You are on page 1of 12

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 71 – 82

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA DOSIS PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS TOMAT
(Lycopersicum esculentum MIIL.) DI DESA AIRMADIDI

Marthinus Marcus Sahetapy


Jantje Pongoh
Wenny Tilaar

ABSTRACT

Objectives of the study were to determine the effects of the several dosage of bokashi live stock
fertilizer on growth and yield of three varieties of tomatos as well as the interaction between both factors.
This research was conducted in October 2016 until February 2017 in experimental garden of Faculty of
Agriculture Universitas Klabat Airmadidi Manado. The research conducted from October 2016 to
February 2017. Factors studied were 1) types of bokashi fertilizer, consisted of 4 levels: dosage 10 ton in
ha, 15 ton in ha, 20 ton in ha and 25 ton in ha manure and 2) varieties of tomatoes, consisted of three
types: Tantyna F1, Tombatu F1 and Betavila F1. Variables observed were (1) growth variables consists
of plant height, stem diameter, leave numbers at ages 30, 40, 50 and 90 days after transplanting (DAT),
flower numbers, brance production numbers and bunches fruit numbers at ages 30, 40 and 50 days after
transplanting (DAT), (2) yield variables consists of fruit numbers, fruit weight and fruit diameter for 5
times of harvest at age 60, 65, 70, 75 and 80 days after transplanting (DAT). The experiment was
designed factorially in a randomized block design with three plants as replicates. Data were analyzed by
multiform analysis and continued with 5% BNJ. The research showed that the best plant growth was
found at the combination of varietas betavila F1- chicken manure, it means the best growth were found at
Betavila F1 varietas. However, there was no significant effect statistically on the production of the three
varieties of tomatoes.

Keywords: variety, bokashi fertilizer, manure, tomato, Airmadidi Village, North Minahasa Regency

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa dosis pupuk bokashi terhadap
pertumbuhan dan hasil produksi pada tiga varietas tomat serta interaksi antara kedua faktor tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan Februari 2017 di kebun percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Klabat Airmadidi Manado. Kegiatan dimulai dari pembibitan pada bulan
Oktober 2016 dan berakhir panen pada bulan Februari 2017. Faktor yang diteliti adalah 1) jenis pupuk
bokashi, terdiri dari 4 tingkat: dosis 10 ton ha, 15 ton ha, 20 ton ha dan 25 ton pupuk kandang dan 2)
varietas tomat, terdiri dari tiga jenis: Tantyna F1, Tombatu F1 dan Betavila F1. Variabel yang diamati
adalah (1) variabel pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah tangkai pada umur 30,
40, 50 dan 90 hari setelah tanam (HST), jumlah bunga, jumlah produksi perintang dan jumlah buah
tandan pada umur 30, 40 dan 50 hari setelah tanam (HST)) , dan (2) variabel hasil produksi terdiri atas
Jumlah buah, berat buah dan diameter buah untuk 5 kali panen pada umur 60, 65, 70, 75 dan 80 hari
setelah tanam (HST)). Percobaan dirancang secara faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan tiga
tanaman sebagai ulangan. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan BNJ 5 %. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman terbaik ditemukan pada kombinasi pupuk kandang
dan Betavila F1, artinya pertumbuhan terbaik ditemukan pada varietas tomat Betavila F1. Namun tidak
berpengaruh nyata terhadap terhadap hasil produksi pada ketiga varietas tomat.

Kata kunci: varietas, pupuk bokashi, tanaman tomat. Desa Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara

71
Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk........................... (Marthinus Sahetapy, Jantje Pongoh, Wenny Tilaar)

PENDAHULUAN efisien serta pemupukan yang tidak berimbang.


Salah satu cara yang ditempuh untuk
Latar Belakang meningkatkan hasil produksi tanaman tomat
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah dengan penambahan pupuk organic
adalah salah satu komoditas pertanian yang (pupuk bokashi kotoran ayam) kedalam tanah
sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena dan penggunaan varietas yang berdaya hasil
mengandung vitamin dan mineral yang tinggi serta cocok dengan lingkungan yang ada.
diperlukan untuk pertumbuhan dan Pemupukan yang sesuai dengan yang
kesehatan.Buah tomat mengandung karbohidrat, dibutuhkan tanaman akan meningkatkan hasil
protein, lemak dan kalori. Buah tomat produksi. Pemupukan yang kurang dari
merupakan komoditas multiguna yang berfungsi kebutuhan tanaman akan menjadikan tidak
sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, optimalnya produksi. Kelebihan pemupukan
penambah nafsu makan, bahan pewarna juga berarti pemborosan dan dapat
makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan menyebabkan tanaman rentan terhadap
obat-obatan. Sebagai sumber mineral, buah serangan hama dan penyakit. Pemberian pupuk
tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan kandang dapat mengurangi penggunaan pupuk
tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), kimia (Martin, Slack, Tanksley, dan Basso,
sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di 2006) juga akan menyumbangkan unsur hara
dalam buah tomat dapat berfungsi untuk bagi tanaman serta meningkatkan serapan unsur
pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. hara oleh tanaman (Wigati, Syukur, dan
Selain itu tomat mengandung zat potassium Bambang, 2006).
yang sangat bermanfaat untuk menurunkan Disamping itu pemberian pupuk
gejala tekanan darah tinggi (Cahyono, 2005). kandang juga dapat memperbaiki sifat fisika
Oleh karena itu, permintaan akan komoditas tanah, yaitu kapasitas tanah menahan air,
tomat akan terus meningkat seiring dengan kerapatan massa tanah, dan porositas total,
semakin bertambahnya jumlah penduduk dan memperbaiki stabilitas agregat tanah dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan kandungan humus tanah suatu
kesehatan. Luas panen tanaman tomat di kondisi yang dikehendaki oleh tanaman
Indonesia tahun 2014 sebesar 59.008 ha dengan (Munawar, 2011). Firmanto (2011) menyatakan
jumlah produksi sebanyak 915.987 ton serta pupuk kandang yang telah masak sebanyak 15-
produktifitasnya 15. 52 ton per ha. Dengan 20 ton/ha diberikan bersamaan dengan
sentra produksi diPulau Jawa. (BPS Direktorat pengolahan lahan untuk budidaya tomat.
Jenderal Hortikultura, 2014). Luas Kotoran ayam merupakan salah satu pupuk
panentanaman tomat di Sulawesi Utara tahun kandang yang sering digunakan oleh petani saat
2014 2.519 ha dengan jumlah Produksi tahun ini. Menurut Hasibuan (2004) bahwa secara
2014 sebanyak 28.124 ton serta keseluruhan kotoran ayam mengandung 55%
produktifitasnya 11,16 ton per ha. (BPS H2O; 1,00% N; 0,80% P2O5 dan 0,04% K2O.
Direktorat Jenderal Hortikultura, 2014). Luas Pupuk kandang ayam memiliki kandungan
panen tanaman tomat di Desa Airmadidi nitrogen dan fosfat yang paling tinggi
Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa dibandingkan dengan pupuk kandang lainnya.
Utara 13 ha dengan jumlah produksi 56.5 ton Selain itu pupuk kandang dapat menghasilkan
dan produktifitasnya 4.34 ton per ha. (Dinas hormone sitokinin dan giberalin yang dapat
Pertanian, Peternakan dan Perkebunan merangsang pertumbuhan tanaman. Jumlah
Kabupaten Minahasa Utara 2014). Melihat pupuk kandang yang diberikan kedalam tanah
tingginya produksi tomat Nasional dibanding berkisar antara 20 – 30 ton per ha. Cara
rendahnya produksi tomat Kabupaten Minahasa pemberiannya tergantung pada jenis tanaman,
utara di desa Airmadidi, kemungkinan dapat dengan cara disebar merata diatas
disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, permukaan tanah atau dibenamkan dalam tanah
kultur teknis yang kurang baik dan (Cahyono , 1998). Penelitian ini bertujuan 1.
pemberantasan hama penyakit yang kurang untuk menganalisis pengaruh interaksi antara

72
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 71 – 82

tiga varietas tanaman tomat (Lycopersicum Jumlah bunga umur 30, 40 dan 50 hst. 5).
Esculentum Mill) dengan beberapa dosis pupuk Jumlah cabang produksi umur 30, 40 dan 50
bokashi kotoran ayam terhadap pertumbuhan hst. 6). Jumlah tandan buah umur 30, 40 dan 50
dan produksi tomat di Desa Airmadidi hst. 7). Jumlah buah umur 60, 65, 70, 75 dan 80
Kabupaten Minahasa Utara. 2. untuk hst. 8). Berat buah umur 60, 65, 70, 75 dan 80
mendapatkan pengaruh varietas terhadap hst. 9). Diameter buah umur 60, 65, 70, 75 dan
peningkatkan pertumbuhan dan produksi yang 80 hst yang dipanen lima kali.
maksimal pada tiga varietas tanaman tomat
(Lycopersicum Esculentum Mill) di Prosedur Kerja
desaAirmadidi Kabupaten Minahasa Utara. 3. Langkah-langkah pelaksanaan di lapang
untuk mengetahui pengaruh beberapa dosis meliputi: 1) Pembuatan pupuk bokashi kotoran
pupuk bokashi kotoran ayam terhadap ayam 2) pesemaian 3). Pengolahan lahan, 4).
peningkatkan pertumbuhan dan produksi tiga Pemupukan 5) Penanaman, 6). Pemasangan
varietas tanaman tomat (Lycopersicum ajir, 7) Pemangkasan, 8) penyiangan 9).
Esculentum Mill) di Desa Airmadidi Kabupaten Pengairan, 10). pemberantasan hama dan
Minahasa Utara. penyakit. 11). Panen.

Variabel yang diamati :


METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini variabel yang
diamati adalah sebagai berikut : Komponen
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pertumbuhan tanaman tomat meliputi :
Oktober 2016 sampai bulan Februari 2017 di 1. Tinggi Tanaman diukur pada umur 30, 40,
kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas dan 50 HST, diukur dari pangkal batang
Klabat Airmadidi Manado. Kegiatan dimulai pada dasar tanah sampai dengan titik tumbuh
dari pembibitan pada bulan Oktober 2016 dan tertinggi pada setiap tanaman sampel.
berakhir panen pada bulan Februari 2017. 2. Diameter batang, pengukuran diameter
Bahan yang dipakai, antara lain, tiga varietas batang dilakukan pada umur 30, 40, dan 50
tomat, pupuk kotoran ayam, dan obat-obatan HST, diukur pada batang terbesar pada tiap
hama penyakit. Adapun alat yang digunakan tanaman sampel dengan menggunakan
antara lain, bajak, cangkul, ajir, alat pengukur jangka sorong.
berat (timbangan analitik), tali plastik, plastik, 3. Jumlah daun dihitung pertanaman pada umur
parang, gembor, alat pengukur panjang (meter), 30,40 dan 50 HST kemudian dijumlahkan.
diameter batang (jangka jorong), alat tulis 4. Jumlah bunga dihitung pertanaman pada umur
menulis, dan kalkulator. 30,40 dan 50 HST kemudian dijumlahkan.
Komponen produksi tanaman tomat meliputi :
Rancangan Percobaan 5. Jumlah cabang produktif pada tanaman
Percobaan dirancang secara faktorial sampel, dihitung pertanaman pada umur 30,
dalam rancangan acak kelompok dengan tiga 40 dan 50 HST dan dan dijumlahkan.
tanaman sebagai ulangan. Faktor pertama 6. Jumlah tandan buah pertanaman pada umur
adalah tiga varietas tomat yaitu (Tantyna F1), 30, 40 dan 50 HSTdan di rata-ratakan.
(Tombatu F1), (Betavila F1), Faktor ke dua 7. Jumlah Buah pertanaman (buah), diperoleh
adalah empat taraf dosis pupuk bokashi kotoran dengan menghitung jumlah buah setiap kali
ayam yaitu 10 ton per ha, 15 ton perha, 20 ton panen. Panen dilakukan sebanyak 5 kali pada
per ha, dan 25 ton perha. umur 60, 65, 70, 75 dan 80 HST (interval
waktu panen adalah 5 hari sekali),
Variabel pengamatan selanjutnya dijumlahkan.
Sifat-sifat yang diamati meliputi: 1). 8. Berat Buah (gram) pertanaman diperoleh
Tinggi tanaman umur 30, 40, 50, dan 90 hst). dengan menimbang berat buah setiap kali
2). Diameter batang umur 30, 40, 50 dan 90 hst. panen dilakukan sebanyak 5 kali pada umur
3). Jumlah daun umur 30, 40, 50 dan 90 hst. 4). 60, 65, 70, 75, dan 80 HST (interval waktu

73
Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk........................... (Marthinus Sahetapy, Jantje Pongoh, Wenny Tilaar)

panen 5 hari sekali), selanjutnya batang, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah
dijumlahkan. cabang produksi, jumlah tandan buah, jumlah
9. Diameter buah (cm) perbuah pertanaman.pada buah, berat buah per tanaman dan diameter
umur 60,65,70, 75 dan 80 HST buah ternyata bervariasi. Secara statistik hanya
Data sesudah panen diameter batang umur 40 hst, jumlah daun
10.Tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah umur 50 hst dan jumlah cabang produksi umur
daun setelah panen pada umur 90 HST. Data 30 hst menunjukkan ada interaksi kombinasi
hasil pengamatan dianalisis berdasarkan sidik varietas dan dosis pupuk bokashi (Tabel 2)
ragam pada taraf kepercayaan 95%, perlakuan Diameter batang tanaman tomat umur 40 hst
yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan pada varietas betavila tidak berbeda nyata pada
uji BNJ pada taraf kepercayaan 95 % untuk setiap dosis perlakuan pupuk bokashi 10 ton
mengetahui perbedaan antar perlakuan.
perha, 15 ton perha, 20 ton perha dan 25 ton
perha begitu pula pada varietas tantyna, akan
Analisis data tetapi diameter batang tanaman tomat berbeda
Data dianalisis dengan analisis ragam nyata antara varietas betavila dan tombatu.
dan dilanjutkan dengan BNJ 5 %. Namun demikian ada kecenderungan bahwa
perbedaan diameter batang antara varietas
betavila dan tombatu lebih besar pada dosis
HASIL DAN PEMBAHASAN pupuk 15 ton perha varietas betavila ( V3 P2 )
( 1,6 cm ) lihat tabel 2. kesamaan dengan
Tabel 1 menunjukkan hasil analisis penelitian yang dilakukan oleh (Puspita Dewi
kimia tanah sebelum percobaan. Kesuburan dan Jumini, 2008) bahwa pupuk organik
tanah lokasi penelitian menunjukkan C/N yang berpengaruh sangat nyata terhadap diameter
relatif sedang, yaitu 11,80 dan tingkat batang umur 30 hst dan berpengaruh nyata
kemasaman netral 6.30. Hasil analisis bokashi terhadap diameter batang umur 15 hst dan
kotoran ayam sebelum aplikasi di lapang Varietas berpengaruh nyata terhadap diameter
disajikanpada Tabel1. Bahan organik bokashi batang tanaman tomat umur 30 dan 45 hst.
menunjukkan nilai C/N 18,94. yang berarti Hal ini membuktikan bahwa pemberian
bokashi tersebut sudah pupuk bokashi kotoran ayam dapat menambah
terdekomposisisempurna. Kandungan unsur- kelansungan unsur hara dalam tanah sehingga
unsur makro seperti N, P dan K pada bokashi dapat diserap oleh tanaman untuk merangsang
pupuk kandang ayam mengandung nilai N, P pertumbuhan secara keseluruhan khususnya
dan K yang rendah. Hasil analisis tanah awal batang dan membantu pembentukan klorofil
secara umum menunjukkanbahwa status yang berguna dalam proses fotosintesis. Makin
kesuburan tanah di lokasi penelitian termasuk tinggi nitrogen yang tersedia bagi tanaman
rendah dengan reaksi tanah netral dan maka makin banyak pula pertumbuhan batang,
kandungan unsur hara makro N, P dan K yang tunas dan daun pada tanaman. Menurut Lakitan
rendah (Tabel 1). Analisis bokashi bahan (2002), Nitrogen merupakan penyusun dari
organik C/N yang digunakan dalam penelitian banyak senyawa seperti asam amino yang
ini menunjukkan bahwa bokashi pupuk kandang diperlukan dalam pembentukan atau
ayam mempunyai C/N 18,94,. Bahan organik pertumbuhan bagian-bagian vegetatif seperti
dengan nilai C/N rendah lebih mudah batang, daun, dan akar. Unsur nitrogen yang
terdekomposisi dan lebih cepat menyediakan tersedia lebih banyak mengakibatkan daun
unsur hara (Moral et al., 2005) dapat tumbuh lebih lebar sehingga proses
fotosintesis dapat berlangsung dengan baik.
Interaksi varietas dan pupuk Semakin besar fotosintat yang dihasilkan maka
Memperhatikan interaksi antara varietas pertumbuhan organ tanaman semakin baik.
dan dosis pupuk bokashi (V x P ) ternyata Hasil penelitian (Ali zainal Abidin, Emmy
kombinasi varietas dan dosis pupuk bokashi Harso Kardhinata, Yusuf Husni 2013) interaksi
memiliki penampilan tinggi tanaman, diameter antara varietas tomat dengan dosis pupuk

74
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 71 – 82

kandang dapat memberikan respon yang positif Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah cabang
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman produksi tanaman tomat pada varietas betavila
tomat. Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah tidak berbeda nyata pada setiap dosis perlakuan
daun tanaman tomat pada varietas tantyna tidak pupuk bokashi 10 ton perha, 15 ton perha, 20
berbeda nyata pada setiap dosis perlakuan ton perha dan 25 ton perha begitu pula pada
pupuk bokashi yaitu 10 ton perha, 15 ton perha, varietas tantyna dan tombatu, akan tetapi
20 ton perha dan 25 ton perha begitu pula pada jumlah cabang produksi tanaman tomat berbeda
varietas tombatu, akan tetapi jumlah daun nyata antara varietas betavila dan tombatu.
tanaman tomat berbeda nyata antara varietas Namun demikian ada kecenderungan bahwa
tantyna dan tombatu. Namun demikian ada perbedaan jumlah cabang produksi antara
kecenderungan bahwa perbedaan jumlah daun varietas betavila dan tombatu lebih besar pada
antara varietas tantyna dan tombatu lebih besar dosis pupuk 10 dan 15 ton perha varietas
10 ton perha varietas Tantyna (V1P1) (35,3 betavila (V3 P1 dan V3 P2) ( 4,8 cm) lihat
cm). Pengaruh yang ditunjukkan dosis pupuk Tabel.1
bokashi kotoran ayam sama dengan penelitian Hasil penelitian Kusuryadiana (2006)
yang dilakukan oleh Luthfyrakhman dan Anas dimana pupuk kandang ayam tidak memberikan
(2013), pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang nyata terhadap cabang produksi
pengaruh yang linier terhadap jumlah daun pada pada umur 4 MST sampai 6 MST. Hal tersebut
umur 2 MST, 4 MST, dan 8 MST serta tidak dikarenakan percabangan tumbuh secara lambat
berpengaruh nyata pada umur 6 MST. Hal karena pada umur 4 MST cabang belum muncul
tersebut mungkin disebabkan pada pemenuhan pada setiap tanaman. Keterlambatan tersebut
unsur N oleh pupuk kandang ayam. Unsur N terjadi karena adanya pembagian penggunaan
merupakan salah satu hara utama bagi zat hara untuk pertumbuhan organ-organ
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, tanaman. Seperti dikemukakan oleh
akar, dan batang. Peranan utama nitrogen bagi Hardjowigeno (2007) bahwa unsur hara N
tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan diperlukan tanaman untuk pembentukan klorofil
secara keseluruhan khususnya batang, cabang, dan merangsang pertumbuhan vegetatif
dan daun (Hardjowigeno, 2007). Pupuk tanaman seperti batang, cabang, dan daun.
kandang ayam memiliki kandungan unsur hara Diduga nitrogen sudah dapat digunakan secara
N, P dan K yang lebih banyak dari pada pupuk optimal oleh tanaman untuk pembentukan
kandang jenis ternak lainnya karena kotoran cabang. Hartman dan Kester (1983),
padat pada ternak unggas tercampur dengan menerangkan bahwa munculnya cabang
kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur dipengaruhi oleh hormon endogen yang ada
hara pada urine selalu lebih tinggi dari pada pada tanaman yakni auksin, giberelin, dan
kotoran padat (Hartatik dan Widowati, 2006). sitokinin. Menurut Salisbury dan Ross (1995),
Menurut Hartatik dan Widowati (2006) kualitas nitrogen merupakan komponen utama sitokinin,
hara pupuk kandang dipengaruhi oleh makanan dimana sitokinin tersebut dapat memacu
ternak yang bersangkutan, kesehatan ternak, pembelahan sel sehingga meningkatkan cabang
umur ternak dan jumlah serta jenis bahan yang yang terbentuk, pemanjangan cabang, dan
digunakan sebagai alas kandang. Pupuk bokashi memacu perkembangan kloroplas dipengaruhi
kotoran ayam yang dicobakan dalam penelitian oleh beberapa faktor, salah satunya adalah air
ini mampu memperbaiki kondisi kesuburan dan mineral. Percabangan sangat tergantung
tanah untuk menciptakan kondisi fisik, kimia pada factor - faktor yang menguntungkan
dan biologi tanah untuk mendukung pertumbuhan vegetatif yang cepat. Nitrogen
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yang cukup mempunyai pengaruh dominan
sehingga memungkinkan ketersediaan air, pada percabangan.
oksigen dan unsur hara dalam jumlah yang
cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk Pengaruh varietas
bokashi selain dapat memperbaiki kesuburan Selanjutnya jika hanya melihat faktor
tanah juga merupakan sumber bahan organik. tunggal saja yaitu varietas, ternyata varietas F1

75
Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk........................... (Marthinus Sahetapy, Jantje Pongoh, Wenny Tilaar)

Tantyna (V1) mempunyai rata-rata tertinggi antara varietas yang berbeda ditentukan oleh
terhadap diameter batang (1,5 cm), jumlah daun faktor genetiknya. Selanjutnya Ginting (1991)
(33,5) helai daun, berat buah terbesar (48,81 menambahkan bahwa tanaman yang berbeda
g/tanaman) dan diameter buah (4,03) gram varietas mempunyai pertumbuhan yang berbeda
tetapi tidak berbeda dengan varietas tombatu F1 walaupun ditanam pada tanah yang sama.
dan betavila F1. Vaietas Betavila mempunyai Penampilan sifat dari masingmasing
rata-rata tertinggi terhadap jumlah bunga (30,1), varietas yang diuji disajikan dalam Tabel 3.
jumlah cabang produksi (4,7), jumlah tandan Membandingkan ke Sembilan parameter per
buah (7,6), jumlah buah (29,9). Meningkatnya tanaman dari ke tiga varietas yang ditelaah
pertumbuhan dan produksi tanaman tomat pada dengan deskripsi, ternyata tidak sama. Hal ini
varietas betavila diduga karena varietas jelas berbeda karena kondisi pertumbuhan di
tersebut mampu beradaptasi dengan baik Airmadidi berbeda dalam PH tanah, jenis
terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuhnya pupuk, curah hujan, suhu udara, dan faktor
sehingga dapat menunjukkan respons yang baik agroklimat lainnya. Curah hujan yang sesuai
terhadap pertumbuhan tanaman dan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750
meningkatnya jumlah buah / tanaman. Hasil mm hingga 1.250 mm/tahun. Keadaan ini
penelitian (Puspita Dewi dan Jumini, 2008) berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah
bahwa Varietas berpengaruh nyata terhadap bagi tanaman. Di sisi lain curah hujan yang
diameter batang tanaman tomat umur 30 dan 45 tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat
hst. Simatupang (1997) menyatakan tingginya persarian (Prabowo, 2007). Selain kualitas dan
produksi suatu varietas dikarenakan varietas buahnya yang tinggi, tanaman tomat hibrida
tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan juga mampu beradaptasi dengan berbagai
hidupnya, meskipun secara genotip varietas lain kondisi agroklimat, mulai daerah dataran
mempunyai potensi yang baik, akan tetapi rendah, dataran menegah, hinggga dataran
karena masih dalam tahap beradaptasi tinggi. Benih tomat yang beredar di pasaran
produksinya lebih rendah dari pada yang dalam kemasan lebih dari 20 varietas (Anonim,
seharusnya. Sudjijo (1995) menyatakan bahwa 2007). Sebagian besar varietas tersebut
penggunaan benih unggul dan cara bercocok termasuk kelompok hibrida turunan pertama
tanam yang tepat dapat mempengaruhi produksi (F1), artinya benih siap tanam itu merupakan
yang akan dicapai baik secara kuantitas maupun hasil persilangan dari tanaman induk yang
kualitas. Selain itu juga produksi tomat sangat memiliki sifat sifat unggul. Alhasil, keturunan
dipengaruhi oleh adaptasi tanaman tersebut pertamanya itu membawa sifat-sifat unggul
terhadap daerah dataran tinggi dan dataran sang induk. Paling tidak, jika dibandingkan
rendah. Varietas betavila (V3) merupakan salah dengan jenis lokal, umur panen varietas hibrida
satu jenis varietas unggul yang memiliki lebih cepat dan potensi hasilnya lebih tinggi.
kelebihan dari varietas lokal. Pada varietas ini Namun, bukan berarti varietas tomat hibrida
diameter batang yang lebih besar, jumlah tidak mempunyai kelemahan. Agar keunggulan
bunga, jumlah cabang produksi dan jumlah dari varietas hibrida itu muncul, cara
tandan buah lebih banyak, dan jumlah buah menanamnya harus dilakukan intensif, sesuai
pertanaman lebih banyak dibandingkan dengan rekomendasi produsen benihnya. Setelah
varietas tantyna (V1) dan varietas tombatu. varietas hibrida ditanam dan berbuah, ternyata
Sifat genetik mempengaruhi dalam bijinya kurang bagus bila dijadikan benih. Hal
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini disebabkan sifat sifat benih keturunan kedua
ini sesuai pendapat Gardner, Pearce, Mitchell ini akan kembali seperti salah satu induknya. Ini
(1991) yang menyatakan bahwa pertumbuhan berarti, untuk kembali menanam pada periode-
merupakan akibat dari adanya interaksi antara periode berikutnya maka harus membeli benih
berbagi faktor internal perangsang pertumbuhan baru (Anonim, 2007). Pada penelitian ini dicoba
(yaitu dalam kendali genetik) dan unsur-unsur tiga varietas dan semua varietas yang digunakan
iklim, tanah dan biologis dan lingkungan. adalah turunan pertama (F1). Berkaitan dengan
Menurut Sadjad (1993) perbedaan daya tumbuh itu, rekomendasi penanaman sesuai dekripsi

76
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 71 – 82

sebagai berikut: varietas Tantyna F1, varietas disebabkan pemberian bokashi berdampak
Tombatu F1 dan F1 Betavila untuk dataran memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
rendah hingga menengah. Pada penelitian telah tanah. Perbaikan sifat fisik tanah karena bahan
diamati sembilan sifat yaitu tinggi tanaman, organik merupakan perekat butiran lepas atau
diameter batang, jumlah daun, jumlah bunga, bahan pemantap agregat (Gonzales dan
jumlah cabang produksi, jumlah tandan buah, Cooperband, 2002; Riley et al., 2008).
jumlah buah, berat buah dan diameter buah. Perbaikan sifat kimia tanah karena bahan
Penampilan sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh organik membantu akar tanaman menembus
jenis pupuk yang diberikan dalam hal ini pupuk tanah lebih dalam sehingga lebih mampu
bokashi kotoran ayam baik secara intra maupun menyerap unsur hara dan air dalam jumlah
ekstra seluler. Kemampuan tomat untuk dapat banyak; memperbaiki rhizosfer yang dapat
menghasilkan buah sangat tergantung pada menjaga siklus hara, memperbaiki eksudasi oleh
interaksi antara pertumbuhan tanaman dan jenis akar tanaman yang dapat meningkatkan
pupuk bokashi kotoran ayam yang diberikan. degradasi bahan organik tanah dan mineralisasi
Bahan organik selain merupakan sumber unsur N (Morgan et al., 2005). Perbaikan sifat biologi
hara tanah juga mampu meningkatkan tanah karena bahan organik sebagai sumber
kemampuan tanah dalam mempertukarkan energi dari sebagian besar organisme tanah
kation sehingga ketersediaan hara dalam tanah (Saviozzi et al., 2006). Hasil penelitian
meningkat. Menurut pendapat Djunaedy (2009) menunjukkan hasil tomat pada aplikasi bokashi
bahwa penambahan bahan organik (bokashi) ke pupuk kandang ayam nyata lebih tinggi
dalam tanah dapat meningkatkan kandungan daripada pada aplikasi bokashi pupuk kandang
bahan organik dan unsur hara dalam tanah. sapi, kuda atau kambing.
Selanjutnya menurut Stoffella dan Khan (2001),
kompos memiliki banyak keunggulan Pengaruh pupuk
diantaranya kandungan unsur hara makro Hasil uji F pada analisis ragam
maupun hara mikronya yang lengkap. Menurut menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk
Pangaribuan et al. (2012), pupuk kandang ayam bokashi kotoran ayam berpengaruh nyata
memiliki kandungan unsur hara N, P dan K terhadap diameter batang, jumlah daun, namun
yang lebih banyak daripada pupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi
jenis ternak lainnya karena kotoran padat pada tanaman, jumlah bunga, jumlah cabang
ternak unggas tercampur dengan kotoran produksi, jumlah tandan buah, jumlah buah,
cairnya. Kondisi ini sangat sesuai dengan berat buah, dan diameter buah. Pengamatan dari
kebutuhan tanaman tomat, menurut Novizam peubah yang diamati setelah diuji dengan BNJ
(2002). Kompos kotoran ayam yang diberikan 0,05 dapat dilihat pada Tabel 4. Dari beberapa
mengandung EM4 yang dapat dosis pupuk bokashi kotoran ayam yang
memfermentasikan bahan organik sehingga dicobakan, pertumbuhan tanaman tomat yang
menghasilkan senyawa yang dapat diserap ditunjukkan oleh diameter batang dan jumlah
langsung oleh akar tanaman. Pertumbuhan daun lebih baik dijumpai pada perlakuan dosis
tanaman yang baik membutuhkan hara yang pupuk bokashi 20 ton perha (P3) yang berbeda
lengkap, penggunaan hara yang tidak lengkap tidak nyata dengan dosis pupuk 25 ton perha
mempengaruhi keseimbangan hara yang dapat (P4), akan tetapi berbeda nyata dengan dosis
diserap dan mengurangi efektivitas serapan pupuk 10 ton perha (P1) lihat tabel 4. Diduga,
hara. Pupuk bokashi kotoran ayam bahwa unsur unsur hara yang terdapat dalam
mengandung selain N, P dan K , juga Mg, S, Ca pupuk bokashi kotoran ayam sudah dapat
dan unsur hara mikro yang masing-masing diserap oleh tanaman. Hal tersebut dikarenakan
berfungsi pada proses fisiologi tanaman. pemberian pupuk bokashi kotoran ayam yang
Aplikasi bokashi kotoran ayam diduga akan dilakukan seminggu sebelum penanaman
menambah jumlah dan keragaman populasi memberikan waktu yang cukup untuk pupuk
mikroba dan cacing tanah (Murwani dan kandang ayam tersebut mengalami perombakan
Karyanto, 2010) Peningkatan produksi tomat unsur N hingga siap untuk diserap oleh

77
Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk........................... (Marthinus Sahetapy, Jantje Pongoh, Wenny Tilaar)

tanaman. Sesuai dengan pendapat Unsur nitrogen yang tersedia lebih


Hardjowigeno (2007) bahwa pupuk kandang banyak mengakibatkan daun dapat tumbuh
ayam masih mengalami proses perubahan lebih lebar sehingga proses fotosintesis dapat
bentuk dari N-organik menjadi N-anorganik berlangsung dengan baik. Semakin besar
melalui proses aminasi, amonifikasi, dan fotosintat yang dihasilkan maka pertumbuhan
nitrifikasi terlebih dahulu sebelum kandungan N organ tanaman semakin baik. Unsur N
dapat diserap tanaman. Peningkatan dosis merupakan salah satu hara utama bagi
pupuk kotoran ayam menghambat pertumbuhan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun,
tinggi tanaman. Sesuai dengan penelitian akar, dan batang. Peranan utama nitrogen bagi
Mulyati, Tejowulan, dan Otarina (2007), tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan
peningkatan takaran pupuk kandang ayam secara keseluruhan khususnya batang, cabang,
menyebabkan terjadinya penurunan efisiensi dan daun (Hardjowigeno, 2007). Pupuk
serapan N meskipun penurunan tersebut tidak kandang ayam memiliki kandungan unsur hara
berbeda nyata. Pertumbuhan tinggi tanaman N, P dan K yang lebih banyak daripada pupuk
ditentukan oleh perkembangan dan kandang jenis ternak lainnya karena kotoran
pertumbuhan sel. Makin cepat sel membelah padat pada ternak unggas tercampur dengan
dan memanjang (membesar) semakin cepat kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur
tanaman meninggi. Pertumbuhan tersebut hara pada urine selalu lebih tinggi daripada
berhubungan dengan kandungan unsur hara N kotoran padat (Hartatik dan Widowati, 2006).
dalam tanah yang merupakan unsur penting Menurut Hartatik dan Widowati (2006) kualitas
dalam pertumbuhan tanaman. Apabila unsur N hara pupuk kandang dipengaruhi oleh makanan
rendah maka tanaman akan mengalami ternak yang bersangkutan, kesehatan ternak,
kekahatan yang menyebabkan tanaman umur ternak dan jumlah serta jenis bahan yang
terganggu dan hasilnya menurun digunakan sebagai alas kandang. Ppupuk
(Hardjowigeno, 2007). Menurut Wasnowati bokashi kotoran ayam yang dicobakan dalam
(2011), pertumbuhan tanaman menunjukkan penelitian ini mampu memperbaiki kondisi
aktifitas pembentukan xylem dan pembesaran kesuburan tanah untuk menciptakan kondisi
sel-sel yang tumbuh, aktifitas ini menyebabkan fisik, kimia dan biologi tanah untuk mendukung
kambium terdorong keluar dan terbentuknya pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sel-sel baru diluar lapisan tersebut sehingga sehingga memungkinkan ketersediaan air,
terjadi peningkatan tinggi tanaman khususnya oksigen dan unsur hara dalam jumlah yang
tanaman tomat. Bahan organik selain cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk
merupakan sumber unsur hara tanah juga bokashi kotoran ayam selain dapat memperbaiki
mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam kesuburan tanah juga merupakan sumber bahan
mempertukarkan kation sehingga ketersediaan organik di dalam tanah mempertukarkan kation,
hara dalam tanah meningkat. Pemberian pupuk sehingga ketersediaan hara dalam tanah
bokashi kotoran ayam dapat menambah meningkat. Bokashi banyak mengandung unsur
kelansungan unsur hara dalam tanah sehingga hara yang bermanfaat bagi tanaman. Selain itu
dapat diserap oleh tanaman untuk merangsang pemberian pupuk bokashi dapat memperbaiki
pertumbuhan secara keseluruhan khususnya daya dukung lahan, baik fisik, biologi maupun
batang dan membantu pembentukan klorofil kimia tanah. Secara umum bokashi
yang berguna dalam proses fotosintesis. Makin mengandung unsur hara 4,96 %, P2O5 0,34%,
tinggi nitrogen yang tersedia bagi tanaman K2O 1,90%, protein 30,20%, karbohidrat
maka makin banyak pula pertumbuhan batang, 22,96%, lemak 11,21%, alkohol 114,03%
tunas dan daun pada tanaman. Menurut Lakitan mg/100 g dan kandungan gula 15,75% serta
(2002), Nitrogen merupakan penyusun dari vitamin C 0,46 mg/100 g, vitamin B12 5,04
banyak senyawa seperti asam amino yang mg/100 g, asam amino 80,19 mg/100 g
diperlukan dalam pembentukan atau (Wididana dan Wigenasentana, 1991).
pertumbuhan bagian-bagian vegetatif seperti Berdasarkan uraian diatas maka bokashi pupuk
batang, daun, dan akar. kandang ayam dapat dijadikan sebagai salah

78
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 71 – 82

satu sumber bahan organik yang dapat Stoffella dan Khan (2001), kompos memiliki
membantu meningkatkan produksi tanaman. banyak keunggulan diantaranya kandungan
Penggunaan bokashi secara umum unsur hara makro maupun hara mikronya yang
-2
direkomendasikan 200 g m permukaan tanah lengkap. Menurut Pangaribuan et al. (2012),
atau 2 ton ha-1. Akan tetapi untuk tanah miskin pupuk kandang ayam memiliki kandungan
unsur hara atau kandungan unsur haranya unsur hara N, P dan K yang lebih banyak
sedikit, dianjurkan maksimum penggunaan daripada pupuk kandang jenis ternak lainnya
bokashi 1 kg m-2 atau 10 ton ha-1. karena kotoran padat pada ternak unggas
Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian tercampur dengan kotoran cairnya. Kondisi ini
Priyadi (1996), yang melaporkan pemberian sangat sesuai dengan kebutuhan tanaman tomat,
bokashi pupuk kandang ayam dapat menurut Novizam (2002). Kompos kotoran
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ayam yang diberikan mengandung EM4 yang
dan hasil kubis bunga bila di bandingkan dapat memfermentasikan bahan organik
dengan bokashi pupuk kandang ayam tanpa sehingga menghasilkan senyawa yang dapat
inokulasi EM-4 dan dosis yang terbaik pada 10 diserap langsung oleh akar tanaman.
ton ha-1 Hasil penelitian Musdalifah (2000), Pertumbuhan tanaman yang baik membutuhkan
menunjukkan bahwa pemberiaan bokashi hara yang lengkap, penggunaan hara yang tidak
pupuk kandang ayam dengan dosis 4 ton ha-1 lengkap mempengaruhi keseimbangan hara
pada tanaman tomat memberikan respon yang yang dapat diserap dan mengurangi efektivitas
baik pada tinggi tanaman dan rata-rata bobot serapan hara. Pupuk bokashi kotoran ayam
per buah. Sedangkan dosis 5 ton ha-1 mengandung selain N, P dan K , juga Mg, S, Ca
memberikan hasil yang baik pada jumlah dan unsur hara mikro yang masing-masing
bunga, jumlah buah per tanaman dan bobot berfungsi pada proses fisiologi tanaman.
kering tanaman. Pertumbuhan tinggi tanaman Aplikasi bokashi kotoran ayam diduga
ditentukan oleh perkembangan dan akan menambah jumlah dan keragaman
pertumbuhan sel. Makin cepat sel membelah populasi mikroba dan cacing tanah (Murwani
dan memanjang (membesar) semakin cepat dan Karyanto, 2010) Peningkatan produksi
tanaman meninggi. Pertumbuhan tersebut tomat disebabkan pemberian bokashi
berhubungan dengan kandungan unsur hara N berdampak memperbaiki sifat fisik, kimia dan
dalam tanah yang merupakan unsur penting biologi tanah. Perbaikan sifat fisik tanah karena
dalam pertumbuhan tanaman. Apabila unsur N bahan organik merupakan perekat butiran lepas
rendah maka tanaman akan mengalami atau bahan pemantap agregat (Gonzales dan
kekahatan yang menyebabkan tanaman Cooperband, 2002; Riley et al., 2008).
terganggu dan hasilnya menurun Perbaikan sifat kimia tanah karena bahan
(Hardjowigeno, 2007). Menurut Wasnowati organik membantu akar tanaman menembus
(2011), pertumbuhan tanaman menunjukkan tanah lebih dalam sehingga lebih mampu
aktifitas pembentukan xylem dan pembesaran menyerap unsur hara dan air dalam jumlah
sel-sel yang tumbuh, aktifitas ini menyebabkan banyak; memperbaiki rhizosfer yang dapat
kambium terdorong keluar dan terbentuknya menjaga siklus hara, memperbaiki eksudasi oleh
sel-sel baru diluar lapisan tersebut sehingga akar tanaman yang dapat meningkatkan
terjadi peningkatan tinggi tanaman khususnya degradasi bahan organik tanah dan mineralisasi
tanaman tomat. Bahan organik selain N (Morgan et al., 2005). Perbaikan sifat biologi
merupakan sumber unsur hara tanah juga tanah karena bahan organik sebagai sumber
mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam energi dari sebagian besar organisme tanah
mempertukarkan kation sehingga ketersediaan (Saviozzi et al., 2006). Hasil penelitian
hara dalam tanah meningkat. Menurut pendapat menunjukkan hasil produksi tomat pada aplikasi
Djunaedy (2009) bahwa penambahan bahan bokashi pupuk kandang ayam nyata lebih tinggi
organik (bokashi) ke dalam tanah dapat dari pada pada aplikasi bokashi pupuk kandang
meningkatkan kandungan bahan organik dan sapi, kuda atau kambing.
unsur hara dalam tanah. Selanjutnya menurut

79
Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk........................... (Marthinus Sahetapy, Jantje Pongoh, Wenny Tilaar)

Tabel 1. Hasil analisis kimia tanah awal sebelum dan sesudah penelitian serta analisis bokashi
kotoran ayam sesudah pengomposan
Nama unsur Analisis tanah sebelum Analisis tanah sesudah Analisis bokshi kotoran
penelitian penelitian ayam sesudah
pengomposan
pH H2O (1:2,5) 6,30 agak masam 6,45 agak masam 6,70 netral
N (%) Kjeldahl 0,21 sedang 0,17 rendah 0,70 tinggi
P Bray-1 (ppm) 15,46 rendah 13,66 rendah 0,32 sangat rendah
KO2 Bray – 1 (ppm) 28,59 sedang 39,53 sedang 0,34 sangat rendah
C-organik (%) 2,48 sedang 2,15 sedang 13,26 sangat tinggi
Nisbah C/N 11,80 sedang 12,64 sedang 18,94 tinggi

Tabel 2. Penampilan beberapa sifat tanaman dari tiga varietas tomat pada empat taraf dosis pupuk
bokashi kotoran ayam
Varietas Tinggi Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Berat Diameter
dan pupuk tanaman batang daun bunga cabang tandan buah Buah buah
produksi buah
V1P1 102,4 1,5abc 35,ab 27,0 4,5ab 8,3 30,8 50,5 4,3
V2P1 95.9 1,3 a 28,7a 27,7 4,0a 6,9 23,2 `56,5 4,3
V3P1 102,3 1,4 ab 2,9,4a 28,1 4,8ab 7,3 30,9 36,3 3,2
V1P2 105,8 1,4ab 30,4b 25,8 4,2a 7,0 25,6 48,6 4,2
V2P2 97,1 1,3 a 26,6a 21,7 3,9a 5,2 15,1 47,3 3,5
V3P2 99,9 1,6bc 32,8ab 32,4 4,8ab 7,9 32,6 39,9 3,1
V1P3 101,5 1,5 abc 32,3b 24,9 4,3b 6,9 27,7 50,3 4,2
V2P3 97,9 1,4 ab 32,2b 25,8 4,7ab 7,2 22,9 68,3 4,6
V3P3 99,0 1,5abc 35,1ab 31,6 4,3b 7,2 24,1 40,7 4,0
V1P4 101,0 1,5 abc 34,2ab 25,6 4,2a 6,9 30,1 51,5 4,2
V2P4 101,4 1,4ab 31,3b 25,0 4,2a 6,4 17,1 56,0 3,7
V3P4 104,1 1,5abc 34,1b 28,4 4,7ab 7,8 32,9 49,9 4,2
Ket: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata menurut BNT 5%

Tabel 3. Penampilan beberapa sifat tanaman dari tiga varietas tomat


Varietas Tinggi Diamete Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumla Berat Diamete
tomat F1 tanaman r batang daun bunga cabang tandan h buah buah r buah
produksi buah
Tantyna 102,6a 1,5a 33,5b 25,8b 4,3b 7,3a 28,4a 48,81a 4,03b
Tombatu 98,0a 1,3b 31,0a 25,1b 4,2a 6,4ab 19,4b 47,21a 3,23a
Betavila 101,3a 1,5a 31,1a 30,1a 4,70ab 7,6b 29,9a 36,52b 3,08a
Ket : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata menurut BNT 5%

Tabel 4. Penampilan beberapa sifat tanaman dari tiga varietas tomat pada empat taraf dosis
pupuk bokashi
Pupuk Tinggi Diamete Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Berat Diamete
bokashi tanaman r batang daun bunga cabang tandan buah buah r buah
per ha produksi buah
10 ton 100,2a 1,4a 31,1ab 27,6 a 4,3a 7,5a 28,2a 44,1a 3,5a
15 ton 100,9a 1,4a 29,9a 26,9a 4,4a 6,7a 24,3a 42,1a 3,3a
20 ton 99,4a 1,4a 33,2a 27,5a 4,5a 7,2a 24,a 45,7a 3,5a
25 ton 102,1a 1,5b 33,2a 26,3a 4,4a 7,1a 24,4a 44,6a 3,4a
Ket: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata menurut BNT 5%

80
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 71 – 82

KESIMPULAN DAN SARAN BPS Direktorat Jendral Hortikultura, 2014.


Statistik Produksi Hortikultura
Kesimpulan Tahun2014. http://www.hortikultura.
Terdapat interaksi yang nyata antara pertanian.go.id Diakses tanggal 23 Mei
varietas tanaman tomat dengan dosis pupuk 2017.
bokashi kotoran ayam terhadap diameter batang
umur 40 hst, jumlah daun umur 50 hst dan jumlah Cahyono. 1998. Budidaya Tomat dan Analisis
cabang produksi umur 30 hst, akan tetapi interaksi Usaha Tani. Yogyakarta.
yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah
bunga, jumlah tandan buah, jumlah buah, berat Dewi, P. dan Jumini. 2012. Pertumbuhan
buah dan diameter buah selama lima kali panen. dan hasil dua varietas tomat akibat
Pertumbuhan tanaman tomat lebih baik dijumpai perlakuan Jenis pupuk.www.jurnal
pada perlakuan dosis pupuk bokashi kotoran ayam
.usyiah.ac.id/floratek/artcle/521/441.
10 ton per ha dengan varietas betavila. Varietas
Diakses tanggal 23 Mei 2017.
berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur
40 dan 50 hst, jumlah daun umur 30 dan 50 hst,
jumlah bunga umur 30 dan 40 hst, jumlah cabang Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
produksi umur 30 dan 40 hst dan jumlah tandan Kabupaten Minahasa Utara, 2014.
buah umur 30 dan 50 hst, jumlah buah umur 60, Produksi Tanaman Sayur Menurut
65, 70 dan 80 hst, berat buah umur 60, 70, 75 dan Kecamatan dan Jenis Sayuran di
80 hst, diameter buah umur 65, 70, 75 hst. namun Kabupaten Minahasa Utara, 2014-2015.
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman. https://minutkab.bps. go .id/ frontend/
Pertumbuhan tomat terbaik pada varietas betavila. linkTabelStatis/view/id/27.Diakses
Pupuk bokashi kotoran ayam berpengaruh nyata tanggal 24 Mei 2017.
terhadap diameter batang umur 40 hst, jumlah
daun umur 40 dan 50 hst, namun berpengaruh Gadrner, F.P., R. B. Pearce, dan R. I. Mithcel,
tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
bunga, jumlah cabang produksi, jumlah tandan Universitas Indonesia Press. Jakarta.
buah, jumlah buah, berat buah dan diameter buah
selama lima kali panen. Pertumbuhan tomat lebih Ginting, M. 1991. Pengujian Pupuk
baik dijumpai pada perlakuan dosis pupuk Komplesal dan Hasil Tanaman
bokashi kotoran ayam 20 ton perha. Kedelai (Glicine max (L.) Merril).
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Saran Syiah Kuala. Darussalam-Banda Aceh.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut 32 hlm.
dilapangan tentang pengaruh berbagai dosis
pupuk bokashi kotoran ayam yang tepat dan Hardjowigeno, 2007. Ilmu Tanah. Jakarta:
berbagai varietas lainnya terhadap pertumbuhan Penerbit Pusaka Utama.
dan hasil tanaman tomat.
Hartatik dan Widowati, 2006. Pupuk Kandang,
hal 59-82. Dalam R. D. M.
DAFTAR PUSTAKA Simanungkalit, D. A. Suriadikarta, R.
Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik
Abidin, A.Z., Kardhinata, E.H. dan Husni, Y. (Eds). Pupuk Kandang. Pupuk Organik
2014. Respond dan produksi Beberapa dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer
Varietas tomat (Lycopersicum esculentum and Biofertilizer). Balai Besar Litbang
Miil.) dataran rendah terhadap pemberian
Sumberdaya Lahan Pertanian Badan
Pupukkandangayam.http://jurnal.Usu.ac.i
Penelitian dan pengembangan pertanian,
d/index.php/agroekoteknologi/article/view
File/8433/3669 Diakses tanggal 23 Mei
Bogor.
2017.

81
Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk........................... (Marthinus Sahetapy, Jantje Pongoh, Wenny Tilaar)

Hartman dan Kester, 1983. Plant propagation Moral et al, 2005. Dampak Bokashi Kotoran
Principle and Practise Prentice Hall Ternak Dalam Penguragan Pemakaian
Internasional Inc Engelwoods Clifs New Pupuk Anorganik Pada Budidaya
Jersy 253-341. Tanaman Tomat. The Impact Of Animal
Manu http://Jurnal.ipb.ac.id/article/view
Kusuryadiana, Nurdin. 2006. Pengaruh Diakses tanggal 24 Mei 2017.
Frekuensi Pemberian Pupuk Mikroba
EM-4 dan Dosis Pupuk Kandang Puspita Dewi dan Jumini. 2012.
Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil http://ippm.universitassyahkualadarussal
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) amb.ac.idTanggaldiakses10 Juni 2017.
Varietas Monica F1. Skripsi.
Universitas Mercubuana Press. Jakarta. Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih.
Grasindo, Jakarta. 143 hlm.
Lakitan, B. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi.
Raja Grafindo Persada Jakarta. Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi
Tumbuhan. Jilid I. Edisi IV. ITB,
Luthfyrakhman, H. A. D. Susila, 2013. Bandung.
Optimasi Dosis pupuk Anorganik
dan pupuk kandang ayam pada Simatupang, S. 1997. Sifat dan Ciri-ciri
budidaya tomat Hibrida. Bull. Agrohorti Tanaman. Institut Pertanian Bogor.
1 (1):119 – 126. Bogor. 86 hlm.

Marsono dan Sigit. 2001. Petunjuk penggunaan Soegito dan Adie, 1993. Teknik Bercocok
pupuk. Penebar Swadaya Jakarta.160 Tanam Jagung. Penerbit
hlm. Kanisius.Yogyakarta. 84 hlm.

Maryanto dan Rahmi, A. 2015. Pengaruh Jenis Sudjijo, M. N., S. Simatupang dan Salpinus.
dan Pupuk Organic Terhadap 1995. Pengujian Varietas Kubis
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Introduksi yang sesuai untuk Ekspor.
Tomat.http://media.neliti.com/media/pu Jurnal Hortikultura 5 (1): 102-105.
blications/30133-IDpengaruh-Jenis-dan-
dosis-pupuk-organik-terhadap- Sutanto, 2002. Penerapan Pertanian Organik.
pertumbuhan-dan-hasil-tanaman-to.pdf. Penerbit Kanisius.Jakarta.
Diakses tanggal 23 Mei 2017.

82

You might also like