You are on page 1of 10

sri wulandari et al.

Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

PENGARUH KONSENTRASI PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING


RHIZOBACTERIA) DAN PUPUK KCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

Th Effect of Concentration of PGPR (plant growth promoting rhizobacteria) and KCl


Fertilizer on the Growth and Production of Tomato Plants (Solanum lycopersicum L.).

Sri Wulandari1, Netty2, Suriyanti3


1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI, Makassar
2
Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muslim Indonesia
e-mail: 1sriwulandariii98@gmail.com

ABSTRACT
The aims of the study were: 1) to determine the effect of PGPR concentration on growth and production
of tomato plants 2) to determine the effect of KCl fertilizer on growth and production of tomato plants 3)
to determine the interaction of PGPR concentration with KCl fertilizer application on growth and
production of tomato plants. This research was conducted at the Green House of the Faculty of
Agriculture, Muslim University of Indonesia. This research will take place in October 2020-January
2021. This research was conducted using a randomized block design (RAK) with the treatment arranged
in a factorial manner of two factors, namely the concentration of PGPR (0, 1, 1,25, 1,5 %) and KCl
fertilizer ( 0, 150, 200, 250 kg/ha) with the parameters observed were plant height, number of productive
branches, number of leaves, flower emergence time, number of fruit, fruit weight, number of production.
The results showed that the administration of PGPR with a concentration of 1,5 % per polybag had a
significant effect on the production of tomato plants with an average fruit production of 8.04 tons/ha. The
application of Potassium fertilizer at the tested dose had no significant effect on production in tomato
plants. There was no interaction between PGPR concentration treatment and Potassium fertilizer
treatment.
Keywords: Concentration of PGPR; KCl Fertilizer; Tomato Plants.

PENDAHULUAN 877.801 ton, dan meningkat menjadi


Tanaman tomat (Solanum 883.242 ton pada tahun 2016. Selain
lycopersicum) merupakan tanaman produksi tanaman tomat yang selalu
hortikultura yang buahnya banyak mengalami fluktuasi, data nasional
digemari dan dikembangkan di Indonesia. menunjukkan bahwa konsumsi tomat
Selain sebagai sayuran, buah tomat juga pada tahun 2016 mencapai 1.152.790
digunakan sebagai bahan baku obat- ton sedangkan hasil produksinya
obatan, kosmetik, serta bahan baku sebanyak 883.242 ton, hal ini
pengolahan makanan seperti saus dan sari menunjukkan terjadinya perbedaan yang
buah. Oleh sebab itu buah tomat cukup besar antara ketersediaan tomat
merupakan salah satu sayuran yang dengan permintaan.
multiguna sehingga memiliki nilai Kendala utama rendahnya produksi
ekonomi yang tinggi (Wijayanti dan tomat adalah teknik bercocok tanam yang
Susila 2013). kurang tepat, teknik budidaya, sampai
fluktuasi atau naik turunnya hasil pada pemupukan yang berimbang dan
produksi. Produksi Berdasarkan data keadaan lingkungan yang tidak
Badan Pusat Statistik (2019) produksi menunjang pertumbuhan tanaman secara
tanaman tomat nasional selama 10 optimal. Hal ini menjadikan bahwa
tahun terakhir mengalami tomat yang penanaman tanaman tomat di Indonesia
dihasilkan pada tahun 2012 adalah masih memerlukan penanganan serius
893.504 ton, meningkat menjadi 992.780. yang harus diperbaiki mulai dari teknologi
ton pada tahun 2013. Pada tahun 2014- budidaya yang lebih efisien dan aspek
2015 mengalami penurunan menjadi pemasaran yang lebih stabil terutama

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 76
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

dalam hal peningkatan hasil dan kualitas tanaman, berat segar, jumlah daun dan
buahnya. Rendahnya hasil dan kualitas jumlah akar. Penelitian yang telah
tomat kemungkinan disebabkan varietas dilakukan oleh Syamsiah dan Rayani
yang ditanam tidak cocok, kultur teknis (2014) menyatakan, konsentrasi PGPR
yang kurang baik atau pemberantasan 1,25% (v/v) dapat mempengaruhi tinggi
hama dan penyakit yang kurang efektif, tanaman dan konsentrasi PGPR 0,75%
karena kemampuan tomat untuk dapat mempengaruhi jumlah buah dan berat
menghasilkan buah sangat tergantung berat segar tanaman cabai. Penelitian
pada interaksi antara pertumbuhan Iswati (2012) menyatakan, konsentrasi
tanaman dan kondisi 2 lingkungannya PGPR 1,25% (v/v) mempengaruhi tinggi
(Sutanto, 2002). dan panjang akar pada tanaman tomat,
Salah satu upaya yang dapat sedangkan jumlah daun dan jumlah akar
dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan dipengaruhi pada konsentrasi PGPR
kuantitas tanaman tomat adalah dengan 0,75%.
penambahan bahan-bahan organik ke Selain penambahan bakteri pemacu
dalam tanah. Tanah yang gembur akan tumbuh untuk meningkatkan produksi
membantu pertumbuhan akar, sehingga tanaman tomat dapat juga dilakukan
akan berpengaruh pada penyerapan unsur dengan pemupukan agar mendapatkan
hara yang dibutuhkan tanaman dari tanah. pertumbuhan dan hasil tanaman tomat
Jika unsur hara terserap dengan baik, yang baik. Tanaman tomat membutuhkan
maka akan menunjang pertumbuhan dan hara baik unsur hara makro maupun unsur
hasil tanaman tomat. hara mikro dengan komposisi berimbang
PGPR berperan penting dalam yang bisa didapatkan dari aplikasi pupuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah pemberian hara K.
hasil panen, dan kesuburan lahan. Secara Tanaman tomat mampu menyerap unsur
langsung, PGPR merangsang K antara 1-5% dari bobot kering tanaman.
pertumbuhan tanaman dengan Sementara ketersediaan kalium dalam
menghasilkan hormon pertumbuhan, larutan tanah umumnya rendah yaitu
vitamin, dan berbagai asam organik serta antara 0,01% - 4% sehingga defisiensi K
meningkatkan asupan nutrisi bagi sering menjadi kendala dalam peningkatan
tanaman. Pertumbuhan tanaman produksi tanaman tomat (Chen dan
ditingkatkan secara tidak langsung oleh Gabelman, 2000).
PGPR melalui kemampuannya dalam Pemberian Kalium dapat
menghasilkan antimikroba patogen yang meningkatkan terbentuknya senyawa
dapat menekan pertumbuhan fungi lignin yang lebih tebal, sehingga dinding
penyebab penyakit tumbuhan sel menjadi lebih kuat yang pada
(fitopatogenik) dan siderophore (Rahni, akkhirnya dinding sel menjadi lebih kuat
2012). dan dapat melindungi tanaman dari
Beberapa hasil penelitian (Syamsiah gangguan patogen (Fageria et al., 2009).
& Rayani, 2014; Iswati, 2012) Kekurangan Kalium menyebabkan
meunjukkan bahwa penerapan PGPR pertumbuhan terhambat, hasil dan kualitas
terhadap berbagai tanaman menghasilkan rendah dan komponen ketahanannya
respon pertumbuhan yang lebih baik terganggu, sehingga memudahkan patogen
dibandingkan dengan kontrol, tetapi untuk penetrasi. Ketahanan terhadap
pemberian variasi konsentrasi PGPR penyakit ini menjadi terganggu sebagai
mempengaruhi pertumbuhan dan akibat dari adanya jaringan yang kurang
berdampak berbeda terhadap respon padat sebagai konsekuensi dari
pertumbuhan tanaman seperti tinggi berkurangnya ketebalan kutikula dan

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 77
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

dinding sel, serta terhambatnya jaringan Metode Penelitian


sclerenchym dan lignifikasi (Gomes et al Penelitian ini menggunakan
(2012). Dalam Rosyidah (2016). Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Kalium berperan dalam dengan pola Faktorial yang terdiri dari dua
metabolisme air dalam tanaman, absorpsi faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi
hara, pengaturan pernapasan,transpirasi, PGPR dengan empat taraf yaitu P0 = 0 %
kerja enzim dan translokasi karbohidrat, (Tanpa PGPR); P1 = 1 %; P2 = 1,25 %;
membentuk batang yang lebih kuat dan P3 = 1,5 %. Faktor kedua yaitu pupuk KCl
sangat berpengaruh terhadap hasil terdiri dari empat taraf yaitu K0 (tanpa
tanaman baik kuantitas maupun pupuk KCl) K1= 150 Kg/ha (0,6
kualitasnya. Kalium dalam tanah terdapat gr/polybag); K2= 200 kg/ha (0,8
dalam bentuk mineral dan bentuk air sukar gr/polybag); K3= 250 kg/ha (1
diserap oleh tanaman. Kalium dapat gr/polybag).
diserap oleh tanaman setelah mengalami Dari kedua faktor perlakuan tersebut
reaksi pembebasan kalium tanah dan diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan
mineral, yaitu dalam bentuk kalium setiap kombinasi perlakuan di ulang 3
karbonat. Kalium diangkut dari akar ke kali, sehingga terdapat 48 unit percobaan.
daun melalui batang dan tulang-tulang Jika analisis sidik ragam (ANOVA) dari
daun, dibagian tersebut kadar kalium lebih data parameter pengamatan menunjukkan
tinggi daripada bagian helai daun. Oleh berpengaruh nyata maka akan dilakukan
karena itu gejala kekurangan kalium uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf
dimulai dari helai daun (Subhan, 2009). 5%.
Berdasarkan hal tersebut di atas,
maka perlu dilakukannnya penelitian Pelaksanaan Penelitian
penggunaan PGPR dan pupuk KCl yang Benih tomat disemaikan dalam talang
diharapkan mampu meningkatkan persemaian dengan menggunakan tanah +
pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. pupuk kandang sapi + sekam mentah
(1:1:1).
BAHAN DAN METODE Penanaman dilakukan dengan
menggunakan polybag. Media tumbuh
Tempat dan Waktu yang digunakan adalah tanah, pupuk
Penelitian ini dilaksanakan di kandang sapi dan sekam mentah 1:1:1
Green House Fakultas Pertanian (V:V:V). Media tumbuh yang telah
Universitas Muslim Indonesia. Penelitian dipersiapkan dimasukkan kedalam
ini berlangsung pada bulan Oktober 2020- polybag ukuran 35 cm x 40 cm hingga 8
Januari 2021. kg setiap polybag.
Media tanam yang telah diisikan
Bahan dan Alat dalam polybag, ditanami bibit dari
Bahan yang digunakan yaitu, persemaian dengan menanam dalam
benih tomat varietas Tymoti F1, tanah, polybag. Bibit tomat ditanam dengan
pupuk SP-36, pupuk KCl, pupuk kandang kedalaman sekitar 5 cm. Kemudian
sapi, sekam mentah, PGPR, air dan kertas dilakukan penyiraman pada polybag.
label. Sedangkan alat yang digunakan Dalam penelitian ini menggunakan
yaitu sekop, talang persemaian, polybag PGPR yang sudah siap pakai, yang di
ukuran 35 x 40 cm, handsprayer, sarung produksi oleh Laboratorium Agensi
tangan, timbangan, kantong plastik, rol Hayati UPT Balai Proteksi Tanaman
meter, alat tulis dan kamera. Pangan Holtikultura. Aplikasi PGPR pada
tanaman tomat dilakukan dengan

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 78
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

pengoncoran. Setiap tanaman dikocor permukaan tanah sampai ujung tunas


larutan PGPR dengan konsentrasi 1 %, tertinggi.
1,25% dan 1,5%. Kemudian diaplikasikan 2. Jumlah Cabang Produktif
ketanaman dimulai pada saat tanam dan Cabang produktif adalah cabang yang
dilakukan sampai pada masa vegetatif memunculkan bunga. Variabel ini
dengan dosis 25 % /polybag. dihitung pada saat muncul bunga.
Pupuk yang digunakan dua jenis yaitu 3. Jumlah Daun (Helai)
pupuk dasar dan pupuk perlakuan. pupuk Daun yang dihitung adalah daun yang
dasar yang digunakan adalah SP-36 telah terbuka penuh atau tumbuh
dengan takaran 1,2 gr/polybag dan sempurna dan dilakukan dengan cara
diberikan pada saat tanam. Pupuk menghitung secara manual.
perlakuan yang digunakan adalah pupuk 4. Waktu Muncul Bunga
KCl. Waktu muncul bunga diamati pada
Pemeliharaan tanaman yang saat tanaman sudah mulai berbunga pada
dilakukan adalah penyiraman, saat pertama kali.
penyulaman, pengendalian hama-penyakit 5. Jumlah Buah (Per Tanaman)
dan gulma. Jumlah buah merupakan penjumlahan
Pengajiran dilakukan untuk buah yang dipanen sejak panen pertama
mendukung tegaknya tanaman. Ajir dibuat hingga panen ketiga.
dari bambu dengan panjang 2 meter. 6. Berat Buah Pertanaman (g)
Pengajiran dilakukan 14 HST dengan Pengamatan akan dilakukan dengan
menancapkan ajir di pinggir tanaman. cara menimbang seluruh buah yang telah
Pemanenan dilakukan setelah buah dipanen.
tomat masak fisiologis dengan ciri terjadi 7. Produksi Buah Pertanaman (Ton/ha)
perubahan warna dari hijau ke kuning dan Pengamatan dilakukan dengan
akhirnya berwarna merah. Pemanenan menimbang bobot buah per polybag lalu
dilakukan 3 kali dengan selang waktu 3 dikonversi perhektar.
hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter Pengamatan 1. Tinggi Tanaman (cm)
Parameter pengamatan pada Data pengamatan tinggi tanaman 49
penelitian ini, yaitu: HST dan sidik ragamnya disajikan pada
1. Tinggi Tanaman (cm)
Tabel Lampiran 1a dan 2b. sidik ragam
Tinggi tanaman diukur mulai 1 MST
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan
setiap pekan (selama periode vegetative). PGPR dan pupuk K baik secara tunggal
Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari maupun interaksinya berpengaruh tidak
nyata terhadap tinggi tanaman.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 79
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

30,00
25,06
25,00 22,75 21,42

Tinggi Tanaman (cm)


20,73 21,17 19,47
19,56 20,10 18,86 20,68
19,22
20,00 17,56 18,07 16,58
15,39
14,52
15,00

10,00

5,00

0,00
P0K0
P0K1
P0K2
P0K3
P1K0
P1K1
P1K2
P1K3
P2K0
P2K1
P2K2
P2K3
P3K0
P3K1
P3K2
P3K3
Gambar 1. Rata-rata tinggi tanaman tomat 49 HST pada pemberian PGPR dan Pupuk KCl.

Histogram pada Gambar 1. Bahwa gram/polybag (tanpa pupuk K) (P0K0)


rata-rata tinggi tanaman tomat umur 49 dengan rata-rata tinggi tanaman 14,52 cm.
HST menunjukkan adanya kecenderungan 2. Jumlah Daun
tertinggi pada kombinasi perlakuan PGPR Data pengamatan jumlah daun dan
10 ml/L dan pupuk K 0 gram/polybag sidik ragamnya disajikan pada Tabel
(tanpa pupuk K) (P1K0) dengan rata-rata Lampiran 3a dan 3b. sidik tagam
tinggi tanaman 25,06 cm dan tinggi menunjukkan bahwa perlakuan PGPR dan
tanaman terendah cenderung pada pupuk K baik secara tunggal maupun
kombinasi perlakuan yaitu PGPR 0 interaksinya berpengaruh tidak nyata
ml/Liter (tanpa PGPR) dan pupuk K 0 terhadap jumlah daun.

18,00 16,89

16,00 15,00 15,00 14,83 14,72


14,11 14,00 13,22
13,33 13,2213,11
Jumlah Daun (Helai)

14,00
11,61 11,33
12,00 10,83
10,11
9,50
10,00
8,00

6,00
4,00
2,00
0,00

Gambar 2. Rata-rata jumlah daun tanaman tomat ( HST) pada pemberian PGPR dan pupuk KCl

Histogram pada Gambar 2. 3. Jumlah Cabang Produktif


Menunjukkan bahwa rata-rata jumlah Data pengamatan jumlah cabang
daun tanaman tomat cenderung lebih produktif dan sidik ragamnya disajikan
tinggi pada kombinasi perlakuan yaitu pada table lampiran 2a dan 2b. Sidik
pemberian PGPR 1 % dan pupuk K 0,5 ragam menunjukkan bahwa pemberian
gram/polybag (P1K3) dengan rata-rata perlakuan PGPR dan pupuk K baik secara
jumlah daun yaitu 16,89 helai dan jumlah tunggal maupun interaksinya berpengaruh
daun terendah cenderung pada kombinasi tidak nyata terhadap jumlah cabang
perlakuan yaitu pemberian PGPR 1 % dan produktif.
pupuk K 0,3 gram/polybag (P1K1) dengan
rata-rata jumlah daun yaitu 9,50 helai.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 80
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

5,00 4,44
4,33

Jumlah Cabang Produktif


4,50 4,11 4,17
3,83 3,89
4,00 3,71
3,56
3,39
3,50 3,00 3,00
3,00 2,78
3,00 2,56
2,33 2,33
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00

Gambar 3. Rata-rata jumlah cabang produktif tanaman tomat (49 HST) pada pemberian PGPR dan pupuk
KCl.

Histogram pada Gambar 3. 0,3 gram/polybag (P1K1) dengan rata-rata


Menunjukkan bahwa rata-rata jumlah jumlah cabang produktif 2,33.
cabang produktif tanaman tomat 4. Umur Berbunga
cenderung lebih tinggi pada kombinasi Data pengamatan umur berbunga dan
perlakuan yaitu pemberian PGPR 1,5 % sidik ragamnya disajikan pada Tabel
dan pupuk K 0,3 gram/polybag (P3K1) lampiran 4a dan 4b. sidik ragam
dengan rata-rata jumlah cabang produktif menunjukkan bahwa perlakuan PGPR dan
yaitu 4,44 dan jumlah cabang produktif pupuk K baik secara tunggal maupun
terendah cenderung pada kombinasi interaksinya berpengaruh tidak nyata
perlakuan yaitu tanpa pemberian PGPR terhadap waktu berbunga.
dan pupuk KCl 0,5 gram/polybag (P0K3).
Dan pemberian PGPR 1 % dan pupuk K

32,00 31,33 31,33 31,33


Umur Berbunga (Hari)

30,67 30,67
31,00 30,00 30,67
30,00 30,00 30,00
30,00
30,00 29,33

29,00 28,67 28,67 28,67


28,00
28,00

27,00

26,00

Gambar 4. Rata-rata umur berbunga tanaman tomat (HST) pada pemberian PGPR dan pupuk KCl.

Histogram pada Gambar 4 PGPR 1,25 % dan pupuk K 0,4


Menunjukkan bahwa rata-rata umur gram/polybag (P2K1) dengan rata-rata
berbunga tanaman tomat cenderung lebih waktu berbunga yaitu 28,00 hari.
tinggi pada kombinasi perlakuan yaitu 5. Jumlah Buah
tanpa perlakuan PGPR dan tanpa pupuk K Data pengamatan jumlah buah dan
(P0K0), pemberian PGPR 1 % dan pupuk sidik ragamnya disajikan pada Tabel
K 0,3 gram/polybag (P1K1) dan Lampiran 5a dan 5b. Sidik ragam
pemberian PGPR 1,5 % dan tanpa menunjukkan bahwa perlakuan PGPR
perlakuan pupuk K (P3K0) dengan rata- dengan dosis yang berbeda berpengaruh
rata waktu berbunga 31,33 hari dan waktu nyata sedangkan interaksi antara keduanya
berbunga terendah cenderung pada berpengaruh tidak nyata.
kombinasi perlakuan yaitu pemberian

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 81
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Buah Tanaman Tomat dengan Pemberian PGPR dengan Dosis yang Berbeda.
Konsentrasi Pupuk KCl
Rataan NP BNJ 0,05
PGPR 0,4 gr 0,5 gr
Tanpa KCl 0,3 gr (K1) (K2) (K3)
Tanpa PGPR
(P0) 3,99 5,50 4,50 3,56 4,39 c
1% (P1) 4,89 4,67 6,44 5,45 5,36 ab
0,41
1,25%(P2) 4,83 5,06 5,62 5,00 5,13 b
1,5% (P3) 5,78 6,00 5,83 5,11 5,68 a
Rata-rata 4,87 5,31 5,60 4,78
Keterangan Angka yang diikuti berarti berbeda nyata pada taraf uji BNJ 0,05.

Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan 6. Bobot buah Segar Perpolybag (g)


bahwa rata-rata jumlah buah pada Data pengamatan bobot buah segar
tanaman tomat yang diperoleh lebih tinggi pertanaman dan sidik ragamnya disajikan
pada perlakuan PGPR 1,5 % (P3) dengan pada Tabel Lampiran 6a dan 6b. Sidik
rata-rata jumlah buah 5,68 buah. ragam menunjukkan bahwa perlakuan
Sedangkan nilai terendah terdapat pada PGPR dengan dosis yang berbeda
perlakuan tanpa PGPR (P0) dengan rata- berpengaruh nyata sedangkan interaksi
rata jumlah buah 4,39 buah. keduanya berpengaruh tidak nyata.

Tabel 3. Rata-rata Bobot Buah Tanaman Tomat dengan Pemberian PGPR dengan Dosis yang Berbeda.
Pupuk KCl
Konsentrasi PGPR Rataan NP BNJ 0,05
Tanpa 0,3 gr 0,4 gr
KCl (K1) (K2) 0,5 gr (K3)
Tanpa PGPR 86,25 114,31 115,11 78,81 98,62 c
1% (P1) 120,55 94,42 127,42 120,50 115,72 b
1, 25%(P2) 120,46 119,87 118,37 102,34 115,26 b 8,54
1,5% (P3) 126,99 133,35 143,33 110,56 128,56 a
Rata-rata 113,56 115,49 126,06 103,05
Keterangan Angka yang diikuti berarti berbeda nyata pada taraf uji BNJ 0,05.

Berdasarkan Tabel 3. Menunjukkan 7. Produksi Buah Pertanaman (Ton/ha)


bahwa rata-rata jumlah buah pada Data pengamatan produksi buah dan
tanaman tomat yang diperoleh lebih sidik ragamnya disajikan pada Tabel
tinggi pada perlakuan PGPR 1,5 % (P3) Lampiran 7a dan 7b. Sidik ragam
dengan rata-rata berat buah sebesar menunjukkan bahwa perlakuan PGPR
128,56 gram. Sedangkan nilai terendah dengan dosis yang berbeda berpengaruh
terdapat pada perlakuan tanpa PGPR (P0) nyata. Sedangkan interaksi keduanya
dengan rata-rata berat buah 98,62 gram. berpengaruh tidak nyata.

Tabel 4. Rata-rata Produksi Buah Tanaman Tomat (Ton/ha) dengan Pemberian PGPR dengan Dosis yang
Berbeda.
Konsentrasi Pupuk KCl
Rataan NP BNJ 0,05
PGPR 0,4 gr
Tanpa KCl 0,3 gr (K1) (K2) 0,5 gr (K3)
Tanpa PGPR 5,40 7,15 7,19 4,92 6,17 c
1% (P1) 7,54 5,90 7,79 7,53 7, 24 b
1,25%(P2) 7,53 7,49 7,39 6,39 7,20 b 0,59
1,5% (P3) 7,94 8,34 8,96 6,91 8,04 a
Rata-rata 7,10 7,22 7,88 6,44
Keterangan Angka yang diikuti berarti berbeda nyata pada taraf uji BNJ 0,05.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 82
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Berdasarkan Tabel 4. bahwa rata-rata Nitrogen sehingga menyebabkan


produksi buah pada tanaman tomat yang penyerapan unsur hara dalam pupuk KCl
diperoleh lebih tinggi pada perlakuan tidak berjalan dengan baik. Menurut
PGPR 1,5 % (P3) dengan rata-rata berat Wijaya (2008) bahwa unsur hara Nitrogen
buah sebesar 8,04 ton/ha. Sedangkan nilai berpengaruh terhadap pembentukan daun
terendah terdapat pada perlakuan tanpa dengan helaian yang lebih luas. Dapat
PGPR (P0) dengan rata-rata jumlah dilihat (Gambar 2.) bahwa perlakuan
produksi buah 6,17 ton/ha. terbaik yaitu perlakuan dengan kombinasi
PGPR 1 % dan pupuk KCl 0,5
Pembahasan gram/polybag (P1K3) dengan rata-rata
Berdasarkan parameter pengamatan 16,89 helai, sedangkan terendah pada
tinggi tanaman tomat 49 HST (Gambar kombinasi perlakuan PGPR 1 % dan
1.), menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pupuk KCl 0,3 gram/polybag (P1K1)
yaitu perlakuan dengan kombinasi PGPR dengan rata-rata 9,50 helai.
1 % dan tanpa pupuk KCl (P1K0) dengan Berdasarkan parameter pengamatan
tinggi 25,06 cm, sedangkan terendah pada jumlah cabang produktif (Gambar 3.),
kombinasi perlakuan tanpa PGPR dan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik
tanpa pupuk KCl (P0K0) dengan tinggi yaitu perlakuan dengan kombinasi PGPR
14,52 cm. Salah satu faktor lingkungan 1,5 % dan pupuk KCl 0,3 gram/polybag
yang juga menyababkan PGPR (P3K1) dengan rata-rata 4,44, sedangkan
berpengaruh tidak nyata yakni kurangnya terendah pada kombinasi perlakuan tanpa
lama penyinaran. Karena penelitian ini PGPR dan pupuk KCl 0,5 gram/polybag
berlangsung pada musim hujan, sehingga (P0K3) dan PGPR 1 % dan pupuk KCl 0,3
cahaya matahari kurang dan menghambat gram/polybag (P1K1) dengan rata-rata
pertumbuhan tanaman. Hal ini mengacu 2,33. PGPR berpengaruh tidak nyata
pada penelitian Nurshanti (2011) bahwa karena kurangnya lama penyinaran.
penyinaran matahari mempengaruhi Nurshanti (2011) bahwa penyinaran
pertumbuhan. Sedangkan KCl matahari mempengaruhi pertumbuhan,
berpengaruh tidak nyata disebabkan reproduksi dan hasil tanaman. Sedangkan
karena unsur hara belum tersedia dalam KCl berpengaruh tidak nyata karena
jumlah banyak, sehingga tanaman belum serapan hara pada pupuk KCl belum
mampu menyerap unsur hara secara optimal pada tanaman seperti akar, batang
optimal. Hal ini mengacu pada penelitian dan daun. Menurut Agustin dan Hadi
Agustin dan Hadi (2016) jika tanaman (2016) bahwa tanaman membutuhkan
mengalami kekurangan unsur hara maka unsur hara yang tersedia untuk
pertumbuhan akan terganggu. pertumbuhannya, jika tanaman mengalami
Berdasarkan parameter pengamatan kekurangan unsur haram aka pertumbuhan
jumlah daun menunjukkan bahwa akan terganggu.
kombinasi perlakuan PGPR dan pupuk Berdasarkan parameter pengamatan
KCl berpengaruh tidak nyata hal ini umur berbunga menunjukka bahwa
diduga karena salah satu faktor kombinasi perlakuan PGPR dan pupuk
lingkungan, pada saat penelitian KCl berpengaruh tidak nyata hal ini
berlangsung tanaman ternanungi. Menurut diduga karena kurangnya lama penyinaran
Kurniyati (2010). Cahaya yang terlalu dan serapan hara K belum optimal. Dapat
rendah akan menyebabkan fotosintesis dilihat pada (Gambar 4.) bahwa perlakuan
yang tidak maksimal. Sedangkan KCl terbaik yaitu perlakuan dengan kombinasi
berpengaruh tidak nyata disebabkan tanpa PGPR dan pupuk KCl (P0K0),
karena kurang tersedianya unsur hara PGPR 1 % dan pupuk KCl 0,3

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 83
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

gram/polybag (P1K1), dan PGPR 1,5 % dosis yang berbeda berpengaruh nyata.
dan tanpa pupuk KCl (P3K0) dengan rata- Hal ini diduga karena ekstrak akar bambu
rata 31,33 hari, sedangkan terendah pada mengandung PGPR yang dapat
kombinasi perlakuan PGPR 1,25 % dan melarutkan pupuk P sehingga penyerapan
pupuk KCl 0,3 gram/polybag (P2K1) unsur hara P menjadi maksimal. Menurut
dengan rata-rata 28,00 hari. Febriyanti dkk, (2015) menyatakan bahwa
Berdasarkan parameter pengamatan penambahan PGPR menghasilkan bobot
jumlah buah pada Tabel Lampiran 5a dan basah polong kacang tanah berbeda nyata
5b. dapat diketahui bahwa perlakuan dibandingkan perlakuan kontrol (tanpa
PGPR dengan dosis yang berbeda PGPR). Sedangkan pupuk KCl
berpengaruh nyata. Hal ini diduga karena berpengaruh tidak nyata karena
bakteri yang ada pada PGPR dapat penyerapan unsur kalium yang sangat
melarutkan pupuk P sehingga penyerapan sedikit. Menurut Izhar et al, (2013).
unsur hara P menjadi maksimal. Menurut Penambahan dosis pupuk Kalium dapat
Lindung (2014) unsur hara P bermanfaat mempengaruhi ketersediaan unsur hara
untuk memperbaiki pembungaan lainnya yang berguna bagi tanaman.
pembentukan buah dan mengurangi
kerontokan buah. Sedangkan pupuk KCl KESIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh tidak nyata, karena Kesimpulan
penyerapan unsur kalium sangat sedikit. 1. Pemberian PGPR tidak memberikan
Menurut Havlin et al, (1999) Pupuk K pengaruh pada pertumbuhan tanaman
berpengaruh pada masa pembentukan tomat. Pemberian PGPR dengan
buah. konsentrasi 1,5 % setiap polybag
Berdasarkan parameter pengamatan berpengaruh nyata terhadap produksi
bobo buah segar perpolybag pada Tabel pada tanaman tomat dengan rata-rata
Lampiran 6a dan 6b. dapat diketahui jumlah produksi buah 8,04 Ton/ha.
bahwa perlakuan PGPR dengan dosis 2. Pemberian pupuk Kalium berpengaruh
yang berbeda berpengaruh nyata. Hal ini tidak nyata pada semua takaran yang
diduga karena bakteri yang ada pada dicobakan terhadap produksi pada
PGPR dapat melarutkan pupuk P sehingga tanaman tomat.
penyerapan unsur hara P menjadi 3. Tidak terdapat interaksi antara
maksimal. Menurut Naikofi dan Rusae perlakuan konsentrasi PGPR dan
(2017) PGPR merupakan bakteri yang takaran pupuk Kalium.
aktif mengkolonisasi akar tanaman yang Saran
berperan penting dalam meningkatkan Penggunaan PGPR dan pupuk KCl
pertumbuhan tanaman dan hasil panen. disarankan menggunakan dosis yang lebih
Sedangkan pupuk KCl berpengaruh tidak tinggi untuk mengamati efeknya pada
nyata karena pupuk KCl yang diberikan tanaman tomat pada penelitian lebih
belum tersedia dengan sempurna. Menurut lanjut.
Havlin et al, (1999) Pemberian pupuk K
akan meningkatkan bobot buah panen. DAFTAR PUSTAKA
Semakin tinggi K maka kebutuhan
tanaman akan hara K semakin tercukupi Chen, J. dan W. H. Gabelman. 2000.
sehingga menghasilkan pertumbuhan Morphological and Physiological
tanaman tomat yang semakin tinggi. Characteristics of Tomato Roots
Berdasarkan parameter pengamatan Assosiated with Potassium-
pada Tabel Lampiran 7a dan 7b. dapat Acquaisition Efficiency. Jurnal
diketahui bahwa perlakuan PGPR dengan

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 84
sri wulandari et al. Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk KCl Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Horticulture Science. 83 (1) : 213- Nurshanti, 2011. Pengaruh Beberapa


255. Tingkat Teradap Pertumbuhandan
Febriyanti, L.E., M. Martosudiro, dan T. Produksi Tanaman Seledri (Apium
Hadiastono. 2015. Pengaruh Plant graveolens L.) di Polibag. Jurnal
Growth Promoting Rhizobacteria Agronobis 3 (5) : 12-18.
(PGPR) terhadap Infeksi Peanut Rahni, N. M. 2012. Efek Fitohormon
Stripe Virus (PStV), Pertumbuhan PGPR terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman Kacang Tanaman Jagung (Zea mays).Jurnal
Tanah (Arachis hypogaea L.) Agribisnis dan Pengembangan
Varietas Gajah. 3(1):84. Wilayah Volume 3. Universitas
Havlin, J. et al.,.1999. soil fertility and Haluoleo. 4(2):110
fertilizer. An introduction to nutrient Rosyidah, A. 2016. Respon Pemberian
management. [New Jersey] prentice Pupuk Kalium Terhadap Ketahanan
hall, upper Penyakit Layu Bakteri Dan Karakter
Iswati, Rida. 2012. Pengaruh Dosis Agronomi Pada Tomat (Solanum
Formula PGPR Asal Perakaran lycopersicum L.).
Bambu terhadap Pertumbuhan Subhan, N. Nurtika, dan N. Gunadi. 2009.
Tanaman Tomat (Solanum Respons Tanaman Tomat terhadap
lycopersium L.). 1(1):9-12 Penggunaan Pupuk Majemuk NPK
Izhar, L., Susila. AD., Purwoko. BS., 15-15-15 pada Tanah Latosol pada
Sutandi. A dan Mangku. IW. 2013. Musim Kemarau. J. Hort 19(1) : 40
Penentuan Metode Terbaik Uji – 48
Kalium untuk Tanaman Tomat Pada Sutanto. 2002. Penerapan Pertanian
Tanah Inceptisols. J. Hort 23(3):218 Organik. Penerbit Kanisius : Jakarta.
– 224. Syamsiah, Melisa. Rayani. 2014. Respon
Kurniaty R., Budiman B., Surtani Pertumbuhan dan Produksi
M.,2010. Pengaruh Media dan Tanaman Cabai Merah (Capsicum
Naungan Terhadap Mutu Bibit annum L.) Terhadap Pemberian
Suren (Toona sureni MERR.). PGPR (Plant Growth Promoting
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Rhizobacteria).
Lindung. (2014). Teknologi Pembuatan Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi tanaman.
dan Aplikasi Bakteri Pemacu Prestasi Pustaka. Jakarta.
Pertumbuhan Tanaman (PGPR) dan Wijayanti, E., dan Anas D., Susila. 2013.
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Pertumbuhan dan Produksi Dua
Naikofi, Y.M. dan A. Rusae. 2017. Varietas Tomat (Lycopersicon
Pengaruh Aplikasi PGPR dan Jenis esculentum Mill.) secara Hidroponik
Pestisida terhadap Pertumbuhan dan dengan Beberapa Komposisi Media
Hasil Tanaman Selada (Lactuca Tanam. 1(1):1
sativa L.). Jurnal Pertanian Wiriyanta. 2002. Budidaya Tomat.
Konservasi Lahan Kering 2 (4) 71- Agromedia pustaka. Jakarta. 101
73. hal.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2021


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 85

You might also like