Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Along with the increased use of fuel oil, so that necessary to manufacture in
producing electric vehicles. One of them the electric bike. On an electric bike, motors drive
consist of electric motors, power converters and electronic controllers are the mover of
electric vehicle systems. This study discusses the three-phase inverter method Space Vector
Pulse Width Modulation (SVPWM) as a three-phase induction motor drive in electric bike
applications that are modeled by using Matlab / Simulink.
The purpose of this study is to get the design of the three-phase inverter SVPWM as a
three-phase induction motor drive 500 W, 50 V, 50 Hz and 750 rpm. The inverter design
using battery voltage 48 V. Before the battery voltage is converted by an inverter, battery
voltage must first be raised through a boost converter to 70,62 Volt. Through simulation with
Matlab software is then obtained curve of sinusoidal voltage box, current, and speed of the
motor in the unit pu SVPWM controlled by the system. In this study also tested against
changes in the value of the fundamental frequency inverter. From the test results that the
inverter can set the speed of the motor at a frequency of 20 Hz to 50 Hz. At the time of the
frequency inverter 5-15 Hz current increases exceeding motor nominal current of 8.25 A.
Keywords : Three Phase Inverter, Space Vector Pulse Width Modulation (SVPWM), Three
Phase Induction Motor, Matlab/ Simulink, Electric bike.
1
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
induksi dapat dilakukan dengan mengubah 2. LANDASAN TEORI
jumlah kutub motor atau mengubah 2.1 Motor Induksi Tiga Fasa
frekuensi suplai motor. Pengaturan Motor listrik adalah alat yang
kecepatan dengan mengubah kutub motor mengubah energi listrik menjadi energi
sangat sulit dilakukan karena harus mekanik (gerak putar). Secara umum
mengubah bentuk fisik motor, jadi konstruksi motor listrik terdiri dari 2
pengaturan kecepatannya sangat terbatas. bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator
Namun jika pengaturan kecepatan dengan adalah bagian yang diam sedangkan rotor
mengubah nilai frekuensi, variasi untuk adalah bagian yang berputar.
pengaturan kecepatan akan lebih banyak Prinsip kerja motor induksi tiga
dan tidak akan merubah bentuk fisik dari fasa berdasarkan induksi elektromagnetis.
motor tersebut. Jadi lebih simpel dan Bila kumparan tiga fasa stator diberi
efisien. Pengaturan kecepatan bisa tegangan tiga fasa maka akan timbul fluks
dilakukan dengan inverter. Dimana yang besarnya konstan. Fluks yang timbul
inverter berfungsi untuk mengubah akan memotong permukaan rotor yang
tegangan DC menjadi tegangan AC. semula diam sehingga timbul tegangan
Perubahan frekuensi pada inverter sangat induksi pada kumparan rotor (ggl) dalam
dimungkinkan, sebab bisa diatur sesuai rangkaian tertutup sehingga arus mengalir
yang diinginkan. dan timbul gaya. Rotor akan berputar
Dewasa ini pengendalian motor searah dengan medan magnet putar tetapi
induksi dilakukan dengan cara mengatur kecepatan tidak akan sama dengan stator
frekuensi, tegangan, arus, fluks dan torsi karena bila sama maka kecepatan relatif
secara proposional. Divais seperti ini (nr) = 0 sehingga rotor tidak akan
umumnya dinamakan Variable Speed terinduksi tegangan dan tidak ada arus
Drive (VSD), dengan sistem kendali yang mengalir lagi pada rotor akibatnya
menggunakan skalar kontrol ataupun torsi tidak akan timbul. Karena itu rotor
vektor kontrol. Pengendalian motor selalu berputar pada nr < ns akibatnya
induksi dengan menggunakan vektor selalu timbul slip. [2]
kontrol selain dapat mengendalikan torsi
dan kecepatan secara baik, juga 2.2 Konverter Penaik
mempunyai keuntungan lain, yaitu: Konverter DC ke DC adalah
Penggunaan energi menjadi efisien, sebuah rangkaian penyaklaran elektronik
peningkatan fleksebilitas produksi, yang dapat membuat sumber tegangan
peningkatan umur komponen mekanik, searah menjadi tegangan searah dengan
memudahkan untuk pemeliharaan. Inverter besar tegangan dan frekuensi yang dapat
SVPWM (Space Vector Pulse Width diatur.Pengaturan tegangan dapat
Modulation) adalah alat yang digunakan dilakukan di luar konverter atau di dalam
untuk mengatur kecepatan motor induksi. konverter.Pengaturan tegangan di luar
Metode SVPWM merupakan konverter dilakukan dengan mengatur
penggabungan dari pengaturan vektor variasi tegangan searah masukan
kecepatan motor dengan PWM yang konverter.Pengaturan tegangan di dalam
digunakan sebagai pengatur amplitudo dan konverter dikenal sebagai Modulasi Lebar
frekuensi.[1] Pulsa (Pulse Width Modulation, PWM).
[3]
2
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
DVo
C min ......(2.4)
Vr Rf
dimana:
Cmin = Filter Kapasitor (F)
D = Siklus Kerja
Vo = Tegangan Keluaran Konverter Penaik
(Vdc)
Vr = Riak Tegangan (1%)
Gambar 2.1 Rangkaian skematis Boost
R = Tahanan (Ω)
Converter
f = Frekuensi (Hz)
Dengan menggunakan hukum
2.3 PWM (Pulse Width Modulation)
faraday untuk induktor penaik:
PWM merupakan sebuah
Vs DT (Vo Vs )(1 D)T ...... (2.1)
mekanisma untuk membangkitkan sinyal
Dimana : keluaran yang periodenya berulang antara
Vs = Tegangan masukan konverter penaik high dan low dimana kita dapat
(Vdc) mengontrol durasi sinyal high dan low
D = Siklus Kerja sesuai dengan yang kita inginkan. Duty
T = Waktu (Detik) cycle merupakan prosentase periode sinyal
Vo = Tegangan Keluaran konverter Penaik high dan periode sinyal, presentase duty
(Vdc) cycle akan bebanding lurus dengan
Sehingga fungsi nilai modulasi dari tegangan rata-rata yang dihasilkan.
konverter penaik ialah : (Leothamrin Gultom. 2011)
Vo 1
Mv Pengaturan lebar pulsa modulasi
Vs (1 D) ...... (2.2)
atau PWM merupakan salah satu teknik
yang ampuh yang digunakan dalam sistem
dimana : kendali (control system) saat ini.
Mv = Modulasi Pengaturan lebar modulasi dipergunakan
Vo = Tegangan Keluaran Konverter Penaik di berbagai bidang yang sangat luas, salah
(Vdc) satu diantaranya adalah: speed control
Vs = Tegangan Masukan Konverter Penaik (kendali kecepatan), power control
(kendali sistem tenaga), measurement and
Nilai filter induktor untuk konverter communication (pengukuran atau
penaik ini ialah: instrumentasi dan telekomunikasi). [4]
(1 D) 2 DR
Lb
2f ........ (2.3) 2.4 Inverter Tiga Fasa Metode
dimana : SVPWM (Space Vector Pulse
Lb = Filter Induktor (H) Width Modulation)
D = Siklus Kerja 2.4.1 Pengertian Inverter Tiga Fasa
R = Tahanan (Ω) SVPWM
f = Frekuensi (Hz) Inverter SVPWM (Space Vector
Lalu, untuk filter kapasitor Pulse Width Modulation) adalah alat yang
diberikan dengan persamaan : digunakan untuk mengatur kecepatan
3
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
motor induksi. Metode SVPWM S3
S1 S5
merupakan penggabungan dari pengaturan a b
2.4.2 Prinsip Kerja Inverter Tiga Fasa Dan hubungan antara variabel
SVPWM switching vektor [a, b, c]t dan vektor
Model rangkaian dari inverter tegangan fasa ke netral [Van Vbn Vcn]t
PWM tiga fase sumber tegangan adalah sebagai berikut:
ditunjukkan pada gambar 2.3. Saklar S1 –
S6 adalah enam skalar daya yang Van 2 1 1 a
membentuk output, yang dikontrol oleh V 1 V 1 2 1 b ,
bn 3 dc
variabel switching, sebuah a, a', b, b', c dan Vcn 1 1 2 c
c '. Ketika saklar daya atas diaktifkan, (2.6)
yaitu, ketika a, b atau c adalah 1 (hidup),
maka sisi bawah saklar dayanya harus Seperti yang diilustrasikan pada Gambar.
mati, yaitu, sesuai dengan a', b' atau c’ 2.2, ada delapan kemungkinan kombinasi
adalah 0 (mati). Oleh karena itu, keadaan pola hidup dan mati tiga saklar daya atas..
hidup dan mati saklar daya sisi atas S1, S3 Menurut persamaan (2.5) dan (2.6),
dan S5 dapat digunakan untuk menentukan delapan switching vectors, output tegangan
tegangan output. fasa ke netral, dan output tegangan fasa ke
fasa dari rangkaian DC-link Vdc,
ditunjukkan pada Tabel 2.1
4
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
Tabel 2.1 Delapan Kombinasi tegangan
Fasa ke Netral dan Tegangan Fasa ke Fasa
Voltage Switching Line to Neutral Line to line
Vectors Vectors voltage Voltage
a b c Van Vbn Vcn Vab Vbc Vca
V0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
V1 1 0 0 2/3 -1/3 -1/3 1 0 -1
V2 1 1 0 1/3 1/3 -2/3 0 1 -1
V3 0 1 0 -1/3 2/3 -1/3 -1 1 0
V4 0 1 1 -2/3 1/3 1/3 -1 0 1
V5 0 0 1 -1/3 -1/3 2/3 0 -1 1
V6 1 0 1 1/3 -2/3 1/3 1 -1 0 Gambar 2.4 Dasar vektor dan sektor
V7 1 1 1 0 0 0 0 0 0 switching
5
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
Tz T1 T1 T2 Tz 1
3.3 Pengolahan Data
V ref V 1 dt V 2 dt V 0
6
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
Tabel 3.1 Waktu switching pada setiap
sektor
Sek
Sakelar atas Sakelar bawah
tor
1 S1=T1+T2+T0/2 S4= T0/2
S3=T2+ T0/2 S6=T1+ T0/2
S5= T0/2 S2=T1+T2+ T0/2
2 S1=T1+ T0/2 S4= T2+ T0/2 Gambar 3.4 Pengaturan Masukan
S3= T1+T2+ T0/2 S6= T0/2
S5= T0/2 S2=T1+T2+ T0/2
Tegangan Baterai
3 S1= T0/2 S4= T1+T2+ T0/2
S3= T1+T2+ T0/2 S6= T0/2 3.5.2 Desain Konverter Penaik
S5= T2+ T0/2 S2= T1+ T0/2
Tabel 3.2 Parameter konverter Penaik
4 S1= T0/2 S4=T1+T2+ T0/2
S3= T1+ T0/2 S6= T2+ T0/2 Tegangan Masukan 48 Vdc
S5= T1+T2+ T0/2 S2=T0/2
5 S1= T2+ T0/2 S4= T1+ T0/2
Induktor konverter penaik 3x10-5 H
S3= T0/2 S6= T1+T2+ T0/2
Kapasitor konverter penaik 9,6x10-3 F
S5= T1+T2+ T0/2 S2=T0/2
6 S1=T1+T2+T0/2 S4= T0/2 Rasio Kerja 0.33
S3= T0/2 S6= T1+T2+ T0/2
S5= T1+ T0/2 S2= T2+ T0/2 Frekuensi pensaklaran 25000 Hz
Tegangan Keluaran 70,62 Vdc
3.4 Blok Diagram Penelitian
3.5.3 Desain Inverter tiga fasa
Konverter
Baterai Penaik Inverter Motor Model rangkaian dari inverter
Tiga Fasa Induksi
48V Tiga Fasa PWM tiga fasa sumber tegangan
ditunjukkan pada gambar 3.5. Pada desain
SVPWM
inverter ini, tegangan yang akan dikonversi
inverter menjadi tegangan AC berasal dari
Gambar 3.3 Blok Diagram Penelitian nilai Vo pada konverter penaik sebesar
70,62 Volt. Untuk pensaklaran mosfet
3.5 Perancangan Model Simulasi yaitu sebesar 3000 Hz. Kemudian untuk
3.5.1 Desain Baterai keluaran inverter penelitian ini tidak
Pada penelitian ini, baterai membahas tentang ouput filter.
merupakan tegangan masukan DC (Vs). S1 S3 S5
a b
Besar dari tegangan nominal VS adalah Load
Lload
penaik kemudian dikonversi menjadi C
Rload
S4 S6 S2
tegangan AC untuk beban motor induksi a’ b’ c’
tiga fasa.
7
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
3.5.4 Motor Induksi Tiga Fasa
Motor Induksi tiga fasa dimodelkan
dalam kerangka stasioner dq.
ias 1
Va
ias
ibs 2
Vb ibs
ics 3
ics
Vc
wr/wb
Induction Motor
Three Phase
Gambar 3.6 Model Subsystem Motor Gambar 4.2 Model Simulink untuk Waktu
Induksi Tiga Fasa Switching
4
wr/wb
4. ANALISIS HASIL DAN 4.2 Analisa Hasil Simulasi
PEMBAHASAN 1. Tegangan Output Inverter Fasa ke
4.1 Desain Inverter Tiga Fasa Fasa (ViAB, ViBC, ViCA)
Line to line voltages (V iAB, ViBC, ViCA )
100
dengan Metode SVPWM [V]
50
-50
untuk inverter tiga fasa Metode SVPWM -100
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
0
iBC
-50
50
arus beban inverter, dan kecepatan motor.
[V]
0
iCA
V
-50
-100
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
Time [Sec]
8
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
Speed Rotor (wr)
1.5
Line to netral voltages (V ian, Vibn, Vicn)
100
50
1
[V]
0
ian
V
-50
0.5
-100
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
wr [pu]
100
0
50
[V]
0
ibn
V
-0.5
-50
-100
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
-1
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
Time [sec]
100
50
Gambar 4.5 Kecepatan Motor (wr)
[V]
0
icn
V
-50
-100
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8 Pada gambar 4.5 merupakan hasil
Time [Sec]
0
inverter tiga fasa ini, untuk membuat
A
i
-5
-10
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8 variasi kecepatan sepeda listirk maka
10
dibutuhkan pengendalian kecepatan
5
0
B
i
-5
-10
listrik yang diberikan pada motor tersebut
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
10
(Variable Frequency Drive).
5
[A]
0
C
-5
-10
0.7 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75
Time [Sec]
0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
Frekuensi Terhadap Arus dan Kecepatan
Gambar 4.4 Arus Beban Inverter Tanpa Beban
No. Frekuensi Arus (A) wr (pu)
Pada gambar 4.4 Nilai arus sebesar (Hz)
3.16 A pada saat frekuensi 50 Hz.
1. 5 17,6 0,101
9
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
7. 35 4,17 0,6803 8. 40 3,9 0,7736
8. 40 3,81 0,7743 9. 45 3,62 0,8644
9. 45 3,52 0,8665 10. 50 3,43 0,9391
10. 50 3.16 0,9581
Berdasarkan hasil tabel 4.2 dapat
Dari hasil tabel 4.1 dapat dilihat dilihat bahwa ketika sepeda listrik
bahwa perubahan nilai frekuensi dibebani perubahan nilai arus tidak terlalu
mempengaruhi nilai arus dan kecepatan. besar (nilai arus diambil saat keadaan
Ketika frekuensi diturunkan dari 50 konstan) dibanding tanpa beban.
sampai 5 Hz dengan penurunan frekuensi
sebesar 5 Hz mengakibatkan nilai arus 5. KESIMPULAN DAN SARAN
menjadi lebih besar. Sementara itu untuk 5.1 Kesimpulan
nilai kecepatan, ketika nilai frekuensi Berdasarkan analisa dan
diturunkan maka kecepatan juga ikut pembahasan maka kesmpulannya adalah
menurun. sebagai berikut:
Dari data tabel tersebut saat 1. Desain inverter ini menggunakan
frekuensi diturunkan menjadi 15 – 5 Hz metode SVPWM sebagai
arus yang dikeluarkan oleh inverter pengaturan saklar. Pada hasil
mencapai melebihi rating arus. Apabila simulasi, inverter tiga fasa ini dapat
arus yang dikeluarkan oleh inverter terlalu menjalankan motor induksi tiga
besar maka dapat merusak motor induksi. fasa 50 VLL. Dimana inverter ini
Beban disini menggunakan motor induksi menggunakan tegangan masukan
tiga fasa dengan rating arus 8,25 A. dari baterai 48 Volt yang kemudian
kemudian dinaikkan terlebih
6. Pengaruh motor induksi saat sepeda dahulu oleh konverter penaik yaitu
listrik dibebani. sebesar 70.62 Volt.
2. Pada saat kondisi steady state, saat
Tabel 4.2 Hasil Simulasi Perubahan frekuensi 50 Hz arus motor induksi
Frekuensi Terhadap Arus dan Kecepatan sebesar 3,16 A dengan kecepatan
dengan Beban motor mencapai 0,9581 pu.
No. Frekuensi Arus wr (pu) 3. Untuk membuat variasi kecepatan
motor induksi pada sepeda listrik
(Hz) (A) maka diperlukan pengendalian
1. 5 17,7 0,09904 kecepatan motor induksi.
2. 10 12.1 0,1977 Pengendalian kecepatan dilakukan
dengan pengujian pengubahan nilai
3. 15 8.91 0,2954
frekuensi inverter pada simulasi,
4. 20 7 0,3933 ketika frekuensi diubah bernilai 5 –
5. 25 5,7 0,4896 10 Hz maka arus pada motor akan
melebihi nilai nominal dari arus
6. 30 4,8 0,5854
motor tersebut yakni sebesar 8,25
7. 35 4,27 0,68 A.
10
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016
5.2 Saran Fakutas Teknik, Universitas
Penelitian yang telah dilakukan Tanjungpura.
masih terdapat kekurangan. Salah satu [4] Gultom, Leothamrin. 2011. “Aplikasi
kekurangannya adalah harmonisa pada Pembangkit PWM Pada
tegangan maupun arus pada inverter. Mikrokontroller ATMega 8535
Tegangan output yang digunakan Untuk Mengendalikan Suhu
masih dalam bentuk gelombang kotak Pemanas Air (Heater)”. Skripsi
– kotak. Kekurangan ini dapat Program Studi Sarjana Fisika,
dijadikan sebagai bahan penelitian Fakultas Matematika Dan Ilmu
lanjutan yaitu cara mengurangi Pengetahuan Alam Universitas
harmonisa dengan menggunakan filter Sumatera Utara. Medan.
induktor dan kapasitor pada desain [5] Kumar, K.Vinoth, dkk. 2010.
inverter ini. Diharapkan dengan “Simulation and Comparison of
penelitian yang akan datang didapatkan SPWM and SVPWM Control For
cara metode pengurangan harmonisa Three Phase Inverter”. ARPN
yang lebih efektif beserta Journal of Engineering and Applied
perhitungannya. Sciences. Vol.2, No.7:61-74. India
DAFTAR PUSTAKA
11
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016