You are on page 1of 13

PENGARUH FASILITAS DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN


STUDI KASUS PTPN II KEBUN SAMPALI MEDAN

Oleh:
Cut Ermiati
Teridah Sembiring

ABSTRACT

Productivity of an organization is largely determined by employee productivity,


increased employee productivity due to an automatic increase company productivity.
Problems with the PT. Nusantara II Plantation Gardens Sampali Medan is the low
productivity of employees. One effort is to improve employee productivity through
improved facilities and human resources development.
This study aims to determine and explain the influence of Facilities and Human
Resources Development to Employee Productivity simultaneously and partially on the
PTPN II, MedanSampaliGardens. The study was conducted in PTPN II (Persero) Garden
Sampali Medan with a population of 40 employees, and a sample of some 40 people were
all employees of the Administration. Data collection techniques used is through
observation and questionnaires (questionnaire). Reliability of the questionnaire using the
Cronbach Alpha test, while for the validity of the questionnaire was tested with the product
moment correlation. In this study whole grain valid questionnaires.
After the data were analyzed with SPSS 17 is obtained persamaananalisis line Y =
0.591 X1 + 0.379 X2 + € 0.580. To determine the influence of independent variables on
the dependent variable secar coefficient of determination with simultaneous use of 66.4%
significant using F test These results indicate that the influence of the facility (office) and
human resource development to employee productivity simultaneously at PTPN II, Medan
Sampali Gardens of 66.4%. Effect of the facility (office) (X1) a partial response to
employee productivity (Y) of 43.51% significant using t test influence of human resource
development (X2) on employee productivity (Y) of 22.94% significant using t test thus the
hypothesis in this study accepted that there is influence between the facility (office) and
human resource development to employee productivity either simultaneously or partiallyon
PTPN II, Medan Sampali Gardens.

Keywords: Facilities, Human Resources, Productivity Working

1. LATAR BELAKANG dengan hasil kerja dari seseorang


karyawan, hasil produktivitas yang
Suatu perusahaan akan meningkat dicapai oleh seorang karyawan haruslah
produktivitas kerja bila adanya kerja sama dapat memberikan kontribusi yang
dan hubungan baik antara pimpinan dan penting bagi perusahaan yang dilihat dari
karyawannya. Karena dengan segi kualitas dan kuantitas yang dirasakan
meningkatkan produktivitas karyawan oleh perusahaan dan sangat besar
otomatis akan meningkatkan produktivitas manfaatnya bagi kepentingan perusahaan
perusahaan. Produktivitas disamakan di masa sekarang dan yang akan datang.
J-DA | 8
Berdasarkan informasi yang dan mengetahui keinginan – keinginan
diperoleh peneliti, PT. Perkebunan apa yang membuat karyawan puas dan
Nusantra II masih memiliki produktivitas meningkatkan produktivitasnya, termasuk
karyawan rendah dibandingkan dengan apa dan berapa bonus yang akan mereka
PTPN lain di Sumatera Utara. Menurut terima jika target atau tujuan kerjanya
Chaidir Ritonga (2010) mengatakan tercapai. Sehingga para karyawan tidak
bahwa produktivitas kerja karyawan di melakukan hal – hal yang tidak
PTPN II masih rendah, ini mengakibatkan sepantasnya dikerjakan.
sistem kerja di PTPN II kurang berjalan Dalam menjalankan aktifitas di
efektif. Sehingga tujuan yang ditetapkan dalam organisasi karyawan mengharapkan
kurang tercapai dengan baik. Hal inilah mendapatkan fasilitas yang layak, dengan
yang mendasari peneliti tertarik fasilitas yang tersedia maka dapat
melakukan penelitian di PTPN II Kebun meningkatkan produktifitas kerja
Sampali Medan. karyawan. Karyawan yang kadang kala
PT. Perkebunan Nusantara II dianggap seperti buruh dimana fasilitas
(Persero) merupakan salah satu dari 14 dan pelayanan kurang diperhatikan oleh
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) para pimpinannya, dan tidak adanya
perkebunan yang bergerak dalam bidang hubungan dan kerjasama yang baik antar
usaha perkebunan, pengolahan dan mereka. Ketidakpuasaan karyawan dalam
pemasaran hasil perkebunan yang ada di hal ini dapat menimbulkan hal – hal yang
seluruh Indonesia. Berdasarkan observasi tidak diinginkan dan dapat merugikan
di lapangan, masih ada karyawan yang perusaaan yang bersangkutan, yang pada
sering menunda-nunda pekerjaan sehingga akhirnya akan menurunkan produktivitas
pekerjaan tersebut tidak selesai tepat kerja perusahaan itu sendiri. Maka, para
waktu. pimpinan sebaiknya mengerti apa yang
Menurut Putti (2000) mengatakan dibutuhkan para karyawan dan
bahwa ada faktor-faktor yang dapat mengetahui keinginan - keinginan apa
memperbaiki produktivitas karyawan yang membuat karyawan puas dan
antara lain: kerja sama kelompok, metode meningkatkan produktifitasnya, termasuk
– metode, mekanisme, pemberian insentif, apa dan berapa bonus yang akan mereka
dan pelatihan dan pendidikan. Dari terima jika target atau tujuan kerjanya
beberapa faktor di atas dan dari hasil tercapai. Sehingga para karyawan tidak
observasi yang dilaksanakan penulis, melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya
Fasilitas dan Pengembangan Sumber Daya dikerjakan.
Manusia masih kurang terlaksana di Dengan fasilitas berarti para
PTPN II Kebun Sampali Medan. Ketidak bawahan mendapat perhatian dari
tersedianya fasilitas yang memadai ini atasannya sehingga mendorong mereka
menimbulkan hal – hal yang tidak bergairah bekerja. Bukan hanya itu
diinginkan dan dapat merugikan fasilitas yang diberikan kepada karyawan
perusahaan yang bersangkutan. Misalnya : juga berguna untuk mencapai standar
adanya aksi mogok kerja, kemangkiran kehidupan yang lebih layak. Fasilitas yang
karyawan meningkat, turunnya diberikan bukan hanya bersifat material,
produktivitas karyawan, dan lain – lain, tetapi yang bersifat seni material misalnya
yang pada akhirnya akan menurunkan tunjangan – tunjangan di samping gaji
produktivitas perusahaan itu sendiri. pokok (upah) seperti tunjangan liburan
Maka, para pimpinan sebaiknya mengerti dan tunjangan pensiun. Selain itu
apa yang dibutuhkan para karyawannya keberhasilan suatu organisasi perusahaan
J-DA | 9
dalam mencapai tujuannya tergantung melalui pendidikan dan pelatihan. Untuk
pada pemanfaatan sumber daya yang ada, itulah upaya yang dapat dilakukan
terutama sumber daya manusianya. Sebab perusahaan sebagai pendorong
pengembangan dapat membuat karyawan peningkatan produktivitas karyawan
lebih meningkatkan kinerjanya karena dengan memberikan fasilitas dan
pengembangan dapat membuat hasil kerja pengembangan sumber daya manusia
karyawan lebih baik dalam menyelesaikan yang memadai.
tugas – tugasnya. Karena dengan
meningkatnya sumber daya manusia 2. FASILITAS
otomatis akan meningkatkan
pengembangan sumber daya manusia A. Pengertian
yang ada diperusahaan tersebut. Dalam suatu pencapaian tujuan
Pengembangan sumber daya perusahaan, diperlukan alat atau sarana
manusia harus dilakukan secara terencana pendukung yang digunakan dalam
berkesinambungan. Agar pengembangan aktivitas sehari – hari di perusahaan
dapat dilaksanakan secara baik. Program tersebut, fasilitas yang digunakan
pengembangan dapat dilaksanakan secara bermacam – macam bentuk, jenis maupun
baik, program pengembangan sumber manfaatnya, disesuaikan dengan dengan
daya manusia hendaklah disusun secara kebutuhan dan kemampuan perusahaan,
cermat dan didasarkan kepada metode – kata fasilitas sendiri berasal dari bahasa
metode ilmiah serta berpedoman pada belanda “faciliteit” yang artinya prasarana
keterampilan yang dibutuhkan perusahaan atau wahana untuk melakukan atau
saat ini maupun untuk masa depan. mempermudah sesuatu. Fasilitas juga bias
Pengembangan harus bertujuan untuk dianggap suatu alat.
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, Untuk mencapai tujuan perusahaan
moral karyawan supaya prestasi kerjanya yang ada banyak faktor yang mendukung,
baik dan mencapai hasil yang optimal. salah satu diantaranya adalah fasilitas
Pengembangan karyawan semakin penting kerja karyawan merupakan faktor
manfaatnya karena tujuan pekerjaan dan pendukung bagi kelancaran tugas yang
jabatan. Pengembangan ini dilakukan mereka kerjakan, sehingga pekerjaan
untuk tujuan non karir maupun karir bagi dapat dikerjakan sesuai dengan yang
karyawan (baru atau lama) melalui latihan diharapkan.
dan pendidikan. Fasilitas kerja terkait dengan
Oleh karena itu, fasilitas dan lingkungan kerja, karena lingkungan kerja
pengembangan sumber daya manusia juga merupakan fasilitas kerja, dengan
merupakan faktor penting dalam adanya lingkungan kerja yang nyaman
meningkatkan poduktivitas seseorang. maka karyawan dapat melaksanakan kerja
Fasilitas kerja merupakan syarat utama dengan baik. Menurut Moekijat (2001 :
dalam produktivitas. Fasilitas 155) secara sederhana yang dimaksud
memungkinkan seseorang mewujudkan dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik
tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat memproses suatu masukan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. (input) menuju keluaran (output) yang
Sedangkan pengembangan sumber daya diinginkan. Selanjutnya menurut Buchari
manusia adalah suatu usaha untuk (2001 : 12) fasilitas adalah penyedia
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, perlengkapan – perlengkapan fisik untuk
konseptual, dan moral karyawan sesuai memberikan kemudahan kepada
dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan penggunanya, sehingga kebutuhan –
J-DA | 10
kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut pentingnya fasilitas kerja bagi karyawan
dapat terpenuhi. Ditambahkan oleh Bary maka perusahaan dituntut untuk
(2002 : 67) fasilitas kerja adalah sebagai menyediakan dan memberikan fasilitas
sarana yang diberikan perusahaan untuk kerja karena keberhasilan suatu
mendukung jalannya nada perusahaan perusahaan tidak pernah terlepas dari
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan pemberian fasilitas kerja.
oleh pemegang kendali. Menurut Sofyan (2001 : 22) jenis –
Menurut Heijdarahman Ranu jenis fasilitas kerja terdiri dari :
Pandjojo dan Saud Husnan (2002 : 37), a. Mesin dan peralatannya yang
“pelayanan yang bersifat memberikan merupakan keseluruhan peralatan yang
fasilitas adalah kegiatan yang secara digunakan untuk mendukung proses
normal perlu diurus oleh para karyawan produksi yang ada diperusahaan.
sendiri dalam kehidupan sehari – b. Prasarana, yaitu fasilitas pendukung
harinya”. Sementara itu menurut Tjiptono yang digunakan untuk memperlancar
(2006 : 19) fasilitas adalah sumber daya aktivitas perusahaan, diantaranya
fisik yang harus ada sebelum suatu jasa adalah jembatan, jalan, pagar dan
ditawarkan kepada konsumen. lainnya.
Ditambahkan oleh Harmizar (2003 : 155) c. Perlengkapan kantor, yaitu fasilitas
menyatakan dengan sederhana fasilitas yang mendukung aktivitas kegiatan
adalah suatu sarana fisik yang dapat yang ada di perkantoran, seperti
memproses suatu masukan (input) perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan
menjadi keluaran (output). lainnya). Peralatan laboratorium dan
Menurut Hartanto (2000 : 501) peralatan elektronik (komputer, mesin
karakteristik dari sarana pendukung dalam fotocopy, printer, dan alat hitung
proses aktivitas perusahaan adalah : lainnya).
1. Mempunyai bentuk fisik d. Peralatan inventaris, yaitu peralatan
2. Dipakai atau digunakan secara aktif yang dianggap sebagai alat – alat yang
dalam kegiatan normal perusahaan digunakan dalam perusahaan seperti
3. Mempunyai jangka waktu kegunaan inventaris kendaraan. Inventaris kantor,
relative permanen lebih dari satu inventaris pabrik, inventaris
periode akuntansi atau lebih dari satu laboratorium, inventaris gudang dan
bulan. lainnya.
4. Memberikan manfaat di masa yang e. Tanah, yaitu asset yang terhampar luas
akan datang. baik yang digunakan ditempat
Dari teori diatas dapat diketahui bangunan, maupun yang merupakan
bahwa fasilitas kerja merupakan sarana lahan kosong yang digunakan untuk
atau wahana atau alat untuk aktivitas perusahaan.
mempermudah aktivitas perusahaan dan f. Bangunan, yaitu fasilitas yang
juga untuk mensejahterakan karyawan mendukung aktivitas sentral kegiatan
agar para karyawan dapat melaksanakan perusahaan utama seperti perkantoran
pekerjaannya dengan baik. Jadi fasilitas dan pergudangan.
kerja adalah sesuatu yang harus g. Alat transportasi, yaitu semua jenis
disediakan oleh perusahaan, baik fasilitas peralatan yang digunakan untuk
yang disediakan secara langsung maupun membantu terlaksananya aktivitas
fasilitas pendukung untuk kemudahan dan perusahaan seperti kendaraan (truk,
kenyamanan bagi karyawan dalam traktor, mobil, motor, dan lainnya).
melakukan pekerjaan. Menyadari akan
J-DA | 11
B. Bentuk – bentuk fasilitas kerja kesulitan dalam mengatur
Fasilitas kerja pada setiap keuangannya.
perusahaan berbeda dalam bentuk dan 6. Fasilitas pendidikan
jenisnya tergantung jenis usaha dan besar Fasilitas ini disediakan dengan maksud
kecilnya perusahaan tersebut. Menurut membantu para karyawan yang ingin
Ranupandjojo dan Saud Husnan (2002 : meningkatkan pengetahuan mereka.
368) terdapat beberapa bentuk dari Fasilitas ini biasanya berbentuk
fasilitas kerja, yaitu : perpustakaan yang bisa dimanfaatkan
1. Penyediaan kafetaria oleh para karyawan yang ingin
Penyediaan kafetaria ini dimaksudkan menambah pengetahuan mereka
untuk mempermudahkan karyawan dengan cara membaca.
yang ingin makan dan tidak sempat Sedangkan Alex S. Nitisemito (2000
pulang. Diharapkan juga agar dengan : 181) jenis – jenis fasilitas yang
penyediaan kafetaria ini perusahaan menyenangkan dapat ditafsirkan secara
bisa memperbaiki gizi yang disajikan. luas antara lain tempat rekreasi kafetaria,
2. Perumahan tempat olahraga, balai pengobatan, tempat
Sulitnya memperoleh tempat tinggal ibadah, kamar kecil yang bersih,
yang layak dikota – kota, menyebabkan pendidikan untuk anak dan sebagainya.
banyak karyawan yang mengalami Indikator fasilitas menurut Faisal (2005 ;
masalah untuk memilih tempat tinggal. 22) adalah:
Untuk mengatasi hal ini, perusahaan 1) Sesuai dengan kebutuhan,
dapat menyediakan fasilitas rumah, 2) Mampu mengoptimalkan hasil kerja,
meskipun bukan untuk semua 3) Mudah dalam penggunaan,
karyawan yang berupa rumah dinas, 4) Mempercepat proses kerja,
ataupun asrama, atau hanya 5) Penempatan ditata dengan benar.
memberikan tunjangan untuk
perumahan. 3. PENGEMBANGAN SDM
3. Fasilitas pembelian
Di sini perusahaan menyediakan “ toko A. Pengertian Pengembangan
perusahaan “ dimana para karyawan Sumber Daya Manusia
dapat membeli berbagai barang, Pimpinan perusahaan semakin
terutama barang – barang yang menyadari bahawakaryawan baru pada
dihasilkan perusahan, dengan harga umumnya hanya mempunyai kecakapan
yang lebih rendah. teoritis saja dari bangku kulain, jadi, perlu
4. Fasilitas kesehatan dikembangkan dalam kemampuan nyata
Fasilitas ini yang paling banyak untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya.
disediakan oleh perusahaan. Pengembangan karyawan (baru / lama)
Penyediaan fasilitas kesehatan ini erat perlu dilakukan secara terencana dan
kaitannya dengan pembuatan program berkesinambungan.
pemeliharaan kesehatan karyawan, dan Para ahli menafsirkan bahwa usaha
juga karena ada peraturan pemerintah untuk melakukan pengembangan
yang mengatur masalah keamanan dan karyawan dilakukan dengan pendidikan
kesehatan para karyawan di dalam dan latihan, dengan pengertian pelatihan
menjalankan pekerjaannya. berarti menyesuaikan karyawan dengan
5. Penasehat keuangan pekerjaan yang dihadapinya, sedangkan
Pemberian fasilitas ini dimaksudkan pendidikan adalah usaha menyesuaikan
agar para karyawan tidak mengalami karyawan dengan lingkungannya baik di
J-DA | 12
luar maupun di dalam lingkungan Perkembangan adalah suatu usaha untuk
pekerjaan. meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
Menurut Mathis (2002 : 44) konseptual, dan moral karyawan sesuai
pengembangan adalah pertumbuhan dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan
kemampuan yang terjadi jauh melampaui melalui pendidikan dan pelatihan.
apa – apa yang dituntut dalam suatu Menurut Mangkunegara (2008 : 44)
pekerjaan. Hal ini mewakili usaha – usaha Pengembangan merupakan suatu proses
untuk meningkatkan kemampuan pendidikan jangka panjang yang
karyawan untuk menangani berbagai jenis mempergunakan prosedur sistematis dan
penugasan. Pengembangan ini dilakukan terorganisasi dimana pegawai managerial
untuk menambah pengetahuan dan memperngaruhi pengetahauan konseptual
keahlian ataupun keterampilan mereka dan teoritis guna mencapai tujuan yang
sehingga dapat menunjang adanya umum.
kesempatan dalam promosi karyawan. Sedangkan menurut singodimejo
Setiap pimpinan / atasan perusahan perlu (2000) dalam sutrisno (2009 : 66)
melakukan pengembangan sumber daya mengemukakan bahwa pengembangan
manusia, sebab melalui pengembangan ini adalah proses persiapan individu –
perusahaan akan mempunyai tenaga kerja individu untuk memikul tanggung jawab
yang terampil dan cakap, dengan yang berbeda atau lebih tinggi di dalam
demikian tujuan perusahan dapat organisasi, biasanya berkaitan dengan
terealisasikan dengan baik. peningkatan pengetahuan intelektual
Menurut Handoko (2000 : 17) untuk melaksankan pekerjaan yang lebih
pengembangan sumber daya manusia juga baik. Pengembangan menagarh pada
merupakan suatu cara efektif untuk kesempatan – kesempatan belajar yang
menghadapi beberapa tantangan yang didesain guna membantu pengembangan
dihadapi oleh banyak organisasi besar. para karyawan.
Tantangan – tantangan ini mencakup
kesusahan karyawan, perubahan – B. Tujuan Pengembangan Sumber
perubahan sosioteknis dan perputaran Daya Manusia
tenaga kerja. Kemampuan untuk Menurut Hasibuan (2000 : 70)
mengatasi tantangan – tantangan tersebut pengembangan sumber daya manusia
merupakan faktor penentu keberhasilan bertujuan dan bermanfaat bagi perushaan,
departemen personalia dalam karyawan, konsumen, atau masyarakat
mempertahankan sumber daya manusia yang mengkonsumsi barang / jasa yang
yang efektif. dihasilkan perusahaan.
Menurut Mangkunegara ( 2007 : 44) Adapun tujuan pengembangan
pengembangan merupakan suatu proses sumber daya manusia hakikatnya
pendidikan jangka panjang yang menyangkut hal – hal berikut :
mempergunakan prosedur sistematis dan a) Produktifitas Kerja
terorganisir dimana karyawan manajerial Melalui pengembangan sumber daya
mempelajari pengetahuan konseptual dan manusia, kualitas dan kuantitas
teoitis guna mencapai tujuan yang umum. produksi semakin baik. Karena
Menurut Rivai (2000 : 290) kemampuan teknis, keahlian
pengembangan adalah proses peningkatan manusiawi dan kemampuan manajerial
kemampuan kerja individual yang tercapai juga semakin baik maka produktifitas
dalam rangka mencapai karir yang kerja meningkat.
diinginkan. Menurut Hasibuan (2007 : 69)
J-DA | 13
b) Efesiensi 1. Pengembangan Secara Formal
Pengembangan sumber daya manusia Yaitu karyawan ditugaskan perusahaan
dapat menghemat sumber daya, tenaga, untuk mengikuti pendidikan atau
waktu dan faktor – faktor produksi latiahn yang dilakukan perusahaan
karena dapat mencari dan mengurangi maupun yang dilakukan oleh lembaga
terjadinya kesalahan – kesalahan, tertentu. Pengembangan secara formal
sehingga biaya produksi relatif kecil. dilakukan perusahaan karena tuntutan
c) Karir pekerjaan saat ini maupun masa depan
Dengan pengembangan, kemampuan yang sifatnya untuk peningkatan karir
karyawan untuk meningkatkan karir karyawan.
semakin besar karena keahlian, 2. Pengembangan Secara Informal
keterampilan dan prestasi kerjanya Yaitu pengembangan karyawan atas
sudah lebih baik. usahanya sendiri melatih dan
d) Kepemimpinan mengembangkan dirinya dengan
Dengan pengembangan kepemimpinan, mempelajari buku – buku literature
seorang manajer akan lebih baik karena yang ada kaitannya dengan pekerjaan
kemampuan dan keterampilan yang atau jabatannya.
dimilikinya. Menurut Mangkunegara (2009 : 45-
e) Balas Jasa 46) faktor – faktor pengembangan
Balas jasa yang diterima karyawan karyawan adalah sebagai berikut :
akan meningkat, karena pengembangan 1. Perbedaan individu pegawai.
yang dilakukan dapat meningkatkan 2. Hubungan dengan jabatan analisis.
prestasi mereka. 3. Motivasi
Keberhasilan atau manfaat dari 4. Partisipasi aktif
pengembangan harus diukur dalam 5. Seleksi peserta penataran
hubungannya dengan serangkaian tujuan 6. Metode latihan dan pengembangan
perusahaan, karena pengembangan jarang Menurut Mangkunegara (2008 : 44)
mempunyai anggaran tidak terbatas dan pengembangan memiliki komponen
perusahaan mempunyai banyak kebutuhan penilaian yaitu :
pengembangan, maka diperlukan adannya 1. Tujuan dan sasaran
penetapan prioritasnya. Idealnya Tujuan dan sasaran pengembanagn
manajemen memeringkatkan kebutuhan juga harus jelas dan dapat diukur
pengembangan berdasarkan pada tujuan 2. Pelatih (trainers).
organisasional. Melaksanakan Para pelatih (traines) harus memiliki
pengembangan yang paling dibutuhkan kualifikasi yang memadai.
untuk meningkatkan kinerja sekaligus 3. Materi pengembangan
produktivitas organisasi akan Materi pengembangan harus sesuai
menghasilkan hasil – hasil yang nyata dengan tujuan hendak dicapai.
dengan lebih baik. 4. Metode pengembangan
Metode pengembangan harus sesuai
C. Jenis – Jenis dan Faktor dengan tingkat kemapuan pegawai
Pengembangan Sumber Daya yang menjadi peserta.
Manusia 5. Peserta pengembangan
Menurut Hasibuan (2000 : 72) jenis Peserta pengembangan (trainee)
pengembangan dikelompokkan atas harus memenuhi persyaratan yang
pengembangan secara formal dan ditentukan.
pengembangan secara informal.
J-DA | 14
D. Metode – Metode Pengembangan mencapai tujuan – tujuan perusahaan
Sumber daya Manusia diperlukan tenaga – tenaga yang
Istilah pendidikan dan latihan sering berkualitas dan terampil, hanya diperoleh
menimbulkan kjeraguan dan disalah melalui pendidikan dan pelatihan.
artikan dengan istilah – istilah yang Jadi jelaslah bahwa pendidikan
dewasa ini lebih banyak digunakan dalam karyawan dalam suatu perusahaan
politik, yakni pengembangan. Keraguan merupakan upaya dalam meningkatkan
dan ketidakpastian itu sebenarnya tidak keterampilan maupun pengetahuan
perlu terjadi, karena pada hakekatnya karyawan, dimana karyawan dalam
pengertian yang dalam istilah – istilah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
tersebut memang memiliki kaitan yang Metode – metode pengembangan
erat yang satu sama lainnya dan diri terdiri dari :
menunjukkan suatu kegiatn yang sama, 1. Metode latihan (training method)
yakni usaha / kegiatan peningkatan Menurut Hasibuan (2005 : 77) Metode
pengetahuan, keterampilan dan sikap latihan harus berdasarkan kepada
karyawan operasional maupun karyawan kebutuhan pekerjaan tergantung pada
manajemen. Untuk memerjelas pengertian berbagi faktor yaitu waktu, biaya,
tentang pendidikan dan pelatihan jumlah, peserta, tingkat pendidikan
karyawan, dikemukakan beberapa dasar peserta dan latar belakang peserta
pendapat : metode ini diberikan kepada karyawan
Menurut Handoko (2000 : 104) operasional.
menyatakan pendidikan dan latihan 2. Metode pendidikan (education method)
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas Metode pendidikan dalam arti sempit
untuk memperbaiki dan meningkatkan yaitu untuk meningkatkan keahlian dan
pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat kecakapan manajer memimpin paraa
– sifat kepribadian. bawahannya secara efektif. Seorang
Menurut Hasibuan (2000 : 76) manajer yang efektif pada jabatannya
metode pengembangan sumber daya akan mendapatkan hasil yang optimal.
manusia khususnya pengembangan
melalui pendidikan dan latihan, 4. PRODUKTIVITAS KERJA
pelaksanaannya antara suatu perusahaan KARYAWAN
dengan perusahaan lainnya adalah
berbeda. Penerapan metode – metode ini A. Pengertian
tergantung kepada keadaan perusahaan Pada dasarnya peningkatan kualitas
dan jumlah tenaga kerja. sumber daya manusia sangat diperlukan
Sedangakan menurut hasibuan guna mewujudkan hasil yang diharapkan
(2005 : 69) memberikan batasan sebagai oleh suatu instansi / perusahaan, yang
berikut : pendidikan dan latihan adalah dapat mendukung untuk lebih berpotensi
suatu usaha untuk meningtkatkan dalam keberhasilan pencapaian tujuan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual perusahaan.
dan moral karyawan sesuai dengan Untuk itu perlu adanya pembinaan,
kebutuhan pekerjaan / jabatan melalui pengarahan dan bimbingan bagi setiap
pendidikan dan latihan. tenaga kerja / karyawan agar lebih
Dari kedua definisi diatas dapat berdaya guna, sehingga dapat dikatakan
disimpulkan bahwa pendidikan dan bahwa peningkatan produktivitas pegawai
latihan karyawan merupakan masalah merupakan tahapan utnuk pendayagunaan
penting dalam perusahaan karena untuk karyawan secara maksimal.
J-DA | 15
Produktivitas adalah perbandingan Manullang (2002 : 78), perlu diperhatikan
antara keluaran (output) dan masukan beberapa faktor :
(input) atau produktivitas diformulasikan 1. Tingkat Pendidikan atau Keterampilan
sebagai perbandingan antara keluaran Para karyawan yang memiliki tingkat
(output) dan masukan (input) di pendidikan atau keterampilan yang
perusahaan industri dan ekonomi secara lebih tinggi tentu produktivitasnya akan
komprehensif. Produktivitas juga leboh tinggi jika dibangdingkan dengan
merupakan perbandingan antara sumber para pekerja yang memiliki tingkat
daya (input) dengan jumlah barang / jasa pendidikan atau ketermapilan yang
(output) yang dihasilkan dari sumber itu. lebih rendah.
Pendekatan interdisipliner ilmu dilakukan 2. Kondisi Fisik
dalam upaya mengelola produktivitas Apabila kondisi fisik para pekerja
untuk dapat menentukan tujuan yang tersebut lebih baik maka
efektif, pembuatan rencana, aplikasi produktivitasnya akan lebih baik.
penggunaan car yang produktif dan tetap 3. Sikap dan Kebiasaaan
menjaga kualitas yang tinggi. Untuk dapat meningkatkan
Produktivitas mengikut sertakan meningkatkan produktivitas maka para
pendayagunaan secara terpadu sumber pekerja harus dapat menyesuaikan
daya manusianya, keterampilan, barang, sikap dan kebiasaannya dengan
modal, teknologi, manajemen, organisasi, keadaan perusahaan. Karena jika sikap
energi dan sumber – sumber lainnya yang yang ada tidak baik dibawa perusahaan
mengarah kepada pengembangan dan maka akan membawa pengaruh yang
peningkatan hidup karyawannya. tidak baik terhadap produktivitas kerja.
Menurut Sinungan (2005 : 17) 4. Lingkungan Pekerjaan
produktivitas adalah sebagai hubungan Lingkungan kerja para karyawan
antara hasil nyata maupun fisik ( barang – tersusun dengan baik tentu akan
barang / jasa ) dengan masuknya yang menimbulkan semangat dan kegairahan
sebenarnya. Misalnya saja “ produktivitas para karyawan untuk bekerja lebih giat.
adalah ukuran efisiensi produksi, suatu Lingkungan pekerja yang lebih baik
perbandingan antara hasil keluaran dan dapat merupakan tata ruang kantor
masuk atau output : input. Masukan sering yang rapi.
dibatasi dengan masukan tenaga kerja, 5. Metode Kerja
sedangkan keluaran diukur dalam Untuk meningkatkan produktivitas
kesatuan fisik bentuk dan nilai. kerja pelu juga ditinjau mengenai
penggunaan metode kerja, apakah
B. Faktor – Faktor Yang metode kerja yang sekarang digunakan
Mempengaruhi Produktivitas masih relevan tentu masih akan
Kerja dipertahankan.
Produktivitas manusia mempunyai 6. Peralatan yang digunakan
peranan besar untuk menentukan Perusahaan yang harus selalu
suksesnya perusahaan. Produktivitas memperhatikan peralatan – peralatan
manusia sering disebut dengan sikap yang digunakan untuk bekerja, jika
mental yang selalu memiliki pandangan peralatan tersebut terkondisinya sudah
bahwa hari ini lebih baik dari kemarin dan tidak memadai lagi maka produktivitas
esok. akan dipertahankan bahkan
Oleh karena itu agar produktivitas ditingkatkan.
kerja pegawai dapat meningkat menurut
J-DA | 16
Hubungan Pengembangan Sumber Sampali Medan dalam cukup baik, 40 %
Daya Manusia dengan Produktivitas responden berpendapat bahwa sumber
Kerja. Setelah melihat pengertian yang daya manusia di PTPN II Kebun Sampali
luas dari penjelasan yang lebih mendetail Medan dalam baik, 32.5 % responden
mengenai pengertian pengembangan berpendapat bahwa Pengembangan
sumber daya manusia dan produktivitas sumber daya manusia di PTPN II Kebun
maka dapat dilihat hubungan antara Sampali Medan dalam sangat baik.
keduanya. Adapun hubungan antara Berdasarkan skor data tersebut maka
pengembangan sumber daya manusia dapat disimpulkan bahwa sumber daya
dengan produktivitas kerja dapat dilihat manusia di PTPN II Kebun Sampali
dari hasil produksinya. Keberhasilan suatu Medan adalah dalam kategori sangat baik.
perusahaan tergantung pada sumber daya Selanjutnya 5 % responden berpendapat
pada produktivitas kerja, untuk itu perlu bahwa produktivitas kerja di PTPN II
diadakan pengembangan sumber daya Kebun Sampali Medan dalam kategori
manusia. Untuk mengembangkan sangat tidak baik, 2,5 % responden
karyawan itu sendiri, dimana perlu berpendapat bahwa produktivitas kerja di
menciptakan sikap dan mental yang cocok PTPN II Kebun Sampali Medan dalam
untuk menghadapi hidup semakin tidak baik, 20 % responden berpendapat
bervariasi dan meningkat. bahwa produktivitas kerja di PTPN II
Kebun Sampali Medan dalam cukup baik,
32,5 % responden berpendapat bahwa
6. TEMUAN HASIL PENELITIAN produktivitas kerja di PTPN II Kebun
Berdasarkan jawaban responden, 2,5 Sampali Medan dalam baik, 40 %
% berpendapat bahwa Fasilitas di PTPN II responden berpendapat bahwa
Kebun Sampali Medan dalam kategori produktivitas kerja di PTPN II Kebun
sangat tidak baik, 2,5 % responden Sampali Medan dalam sangat baik.
berpendapat bahwa fasilitas di PTPN II Berdasarkan skor data tersebut maka
Kebun Sampali Medan dalam tidak baik, dapat disimpulkan bahwa produktivitas
15 % responden berpendapat bahwa kerja di PTPN II Kebun Sampali Medan
fasilitas di PTPN II Kebun Sampali adalah dalam kategori sangat baik.
Medan dalam cukup baik, 20 % responden Korelasi antara Y (Produktivitas
berpendapat bahwa fasilitas di PTPN II kerja) dengan X1 (Fasilitas Kantor) dan X2
Kebun Sampali Medan dalam baik,60 % (Pengembangan Sumber Daya Manusia )
responden berpendapat bahwa fasilitas di ditunjukkan oleh nilai Multiple R yang
PTPN II Kebun Sampali Medan dalam merupakan :Py(X1X2) =√R Square = √
sangat baik. Berdasarkan skor data 0,646 = 0,804
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Korelasi antara X1 (Fasilitas
fasilitas di PTPN II Kebun Sampali Kantor) dan X2 (Pengembangan Sumber
Medan sangat baik. Selanjutnya jawaban Daya Manusia) yang mungkin
responden, 2,5 % berpendapat bahwa mempengaruhi Y (Produktivitas kerja)
sumber daya manusia di PTPN II Kebun dapat dihitnung dengan rumus :Py€ =
Sampali Medan dalam kategori sangat = =
tidak baik, 12,5 % responden berpendapat = 0,580
bahwa sumber daya manusia di PTPN II
Dari hasil perbandingan diperoleh
Kebun Sampali Medan dalam tidak baik,
Py€ = 0,580. Besarnya pengaruh secara
12,5 % responden berpendapat bahwa
proporsional disebabkan oleh variabel
sumber daya manusia di PTPN II Kebun
lainnya diluar variabel X1 (fasilitas
J-DA | 17
kantor) dan X2 (Pengembangan Sumber korelasi antara variabel sebesar 0,736.
Daya Manusia) dinyatakan oleh Py€ yaitu Korelasi sebesar 0,736 mempunyai
sebesar 0,5802 = 0,336 atau sebesar 33,6 maksud hubungan antara variabel Fasilitas
%. Angka ini menunjukkan bahwa sebesar (kantor) dan produktivitas kerja karyawan
33,6 % dijelaskan oleh factor lain. adalah kuat. Korelasi kedua variabel
Besarnya angka R2 adalah 0,664. tersebut bersifat signifikan karena
Angka tersebut dapat digunakan untuk signifikansinya sebesar 0,015 dimana
melihat besarnya pengaruh fasilitas apabila angka signifikan (sig) < 0,05 maka
(kantor) dan pengembangan sumber daya hubungan kedua variabel signifikan.
manusia terhadap produktivitas kerja Berdasarkan perhitungan diperoleh angka
karyawan dengan cara menghitung korelasi antara variabel sebesar
Koefesien Determinasi (KD) sebesar 0,606.Korelasi sebesar 0,606 mempunyai
66,4%. Angka tersebut maksudnya adalah maksud hubungan antara variabel Fasilitas
bahwa pengaruh fasilitas ( kantor ) dan dan Sumber Daya Manusia adalah kuat.
pengembangan sumber daya manusia Korelasi kedua variabel tersebut bersifat
terhadap produktivitas kerja karyawan signifikan karena signifikansinya sebesar
66,4% dan 33,6% disebabkan oleh 0,000 dimana apabila angka signifikan
variabel-variabel lain diluar model ini. (sig) < 0,05 maka hubungan kedua
Berdasarkan data itu, diperoleh bahwa variabel signifikan.
nilai t hitung > t tabel yaitu 5,728>2,024. Temuan penelitian ini menunjukkan
dengan demikian, Ho ditolak dan H1 bahwa fasilitas memiliki pengaruh positif
diterima. Berarti, terdapat pengaruh antara dan signifikan terhadap tinggi rendahnya
fasilitas ( kantor ) terhadap produktivitas produktivitas kerja karyawan. Besarnya
kerja karyawan. Selanjutnya, diperoleh pengaruh fasilitas kantor secara langsung
bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu terhadap produktivitas kerja karyawan
3,675>2,026. Dengan demikian, Ho adalah sebesar 34,9%. Pengembangan
ditolak dan H1 diterima. Berarti, terdapat Sumber Daya Manusia juga memiliki
pengaruh antara kualitas produk terhadap pengaruh positif dan terhadap
keputusan pembelian. produktivitas kerja karyawan. Besarnya
Berdasarkan perhitungan diperoleh pengaruh Pengembangan Sumber Daya
angka korelasi antara variabel sebesar Manusia terhadap Produktivitas Kerja
0.383.untuk menafsir angka tersebut karyawan adalah sebesar 14,4%. Dari
digunakan kriteria sebagai berikut : hasil ini dapat dilihat bahwa fasilitas lebih
0 – 0.25 : korelasi sangat lemah berpengaruh dari pada Sumber Daya
(dianggap tidak ada) Manusia terhadap produktivitas kerja
>0.25 – 0.5 : Korelasi Cukup karyawan. Secara simultan fasilitas dan
>0.5 – 0.75 : Korelasi Kuat pengembangan sumber daya manusia
>0.75 – 1 : Korelasi Sangat Kuat memiliki pengaruh cukup besar untuk
Korelasi sebesar 0,383 mempunyai mempengaruhi produktivitas karyawan,
maksud hubungan antara variabel Fasilitas yaitu sebesar 66,4 % dan sisanya sebesar
(kantor) dan Pengembangan Sumber Daya 33,6 % adalah faktor-faktor lainnya
Manusia adalah cukup. Korelasi kedua yang.Secara tidak langsung fasilitas dan
variabel tersebut bersifat signifikan karena sumber daya manusia berpengaruh
signifikansinya sebesar 0,000 dimana terhadap produktivitas kerja karyawan
apabila angka signifikan (sig) <0.05 maka sebesar 14,2%.
hubungan kedua variabel signifikan.
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka
J-DA | 18
7. PENUTUP lagi dan diikuti dengan fasilitas
A. Kesimpulan (kantor), karena pengembangan
Berdasarkan kesimpulan yang sumber daya manusia memberikan
diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat pengaruh yang lebih besar terhadap
dibuat beberapa kesimpulan , yaitu : produktivitas kerja karyawan PTPN II
1. Fasilitas (kantor) (X1) yang secara Kebun Sampali. Karena jika
langsung mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia
produktivitas kerja karyawan (Y) baik maka karyawan akan merasa
adalah sebesar 34,9 % dan puas sehingga dapat meningkatkan
berpengaruh tidak langsung melalui produktivitas kerja karyawan suatu
pengembangan sumber daya manusia perusahaan.
sebesar 14,9 %. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
2. Pengembangan Sumber daya manusia variabel fasilitas danpengembangan
(X2) secara langsung mempengaruhi Sumber Daya Manusia mempunyai
Produktivitas Kerja Karyawan (Y) pengaruh terhadap Produktivitas
adalah sebesar 14,4 % dan tidak Kerja. Hal ini berarti bahwa variabel
pengaruh tidak langsung melalui Fasilitas dan Sumber Daya Manusia
fasilitas (kantor) (X1) sebesar 14,9 %. Kerja perlu untuk diperhatikan lagi
3. Berdasarkan hasil persamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan
koefesien jalur yang diperoleh yaitu Produktivitas Kerja di PTPN II
Y = 0,591X1 + 0,379 X2 + 0,336 €, Kebun Sampali Medan.
dapat disimpulkan sebagai berikut : 3. Penelitian ini masih bersifat umum,
Variabel fasilitas (kantor) karena terlihat masih banyak faktor
memberikan pengaruh lebih besar lain yang mempengaruhi poduktivitas
terhadap produktivitas kerja kerja karyawan, maka penulis
karyawan PTPN II Kebun Sampali menyarankan bagi peneliti
dibandingkan dengan variabel selanjutnya untuk menggunakan
pengembangan sumber daya manusia. variabel lain selain variabel dalam
Besarnya pengaruh yang disebabkan penelitian ini untuk diteliti pada masa
oleh variabel lainnya di luar variabel yang akan datang.
fasilitas (kantor) dan pengembangan
sumber daya manusia yang
2 2
dinyatakan P Y1€ yaitu 0,580 = 33,6
%.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah
dilaksanakan, maka penulis mengemuka-
kan beberapa saran sebagai berikut ;
1. Variabel fasilitas (kantor) memiliki
pengaruh yang lebih besar dari pada
variabel pengembangan sumber daya
manusia, dalam arti fasilitas (kantor)
harus lebih ditingkatkan. Pihak
perusahaan harus lebih
memperhatikan pengembangan
sumber daya manusia agar lebih baik
J-DA | 19
DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu, ( 2008 ), Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta.
Arikuntoro, Suharsimi, (2005), Manjemen Bumi Aksara.
Penelitian, Rineka Cipta. Jakarta. M. Manulang, (2002), Dasar – Dasar
Barry, Cushway, (2002), Human Resoure Manajemen. Jakarta. Ghalia
Management. Jakarta. PT. Elex Indonesia.
Media Kumputindo. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu,
Buchari Alrad, (2001), Manajemen (2007), Manajemen Sumber Daya
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Manusia Perusahaan. Bandung. PT.
Bandung. CV. Alfabeta. Remaja Rosdakarya.
Faisal, (2005) pengaruh insentif dan Moekijat, ( 2000 ), Manajemen Personalia
fasilitas kerja terhadap produktivitas dan Sumber Daya Manusia. Jakarta.
karyawan. Pustaka.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream Sinungan, Muchdarsyah, ( 2005 ).
/123456789/pdf) Produktivitas. Jakarta. Bumi Akasa
Handoko, T. Hani, (2000), Manajemen Sofyan Syafri, ( 2001 ). Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Kontemporer. Jakarta. Edisi Pertama
Manusia. Yogyakarta.Edisi 2 BPFE. Grafindo Persada.

J-DA | 20

You might also like