Professional Documents
Culture Documents
Floratek 6: 84 - 91
ABSTRACT
84
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
cabai merah pada dasarnya terdiri (kuntan) adalah sekam padi berwarna
dari varietas hibrida dan non hibrida hitam, yang dihasilkan dari pem-
(lokal), yang masing-masing mempu- bakaran sekam yang tidak sempurna.
nyai beberapa kelebihan dan keku- Menurut Agoes (1994) arang sekam
rangan. Beberapa varietas cabai sangat banyak kandungan haranya
hibrida di antaranya TM-999 dan ST- seperti SiO2 (52%) dan K (31%),
168. serta komponen lainnya seperti
Menurut Andoko (2004) Fe2O3, K2O, MgO, CaO. MnO, Cu
bahwa varietas TM-999 mempunyai dan bahan-bahan organik lainnya ada
akar dan cabang sangat kuat sehingga dalam jumlah yang sangat kecil.
tahan terhadap kekeringan, warna Selanjutnya, Warna hitam dari sekam
buah merah terang, ukuran daun lebih bakar tersebut disinyalir mampu
kecil, tahan terhadap layu bakteri mengabsorbsi sinar matahari dengan
phytoptora dan anthracnose sehingga baik yang dapat dimanfaatkan untuk
dapat ditanam di musim hujan mau- menunjang berbagai proses meta-
pun kemarau. Selanjutnya dikatakan bolisme tanaman. Syarif (1986)
bahwa varietas ST-168 mempunyai menyatakan untuk mendapatkan
perakaran dan batang yang kuat, media tumbuh lebih baik yang memi-
bercabang banyak, buahnya lebat, liki tata udara dan air yang sesuai
produksi tinggi, warna buah merah maka media tanah dapat dicampur
menyala, tahan terhadap layu bakteri dengan berbagai bahan organik, yaitu
phytoptora dan antraknosa, tidak dengan perbandingan 2:1.
mudah patah dan tahan disimpan Setiap varietas mempunyai
lama. Sebaliknya, varietas lokal adaptasi yang berbeda-beda terhadap
produksinya rendah dan tidak tahan lingkungannya, baik unsur iklim
terhadap kondisi lingkungan yang maupun terhadap media tumbuh.
ekstrem baik itu kekeringan maupun Poespodarsono (dalam Ashari dan
hujan yang tinggi. Andi, 2000) menyatakan setiap
Selain varietas, faktor media varietas terdiri dari sejumlah genotipe
tumbuh juga merupakan hal yang yang berbeda, dimana masing-masing
sangat penting dalam menunjang genotipe mempunyai kemampuan
pertumbuhan dan hasil cabai merah. tertentu untuk beradaptasi dengan
Media tumbuh yang baik adalah lingkungan tempat tumbuhnya.
media yang memiliki sifat fisik, Penelitian ini bertujuan untuk
kimia dan biologi yang sesuai. Hal mengetahui varietas terbaik dan me-
tersebut dapat diperoleh dengan dia tumbuh yang sesuai terhadap
mencampur tanah, pasir, pupuk pertumbuhan dan hasil cabai merah.
kandang, sekam ataupun bahan-bahan Selain itu, penelitian ini juga untuk
organik lainnya (Anonymous, 1991). mengetahui apakah varietas mem-
Pupuk kandang merupakan kotoran punyai tanggap yang berbeda pada
padat dan cair dari hewan ternak yang berbagai media tanam bagi pertum-
tercampur dengan sisa-sisa makanan buhan dan hasil cabai merah.
atau alas kandang (Hakim et al.,
1986). Pupuk kandang dapat METODE PENELITIAN
memperbaiki sifat fisik, kimia dan
mendorong kehidupan dan perkem- Tempat dan Waktu Penelitian
bangan jasad renik (Sutejo dan Penelitian ini dilaksanakan di
Kartasapoetra, 1990). Arang sekam Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
85
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
86
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
87
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
merah umur 15, 30, dan 45 HST, tanaman akibat varietas dapat dilihat
jumlah cabang produktif, jumlah pada Tabel 1.
buah per tanaman, berat buah per
Tabel 1. Rata-rata pertambahan tinggi tanaman cabai merah umur 15, 30,45 HST,
jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman, berat buah per
tanaman akibat varietas
Varietas
Peubah yang diamati BNJ 0,05
TM 999 ST 168 Lokal
Pertambahan tinggi tanaman
19,13 a 13,78 b 13,91 b 3,37
15 HST (cm)
Pertambahan tinggi tanaman
14,56 12,96 13,26 -
umur 30 HST (cm)
Pertambahan tinggi tanaman
15,63 17,41 15,70 -
umur 45HST (cm)
Jumlah cabang produktif
16,30 15,11 15,37 -
(buah)
Jumlah buah per tanaman 90
22,37 a 20,82 a 15,04 b 1,80
HST (buah)
Jumlah buah per tanaman 93
11,18 13,30 13,59 -
HST (buah)
Jumlah buah per tanaman 96
9,26 9,85 10,0 -
HST (buah)
Berat buah per tanaman 90
34,50 a 32,45 a 22,30 b 7,58
HST (g)
Berat buah per tanaman 93
19,77 19,26 19,54 -
HST (g)
Berat buah per tanaman 96
14,46 14,99 14,82 -
HST (g)
Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05)
88
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
bahwa tingginya hasil suatu varietas cabang produktif, jumlah buah per
disebabkan varietas tersebut telah tanaman pada panen pertama (90
mampu beradaptasi dengan ling- HST) dan berat buah per tanaman
kungannya. Oleh sebab itu, meskipun pada panen pertama (90 HST),
secara genetik ada varietas yang berpengaruh nyata terhadap
mempunyai potensi hasil tinggi, pertambahan tinggi tanaman cabai
namun hasil tersebut hanya dapat merah umur 15 dan 30 HST, jumlah
tercapai setelah berinteraksi dengan buah per tanaman pada panen kedua
lingkungan, dan dalam hal ini (93 HST), dan berat buah per
varietas TM 999 dan ST 168 tanaman pada panen ketiga (96 HST),
mempunyai sifat genotipe yang lebih namun tidak berpengaruh nyata
baik dan mampu beradaptasi dengan terhadap jumlah buah per tanaman
lingkungannya dibandingkan dengan pada panen ketiga (96 HST) dan berat
varietas lokal. buah per tanaman pada panen ke dua
(93 HST). Rata-rata pertambahan
Media Tumbuh tinggi tanaman cabai merah umur 15,
Hasil uji F pada analisis 30, dan 45 HST, jumlah cabang
ragam menunjukkan bahwa media produktif, jumlah buah per tanaman,
tumbuh berpengaruh sangat nyata berat buah per tanaman akibat media
terhadap pertambahan tinggi tanaman tumbuh dapat dilihat pada Tabel 2.
cabai merah umur 45 HST, jumlah
Tabel 2. Rata-rata pertambahan tinggi tanaman cabai merah umur 15, 30,45 HST,
jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman, berat buah per
tanaman akibat media tumbuh
Media tumbuh
Tanah+pupuk
Peubah yang diamati Tanah+pasir Tanah+sekam BNJ 0,05
kandang
(2:1) (2:1)
(2:1)
Pertambahan tinggi tanaman 15
18,17 a 13,20 b 15,45 ab 3,37
HST (cm)
Pertambahan tinggi tanaman umur
15,44 a 13,40 ab 12,33 b 2,64
30 HST (cm)
Pertambahan tinggi tanaman umur
19,78 a 15,67 b 13,30 c 1,15
45HST (cm)
Jumlah cabang produktif (buah) 16,30 a 17,00 a 13,78 b 1,54
Jumlah buah per tanaman 90 HST
23,56 a 21,37 b 13,30 c 1,80
(buah)
Jumlah buah per tanaman 93 HST
15,37 a 12,48 b 10,89 b 2,63
(buah)
Jumlah buah per tanaman 96 HST
10,63 10,59 7,89 -
(buah)
Berat buah per tanaman 90 HST (g) 36,33 a 32,78 a 20,14 b 7,58
Berat buah per tanaman 93 HST (g) 21,44 20,51 16,62 -
Berat buah per tanaman 96 HST (g) 16,60 a 15,83 ab 11,85 b 4,28
Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05)
89
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
90
Ainun Marliah et al. (2011) J. Floratek 6: 84 - 91
91