You are on page 1of 9

Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai

Merah ( Capsicum annum L.)

PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PRODUKSI BERBAGAI VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

(The Effect ofPruningon the Growth and Production of Variesof Red Chilli Pepper
(Capsicum annuum L))

Sukmawati1, St. Subaedah2 dan Sudirman Numba2


1
Staf Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan,
Email : emmaandimasduki @mail.com
2
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UMI, Makassar
Email : st.subaedah@umi.ac.id

ABSTRACT
Red Chilli pepper is one kind of plant that has high economic value, because it is necessary not
only for household needs, but also a need for the industry. This research was conducted at the location of
Farmers Kelompok Tani Sumber Rezeki, Toddopulia Village, District Tanralili, Maros, which lasted from
March to July 2016. The study aims to analyze the effect of pruning on the growth and yield of different
varieties of chilli red. This study was designed by Split Plot Design. In the main plot pruning consists of
two levels ie without trimming and pruning wild Shoots, as a subplot that varieties of three types: Princes
variety, variety Kastilo F1variety, and Monser F1 variety. The results showed that pruning does not affect
the component plant height and the number of productive branches, but a good effect on crop production
with a number of fruit crops gained 135.68 fruit, fruit weight per plant was obtained 635.10 g of fruit
weight per plot was obtained 10, 85 kg. Weight of fruit per hectare high of 30.15 tons obtained in the
interaction between pruning and varietys Princes.

Keywords: Pruning, Varieties, red chili, growth and production

PENDAHULUAN keperluan rumah tangga, cabai keriting


Cabai keriting merupakan salah satu juga dapat digunakan untuk keperluan
varietas cabai besar atau cabai merah industri diantaranya, Industri makanan
(C.annum var. longom), warna buah tua dan industri obat - obatan atau jamu. Buah
kedua jenis cabai ini sama-sama merah, cabai keriting ini selain dijadikan sayuran
tetapi sosok buahnya yang berbeda. Buah atau bumbu masakan dalam menu sehari -
cabai keriting berukuran lebih kecil dan hari, juga mempunyai potensi untuk
bentuknya berlekuk - lekuk seperti menaikan pendapatan petani (Sunaryono,
mengeriting sehingga disebut cabai 2000).
keriting (Setiadi, 2015). Cabai keriting memiliki beberapa
Cabai keriting merupakan tanaman kultivar atau varietas, sampai 2006
hortikultura yang banyak menarik varietas cabai keriting yang sudah dilepas
perhatian berbagai kalangan karena oleh Menteri Pertanian RI tidak kurang
sebagai menu hidangan sehari-hari dari 15 varietas unggul, baik yang
masyarakat. Selain digunakan untuk diproduksi dari luar (di antaranya dari

Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018 45


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

Thailan, Korea, Vietnam, India, Jepang) memperoleh hasil buah yang optimal,
maupun dari dalam negeri (Setiadi, 2015) selain dengan menggunakan varietas yang
Bagi masyarakat Indonesia cabai tahan terhadap OPT, juga perlu
keriting tanaman perdu dengan rasa buah diperhatikan penerapan teknologi yang
pedas yang disebabkan oleh kandungan tepat.
kapsaicin, selain mempunyai rasa pedas Produktivitas cabai nasional rata-
yang dapat menambah selera makan. Rasa rata 5,5 ton/ha (Santika, 2006). Agustin.
dan komposisi kimiawi buah cabai baik (2010), melaporkan bahwa potensi
yang berwarna merah maupun warna produktivitas cabai bisa mencapai 20-40
lainnya, beragam menurut varietas ton/ha, namun saat ini belum banyak
tanaman, kondisi pertumbuhan tanaman, yang mampu mencapai potensi produksi
derajat kematangan buah dan cara tersebut sehingga sangat sulit sekali
pengelolaannya. Rata-rata setiap 1,80 g mencari cabai di pasaran dalam jumlah
buah cabai merah mengandung energi yang sesuai jumlah kebutuhan. Hal inilah
0,145 g air, 0,216 g protein 0,059 g, asam yang sering menyebabkan harga cabai
lemak dan 1,019 g karbohidrat . Selain itu sangat mahal atau diatas harga normal.
terkandung pula sejumlah kalsium (2,664 Rendahnya produktivitas tersebut
mg).fosfor (5,274mg), besi (0,140 mg), disebabkan masih kurangnya inovasi
serta vitamin-vitamin seperti vitamin A teknologi budidaya yang diterapkan pada
(48,980 mg), B6 (0.037 mg) dan vitamin budidaya tanaman cabai. Oleh karena itu
C. (1,375 mg) (Indian Institute of Spices dibutuhkan perbaikan teknik budidaya
Research 2004) yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Kebutuhan komoditas cabai semakin Perbaikan teknik budidaya dimulai
meningkat sejalan dengan makin dengan pemilihan varietas yang sesuai dan
bervariasinya jenis dan menu yang juga tindakan pemeliharaan, seperti
memanfaatkan produk ini (Newangsih, pemangkasan perlu diperhatikan untuk
Imdad dan Wahyudi (1994). memperbaiki pertumbuhan dan sekaligus
Tanaman cabai keriting dapat meningkatkan produksi tanaman cabai
beradaptasi luas mulai dari dataran rendah baik kuantitas maupun kualitasnya.
sampai ke dataran tinggi, tergantung dari Varietas terdiri dari sejumlah
varietas yang digunakan. Untuk genotipe yang berbeda, dimana masing-

46 Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

masing genotipe mempunyai kemampuan (mentimun, melon), daun (mentimun,


menyesuaikan diri terhadap lingkungan. melon, cabai, paprika, tomat, terong),
Setiap varietas memiliki perbedaan pucuk (melon), tunas air (tomat, cabai,
genetik yang dapat mempengaruhi paprika, terong, mentimun, melon), atau
pertumbuhan dan hasil serta kemampuan buah muda (melon). Pemangkasan
adaptasi yang berbeda-beda. Setiap bertujuan untuk mengefektifkan
varietas cabai memberikan hasil yang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
berbeda tergantung bagaimana cara kita ke arah yang lebih produktif. Tujuan
melakukan perlakuan budidaya yang lainnya adalah untuk meningkatkan
intensif dan baik. efisiensi penggunaan nutrisi (Tony,
Varietas adalah faktor yang sangat 2003),
penting menentukan dalam pertumbuhan Berdasarkan uraian di atas, maka
dan hasil tanaman selain faktor perlu dilakukan suatu penelitian mengenai
lingkungan pemilihan varietas unggul pengaruh pemangkasan dan pemilihan
merupakan komponen teknologi yang varietas yang tepat guna meningkatkan
penting untuk mencapai produksi yang produksi tanaman cabai.
tinggi. Kelebihan varietas unggul
dibandingkan dengan varietas lokal adalah METODE PENELITIAN
produksi yang tinggi, ketahanan terhadap Penelitian ini dilaksanakan di
hama dan penyakit, respons pemupukan lokasi Kelompok Tani Sumber Rezeki,
sehingga produksi yang diperoleh baik Dusun Sabantang Desa Toddopulia
kwalitas maupun kuantitas dapat Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros,
meningkat (Soegito & Adie 1993). pada Bulan Maret sampai Bulan Juli 2016.
Selain varietas, pemeliharaan juga Letak wilayah penelitian berada pada
sangat penting dalam perbaikan teknik posisi ketinggian 300 m di atas permukaan
budidaya tanaman. Salah satu teknik laut.
pemeliharaan yang penting dalam Bahan-bahan yang digunakan dalam
budidaya cabai yaitu pemangkasan. penelitian ini adalah benih cabai keriting
Pemangkasan berarti membuang yang terdiri dari 3 varietas yaitu: Varietas
bagian tanaman yang tidak diperlukan. Princes, Varietas Kastilo F1 dan Varetas
Bagian yang dimaksud dapat berupa sulur Moncer F1, Pupuk Trikompos, mulsa

Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018 47


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

plastik hitam perak. V3 = Varietas Moncer F1


Alat yang dugunakan adalah hand Dengan demikian terdapat 6
traktor, cangkul, garu, meteran, hand kombinasi perlakuan yaitu P0V1, P0V2,
sprayer, gembor, timbangan analitik, P0V3 dan P1V1, P1V2, P1V3, setiap
timbangan duduk, jangka sorong, mistar, kombinasi perlakuan diulang 3 kali
gunting, pisau, tali raffia, label serta alat sehingga terdapat 18 unit percobaan,
tulis menulis yang diperlukan. Adapun peubah yang diamati
Penelitian ini menggunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang,
Rancangan Petak Terbagi (Split Plot jumlah buah pertanaman, dan produksi
Design) Petak utama adalah Pemangkasan perhektar.
terdiri dari 2 taraf yaitu :
P0 = Tanpa pemangkasan HASIL DAN PEMBAHASAN
P1 = Pemangkasan tunas Air/ Tinggi Tanaman
Wiwilan Hasil analisis data menunjukkan
Sebagai anak petak adalah bahwa terdapat pengaruh interaksi antara
pengaruh varietas yang terdiri dari tiga pemangkasan dengan varietas terhadap
jenis yaitu : tinggi tanaman cabai keriting pada umur
V1 = Varietas Princes 56 hari setelah tanam (HST).
V2 = Varietas Kastilo F1
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman berbagai varietas cabai keriting dengan Perlakuan
pemangkasan umur 56 HST.

Tinggi tanaman NP BNT


Perlakuan
(cm) 5%
P0V1 ( Tanpa Pemangkasan Varietas Princes) 93,67ab 16,25
P0V2 (Tanpa Pemangkasan Varietas Kastilo F1) 84,00b
P0V3 ( Tanpa Pemangkasan Varietas Monser F1) 91,67ab
P1V1 ( Pemangkasan Varetas Princes) 103,42a
P1V2 (Pemangkasan Varietas Kastilo F1) 95,08ab
P1V3 ( Pemangkasan Varietas Monser F!) 87,50ab
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh hurufyang berbeda berarti berbeda nyata berdasarkan uji
BNT pada taraf ɑ = 0,05.

Hasil uji lanjut BNT pada Tabel 1 yang tertinggi yaitu 103,42 cm, namun
menunjukkan bahwa interaksi antara tidak berbeda nyata dengan interaksi
perlakuan pemangkasan denganvarietas lainnya, tetapi berbeda nyata dengan
Princes (P1VI) diperoleh tanaman cabe interaksi antara perlakuan tanpa

48 Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

pemangkasan dengan varietas Kastilo1 pengaruh intraksi yang nyata antara


(P0V2) dengan tinggi tanaman yang perlakuan pemangkasan dan varietas
diperoleh 84,00 cm. terhadap jumlah cabang produktif.
Jumlah Cabang Produktif
Hasil pengamatan Jumlah Cabang
Produktif menunjukkan bahwa terdapat

Tabel 2. Pengaruh jumlah cabang terhadap berbagai Varietas tanaman cabai keriting
dengan perlakuan pemangkasan umur 42 HST.

jumlah NP BNT
Perlakuan
cabang(tangkai) 5%
P0V1 (Tanpa Pemangkasan Varietas Princes) 34,83de 2,21
P0V2 (Tanpa Pemangkasan Varietas Kastilo F1) 31,42e
P0V3 ( Tanpa Pemangkasan Varietas Monser F1) 37,58bc
P1V1 ( Pemangkasan Varietas Princes) 57,08a
P1V2 (Pemangkasan Varietas Kastilo F1) 38,25b
P1V3 (Pemangkasana Varietas Monser F1) 35,50cd
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf (a,b) yang berbeda berarti berbeda nyata berdasarkan
uji BNT pada taraf ɑ = 0,05

Tabel 2 menunjukkan bahwa Jumlah buah pertanaman


interaksi antara perlakuan pemangkasan Hasil pengamatan jumlah buah
dengan varietas Princes (P1V1) diperoleh pertanaman (pemanenan dilakuan 7 kali)
jumlah cabang produktif yang tertinggi menunjukkan bahwa terjadi intraksi antara
yaitu 57,08 dan berbeda nyata dengan perlakuan pemangkasan dan varietas
interaksi lainnya. Sedangkan perlakuan cabai keriting. Uji lanjut BNT pada Tabel
tanpa pemangkasan dan interaksinya 3 menunjukkan bahwa interaksi perlakuan
dengan varietas Kastilo F1 diperoleh pemangkasan dengan varietas Princes
jumlah cabang produktif terndah yaitu (P1V1) diperoleh jumlah buah pertanaman
31,42 cabang. yang terbanyak yaitu 135,68 buah dan
berbeda nyata dengan interaksi lainnya.

Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018 49


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

Tabel 3. Rata-rata jumlah buah pertanaman dengan perlakuan pemangkasan terhadap


berbagai varietas cabai kriting selama 7 kali panen

Perlakuan Jumlah buah (biji) NP BNT


5%
P0V1 ( Tanpa Pemangkasan Varietas Princes) 99,75b 9,12
P0V2 (Tanpa Pemangkasan Varietas Kastilo F1) 89,80c
P0V3 (Tanpa Pemangkasan Varietas Monser F1) 97,85bc
P1V1 (Pemangkasan Varietas Princes) 135,68a
P1V2 ( Pemangkasan Varietas Kastilo F1) 90,25c
P1V3 (Pemangkasan Varietas Monser F1) 93,32bc
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata berdasarkan uji
BNT pada taraf ɑ = 0,05.

Bobot Buah per Petak Tabel 4 disajikan hasil uji lanjut BNT
Hasil pengamatan bobot buah yang menunjukkan bahwa pemangkasan
perpetak (7 kali panen) menunjukkan varietas Princes (P1V1) diperoleh rata-rata
bahwa terjadi intraksi antara perlakuan bobot buah perpetak tertinggi yaitu 10,85
pemangkasan dan varietas cabai keriting kg per petak dan berbeda nyata dengan
terhadap Bobot buah perpetak. Pada interaksi lainnya.

Tabel 4. Rata-rata bobot buah Perpetak dengan Pengaruh pemangkasan terhadap


berbagai varietas cabai keriting.

Perlakuan Bobot perpetak (kg) NP BNT


5%
P0V1 (Tanpa Pemangkasan Varietas Princes) 7,08bc 1,65
P0V2 (Tanpa Pemangkasana Varietas Kastilo F1) 7,24b
P0V3 (Tanpa Pemangkasan Varietas Moncer F I) 6,45bc
P1V1 (Pemangkasan Varietas Princes) 10,85a
P1V2 (Pemangkasan Varietas Kastilo F I) 5,92bc
P1V3 (Pemangkasana Varietas Moncer F1) 5,58c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata berdasarkan uji
BNT pada taraf ɑ = 0,05.

Produksi buh perhektar Princes diperoleh bobot buah per ha yang


Analisis data terhadap produksi buah tertinggi yaitu 30,15 ton dan berbeda
perhektar menunjukkan bahwa terjadi nyata dengan interaksi lainnya. Tabel 5.
intraksi antara perlakuan pemangkasan Rata-rata produksi buah perhektar dengan
dan varietas cabai keriting. Uji BNT Pengaruh pemangkasan terhadap
pada Tabel 5 menujukkan bahwa interaksi berbagai varietas cabai kriting.
antara pemangkasan dengan varietas

50 Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

Bobot perhektar NP BNT


Perlakuan
(ton) 5%
P0V1 (Tanpa Pemangkasan Varietas Princes) bc 4,58
19,66
P0V2 (Tanpa Pemangkasan Varietas Kastilo F.I) 20,12b
P0V3 (Tanpa Pemangkasan Varietas Monser FI) 17,92bc
P1V1 ( Pemangkasan Varietas Princes) 30,15a
P1V2 (Pemangkasan Varietas Kastilo F!) 16,45bc
P1V3 (Pemangkasan Varietas Monser (F1) 15,49c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata
berdasarkan uji BNT pada taraf ɑ = 0,05

Hasil penelitian menunjukan bahwa matahari sepanjang hidupnya. Simatupang


terdapat interaksi yang nyata antara (1997) mengemukakan bahwa untuk
pemangkasan dan varietas cabai terhadap berhasilnya penanaman perlu digunakan
tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, varietas-varietas yang mempunyai daya
jumlah buah dan bobot buah cabai. Dari adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan,
hasil analisis uji lanjutan terlihat bahwa karena tingginya hasil ditentukan oleh
interaksi antara pemangkasan dengan interaksi suatu varietas dengan
varietas Princes diperoleh pertumbuhan lingkungannya meskipun secara genetik
(Tabel 1 dan 2) dan produksi tanaman varietas lain mempunyai potensi produksi
cabai yang tertinggi (Tabel 3,4 dan 5), yang baik. Selanjutnya Fauzi (2009),
dengan bobot buah yang diperoleh untuk 7 menyatakan bahwa tingginya produksi
kali panen sebanyak 30,15 ton per ha. suatu varietas dikarenakan varietas
Pengaruh baik dari pemangkkasan ini tersebut mampu beradaptasi dengan
disebabkan karena varietas Princes lingkungannya.
memiliki pertumbuhan yang lebih cepat Di samping itu adanya pengaruh
dan ini ditunjukkan oleh tanaman yang pemangkasan menyebabkan penerimaan
lebih tinggi dan paling cepat berbunga cahaya matahari kebagian daun bagian
serta menghasilkan buah pun lebih cepat dalam lebih banyak sehingga proses
dengan pertumbuhan yang lebih baik fotosintesis berjalan lebih maksimal.
(tanaman lebih tinggi) akan Pemangkasan bertujuan mengurangi tunas
memungkinkan penangkapan sinar wiwilan yang tumbuh, sehingga hasil
matahari lebih banyak sehingga proses assimilat dapat lebih banyak disimpan
fotetisintesis berjalan dengan baik, dimana untuk pembentukan buah. Pembuangan
tanaman cabai sangat membutuhkan sinar cabang air (wiwilan) atau bagian tanaman

Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018 51


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

yang sebenarnya kurang produktif adalah cabang yang banyak sehingga


untuk merangsang pertumbuhan dan pembentukan bunga banyak. Dari
perkembangan untuk merangsang banyaknya bunga yang tumbuh tersebut
pertumbuhan tunas pada setiap ketiak dapat diartikan sebagai adanya hasil
daun, sehingga akan muncul banyak tanaman yang baik (Wilkins 2004).
percabangan. untuk dilanjutkan Pemangkasan juga berguna untuk
menghasilkan buah, sementara dalam mengurangi beban tanaman, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan keberadaan daun, ranting dan buah yang
Assimilat akar mempengaruhi buahnya, melampaui lebat dapat dikurangi, dengan
assimilate (potosintesis) yang terpartisi begitu tanaman dapat menghasilkan buah
atau terbagi kebahagian tanaman yang dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
dapat mendukung pertumbuhan dan Selain mampu meperbaiki kualitas serta
produksi. kuantitas tanaman buah, pemangkasan
Pemangkasan merangsang tunas tanaman juga dapat memperbaiki kondisi
pucuk (apeks pucuk batang) tanaman lingkungan tanaman seperti kelembaban,
untuk segera menghasilkan bunga dan udara, sirkulasi cahaya, angin dan suhu
buah. Tunas yang berada dipucuk adalah sehingga aktivitas proses potosintesis
pusat terbentuknya auksin. Auksin dapat berlangsung dengan baik normal
tersebut akan menyebar kebagian batang serta produksi oksigen dari tanaman
setelah dilakukan pemangkasan dan sebanyak mungkin.
mendorong munculnya tunas lateral
(Gardner, Pearce and Mitchell, 1991). KESIMPULAN
Jika tunas lateralnya semakin banyak Pemangkasan tidak berpengaruh
maka akan memperoleh hasil produksi terhadap komponen tinggi tanaman,
yang maksimal. Pertumbuhan tunas lateral jumlah cabang produktif umur berbunga,
dapat menimbulkan terbentuknya cabang namun berpengaruh baik terhadap
batang yang cukup banyak pada ketiak produksi tanaman dengan jumlah buah
batang utama, sedangkan pemangkasan pertanaman diperoleh 135,68 buah, bobot
pucuk batang menyebabkan pertumbuhan buah pertanaman diperoleh 635,10 g
tunas, apikal terhambat sehingga tanaman bobot buah perpetak diperoleh 10,85 kg.
tidak terlalu tinggi dan mempunyai

52 Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018


Sukmawati : Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Cabai
Merah ( Capsicum annum L.)

Bobot buah per ha tertinggi


Santika. 2006. Agribisnis Cabai. Penebar
diperoleh pada interaksi antara perlakuan
Swadaya, Jakarta. 169 hal.
pemangkasan dan varietas Princes yaitu
Setiadi, 2015. Bertanam Cabai di Lahan
sebanyak 30,15 ton untuk pemanenan
dan Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.
yang dilakukan sebanyak 7 kali.
Simatupang, S. 1997. Pengaruh
Pemupukan Boraks Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Pertumbuhan dan Mutu Kubis.
Jurnal Hortikultura 6 (5):456-469.
Agustin, 2010. Peningkatan Produksi
Cabe Melalui Pemangkasan Tunas.
Soegito dan Adie 1993.Bertanam Cabai.
http/bp3kseteluk1blogspot.co.id
Penebar Swadaya. Jakarta
2015. Diakses tgl 05 Mei 2015
Sunaryono, H.HG. 2000. Budidaya Cabe
Fauzi. 2009. Pengaruh Penggunaan Mulsa
Merah. Cetakan ke lima. Percetakan
Organik Terhadap Pertumbuhan dan
Sinar Baru.
Produksi Beberapa Varietas Cabai
Merah. Skripsi pada Fakultas
Tony, H. 2003. Berkebun Hidroponik
Pertanian Unsyiah (Tidak
Secara Murah. Penebar Swadaya.
dipublikasikan).
Jakarta. 96 hlm.
Gardner, F.P. , R.B. Pearce and R.L.
Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Wilikins S. 2004. College Botany
Budidaya (Terjemahan H. Susilo). Universitas Of New York.
Universitas Indonesia (UI-Press).
426p.
Indian Institute of Spices Research, 2004.
Database of varieties. India : (15 )

Nawangsih A. A., H. P. Imdad, A.


Wahyudi. 2005 Cabai Hot Beauty.
Penebar Swadaya. Jakarta. 128 hlm.

Jurnal Agrotek Vol. 2 No. 1 Maret 2018 53

You might also like