You are on page 1of 6

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No.

3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493

POTENSI IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL BUAH


KECOMBRANG(Etlingera elatior (Jack) R.M.Smith) TERHADAP
AKTIVITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG MENCIT JANTAN
GALUR BALB/C
Wahyuni1), Muh.Hajrul Malaka1), Adryan Fristiohady1), Muhammad Ilyas Yusuf1),
Sahidin1)
1)
Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara
Email : wahyunimipa@gmail.com

ABSTRACT

Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) has been used as traditional medicine
and food ingredient empirically. This research was conducted to find out the influence of the ethanol
fruit extracts of Etlingera elatior against the activity of macrophage phagocytosis. Various dose of the
ethanol fruit extracts of Etlingera elatior were given orally to male mice strain Balb/c with each
extract (100, 200, 300 or 400 mg/kg). As positive control, 0,13 mg/kg of Phyllanthus niruri Linn
extract (Stimuno) was used and 0.5% Carboxymethylcellusoe Sodium as negative control. Extracts
were given for seven day and on the eighth day all mice were injected by Staphylococcus aureus
intraperitoneally. The activity of macrophage cels was counted by smear of periotenal fluid. The
higher dosage of the extract, the more number of macrophage phagocytosis activity from 36.50%
(Carboxymethylcellusoe Sodium), 45.75% (100mg/kg), 59.70% (200mg/kg), 61% (300 mg/kg) and
71,25% (400 mg/kg). The result showed that 300 mg/kg and 400 mg/kg of the ethanol fruit extracts of
Etlingera elatior caused a significant immunomodulatory effect compare to the activity of Stimuno to
increasing the activity of cell macrophage phagocytosis by statistical tests post hoc TUKEY (sig >
0.05).

Keywords :Etlingera elatior (Jack) R.M.Smith., Macrophage, Immunomodulator

ABSTRAK

Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) secara empiris telah digunakan dalam
pengobatan dan sebagai bahan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian ekstrak etanol buah kecombrang terhadap daya fagositosis makrofag. Sediaan uji berupa
ekstrak etanol buah kecombrang yang diberikan secara oral terhadap mencit jantan galur Balb/C
dengan dosis 100mg/KgBB, 200mg/KgBB, 300mg/KgBB dan 400mg/KgBB. Eksrak Phyllanthus
niruri Linn.(Stimuno®) dosis 0,13 mg/gBB digunakan sebagai kontrol positif dan NaCMC 0,5%
sebagai kontrol negatif. Ekstrak diberikan sejak hari pertama hingga ketujuh. Pada hari kedelapan
masing-masing mencit diinjeksikan bakteri Staphylococcus aureus (SA) secara intraperitoneal.
Aktivitas sel makrofag dihitung dari apusan cairan peritoneum. Peningkatan dosis ekstak etanol buah
kecombrang meningkatkan jumlah aktivitas fagositosis makrofag dari 36,50% (Na CMC), 45,75%
(100mg/kgBB), 59,70% (200mg/kgBB), 61% (300mg/kgBB), 71,25% (400mg/kgBB). Hasil
menunjukan bahwa ekstrak etanol buah kecombrang memiliki potensi sebagai imunomodulator pada
dosis 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB dengan efektivitas yang tidak berbeda jauh dengan stimuno
dalam meningkatkan aktivitas fagositosis sel makrofag hasil uji statistik post hoc TUKEY (sig. >
0,05).

Kata kunci :Etlingera elatior (Jack) R.M.Smith., Makrofag, Imunomodulator

350
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493

buah wualae juga digunakan sebagai obat


PENDAHULUAN
dalam pemulihan penyakit demam tifoid.
Sistem pertahanan tubuh atau E.elatior mengandung senyawa bioaktif
disebut juga dengan sistem imun seperti polifenol, alkaloid, flavonoid,
merupakan sistem yang bertanggung jawab steroid, saponin dan minyak
melindungi tubuh dari benda-benda asing atsiri(Handayani dkk, 2014). Sampai saat
yang masuk sehingga fungsi tubuh tidak ini belum ada penelitian mengenai efek
terganggu. Sistem kekebalan tubuh ini imunomudulator buah kecombrang.
terdiri dari dua sistem, yaitu imun alami Berdasarkan uji pendahuluan yang
(non spesifik) dan imun spesifik. Sistem dilakukan dengan menggunakan ekstrak
imun non spesifik merupakan pertahanan etanol buah kecombrang pada dosis
pertama terhadap mikroorganisme atau 100mg/kgBB menunjukan adanya
benda benda asing yang masuk dalam peningkatan aktivitas fagositosis makrofag
tubuh Salah satu upaya yang dilakukan pada mencit jantan yang diinduksi dengan
sistem imun non-spesifik dalam bakteri S.aureus.
mempertahankan diri terhadap masuknya METODE PENELITIAN
antigen yaitu dengan cara menghancurkan Alat dan Bahan
antigen melalui proses fagositosis.Proses
fagositosis yang efektif pada invasi Alat dalam penelitian ini adalah
mikroorganisme dini dapat mencegah Rotary evaporator (Buchi®), autoklaf,
timbulnya penyakit (Masurin dan Chairul, blender (Philips), erlenmeyer (Pyrex),
2012). timbangan analitik (Precisa®), gelas ukur
Sel-sel yang berperan dalam (Pyrex®), gelas kimia, oven (Gallenkamp
memfagositosis antigen antara lain sel Civilab-Australia), inkubator, botol vial,
makrofag. Makrofag merupakan fagosit neraca analitik (Stuart), Laminar Air Flow
profesional, yang bertanggung jawab (LAF) bunsen, pipet tetes, pipet ukur,
dalam memusnahkan sel yang terinfeksi tabung reaksi , batang pengaduk, kertas
patogen intraseluler dimana aktivitas saring, botol gelap, toples, cawan porselin,
fagositosis makrofag dapat ditingkatkan kaca objek, kaca preparat, mikroskop
dengan zat-zat yang elektrik, spektrofotometer 20 D, kuvet,
bersifat imunomodulator(Akrom dkk, stirrer, pinset dan pisau bedah,
2015). Imunomodulator adalah substansi elelktromantel, ose bulat, spoit, kandang
atau obat yang dapat memodulasi fungsi mencit. Bahan dalam penelitian ini adalah
dan aktivitas sistem imun. Senyawa- buah kecombrang (Etlingera elatior (Jack)
senyawa yang dapat memodulasi sistem R.M Smith), mencit jantan galur Balb/C,
imun dapat diperoleh dari tanaman. Staphylococus aureus, kapas, tissue,
Kecombrang merupakan salah satu aluminium foil, etanol 96%, alkohol 70%,
family Zingiberacea dan merupakan metanol, aquadest, Na-CMC 0,5%, NaCl
tanaman asli Indonesia. Buah kecombrang fisiologis, phosphate buffered saline
dikenal dengan nama wualae oleh (PBS), eter, pewarna giemsa, minyak
masyarakat di daerah Konawe Sulawesi emersi, nutrient agar (NA), ekstra meniran
tenggara sebagai bahan penyedap komersional (Stimuno®).
masakan. Selain itu secara empiris di
kabupaten Kolaka Utara Sulawesi tenggara ProsedurKerja

351
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493

Penyiapan Simplisia Buah kecombrang pada media agar nutrien miring dan
Buah kecombrang dikumpulkan, diinkubasi dalam inkubator pada suhu 35-
dikeringkan dengan cara dijemur dibawah 370C8. Bakteri S. aureus yang telah
sinar matahri yang dilapisi kain hitam diinkubasi selama 24 jam, disuspensikan
kemudian dihaluskan hingga diperoleh dalam NaCl fisiologis 0,9%. Kekeruhan
serbuk simplisia. bakteri diukur sesuai dengan standar Mc
Pembuatan ekstrak buah kecombrang Farlan 0,5.
Sebanyak 1,8 Kg dimasukan Uji fagositosis
kedalam wadah tertutup dan direndam Pada hari kedelapan setiap mencit
dengan menggunakan pelarut etanol 96% diinfeksi dengan 0,5 mL suspensi bakteri
selama 3 x 24 jam. Perbandingan 1:2 SA dan secara intraperitoneal, dibiarkan
(jumlah pelarut yang digunakan dua kali selama satu jam. Mencit dianastesi
dari jumlah serbuk halus tanaman). Setiap dengan eter lalu dibedah perutnya dengan
1 x 24 jam dilakukan penyaringan dan menggunakan gunting bedah dan pinset
penggantian pelarut baru sehingga steril. Jika ditemukan cairan peritoneum
diperoleh filtrat I, II, dan III. Filtrat dalam jumlah sedikit pada perut, maka
dikumpulkan dan dipekatkan dengan ditambahkan larutan Phosphat buffered
penguapan berputar menggunakan rotary saline (PBS) pH 7,8 steril sebanyak 1-2ml,
vacum evaporator pada suhu 50oC hingga kemudian diambil cairan peritoneum
diperoleh ekstrak kental. Ekstrak dengan spoit 1 cc. Cairan peritoneal
ditimbang untuk mengetahui bobotnya. dipulas pada gelas obyek dan difiksasi
Penyiapan hewan uji dengan metanol selama 5 menit, kemudian
Hewan uji yang digunakan adalah diwarnai dengan pewarnaan Giemsa 10%,
mencit jantan sehat galur Balb/C dengan didiamkan 20 menit, dibilas dengan air
berat 20-30g. Hewan uji diberi makan dan mengalir. Setelah sediaan kering, dilihat di
minum, dan diaklitimasi selama 7 hari bawah mikroskop menggunakan minyak
sebelum melakukan percobaan5. Hewan uji emersi dengan perbesaran (10x–
dikelompokan menjadi 6 kelompok 100x)(Nugroho, 2012).
dimana setiap kelompok terdiri dari 5
hewan uji. Menghitung Aktivitas Fagositosis
Pemberian bahan uji Makrofag
Kelompok hewan uji terdiri dari Aktivitasimunostimulan ditentukan
kelompok perlakuan (dosis 100 mg/kg BB, dengan menghitung aktivitas fagositosis
dosis 200 mg/kg BB, dosis 300 mg/kg BB, sel makrofag peritonium mencit. Nilai
dosis 400 mg/kg BB), kelompok kontrol aktivitas fagositosis (SPA) adalah
positif (ekstrak meniran komersial®) dosis persentase sel makrofag yang aktif
0,13mg/KgBB dan kelompok kontrol melakukan proses fagositosis di antara 100
negatif (Na.CMC 0,5%). Perlakuan sel makrofag(Masurin dan Chairul, 2012).
dilakukan setiap 1 hari sekali selama 7 hari
secara peroral sesuai dengan volume Aktivitas fagositosis =
pemberian.
Penyiapan bakteri uji Analisis Data
Bakteri uji yang digunakan Untuk mengetahui adanya
Staphylococcus aureus (SA) yang ditanam

352
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493

perbedaan pengaruh ekstrak etanol buah


wualae dari berbagai dosis terhadap
aktivitas fagositosis sel makrofag
digunakan uji ANOVA satu arah yang
dilanjutkan dengan uji Tukey.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 1: Apusan darah tipis perbesaran
Peningkatan aktivitas makrofag
1000x (A) Makrofag aktif,
ditandai dengan bentuk dan ukuran
(B) Makrofag tidak aktif
makrofag yang bertambah besar dengan
penjuluran pseudopodi yang sangat
Nilai aktivitas fagositosis makrofag
bervariasi. Fagosomnya muncul membran
peritoneum mencit dapat dihitung dari
yang menjadi lebih berliku-liku, lisosom
makrofag yang aktif melakukan fagositosis
menjadi lebih banyak, aparat golgi
diantara 100 jumlah sel yang dinyatakan
membesar dan retikulum endoplasma kasar
dalam bentuk persen.
berkembang Gambar 1.
Adapun grafik peningkatan aktivitas
fagositosis dapat dilihat pada Gambar 2.

Persen Aktivitas

63,75% 71,25%
100,00%
36,00% 46% 59,70% 61,00%
50,00% K.Neg
K.Nega
tifatif
0,00% K.Pos
K.Posit
ifitif
D.100

Gambar 2: Grafik peningkatan aktivitas fagositosis sel makrofag

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat dihasilkan oleh sel T sehingga akan
bahwa aktivitas fagositosis makrofag merangsang sel–sel fagosit untuk
semakin meningkat seiring dengan melakukan respon fagositosis (Santoso
peningkatan dosis sediaan. Pada dosis dkk, 2013). Pada penelitian sebelumnya
400mg/kgBB menunjukan persen aktivitas telah terbukti bahwa flavonoid
fagositosis tertinggi yaitu sebesar 71.25% meningkatkan aktivasi sel efektor seperti
yang lebih tinggi dari kelompok kontrol limfosit, makrofag yang memproduksi dan
positif sebesar 63.75%. Hasil uji skrining melepaskan sitokin, interleukin IL-1; IL-6;
fitokimia buah wualae menunjukan bahwa IL-12; tumor nekrosis faktor alpha (TNF
buah wualae memiliki kandungan senyawa alpha). Dosis flavonoid yang lebih tinggi
flavonoid. Flavonoid memiliki membuat sel leukosit (fagosit) lebih aktif
kemampuan meningkatkan sistem terhadap sel bakteri fagosit, dan lebih
imunomodulator dengan meningkatkan banyak bakteri yang dapat dirusak dan
efektivitas proliferasi limfokin yang

353
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493

dicerna dengan sel leukosit (Zalizar, 2013).


Tabel 1.hasil uji post hoc Tukey
Kelompok Perbandingan

Dosis Dosis Dosis Dosis K (+) K(-)


100mg/KgBB 200mg/KgBB 300mg/KgBB 400mg/KgBB
Dosis - -14.000(*) -15.250(*) -25.500(*) -18.000(*) 9.25
100mg/KgBB
Dosis 14.000(*) - -1.25 -11.500(*) -4 23.250(*)
200mg/KgBB
Dosis 15.250(*) 1.25 - -10.250(*) -2.75 24.500(*)
300mg/KgBB
Dosis 25.500(*) 11.50000(*) 10.250(*) - 7.5 34.750(*)
400mg/KgBB
K (+) 18.000(*) 4.00000 4 2.75 - 27.250(*)
K(-) -9.25 -23.250(*) -24.500(*) -34.750(*) 27.250(*)

Keterangan :
* Perbedaan bermakna dengan sig < 0,05

Data hasil uji post hoc Tukey Tabel Ucapan Terima Kasih
1 menunjukan pada dosis 200mg/KgBB, Ucapan terima kasih disampaikan
300mg/KgBB dan 400mg/KgBB tidak kepada Kementrian Riset, Teknologi dan
berbeda signifikan dengan kelompok Pendikan Tinggi yang telah mendanai
kontrol positif, yang artinya pada dosis penelitian ini.
200mg/KgBB, 300mg/KgBB dan
DAFTAR PUSTAKA
400mg/KgBB memiliki aktivitas yang
sama dengan kontrol positif ekstrak Aldi, Y., Rasyadi, Y., dan Handayani, D.,
P.niruri L. Namun pada dosis 2014, Aktivitas Imunomodulator
400mg/kgBB menunjukan peningkatan dari Ekstrak Etanol Meniran
aktivitas yang lebih baik dibanding dengan (Phyllanthus niruri Linn.) terhadap
dosis 200mg/kgBB, 300mg/kgBB, dan Ayam Broiler, Jurnal Sains
kontrol positif. Farmasi & Klinis, 1(1):20-26.
Akrom, Widjaya, A., dan Armansyah, T.,
KESIMPULAN 2015, Ekstrak Etanol Biji Jintan
Berdasarkan hasil penelitian dapat Hitam (Nigella sativa)
disimpulkan bahwaaktivitas fagositosis Meningkatkan Aktivitas
makrofag semakin meningkat dengan Fagositosis Makrofag Mencit
peningkatan dosis sediaan. Pada dosis 400 Swiss Yang Diinfeksi Lysteria
mg/kgBB menunjukkan persen aktivitas monocytogenes, Jurnal Kedokteran
fagositosis tertinggi yaitu sebesar 71.25%. Hewan, 9(2):94-100.
Kandungan senyawa flavonoid diduga Chairul dan Praptiwi, 2011, Uji Efektivitas
memiliki kemampuan meningkatkan Imunomodulator Tiga jenis
sistem imunomodulator dengan Zingiberaceae Secara In-Vitro
meningkatkan efektivitas proliferasi Melalui Pengukuran Aktivitas Sel
limfokin yang dihasilkan oleh sel T Makrofag Dan Kapasitas
sehingga akan merangsang sel–sel fagosit Fagositosis, Jurnal Botani, 2(1).
untuk melakukan respon fagositosis. Handayani, V., Ahmad, A.R., dan Sudir,

354
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493

M., 2014, Uji Aktivitas Santoso, T.A, Diniatik, dan Kusuma,


Antioksidan Ekstrak Metanol A.M., 2013, Efek Imunostimulator
Bunga dan Daun Patikala Ekstrak Etanol Daun Katuk
(Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) (Sauropus androgynus L Merr)
Menggunakan Metode DPPH, Terhadap Aktivitas Fagositosis
Pharmaci Science Research, Makrofag, Pharmacy,10(1):63-70.
1(2):86-93. Tasia, W.R.N., dan Widyaningsih, T.D.,
Masurin, S., Chairul, 2012, Efek Ekstrak 2014, Potensi Cincau Hitam
Air Dan Alkohol Pada Siwak (Mesona Palustris Bl.), Daun
(Salvadora Persica L.) Terhadap Pandan (Pandanus amaryllifolius)
Peningkatan Aktivitas Dan Dan Kayu Manis (Cinnamomum
Kapasitas Fagositosis Sel burmannii) Sebagai Bahan Baku
Makrofag, Media Litbang Minuman Herbal Fungsional,
Kesehatan, 22(1):38-44. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2
Nugroho, Y.A., 2012, Efek Pemberian (4):128-136.
Kombinasi Buah Sirih (Piper Betle Zalizar, Lili, 2013, Flavonoids of
L) Fruit, Daun Miyana Phylanthus Niruri as
(Plectranthus scutellarioides (L.) Immunomodulators A Prospect to
R. BR.) Leaf, Madu Dan Kuning Animal Disease Control, Journal of
Telur Terhadap Peningkatan Science and Technology, 3(5):529-
Aktivitas Dan Kapasitas 532.
Fagositosis Sel Makrofag, Media
Litbang Kesehatan, 22(1):1-5.

355

You might also like