Professional Documents
Culture Documents
Keywords: Disclosure index, firm size, average ratio, ownership structure, corporate base, age of
firms, the ratio of ROE, PBV, LQ45.
ABSTRACT
This study aims to determine factors that affect the broader voluntary disclosure (voluntary
disclosure) to the annual reporting on the companies included in the company LQ45 The unit of
analysis used is a company that includes LQ45 index in the period February 2008 - July 2008.
Data were analyzed by using the classical assumption test and multiple linear regression analysis
(t test). The results of this study showed that only one variable that affects the broad compulsory
disclosure of financial statements that is variable sized companies. This is evidenced by Value
Probability values less than significant. This means that there are companies in companies
including LQ45 relatively larger, so it is relatively more supervised by a government agency.
Therefore, large companies are more required to disclose more information than small firms. As
for the variable average ratio, ownership structure, corporate base, firm age, return on equity
ratio, PBV did not affect the extensive disclosures required annual reports.
1
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi luas
pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) pada pelaporan tahunan pada
perusahaan yang termasuk pada perusahaan LQ45.
Unit analisa yang digunakan adalah perusahaan yang termasuk indeks LQ45
pada periode Februari 2008 – Juli 2008. Data dianalisa dengan menggunakan uji
asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda (uji t).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu variabel saja yang
mempengaruhi luas pengungkapan wajib laporan keuangan yaitu variabel size
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Probability Value lebih kecil dari
signifikan. Ini berarti bahwa perusahaan yang terdapat pada perusahaan yang
termasuk LQ45 relatif lebih besar, sehingga relatif lebih diawasi oleh lembaga
pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan besar tersebut lebih dituntut untuk
mengungkapkan informasi yang lebih banyak dari perusahaan kecil. Sedangkan
untuk variabel rasio laverage, struktur kepemilikan, basis perusahaan, umur
perusahaan, rasio ROE, PBV tidak mempengaruhi luas pengungkapan wajib laporan
tahunan.
This study aims to determine factors that affect the broader voluntary
disclosure (voluntary disclosure) to the annual reporting on the companies included
in the company LQ45
The unit of analysis used is a company that includes LQ45 index in the period
February 2008 - July 2008. Data were analyzed by using the classical assumption
test and multiple linear regression analysis (t test).
The results of this study showed that only one variable that affects the broad
compulsory disclosure of financial statements that is variable sized companies. This
is evidenced by Value Probability values less than significant. This means that there
are companies in companies including LQ45 relatively larger, so it is relatively more
supervised by a government agency. Therefore, large companies are more required
to disclose more information than small firms. As for the variable laverage ratio,
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
2
ownership structure, corporate base, firm age, return on equity ratio, PBV did not
affect the extensive disclosures required annual reports.
Keywords: Disclosure index, firm size, laverage ratio, ownership structure, corporate
base, age of firms, the ratio of ROE, PBV, LQ45.
PENDAHULUAN
Suatu laporan keuangan adalah laporan hasil akhir dari suatu proses
pencatatan, pengikhtisaran, dan penafsiran transaksi keuangan selama satu periode
akuntansi dan merupakan media yang umum dipakai untuk meneliti kesehatan
perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh manajemen berisi tentang posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan sesuai dengan asumsi akrual dan
kelangsungan usaha. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, serta laporan arus kas. Neraca merupakan bentuk laopran keuangan
yang menyajikan informasi mengenai posisi harta, utang dan modal suatu perusahaan
pada saat tertentu. Laporan laba rugi menunjukan kinerja perusahaan dalam
memperoleh laba sebelum jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal
menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi pada
satu periode tertentu. Laporan arus kas menunjukan aktivitas kas masuk ataupun kas
keluar selama jangka waktu tertentu.
Laporan keuangan bukan merupakan suatu tujuan akhir tetapi laporan
keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam
pembuatan dan pengambilan keputusan perusahaan dan ekonomi. Beberapa ahli
mengemukakan definisi laporan keuangan secara berbeda-beda. Diantara definisi
tersebut dikatakan bahwa Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau suatu aktivitas
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan atau data tersebut (Munawir,
1995). Pengertian lain diungkapkan bahwa Laporan keuangan adalah laporan
pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan
yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
(stakeholders) di luar perusahaan; pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan
pihak lainnya (Rahardjo, 2005).
Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yaitu pengungkapan wajib (Mandatory Disclosure) dan
pengungkapan sukarela (Voluntary Disclosure). Luas pengungkapan mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sosial
budaya suatu Negara, teknologi informasi, kepemilikan perusahaan dan peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang berwenang. Ada 3 (tiga)
konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, antara lain : (1) Adequate
Disclosure / pengungkapan cukup; (2) Fair Disclosure / pengungkapan wajar ; dan
(3) Full Disclosure / pengungkapan penuh.
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
3
TINJAUAN PUSTAKA
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
4
Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah indeks yang hanya mencatat perubahan harga rata-rata
dari 45 saham bluechip berkinerja terbaik dan paling likuid di Bursa Efek Jakarta
(Wijaya, 2006). Berikut ini adalah kriteria utama yang digunakan dalam seleksi atas
suatu saham untuk masuk dalam LQ45 :
a. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular
(rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
5
ME
ETODE PEN
NELITIAN
N
Gammbar 4.1
Normal P-P
Plot of Regreession Standaardized Residdual
1. Hs__pd29@yahooo.com
2. Diddin@staff.gunaadarma.ac.id
6
Unstanddardized Standardized
Collineaarity Statistics
Model Coefficients Coefficients t S
Sig.
B Std. Error Beta Tolerannce VIF
1 (Constant) 23.181 21.217 1.093 .282
SIZE 1.694 .727 .356 2.329 .025 .9942 1.062
LEV -.318 .709 -.074 -.449 .656 .8800 1.249
BASIS -1.629 4.651 -.054 -.350 .728 .9937 1.068
STRUKTUR
R -.041 .030 -.204 -1.361 .182 .9977 1.023
UMUR .145 .213 .112 .678 .502 .8807 1.239
ROE .047 .119 .063 .394 .696 .8866 1.155
PBV -.177 .821 -.034 -.216 .830 .8858 1.166
Sum
mber : data diolah
d
Berdasarkkan tabel 4.2 dari colinnearity Stattistics dapatt dilihat nillai VIF
dari seetiap variabbel memenuuhi syarat dari range yang ditenntukan yaituu antara
0,05 sampai
s denngan 10. Berdasarkan
B n tabel 4.2 dapat dilihhat bahwa semua
variabble 0,05 sammpai dengann 10. Sehinngga dengann demikiann dengan deemikian
dari niali VIF meenunjukkan tidak terjaddi multikoliinearitas ataau tidak terjrjadinya
hubunngan antar variabel indeependent dallam regresi dari setiap vvariabel.
• Ujii Heteroskeedastisitas
Uji Heterooskedastisittas digunakan untuk mengetahui
m ada atau tiidaknya
penyimmpangan assumsi klasiik Heteroskkedastisitas yaitu adannya ketidaksamaan
variann dari residuual untuk sem
mua pengam matan pada model regreesi. Prasyarrat yang
harus terpenuhii dalam model reegresi adaalah tidak adanya gejala
heterooskedastisitaas. Dalam ppembahasann ini akan ddilakukan uuji dengan m melihat
pola grafik.
g Dari gambar
g 4.2 dapat dilihaat bahwa tiddak membenntuk pola terrtentu.
1. Hs__pd29@yahooo.com
2. Diddin@staff.gunaadarma.ac.id
7
• Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model
regresi. Metode yang akan digunakan dalam metode ini adalah dengan uji
Durbin-Watson. Hasil dari perhitungan autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.3
Model Summary dibawah ini:
Tabel 4.3
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Durbin-Watson
Square Estimate
1 .433a .187 .034 13.687260 1.720
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.3 didapat nilai DW yang dihasilkan
dari model regresi adalah 1.720. sedangkan dari tabel DW dengan signifikan 0.05
dan jumlah data (n) = 45, k = 7 (jumlah variabel independent) diperoleh nilai dL
sebesar 1.189 dan dU sebesar 1.895. karena nilai DW (1.720) berada pada daerah
antara dL dan dU, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (berada di
daerah keragu-raguan).
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
8
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
9
banyak daripada perusahaan kecil. Berdasarkan hasil penelitian ini perusahaan yang
termasuk dalm LQ45 ini cenderung mengungkapkan informasi kepada masyarakat.
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
10
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
11
ROE ini merupakan salah satu rasio yang menunjukkan kinerja perusahaan.
Apabila kinerja perusahaan menunjukkan suatu peningkatan atau perbaikan dari
tahun sebelumnya, Maka hal itu merupakan suatu berita baik bagi perusahaan
tersebut, perusahaan dengan berita baik akan berusaha menyampaikan informasi yang
berkaitan dengan berita baik tersebut ke pasar dalam bentuk pengungkapan sukarela
yang lebih lengkap atau banyak dalam laporan tahunan dengan tujuan untuk
memberikan dampak yang positif terhadap nilai perusahaan. Jika pengungkapan
berita baik itu tidak dilakukan, pasar akan menerjemahkannya sebagai berita buruk
sehingga berdampak pada penilaian perusahaan yang terlalu rendah.
Keterangan :
Y = kelengkapan pengungkapan
X1 = ukuran Perusahaan (size)
X2 = rasio leverage
X3 = struktur kepemilikan
X4 = basis perusahaan
X5 = umur perusahaan
X6 = perubahan ROE
X7 = rasio PBV
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
12
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
13
Berdasarkan hasil penelitian berikut adalah kesimpulan dari uji regresi linier
berganda parsial dan diambil kesmpulan :
a. Pada variabel size perusahaan didapat bahwa ada pengaruh yang signifikan
terhadap luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat dikatakan ukuran
perusahaan akan semakin berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan
tahunan apabila total aktiva semakin besar.
b. Pada variabel rasio leverage Perusahaan didapat bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan terhadap luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat
dikatakan rasio leverage semakin berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan
laporan tahunan apabila total kewajiban semakin kecil dibandingkan dengan
ekuitas pemegang saham.
c. Pada variabel basis perusahaan didapat bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan terhadap luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat
dikatakan basis perusahaan semakin berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan
laporan tahunan apabila penanaman modal asing (PMA) semakin besar.
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
14
d. Pada variabel struktur kepemilikan didapat bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan terhadap luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat
dikatakan struktur kepemilikan semakin berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan laporan tahunan apabila saham yang dimiliki publik semakin
besar dibandingkan dengan total saham.
e. Pada variabel umur perusahaan didapat bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan terhadap luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat
dikatakan umur perusahaan semakin berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan
laporan tahunan apabila saham perdana yang dikeluarkan telah beredar dalam
jangka waktu yang cukup lama.
f. Pada variabel ROE didapat bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap
luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat dikatakan ROE semakin
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan apabila laba yang
dihasilkan tahun berjalan lebih besar dibandingkan dengan saham yang dimiliki
perusahaan.
g. Pada variabel PBV didapat bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap
luas voluntary disclosure. Dalam sisi ekonomi dapat dikatakan PBV semakin
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan apabila harga
saham lebih tinggi dibanding dengan nilai buku ekuitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun N, dan Fuad R. Analisis Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan
Perusahaan., Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.15, No.1-4. 2000.
Almilia, L. Spica dan Ikka R. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal Inovasi Dalam Menghadapi
Perubahan Lingkungan Bisnis. Jakarta : Universitas Trisakti. 2007.
Baridwan, Z, Intermediate Accounting, 6th Edition. BPFE, Yogyakarta. 1992.
Choiri, A dan Imam G. Teori Akuntansi, Univeritas Diponegoro, Semarang. 2003
Financial Accounting Standard Board, Statement of Financial Accounting Concepts,
No. 1, Mc Graw Hill.
Fitriani. Sifnifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan
Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Jakarta. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi IV. 2001.
Hanafi, M, Damduh dan Abdul H, Edisi Revisi Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. 2003.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntnasi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.
2002
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id
15
__________________________________________________________________________________
1. Hs_pd29@yahoo.com
2. Didin@staff.gunadarma.ac.id