Professional Documents
Culture Documents
Perbandingan Kuat Tekan Beton Menggunakan Agregat Jenuh Kering Muka Dengan Agregat Kering Udara
Perbandingan Kuat Tekan Beton Menggunakan Agregat Jenuh Kering Muka Dengan Agregat Kering Udara
Arusmalem Ginting
ABSTRACT
Mixing of concrete in the project site (site mix) must be conducted if there is not concrete plant or away from
the project site. In the water need calculation of mix, the aggregate is considered in a state of saturated
surface dry. Aggregate condition that is often found at the project site is dry air state. Based on these issues,
it needs to do research on the comparison of compressive strength of concrete using aggregate in saturated
surface dry condition to air dry condition. The samples used in this research were concretes cylinder 150 mm
x 300 mm. Fine aggregate used was sand and coarse aggregate used was crushed stone/split and gravel. Mix
proportions used were 1: 2: 3 and 1: 1.5: 2.5, with water cement ratio 0.5 and 0.6. There were three
specimens of each variation and the total of specimens were 48. Concrete compressive strength testing was
carried out at 28 days concrete age. From the results of this research, it can be concluded that the slump
value of concrete mixtures using aggregate SSD is larger than using air-dry aggregates. Compressive
strength of concrete using air-dry aggregate is greater than using SSD aggregate. Compressive strength of
concrete proportion of 1: 2: 3 is less than 1: 1.5: 2.5 on the water cement ratio of 0.5. Compressive strength
of concrete in the proportion of 1: 2: 3 is greater than 1: 1.5: 2.5 on aggregate SSD condition, and lower
than 1: 1.5: 2.5 on dry air aggregate with the water cement ratio 0.6. Compressive strength of concrete with
water cement ratio 0.5 is greater than 0.6.
agregat maka mengurangi air bebas pada produksi Milano Italy digunakan untuk
campuran yang mengakibatkan penurunan menguji kuat tekan beton.
faktor air semen. Penurunan faktor air semen Banda uji pada penelitian mengacu
ini akan berpengaruh terhadap kuat tekan pada SNI 03-1974-1990. Cetakan benda uji
beton yang dihasilkan. berupa silinder dengan diameter 152 mm dan
Berdasarkan uraian di atas maka perlu tinggi 305 mm. Cetakan diisi dengan adukan
dilakukan penelitian mengenai perbandingan beton dalam 3 lapis, setiap lapis dipadatkan
kuat tekan beton menggunakan agregat jenuh dengan 25 kali tusukan secara merata, setelah
kering muka dengan agregat kering udara. itu permukaan beton diratakan dan ditutup
Perbandingan berat campuran yang dengan bahan kedap air. Setelah 24 jam
digunakan pada penelitian ini adalah 1 : 2 : 3 cetakan dibuka dan benda uji dikeluarkan lalu
dan 1 : 1,5 : 2,5 dan dengan faktor air semen direndam dalam bak perendam berisi air pada
0,5 dan 0,6. Perbandingan berat ini dipilih temperatur 25° C.
karena merupakan perbandingan yang sering Perbandingan berat campuran dibuat 2
digunakan di lapangan. variasi yaitu 1 : 2 : 3 dan 1 : 1,5 : 2,5 dengan
faktor air semen (fas) 0,5 dan 0,6. Jumlah
benda uji setiap variasi kadar air sebanyak 3
METODOLOGI
buah, dengan jumlah total benda uji 48 buah.
Bahan yang digunakan pada penelitian Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tebel
ini terdiri dari: semen, agregat halus (pasir) 1 dan 2 berikut ini.
dan agregat kasar (split dan kerikil) Kadar air Pengujian kuat tekan beton mengacu
agregat halus dan agregat kasar dibuat dengan pada SNI 03-1974-1990. Prosedur pengujian
dua kondisi yaitu: jenuh kering muka melalui tahapan sebagai berikut:
(saturated surface dry, SSD) dan kering a. Benda uji ditetakkan sentris pada mesin
udara. tekan.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa b. Mesin tekan dijalankan dengan
jenis pengujian, diantaranya adalah: pengujian penambahan beban antara 2 sampai 4
kadar air agregat, pengujian nilai slump beton kg/cm2 per detik.
segar, dan pengujian kuat tekan beton pada c. Pembebanan dilakukan sampai benda uji
umur 28 hari. hancur.
Penelitian ini menggunakan alat-alat d. Beban maksimum yang terjadi selama
utama sebagai berikut: beton molen pemeriksaan benda uji dicatat.
digunakan untuk mencampur dan mengaduk e. Kuat tekan beton dihitung dari besarnya
beton, compression machine merk Controls beban persatuan luas.
20 17
Nilai slump (cm)
16 12 11.5
12
8 4
4 2 2
0 0
0
SSD Kering udara
Kondisi agregat
Dari Tabel 3 dan Gambar 1 dapat Pada faktor air semen yang sama dan
disimpulkan bahwa pada kondisi kadar air perbandingan berat campuran yang sama, nilai
pasir dan split yang sama dan faktor air semen slump campuran beton dengan kondisi pasir
yang sama, nilai slump campuran beton dan split SSD lebih besar dari kondisi kering
dengan perbandingan berat 1 : 2 : 3 lebih kecil udara. Hal ini diakibatkan pada kondisi SSD
dari perbandingan berat 1 : 1,5 : 2,5. Hal ini butiran-butiran pasir dan split tidak menyerap
diakibatkan jumlah semen pada campuran 1 : air, sedangkan pada kondisi kering udara
2 : 3 lebih sedikit dari 1 : 1,5 : 2,5, sehingga masih menyerap air campuran.
jumlah air yang dibutuhkan pada campuran 1 : Nilai slump campuran beton dengan
2 : 3 juga lebih sedikit dari campuran 1 : 1,5 : perbandingan berat campuran 1 : 2 : 3 dan 1 :
2,5 untuk mendapatkan faktor air semen yang 1,5 : 2,5 dengan faktor air semen 0,5 dan 0,6,
sama. Nilai slump akan kecil jika digunakan pada kondisi kadar air pasir dan kerikil SSD
air sedikit, dan akan besar jika digunakan air dan kering udara adalah seperti pada Tabel 4
banyak. dan Gambar 2.
Pada kondisi kadar air pasir dan split Dari Tabel 4 dan Gambar 2 dapat
yang sama dan perbandingan berat campuran disimpulkan bahwa pada kondisi kadar air
yang sama, nilai slump campuran beton pasir dan kerikil yang sama dan faktor air
dengan faktor air semen 0,5 lebih kecil dari semen yang sama, nilai slump campuran beton
0,6. Hal ini diakibatkan jumlah air pada faktor dengan perbandingan berat 1 : 2 : 3 lebih kecil
air semen 0,5 lebih sedikit dari 0,6. dari perbandingan berat 1 : 1,5 : 2,5. Hal ini
diakibatkan jumlah semen pada campuran 1 : 1,5 : 2,5 untuk mendapatkan faktor air semen
2 : 3 lebih sedikit dari 1 : 1,5 : 2,5, sehingga yang sama. Nilai slump akan kecil jika
jumlah air yang dibutuhkan pada campuran 1 : digunakan air sedikit, dan akan besar jika
2 : 3 juga lebih sedikit daripada campuran 1 : digunakan air banyak.
18 19
20 16
Nilai slump (cm)
16
11
12
8 5 4.5
2.5
4 0
0
SSD Kering udara
Kondisi agregat
kering udara sebesar 25,82 MPa. Dari hasil ini perbandingan berat 1 : 1,5 : 2,5 lebih banyak
dapat dilihat bahwa kuat tekan beton pada dari perbandingan berat 1 : 2 : 3 sehingga
kondisi kadar air pasir dan split kering udara jumlah air pada perbandingan berat 1 : 1,5 :
lebih besar dari SSD. Hal ini diakibatkan 2,5 juga lebih banyak untuk mendapatkan
adanya penyerapan air oleh agregat pada faktor air semen yang sama yaitu 0,5. Jumlah
kondisi kering udara sehingga faktor air air yang lebih banyak mengakibatkan adukan
semen yang semula direncanakan sebesar 0,5 lebih mudah dikerjakan sehingga beton yang
menjadi lebih kecil sehingga meningkatkan dihasilkan lebih baik.
kuat tekan beton. Kuat tekan beton dengan perbandingan
Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa kuat berat campuran 1 : 2 : 3 dan 1 : 1,5 : 2,5
tekan beton dengan perbandingan berat dengan faktor air semen 0,6, pada kadar air
campuran 1 : 2 : 3 lebih kecil dari 1 : 1,5 : 2,5 pasir dan split dalam kondisi SSD dan kering
baik pada kondisi agregat SSD maupun kering udara adalah seperti pada Tabel 7, Tabel 8,
udara. Hal ini diakibatkan jumlah semen pada dan Gambar 4.
.
Tabel 5. Kuat tekan beton campuran 1 : 2 : 3 dan fas 0,5 (agregat pasir dan split)
Tabel 6. Kuat tekan beton campuran 1 : 1,5 : 2,5 dan fas 0,5 (agregat pasir dan split)
30 25.82
25 20.87
19.01
20 16.61
15
10
5
0
1:2:3 1 : 1,5 : 2,5
Perbandingan berat campuran
Gambar 3. Kuat tekan beton dengan fas 0,5 (agregat pasir dan split)
Tabel 7. Kuat tekan beton campuran 1 : 2 : 3 dan fas 0,6 (agregat pasir dan split)
Tabel 8. Kuat tekan beton campuran 1:1,5:2,5 dan fas 0,6 (agregat pasir dan split)
20 16.74
15 13.38
11.03 10.82
10
0
1:2:3 1 : 1,5 : 2,5
Perbandingan berat campuran
Gambar 4. Kuat tekan beton dengan fas 0,6 (agregat pasir dan split)
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa kuat Tabel 8 dapat dilihat bahwa kuat tekan beton
tekan beton pada perbandingan berat pada perbandingan berat campuran 1 : 1,5 :
campuran 1 : 2 : 3 (fas 0,6) dengan kondisi 2,5 (fas 0,6) dengan kondisi kadar air pasir
kadar air pasir dan split SSD sebesar 13,38 dan split SSD sebesar 10,82 MPa dan pada
MPa dan pada kondisi kadar air pasir dan split kondisi kadar air pasir dan split kering udara
kering udara sebesar 11,03 MPa. Dari hasil ini sebesar 16,74 MPa. Dari hasil ini dapat dilihat
dapat dilihat bahwa kuat tekan beton pada bahwa kuat tekan beton pada kondisi kadar air
kondisi kadar air pasir dan split kering udara pasir dan split kering udara lebih besar dari
lebih kecil dari SSD. Hal ini diakibatkan SSD. Hal ini diakibatkan adanya penyerapan
adanya penyerapan air oleh agregat pada air oleh agregat pada kondisi kering udara
kondisi kering udara sehingga faktor air sehingga faktor air semen yang semula
semen yang semula direncanakan sebesar 0,6 direncanakan sebesar 0,6 menjadi lebih kecil
menjadi lebih kecil dan sulit dipadatkan sehingga meningkatkan kuat tekan beton. Dari
sehingga menurunkan kuat tekan beton. Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa kuat tekan
beton dengan perbandingan berat campuran 1 kering udara pada perbandingan berat
: 2 : 3 pada kondisi SSD lebih besar dari 1 : campuran 1 : 2 : 3 campuran sangat kental dan
1,5 : 2,5, dan pada kondisi agregat kering sulit dipadatkan sehingga mengakibatkan kuat
udara kuat tekan beton dengan perbandingan tekan beton menjadi turun. Perbandingan kuat
berat campuran 1 : 2 : 3 lebih kecil dari 1 : 1,5 tekan beton dengan faktor air semen 0,5 dan
: 2,5. Hal ini terjadi karena pada kondisi SSD 0,6 pada perbandingan berat campuran 1 : 2 :
pada perbandingan berat campuran 1 : 1,5 : 3 dan 1 : 1,5 : 2,5 adalah seperti pada Gambar
2,5 campuran terlalu encer sehingga kuat 5 berikut ini.
tekannya turun, sedangkan pada kondisi
Agregat kasar split dengan perbandingan Agregat kasar split dengan perbandingan
berat campuran 1:2:3 berat campuran 1:1,5:2,5
25 20.87 30 25.82
20 16.61 25
19.01
13.38 20 16.74
(MPa)
(MPa)
15 11.03
15 10.82
10
10
5 5
0 0
0,5 0,6 0,5 0,6
Perbandingan berat campuran Perbandingan berat campuran
Gambar 5. Perbandingan kuat tekan beton fas 0,5 dengan 0,6 pada campuran 1 : 2 : 3 dan 1 : 1,5 :
2,5 (agregat pasir dan split)
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa kuat diakibatkan adanya penyerapan air oleh
tekan beton pada kondisi agregat SSD agregat pada kondisi kering udara sehingga
maupun kering udara dengan faktor air semen faktor air semen yang semula direncanakan
0,5 lebih besar dari 0,6 baik pada sebesar 0,5 menjadi lebih kecil sehingga
perbandingan berat campuran 1 : 2 : 3 dan meningkatkan kuat tekan beton.
juga 1 : 1,5 : 2,5. Kuat tekan beton dengan Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa kuat
perbandingan berat campuran 1 : 2 : 3 dan 1 : tekan beton pada perbandingan berat
1,5 : 2,5 dengan faktor air semen 0,5, pada campuran 1 : 1,5 : 2,5 (fas 0,5) dengan kondisi
kadar air pasir dan kerikil dalam kondisi SSD kadar air pasir dan kerikil SSD sebesar 16,58
dan kering udara adalah seperti pada Tabel 9, MPa dan pada kondisi kadar air pasir dan
Tabel 10, dan Gambar 6 berikut ini. kerikil kering udara sebesar 20,53 MPa. Dari
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa kuat hasil ini dapat dilihat bahwa kuat tekan beton
tekan beton pada perbandingan berat pada kondisi kadar air pasir dan kerikil kering
campuran 1 : 2 : 3 (fas 0,5) dengan kondisi udara lebih besar dari SSD. Hal ini
kadar air pasir dan kerikil SSD sebesar 16,46 diakibatkan adanya penyerapan air oleh
MPa dan pada kondisi kadar air pasir dan agregat pada kondisi kering udara sehingga
kerikil kering udara sebesar 20,42 MPa. Dari faktor air semen yang semula direncanakan
hasil ini dapat dilihat bahwa kuat tekan beton sebesar 0,5 menjadi lebih kecil sehingga
pada kondisi kadar air pasir dan kerikil kering meningkatkan kuat tekan beton.
udara lebih besar dari SSD. Hal ini
udara. Hal ini diakibatkan jumlah semen pada lebih mudah dikerjakan sehingga beton yang
perbandingan berat 1 : 1,5 : 2,5 lebih banyak dihasilkan lebih baik.
dari perbandingan berat 1 : 2 : 3 sehingga Kuat tekan beton dengan perbandingan
jumlah air pada perbandingan berat 1 : 1,5 : berat campuran 1 : 2 : 3 dan 1 : 1,5 : 2,5
2,5 juga lebih banyak untuk mendapatkan dengan faktor air semen 0,6, pada kadar air
faktor air semen yang sama yaitu 0,5. Jumlah pasir dan kerikil dalam kondisi SSD dan
air yang lebih banyak mengakibatkan adukan kering udara adalah seperti pada Tabel 11,
Tabel 12, dan Gambar 7.
Tabel 9. Kuat tekan beton campuran 1 : 2 : 3 dan fas 0,5 (agregat pasir dan kerikil)
Tabel 10. Kuat tekan beton campuran 1:1,5:2,5 dan fas 0,5 (agregat pasir dan kerikil)
Agregat kasar kerikil dan FAS = 0,5 Agregat kasar kerikil dan FAS = 0,6
Kuat tekan beton (MPa)
25 15 13.44
20.42 20.53 12.36
20 16.46 16.58 9.98
10 8.84
15
10
5
5
0 0
1:2:3 1 : 1,5 : 2,5 1:2:3 1 : 1,5 : 2,5
Perbandingan berat campuran Perbandingan berat campuran
Gambar 6. Kuat tekan beton dengan fas 0,5 Gambar 7. Kuat tekan beton dengan fas 0,6
(agregat pasir dan kerikil) (agregat pasir dan kerikil)
Agregat kasar kerikil dengan perbandingan Agregat kasar kerikil dengan perbandingan
berat campuran 1:2:3 berat campuran 1:1,5:2,5
25 25 20.53
20.42
20 16.46 20 16.58
13.44
(MPa)
(MPa)
15 12.36 15
9.98 8.84
10 10
5 5
0 0
0,5 0,6 0,5 0,6
Perbandingan berat campuran Perbandingan berat campuran
Gambar 8. Perbandingan kuat tekan beton fas 0,5 dengan 0,6 campuran 1 : 2 : 3 dan
1 : 1,5 : 2,5 (agregat pasir dan kerikil
Tabel 11. Kuat tekan beton campuran 1 : 2 : 3 dan fas 0,6 (agregat pasir dan kerikil)
Tabel 12. Kuat tekan beton campuran 1 : 1,5 : 2,5 dan fas 0,6 (agregat pasir dan kerikil)
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa kuat diakibatkan adanya penyerapan air oleh
tekan beton pada perbandingan berat agregat pada kondisi kering udara sehingga
campuran 1 : 2 : 3 (fas 0,6) dengan kondisi faktor air semen yang semula direncanakan
kadar air pasir dan kerikil SSD sebesar 9,98 sebesar 0,6 menjadi lebih kecil sehingga
MPa dan pada kondisi kadar air pasir dan meningkatkan kuat tekan beton.
kerikil kering udara sebesar 12,36 MPa. Dari Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa kuat
hasil ini dapat dilihat bahwa kuat tekan beton tekan beton pada perbandingan berat
pada kondisi kadar air pasir dan krikil kering campuran 1 : 1,5 : 2,5 (fas 0,6) dengan kondisi
udara lebih besar dari SSD. Hal ini kadar air pasir dan kerikil SSD sebesar 8,84
MPa dan pada kondisi kadar air pasir nilai slump campuran beton dengan faktor
dan kerikil kering udara sebesar 13,44 MPa. air semen 0,5 lebih kecil dari 0,6.
Dari hasil ini dapat dilihat bahwa kuat tekan 3. Pada faktor air semen yang sama dan
beton pada kondisi kadar air pasir dan kerikil perbandingan berat campuran yang sama
kering udara lebih besar dari SSD. Hal ini nilai slump campuran beton dengan
diakibatkan adanya penyerapan air oleh kondisi agregat SSD lebih lebih besar dari
agregat pada kondisi kering udara sehingga kondisi kering udara.
faktor air semen yang semula direncanakan 4. Kuat tekan beton dengan agregat kering
sebesar 0,6 menjadi lebih kecil sehingga udara lebih besar dari beton dengan
meningkatkan kuat tekan beton. agregat SSD pada perbandingan berat
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa kuat campuran 1 : 2 : 3 maupun 1 : 1,5 : 2,5
tekan beton dengan perbandingan berat dengan faktor air semen 0,5 maupun 0,6.
campuran 1 : 2 : 3 lebih besar dari 1 : 1,5 : 2,5 5. Kuat tekan beton dengan perbandingan
pada kondisi agregat SSD, sedangkan pada berat campuran 1 : 2 : 3 lebih kecil dari 1 :
kondisi kering udara perbandingan berat 1,5 : 2,5 baik pada kondisi agregat SSD
campuran 1 : 2 : 3 lebih kecil dari 1 : 1,5 : 2,5. maupun kering udara dan dengan faktor air
Hal ini diakibatkan karena pada perbandingan semen 0,5.
berat 1 : 1,5 : 2,5 kondisi SSD adukan terlalu 6. Kuat tekan beton dengan perbandingan
encer sehingga menurunkan kuat tekan beton. berat campuran 1 : 2 : 3 lebih besar dari 1 :
Perbandingan kuat tekan beton dengan faktor 1,5 : 2,5 pada kondisi agregat SSD dan
air semen 0,5 dan 0,6 pada perbandingan lebih kecil pada kondisi agregat kering
berat campuran 1 : 2 : 3 dan 1 : 1,5 : 2,5 udara dan dengan faktor air semen 0,6.
adalah seperti pada Gambar 8. 7. Kuat tekan beton pada kondisi agregat
Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa kuat SSD maupun kering udara dengan faktor
tekan beton pada kondisi agregat SSD air semen 0,5 lebih besar dari 0,6 baik pada
maupun kering udara dengan faktor air semen perbandingan berat campuran 1 : 2 : 3
0,5 lebih besar dari 0,6 baik pada maupun 1 : 1,5 : 2,5.
perbandingan berat campuran 1 : 2 : 3 dan
juga 1 : 1,5 : 2,5.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, SNI 03-1974-1990, Metode
KESIMPULAN
Pengujian Kuat Tekan Beton,
1. Pada kadar air agregat yang sama dan Puslitbang Permukiman,
faktor air semen yang sama nilai slump Departemen Pekerjaan Umum.
campuran beton dengan perbandingan
Tjokrodimuljo, K., 1996, Teknologi
berat 1 : 2 : 3 lebih kecil dari
perbandingan berat 1 : 1,5 : 2,5. Beton, Buku Ajar, Jurusan Teknik
2. Pada kadar air agregat yang sama dan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
perbandingan berat campuran yang sama Gadjah Mada, Yogyakarta.