Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
modal insan yang berkualiti dan mampu berbakti kepada agama, bangsa
dan negara.
Hari ini, tidak dapat dinafikan bahawa kepimpinan guru besar sering
ada akan terus maju ke hadapan atau sebaliknya. Seharusnya, guru besar
pengurusan organisasi.
2
Menurut Lim dalam Lokman dan Ai Ling (2011), peranan guru besar bukan
cara kepimpinan yang diamalkan oleh seseorang guru besar adalah amat
penting.
Menurut Azizi, Noordin dan Pasukan Heng daripada kajian Ab. Majid
gaya kepimpinan mengarah. Oleh itu, gaya kepimpinan guru besar amat
dalam diri mereka supaya tidak berlaku rasa tidak puashati dan
(Lokman dan Anuar, 2011). Seringkali juga kita terdengar rungutan dan
keyakinan diri, matlamat kerja yang tidak jelas, kekurangan cabaran kerja
dan ganjaran yang tidak menepati kehendak mereka (Abd Ghani et.al,
mereka tinggi pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik dan begitulah
objektif, misi dan visi sekolah, namun keberkesanan semua itu adalah
dan tenaga mereka. Dalam erti kata lain, kekuatan motivasi individu akan
(Teow Chong & Yim Lean, 2005). Justeru itu, sebuah jawatankuasa khas
telah ditubuhkan pada 1 April 2010, di mana setelah NUTP telah membuat
aduan supaya mengkaji beban tugas guru yang terpaksa melakukan kerja
memandang serius isu ini kerana beban tugas yang berlebihan akan
mereka. Selain itu juga, pengagihan kerja yang tidak adil menyebabkan
buruk terhadap sesebuah sekolah. Oleh itu, motivasi adalah satu perkara
yang sangat penting dan perlu diberi perhatian yang sewajarnya untuk
B. Identifikasi Masalah
Sembilan.
1. Rumusan
a. Apakah kepimpinan guru besar berpengaruh terhadap
Negeri Sembilan?
Sembilan?
2. Tujuan
3. Batasan Kajian
a. Kajian ini hanya melibatkan guru-guru di Sekolah Rendah
Seri Kembangan.
D. Penilitian Terdahulu
Kluang, Johor oleh Nik Badrul Hisham B. Nik Ismail, 2014. Kajian ini
dan motivasi kerja guru dengan prestasi belajar geografi siswa SMA di
kerja guru terhadap prestasi belajar siswa dalam Ujian Nasional (UN) di
kerja guru terhadap prestasi belajar pelajar dalam Ujian Nasional di SMA
10
pedagogik dan motivasi kerja guru terhadap prestasi belajar siswa dalam
E. Sistematika Penulisan
terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan
11
Hipotesis
hipotesis.
saranan.
BAB II
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori
13
1. Kepimpinan
(Yukl 1999, Bass 1990). Pada kebiasaannya makna dan takrif kepimpinan
menyatakan;
members’.
‘ Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang rakyat
Oleh yang demikian tugas utama pemimpin menurut Islam bukanlah untuk
interaksi itu memegang watak yang berbeza antara satu dengan yang lain.
inspirasi ke arah komitmen yang lebih tinggi dan mengarah usaha sumber
atau krisis.
Dalam kajian ini, kepimpinan pengetua yang dinilai ialah dari dimensi
berada di bawahnya.
dilihat dan dinilai dari pelbagai pendekatan dan perspektif. Ianya dilihat
padanya. Ianya turut meliputi konsep moral dan etika dalam pembentukan
2. Motivasi
20
Dalam hal ini, Torington & Hall (1991: 422) menyatakan bahawa motivasi
adalah “an internal driving force that results in the direction, intensity, and
persistence of behavior”.
behavior toward a goal”. Lebih lanjut Klatt et al. dalam Kernan &
arouse, direct, and maintain human behavior toward attaining some goal”.
toward attaining a goal”. Hal ini dipertegas oleh Suryana Sumantri (2001:
Oleh karena itu, untuk dapat mengarahkan perilaku produktif dan efisien,
induced to do something”.
Faktor ekstrinsik, iaitu faktor-faktor dari luar disini seorang guru yang akan
Di dalam dunia kerja peranan motivasi sangat penting, orang akan bekerja
lebih giat dan tekun apabila memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya.
oleh Steer dkk (1985 : p 291-294) merinci ada 4 (empat) bagian penting
Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja
individu yang semakin kuat. Dari beberapa teori diatas ada beberapa
faktor yang berasal dari dalam diri individu maupun dari luar individu.
ujian atau angka nilai yang diberikan guru, b) kemampuan yang sungguh-
sungguh ada atau dapat diamati (actual ability) dan yang dapat diukur
atau prestasi belajar pelajar selama masa tertentu”. Jadi, prestasi adalah
“Belajar adalah suatu aktivitas mental atau fisik yang berlangsung dalam
ini dapat terjadi karena dengan belajar dari tidak tahu menjadi tahu, dari
yang belum dapat menjadi dapat dan dari yang belum mengerti menjadi
mengerti”
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.”
25
2004, hal. 700), istilah prestasi adalah hal yang telah dicapai (dari hal
dikembangkan dengan nilai ujian atau angka nilai yang diberikan oleh
guru.
Bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru selama satu semester
Ada lima kategori hasil belajar menurut Gagne (2000 : 72) antara lain :
motorik memegang peranan yang sangat pokok. Seorang akan kecil harus
yang dapat mempengaruhi proses belajar (Dewa Ketut, 2001 : 30) antara
lain :
2. Faktor Eksternal ialah faktor yang bersumber dari luar individu yang
lingkungan alamiahnya.
tersebut dapat berfungsi secara baik dan saling berkaitan, maka kegiatan
belajar akan berjalan dengan baik dan tidak ada usaha yang saling
belajar.
28
1. Faktor Endogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar itu sendiri,
Prestasi belajar adalah menilai rasio hasil belajar nyata dengan standard,
baik kualiti maupun kuantiti yang dihasilkan setiap individu atau pelajar.
dicapai oleh setiap para pelajar. Dengan menilai prestasi bererti para
prestasi yang dimiliki oleh pelajar dalam pendidikan masa depan adalah
adalah hasil belajar pelajar secara kualiti dan kuantiti yang dicapai oleh
belajar pelajar adalah suatu hasil belajar pelajar yang dicapai seorang
adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk jasa yang dihasilkan atau
sebagai berikut :
keterampilan, kebersihan.
pada suatu anggapan bahawa setiap individu dari suatu organisasi ingin
melaksanakan tugas.
Hal ini dapat diketahui kalau sekolah mempunyai suatu program penilaian
prestasi belajar pelajar yang baik. Jika hal ini terpenuhi maka pelajar yang
penampilan belajar pelajar itu sendiri dan terhadap taraf potensi pelajar
penilaian pelajar, sasaran yang menjadi objek penilaian antara lain adalah
sebagainya.
perangsang.
Setiap penilaian prestasi belajar pelajar harus memiliki tujuan yang jelas
latihan
langsung dan dapat pula dilakukan oleh team penilai yang tentunya lebih
dari satu orang. Mengenai siapa saja yang dapat menjadi penilai prestasi
belajar, John J.W Neuner (2001 : 98) memberi tiga kemungkinan sebagai
berikut :
pimpinan.
dibuat suatu verifikasi dengan melakukan penilaian pelajar sekali lagi oleh
masing. Sayang penilaian ini tidak selalu mempunyai dasar baik. Suatu
Semester, Ujian Akhir Semester, pada waktu, ruang dan tempat yang telah
karya tulis, kertas kerja atau sejenisnya atas perintah dosen, asisten
dengan tertib sesuai tata tertib ujian yang ditentukan; f) Lulus setiap mata
dipersyaratkan.
36
a. Sistem Pendidikan
pendidikan itu baik, maka lulusannya akan tahu tanggung jawab sosial
b. Perilaku Pelajar
olehnya ketika ia akan memasuki suatu lingkungan baru, dalam hal ini
adalah organisasi.
c. Standard Kualiti
pendidikan.
d. Inovasi
akan datang. Inovasi tersebut pada awalnya hanya dimiliki oleh pimpinan
program kualiti.
38
perubahan. Bila semua guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen
faktor internal dan eksternal itu akan selalu berubah. Rencana harus
peningkatan prestasi belajar yang stagnan (berhenti) dan tidak ada dua
ia berada.
B. Kerangka Pemikiran
40
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Kepemimpinan
Guru Besar
(X1)
Prestasi Belajar
Pelajar
(Y)
C. Hipotesis Penelitian
Negeri Sembilan.
Sembilan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
42
3. Untuk mengetahui apakah guru besar sekolah dan motivasi guru secara
Rendah Islam Integrasi Tahfiz Darul Ulum, Negeri Sembilan. Penelitian ini
iaitu data primer dan data sekunder. Proses untuk memperolehinya telah
teknik-teknik berikut ;
a. Soalselidik
44
Dalam hal ini skala pengukuran menurut Sugiyono (2004 : 84) merupakan
84) :
a. Jenis Skala Interval, iaitu skala yang jarak antara satu data dengan data
lain sama tetapi tidak mempunyai nilai / nol (0) absolut, nol bererti tidak
ada nilainya.
b. Jenis Skala Likert, iaitu pemboleh ubah yang akan diukur, dijabarkan
menjadi sub pemboleh ubah dan menjadi komponen yang dapat terukur.
instrumen mempunyai kelas gred dari yang sangat positif sampai pada
yang sangat negatif, berupa kata-kata yang diberi skor / nilai yakni :
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantiti dan karakteristik
46
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Dalam penelitian ini penulis
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = Error (% yang dapat ditoleransi terhadap ketidaktepatan
penggunaan sampel sebagai pengganti populasi)
n=
1 + N (e)2
130
= = 57 sampel
1 + 130 (0,10)2
47
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 3 (tiga) pemboleh ubah pokok yang akan
(X2) dan sebagai pemboleh ubah terikat dalam penelitian ini adalah
maka pemboleh ubah pokok yang akan diteliti diberi batasan operasional
Tabel 1
Instrumen Penelitian
Item
Pemboleh ubah Dimensi Indikator Koes.
Wawasan, - komitmen 1
pengetahuan dan - konsisten 2
komitmen - visi 3
Kepimpinan - pengetahuan 4
Guru Besar - bidangtugas 5
48
- kecekapan 6
Keupayaan dan - berinspirasi 7
motivasi - ikon/idola 8
(X1) - kompeten 9
- bertaqwa 10
- berbudaya 11
Budaya dan - insan sejahtera 12
disiplin - responsif 13
- berdisiplin 14
- berteladan 15
- emolumen 1
Penghargaan dan - dihargai segera 2
kebajikan - terbuka 3
- pangkat 4
- fleksible 5
- perubahan 6
- tugasan baru 7
Motivasi Kerja Dorongan - suasana kerja 8
Guru - jaminan kerja 9
(X2) - peraturan 10
- pematuhan 11
Inter-intra - prediktif 12
personal - iklhlas 13
- iklim 14
- status 15
- nilai semula 1
- latihan guru 2
Penilaian - analisa 3
- diagnosa 4
- jadual 5
Prestasi Belajar - ujian 6
Pelajar - sistematik 7
(Y) Kewajiban Pelajar - tertib 8
- lulus 9
- indeks prestasi 10
- hak dan kuasa 11
- perilaku 12
Faktor-faktor - kualiti 13
- inovasi 14
- komitmen 15
49
a. Hipotesis Analisis
signifikan dengan dua pemboleh ubah atau lebih, dengan () 5%, dengan
Gambar 1
Bentuk Daftar Uji Signifikasi Korelasi
Daerah Penerimaan Ho
Sumber : Sugiyono (2004 : 188)
=5% =5%
50
Dinyatakan bahawa :
1) Hipotesis Nol (Ho), bererti tidak ada pengaruh antara pemboleh ubah
terikat prestasi belajar pelajar (Y) dengan pemboleh ubah bebas, iaitu
ubah bebas terhadap pemboleh ubah terikat prestasi belajar pelajar (Y),
iaitu kepimpinan guru besar (X1) dan motivasi kerja guru (X2).
dengan alat analisis data dengan alat analisis statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
kepimpinan guru besar, motivasi kerja guru, dan prestasi belajar pelajar.
51
Menurut Sugiyono (2004 :182) teknik ini digunakan untuk mengetahui dan
2
x )
n ∑ x
n ∑x 2−( ∑ ¿ {¿ ¿ 2−( y )2 }
¿
¿
¿
√¿
n ∑ xy −( ∑ x 1 ) ( ∑ y )
¿
rxy =¿
¿
Dimana :
Tabel 2
Pedoman untuk memberikan
Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
r √ n−k
t=
√1−(r )2
Keterangan :
n = jumlah sampel
r = koefisien korelasi
k = jumlah pemboleh ubah bebas
Ketentuan :
Rx1x2y = √ r 2 x 1 y + r 2 x2 y - 2( rx1 y )( rx 2 y )( rx 1 rx 2 )
1- r 2 x 1 x 2
Dimana :
R2 / k
F =
(1 – R2) / (n – k –1)
Dimana :
prediksi seberapa jauh nilai pemboleh ubah dependen bila nilai pemboleh
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi pemboleh ubah X1
b2 = Koefisien regresi pemboleh ubah X2
Y = Prestasi belajar pelajar
X1 = Kepimpinan guru besar
X2 = Motivasi kerja guru
Ketentuan :
Instrumen yang valid bererti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor
baik.
BAB IV
adalah dua pemboleh ubah bebas dan satu pemboleh ubah terikat. Kedua
besar (X1) dan motivasi kerja guru (X2) manakala yang dijadikan sebagai
pemboleh ubah terikatnya adalah prestasi belajar pelajar (Y). Data hasil
Gambar 1
X1
10
8
Frequency
0 Mean = 62.2632
Std. Dev. =
40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 8.21916
N = 57
X1
Tabel 2
X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 37,00 1 1,8 1,8 1,8
44,00 1 1,8 1,8 3,5
48,00 1 1,8 1,8 5,3
50,00 2 3,5 3,5 8,8
51,00 2 3,5 3,5 12,3
52,00 2 3,5 3,5 15,8
53,00 2 3,5 3,5 19,3
54,00 1 1,8 1,8 21,1
56,00 2 3,5 3,5 24,6
58,00 4 7,0 7,0 31,6
59,00 3 5,3 5,3 36,8
60,00 2 3,5 3,5 40,4
61,00 2 3,5 3,5 43,9
62,00 3 5,3 5,3 49,1
63,00 3 5,3 5,3 54,4
64,00 1 1,8 1,8 56,1
65,00 1 1,8 1,8 57,9
66,00 3 5,3 5,3 63,2
67,00 3 5,3 5,3 68,4
68,00 1 1,8 1,8 70,2
69,00 2 3,5 3,5 73,7
71,00 5 8,8 8,8 82,5
72,00 3 5,3 5,3 87,7
73,00 3 5,3 5,3 93,0
74,00 2 3,5 3,5 96,5
75,00 2 3,5 3,5 100,0
Total 57 100,0 100,0
Gambar 2
Histogram Distribusi Frekuensi
X2
15
12
Frequency
0 Mean = 62.3684
Std. Dev. =
30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 8.69448
N = 57
X2
prestasi belajar pelajar pada Sekolah Rendah Islam Integrasi Tahfiz Darul
Tabel 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 42,00 1 1,8 1,8 1,8
45,00 1 1,8 1,8 3,5
46,00 1 1,8 1,8 5,3
48,00 2 3,5 3,5 8,8
49,00 1 1,8 1,8 10,5
50,00 2 3,5 3,5 14,0
53,00 1 1,8 1,8 15,8
54,00 1 1,8 1,8 17,5
56,00 2 3,5 3,5 21,1
58,00 3 5,3 5,3 26,3
59,00 4 7,0 7,0 33,3
60,00 5 8,8 8,8 42,1
61,00 6 10,5 10,5 52,6
62,00 5 8,8 8,8 61,4
63,00 2 3,5 3,5 64,9
64,00 2 3,5 3,5 68,4
67,00 4 7,0 7,0 75,4
68,00 2 3,5 3,5 78,9
69,00 2 3,5 3,5 82,5
72,00 4 7,0 7,0 89,5
73,00 2 3,5 3,5 93,0
74,00 2 3,5 3,5 96,5
75,00 2 3,5 3,5 100,0
Total 57 100,0 100,0
Gambar 3
20
F re q u e n c y
15
10
Mean =
0 61.5965
Std. Dev. =
40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 8.08407
N = 57
Y
1) Uji Reliabilitas
65
Tabel 4
Koefisien Reliabilitas
Koefisien
No
PEMBOLEH UBAH Reliabilitas
.
(Alpha)
1. Kepimpinan guru besar (X1) 0. 890
2. Motivasi kerja guru (X2) 0. 900
3. Prestasi belajar pelajar (Y) 0. 882
tersebut sudah tergolong baik dimana koefisien reliabilitas alpha > dari
2) Uji Validitas
dengan = 0.05 didapat r tabel 0.254, ertinya bila r hitung < r tabel, maka
66
item soalan instrumen tersebut tidak valid dan apabila r hitung > r tabel,
nilai koefisien korelasi untuk uji Validitas instrumen setiap pemboleh ubah,
(X1)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji Validitas untuk pemboleh ubah
Tabel 5
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen
Penelitian Pemboleh ubah Kepimpinan Guru Besar (X 1)
Nomor
r-item soalan r-tabel Keterangan
Soalselidik
1 0,492 0,254 Valid
Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 5, dapat diketahui bahawa nilai
guru besar (X1) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari r-tabel dan
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji Validitas untuk pemboleh ubah
Tabel 6
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen
Penelitian Pemboleh ubah Motivasi Kerja Guru (X 2)
Nomor
r-item soalan r-tabel Keterangan
Soalselidik
1 0,511 0,254 Valid
Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 6, dapat diketahui bahawa nilai
kerja guru (X2) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari r-tabel dan seluruh
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji Validitas untuk pemboleh ubah
Tabel 7
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen
Penelitian Pemboleh ubah Prestasi Belajar Pelajar (Y)
Nomor
r-item soalan r-tabel Keterangan
Soalselidik
1 0,660 0,254 Valid
Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 7, dapat diketahui bahawa nilai
belajar pelajar (Y) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari r-tabel dan
Probability Plot pada setiap model. Untuk memperoleh hasil yang tepat,
Gambar 4 Normaliti
Dependent Variable: Y
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
persyaratan normaliti.
3. Uji Heterokedatisitas
71
Gambar 5 Scatterplot
Scatterplot
Dependent Variable: Y
4
Studentized
Regression
Residual
-2
-4
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized
Predicted Value
disekitar angka 0 (0 pada sumbu Y), dan tidak membentuk suatu pola atau
regresi.
72
4. Uji Autokorelasi
guru besar (X1) dan motivasi kerja guru (X 2) terhadap prestasi belajar
pelajar (Y) pada Sekolah Rendah Islam Integrasi Tahfiz Darul Ulum,
otokorelasi tidak dijumpai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
5. Uji Multikorelasi
73
diperoleh nilai Tolerance dan nilai VIF (terdapat dalam lampiran 5) untuk
ini :
Tabel 9
Nilai
No. Pemboleh ubah Nilai VIF
Tolerance
1 Kepimpinan guru besar (X1) 0,997 1,003
2 Motivasi kerja guru (X2) 0,997 1,003
Sumber : Spss Vers. 13.0
bahawa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemboleh ubah bebas
kepimpinan guru besar (X1) dan motivasi kerja guru (X2) atau data
Demikian juga dengan nilai VIF, ternyata nilai VIF yang diperoleh < 10,
ubah bebas kepimpinan guru besar (X 1) dan motivasi kerja guru (X2).
74
pemboleh ubah bebas kepimpinan guru besar (X 1) dan motivasi kerja guru
(X2), terhadap pemboleh ubah terikat prestasi belajar pelajar (Y) telah
sesuai.
Analisis Regresi
1. Deskripsi
karena lebih besar dari 0,5. Pemboleh ubah motivasi kerja guru (X 2)
pemboleh ubah bebas kepimpinan guru besar (X 1) dan motivasi kerja guru
(X2), menunjukkan hubungan atau korelasi yang kuat dan searah dengan
pemboleh ubah terikat prestasi belajar pelajar (Y). Untuk lebih jelasnya
Tabel 10
Koefisien Korelasi Sederhana
Correlations
Y X1 X2
Pearson Correlation Y 1,000 ,803 ,797
X1 ,803 1,000 ,858
X2 ,797 ,858 1,000
Sig. (1-tailed) Y . ,000 ,000
X1 ,000 . ,000
X2 ,000 ,000 .
N Y 57 57 57
X1 57 57 57
X2 57 57 57
besar dengan prestasi belajar pelajar. Dan kepimpinan guru besar dan
pelajar adalah :
R= (r)² x 100 %
= (0,803)² x 100%
= 0.645 %
= 64.5%
76
pelajar adalah 64.5% sisanya dari faktor lain sebesar 35,5% seperti
guru dengan prestasi belajar pelajar. Dan motivasi kerja guru dan prestasi
pelajar adalah :
R= (r)² x 100 %
= (0,797)² x 100%
= 0.635%
= 63.5%
adalah 63,5 % sisanya dari faktor lain sebesar 36,5% seperti lingkungan
77
guru besar, kaedah kerja guru dan pengawasan guru yang merupakan
(R) = 0.830 yang bererti hubungan pemboleh ubah kepimpinan guru besar
(X1) dan motivasi kerja guru (X2) dengan pemboleh ubah terikat prestasi
lain, yang dalam penelitian ini tidak dapat diteliti seperti kompetensi guru,
Y = b0 + b1X1 + b2X2
pemboleh ubah kepimpinan guru besar (X1) dan motivasi kerja guru (X2)
terhadap nilai prestasi belajar pelajar (Y) dan searah, sehingga apabila
maka nilai pemboleh ubah terikat juga akan mengalami kenaikan atau
sebaliknya.
ubah diantaranya kepimpinan guru besar (X 1), motivasi kerja guru (X2) dan
Untuk motivasi kerja guru (X2) : 0.382 ertinya apabila motivasi kerja
guru meningkat 0.382 maka akan meningkatkan prestasi belajar pelajar
(Y) sebesar 0.382 .
80
B. Pengujian Hipotesis
1. Uji t untuk b1
2. Uji t untuk b2
3. Uji F
81
1. Uji t untuk b1
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3.038 sedangkan ttabel
thitung (3.038) > ttabel (2.000), sehingga jelas Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
2. Uji t untuk b2
prestasi belajar pelajar pada Sekolah Rendah Islam Integrasi Tahfiz Darul
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung sebesar 2.780 sedangkan ttabel
thitung (2.780) > ttabel (2.000), sehingga jelas Ho ditolak dan H a diterima. Hal
ubah motivasi kerja guru (X 2) dapat dilihat dalam gambar kurva hipotesis t
dibawah ini :
85
3. Uji F
Tabel 14
86
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2520,114 2 1260,057 59,708 ,000a
Residual 1139,605 54 21,104
Total 3659,719 56
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
maka diperoleh nilai Fhitung 59.708 seperti terlihat pada tabel 14.
Sedangkan harga kritis nilai Ftabel dengan derajat bebas pembilang 2 dan
Dengan demikian Fhitung (59.708) > Ftabel (3.15), sehingga jelas Ho ditolak
C. Pembahasan
diperoleh nilai R sebesar 0.830, oleh karena angka 0.830 berada pada
interval 0,80 – 1,000 maka dapat dikatakan pemboleh ubah yang berubah
iaitu kepimpinan guru besar dan motivasi kerja guru secara bersama-
sama memiliki pengaruh yang positif dan sangat kuat terhadap pemboleh
Dapatan rumusan hasil dari studi dan kajian pustaka, wawancara dan
positif.
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V
pada bab ini akan diketengahkan kesimpulan, implikasi, dan saranan yang
A. Kesimpulan
positif dan sangat kuat terhadap prestasi belajar pelajar di SRII Tahfiz
besar dan bakinya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 35,5% seperti
yang berkategori kuat dan positif terhadap prestasi belajar pelajar di SRII
prestasi belajar pelajar sebesar 63,5% ditentukan oleh motivasi kerja guru
dan bakinya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 36,5% seperti budaya
Korelasi berganda antara kepimpinan guru besar dan motivasi kerja guru
Darul Ulum, N.Sembilan memiliki pengaruh yang sangat kuat dengan nilai
0,689. Hal ini menunjukkan 68,9 % pemboleh ubah prestasi belajar pelajar
B. Implikasi
Melihat dari huraian di atas maka dapat disimpulkan bahawa dapat dilihat
pemboleh ubah kepimpinan guru besar dan motivasi kerja guru terhadap
guru besar dan motivasi kerja guru yang baik maka prestasi belajar pelajar
C. Saranan
2. Motivasi kerja guru perlu diperhatian oleh guru besar kerana dengan
belajar pelajar.
kurangnya perhatian guru dan guru besar. Justeru guru dan guru