You are on page 1of 11

Volume 6 No.

1, Juli 2005 (32 - 42)

Studi Performansi Pada


Peta Kendali Variabel Dengan Pendekatan Rantai Markov

Mastiadi Tamjidillah 1

Abstract – Many products which are non-conforming with specification from company decision require
the development and improvement of control chart to investigation and problematic analyzing. One of
tool that used to get information of improvement action is control chart variable with Markov Chain
analysis to increase of performance plywood product quality.
To acquire information about variable of control chart with Markov Chain analysis can be watched on
ARL value, data plotted pattern and calculating of loss function because of scatter pattern, and alternative
for selling with discount price in domestic market. All the indicator or output above must be compared by
indicator or output control chart X Shewhart.
From analysis of variable of control chart performance before the improvement action resulted value
ARL is 7,4 % and 1,60 %. Then decrease of loss function Rp. 32.000,- and Rp 16.000,- and after the
improvement action resulted value ARL is 5,74 % and 1,55 %, and decreasing of loss function is zero.
Pattern plots the data can you said in-control. In the relation with selling alternative using by discount
price that explained with finance standard, so that benefit can be excepted than scrapped the alternative
are selected.

Keywords – Control chart variable, Performance, Markov Chain, Improvement, Loss Function

PENDAHULUAN yang diukur dari setiap sampel dan garis


horisontal menyatakan nomor sampel. Serta
Latar Belakang dilengkapi dua garis yang menyatakan batas
Upaya pengembangan dan perbaikan Peta pengendalian atas (UCL) dan batas
Kendali variabel (berdasarkan hasil pengukuran) pengendalian bawah (LCL).
telah menghasilkan berbagai jenis Peta Kendali, Data output yang diplotkan pada peta kendali
terutama ditujukan untuk menyempurnakan Peta dibandingkan dengan batas kendali yang telah
Kendali X Shewhart. Tetapi perkembangan di konstruksikan. Jika tak ada data yang keluar
paling fenomenal di bidang ini adalah dibangunnya dari batas kendali atas (UCL) ataupun batas
peta–peta kendali untuk menangani banyak state kendali bawah (LCL), serta plot data tidak
(kondisi/ zone) secara simultan untuk menunjukkan gejala-gejala penyimpangan,
meningkatkan performansi suatu Peta Kendali. maka dapat dikatakan proses dalam keadaan
Peta kendali adalah alat bantu visual untuk terkendali. Sebaliknya jika ada data yang keluar
mempelajari variabilitas proses terkendali atau dari batas-batas kendali, maka proses dikatakan
tak terkendali. Bentuk dasar dari peta kendali tidak terkendali dan harus dilakukan tindakan
X Shewhart adalah terdiri dari garis vertikal koreksi untuk memperbaiki proses agar produk
yang menggambarkan karakteristik kualitas cacat yang dihasilkan dapat dicegah.

1
Staff pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin

32
Mastiadi Tamjidillah, Studi Performansi Pada Peta… 33

UCL Tamjidillah (2003) telah meneliti untuk Peta


Kendali Variabel didapatkan penurunan fungsi
CL kerugian bila dilakukan tindakan perbaikan
terhadap pola plot data yang terdapat pada Peta
LCL
Kendali sebelum tindakan perbaikan dilakukan.
Nomor Sampel Sedangkan penelitian mengenai penentuan
toleransi sebagai metode yang efektif dalam
Gambar 1. Peta Kendali X Shewhart memberikan manfaat bagi konsumen dengan
menyeimbangkan usaha dan kerugian dari dua
Menurut Pauline AS Dkk (2000) Metode belah pihak yaitu produsen dan konsumen
Rantai Markov digunakan untuk menganalisis untuk mencapai performansi tersebut (Irianto,
performansi Peta Kendali pada Average Run 1998)
Length (ARL & ATS), yaitu jumlah rata-rata Dalam penelitian ini tingkat kualitas (level of
titik sampel yang harus diplot sebelum suatu quality) suatu produk dibatasi dan didefinisikan
titik sampel menunjukkan keadaan tidak oleh tingkat penerimaan berdasarkan batas-
terkendali. Sedangkan output dari Peta Kendali batas toleransi yang ditetapkan. Dalam hal ini
ini dapat menggambarkan sebuah Performansi, diasumsikan bahwa penetapan batas toleransi
(Steiner, 1999). yang lebih sempit akan memberikan ekspektasi
Suatu evaluasi terhadap Peta Kendali X kerugian (resiko) pada konsumen yang lebih
Shewhart tentang penyesuaian ukuran sampel kecil. Dengan variansi proses produksi yang
pada dua state diperkenalkan oleh Prabu et.al tetap, memperkecil rentang penerimaan
(1994) dan Peta Kendali tiga state diusulkan (toleransi yang sempit) akan memperbanyak
oleh Zimmer L.S et.al, (1998). Output lain dari jumlah produk yang ditolak.
Performansi Peta Kendali adalah Pola Plot Data
dan Nilai Fungsi Kerugian (Taguchi, 1987).
Gambar dibawah memperlihatkan sebuah Peta
Kendali variabel dengan sistem state.

Peta Kendali X Bar


VSS dengan Zone

Out-of -Control
+3 sigma UCL

W
+2 sigma
n2
+1 sigma
n1
CL
n1
-1 sigma
n2
-2 sigma
-W

-3 sigma LCL
Out-of -Control

Nomor Sampel
Gambar 2. Peta Kendali X dengan Analisis Rantai
Markov
34 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

Perumusan Masalah 4. Peta kendali memberikan informasi


Permasalahan dalam penelitian ini adalah diagnostik dan pola plot data bagi operator.
bagaimana meningkatkan performansi peta kendali Informasi ini memberikan perubahan dalam
X Shewhart dengan membandingkan dan proses untuk meningkatkan produknya.
mengembangkan peta kendali X yang dianalisis 5. Peta kendali memberikan informasi terhadap
dengan Metode Rantai Markov, serta bagaimana kemampuan proses dan nilai parameter
melakukan tindakan perbaikan agar produk yang proses yang penting terhadap stabilitas
tidak sesuai dengan spesifikasi dihilangkan, waktu.
sehingga biaya fungsi kerugian dikurangi.
Proses Markov
Tujuan Penelitian Proses Markov merupakan bentuk khusus
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: dari proses stokastik (pengamatan yang
1. Melakukan tindakan perbaikan berdasarkan berulang-ulang), yaitu state (kondisi/zone)
kondisi plot data dalam Peta kendali. dimasa yang akan datang hanya dipengaruhi
2. Mengevaluasi dan membandingkan oleh saat ini dan tidak dipengaruhi oleh state
dimasa yang lalu, proses Markov dibedakan
Performansi Peta Kendali X Shewhart dan menjadi 4 jenis.
Peta Kendali X dengan analisis Rantai 1. Proses Markov dengan state diskrit dan
Markov sebelum dan setelah tindakan parameter diskrit.
perbaikan. 2. Proses Markov dengan state diskrit dan
3. Minimasi biaya fungsi kerugian (loss parameter kontinyu.
function) 3. Proses Markov dengan state kontinyu dan
parameter diskrit.
KAJIAN TEORITIS 4. Proses Markov dengan state kontinyu dan
parameter kontinyu.
Peta Kendali dalam penelitian ini termasuk
Peta Kendali Variabel untuk mengukur Penelitian ini menggunakan model Markov
karakteristik kualitas produk secara kuantitatif tipe pertama, yaitu model dengan state diskrit
(berdasarkan hasil pengukuran). Ada beberapa dan parameter diskrit. Untuk parameter diskrit n
Peta Kendali yang termasuk jenis ini adalah: = 1, 2, 3, …, sifat Markov dapat dinyatakan
 Peta Kendali X - R sebagai:
P (X(n) = j ‫ ׀‬X (n-1) = i , X (n-2) = k, …….)
 Peta Kendali X - S = P (X (n) = j ‫ ׀‬X (n-1) = i )
 Peta Kendali X - MA = Pij (n)
2
 Peta Kendali T
Menyatakan bahwa state proses pada saat n
Kegunaan Peta kendali hanya dipengaruhi oleh informasi yang terakhir,
Menurut Zimmer dan Montgomery (1998), yaitu state (n-1). Informasi pada saat (n-2), (n-
terdapat 5 (lima) alasan kegunaan Peta kendali 3) dan seterusnya dianggap tidak
antara lain: mempengaruhi state proses pada saat n.
1. Peta kendali adalah teknik yang berguna
untuk meningkatkan performansi, Rantai Markov (Markov Chain)
produktifitas, jika peta kendali berhasil maka Apabila probabilitas transisi hanya
akan mengurangi buangan (waste), dipengaruhi oleh jumlah langkah dan tidak
pengerjaan ulang (rework), kerugian dipengaruhi saat kejadian, maka proses markov
berkurang dan kapasitas produksi bertambah. yang memiliki sifat demikian disebut proses
2. Peta kendali efektif dalam pencegahan Markov yang homogen atau stasioner. Proses
produk cacat. Markov dengan state diskrit dan parameter
3. Peta kendali mencegah penyesuaian proses diskrit yang memiliki sifat stasioner sering
yang tidak perlu dan dapat membedakan disebut dengan Rantai Markov (Taha, 1996).
antara common cause dan gangguan yang Sifat stasioner dapat dinyatakan dengan :
P (X (n) = j ‫ ׀‬X (n-1) = i P (X(n-1) = j ‫ ׀‬X (n-2) = i )
common spesial cause.
Mastiadi Tamjidillah, Studi Performansi Pada Peta… 35

= P (X (n-1) = j ‫ ׀‬X (0) = i ) Secara umum persamaan untuk perhitungan


= Pij ………………………………… (1) ARL adalah ;
Menyatakan bahwa seluruh state i dan j dan 1
seluruh n , P (X (n) = j ‫ ׀‬X (n-1) = i adalah ARL 0  …………………………..(3)
p
independen terhadap n. Pij menyatakan
dimana: ARL 0 = untuk proses terkendali
probabilitas sistem berada dalam state j pada
suatu periode yang akan datang, apabila saat ini (error type 1)
diketahui sistem berada dalam state i . Pij p = probabilitas suatu titik
selanjutnya disebut sebagai probabilitas transisi keluar dari batas UCL dan
satu langkah dari state i ke state j pada LCL.
sembarang waktu. p = 0,0027 % untuk batas
Dalam Rantai Markov, telah didefinisikan kendali 3-sigma.
 i (0) sebagai variabel yang menyatakan sistem
 Proses tak terkendali (out-of-control)
berada dalam state i pada awal proses (pada saat
Secara umum persamaan untuk perhitungan
n = 0), atau dapat ditulis sebagai
ARL adalah;
P ( X (0) = i = nI (0)
Vektor  (0) =  1, 2 ...... s  adalah vektor
1
ARL1  …………………………..(4)
1 p
baris probabilitas state pada n = 0. Dalam
dimana: ARL1 = untuk proses tak
penerapannya, probabilitas transisi dinyatakan
dalam matrik P yang berukuran s x s. Matrik terkendali (error type 2)
transisi probabilitas ditulis sebagai;
 Nilai ARL (Average Run Length)
 P11 P12 P1n 
Nilai ARL adalah banyaknya titik-titik yang
P =  P21 P22 P2 n  digambarkan sampai sebuah sinyal tidak
 ..... ..... .....  …………..(2) terkendali diberikan. Semakin kecil nilai ARL,
Dimana s adalah jumlah state dalam Rantai maka semakin kecil pula ekspektasi jumlah
Markov. Misalkan pada saat n sistem berada sampel yang diperlukan untuk menghasilkan
dalam state i , maka untuk setiap i berlaku sinyal pergeseran proses. Dengan kata lain
s semakin cepat dan efektif peta kendali tersebut
 P (X (n) = j ‫ ׀‬X (n-1) = i = 1 dalam mendeteksi adanya pergeseran proses.
j 1
Nilai ARL didasari oleh nilai P, yaitu
s
atau  Pij = 1 ; dan 0  Pij  1 peluang suatu proses terkendali secara statistik.
j 1 UCL dan LCL pada peta kendali X Shewhart
Hal ini berarti jumlah entri dalam satu baris masing-masing
pada matrik P harus sama dengan 1 (satu). UCL   0  3 x / n ; LCL   0  3 x / n
sehingga nilai P menjadi;
 
Average Run Length (ARL)
Menurut Mitra (1993), Run Length adalah P  Pr LCL  X i  UCL
jumlah titik sampel yang harus diplot sebelum  PrX  
 UCL  Pr X i  LCL
i 
suatu titik sampel menunjukkan keadaan tidak
terkendali, sedangkan ARL adalah rata-rata dari =  3  -   3 
run length. Tujuan utama dari dari suatu proses = 2  3  -1 ………………..(5)
pengendalian adalah; dimana:  = probabilitas kumulatif normal
1. Untuk mendeteksi pergeseran sedini standar.
mungkin, ini dapat dideteksi dari out-of- Nilai rata-rata RL (Run Length) pada Peta
control ARL yang kecil. kendali X Shewhart ditunjukkan oleh
2. Untuk menjaga proses tetap terkendali, hal
ARL  E RL  
1
ini dapat dideteksi dari in-control ARL yang ………………(6)
besar. 1 p
Karena nilai  3  merupakan suatu
 Proses terkendali (in-control) konstanta, maka nilai ARL pada Peta Kendali
X Shewhart juga merupakan suatu konstanta.
36 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

Sehingga nilai P atau peluang suatu proses 5. Menggambarkan garis kendali dengan
terkendali secara statistik dinyatakan dalam sumbu vertikal sebagai karakteristik kualitas
proporsi (prosentase). Hal ini menunjukkan dan sumbu horisontal sebagai nomor sampel.
bahwa nilai ARL merupakan variabel random. 6. Menghitung ARL dan Menginterpretasikan
ARL dapat dipakai untuk membandingkan hasil Peta Kendali.
performansi dua Peta Kendali jika interval waktu
pengambilan sampel pada kedua peta kendali itu Peta Kendali X dengan Analisis Rantai
tetap. Markov
1. Kumpulkan datadan uji distribusi normal.
METODE PENELITIAN 2. Menentukan matrik probabilitas dan
karakteristik (mean, range, varian) pada
Suatu tahapan penelitian merupakan rangkaian masing-masing data individual atau sub
proses yang terkait satu dengan yang lainnya, group.
proses-proses tersebut dijabarkan secara 3. Menentukan probabilitas matrik transisi.
sistematis dan ekploratif. Tahapan-tahapan 4. Menghitung batas kendali atas (UCL) dan
tersebut mendefinisikan suatu sumber informasi batas kendali bawah (LCL) dan garis tengah
yang akan digunakan dalam pengambilan (CL). Serta batas-batas state berdasarkan
keputusan dan penarikan kesimpulan. Lokasi sampel size.
Penelitian pada bagian produksi & kontrol 5. Menggambarkan garis kendali dengan
kualitas PT.SSTC Banjarmasin selama enam sumbu vertikal sebagai karakteristik kualitas
bulan dengan menggunakan random sampel. dan sumbu horisontal sebagai nomor sampel.
Langkah-langkahnya adalah: 6. Menghitung ARL dan Menginterpretasikan
hasil Peta Kendali.
Metode X Shewhart
1. Kumpulkan data dan uji distribusi normal.
2. Menghitung karakteristik kualitas yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
diamati (mean, range, varian) pada masing-
masing data individual atau sub group. Pengolahan Data X dan R Shewhart serta
3. Menghitung karakteristik kualitas yang telah Analisis Rantai Markov sebelum perbaikan
diamati (mean, range, varian) secara Pada bagian Finishing dilakukan pengukuran
keseluruhan. terhadap ketebalan Plywood ukuran tipis, data
4. Menghitung batas kendali atas (UCL) dan jenis ketebalan sangat penting bagi buyer,
batas kendali bawah (LCL) dan garis tengah karena pesanan ekspor berdasarkan jenis tebal
(CL). Plywood.

Peta Kendali X-bar


Tebal Plywood
2.55

3.0SL=2.470
Rata-rata

2.45 X=2.445
sampel

-3.0SL=2.419
2.35 1

0 10 20
Nomor sampel
Gambar 3. Peta Kendali X Shewhart sebelum perbaikan dilakukan
Mastiadi Tamjidillah, Studi Performansi Pada Peta… 37

Analisis terhadap Peta Kendali X (Gambar Jika diketahui harga setiap unit produk
3) diatas terlihat bahwa proses dalam keadaan adalah Rp. 16.000,- , maka terlihat ada dua
tidak terkendali. Pada pengamatan ke-10 keluar buah titik pengamatan yang keluar.
dari batas yang ditetapkan dan pengamatan ke- Kerugiannya adalah :
11 tepat pada garis batas kendali bawah. = 10 x Rp. 16.000 = Rp.160.000,-
Jika dijual dengan harga diskon pada pasar
Peta Kendali X dengan Analisis Rantai lokal (domestik) dengan ketentuan harga akan
Markov turun sebesar 20% maka selisih kerugiannya
Berdasarkan data tebal Plywood setelah adalah Rp. 32.000,-
mengalami penyesuaian dan Gambar 3 diatas
maka dibuat Peta kendali dengan analisis Rantai
Markov.

Peta Kendali X-Bar dengan Analisis Rantai Markov

+3 sigma UCL 2.48310

+2 sigma W 2.48102

+1 sigma 2.47587

Mean 2.45471

-1 sigma 2.43354

-2 sigma -W 2.43110

-3 sigma LCL 2.42712

2 7 12 17

Nomor Subgroup

Gambar 4. Peta Kendali X dengan Analisis


Rantai Markov

Fungsi Kerugian Konvensional X Shewhart Fungsi Kerugian Konvensional X dengan


Perhitungan ini berdasarkan banyaknya Analisis Rantai Markov
jumlah produk yang tidak sesuai dengan Jika diketahui harga setiap unit produk
spesifikasi seperti pada persamaan dibawah ini adalah Rp. 16.000,- , maka terlihat ada satu titik
(Mitra A, 1993) pengamatan yang keluar. Kerugiannya adalah :
= 5 x Rp. 16.000 = Rp.80.000,-
Kerugian karena cacat
= Banyak cacat x biaya produksi Jika dijual dengan harga diskon pada pasar
= % spesifikasi x total produksi x biaya lokal (domestik) dengan ketentuan harga akan
produk turun sebesar 20 % maka selisih kerugiannya
adalah Rp. 16.000,-
38 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

Pengolahan Data X dan R Shewhart dan


Analisis Rantai Markov setelah perbaikan

Peta-R Ketebalan
Plywood

0.10 3.0SL=0.0961
Sampel
Range

0.05 R=0.0455

0.00 -3.0SL=0.000

0 10 20
Nomor Sampel
Gambar 5. Peta-R ketebalan Plywood setelah perbaikan

Gambar (6) dibawah merupakan Peta kendali


X setelah perbaikan dengan melihat pola plot
data berdasarkan Gambar (5).

Peta Kendali X-bar


2.43 3.0SL=2.441
Rata- rata Sampel

2.42

X = 2.415

2.41

2.40
-3.0SL=2.388
0 10 20

Nomor Sampel

Gambar 6. Peta kendali X Shewhart setelah perbaikan


Mastiadi Tamjidillah, Studi Performansi Pada Peta… 39

Peta Kendali X dengan Analisis Rantai kendali atas dan batas kendali bawah. I 3 atau
Markov setelah perbaikan daerah 3 absorbing state (state Pij = 1), karena
proses dinyatakan tidak terkendali. (Taha HA,
1996).
Peta Kendali X-Bar Analisis Rantai Markov

+3 sigma UCL 2.44068

+2 sigma W 2.43218
2 4 2 2
+1 sigma 2.42369
0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.41520
0 0 0 0 0 0 0
-1 sigma 2.40671
2 2
-2 sigma -W 2.39822

-3 sigma LCL 2.38972

5 10 15 20

Nomor Subgroup

Gambar 7. Peta X dengan Analisis Rantai Markov setelah perbaikan

ARL pada Peta Kendali X Shewhart


Dengan menggunakan persamaan (3) dan (4) Matrik transisi probabilitas dapat disusun
didapatkan nilai ARL untuk kedua kondisi sebagai berikut:
seperti dibawah ini; P P12  n state i
 Proses terkendali (in-control) P   11  ; Pij 
 P21 P22   n state i
1
ARL 0 
p
Dari Gambar 7 didapatkan matrik
dimana: p = probabilitas suatu titik probabilitas transisi menurut plot data pada Peta
keluar dari batas UCL dan LCL. Kendali atau ukuran sampel penyesuaian.
= 0,0027 % untuk batas kendali 3- P11 = 0.4 P21 = 0.6
sigma.
1 P12 = 0.6 P22 = 0.4
ARL 0  = 370.37
0.0027
Karena probabilitas I3 = 0, maka I = (I1 dan I2) =
4.129
 Proses tak terkendali (out-of-control)
Untuk perhitungan Average Run Length
1 1 (ARL) pada Out-of-Control terlebih dahulu kita
ARL1  = = 5.74 %
1 p 1  0.8648 hitung initial probabilitas :
 0
p11   0.4 
ARL pada Peta Kendali X dengan Analisis 
b1   0    = 0.4
0 
Rantai Markov  11
p  p12   0.4  0.6 
Untuk mendapatkan nilai ARL melalui
 0
p 22   0.4 

b2   0 =
0    = 0.4
Metode Rantai Markov, perlu dibentuk matrik
transisi probabilitas, ditentukan I1   w1 , w1   21
p  p 22   0.6  0.4 

sebagai daerah 1 dan seterusnya sampai I 3 =


(UCL, LCL) sebagai daerah di luar batas
40 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

Didapatkan b ' = 0.8, maka ARL didapatkan 2. Evaluasi performansi kedua Peta Kendali
sebagai berikut: berdasarkan pola plot data, nilai ARL dan nilai
ARL  b ' I  Q I
1 fungsi kerugian. Nilai ini harus dibandingkan
dengan peta kendali X Shewhart sebelum dan
ARL  0.84.129  2 4.129 = 1.55 %
1
sesudah perbaikan. Semakin kecil nilai ARL
out-of-control semakin baik menjaga proses
Fungsi Kerugian X Shewhart dan X Analisis tetap terkendali, hal ini dapat dideteksi dari
Rantai Markov ARL yang besar. Dalam Peta Kendali
Dalam Gambar (6) & (7) plot data dalam X Shewhart dan analisis Rantai Markov
keadaan terkendali, sehingga secara teoritis sebelum perbaikan didapatkan nilai ARL
fungsi kerugian adalah nol. Artinya adalah sebesar 7,4 % dan 1,60 % berarti rata-rata titik
semua produk (ketebalan) masuk dalam rentang sampel pada proses terkendali adalah 92,6 %
toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan. dan 98,4 %. Sedangkan pada Peta Kendali
X Shewhart dan Peta Kendali X dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
analisis Rantai Markov setelah perbaikan
didapatkan ARL sebesar 5,74 % dan 1.55 %,
Kesimpulan
berarti rata-rata titik sampel pada proses
Kesimpulan yang diperoleh dari rangkaian
terkendali adalah 94,26 % dan 98.45 %. Nilai
penelitian yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut: performansi ARL X Shewhart meningkat
sebesar 1,66 % dan Peta Kendali X dengan
1. Pola plot data pada Peta Kendali analisis Rantai Markov meningkat 0,05 %.
X Shewhart dan Peta Kendali X dengan 3. Nilai fungsi kerugian ini menggunakan
analisis Rantai Markov sebelum tindakan ukuran keuangan dalam menyatakan
perbaikan terlihat ada plot data yang diluar ketidakpuasan konsumen terhadap
batas kendali, serta 1 sampai 4 plot data yang performansi produk. Semakin kecil nilai
jatuh di daerah yang sama dan berdekatan. fungsi kerugian semakin baik karakteristik
Walaupun plot data tersebut masuk dalam kualitas produk. Secara teoritis plot data
batas kendali, tetapi dapat dikatakan tidak yang keluar dari batas kendali merupakan
terkendali. Pada Peta kendali X Shewhart kerugian karena keluar dari toleransi yang
dan analisis Rantai Markov setelah ditetapkan. Dalam Peta Kendali X Shewhart
perbaikan pola plot data pada Peta Kendali dan Peta Kendali X dengan analisis Rantai
tersebut dalam keadaan terkendali. Melihat Markov sebelum perbaikan kerugiannya
plot data yang jatuh pada state 1 dan state 2 adalah sebesar Rp.32.000,- dan Rp. 16.000,-
(antara 1  s/d 2  ) berarti statenya baik (harga diskon).
berdasarkan penentuan state dan kondisinya
seperti dalam Tabel 1 dibawah.
Tabel 1. Pola plot data dan tindakan perbaikan pada Peta Kendali

Kondisi Tindakan Perbaikan


Satu atau dua titik dalam daerah 1  s/d 2  Proses berjalan terus

Satu titik pada daerah 2  s/d 3 


Lakukan penyesuaian (Adjusment) terhadap setting.
Dua titik pada daerah 2  s/d 3  pada sisi Lakukan perbaikan dan reset proses (sampai 5 titik
yang sama berurutan dalam daerah yang sama)

Satu titik pada daerah 2  s/d 3  pada sisi Lakukan perbaikan dan reset proses (sampai 5 titik
yang berlawanan berurutan dalam daerah yang sama)

Satu titik diluar batas 3  Lakukan perbaikan dan reset proses (sampai 5 titik
berurutan dalam daerah yang sama)
Mastiadi Tamjidillah, Studi Performansi Pada Peta… 41

Dalam Peta Kendali X Shewhart dan Peta 3. Memaksimalkan peran R & D (Litbang)
Kendali X dengan analisis Rantai Markov dalam melakukan terobosan melalui desain
setelah perbaikan kerugiannya adalah 0, eksperimen untuk meningkatkan kualitas
karena prosesnya terkendali. produk dalam tahap rancangan, sehingga
perbaikan terus menerus dimulai dari tahap
Dengan adanya pola plot data yang desain sampai produk tersebut dijual kepada
terkendali serta penurunan nilai ARL dan fungsi konsumen.
kerugian, maka performansi suatu Peta Kendali 4. Untuk penelitian lanjutan disarankan
semakin baik untuk memberikan informasi  Membandingkan performansi Peta
tentang tindakan perbaikan yang harus kendali X Shewhart dan Peta kendali
dilakukan untuk meningkatkan kualitas suatu X dengan analisis Rantai Markov multi
produk seperti terlihat pada Tabel (2) dan Tabel state/zone dengan bantuan simulasi
(3) dibawah ini. computer.
Tabel 2. Perhitungan Peta kendali X sebelum perbaikan
Peta kendali Peta kendali X Analisis
Performansi
X Shewhart Rantai Markov
Pola plot data Tak terkendali Terkendali
ARL out-of-control 7.4 % 1.60 %
Fungsi kerugian konvensional se- Rp.32.000,- 0
cara teoritis
Fungsi kerugian dengan diskon Rp.16.000,- 0

Tabel 3. Perhitungan Peta kendali X setelah perbaikan


Peta kendali Peta kendali X Analisis
Performansi
X Shewhart Rantai Markov
Pola plot data Tak terkendali Terkendali
ARL out-of-control 5.74 % 1.55 %
Fungsi kerugian konvensional se- 0 0
cara teoritis
Fungsi kerugian dengan diskon 0 0

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada  Melakukan penelitian dengan pendekatan
perusahaan untuk meningkatkan performansi desain eksperimen pada tahap rancangan
Peta Kendali adalah:
1. Selalu menggunakan output suatu Peta
Kendali berupa pola plot data, nilai ARL dan DAFTAR PUSTAKA
nilai fungsi kerugian sebagai informasi untuk
mengevaluasi penyebab dalam melakukan Irianto. D, 1998, Pengaruh toleransi terhadap harga dan
ongkos produksi dengan
tindakan perbaikan.
mempertimbangkan fungsi kerugian
2. Ada komitmen dari pihak manajemen dan kuadratik, Jurnal Teknik dan Manajemen.
karyawan untuk selalu melakukan ITB Vol 18 No.1 pp 1-6.
pemeriksaan dan pengawasan mulai dari
penerimaan bahan baku, proses produksi Mitra. A, 1993, Fundamental of quality control and
Improvement. Macmillan Publising
sampai produk siap untuk dijual, sebab
Company. New York
produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi
merupakan kerugian bagi perusahaan. Prabu.S.S, Montgomery, D.C dan Runger. G.C. 1994,
Control Chart with variable size and
42 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

sampling interval. International Journal Taguchi. G, 1987, Introduction to Quality Engineering.


Production Research, vol. 31. Course Manual. American Supplier
Institute Inc.Taha. H.A. 1996, “Riset
Pauline A.S, Octavia T dan Siana. H, 2000, Peta kendali Operasi”. Jilid II (Terjemahan) Edisi
X dengan ukuran sampel dan interval kelima, Binarupa Aksara, Jakarta.
pengambilan sampel yang bervariasi, Tamjidillah. M., 2003, Analysis Performance of Control
Jurnal Teknik Industri (UK.Petra Chart Variable with Markov Chain, Heds
Surabaya), Vol.2 .pp 72-83. Jica Project.
Steiner S.H, ,1999, Confirmation control chart, Zimmer L.S, Mongomery D.C dan Runger G.C, 1998,
International Journal Production Research, Evaluation of a three-state adaptive sample
vol. 37. No.4.
size X control chart, International Journal
Production Research, vol. 36. No.16.

You might also like