You are on page 1of 11

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

KORELASI ANTARA TEKANAN DARAH DAN INDEKS MASSA


VENTRIKEL KIRI (LEFT VENTRICULAR MASS INDEX) PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO

1
Asdiana Nur
2
Fransiska Lintong
3
Maya Moningka

1
Kandidat Skripsi Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2,3
Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : asdiananur11_100@yahoo.com

Abstract: Left ventricular hypertrophy (LVH) is target organ damage of cardiac with high
prevalence in patients with hypertension. Increase of left ventricular mass was caused by
increase in wall thickness as compensatory mechanism to minimize wall stress in response to
elevated blood pressure. Left Ventricular Mass Index (LVMI) is one of echocardiography
parameters used to diagnose LVH. The purpose of this study is to know the correlation
between blood pressure and LVMI in patients with hypertension. A cross sectional study was
performed at Cardiac Vascular and Brain Centre/ Central General Hospital of Prof. Dr. R. D
Kandou. Sample was determined with consecutive sampling. Blood pressure of subjects were
measurement and LVMI were taken from medical record. Data were analyzed used SPSS 21.
Fifty one subjects, including 34 subjects with adequate blood pressure control and 17 subjects
with inadequate blood pressure control are enrolled with ≥60 years old and men (64.7%)
mostly found in this study. Pearson Correlation Test found a positive and significant
correlation between systolic blood pressure and LVMI (r=0.488;p<0.05) while Spearman
Correlation Test found a positive but not significant correlation between diastolic blood
pressure and LVMI (r=0.226;p>0.05). In conclusion, there is a positive correlation between
blood pressure and LVMI in patients with hypertension but a significant correlation was just
found between systolic blood pressure and LVMI.
Keywords: hypertension, Left ventricular hypertrophy (LVH), blood pressure,
echocardiography, left ventricular mass index (LVMI)

Abstrak: Hipertrofi ventrikel kiri (Left Ventricular Hypertrophy= LVH) merupakan


kerusakan target organ jantung dengan prevalensi yang tinggi pada penderita hipertensi.
Peningkatan massa ventrikel kiri disebabkan oleh penebalan dinding ventrikel kiri sebagai
mekanisme kompensasi untuk meminimalkan tegangan dinding akibat respon terhadap
peningkatan tekanan darah. Indeks massa ventrikel kiri (Left Ventricular Mass Index= LVMI)
merupakan salah satu parameter ekokardiografi yang digunakan dalam mendiagnosa LVH.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara tekanan darah dan LVMI pada
penderita hipertensi. Penelitian dengan desain potong lintang dilakukan di instalasi pusat
jantung dan pembuluh darah RSUP Prof Dr. R. D. Kandou. Sampel ditentukan secara
consecutive sampling. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada subyek penelitian dan LVMI
diperoleh dari rekam medik. Data dianalisa menggunakan SPSS 21. Sebanyak 51 subyek
penelitian, termasuk 34 subyek dengan hipertensi terkontrol dan 17 subyek dengan hipertensi
tidak terkontrol, terdaftar pada penelitian ini dengan usia ≥60 tahun (39,2%) dan pria (64,7%)
100
Nur, Lintong, Moningka: Korelasi antara tekanan darah...

paling banyak ditemukan. Uji Korelasi Pearson menemukan tekanan darah sistolik
mempunyai korelasi positif dan signifikan dengan LVMI (r=0,488;p<0,05) sedangkan uji
Korelasi Spearman menemukan korelasi yang positif namun tidak signifikan antara tekanan
darah diastolik dan LVMI (r=0,226;p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat
korelasi positif antara tekanan darah dan LVMI pada penderita hipertensi, namun hubungan
yang signifikan hanya ditemukan antara tekanan darah sistolik dan LVMI.
Kata Kunci : hipertensi, hipertrofi ventrikel kiri, tekanan darah, ekokardiografi, indeks massa
ventrikel kiri

Hipertensi sampai saat ini merupakan salah kerusakan target organ jantung dengan
satu tantangan masalah kesehatan yang prevalensi kejadian yang tinggi ditemukan
dihadapi oleh tenaga kesehatan di seluruh pada penderita hipertensi.4 Prevalensi LVH
dunia. Hipertensi telah diidentifikasi tidak hanya meningkat pada penderita
menjadi faktor risiko penyebab sekitar 50% hipertensi yang tidak mendapatkan terapi,
kematian global akibat penyakit namun juga pada penderita hipertensi
kardiovaskular dan 7% dari semua dengan kontrol tekanan darah yang tidak
disabilitas.1 Hipertensi sering kali disebut adekuat.5
sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), Hipertrofi ventrikel kiri (LVH)
karena termasuk penyakit yang mematikan didefinisikan sebagai peningkatan massa
tanpa didahului dengan gejala-gejala yang ventrikel kiri yang dapat disebabkan oleh
dirasakan penderita. penebalan dinding ventrikel kiri,
Menurut laporan American Heart peningkatan volume ventrikel kiri, atau
Association (AHA), pada tahun 2013 keduanya. Hipertrofi ventrikel kiri (LVH)
dilaporkan 77,9 juta (1 dari tiap 3 orang) akibat hipertensi biasanya ditandai dengan
dewasa menderita hipertensi dengan 47,5% penebalan dinding ventrikel dengan atau
tidak terkontrol. Pada tahun 2030, tanpa peningkatan volume ventrikel. Pada
diproyeksikan sekitar 27 juta penduduk keadaan hipertensi, terjadi peningkatan
dunia menderita hipertensi, dimana terjadi tekanan darah di arteri yang mengakibatkan
peningkatan prevalensi sebesar 9,9% dari ventrikel harus menghasilkan cukup
tahun 2010.2 tekanan untuk dapat melebihi tekanan
Di Indonesia, berdasarkan hasil darah di arteri tersebut. Akibatnya, terjadi
pengukuran pada usia ≥ 18 tahun, angka peningkatan beban kerja jantung
penderita hipertensi mencapai 25,8% pada (afterload). Sesuai dengan hukum LaPlace
2013 dengan Sulawesi Utara memiliki yang menyatakan bahwa beban pada semua
prevalensi sebesar 27,1%. Meskipun bagian otot jantung= (tekananXjari-jari)/
prevalensi hipertensi di Indonesia tergolong (2Xtebal dinding), maka tekanan dinding
tinggi, menurut Riset Kesehatan Dasar ventrikel yang meningkat akan berdampak
(RISKESDAS) 2013, hanya sekitar 9,4% pada peningkatan tegangan dinding (stres
yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan.3 dinding). Untuk mengurangi tegangan
Hipertensi berhubungan dengan dinding ini, maka terjadi peningkatan
peningkatan morbiditas dan mortalitas ketebalan dinding jantung.6,7 Jadi,
kardiovaskular. Kerusakan target organ penebalan dinding ventrikel kiri terjadi
seperti hipertrofi ventrikel kiri (Left sebagai mekanisme kompensasi untuk
Ventricular Hypertrophy= LVH), meminimalkan tegangan dinding akibat
mikroalbuminuria, dan penebalan media respon terhadap peningkatan tekanan
intima karotis dapat dideteksi secara dini darah.8
pada penderita hipertensi sebelum Evaluasi LVH pada penderita
terjadinya kejadian klinis yang nyata. hipertensi sangat penting karena adanya
Hipertrofi ventrikel kiri (LVH) merupakan LVH akan memengaruhi strategi dan
101
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

pedoman terapi yang diberikan9 terkait diabetes melitus, penyakit ginjal kronik,
dengan peningkatan risiko dua hingga penyakit katup jantung, koarktasio aorta,
empat kali terhadap morbiditas dan dan dilatasi ventrikel (LVIDd > 56 mm)
mortalitas kardiovaskular dibandingkan dikeluarkan dari penelitian. Rumus yang
dengan penderita hipertensi yang memiliki digunakan untuk menentukan besar sampel
massa ventrikel kiri yang normal.10 minimal adalah dengan menggunakan
Ekokardiografi merupakan baku rumus korelasi. Besar sampel minimal yang
emas (gold standard) dalam mengevaluasi diperlukan adalah sebanyak 28 sampel.
massa ventrikel kiri karena memiliki Penelitian in menggunakan desain
sensitivitas dan spesifitas yang tinggi penelitian potong lintang. Pengukuran
sehingga dapat mendeteksi LVH secara tekanan darah dilakukan pada subyek
dini.9,11 Ekokardiografi digunakan untuk penelitian kemudian data mengenai LVMI
menilai massa ventrikel kiri (Left diambil dari rekam medik. Variabel
Ventricular Mass= LVM) kemudian penelitian adalah tekanan darah dan LVMI.
disesuaikan terhadap luas permukaan tubuh Berdasarkan hasil pengukuran tekanan
(Body Surface Area= BSA) untuk darah, maka subyek penelitian akan
mendapatkan indeks massa ventrikel kiri dikelompokkan menjadi dua kelompok,
(Left Ventricular Mass Index= LVMI). yaitu subyek dengan hipertensi terkontrol
Indeks massa ventrikel kiri (LVMI) bila didapatkan tekanan darah sistolik <140
merupakan salah satu parameter mmHg atau tekanan darah diastolik
ekokardiografi yang digunakan dalam <90mmHg dan subyek dengan hipertensi
mendiagnosa LVH berdasarkan pedoman tidak terkontrol bila didapatkan tekanan
yang dikeluarkan oleh American Society of darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan
Echocardiography (ASE) dan European darah diastolik ≥90 mmHg. Untuk
Association of Echocardiography (EAE). mengetahui proporsi kejadian LVH pada
Nilai cut-offs untuk LVH adalah >115 g/ subyek penelitian, maka digunakan nilai
m2 untuk pria dan >95 g/ m2 untuk cut-offs untuk LVH, yaitu LVMI >95 g/m2
wanita.12 pada wanita dan >115 g/m2 pada pria.7
Berdasarkan latar belakang tersebut, Berdasarkan derajatnya, LVH juga dapat
maka peneliti bermaksud untuk melakukan dikategorikan sebagai LVH derajat ringan
penelitian mengenai korelasi antara tekanan (LVMI= 96-108 untuk wanita; LVMI=
darah dan LVMI pada penderita hipertensi 116-131 untuk pria), derajat sedang
di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. (LVMI= 109-121 untuk wanita; LVMI=
132-148 untuk pria), dan berat (LVMI=
METODE PENELITIAN ≥122 untuk wanita; LVMI= ≥149 untuk
Penelitian ini dilakukan di instalasi pria). Ketebalan dinding relatif (Relative
pusat jantung-pembuluh darah dan otak Wall Thickness= RWT) juga dihitung untuk
terpadu (CVBC) RSUP Prof. Dr. R. D. mengetahui penebalan dinding relatif
Kandou Manado pada bulan November- terhadap volume ventrikel. Ketebalan
Desember 2014. Sampel adalah seluruh dinding relatif (RWT) diperoleh dari
penderita hipertensi yang memenuhi perbandingan antara (2 X LVIDd) dan
kriteria inklusi, yaitu usia ≥ 30 tahun dan PWTd.11 Seperti LVMI, LVIDd (Left
telah dilakukan pemeriksaan ventricular internal dimension end-
ekokardiografi. Sampel yang bersedia diastolic) dan PWTd (posterior wall
menjadi subyek penelitian kemudian thickness end-diastolic) diperoleh dari
menandatangani informed consent. rekam medik subyek penelitian.
Pengambilan sampel dilakukan dengan Pengolahan data meliputi editing,
teknik consecutive sampling. Penderita coding, processing, dan cleaning. Analisa
hipertensi yang mempunyai penyakit data hasil penelitian menggunakan program
102
Nur, Lintong, Moningka: Korelasi antara tekanan darah...

SPSS 21 yang disajikan secara univariat Rerata usia subyek penelitian pada
(deskriptif) untuk mengetahui distribusi hipertensi terkontrol adalah 53,4 ± 10,0
frekuensi subyek penelitian menurut tahun dan meningkat pada subyek
karakteristik dasar, tekanan darah, penelitian dengan hipertensi tidak
parameter ekokardiografi, dan kejadian terkontrol, yaitu 65,5 ± 13,3 tahun. Nilai
LVH. Analisa bivariat dengan uji korelasi indeks massa tubuh (IMT) menunjukkan
digunakan untuk mengetahui korelasi bahwa rerata subyek penelitian termasuk
antara tekanan darah dan LVMI. Selain uji dalam kriteria obesitas untuk kedua
korelasi, terdapat beberapa jenis analisa kelompok (Tabel 4).
bivariat yang juga digunakan pada
penelitian ini seperti uji t-independen, uji Tabel 3. Distribusi Frekuensi Subyek
ANOVA, dan uji Kruskal Wallis. Analisa Penelitian Berdasarkan Usia
multivariat dengan uji Multiple Linear Variabel n % Frekuensi
Regression digunakan untuk mengetahui Usia
pengaruh tekanan darah secara bersama- 30-39 3 5,9
sama dari beberapa faktor yang 40-49 10 19,6
berpengaruh terhadap LVMI. Analisa 50-59 18 35,3
≥60 20 39,2
bivariat dan multivariat dianggap bermakna
bila didapatkan nilai p<0,05.
Tabel 4. Karakteristik Dasar Subyek Penelitian
HASIL PENELITIAN Variabel Hipertensi Hipertensi
terkontrol tidak
Terdapat 51 penderita hipertensi yang
terkontrol
memenuhi kriteria inklusi awal, termasuk
Usia (tahun) 53,4 ± 10,0 65,5 ± 13,3
34 subyek dengan hipertensi terkontrol dan Pria/ wanita 21/ 13 12/ 5
17 subyek dengan hipertensi tidak Berat badan 65,3 ± 9,6 68,7 ± 16,5
terkontrol. Sebagian besar subyek adalah (kg)
pria (64,7%) dengan kategori usia ≥60 Tinggi badan 159,9 ± 6,6 158,1 ± 9,3
tahun adalah yang terbanyak (39,2%). (cm)
Body surface 1,7 ± 0,1 1,7 ± 0,2
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subyek area (m2)
Penelitian Berdasarkan Kontrol Tekanan Darah IMT(kg/ m2) 40,8 ± 6,0 43,3 ± 9,1
Variabel N %Frekuensi
Hipertensi terkontrol 34 66,7 Tabel 5. Karakteristik Tekanan Darah Subyek
Hipertensi tidak 17 33,3 Penelitian
terkontrol Variabel Rerata Standar
Total 51 100 Deviasi
Tekanan Darah 133,57 9,3
Sistolik
Tekanan Darah 84,4 4,9
Diastolik
Rerata tekanan darah pada subyek
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Subyek penelitian adalah 133,5 ± 9,3 mmHg untuk
Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin tekanan darah sistolik dan 84,4 ± 4,9
Jenis kelamin N %Frekuensi mmHg untuk tekanan darah diastolik
Pria 33 64,7 (Tabel 5). Hal ini menunjukkan rata-rata
Wanita 18 35,3 subyek penelitian berada pada kriteria
Total 51 100 hipertensi terkontrol.

103
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Terdapat perbedaan LVM maupun


LVMI antara pria dan wanita untuk
masing-masing kelompok (Tabel 6),
namun perbedaan nilai RWT antara pria
dan wanita hanya ditemukan pada
kelompok hipertensi tidak terkontrol
(Tabel 7).

Tabel 6. Karakteristik Parameter


Ekokardiografi Subyek Penelitian
Variabel Hipertensi Hipertensi
terkontrol tidak
terkontrol
LVM (gram) 157,7±42,4 202,3±62,3
Pria 175,6±41,8 220,2±68,2
Wanita 133,7±31,0 173,0±60,9 Gambar 1. Distribusi Frekuensi LVH
2
LVMI (g/ m ) 93,5 ± 21,9 118,5±30,4
Berdasarkan Kontrol Tekanan Darah
Pria 100,8±19,9 126,6±34,3
Wanita 83,9 ± 20,6 108,8±32,1

Tabel 7. Karakteristik Nilai RWT Subyek


Penelitian
Variabel Hipertensi Hipertensi
terkontrol tidak
terkontrol
RWT
Pria 0,4 ± 0,1 0,4 ± 0,1 (a)
Wanita 0,4 ± 0,1 0,6 ± 0,1

Tabel 8. Distribusi Frekuensi LVH


Berdasarkan Kontrol Tekanan Darah
Kontrol Tekanan Darah
Kejadian
LVH Hipertensi Hipertensi Tidak
Terkontrol Terkontrol
LVH (-) 27 6
(b)
LVH (+) 7 11 Gambar 2. Proporsi LVH pada Subyek
Penelitian, (a) Berdasarkan Kejadian LVH,
(b) Berdasarkan Derajat LVH
18 subyek penelitian mengalami Dilakukan uji t-independen untuk
LVH (Tabel 8) dan lebih banyak terjadi mengetahui perbedaan LVMI pada
pada subyek penelitian dengan hipertensi masing-masing kelompok subyek (Tabel
yang tidak terkontrol (Gambar 1). Dari 8). Diperoleh hasil signifikan (p=0,001)
35,29% subyek penelitian yang mengalami yang menunjukkan bahwa terdapat
LVH, 33,33% mengalami LVH derajat perbedaan rerata LVMI yang signifikan
ringan, 27,78% derajat sedang, dan 38,89% antara subyek penelitian dengan
derajat berat (Gambar 2). hipertensi terkontrol dan tidak terkontrol.

104
Nur, Lintong, Moningka: Korelasi antara tekanan darah...

Tabel 8. Analisa Perbedaan Rerata Nilai


LVMI pada Hipertensi Terkontrol dan Tidak
Terkontrol
LVMI Rerata P
Hipertensi
Terkontrol 93,5
Hipertensi 0,001
Tidak 118,5
Terkontrol

Uji ANOVA dengan koreksi


Bonferroni dan Tukey terhadap derajat (a)
LVH (Negatif, LVH Ringan, LVH
Sedang, dan LVH Berat) pada rerata
tekanan darah sistolik menunjukkan
adanya perbedaan tekanan darah sistolik
yang signifikan antara derajat LVH
(p=0,0005), dengan kelompok yang
berbeda signifikan adalah antara LVH
negatif dengan derajat LVH berat
(p=0,0005), namun tidak signifikan
antara kelompok lainnya (Tabel 9).
Berbeda dengan tekanan darah sistolik,
tekanan darah diastolik tidak (b)
menunjukkan perbedaan yang signifikan
antar derajat LVH ketika dianalisa Gambar 3. Hubungan antara Rerata
dengan uji Kruskal Wallis (p=0,054). Tekanan Darah dengan Derajat LVH; (a)
Rerata Tekanan Darah Sistolik (b) Rerata
Tabel 9. Analisa Perbedaan Rerata Tekanan Tekanan Darah Diastolik
Darah Sistolik dengan Derajat LVH
Derajat LVH Rerata ± SD P Pada uji korelasi (Tabel 10), terlihat
Negatif 130,2 ± 8,7 bahwa terdapat korelasi positif antara
Ringan 136,3 ± 6,1 0,520* tekanan darah dan LVMI (r=0,488 untuk
Sedang 135,2 ± 5,4 1,000*
tekanan darah sistolik; r=0,226 untuk
Berat 145,7 ± 5,2 0,0005*
tekanan darah diastolik). Artinya, bila
Ket. : *dibandingkan dengan LVH negatif
terjadi peningkatan tekanan darah, maka
Hasil pengukuran tekanan darah akan diikuti oleh peningkatan LVMI.
menunjukkan tidak ada hubungan yang Meskipun tekanan darah sistolik dan
linier antara rerata tekanan darah dengan diastolik mempunyai korelasi positif
derajat LVH (Gambar 3). terhadap LVMI, hanya tekanan darah
sistolik yang memiliki hubungan yang
signifikan terhadap LVMI (p=0,0001).
Hubungan yang signifikan antara tekanan
darah sistolik dan LVMI menunjukkan
bahwa peningkatan LVMI dapat
dihubungkan dengan adanya peningkatan
tekanan darah sistolik sedangkan tidak
adanya hubungan yang signifikan antara
tekanan darah diastolik dan LVMI
105
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

menunjukkan bahwa peningkatan LVMI Variabel Koefisien P R2


tidak terjadi karena adanya peningkatan TD Sistolik 0,516 0,001
tekanan darah diastolik. Usia -0,118 0,481 0,314
IMT 0,234 0,045
Tabel 10. Analisa Korelasi antara Tekanan
Darah dan LVMI
Variabel R P Jika digambarkan distribusi subyek
Tekanan darah penelitian berdasarkan kontrol tekanan
sistolik darah dan derajat LVH, terlihat bahwa
LVMI 0,488 0,0001* subyek penelitian dengan hipertensi
Tekanan darah terkontrol sebagian besar tidak mengalami
diastolik LVH sedangkan LVH derajat berat dialami
LVMI 0,226 0,110** oleh subyek dengan hipertensi tidak
Ket. *Uji korelasi pearson, **Uji korelasi terkontrol (Gambar 5). Analisa uji
spearman kolmogorov-smirnov terhadap hubungan
antara kontrol tekanan darah dengan derajat
Korelasi antara tekanan darah LVH (Tabel 12) menunjukkan hubungan
sistolik dan LVMI juga dapat ditunjukkan yang signifikan (p=0,024).
dengan garis regresi yang mempunyai slope
yang cukup miring dengan arah ke kanan
atas yang menunjukkan adanya korelasi
positif antara tekanan darah sistolik dan
LVMI dengan hubungan yang signifikan.

Gambar 5. Distribusi Derajat LVH


Berdasarkan Tekanan Darah

Tabel 12. Analisa Hubungan Kontrol


Gambar 4. Scatter plot antara Tekanan Tekanan Darah dengan Derajat LVH
Darah Sistolik dan LVMI Kontrol tekanan P
darah
Pada uji regresi multivariat bersama Terkontrol
dengan variabel usia dan IMT, tekanan 0,024
tidak terkontrol
darah sistolik tetap menunjukkan hubungan
yang signifikan secara statistik (p=0,001) BAHASAN
dengan hasil nilai R2=0,314. Penelitian ini dilakukan terhadap 51
subyek penelitian yang dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu subyek penelitian dengan
hipertensi terkontrol (tekanan darah sistolik
Tabel 11. Uji Regresi Linear Multivariat
<140 mmHg atau tekanan darah diastolik
106
Nur, Lintong, Moningka: Korelasi antara tekanan darah...

<90 mmHg) dan subyek penelitian dengan dipping).13,14 Penderita hipertensi dapat
hipertensi tidak terkontrol (tekanan darah mempunyai pola sirkadian tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah dipping, yaitu pola tekanan darah dengan
diastolik ≥90 mmHg). Sebanyak 34 subyek adanya penurunan tekanan darah pada
penelitian (66,7%) termasuk dalam malam hari atau pola tekanan darah dengan
kelompok hipertensi terkontrol. Hal ini tidak adanya penurunan tekanan darah pada
dapat disebabkan karena pada penelitian ini malam hari atau tekanan darah yang
sendiri merupakan penelitian berbasis menurun <10% (non dipping). Pickering
rumah sakit dan sebagian besar subyek dkk menyatakan terdapat sekitar 22%
peneltian umumnya berada dalam pasien dengan hipertensi esensial
pengobatan sehingga didapatkan kontrol mempunyai pola tekanan darah
tekanan darah yang baik. nondipping.14 Pada studi kohort yang
Rerata nilai LVM pada pria berbeda dilakukan oleh Dolan dkk pada 14414
dengan wanita, namun tidak ditemukan pasien hipertensi (The Dublin Outcome
perbedaan yang signifikan pada nilai RWT. Study), dilaporkan bahwa tekanan darah
Perbedaan LVM karena jenis kelamin nokturnal merupakan risiko independen
meningkat pada usia remaja dan bertahan terhadap kejadian kardiovaskular.
pada dewasa. Perbedaan karena jenis Penurunan tekanan darah yang kurang pada
kelamin dipertahankan oleh penambahan malam hari (nondipping) akan
simetris ruang jantung dan ketebalan menyebabkan kerusakan target organ yang
dinding sehingga tidak ada perbedaan lebih nyata seperti terjadinya hipertrofi
RWT.7 ventrikel kiri dan penebalan intima
Hipertrofi ventrikel kiri (LVH), karotis.15
salah satu komplikasi target organ dengan Faktor kedua yang dapat
prevalensi yang tinggi pada penderita menjelaskan tejadinya LVH pada penderita
hipertensi, merupakan suatu keadaan pre- hipertensi terkontrol, yaitu adanya faktor
klinis yang memiliki nilai prognostik yang lain di luar faktor hemodinamik, yaitu
bermakna untuk suatu kejadian faktor neurohumoral dan faktor genetik
kardiovaskular. Ekokardiografi merupakan yang berperan dalam patogenesis LVH.
perangkat diagnostik yang sensistif dalam Faktor neurohumoral termasuk angiotensin
mendeteksi LVH dengan LVMI sebagai I, aldosteron, norepinefrin, dan insulin
indikator dalam menentukan kejadian secara independen memberikan efek pada
LVH. Pada penelitian ini ditemukan tekanan arteri sistemik sehingga memicu
sebanyak 18 subyek penelitian (35,29%) hipertrofi dan deposisi matriks. Trophins
mengalami LVH yang terdiri dari 7 subyek tersebut akan menstimulasi produksi
(13,7%) dengan hipertensi terkontrol dan bermacam sitokin dan faktor pertumbuhan
11 subyek (21,6%) dengan hipertensi tidak termasuk faktor pertumbuhan beta, faktor
terkontrol. pertumbuhan fibroblast, dan faktor
Adanya kejadian LVH pada pertumbuhan insulin yang secara langsung
penderita hipertensi terkontrol juga menstimulasi sintesis protein jantung dan
ditemukan oleh Mancia dkk pada PAMELA hipertrofi.10 Faktor genetik dapat
population.5 Patogenesis LVH pada dipertimbangkan sebagai faktor penting
penderita hipertensi terkontrol dapat yang berkontribusi sebesar 20-70%
dijelaskan oleh dua hal. Pertama, LVH terhadap massa ventrikel kiri. Terdapat
yang ditemukan pada penderita hipertensi beberapa gen yang dilaporkan berhubungan
dalam pengobatan dan dengan kontrol dengan massa ventrikel kiri seperti gen G-
tekanan darah yang adekuat, dapat protein beta-3, aldosterone synthase, dan
disebabkan oleh tidak adanya penurunan beta-1 adrenoceptor.16 Tidak adanya
tekanan darah pada malam hari (non hubungan yang linier antara tekanan darah
107
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

dan derajat LVH yang ditemukan pada menunjukkan peningkatan tekanan darah
penelitian dapat mendukung teori adanya akan menyebabkan beban kerja jantung
faktor di luar faktor hemodinamik yang bertambah (afterload) sehingga terjadi
menyebabkan terjadinya LVH pada peningkatan massa ventrikel kiri yang
penderita hipertensi. ditandai dengan penebalan dinding
Pada penelitian ditemukan 33 ventrikel kiri sebagai respon maladaptif
subyek penelitian, termasuk enam subyek terhadap peningkatan tekanan.6,8,10
penelitian dengan hipertensi yang tidak Tidak ditemukan korelasi yang
terkontrol, tidak mengalami LVH. signifikan antara nilai tekanan darah
Penderita hipertensi yang tidak terbukti diastolik dengan nilai LVMI yang
mengalami LVH kemungkinan dapat menunjukkan bahwa peningkatan LVMI
disebabkan karena hipertensi menginduksi bukan disebabkan oleh peningkatan
terjadinya aterosklerosis yang memicu tekanan darah diastolik. Pada populasi
coronary artery disease (CAD) yang dapat umum, peningkatan dari tekanan darah
berakhir dengan gagal jantung tanpa sistolik merupakan faktor penting yang
adanya LVH.17,18 berhubungan dengan risiko kejadian LVH
Setelah dilakukan analisa uji dibandingkan nilai diastolik, sehingga
korelasi antara tekanan darah dan LVMI peningkatan dari tekanan diastolik tidak
(uji korelasi Pearson untuk tekanan darah memberi korelasi yang signifikan seperti
sistolik; uji korelasi Spearman untuk tekanan darah sistolik pada penelitian ini.
tekanan darah diastolik), didapatkan Beberapa peneliti juga menyimpulkan
korelasi positif antara tekanan darah dan bahwa tekanan darah diastolik bukan
LVMI dengan hanya tekanan darah sistolik parameter yang dapat dihubungkan dengan
yang mempunyai hubungan yang signifikan kejadian LVH.21
dengan LVMI (r=0,488 dengan p=0.0001) Berdasarkan kriteria yang diberikan
dibandingkan dengan tekanan darah ASE/ EAE, ditemukan 33,33% subyek
diastolik (r=0,226 dengan p=0,110). mengalami LVH derajat ringan, 27,78%
Chukwuka dkk pada penelitiannya juga derajat sedang, dan 38,89% derajat berat.
mendapatkan bahwa tekanan darah sistolik Analisa uji kolmogorov smirnov
mempunyai korelasi positif dan hubungan mendapatkan hubungan yang signifikan
yang signifikan dengan LVMI (r= 0,42 antara kontrol tekanan darah dengan derajat
dengan p<0,05).19 Tekanan darah sistolik LVH (p=0,024). Hasil penelitian ini sesuai
tetap konsisten memiliki hubungan linier dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang signifikan dengan LVMI (R2=0,360) Alenizi dkk, yang menemukan bahwa
setelah dilakukan multiple linear semakin berat derajat hipertensi dan kontrol
regression dengan faktor-faktor perancu, tekanan darah yang tidak adekuat, maka
yaitu faktor yang juga dapat memengaruhi semakin buruk parameter ekokardiografi
nilai LVMI (usia dan IMT).20 Hasil ini yang dihasilkan.21 Sejalan dengan hasil
menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik penemuan Alenizi dkk, Bertomeu dkk juga
merupakan prediktor independen dari menemukan adanya hubungan derajat LVH
kerusakan target organ jantung yang dinilai dengan kontrol tekanan darah yang
dari LVMI. dikonfirmasi dengan hasil rekaman EKG
Patogenesis LVH pada penderita yang menunjukkan voltase yang lebih
hipertensi sering dikaitkan dengan tinggi pada lead V5 pada penderita
peningkatan beban kerja jantung (afterload) hipertensi dengan kontrol tekanan darah
akibat adanya peningkatan tekanan darah. yang tidak adekuat.22 Meskipun evaluasi
Hal ini sesuai dengan korelasi positif antara LVH yang dilakukan Bertomeu dkk
tekanan darah sistolik dan LVMI yang menggunakan EKG, berbeda dengan
ditemukan pada penelitian ini yang peneliti dan Alenizi yang menggunakan
108
Nur, Lintong, Moningka: Korelasi antara tekanan darah...

ekokardiografi, ketiga hasil penelitian hipertensi, namun hubungan yang


konsisten menunjukkan bahwa kontrol signifikan hanya ditemukan antara tekanan
tekanan darah yang tidak adekuat darah sistolik dan LVMI (r=0,488; p<0,05).
berhubungan dengan derajat LVH yang
terjadi. SARAN
Keterbatasan dari penelitian ini 1. Perlu dilakukan penelitian lebih
adalah penggunaan desain penelitian lanjut secara longitudinal sehingga
potong lintang sehingga tidak dapat dapat menjelaskan secara pasti
menjelaskan secara pasti korelasi antara hubungan antara nilai tekanan darah
tekanan darah dan LVMI. Adanya dengan nilai LVMI.
variabilitas tekanan darah dapat 2. Perlu dilakukan pengukuran
memengaruhi hasil pengukuran tekanan tekanan darah rumah (Home Blood
darah yang hanya dilakukan sekali waktu Pressure Monitoring) untuk
sehingga tidak dapat mendeskripsikan nilai mengatasi kelemahan dan
tekanan darah secara pasti. Populasi keterbatasan pengukuran tekanan
penelitian ini memiliki kontrol tekanan darah di klinik seperti adanya white
darah yang adekuat sehingga dapat coat hypertension ataupun masked
memengaruhi rentang perbedaan LVMI. hypertension.
Terdapat beberapa variabel yang mungkin 3. Perlu dilakukan penelitian
dapat berpengaruh terhadap indeks massa mengenai status tekanan darah
ventrikel kiri namun tidak dapat dikontrol nokturnal (dipping/ non dipping)
seperti lamanya menderita hipertensi, penderita hipertensi untuk dapat
jumlah obat, dosis, golongan, dan waktu menjelaskan kerusakan target organ
pemberian obat yang tidak seragam. yang terjadi pada penderita
Durasi hipertensi pada sebagian hipertensi terkontrol.
besar subyek penelitian sulit untuk
dievaluasi dengan baik dikarenakan
DAFTAR PUSTAKA
umumnya subyek tidak dapat 1. Lim SS., Vos T, Flaxman AD, Danaei G,
mendeskripsikan secara pasti durasi Shibuya K, Adair-Rohani K, et al. A
hipertensi yang diderita. Sebagai tambahan, comparative risk assessment of burden
penggunaan golongan, jumlah obat, dan of disease and injury atrributable to 67
waktu pemberian obat yang dapat berbeda risk factors and risk factor clusters in
untuk masing-masing subyek penelitian. 21 regions, 1990 – 2010 : a systematic
Walaupun tujuan dari penelitian ini tidak analysis for the Global Burden of
untuk mencari efek dari pengobatan Disease Study 2010. Lancet.
hipertensi, tetapi efek antihipertensi yang 2012;380:2224-60.
tidak adekuat dapat memengaruhi hasil 2. Go AS, Mozaffarian D, Roger VL,
Benjamin EJ, Berry JD, Borden WB,
tekanan darah pada sebagian pasien.21
et al. Heart disease and stroke statistics
Penggunaan golongan obat yang berbeda – 2013 update: A report from the
juga dapat memengaruhi nilai LVMI. ACE American Heart Association.
inhibitor merupakan golongan obat Circulation. 2013;127:e6-e245.
antihipertensi yang efektif dalam regresi 3. Badan Pusat Statistik. Laporan hasil riset
LVH sedangkan golongan obat β blocker kesehatan dasar (RISKESDAS).
diketahui memiliki efektivitas yang Jakarta: Departemen Kesehatan
rendah.20 Republik Indonesia; 2013.
4. Shlomai G, Grassi G, Grossman E,
SIMPULAN Mancia G. Assessment of target organ
Terdapat korelasi positif antara damage in the evaluation and follow-up
of hypertensive patients: where do we
tekanan darah dan LVMI pada penderita
109
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

stand?. The Journal of Clinical patterns and target organ damage : a


Hypertension. 2013;10:742-7. review. Can J Cardiol. 2007;23:132-8.
5. Mancia G, Carugo S, Grassi G, 14. Birkenhager AM, Van den Meiracker
Lanzarotti A, Schiavina R, Cesana AH. Causes and consequences of a
G, et al. Prevalence of left ventricular non-dipping blood pressure profile.
hypertrophy in hypertensive patients Neth J Med. 2007;65:127-30.
without and with blood pressure 15. Dolan E, et al. Superiority of ambulatory
control: data from the Pamela over clinic blood pressure
poplulation. Hypertension. measurement in predicting mortality.
2002;39:744-9. Hypertension. 2005;46:156-61.
6. Lorell BH, Carabello BA. Left ventricular 16. Chien Kuo-Liong, Hsu Hsiu-Ching, Su
hypertrophy : pathogenesis, detection, Ta-Chen, Chen Ming-Fong, Lee
and prognosis. Circulation. Yuan-Teh. Heritability and major gene
2000;102:470-9. effects on left ventricular mass in the
7. Sanjaya W, Soerianata S. Peranan faktor- Chinese population: a family study.
faktor hemodinamik dan non BMC Cardiovascular Disorders.
hemodinamik dalam mekanisme 2006;6:37.2
patogenik hipertrofi ventrikel kiri. 17. Yogiantoro M. Pendekatan klinis pasien
Cermin Dunia Kedokteran. 2004. p. hipertensi. Dalam: Sudoyo AW,
15-8. Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
8. Drazner MH. The progression of Setiati S, editor. Buku ajar ilmu
hypertensive heart disease. Circulation. penyakit dalam. Edisi VI. Jilid II.
2011;123:327-34. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.
9. Izzo JL, Gorelick PB, Liebson PR, Reidy 2259-83.
JJ. Assessment of hypertensive target 18. Velagaleti R, Vasan RS. Heart failure in
organ damage. In: Black HR, Elliott the 21st century: is it a coronary artery
WJ, editors. Hypertension : a disease problem or hypertension
companion to Braunwald's heart problem?. Cardiol Clin. 2007;25:487-v.
disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier 19. Chukwuka UA, Anayo OC, Amaechi AJ.
Saunders; 2013:135-42. Evaluation of left ventricular structures
10. Katholi RE, Couri DM. Left ventricular in normotensive and hypertensive
hypertrophy: major risk factor in subjects by two-dimensional
patients with hypertension: update and echocardiography: antropometric
practical clinical applications. Int J correlates in hypertension. Internet
Hypertens. 2011;2011:1-10. journal of medical update. 2008;3:3-7.
11. Otto CM. Left and right ventricular systolic 20. Jaleta GN, Gudina EK, Getinet W. Left
function. In: Textbook of clinical ventricular hypertrophy among black
echocardiography. 5th Ed. Philadelphia: hypertensive patients: focusing on the
Elsevier Saunders; 2013. p. 131-60. efficacy of angiotensin converting
12. Barbieri A, Bursi F, Mantovani F, enzyme inhibitors. BMC Research
Valenti C, Quaglia M, Berti E, et al. Notes. 2014;7:45.
Left ventricular hypertrophy 21. Alenizi DA, Alrowaily MG, Almijlad MD,
reclassification and death: application Alenizi SS. Left ventricular
of the recommendation of the remodelling in hypertensive patients in
American society of echocardiography/ northern borders region of saudi arabia.
European association of Pak J Physiol. 2011;7:25-7.
echocardiography. Eur Heart J. 22. Bertomeu V, et al. Blood pressure control
2012;13:109-17. in hypertensive patients with left
13. Routledge FS, McFetridge-Durdle JA, ventricular hypertrophy, The VIIDA
Dean CR. Night-time blood pressure Study. Rev Esp Cardiol. 2007;60:1257-
63.

110

You might also like