You are on page 1of 12

E-Jurnal Skripsi

Judul : Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran Bogor Trade


Mall di Tahun 2018 dalam Meningkatkan Loyalitas
Pengunjung
Oleh : Solakhudin Ahmad Sundoro
NIM : 44316110098
Bidang Studi : Periklanan dan Komunikasi Pemasaran
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana-Jakarta

A. Abstrak:
The development of the Mall as a community shopping center has developed
very rapidly, especially in Indonesia. In Big cities we can find Mall easily and
number more than one. The mall has now become a community destination
for shopping and entertainment. Therefore, every Mall requires a Marketing
Communication Strategy in order to attract the interest and loyalty of its
customers so that they do not lose customers and can continue to increase and
develop into community-selected shopping centers. This study discusses the
Implementation of the Bogor Trade Mall Marketing Communication Strategy
in 2018 in Increasing Visitor Loyalty. This study uses a qualitative approach
with descriptive research methods.
The data collection technique used in this case is through interviews with
relevant sources, observation, and documentation. The time needed for data
collection is 3 months with an analysis of the validity of the data using source
triangulation.
The results of the study state that the segmentation of Bogor Trade Mall is a
single male / female / family aged 13-55 years with a lower middle class
economy domiciled in Bogor City and around the City of Bogor. Bogor Trade
Mall sets its marketing communication objectives, namely Making Bogor
Trade Mall the most complete and leading shopping center in the city of
Bogor. Bogor Trade Mall Manager develops an integrated marketing
communication program by choosing the right marketing communication
media, such as advertising / advertising through newspaper print media, and
social media, direct marketing / direct marketing, holding small and large
2

events that vary in every week or month, as well as making a bonus program,
the Bogor Trade Mall Family Loyalty Card Program.
The conclusion in this study is in achieving the objectives of marketing
communication strategies in increasing customer loyalty, the implementation
of the marketing communication strategy of the Bogor Trade Mall Manager
has proven successful in increasing visitor loyalty in 2018 and with the
development of visitor loyalty services has succeeded in achieving the most
complete mall and the main choice of the people of Bogor City.
Keywords: Marketing Communication Strategy, Implementation,
Consumer Loyalty

B. Pendahuluan:
Strategi komunikasi pemasaran (Integreted Marketing Communication)
merupakan suatu manajemen yang disusun untuk mempercepat pemecahan
persoalan pemasaran dan membuat keputusan-keputusan yang bersifat
strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat
penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi
yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal
perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan
eksternal.
Komunikasi pemasaran dalam pemasaran berarti membicarakan bagaimana
pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan relevansi keduanya, dengan
komunikasi yang baik maka akan mempermudah pelaksaan pemasaraan.
Penerapan komunikasi dalam pemasaran dapat menarik minat konsumen yang
berdampak positif pada perusahaan seperti peningkatan penjualan dan
menciptakan citra yang baik bagi perusahaan.
Ramainya pusat perbelanjaan atau Mall yang tersebar di Indonesia
menjadikan perusahaan pusat pebelanjaan meningkatkan kualitas pelayanan
dan strategisnya masing-masing. Perubahan tren di lingkungan bisnis dan
persaingan yang ketat memaksa perusahaan-perushaan terus merumuskan
strateginya untuk menjamin keberlanjutan bisnisnya. Strategis hingga
penerapan bisnis yang tepat dianggap penting karena perusahaan harus
mampu bertahan dan berkompetensi dengan para pesaingnya.
Di Tahun 2018 ini Bogor Trade Mall mempunyai pesaing baru dalam bidang
Properti Retail ini yaitu TransMart Yasmin Bogor , yang akan menjadi suatu
ancaman bagi perusahaan dapat kehilangan para pengunjungnya bila tidak
adanya penerapan komunikasi pemasaran yang tepat. Begitu juga dengan
semakin bertumbuhnya Bisnis Online yang mengakibatkan masyarakat tidak
perlu repot-repot menuju ke Pusat Berbelanjaan untuk berbelanja. Hal ini
perlu sangat di perhatikan oleh Pengelola Gedung. Maka pada tahun 2018 ini
akan banyak dibentuk strategi-strategi komunikasi pemasaran agar pihak
Bogor Trade Mall tidak kehilangan Loyalitas Konsumennya.
3

Penerapan komunikasi pemasaran diperlukan karena perusahaan dituntut


untuk mendorong perusahaan agar mampu berkembang dan memiliki
performa yang lebih bahkan di atas rata-rata pesaingnya. Penerapan
komunikasi pemasaran tersebut salah satunya adalah meningkatkan jumlah
konsumen atau pengunjung serta menjalin loyalitas pelanggan. Setiap
perusahaan memiliki strategi manajemen dan komunikasi pemasarannya
masing-masing dalam hal meningkatkan jumlah pengunjung sebagai daya
tarik, seperti halnya Bogor Trade Mall.
Sebagai salah satu Mall yang ada di Kota Bogor, Bogor Trade Mall yang telah
beroprasi selama kurang lebih delapan tahun dan juga seiring bertumbuhnya
bisnis property yang serupa Bogor Trade Mall memerlukan suatu Strategi
yang harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menjaga kesetian para
pelanggan atau masyarakat untuk tetap berkunjung dan tidak beralih kepada
Mall-Mall lain.
Penelitiaan ini dilakukan agar dapat diketahui dengan jelas implementasi
Komunikasi pemasaraan yang dilakukan Bogor Trade Mall dalam upaya
menarik minat pelanggang untuk berkunjung sehingga dapat diketahui
berhasil atau tidaknya penerapan komunikasi pemasaran tersebut dan dapat
mengetahui bagaimana sebuah mall yang sudah lama dibangung untuk dapat
eksis dan survive terhadap mall-mall baru.
Permasalahan:
Fokus penelitian skripsi ini adalah “Bagaimana Implementasi Strategi
Komunikasi Pemasaran Bogor Trade Mall di tahun 2018 dalam meningkatkan
loyalitas pengunjung?
Tujuan-Kegunaan:
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi
Strategi Komunikasi Pemasaran Bogor Trade Mall di tahun 2018 dalam
meningkatkan loyalitas pengunjung
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang
terlibat dalam penelitian mengenai implementasi strategi komunikasi
pemasaran Bogor Trade Mall di tahun 2018 dalam meningkatkan loyalitas
pengunjung
Tinjauan Pustaka:
Hasil penelitian terdahulu yang penulis temui pertama adalah penelitian yang
ditulis oleh Arief Mulyawan yang berjudul Streategi Komunikasi Pemasaran
TransStudio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk
Berkunjung berisikan tentang strategi IMC Mall Transtudio Bandung dalam
meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke TransStudio Bandung
khususnya kepada warga Bandung.
Sebagai referensi kedua, penulis mengambil sebuah referensi skripsi dari
Fitra Perawati yang berjudul Integrated Merketing Communication (IMC) PT.
Indomarco Pristama dalam Mempertahankan Loyalitas Konsumen di
Pekanbaru.
4

Referensi skripsi ketiga yang diambil yaitu skripsi yang ditulis oleh Jehuda
Ghrahito Hutomo Krussell dan Eristia Lidia Paramita dengan judul
Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Ekuitas Merek Alfamart. Pada skripsi
ini, penulis Jehuda dan Eristia membahas mengenai pengaruh komunikasi
pemasaran terpadu yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, penjualan
personal, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, pemasaran interaktid,
dan corporate design terhadap ekuitas merek Alfamart.
Pada referensi skripsi keempat yang diambil penulis yaitu skripsi dari Ratna
Permata Sari, berjudul Strategi Integrated Marketing Communication Bioskop
Platinum Cineplex Solo dalam Menarik Minat Penonton. Tujuan dari jurnal
yang diteliti oleh Ratna Permata Sari adalah untuk mengetahui strategi
Integrated Marketing Communications (IMC) yang dilakukan pada bioskop
Platinum Cineplex Solo dalam menarik minat penonton.
Skripsi yang kelima diambil penulis yaitu Skripsi dari Niar Wulandari , Muh,
Yunus Amar dan Romi Setiawan yang berjudul Pengaruh Strategi
Komunikasi Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen di Matahari
Departement Store Mall Ratu Indah.
C. Metode Penelitian:
Paradigma Penelitian:
Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma
konstruktivis. Paradigma konstruktivis yaitu paradigma yang hampir
merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan
objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.
Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis
terhadap socially meaningful action, melalui pengamatan langsung dan
terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan
memelihara/ mengelola dunia sosial mereka1.
Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu
(dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti halhal yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut
mementingkan proses dibandingkan dengan hasilakhir. Oleh karena itu
urutan-urutan kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi
dan banyaknya gejala-gejala yangditemukan. Pendekatan ini diarahkan pada
latar dan individu secara holistik (utuh).
Subjek Penelitian:
peneliti menentukan beberapa orang untuk menjadi narasumber utama yaitu:
Bapak Nur Widiyanto selaku Chief HRD Legal Mall BTM, Bapak Jehan
selaku Koordinator Customer Relation Mall BTM, Ibu Selly selaku Team

1
Mulyana, D. 2011. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
5

Markom Mall BTM, Bapak Erlan selaku Staff Customer Relation, Bapak
Yayat & Jajang selaku Pengunjung Mall
Teknik Pengumpulan Data:
Transkrip dari hasil interview atau percakapan dengan subjek, catatan
lapangan yang dibuat ketika observasi, catatan berkenaan dengan shot adegan,
dokumen-dokumen organisasi atau bentuk-bentuk perkumpulan, semuanya
adalah data2. Secara garis besar data dalam penelitian ini dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu , data yang diperoleh dari wawancara
(interview),data yang diperoleh dari observasi, data yang berupa dokumen
gambar, foto atau teks.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data:
Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Triangulasi
sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai
metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan
observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant
obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan
atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan
menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan
memberikan pandangan (insights) yang berbeda mengenai fenomena yang
diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk
memperoleh kebenaran handal.
Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
berbagai sumber informan. Informasi yang sama atau sejenis yang diperoleh
dari informan yang berasal dari berbagai pihak yag terkait dalam kegiatan
penataan serta promosi dan event-event yang dibuat pengelola mall BTM.
Triangulasi sumber juga dilakukan dengan membandingkan data primer dari
hasil wawancara dengan data sekunder dari arsip lembaga terkait, dalam hal
ini adalah pihak.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Gambaran Umum Obyek Penelitian


Obyek pada penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh Pengelola Gedung Bogor Trade Mall untuk meningkatkan
tingkat loyalitas pengunjung . Bogor Trade Mall di kelola oleh PT Sinar
Kharisma Padjajaran yang mengatur dan mengelola segala rupa penataannya
untuk seluruh gedung dan kawasan.
Bogor Trade mall meruapakan pusat perbelanjaan yang telah berdiri dan
beroprasi pada bulan Oktober 2005 dan merupakan pusat perbelanjaan yang
berkonsep trade centre di Kota Bogor yang lokasinya berada di Jalan Juanda
No. 68 tepatnya di pertigaan antara Jalan IR. H. Juanda dan ujung dari Jalan

2
Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS
6

Raden Saleh Syarif Bustaman atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan
Empang. Bogor Trade Mall hadir dengan 8 Lantai yaitu Basement, Ground,
Upper Ground, Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3 dan Lantai 4, sedangkan lantai 5
hanya dibuka situasional.. Diawali dengan lantai Basement sebagai tempat
Parkir Motor yang dapat menampung ratusan motor. Ground sebagai tempat
parkir mobil dan juga motor, namun setengah areanya digunakan sebagai
tempat pusat penjualan tas dan sepatu. Lantai Upper Ground dan Lantai 1
sebagai Pusat Penjualan pakaian dan tas. Lantai 2 sebagai Pusat Penjualan
barang Elektronik, Lantai 3 merupakan area campuran yang sebagian besar
digunakan untuk Area Food Court. Lantai 4 digunakan untuk area khusus
parkir mobil dan sebagian besar digunakan area Bioskop 21. Serta Lantai 5
atau Rooftop digunakan secara fungsional. Pada setiap lantai terdapat retail-
retail besar seperti KFC, Hokben, Elektronik City, Ramayana dan lainnya.
Level sasaran pemasaran Bogor Trade Mall adalah masyarakat menengah
yang berada di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Untuk memberikan
informasi kepada konsumen dan pelanggannya Bogor Trade Mall memiliki
akun media social seperti Facebook salah satunya. Konsumen dan pengunjung
Bogor Trade Mall juga bias mendapatkan informasi langsung di Pusat
Informasi yang tersedia di Bogor Trade Mall.
Bogor Trade Mall memiliki 1100 Kios dan memiliki lahan parkir yang luas
dapat menampung lebih dari 1000 kendaraan baik mobil dan motor serta
Tenant-tenant besar seperti KFC, Hokben, Mr.Bakso dan lainnya yang dapat
menarik minat para pengunjung khususnya masyarakat sekitar untuk memilih
Bogor Trade Mall sebagai tempat tujuan rekreasi mereka.
Hasil Penelitian:
Dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa dalam peningkatan loyalitas
pengunjung yang dilakukan oleh Bogor Trade Mall bertujuan untuk menarik
minat dan kesetian pelanggan terhadap Perusahaan. Dengan Masyarakat yang
terus loyal terhadap perusahaan maka hal tersebut akan terus berdampak pada
peningkatan pengunjung yang memilih Bogor Trade Mall sebagai tempat
rekreasi yang mereka pilih atau juga diharapkannya para pengunjung yang
loyal dapat membujuk atau mengajak teman atau lingkungan sekitarnya untuk
ikut berkunjung ke Bogor Trade Mall.
Untuk membentuk rasa loyalitas pengunjung atau juga dalam rangka
meningkatkan loyalitas pengunjung maka perlu diadakannya suatu strategi
yang dilakukan oleh perusahaan. Strategi yang dilakukan adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran untuk mengajak, menarik dan juga membentuk rasa
loyalitas pengunjung kepada perusahaan. Maka dari itu dibutuhkanlah strategi
komunikasi pemasaran yang nantinya akan diimplementasikan untuk
meningkatkan loyalitas pengunjung.
Strategi ini dirancang dan dibentuk sekreatif mungkin dan juga semenarik
mungkin karena mengingat perusahaan bukanlah satu-satunya mall yang
menawarkan jasa property retail atau tempak rekreasi melainkan masih
7

banyak mall lain disekitar perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
Dalam pembentukan strategi komunikasi pemasaran ini, perusahaan
melibatkan banyak pihak terkait dalam proses perencanaannya sampai
pematang strategi hingga proses pelaksanaan dengan diakhiri adanya suatu
evaluasi dari apa yang telah dilaksanakan.
Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan Bogor Trade Mall sendiri
sudah sering dilakukan dan selau ada pembaharuan atau perencanaan ulang
tiap tahunnya setelah melakukan evaluasi atau telah tercapainya target dari
perencaan strategi sebelumnya. Di tahun 2018 ini merupakan tahun ke
sepuluh Bogor Trade Mall beroprasi sejak tahun 2008. Dengan usia yang
sudah terbilang cukup lama beroprasi, Bogor Trade Mall ingin tampil sebagai
mall yang banyak dikunjungi oleh masyarakatnya dan ingin menjadi pusat
perbelanjaan serta rekreasi terbaik dan terkemuka di Kota Bogor sesuai
dengan Visi yang dimiliki oleh perusahaan. Tentunya untuk menciptakan
target tersebut perlu penerapan strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar
perusahaan mampu muncul sebagai yang terbaik diantara pesaingnya, dan
tentunya strategi komunikasi pemasaran perusahaan harus lebih baik dari pada
tahun sebelum-sebelumnya. Adapun bagian ini merupakan deskripsi terhadap
hasil penelitian yang penulis lakukan. Analisis berdasarkan pada satu sumber
utama yang berhasil penulis jadikan serta sumber-sumber lain yang penulis
jadikan sebagai data pelengkapnya yaitu: Strategi Komunikasi Pemasaran,
Analisis SWOT, Segmentasi Positioning Targeting, Bauran Promosi
(advertising,publicity,sales promotion, internet marketing, direct marketing),
dan terakhir Loyalitas Pengunjung.
Pembahasan:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan nara
sumber yaitu Bapak Nur Widiyanto sebagai Chief HRD, Ibu Selly sebagai
Team Markom, Bapak Jehan sebagai sebagai Coordinator Customer Relation
dan Bapak Erlan sebagai Staff Customer Relation, Pak Yayat dan Pak jajang
sebagai pengunjung, dan pengumpulan dokumen perusahaan. Secara
terperinci telah dijelaskan objek penelitian dan menganalisa semua data
penelitian sesuai dengan fakta sebenarnya secara keseluruhan mengenai
strategi pemasaran tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian
yaitu tentang strategi pemasaran yang dilakukan Bogor Trade Mall dalam
meningkatkan Loyalitas Pengunjung.
Pembuatan strategi yang baik diperlukan berbagai upaya, dan bercermin
dengan melakukan evaluasi dini hingga tahap-tahap analisa secara mendalam.
Sehingga pada akhirnya perusahaan menemukan tujuan-tujuan apa yang ingin
dicapai dan sampai pada sasaran yang dituju. Betapa pentingnya sebuah
strategi bagi setiap perusahaan jasa ataupun produk. Strategi yang dilakukan
sesuai dengan apa yang menjadi trend dipasar dan mengikuti apa yang
diinginkan oleh pasar maupun khalayak konsumennya. Inilah yang dilakukan
oleh Bogor Trade Mall dalam menciptakan langkah-langkah strategi untuk
8

membuat para pelanggannya memilih Bogor Trade Mall sebagai Mall pilihan
mereka dan Loyal terhadap Bogor Trade Mall maupun untuk mencapai tujuan
dari perusahaan.Sumber pemikiran ini akan menjadi sebuah pesan, yang mana
pesan ini untuk disampaikan kepada khalayak agar dapat dipahami dengan
mudah sehingga khalayak diharapkan memiliki persepsi yang sama dengan
produsen/perusahaan.
Sebuah strategi pemasaran memang sangat dibutuhkan oleh setiap pemasar
dalam mempromosikan produk-produknya, begitu juga dengan Bogor Trade
Mall yang membutuhkan suatu strategi pemasaran yang terencana dan
tersusun dengan baik untuk mengenalkan Pusat Perbelanjaan Terlengkap di
Kota Bogor yaitu Bogor Trade Mall kepada masyarakat serta membuat para
khalayak loyal memilih Bogor Trade Mall sebagai mall pilihan utama mereka.
Dalam menyusun sebuah strategi pemasaran yang baik beberapa langkah yang
harus dilakukan, yaitu: dengan menganalisis bauran pemasaran dari sebuah
produk, membuat analisa SWOT mengenai produk, lalu analisi segmentasi,
targeting, positioning. Setelah itu, baru kita bisa menentukan strategi promosi
apa yang cocok digunakan oleh produk kita dan dari strategi promosi yang
telah ditetapkan kita dapat menentukan elemen-elemen promosi apa yang
akan dilakukan.
Melakukan sebuah analisis terhadap bauran pemasaran sangat penting karena
dari analisis tersebut kita dapat memilih strategi promosi apa yang akan kita
gunakan agar pesan yang kita buat sampai kepada khalayak.
Didalam hasil penelitian mengenai analisa SWOT, pada poin kekuatan atau
strenght, kekuatan yang dimiliki Bogor Trade Mall yaitu Bogor Trade Mall
merupakan salah satu Mall yang terlengkap di Kota Bogor, segala macam
kebutuhan pelanggannya bisa didapatkan di Bogor Trade Mall mulai dari Tas,
sepatu, pakaian, layar lebar, dan aneka makanan. Selain itu Bogor Trade Mall
merupakan satu-satunya mall yang mempunyai pemandangan Gunung Salak
yang bisa langsung dinikmati oleh para pengunjung mall Bogor Trade Mall.
Letaknya yang berada di pusat kota dekat dengan istana juga menjadi
keunggulan bagi Bogor Trade Mall.
Kekurangan yang dimiliki Bogor Trade Mall yaitu Kurangnya kesadaran akan
kebersihan bagi para pengunjung serta tenant di dalam Bogor Trade Mall
sehingga menyebabkan kurang bersih dan tertata rapinya Bogor Trade Mall
karena mayoritas pengunjung yang datang adalah kelas menengah kebawah.
Peluang yang dimiliki Bogor Trade Mall yaitu kondisi ekonomi yang dimiliki
para pengunjungnya yang mayoritas menengah kebawah membuat tidak
semua para pengunjungnya dapat menikmati mall lainnya disekitar Bogor
yang rata-rata Tenant nya adalah untuk kelas menengah kebawah sehingga
dengan serba ada nya barang dan jasa yang ditawarkan di Bogor Trade Mall
membuat semua orang dapat menikmati serta berkunjung ke Bogor Trade
Mall.
9

Lalu dari segi ancaman, makin banyak berkembangnya mall-mall baru di


sekitar kota Bogor menyebabkan banyaknya pilihan masyarakat akan tempat
rekreasinya serta semakin berkembangnya teknologi yang sudah bisa pesan
barang melalui online yang menyebabkan masyarakat tidak perlu lagi dapat ke
Bogor Trade Mall untuk berbelanja.
Perusahaan sebaiknya melakukan penentuan dan pengidentifikasian khalayak
untuk mengetahui apa yang diinginkan pasar, yaitu dengan melakukan STP
(Segmentation, Targeting,Positioning).
Bogor Trade Mall dalam menentukan segmentasinya berdasarkan kebutuhan
serta tingkat ekonomi terhadap daya beli masyarakat. secara strategi
pembagiannya didasarkan pada segmentasi geografis dan demografis. Bogor
Trade Mall terdiri dari segmentasi yang dilihat dari segi demografis, dimana
terdiri dari laki-laki dan wanita, usia berkisar antara 13 tahun sampai 60
tahun, dari kelas menengah ke bawah ( SES E sampai dengan SES C).
Untuk Target dan sasaran Bogor Trade Mall yang termasuk ke dalam variable
demografis yang dapat dilihat dari segi umur dan jenis kelaminnya yaitu pria
dan wanita yang berumur antara 13-60 tahun. Dan dari segi psikografis adalah
masyarakat yang datang untuk memenuhi kebutuhan mereka serta gaya hidup
metropolitan.
Setelah segmentasi dan targeting telah kita tetapkan maka pada tahap
selanjutnya adalah melakukan positioning produk, akan diposisikan sebagai
apakah produk kita dipasar dan apa yang akan kita tanamkan dibenak
konsumen mengenai produk kita.
Bogor Trade Mall memposisikan dirinya dengan konsep sebagai salah satu
pusat perbelanjaan berbasis modern yang memiliki unsur kelengkapan dalam
hal berbelanja dan mencari hiburan, Tujuan dari dipilihnya positioning ini
adalah untuk membangun dan memposisikan serta mengkomunikasikan
mengenai Bogor Trade Mall kepada konsumen atau khalayak sasaran. Jika
kita lihat disini, Bogor Trade Mall menggunakan cara positioning berdasarkan
karakteristik atau perbedaan produk, dimana lebih menekankan kepada
kuantiti produk atau banyaknya ragam pilihan dari berbagai jenis harga yang
dapat didapatkan dibandingkan dengan mall lainnya.
Ketika unsur-unsur tersebut sudah dianalisa, selanjutnya kita akan
merumuskan strategi apa yang akan kita gunakan untuk membuat Bogor
Trade Mall menjadi pilihan utama dalam hal berbelanja dan hiburan kepada
khalayak dan menjadikan konsumen yang loyal terhadap perusahaan. Dalam
mengenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali suatu produk agar
mendorong konsumen untuk membeli produknya yang kita pasarkan dan
melakukan pembelian berulang serta menjadikan para konsumen menjadi
loyal terhadap perusahaan adalah dengan menggunakan kegiatan pemasaran.
Oleh karena itu, Bogor Trade Mall melakukan strategi komunikasi pemasaran
untuk mendapatkan apa yang menjadi target mereka tersebut. Definisi
komunikasi pemasaran menurut Philip Kotler “Komunikasi pemasaran adalah
10

sasaran yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,


membujuk, dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung
tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu,
komunikasi pemasaran menggambarkan “suara” merek dan merupakan sarana
yang dapat digunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan
dengan konsumen. Komunikasi pemasaran membentuk banyak fungsi bagi
konsumen, konsumen dapat memberitahu atau di tunjuk bagaimana dan
mengapa sebuah produk digunakan, oleh orang seperti apa, dan mana serta
kapan konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa
dapat yang di pertahanankan perusahaan dan merek, dan konsumen dapat
memberikan satu insentif atau imbalan untuk percobaan atau penggunaan.
Komunikasi pemasaran meningkatkan perusahaan menghubungkan merek-
merek dengan orang lain, tempat, acara khusus, pengalaman merek, perasaan
dan barang. Komunikasi pemasaran dapat berkontribusi pada ekuitas merek
dengan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek.
E. Simpulan dan saran.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil selama penulis melakukan riset penelitian
implementasi strategi pemasaran Bogor Trade Mall tahun 2018 dalam
meningkatkan loyalitas pengunjung.
Implementasi strategi pemasaran Bogor Trade Mall tahun 2018 dalam
meningkatkan loyalitas pengunjung untuk pada meningkatkan loyalitas
pengunjungnya menggunakan strategi pemasaran yakni, Promotion Mix
(Bauran Promosi), adapun tingkatan dalam pelaksanaanya yang paling
berhasil pada loyalitas pengunjungnya yaitu : Sales Promotion (sangat
berhasil), internet marketing (cukup berhasil), advertising & publicity
(berhasil) dan direct marketing (tidak berjalan dengan baik)
Tujuan dari rangkaian promosi yang dilakukan adalah untuk menjadikan
masyarakat khususnya di kota Bogor lebih mengenal Bogor Trade Mall dan
menjadikan Bogor Trade Mall pilihan utama masyarakat, serta menjadikan
pengunjung yang loyal terhadap Bogor Trade Mall. Hal tersebut dilakukan
dengan banyak perhitungan, dimana pihak pengelola harus berbicara,
menerapkan suatu kegiatan promosi dengan biaya yang efisien tetapi pesan
dari promosi itu harus bisa sampai kepada konsumen.
Implementasi strategi komunikasi pemasaran Bogor Trade Mall di tahun 2018
untuk meningkatkan loyalitas pengunjung berhasil diterapkan dengan baik
dan membuat peningkatan loyalitas pengunjung dengan banyaknya pengguna
kartu BTM Family Card serta pertumbuhan jumlah pengunjung dan kestabilan
jumlah pengunjung di Bogor Trade Mall tahun 2018
Implementasi strategi komunikasi pemasaran Bogor Trade Mall di tahun 2018
untuk meningkatkan loyalitas pengunjung sangat berhasil pada
pelanksanaannya kepada para pengunjungnya terutama pada bauran
11

pemasaran dalam program Sales Promotion, hal tersebut sesuai dengan


ungkapan pengunjung yang memilih Bogor Trade Mall sebagai Mall pilihan
utama mereka karena ingin terus menikmati keunggulan fasilitas dari program
BTM Family Card dan juga berbagai potongan harga di Bogor Trade Mall.
Pernyataan ini diperkuat dengan keterangan pihak mall terkait peningkatan
jumlah pengunjung di tahun 2018
Saran:
Perencanaan dan penetapan strategi pemasaran Bogor Trade Mall di tahun
2018 dalam meningkatkan loyalitas pengunjung sudah cukup dilaksanakan
dengan baik, namun peneliti melihat ada beberapa hal yang bisa dilakukan
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian serupa dengan memilih
perusahaan atau lokasi penelitian yang berbeda, disarankan agar dapat lebih
mengifisienkan penelitian tersebut dengan menggunakan teori yang berbeda
pula karena metode yang digunakan dalam penelitian ini hanya bersifat
deskriptif mengenai strategi promosi yang digunakan oleh sebuah perusahaan
sampai pada tahap awareness (kesadaran) dan bagaimana strategi yang
digunakan agar dapat mempertahankan awareness yang telah dibangun dari
sebuah produk perusahaan di benak masyarakatuntuk mengoptimalkan
strategi pemasaran tersebut.
Secara praktis, dalam membuat sebuah rencana strategi pemasaran untuk
meningkatkan loyalitas pengunjung sebaiknya dapat lebih memperhatikan
analisa mengenai kelemahan dan ancaman. Untuk bagian direct marketing dan
personal selling diharapkan agar bisa lebih menyeluruh dan dapat memberikan
dampak yang cukup besar pada peningkatan loyalitas pengunjung di Bogor
Trade Mall. Pada masalah kebersihan dan kerapihan Mall sebaiknya pihak
Bogor Trade Mall lebih meningkatkan pengawasan serta kebersihannya
dengan memperbanyak jumlah personil kebersihan atau membuatkan sarana
pembuangan sampah dibanyak titik.
12

Daftar Pustaka

Mulyana, D. 2011. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS

You might also like