You are on page 1of 6

JEMIS VOL. 2 NO.

1 TAHUN 2014 ISSN 2338-3925

PERANCANGAN STRATEGI KEBIJAKAN


PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PERAK
DALAM USAHA MENDUKUNG PERTUMBUHAN
PEREKONOMIAN JAWA TIMUR

L. Tri Wijaya N. Kusuma1, Ihwan Hamdala2


1,2
Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang 65145, Indonesia

Abstract Marine port as one important aspect of transportation network set particularly in marine field, should be able
to support transportation activities or human and good transport from a place (hinterland) to another (foreland).
Selection of port that could give best service would be one of important decision issues which would be giving positive
impact toward regional economy surrounding the port in particular, and the nation in general. This study has taken
object of Tanjung Perak port in Surabaya, particularly in container terminal. Policy development for regional economic
growth in surrounding areas of the port was modeled by using dynamic system approach. Dynamic system approach
could solve complex problems which cannot be solve by mathematical approach. Based on causal loop diagram, it is
draw a dynamic system model such as stock and flow diagram to found out impact of changes in each variables
affecting the system. Analysis result showed that economic growth rate in port was affected by several variables, in
which port management has the authority to decide policies relevant with those variables. Thus, to increase regional
economic growth in port surroundings, appropriate policy scenario to be initiated was to increase pier capacity and by
adjusting tariff or retribution.

Keywords Port, Development Strategy, Dynamic System

1. PENDAHULUAN
Negara kepulauan besar seperti Indonesia, Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan
merupakan negara yang tidak dapat dipisahkan dengan metode tertentu untuk menentukan beberapa
dengan keberadaan daerah perairan, terutama alternatif kebijakan pemilihan lokasi, antara lain
laut.Untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang metode simpleks untuk menentukan lokasi optimal
terpisah tersebut serta menjamin pemerataan fasilitas energi [2].
maupun perpindahan barang maupun penduduk, Metode analisis faktor untuk
transportasi memiliki peran yang sangat mengintegrasikan data kuantitatif dan penilaian
penting.Pelabuhan laut sebagai salah satu unsur kualitatif untuk memilih lokasi pabrik dari berbagai
penting dari rangkaian jaringan transportasi alternative [3]. Metode yang menggunakan teori
terutama laut, harus dapat mendukung kegiatan preferensi untuk menetapkan bobot factor - faktor
transportasi atau pengangkutan manusia dan barang subyektif dengan membuat semua perbandingan
dari suatu tempat (hinterland) ke tempat lainnya berpasangan yang mungkin antar faktor [4]. Metode
(foreland) [1]. analisis biaya - volume untuk memilih lokasi tanam
Pemilihan lokasi pelabuhan yang yang terbaik [5]. Secara keseluruhan penelitian
memberikan prospek terbaik merupakan salah satu yang sudah dilakukan memberikan beberapa
permasalahan penting dalam pengambilan alternatif metode untuk penentuan sebuah lokasi
keputusan yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang optimal, sedangkan penentuan lokasi secara
organisasi industri lainnya. Banyak metode telah spesifik serta penentuan beberapa variabel
dikembangkan untuk pemilihan beberapa alternatif pendukung untuk lokasi pelabuhan yang optimal
suatu objek. terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan.

* Corresponding author: L. Tri Wijaya Nata Kusuma Metodologi Penelitian


eltriwijaya@ub.ac.id
Published online at http:JEMIS.ub.ac.id Adapun langkah- langkah dalam penelitian ini dapat
Copyright © year PSTI UB Publishing. All Rights Reserved dijelaskan sebagai berikut :
35
JEMIS VOL. 2 NO. 1 TAHUN 2014 ISSN 2338-3925

a. Observasi Obyek
Disini bertujuan untuk mengetahui entitas - 1) Observasi Obyek
entitas yang terlibat dalam pengembangan Pada tahap ini dilakukan identifikasi variabel
pelabuhan dan bagaimana hubungan sebab - dan pola interaksi antar variabel pada sistem
akibat (causal loop) antar entitas di dalam sistem nyata.
yang akan dimodelkan. 2) Diagram Sebab Akibat
b. Identifikasi Variabel Variabel - variabel yang sudah teridentifikasi
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi semua disusun berdasarkan pola interaksinya ke
variabel yang diperkirakan terkait dengan dalam diagram sebab akibat (causal loop
permasalahan baik dari data sekunder maupun diagram).
hasil observasi obyek. 3) Diagram Sistem Dinamik (Stock and Flow
c. Pengumpulan Data Diagram)
Beberapa data masa lalu tentang existing model Berdasarkan diagram sebab akibat, kemudian
pelabuhan dan kebijakan - kebijakan yang dibuat diagram sistem dinamik menggunakan
berhubungan dengan parameter dalam model perangkat lunak Ventana Simulation
diperoleh dari data sekunder yang bersumber (Vensim). Langkah selanjutnya adalah
dari lembaga - lembaga yang berkompeten memasukkan formulasi dalam model sesuai
dengan masalah tersebut dalam hal ini Dinas dengan informasi yang sudah diketahui
Perhubungan Propinsi Jawa Timur dan PT. sebelumnya, yang dilanjutkan dengan
Pelindo III Tanjung Perak. verifikasi dan validasi.
1) Metode Pengumpulan Data 4) Skenario
Pengumpulan data dilakukan dengan metode Model yang sudah dapat merepresentasikan
wawancara dan pengamatan secara kondisi nyata ini kemudian dapat digunakan
langsung.Metode ini dipilih berdasarkan untuk merancang skenario - skenario
pertimbangan obyek pengambilan data, kebijakan yang efektif sesuai dengan tujuan
kemudahan dalam pelaksanaan, dan lamanya pembuatan model. Skenario dibuat
waktu pengambilan data. berdasarkan ekspektasi kemungkinan yang
2) Obyek Pengambilan Data akan terjadi untuk menguji berbagai
Penentuan obyek pengambilan data kemungkinan/ antisipasi berbagai
didasarkan pada jumlah dan jenis kebutuhan kemungkinan yang terjadi pada masa datang.
data. Obyek pengambilan data adalah : e. Analisa dan Interpretasi
a.Administrator Pelabuhan (PT. Pelindo III Tahapan ini terdiri dari analisa dan interpretasi
Tanjung Perak Surabaya) atas variabel - variabel output hasil dari simulasi
b.Dinas terkait ( DinasPerhubungan Propinsi model.Hasil yang didapat dari simulasi
Jawa Timur ) selanjutnya di analisis seberapa jauh perubahan
3) Jenis Data suatu variabel terhadap sistem sesuai dengan
Data yang dikumpulkan adalah data - data skenario kebijakan yang dilakukan.
yang dibutuhkan untuk mendukung variabel - f. Kesimpulan dan Saran
variabel yang dipetakan nanti, seperti: jumlah Dengan dasar analisa hasil simulasi terhadap
kedatangan kapal, proses bongkar muat, daya model, dapat diambil kesimpulan dengan
tampung dermaga, dan fasilitas pendukung menjawab poin - poin yang sudah dirumuskan
pelabuhan. dalam tujuan dan saran diberikan untuk
d. Pembuatan Model Sistem Dinamik pengembangan penelitian selanjutnya.
Pendekatan sistem dinamik digunakan untuk .
menyelesaikan masalah dalam penelitian ini.
Variabel - variabel pembangun model yang 2. HASIL DAN PEMBAHASAN
cukup banyak dalam sistem serta kompleksitas Diagram Sebab Akibat (Causal Loop Diagram)
sistem menjadi salah satu pertimbangan utama Variabel - variabel yang sudah teridentifikasi
pemilihan metode ini. Sistem dinamik mampu pada objek amatan yaitu pelabuhan Tanjung Perak
untuk mengenali variabel - variabel pendukung Surabaya kemudian disusun ke dalam diagram
dalam suatu sistem, keterkaitan hubungan antar sebab akibat (causal loop diagram). Diagram sebab
variabel tersebut dan mampu untuk akibat ini disusun secara global dan menjelaskan
menunjukkan pengaruh keterkaitan hubungan hubungan antara variabel – variabel beserta
perilaku variabel satu terhadap variabel lain interaksinya yang ada pada objek amatan yaitu
dalam sistem serta secara keseluruhan pengaruh terminal peti kemas pelabuhan Tanjung Perak.
suatu variabel pada model.

36
JEMIS VOL. 2 NO. 1 TAHUN 2014 ISSN 2338-3925

Gambar 1. Causal loop diagram secara global

Berdasarkan causal loop diagram pada Dengan meningkatnya „Kapasitas Dermaga‟maka


Gambar 1, dalam penelitian ini diambil 2 model „Pertumbuhan Ekonomi Pelabuhan‟ pun memiliki
causal loop tertutup untuk selanjutnya dianalisis potensi untuk meningkat.
hingga menemukan salah satu skenario optimal.
Pertumbuhan
+ Ekonomi Pelabuhan
Kapasitas
Dermaga

+ + +
Jumlah Devisa/Laba Biaya Operasional
Kedatangan/Keberangkatan +
Kapal

Volume +
Ekspor/Impor
+ Pajak/Retribusi
Pertumbuhan
+
Ekonomi Pelabuhan

Gambar 2. Causal loop 1 Gambar 3.Causal loop 2


Peningkatkan „Pertumbuhan Ekonomi Peningkatan „Pertumbuhan Ekonomi
Pelabuhan‟, dipengaruhi oleh seberapa banyak Pelabuhan‟ dipengaruhi oleh seberapa besar
aktifitas bongkar muat kapal dan banyaknya kapal „Devisa/Laba‟ yang diperoleh. Dimana besarnya
yang memilih pelabuhan Tanjung Perak. Dan „Devisa/Laba‟ tergantung dari aktifitas bongkar
tentunya hal ini dipengaruhi juga oleh seberapa muat komoditi ekspor/impor yang dipengaruhi oleh
besar „Kapasitas Dermaga‟pelabuhan tersebut. „Volume Ekspor/Impor‟, semakin besar „Volume

37
JEMIS VOL. 2 NO. 1 TAHUN 2014 ISSN 2338-3925

Ekspor/Impor‟ maka semakin besar pula „Devisa/ Jumlah kedatangan dan keberangkatan
Laba‟ yang diperoleh. kapal tiap tahun diprediksi mengalami kenaikan
Di sisi lain dengan adanya peningkatan sehingga berpengaruh terhadap semakin tingginya
„Pertumbuhan Ekonomi Pelabuhan‟ maka akan frekuensi kedatangan atau keberangkatan kapal. Hal
meningkatkan „Biaya Operasional‟ pelabuhan‟ itu akan berdampak pada kenaikan pertumbuhan
karena kegiatan operasional bongkar muat semakin ekonomi dari waktu ke waktu. Untuk memicu
tinggi. Dengan meningkatnya „Biaya Operasional‟ peningkatan jumlah kedatangan atau keberangkatan
maka pihak pengelola membutuhkan anggaran kapal maka kapasitas dermaga perlu ditingkatkan
operasional yang semakin besar pula, dan untuk agar tidak terjadi antrian yang panjang pada proses
meningkatkan anggaran operasional salah satu bongkar muat barang di pelabuhan jika terjadi
caranya dengan meningkatkan tarif „Pajak/ kedatangan atau keberangkatan kapal dalam
Retribusi‟ yang masih dalam taraf wajar. frekuensi yang tinggi.
Peningkatan kapasitas dermaga memang
Stock and Flow memerlukan penambahan sumber daya, seperti: luas
Berdasarkan diagram causal loop 1 dengan lahan untuk dermaga yang semakin luas, biaya
menggunakan software Vensim dihasilkan stock and investasi pembangunan yang cukup besar, sampai
flow seperti pada gambar 4. dengan kebutuhan sumber daya manusia yang
tentunya semakin meningkat. Peningkatan kapasitas
Pertumbuha dermaga bisa dianggap juga sebagai investasi
n Ekonomi jangka panjang, dampaknya akan positif terhadap
Pelabuhan
Jumlah Kapasitas pertumbuhan ekonomi dalam tahun – tahun yang
Kedatangan/Keberangkatan Dermaga
Kapal akan datang. Berdasarkan diagram causal loop 2
dengan menggunakan software Vensim dihasilkan
stock and flow seperti pada Gambar 6.

Pertumbuha
n Ekonomi
Gambar 4. Stock and flow 1 Pelabuhan Biaya Operasional
Devisa/Laba

Data jumlah kedatangan dan keberangkatan


kapal di pelabuhan peti kemas Tanjung Perak
Surabaya dimasukkan ke dalam model. Semakin
besar jumlah kapal yang datang dan berangkat
maka akan menaikkan petumbuhan ekonomi Volume
Ekspor/Impor
pelabuhan. Besar kecilnya pertumbuhan ekonomi Pajak/Retribusi
pelabuhan berpengaruh terhadap kapasitas dermaga
yang diperlukan. Pertumbuhan ekonomi pelabuhan Gambar 6. Stock and Flow 2
yang tinggi membutuhkan kapasitas dermaga yang
semakin besar agar proses bongkar muat kapal di Dengan adanya kenaikan jumlah
pelabuhan tidak membutuhkan waktu yang lama. kedatangan atau keberangkatan kapal maka akan
Selanjutnya dilakukan simulasi selama 120 bulan terjadi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
dan diperoleh grafik seperti ditunjukkan pada ekonomi akan meningkatkan frekuensi aktivitas –
Gambar 5. aktivitas yang ada di pelabuhan, sehingga secara
otomatis akan meningkatkan biaya operasional
pelabuhan. Peningkatan biaya operasional tentunya
harus diimbangi dengan peningkatan pemasukan
bagi pelabuhan yang bisa diperoleh dari besarnya
pajak/retribusi. Tarif pajak/retribusi yang tinggi
akan meningkatkan pemasukan bagi pelabuhan tapi
tidak menguntungkan bagi pelaku bisnis dan
nantinya akan berdampak pada peningkatan biaya
transportasi dan logistik yang ditanggung oleh
pelaku bisnis dan hal itu tidak akan mampu memicu
pertumbuhan ekonomi pelabuhan. Sebaliknya, jika
tarif/pajak retribusi terlalu rendah, maka
dikhawatirkan tidak akan mampu menutupi biaya
operasional pelabuhan sehingga akan berdampak
Gambar 5. Hasil simulasi stock and flow 1 Selama pada kualitas pelayan pelabuhan yang rendah.
120 bulan

38
JEMIS VOL. 2 NO. 1 TAHUN 2014 ISSN 2338-3925

Selanjutnya dilakukan simulasi selama 120 bulan maka akan berdampak pada semakin tingginya
dan diperoleh grafik seperti ditunjukkan pada tingkat pertumbuhan ekonomi pelabuhan.
Gambar 6. 2. Semakin tingginya pertumbuhan ekonomi
pelabuhan mengakibatkan semakin padatnya
lalu lintas di pelabuhan dan membutuhkan
peningkatan kapasitas dermaga.
3. Pertumbuhan ekonomi pelabuhan juga
dipengaruhi oleh meningkatnya devisa atau laba
yang diperoleh dari semakin meningkatnya
volume ekspor atau impor yang menggunakan
media transportasi laut lewat pelabuhan.
4. Semakin tingginya pertumbuhan ekonomi
pelabuhan juga berdampak pada semakin
meningkatnya biaya operasional pelabuhan,
yang akan berdampak pula terhadap tarif pajak
Gambar 7. Hasil simulasi stock and flow 2 selama atau retribusi yang diberlakukan kepada pelaku
120 bulan bisnis pengguna pelabuhan.
5. Tarif pajak atau retribusi yang optimal perlu
Tarif pajak/retribusi yang menguntungkan dipertimbangkan agar bisa memberikan
kedua pihak, yaitu pihak pengelola pelabuhan dan keutungan bagi kedua pihak, yaitu pengguna
pihak pengguna pelabuhan mampu mendorong pelabuhan dan juga pihak pengelola pelabuhan,
volume ekspor/impor. Dengan adanya penyesuaian hal ini agar mendorong terjadinya pertumbuhan
tarif retribusi/pajak yang menguntungkan pihak ekonomi pelabuhan.
pengguna pelabuhan dan pihak pengelola, maka 6. Skenario kebijakan yang layak untuk dilakukan
diharapkan akan mampu mendorong kenaikan agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi
volume ekspor/impor. Meskipun di sisi lain, adalah menaikkan kapasitas dermaga dan
peningkatan volume ekspor/impor harus diimbangi penyesuaian tarif atau retribusi.
dengan peningkatan kapasitas pelabuhan dan sarana
prasarana yang lainya. Kenaikan volume Saran yang dapat diajukan untuk penelitian
ekspor/impor akan berdampak positif terhadap selanjutnya adalah sebagai berikut:
kenaikan devisa negara. Pada negara maju dengan 1. Penelitian ini dapat diperluas dengan objek
pengelolaan pelabuhan yang cukup baik, kegiatan bukan hanya pada lingkup kegiatan
ekspor/impor melalui pelabuhan mampu ekspor/impor pada terminal peti kemas tetapi
menyumbangkan devisa/laba yang cukup besar bagi juga bisa diperluas dengan memasukkan lingkup
negara. Dan tentunya semakin besar devisa/laba aktivitas pelabuhan pada terminal yang lainnya.
yang dimiliki oleh suatu negara maka negara 2. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
tersebut juga semakin baik tingkat melibatkan beberapa pelabuhan yang ada
perekonomiannya.. Indonesia bukan hanya pelabuhan Tanjung
Pihak pelabuhan selaku pengelola bisa Perak saja, sehingga diharapkan hasilnya lebih
menerapkan suatu skenario kebijakan dengan tujuan representatif dengan kondisi yang ada
agar pertumbuhan ekonomi pelabuhan meningkat
positif. Berdasarkan analisis pada simulasi yang
telah dilakukan, maka skenario kebijakan yang bisa
diterapkan yaitu: meningkatkan kapasitas dermaga 4. DAFTAR PUSTAKA
dan perubahan pajak/retribusi. Dua faktor tersebut
dipilih karena dua faktor tersebut merupakan faktor [1] Biro Riset LM FEUI. 2009, Trend
yang bisa dikendalikan oleh pihak pelabuhan selaku Perkembangan Pengelolaan Pelabuhan Dunia
pengelola utama pelabuhan. dan Implikasinya Bagi BUMN Pelabuhan di
Indonesia, Jakarta
3. KESIMPULAN [2] Chang, W. H. 1974, Forecasting The
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini Imported/Export Cargoes Demand Split and
adalah sebagai berikut: The Throughput of Tainhjkchung Port,
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi pelabuhan Master thesis, National Taiwan University,
dipengaruhi oleh jumlah kedatangan atau Taiwan.
keberangkatan kapal, semakin tinggi jumlah
kapal yang datang dan berangkat dari pelabuhan, [3] Chang, W.H. 2008, “A System Dynamic
Based DSS for Sustainable Coral Reef

39
JEMIS VOL. 2 NO. 1 TAHUN 2014 ISSN 2338-3925

Management in Kenting Coastal Zone, [13] Pelabuhan Indonesia. 2000, Pelayaran dan
Taiwan”, Ecological modelling Vol. 211: Perkapalan (Referensi Kepelabuhan Seri 1),
153–168 PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

[4] Cheng, Ling. 1990, “Application of the [14] Raux, C. 2003, A System Dynamics Model
system dynamics method in the study of for The Urban Travel System, Association for
regional water resources protection”, European Transport.
Proceedings of the Beijing Symposium, [15] Spohrer, G.A dan Kmak, T.R. 1984,
October 1990. IAHS Publ. no.197 “Qualitative Analysis Used in Evaluating
[5] Chou, C.C., Chu, C.W. dan Liang, G.S. Alternative Plant Location Scenarios”,
2003a, “Comparison of Two Models for Port Industrial Engineering 52–56.
Choice”, Journal of Maritime Quarterly, Vol. [16] Stevenson, W.J. 1993, Production/
12: 45-61 Operation Management, Richard D. Irwin
[6] Chou, C.C., Chu, C.W. dan Liang, G. S. Inc., Illinois.
2003b, “A Transportation Demand Split [17] Tompkins, J.A dan White, J.A. 1984,
Model for International Ports in Taiwan Facilities Planning, John Wiley & Sons
Area”, Journal of Eastern Asia Social Company, New York.
Transportation Studies, Vol. 5: 625-637.
[18] Wan, G.C. 1980, A Transportation Demand
[7] Chou, C.C. 2007, “A Fuzzy MCDM Method Split Model for International Port in Taiwan
for Solving Marine Transshipment Container Area, Master Thesis, National Chiao-Tung
Port Selection Problems”, Applied University, Taiwan.
Mathematics and Computation Vol. 186: 435
- 444. [19] Yang, Z. 1995, “Stackerlberg Equilibrium
Analysis of Container Cargo Behavior”,
[8] Dahlberg, M.D dan May, J.H. 1980. Journal of the Eastern Asia Society for
“Linear Programming for Sitting of Energy Transportation Studies, Vol. 1: 249-261.
Facilities”, Journal of Energy Engineering 5–
14. [20] Yang, Z. 1996. “An Application of
Stackerlberg Problem to International
[9] Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Container Movement”, Proceeding of the 1st
Profil Transportasi Laut, http:// JSPS-NUS Seminar on Integrated
transportasi. bappenas.go.id/ index.php? Engineering, pp: 125-134.
option=com_content&view=article&id=126
&Itemid=77, diakses 5 Februari 2011 [21] Yang, Z. 1998. Research on The Strategy of
Developing Container Terminals, Doctoral
[10] Kusuma, Ivan Hadi Perdana. 2007. Studi Thesis, Kobe University.
Pola Perencanaan Pengembangan Terminal
Peti Kemas di Tanjung Perak Surabaya, [22] Yang, Z. 1999, “Analysis of Container Port
Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Policy By The Reaction of An Equilibrium
Nopember, Surabaya. Shipping Market”, International Journal of
Maritime Policy and Management, Vol. 26:
[11] Kramadibrata, Soedjono. 1985, 369-381.
Perencanaan Pelabuhan, Ganeca Exact,
Bandung. [23] Zong-Hwa Consultant Co. 1978,
Forecasting The Volumes of Cargoes and
[12] Pelabuhan Indonesia. 1999. Perencanaan The Ship-Berth Demand of Keelung Port,
Perancangan dan Pembangunan Pelabuhan Project Report.
(Referensi Kepelabuhan Seri IV), PT.
Pelabuhan Indonesia (Persero ).

40

You might also like