menjadi
objek penelitian adalah pelanggan atau konsumen yang pernah melakukan transaksi/
pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Adapun karakter yang telah
ditentukan adalah pelanggan atau konsumen yang telah melakukan transaksi minimal
dalam kurun waktu 1 tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini untuk menunjukkan bahwa
responden merupakan pelanggan tetap bukan hanya sekedar pembeli.
Teknik Pengumpulan Data
Studi Kepustakaan. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara memperoleh data
dengan membaca kepustakaan / buku karya ilmiah yang ditulis para ahli terutama yang
berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas.
Studi Lapangan. Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada lapangan teknik-
teknik untuk memperoleh datanya antara lain dengan : (a) Observasi; (b) Interview; (c)
Kuesioner; (d) Dokumentasi.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Bebas (Independent):
a. Produk (X1)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.
b. Harga (X2)
Pengertian harga dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan seseorang untuk
menilai suatu barang dengan nilai atau satuan alat ukur rupiah sehingga dapat
memiliki barang atau jasa yang ditawarkan. Sehingga setiap orang jika membeli
suatu produk pasti mempunyai pendapat yang berbeda tentang harga, hal ini
dilihat dari sudut pandang seseorang satu berbeda dengan yang lain karena
mempunyai kemampuan beli yang berbeda.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
8

c. Lokasi (X3)
Pemilihan lokasi dalam penelitian ini adalah suatu tempat dimana UD Rizal Jaya
bermarkas untuk menawarkan produknya, sehingga dapat membantu konsumen
untuk membuat keputusan pembelian.
d. Promosi (X4)
Merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong
atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang dipasarkan.
e. Fasilitas (X5)
Fasilitas merupakan bagian dari bukti fisik jasa yang mencakup semua aspek
fasilitas fisik organisasi atau service scape (mencakup lingkungan yang diciptakan.
buatan manusia. lingkungan fisik).
f. Pelayanan (X6)
Kualitas pelayanan menurut penelitian ini adalah suatu daya tanggap yang
diberikan oleh UD. Rizal Jaya dari pra pembelian sampai pasca pembelian untuk
menarik minat beli konsumen
Variabel terikat (Dependent)
Keputusan konsumen adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari
menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian
sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan
perilaku setelah pembelian.
Pengukuan Variabel
Angka penilaiannya ada lima (5) butir yang menyatakan urutan setuju atau tidak
setuju Supranto ( 2003 : 240 ). Setiap pertanyaan diukur dengan 5 skala dan tiap posisi
mempunyai bobot sebagai berikut :

Tabel 1
Skala Pengukuran Data
1 2 3 4 5

SKS KS CS S SS

Keterangan :
1. SKS : Sangat kurang Setuju
2. KS : Kurang Setuju
3. CS : Cukup Setuju
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju

TEKNIK ANALISA DATA


Uji Validitas
Menurut Tjiptono (2009 : 5) validitas memberikan gambaran sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes/instrumen
pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran sebagai
berikut: (a) Pengertian Uji Validitas, Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
alat pengukur (kuesioner) layak untuk mengukur apa yang diinginkan; (b) Cara Pengujian
Validitas, Validitas alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor pada
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
9

masing-masing butir pertanyaan dengan skor total dari penjumlahan semua skor
pertanyaan; (c) Kriteria Uji Validitas: (1) Apabila korelasi antara skor pada masing-masing
butir pertanyaan dengan skor total dari penjumlahan semua skor pertanyaan signifikan,
maka dikatakan bahwa alat pengukur tersebut valid. (2) Sebaliknya apabila korelasi antara
skor pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total dari penjumlahan semua skor
pertanyaan tidak signifikan, maka dikatakan bahwa alat pengukur tersebut tidak valid.
Uji Reliabilitas
Pengertian Uji Reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah
jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan
perkataan lain hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap obyek dan alat pengukur yang sama.
Cara Pengujian Reliabilitas. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan Alpha Cronbach dan hanya perlu satu kali dilakukan pengukuran.
Kriteria Pengujian Reliabilitas. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha (α) 0,6
(Arikunto, 2005) dapat dilihat pada table 2 berikut :
Tabel 2
Kriteria uji Reliabilitas
R. Alpha Interpretasi
0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Regresi Linier Berganda


Menurut Arikunto (2005: 89) analisa regresi linier berganda adalah suatu prosedur
statistik dalam menganalisa hubungan antara variabel dependen dan satu atau lebih variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya.

Uji Asumsi Klasik


a. Uji normalitas. adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi
uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.
Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-
masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai
residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian.
b. Uji multikolinearitas. adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi
antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi
yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan
untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF),
korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan
condition index (CI).
c. Uji heteroskedastisitas. adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang
memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Beberapa
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
10

alternatif solusi jika model menyalahi asumsi heteroskedasti-sitas adalah dengan


mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma, yang hanya dapat dilakukan jika semua
data bernilai positif. Atau dapat juga dilakukan dengan membagi semua variabel dengan
variabel yang mengalami gangguan heteroskedastisitas.
d. Uji autokorelasi. adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode
t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah
untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada
korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya
dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross
section seperti pada kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara
serempak pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian pelanggan yang pernah
melakukan transaksi/ membeli produk besi baja di UD Rizal Jaya Surabaya di mana
periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi.

Uji Hipotesis

Uji F
Pada penelitian ini digunakan uji F untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh
antara variabel bebas, yaitu keputusan konsumen terhadap variabel tergantung,
yaitu produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan pada UD Rizal Jaya
Surabaya.
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0: bl, b2, b3, b4, b5, b6 = 0, menyatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu produk, harga,
lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan terhadap variabel terikat yaitu
keputusan konsumen adalah signifikan.
Ha: bl ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, menyatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu produk,
harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan terhadap variabel terikat
yaitu keputusan konsumenadalah tidak signifikan.

Uji R2 (Koefisien Determinasi Secara Simultan)


Digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel bebas (X1,
X2, X3 dan X4 ) terhadap variabel Y. Dengan rumus sebagai berikut :
b1x1 y  b2x2 y  ...  b6x6 y
R2  ………...Sumber : Sudjana ( 2005 : 350 )
Y 2
Dengan :
β = Koefisien regresi X1, X2, X3, X4, X5, X6
R 2 = Koefisien Determinasi Berganda
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Lokasi
X4 = Promosi
X5 = Fasilitas
X6 = Pelayanan
Y = Keputusan Pembelian
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
11

Uji t
Pada penelitian ini tidak akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t,
karena pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan hanya satu variabel saja,
sedangkan pada pengujian hipotesis uji t diperlukan variabel bebas lebih dari satu variabel.
Hipotesis statistic.
- H0 : b1= b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0, artinya Tidak ada pengaruh secara simultan
antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5 dan X6) terhadap variabel Y.
- Hi : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya Ada pengaruh secara simultan yang
signifikan antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5 dan X6) terhadap variabel
Y.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis.
- Jika nilai sign < 0,05, maka terdapat pengaruh parsial yang signifikan.
- Jika nilai sign > 0,05, maka tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan.

Uji r2 (Koefisien Determinasi Parsial)


Analisis koefisien determinasi parsial merupakan alat ukur untuk melihat besarnya
pengaruh antara masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Dengan rumus debagai berikut :
N (XY )  (XY )
r2 = .....................(Sudjana, 2005, 177)
( NX 2

 (X ) 2 NY 2  (Y ) 2 
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
N = Banyaknya sampel
X = Variabel
Y = Variabel yang dipengaruhi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Distribusi Frekuensi Variabel Produk
Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh
variabel produk yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian
produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produk
Produk Frequency Percent
Tidak Setuju 5 6.9
Cukup Setuju 35 48.6
Setuju 20 27.8
Sangat Setuju 12 16.7
Total 72 100.0

Distribusi Frekuensi Variabel Harga


Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh variabel harga adalah
ketersediaan daftar harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga yang kompetitif
disbanding produk lain sejenis, dan harga produk yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya
distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel harga yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
12

diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD
Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Harga
Harga Frequency Percent
Sangat Tidak Setuju 8 11.1
Tidak Setuju 3 4.2
Cukup Setuju 35 48.6
Setuju 18 25.0
Sangat Setuju 8 11.1
Total 72 100.0

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan
cukup setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek harga yang
terdiri dari ketersediaan daftar harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga yang
kompetitif disbanding produk lain sejenis, dan harga produk yang bervariasi. Hal ini
diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar
jawaban responden berada pada skor 3 (cukup setuju) dengan total skor sebesar 35 atau
48,6%.
Distribusi Frekuensi Variabel Lokasi
Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh variabel lokasi adalah arus
lalulintas menuju lokasi lancar, tempat penjualan yang strategis dan mudah dijangkau,
situasi lingkungan toko yang aman, tersedianya lahan parkir yang memadai. Untuk lebih
jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel lokasi
yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada
UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lokasi
Lokasi Frequency Percent
Sangat Tidak Setuju 16 22.2
Tidak Setuju 4 5.6
Cukup Setuju 33 45.8
Setuju 12 16.7
Sangat Setuju 7 9.7
Total 72 100.0

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan
cukup setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek lokasi yang
terdiri dari arus lalulintas menuju lokasi lancar, tempat penjualan yang strategis dan mudah
dijangkau, situasi lingkungan toko yang aman, tersedianya lahan parkir yang memadai.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
13

Distribusi Frekuensi Variabel Promosi


Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel
promosi adalah media cetak, brosur, dari mulut ke mulut, dan diskon/ potongan harga.
Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh
variabel promosi yang diketahui konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja
pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Promosi
Promosi Frequency Percent
Sangat Tidak Setuju 8 11.1
Tidak Setuju 4 5.6
Cukup Setuju 17 23.6
Setuju 35 48.6
Sangat Setuju 8 11.1
Total 72 100.0

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan
setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek promosi yang
terdiri dari media cetak, brosur, dari mulut ke mulut, dan diskon/ potongan harga. Hal ini
diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar
jawaban responden berada pada skor 4 (Setuju) dengan total skor sebesar 35 atau 48,6%.

Distribusi Frekuensi Variabel Fasilitas


Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel fasilitas
adalah pencahayaan/ kualitas cahaya dalam ruangan, lingkungan sekitar (kebersihan
ruangan, ruang tunggu, kamar mandi), jangkauan wilayah dan layanan tambahan. Untuk
lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel
fasilitas yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi
baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 7sebagai berikut:

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Fasilitas
Fasilitas Frequency Percent
Cukup Setuju 25 34.7
Setuju 45 62.5
Sangat Setuju 2 2.8
Total 72 100.0

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan
setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek fasilitas adalah
pencahayaan/ kualitas cahaya dalam ruangan, lingkungan sekitar (kebersihan ruangan,
ruang tunggu, kamar mandi), jangkauan wilayah dan layanan tambahan. Hal ini diketahui
berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban
responden berada pada skor 4 (Setuju) dengan total skor sebesar 45 atau 62,5%.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
14

Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan


Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel
pelayanan adalah kecepatan proses transaksi, kemudahan proses transaksi, pelayanan yang
ramah, dan layanan purna jual yang memuaskan. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi
dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel pelayanan yang diberikan kepada
konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya
Surabaya dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelayanan
Pelayanan Frequency Percent
Sangat Tidak Setuju 4 5.6
Tidak Setuju 3 4.2
Cukup Setuju 6 8.3
Setuju 47 65.3
Sangat Setuju 12 16.6
Total 72 100.0

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan
setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek pelayanan yang
terdiri dari kecepatan proses transaksi, kemudahan proses transaksi, pelayanan yang ramah,
dan layanan purna jual yang memuaskan. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban
yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4
(Setuju) dengan total skor sebesar 47 atau 65%.

Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Konsumen


Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel
keputusan konsumen adalah membandingkan dengan produk yang sama dengan merk lain,
ketertarikan dari suatu produk atau jasa, kebiasaan dalam membeli, dan mencari informasi
yang berhubungan dengan merk tersebut. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari
jawaban responden berdasarkan seluruh variabel pelayanan yang diberikan kepada
konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya
Surabaya dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keputusan Konsumen
Keputusan Konsumen Frequency Percent
Cukup Setuju 20 27.8
Setuju 52 72.2
Total 72 100.0

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan
setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek keputusan
konsumen adalah membandingkan dengan produk yang sama dengan merk lain,
ketertarikan dari suatu produk atau jasa, kebiasaan dalam membeli, dan mencari informasi
yang berhubungan dengan merk tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
15

yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4
(Setuju) dengan total skor sebesar 52 atau 72%.

PEMBAHASAN
Uji Validitas
Bila koefisien korelasinya lebih besar dari pada nilai kritis maka suatu pertanyaan
dianggap valid. Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10
Hasil Uji Validitas
Corrected Item-
Variabel rtabel Keterangan
total Correlation
Produk (X1) 0,277 Valid
Harga (X2) 0,246 Valid
Lokasi (X3) 0,255 Valid
Promosi (X4) 0,277 0,232 Valid
Fasilitas (X5) 0,272 Valid
Pelayanan (X6) 0,252
Keputusan Konsumen (Y) 0,281 Valid

Dari tabel di atas hasil uji validitas dalam instrumen penelitian yang digunakan
semuanya mempunyai nilai yang lebih besar atau berada diatas nilai kritis (rtabel), dan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh indikator
pernyataan baik mengenai variabel bebas terhadap variabel terikat yang meliputi: Produk
(X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) terhadap keputusan
konsumen (Y) yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya,
yang berjumlah 7 variabel tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pada instrumen penelitian sudah valid.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas disebut juga uji ketepatan (konsisten) atau uji keterandalan. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari
variabel yang diamati. Koefisien reliabilitas diketahui dari besarnya koefisien alpha (α).
Suatu variabel dikatakan reliabel jika mernberikan nilai Cronbach alpha > 0,60. (Ghozali,
2006:46). Dari hasil uji reliabilitas nilai Cronbach alpha dapat dilihat pada tabel 11 berikut
ini:
Tabel 11
Uji Reabilitas
Cronbach’s Alpha N. of ítems
0.677 7

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel 11 dapat diketahui bahwa variabel
penelitian memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sudah sangat
representatif dalam arti kata pengukuran datanya sudah dapat dipercaya (reliabel). Setelah
dilakukan pengujian instrumen yang mana hasilnya menyatakan bahwa data penelitian
adalah valid dan reliable
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
16

Pengujian Asumsi Klasik


Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik dengan alat bantu komputer yang
menggunakan Program SPSS. 21 diperoleh hasil yaitu sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Pendekatan Grafik
Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas data dengan pendekatan
grafik yaitu grafik Normal P-P Plot of regresion standard dengan pengujian ini
disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0
dan pertemuan sumbu X dan Y. Grafik normalitas disajikan dalam gambar 2 berikut :

Gambar 2
Grafik Pengujian Normalitas Data

Menutut Santoso (2005: 214) jika penyebaran data (titik) di sekitar sumbu diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis diagonal
antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu X
(Observed Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah
berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi Durbin-Watson dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi linear ada korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika menunjukkan adanya korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode sekarang (ke-t) dengan kesalahan pengganggu
pada periode sebelumnya (t-1).
Dalam hasil analisis penelitian didapat bahwa angka statistik Durbin Watson
adalah 2,043 dengan N = 72 dan k = 7, taraf signifikansi yang digunakan (α) adalah 5%
diperoleh dL = 1,428 dan dU=1,834 serta 4-dU = 2,166 dan 4-dL = 2,572 yang dilihat pada
tabel 12.
Tabel 12
Batas-batas Daerah Test Durbin Watson
Distribusi Interprestasi
DW < 2,043 Autokorelasi positif
1,428 ≤ DW < 1,834 Daerah keragu-raguan/ Incilclusif
1,834 ≤ DW < 2,166 Tidak ada autokorelasi
2,166 ≤ DW < 2,572 Daerah keragu-raguan/ Incilclusif
DW ≥ 2,572 Autokorelasi negatif
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
17

c. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. dengan menggunakan program SPSS versi
21, maka diperoleh hasil olahan seperti tampak pada tabel 13.
Tabel 13
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Tolerance VIF
Produk 0.900 1.111
Harga 0.906 1.104
Lokasi 0.851 1.175
Fasilitas 0.825 1.212
Pelayanan 0.904 1.106

d. Uji Heteroskedastisitas
Pendeteksian adanya heterokedaktisitas menurut Santoso (2001: 210), jika sebaran
titik-titik berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk
pola yang jelas maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik pengujian
Heteroskedaktisitas disajikan berikut:

Gambar 3
Heterokedaktisitas pada Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda


Tujuan digunakannya persamaan regresi adalah untuk melakukan pendugaan atau
taksiran variasi variabel tergantung yang disebabkan oleh variasi nilai variabel bebas.
berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dengan menggunakan program SPSS versi 21,
maka diperoleh hasil olahan seperti tampak pada tabel 14.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
18

Tabel 14
Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Beta
Constant 1.187
Produk 0.158
Harga 0.079
Lokasi 0.131
Promosi 0.140
Fasilitas 0.320
Pelayanan 0.115

Berdasarkan tabel 14 diatas, maka persamaan regresi yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut :
Y = 1.187 + 0.158X1 + 0.079X2 + 0.131X3 + 0.140X4 + 0.320X5 + 0.115X6

Pengujian Hipotesis 1
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1),
Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama
(simultan) terhadap keputusan konsumen (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian
produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Hasil analisa dengan software SPSS 21 sebagai berikut:
Tabel 15
Uji F
Model Sum of df Mean F Sig
Square Square
Regression 5.841 6 0.973 7.355 .000a
Residual 8.603 65 0.132
Total 14.444 71
a. Predictors : (Constant), Psikologis, Kebudayaan, Pribadi, Sosial
b. Dependent Variable : Keputusan Pembelian

Dari hasil output perhitungan program SPSS versi 21 diperoleh nilai Fhitung = sebesar
7,355 jauh diatas Ftabel (df = 6;65) sebesar 2,242 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < (a)
0,05, sehingga secara simultan pengaruh variabel bebas yang terdiri atas: Produk (X1), Harga
(X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan
pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya keputusan pembelian (Y) konsumen
yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya ditentukan oleh
bagaimana pelaksanaan dari indikator variabel independen yang diberikan oleh UD Rizal
Jaya Surabaya sebagai distributor produk besi baja.
Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase kontribusi variabel bebas
yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
19

(X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu
konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Tabel 16
Koefisien Determinasi (R2)
Model R RSquare
1 0.764 0.809

Melihat hasil output SPSS 21 tersebut di atas diketahui Rsquare (R2) sebesar 0,809 atau 81%
yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas yang terdiri dari Produk
(X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang
melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya adalah Baik.
Sedangkan sisanya (100% - 81% = 19%) dikonstribusi oleh faktor lainnya.

Pengujian Hipotesis 2
Uji t
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji t
dari masing-masing variabel produk, harga dan promosi melalui program SPSS 21 dapat
diketahui tabel 17 dibawah ;
Tabel 17
Hasil Perolehan t hitung dan Tingkat Signifikan
Variabel t hitung t tabel Sig Keterangan
Produk (X1) 2,977 0,004 Signifikan
Harga (X2) 3,460 0,001 Signifikan
Lokasi (X3) 2,878 0,005 Signifikan
Promosi (X4) 3,298 1,997 0,002 Signifikan
Fasilitas (X5) 3,709 0,000 Signifikan
Pelayanan (X3) 2,413 0,019 Signifikan

Koefisien Determinasi Partial (r2)


Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui variabel manakah yang
paling berpengaruh diantara variabel Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4),
Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)
yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.

Tabel 18
Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial
Variabel R r2
Produk (X1) 0,346 0,1197
Harga (X2) 0,391 0,1531
Lokasi (X3) 0,348 0,0696
Promosi (X4) 0,379 0,1211
Fasilitas (X5) 0,418 0,1747
Pelayanan (X3) 0,287 0,0824
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
20

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Dari hasil output uji F didapat nilai Fhitung = sebesar 7,355 jauh diatas Ftabel (df = 6;65)
sebesar 2,242 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < (a) 0,05, sehingga secara simultan
pengaruh variabel bebas yang terdiri atas: Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4),
Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada
UD Rizal Jaya Surabaya adalah signifikan.
Dari hasil uji t yaitu untuk mengetahui terdapat pengaruh atau tidak dari masing-
masing variabel bebas yang terdiri atas ; Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4),
Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)
yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya
adalah signifikan. Hal ini diindikasi dengan tingkat signifikansi yang diperoleh dari variabel
independen tersebut lebih kecil dari α : 0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa semua
variabel bebas tersebut telah diterapkan dengan baik oleh pihak distributor UD Rizal Jaya
Surabaya sebagai produk besi baja. Keputusan konsumen dapat berpengaruh dilihat dari
bagaimana bentuk penerapan dari variabel bebas yang akan diterima oleh konsumen. Jika
semakin baik penerapan variabel bebas tersebut, maka keputusan konsumen juga akan
semakin meningkat.
Melihat dari hasil koefisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel yang
mempunyai pengaruh yang dominan adalah variabel fasilitas (X5) karena mempunyai
koefisien determinasi parsialnya paling besar. Hal ini mengambarkan bahwa fasilitas
pendukung dalam bertransaksi di UD Rizal Jaya Surabaya sudah sangat dikenal oleh
konsumen.

Saran
Mengingat variabel fasilitas merupakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi
terhadap keputusan konsumen (Y) dalam melakukan pembelian produk besi baja pada UD
Rizal Jaya Surabay, Oleh karena itu diharapkan tetap mempertahankan variabel fasilitas
tambahan atau semakin ditingkatkan sehingga konsumen merasa nyaman dalam
bertransaksi di UD Rizal Jaya Surabaya.
Hendaknya pihak perusahaan untuk selalu memperhatikan atau meningkatkan
terobosan-terobosan agar variabel –variabel bebas tersebut disempurnakan lagi sehingga
dapat mengetahui akan keinginan dari konsumen. Secara rutin melakukan penelitian untuk
mengetahui tanggapan konsumen terhadap variabel bebas tersebut sehingga dapat
diketahui kekurangan apa yang perlu diperbaiki dan memperoleh masukan dari konsumen
baik berupa kritik maupun saran yang bermanfaat bagi keputusan konsumen (Y) dalam
melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA
Angipora, M. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Arikunto, S. 2005, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Assuari, S. 2006. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, dan Strategi. Rajawali Pres. Jakarta.
Ferdinand, A. 2007. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS.
Kotler, P. dan G. Amstrong, 2007, “Manajemen Pemasaran”. Jilid Keenam, Jakarta : Indeks
Kotler, P. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi XI. Jakarta : Indeks
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
21

Kotler, P. dan K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi
Kedua Belas. Jakarta : Penerbit PT' INDEKS
Lupiyoadi, R. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi XI. Jakarta : Salemba Empat
Raharjani, J. 2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar
Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja. Jurnal EKOBIS, Vol. 2, No. 1, h. 109-113.
September
Santoso, S. 2005, SPSS Stastik Multivariat, Elex Media Komputindo, Jakarta
Setiawati, E dan S. Murwanti. 2009. Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Intensitas
Pembelian. Benefit, Jurnal EKOBIS, Vol. 10, No. 1, h. 125-137. Oktober
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. ALFABETA
Sudjana. 2005. Metode Statistik, Edisi, Kelima, Penerbit Tarsito, Bandung
Suprapto, J, 2003, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta: Rineka Cipta.
Swasta, B. dan T.H. Handoko, 2006, Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Tjiptono, F. 2009. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Penerbit. Andy.
Yogyakarta.
Wahyudi, L. 2008. Peran Harga Sebagai Indikator Kualitas Jasa Persepsi dan Pengaruh
Terhadap Kemungkinan Menmbeli Konsumen. Jurnal Ekobis, Vol. 2, No. 2, h. 101-120.
Nopember

You might also like