Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah LHR
No Jenis Kendaraan Koefisien
Kendaraan ( smp)
1 Mobil penumpang ( 1+1 ) 1800 1 1800
2 Bus 8 ton (2 + 6 ) 400 3 1200
3 Truck 2 as ( 4 + 6 ) 250 2.5 625
4 Truck 3 as ( 6 + 7.7 ) 150 3 450
Jumlah Kendaraan / hari /2jalur 2600 4075
Perhitungan kemiringan dengan cara yang sama dengan perhitungan diatas dilanjutkan seperti
yang tertera pada tabel 4.1
ELEVASI
JARAK BEDA
Kiri ( Tengah ( Kanan ( KEMIRINGAN
MELINTANG TINGGI
POTONGAN m) m) m)
│e│ =│(
a B C d f = e/d x 100%
a - c )│
24-24' 100 75.1 40 150 60 40%
25-25' 80 75.5 40 150 40 26.66%
26-26' 80 71.8 60 150 20 13.33%
27-27' 80 73.4 60 150 20 13.33%
28-28' 80 80.5 60 150 40 13.33%
29-29' 70 91.7 40 150 30 20%
30-30' 80 60.9 80 150 0 0,00%
31-31' 70 78.9 70 150 0 0,00%
32-32' 80 82.8 80 150 0 0,00%
33-33' 80 85.1 80 150 0 0,00%
34-34' 80 88.1 80 150 0 0,00%
35-35' 80 100 80 150 0 0,00%
36-36' 80 132 80 150 0 0,00%
37-37' 80 134 90 150 10 6.66%
38-38' 100 136 90 150 10 13.33%
39-39' 100 137 90 150 10 13.33%
40-40' 100 141.5 90 150 10 13.33%
41-41' 140 147.5 90 150 10 33.33%
42-42' 140 157,5 90 150 10 33.33%
43-43' 140 157.5 90 150 10 33.330%
44-44' 140 157.5 90 150 10 33.33%
45-45' 140 157.5 140 150 0 0.00%
46-46' 160 157.5 140 150 20 13.33%
47-47' 170 157.5 140 150 30 20%
48-48' 170 157.5 140 150 30 20%
49-49' 170 157.5 140 150 30 20%
50-50' 170 157.5 140 150 30 20%
51-51' 170 157.5 140 150 30 20%
52-52' 170 157.9 140 150 30 20%
53-53' 170 157.5 130 150 40 26,66%
54-54' 170 149.9 130 150 40 26,66%
55-55' 170 147.6 130 150 40 26,66%
56-56' 160 144.4 130 150 30 20%
57-57' 160 140.8 130 150 30 20%
58-58' 160 138.5 130 150 30 20%
59-59' 160 138.5 130 150 30 20%
60-60' 160 138.5 130 150 30 20%
61-61' 160 138.5 130 150 30 20%
62-62' 160 138.5 130 150 30 20%
63-63' 160 138.5 130 150 30 20%
64-64' 150 138.5 130 150 20 13.33%
65-65' 150 138.5 130 150 20 13.33%
66-66' 150 138.5 130 150 20 13.33%
67-67' 150 138.5 130 150 20 13.33%
ELEVASI
JARAK BEDA
Kiri ( Tengah ( Kanan ( MELINTANG KEMIRINGAN
TINGGI
POTONGAN m) m) m)
│e│ =│(
a B C d f = e/d x 100%
a - c )│
68-68' 130 138.5 130 150 0 13.33%
69-69' 140 138.5 130 150 10 6.66%
70-70' 140 138.5 130 150 10 6.66%
71-71' 140 138.5 130 150 10 6.66%
72-72' 130 138.5 130 150 10 0,00%
73-73' 140 138.7 130 150 10 6.66%
74-74' 140 138.9 130 150 10 6.66%
75-75' 140 138.9 130 150 10 6.66%
76-76' 130 138.9 130 150 0 0,00%
77-77' 130 138.9 130 150 0 0,00%
78-78' 130 138.9 120 150 10 6.66%
79-79' 110 115.5 110 150 0 0,00%
80-80' 60 115.6 110 150 50 40%
81-81' 120 115.8 110 150 10 6.66%
82-82' 120 91.2 60 150 60 40%
83-83' 130 120 60 150 30 46.66%
84-84' 140 130 60 150 80 53.33%
85-85' 140 134.6 60 150 80 53.33%
86-86' 140 134.6 60 150 80 53.33%
87-87' 140 134.6 90 150 50 33.33%
88-88' 140 134.6 90 150 50 33.33%
89-89' 140 134.6 100 150 40 26.66%
90-90' 140 134.6 100 150 40 26.66%
91-91' 150 134.6 100 150 50 33.33%
93-93' 150 134.6 100 150 50 33.33%
93-93' 150 134.6 100 150 50 33.33%
94-94' 150 134.6 100 150 50 33.33%
95-95' 150 134.6 100 150 50 33.33%
96-96' 150 134.6 80 150 70 46.66%
Dari 96 titik didominasi oleh medan bukit, maka menurut tabel II.6 TPGJAK, Hal
11 dipilih klasifikasi fungsi jalan Kolektor dengan kecepatan antara 40 – 70
km/jam. Diambil kecepatan 70 km /jam.
Menghitung jarak
Diketahui masing-masing Koordinat :
A : ( +0.00 ; +0.00 )
P. I : ( -520; -440,55 )
P.2 : ( -520.45; +200,48 )
P.3 : ( -260,50 ; +700,37 )
B : ( +250; +1000 )
Perhitungan Jarak
Dari koordinat yang diketahui maka dapat dicari masing – masing jaraknya yaitu :
Perhitungan Sudut
1. Perhitungan Sudut Tangen Pada Tikungan B ( P I1 ),
Sudut ( Δ1)
Jadi sudut (Δ3)
Berdasarkan perhitungan pada peta kontur yang di dapat pada peta di dapat jarak dan sudut
sebagai berikut :
d1 = m Δ1 =
d2 = 240 m Δ2 =
d3 = 564 m Δ3 =
d4 = 270 m
Rumus :
Direncanakan geometric untuk Daerah Pegunungan Rc = 300m > Rmin = 157 m. Dengan Vr =
70 km/jam berdasarkan
(TPGJAK 1997, Tabel II.18), Rmin untuk FC = 1100 m > Rc, sehingga tikungan
jenis Full Circle tidak dapat digunakan.
Sesuai dengan syarat 40 < Δ < 900, maka untuk tikungan I (11°29’25”) direncanakan S-C-S.
1. Perhitungan panjang lengkung spiral (Ls)
Dalam perhitungan tikungan ini dicoba dengan menggunakan jari-jari lingkaran dengan ukuran
300 m
a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka
panjang lengkung :
b. Berdasarkan perubahan gaya sentrifugal dan pengaruh kemiringan :
Nilai e pada perhitungan diatas digunakan nilai superelevasi maksimum(emaks)
untuk V-90 km/jam maka, C = 0,7
B adalah lebar perkerasan yang ditempati satu kendaraan di tikungan pada lajur sebelah dalam
Tambahan lebar akibat kesukaran mengemudi di tikungan (Z)
Jadi :
Jh yang digunakan adalah Jh min yaitu 87,19 m
Dimana :
t1 = waktu reaksi yang besarnya tergantung pada kecepatan
yang sesuai dengan persamaan t1 = 2.12+0.026V.
t2 = waktu dimana kendaraan yanng menyiap berada pada lajur
kanan yang dapat ditentukan dengan mempergunakankorelasi
t2 = 6.56+0.048V.
m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan
yang disiap = 15km/jam.
a = percepatan rata-rata yang besarnya tergantung pada
kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap yang dapat ditentukan dengan mempergunakan
korelasi a = 2.052+0.0036V.
Diketahui :
V = 70 km / jam
Jarak Pandang Henti ( S ) = 87,19m
Jarak Pandang Menyiap (M) = 463,39 m
L = 85,59 m
Untuk S < L, maka :
Rumus :
Direncanakan geometric untuk Daerah Pegunungan Rc = 300m > Rmin = 157 m. Dengan Vr =
70 km/jam berdasarkan
(TPGJAK 1997, Tabel II.18), Rmin untuk FC = 1100 m > Rc, sehingga tikungan
jenis Full Circle tidak dapat digunakan.
Sesuai dengan syarat 40 < Δ < 900, maka untuk tikungan I (11°29’25”) direncanakan S-C-S.
7. Perhitungan panjang lengkung spiral (Ls)
Dalam perhitungan tikungan ini dicoba dengan menggunakan jari-jari lingkaran dengan ukuran
300 m
d. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka
panjang lengkung :
e. Berdasarkan perubahan gaya sentrifugal dan pengaruh kemiringan :
Nilai e pada perhitungan diatas digunakan nilai superelevasi maksimum(emaks)
untuk V-90 km/jam maka, C = 0,7
Jadi :
Dimana :
t1 = waktu reaksi yang besarnya tergantung pada kecepatan
yang sesuai dengan persamaan t1 = 2.12+0.026V.
t2 = waktu dimana kendaraan yanng menyiap berada pada lajur
kanan yang dapat ditentukan dengan mempergunakankorelasi
t2 = 6.56+0.048V.
m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan
yang disiap = 15km/jam.
a = percepatan rata-rata yang besarnya tergantung pada
kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap yang dapat ditentukan dengan mempergunakan
korelasi a = 2.052+0.0036V.
Diketahui :
V = 80 km / jam
Jarak Pandang Henti ( S ) = 106m
Jarak Pandang Menyiap (M) = 634,42 m
L = 144,26 m
Untuk S < L, maka :
Rumus :
Direncanakan geometric untuk Daerah Pegunungan Rc = 300m > Rmin = 157 m. Dengan Vr =
70 km/jam berdasarkan
(TPGJAK 1997, Tabel II.18), Rmin untuk FC = 1100 m > Rc, sehingga tikungan
jenis Full Circle tidak dapat digunakan.
Sesuai dengan syarat 40 < Δ < 900, maka untuk tikungan I (11°29’25”) direncanakan S-C-S.
12. Perhitungan panjang lengkung spiral (Ls)
Dalam perhitungan tikungan ini dicoba dengan menggunakan jari-jari lingkaran dengan ukuran
300 m
g. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka
panjang lengkung :
h. Berdasarkan perubahan gaya sentrifugal dan pengaruh kemiringan :
Dimana :
t1 = waktu reaksi yang besarnya tergantung pada kecepatan
yang sesuai dengan persamaan t1 = 2.12+0.026V.
t2 = waktu dimana kendaraan yanng menyiap berada pada lajur
kanan yang dapat ditentukan dengan mempergunakankorelasi
t2 = 6.56+0.048V.
m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan
yang disiap = 15km/jam.
a = percepatan rata-rata yang besarnya tergantung pada
kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap yang dapat ditentukan dengan mempergunakan
korelasi a = 2.052+0.0036V.
Jd yang digunakan adalah Jd 634,42 m
Diketahui :
V = 80 km / jam
Jarak Pandang Henti ( S ) = 106m
Jarak Pandang Menyiap (M) = 634,42 m
L = 144,26 m
Untuk S < L, maka :
2. Kelandaian 2 ( g2 )
3. Kelandaian 1 ( g1 )
Jarak patok PPV1 ke PPV2 = 1400 m
Elevasi PPV1 = 74,5
Elevasi PPV2 = 157,5
Perbedaan kelandaian A
A = g2 – g1
A = 8,3% – 0%
A = 8,3 %
= 8,3 %
PPV2
A
g1 = 0%
PPV1
g2 = 8,3 %
b. Berdasarkan jarak pandang berada di luar dan didalam daerah lengkung (S >L)
Jarak Pandang Menyiap : 463,39 m
Menghitung panjang penyimpangan dari titik potong kedua tangen atau pusat perpotongan Vertikal (PPV)
kelengkungan vertikal.
Di ambil Lv yang terpanjang = 415 m
Ev =
dimana :
Ev = Penyimpangan dari titik PPV ke lengkungan vertikal
LV = Panjang lengkung vertikal (415 m)
A = Selisih Kelandaian (8,3%)
2. Perhitungan PPV2
Menentukan kelandaiaan jalan :
4. Kelandaian 3 ( g3 )
5. Kelandaian 1 ( g1 )
Jarak patok PPV1 ke PPV2 = 1400 m
Elevasi PPV1 = 74,5
Elevasi PPV2 = 157,5
6. Kelandaian 3 ( g3 )
Jarak patok PPV2 ke PPV3 = 900,82 m
Duga rencana pada PPV2 = 157,7 m
Duga rencana pada PPV3 = 138,5 m
Perbedaan kelandaian A
A = g3-g2
A = 8,3 % - (-2) %
A = +10,3%
= 10,3 %
Untuk (S > L)
Jh > L : 634,42 < - m tidak memenuhi syarat
Untuk (S < L)
Jd < L : 634,42 m < m memenuhi syarat
Menghitung panjang penyimpangan dari titik potong kedua tangen atau pusat perpotongan Vertikal (PPV)
kelengkungan vertikal.
Ev =
dimana :
Ev = Penyimpangan dari titik PPV ke lengkungan vertikal
LV = Panjang lengkung vertikal (775 m)
A = Selisih Kelandaian (10,3 %)