Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Dadap red (Erythrina crista-galli L.) is bilonged to the legumes (fabaceaea) family which, is one
ofthe flowering shade plants that often used as an ornamental plant. This plant has a bright red flower,
a taproot with root nodule bacteria nitrogen fixation and compound leaf consists three strands on each
stem. This research is climed to proves that the extract of dadap red flower can be used as acid-base
indicators. Dadap red flowers is macerated using methanolthen filtered. The filtrate is ready to use as
an acid-base indicator. The extract is tested in an acid-base, buffer solutions, and is compared with
phenolphthalein for a strong acid with a strong base while a methyl orange a weak base with a strong
acid. Based on the result, indicator of dadap red flower extrat in the strong acid is red colour, while
in the weak acid is pink, and also in the strong base is dark green and in the weak base is purple.
Furthermore, in the buffer solution, the indicator of dadap red flower extract gives four groups of colour
change, namely red color at pH 1 to pH 6, colorless at pH 7 to pH 9, brown at pH 10 and blue at pH
11 to pH 12. Additionally, to attain the end point of titration, the indicators of dadap red flower extract
gives a similar results with the comparison indicators. The results showed that the indicator of dadap red
flower extracts can be used as an alternative indicator.
Keywords: extract, dadap red flower, indicator, acid-base.
Pendahuluan
Indikator asam basa adalah suatu senyawa yang mudah diperoleh serta ramah lingkungan.
organik yang dapat berubah warna dengan Indikator alami dapat dibuat dari berbagai
berubahnya pH, biasa digunakan untuk tumbuhan berwarna yang ada di sekitar
membedakan suatu larutan bersifat asam atau kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan
basa dengan cara memberikan perubahan berwarna dapat memberikan perubahan warna
yang jelas pada kondisi asam maupun basa,
warna yang berbeda pada larutan asam dan basa
oleh karena itu hanya beberapa saja yang
(Fessenden & Fessenden, 1999). Indikator asam dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang
basa yang sering digunakan di Laboratorium memberikan perubahan warna merah pada
kimia saat ini adalah indikator sintesis. Setiap suasana asam dan hijau pada suasana basa
indikator sintesis memiliki karakteristik berupa (Nuryanti, dkk., 2010), bunga mawar yang
trayek pH yang ditunjukkan oleh perubahan memberikan perubahan warna merah dan
warna pada kondisi asam dan basa serta harga kuning (Maryanti, dkk., 2011), bunga waru
tetapan indikator. Keberadaan indikator sintesis yang memberikan perubahan warna merah dan
yang terbatas menyebabkan pemakaiannya hijau(Frantauansyah, 2013) dan bunga johar
dibatasi. Selain itu, indikator sintesis harganya yang memberikan perubahan warna kuning
cukup mahal, serta dapat menyebabkan polusi dan orange (Kurniawati, dkk., 2015). Seperti
halnya bunga berwarna tersebut, dadap merah
lingkungan (Pathade, dkk., 2009; Nuryanti, juga merupakan salah satu tanaman yang
dkk., 2010). Karena hal tersebut, maka perlu memiliki potensi untuk dijadikan indikator
dicari indikator alternatif (indikator alami) alami. Hal ini dikarenakan, antara bunga dari
*Korespondensi: tanaman dadap merah maupun bunga-bunga
Siti Nuryanti tersebut di atas sama-sama mengandung
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako senyawa pemberi warna pada tumbuhan, yakni
email: sitinoer_untad@yahoo.com antosianin (Sholikhin, dkk., 2013).
© 2016 - Universitas Tadulako Antosianin adalah pembentuk dasar
29
Volume 5, No. 1, 2016: 29-36 Jurnal Akademika Kimia
pigmen warna merah, ungu dan biru pada dishaker dan dimaserasi selama 2 jam (Siregar,
tanaman (Harborne, 1957). Berdasarkan 2009).Ekstrak kemudian disaring dan hasil
penelitian tentang indikator asam basa yang penyaringan siap digunakan sebagai indikator
telah dilakukan oleh beberapa peneliti, dapat asam-basa.
disimpulkan bahwa tanaman yang mengandung
antosianin dapat dijadikan sebagai indikator Pengujian warna pada larutan asam dan basa
asam-basa alami yang dapat sebagai alternatif Ekstrak bunga dadap merah yang diperoleh
menggantikan indikator sintesis seperti metil kemudian diuji dengan cara diteteskan sebanyak
orange (mo), fenolftalein(pp) dan metil merah 3 tetes ke dalam larutan HCl 0,1 M, NaOH
(Nuryanti, dkk., 2010; Agrawal, dkk., 2011; 0,1 M,NH4OH 0,1 M dan CH3COOH 0,1
Abbas, 2012; Frantauansyah, 2013; Irwan, M. Selanjutnya dilakukan pengamatan dan
2013; Pimpodkar, dkk., 2014). pencatatan perubahan yang terjadi.
Mengingat bahwa tanaman dadap merah
dapat ditemukan di kota Palu, umumnya Pengujian warna pada larutan buffer
hanya digunakan sebagai tanaman hias dan
tanaman peneduh serta belum termanfaatkan Sebanyak 5 tetes larutan buffer dimasukkan
secara maksimal, maka penelitian ini bertujuan ke dalam plat dengan pH yang berbeda-
untuk membuat indikator asam basa dari beda yaitu pH 1 sampai pH 12, kemudian
bunga tanaman dadap merah dan menguji ditambahkan ekstrak bunga dadap merah
ekstrak tersebut dalam larutan asam-basa. sebanyak 3 tetes ke dalam larutan buffer
Selain itu bertujuan untuk mengetahui apakah tersebut. Selanjutnya dilakukan pengamatan
indikator dari ekstrak bunga dadap merah dan pencatatan perubahan warna yang terjadi.
dapat digunakan sebagai indikator alternatif
pengganti indikator sintesis metil orange dan Tahapan-tahapan prosedur untuk pengujian
fenolftalein untuk titrasi asam kuat dengan titrasi asam-basa dikutip dari penelitian
basa kuat, asam kuat dengan basa lemah serta Nuryanti, dkk., (2010) dengan modifikasi
asam lemah dengan basa kuat. Keberhasilan sedemikian rupa
dalam penelitian ini yaitu dapat sebagai media Titrasi asam kuat-basa kuat
pembelajaran dalam bentuk animasi perubahan Larutan HCl 0,1 M sebanyak 20 mL
warna ekstrak bunga dadap merah dalam larutan diukur lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
asam-basa dan diharapkan dapat meningkatkan Kemudian ditambahkan 3 tetes ekstrak bunga
nilai ekonomis bunga dadap merah, serta dapat dadap merah hingga larutan berubah warna.
sebagai acuan untuk pembuatan indikator Campuran tersebut dititrasi dengan larutan
dari bahan alam bagi guru kimia di perkotaan NaOH 0,1 M hingga terjadi perubahan warna.
maupun pedesaan. Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali. Dicatat
volume titer yang digunakan. Setiap 2 mL titer,
Metode campuran diukur nilai pH-nya hingga terjadi
Alat dan Bahan Penelitian perubahan warna. Selanjutnya titrasi ini diganti
Alat yang digunakan dalam penelitian dengan mengganti ekstrak bunga dadap merah
ini adalah pH meter, labu ukur, plat tetes, sebagai indikator dengan fenolftalein untuk
gelas ukur, caan petri, corong, gelas kimia, pembanding.
Erlenmeyer, buret, statif, spatula, shaker,
stopwatch, neraca analitik, aluminium foil, Titrasi asam lemah-basa kuat
pipet tetes, botol semprot dan kertas saring.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Larutan CH3COOH 0,1 M sebanyak 20 mL
adalah bunga tanaman dadap merah, aquades, diukur lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
etil asetat (Merck), metanol (Merck), HCl Kemudian ditambahkan 3 tetes ekstrak bunga
(Merck), NaOH (Merck), NH4OH (Merck), dadap merah hingga larutan berubah warna.
CH3COOH (Merck), indikator metil orange Campuran kemudian dititrasi dengan larutan
(Merck) dan indikator fenolftalein (Merck). NaOH 0,1 M hingga terjadi perubahan warna.
Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali. Dicatat
Prosedur Penelitian volume titer yang digunakan. Setiap 2 mL titer,
Ekstraksi bunga dadap merah campuran diukur nilai pH-nya hingga terjadi
10 gram bunga dadap merah ditimbang, perubahan warna. Selanjutnya titrasi ini diganti
kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dengan mengganti ekstrak bunga dadap merah
lalu ditambahkan pelarut metanol sebanyak sebagai indikator dengan fenolftalein untuk
100 mL. Selanjutnya, campuran tersebut pembanding.
30
Rahmawati Indikator Asam-Basa Dari Bunga ................
Titrasi basa lemah-asam kuat bahwa kadar pigmen antosianin pada bunga
Larutan NH4OH 0,1 Msebanyak 20 mL dadap merah lebih dominan dari pada kadar
diukur lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. pigmen α-karoten.
Kemudian ditambahkan 3 tetes ekstrak bunga
dadap merah hingga larutan berubah warna. Pengujian Warna pada Larutan Asam dan
Campuran yang dihasilkan dititrasi dengan Basa
larutan HCl 0,1 M hingga terjadi perubahan
warna. Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil pengujian indikator ekstrak bunga
Dicatat volume titer yang digunakan. Setiap 2 dadap merah dalam larutan asam dan basa
mL titer, campuran diukur nilai pH-nya hingga memberikan perubahan warna, yakni dalam
terjadi perubahan warna. Selanjutnya titrasi ini asam kuat berwarna merah, dalam asam
diganti dengan mengganti ekstrak bunga dadap lemah berwarna merah muda, dalam basa
merah sebagai indikator dengan metil orange kuat berwarna hijau tua dan dalam basa lemah
untuk pembanding. berwarna ungu. Kemampuan ekstrak bunga
dadap merah berubah warna pada kondisi asam
Hasil dan Pembahasan dan basa disebabkan karena bunga dadap merah
Ekstraksi Bunga Dadap Merah mengandung senyawa antosianin (Sholikhin,
Bunga dadap merah yang telah dibersihkan dkk., 2012), yang di dalam strukturnya
dan dipotong kecil-kecil, ditimbang sebanyak mengandung kation flavilium (Gambar 1),
10 gram dan diekstraksi dengan metode yang dapat berubah bentuk strukturnya oleh
maserasi menggunakan pelarut metanol selama pengaruh pH (Nuryanti, dkk., 2010)
2 jam. Ekstraksi dengan metode maserasi
didasarkan pada sifat kelarutan dari komponen
di dalam pelarut yang digunakan (Siregar &
Nurlela, 2011). Pemilihan metanol sebagai
pelarut didasarkan pada sifat metanol yang
polar yang dapat melarutkan senyawa-senyawa
golongan flavonoid yang juga bersifat polar,
yang dalam hal ini antosianin merupakan
salah satu senyawa yang termasuk golongan Gambar 1. Kation flavilum (Ardiansyah, 2013)
flavonoid. Penetapan waktu maserasi selama 2
jam berdasarkan penelitianSiregar & Nurlela,
(2011)yang melakukan variasi waktu maserasi Antosianin dalam kondisi asam berwarna
terhadap pigmen antosianin bunga kembang merah, apabila pH dinaikkan (pH<4) akan
sepatu. Setelah proses maserasi selesai, ekstrak terbentuk karbinolbase tidak berwarna dan
selanjutnya disaring untuk memisahkan residu selanjutnya terjadi kesetimbangan toutomeri
dan filtrat. Filtrat bunga dadap merah yang membentuk kalkon, sedangkan pada
diperoleh berwarna merah kecoklatan.
kondisi pH>6 mengalami perubahan bentuk
Berdasarkan analisis dan uji stabilitas ekstrak
mahkota bunga dadap merah yang dilakukan strukturmenjadi anhidrobase, yang dapat
oleh Sholikhin, dkk.,(2013)diketahui bahwa terjadi perluasan ikatan delokal, sehingga
dari hasil uji KKt, ekstrak bunga dadap merah menyebabkan perubahan warna yang lebih
mengandung antosianin jenis delfinidin dan kuat intensitasnya dan menghasilkan warna
α-karoten yang masing-masing memiliki biru (Nuryanti, dkk., 2010).
nilai Rf 0,47 untuk pigmen delfinidin dan
0,98 untuk α-karoten, dimana antosianin Pengujian Warna dengan Larutan Buffer
(definidin) dengan warna merah lembayung Buffer adalah larutan yang digunakan
dan α-karoten yang merupakan salah satu
untuk mempertahankan nilai pH tertentu
pigmen golongan karotenoid dengan warna
kuning kehijauan, selain itu kadar pigmen agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
delfinidin dalam mahkota bunga dadap merah berlangsung(Hunter, 1998). Pengujian warna
adalah 12338,62 mg/L dan 19,52 mg/L untuk dilakukan dengan meneteskan akstrak bunga
pigmen α-karoten. Data tersebut menunjukkan dadap merah ke dalam larutan buffer phosfat
31
Volume 5, No. 1, 2016: 29-36 Jurnal Akademika Kimia
dengan rentang pH 1 sampai pH 12. Perubahan perubahan warna dari merah muda menjadi
warna larutan disajikan pada Tabel 1. Hasil bening kebiruan, untuk hasil titrasi dengan
penelitian menunjukkan bahwa dari larutan indikator fenolftalein sebagai pembanding,
buffer dengan pH 1 sampai pH 12, ekstrak disajikan pada Tabel 3, terlihat bahwa titik
bunga dadap merah memberikan 4 kelompok ekivalen tercapai pada saat volume titer 19,4
warna yaitu larutan buffer dengan pH 1 sampai mL dengan pH 9,54 dan perubahan warna dari
pH 6 berwarna merah, larutan buffer dengan tidak berwarna menjadi ungu.
pH 7 sampai pH 9 tidak berwarna, larutan
Tabel 2. Data hasil titrasi 20 mL HCl 0,1 M
buffer dengan pH 10 berwarna coklat dan dan NaOH 0,1 M dengan indikator ekstrak
lautan buffer dengan pH 11 sampai pH 12 bunga dadap merah
berwarna biru. Hasil yang diperoleh ini dapat
menjadi indikasi untuk mengetahui trayek pH
dari ekstrak bunga dadap merah. Oleh karena
kemampuan mata untuk membedakan warna-
warni sangat terbatas, maka trayek pH suatu
indikator dapat ditentukan menggunakan
alat yang mampu membedakan panjang
gelombang pada warna-warni dari indikator
(Day & Underwood, 2002). Berdasarkan hasil
yang diperoleh, maka ekstrak bunga dadap
merah dapat digunakan sebagai indikator alami
didasarkan oleh adanya perubahan warna pada
setiap perubahan pH.
32
Rahmawati Indikator Asam-Basa Dari Bunga ................
Kurva titrasi 20 mL larutan HCl 0,1 M Tabel 4. Data hasil titrasi 20 mL larutan
dengan NaOH 0,1 M menggunakan indikator CH3COOH 0,1 M dan NaOH 0,1 Mdengan
yang berbeda yaitu ekstrak bunga dadap merah indikator ekstrak bunga dadap merah
dan indikator fenolftalein menunjukkan
perbedaan nilai pH yang tidak jauh berbeda.
Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa pada
penambahan NaOH dari volume 0 mL sampai
volume 20 mL kedua garis kurva menunjukkan
nilai yang cenderung berimpitan, yang berarti
nilai pH yang dihasilkan tidak jauh berbeda,
sehingga hal ini menjadi indikasi bahwa ekstrak
bunga dadap merah dapat digunakan untuk
titrasi asam kuat dengan basa kuat.
33
Volume 5, No. 1, 2016: 29-36 Jurnal Akademika Kimia
pH yang dihasilkan tidak jauh berbeda pula. Tabel 7. Data hasil titrasi 20 mL larutan
Sehingga pada uji ini ekstrak mahkota bunga NH4OH 0,1 M dan HCl 0,1 Mdengan indika-
dadap merah dapat digunakan untuk titrasi tor metil orange
basa lemah dengan asam kuat.
34
Rahmawati Indikator Asam-Basa Dari Bunga ................
35
Volume 5, No. 1, 2016: 29-36 Jurnal Akademika Kimia
Kimia organik jilid 2. Jakarta: Erlangga. Nuryanti, S., Matsjeh, S., Anwar, C. & Raharjo,
T. J. (2010). Indikator titrasi asam-basa dari
Frantauansyah. (2013). Ekstrak bunga waru ekstrak bunga sepatu (hibiscus rosa sinensis
(hibiscus tiliaceus) sebagai indikator asam- l). Jurnal AGRITECH, 30(3), 178-183.
basa. Skripsi sarjana pada program studi
Pendidikan Kimia Universitas Tadulako Pathade, K.S., Patil, S.B., Kondawar, M.S.,
Palu, Tidak Diterbitkan. Naikwade, N.S.& Magdum, C.S. (2009).
Morus alba fruit-herbal alternative to
Harborne, J. B. (1957). Spectral methods of synthetic acid base indicators. International
characterizing anthocyanins. Jurnal Biochem Journal of ChemTech Research CODEN(
J, 7(1), 22-28. USA), 1(3), 549-551.
Maryanti, E., Trihadi, B.& Ikhwanuddin. Siregar, Y. D. I.& Nurlela. (2011). Ekstraksi
(2011). Pemanfatan ekstrak bunga mawar dan uji stabilitas zat warna alami dari bunga
merah (rosa hibrida bifera) sebagai indikator kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis l)
pada titrasi asam basa. Jurnal GRADIEN, dan bunga rosela (hibiscus sabdariffa l).
7(2), 697-701. Jurnal Valensi, 2(3), 459-467.
36