You are on page 1of 8

Putri et al.

, Kualitas Hidup Wanita Menopause

Kualitas Hidup Wanita Menopause


(Quality of Life Among Menopausal Women)
Dessy Irwienna Putri, Dwi Martiana Wati, Yunus Ariyanto
Bagian Epidemiologi dan Biostatitiska Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Jember
e-mail korespondensi : dessy.irwienna.putri@gmail.com

Abstract

Menopause is a condition when woman’s menstrual period ends because ovaries stop
producing estrogen and progesteron. The deficiency of these hormones cause women have
menopausal symptoms that can decrease their quality of life. This study aimed to analyze
the quality of life among menopausal women. This was a cross sectional study. The sample
consisted of 128 menopausal women and their age ranged 45-59 years old. Chi-square,
Anova, and Independent Sample t Test were used to analyze the data. The result showed
better quality of life was experienced by women who had high education, did exercise
regularly, didn’t have chronic disease, and had mild menopausal symptoms. According to
quality of life domain, physical domain was better in women who had married, did exercise
regularly and had mild menopausal symptoms. Psychological domain was better in women
who had high education, did exercise regularly and didn’t have chronic disease.
Environmental domain was better in women who had high education, did exercise regularly,
and had mild menopausal symptoms. Whereas, social domain was better in married women.
Based on this study, menopausal women are adviced to do exercise regularly so their quality
of life can be improved.

Keywords: menopausal women, quality of life

Abstrak

Menopause adalah kondisi ketika masa menstruasi seorang wanita berakhir karena ovarium
berhenti memproduksi estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon-hormon
tersebut menyebabkan wanita mengalami gejala menopause yang dapat menurunkan
kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas hidup wanita
menopause. Desain penelitian yang digunakan yaitu studi cross-sectional. Sampel terdiri dari
128 wanita menopause yang berusia 45-59 tahun. Uji Chi-square, Anova, dan t Sampel
Bebas digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup
cenderung lebih baik pada wanita menopause yang berpendidikan tinggi, berolahraga rutin,
tidak memiliki penyakit kronis, dan bergejala menopause ringan. Ditinjau dari domain
kualitas hidup, domain fisik cenderung lebih baik pada wanita menopause yang menikah,
berolahraga rutin dan bergejala menopause ringan. Domain psikologis cenderung lebih baik
pada wanita menopause yang berpendidikan tinggi, berolahraga rutin, dan tidak memiliki
penyakit kronis. Domain lingkungan cenderung lebih baik pada wanita menopause yang
berpendidikan tinggi, berolahraga rutin, dan bergejala menopause ringan. Sedangkan
domain sosial cenderung lebih baik pada wanita menopause yang menikah. Berdasarkan
dari penelitian ini maka wanita menopause dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kata Kunci: wanita menopause, kualitas hidup

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 167


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

Pendahuluan mengenai menopause di Indonesia termasuk


dalam prioritas rendah. Sebagai upaya
Keberhasilan Indonesia dalam peningkatan peningkatan kualitas kehidupan wanita
kesejahteraan penduduknya menyebabkan menopause, seyogyanya kita mempunyai data
terjadinya peningkatan usia harapan hidup. Hal penelitian yang dapat digunakan sebagai
tersebut berarti pula semakin banyak wanita yang rekomendasi pelayanan [12].
melalui masa pasca reproduksi atau menopause Jumlah penduduk wanita yang berusia ≥ 45
dan sebagai konsekuensinya berbagai masalah tahun di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010
kesehatan akan lebih banyak dijumpai [1]. Dengan telah mencapai 5.302.562 jiwa [13]. Berdasarkan
semakin banyaknya jumlah wanita yang memasuki hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk
masa menopause maka kesehatan mereka harus Kabupaten Jember yang berusia ≥ 45 tahun
mendapat perhatian [2]. Upaya luhur penanganan sebanyak 656.952 jiwa [14]. Menurut hasil sensus
menopause adalah untuk meningkatkan kualitas yang sama, dari tiga kecamatan yang berada di
kehidupan [3]. wilayah kota (Kaliwates, Patrang, Sumbersari),
Menopause adalah suatu masa yang jumlah penduduk wanita berusia ≥ 45 tahun
membuat wanita mengalami gangguan-gangguan ditemukan paling banyak berada di wilayah
fisik maupun psikis seperti depresi dan sebagainya Kecamatan Sumbersari, yaitu berjumlah 15.694
[4]. Sebagian wanita menopause mengalami wanita [15]. Puskesmas Sumbersari merupakan
gejala-gejala menopause yang cukup parah salah satu tempat pelayanan kesehatan yang
sehingga dapat mempengaruhi aktivitas mereka berada di wilayah Kecamatan Sumbersari.
sehari-hari yang pada akhirnya dapat menurunkan Puskesmas Sumbersari juga merupakan salah
kualitas hidup mereka. Sayangnya, sebagian besar satu puskesmas unggulan di Kabupaten Jember
wanita menopause tidak menyadari akan dan sudah mendapat sertifikasi ISO untuk
perubahan-perubahan yang mereka alami ketika pelayanannya. Berdasarkan rekomendasi hasil
memasuki masa menopause [5]. Symposium and Workshop Reproductive Health
Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada Research Priorities yang menyatakan penelitian di
kalangan wanita menopause di Mesir dan Saudi bidang menopause di Indonesia, termasuk
Arabia menunjukkan adanya korelasi negatif Kabupaten Jember, dalam prioritas rendah, maka
antara gejala menopause terhadap kualitas hidup perlu dilakukan penelitian tentang kualitas hidup
[6,7]. Wanita menopause telah mencapai suatu wanita menopause di Puskesmas Sumbersari
kondisi dimana kejadian penyakit kronis akan lebih Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini adalah
meningkat yang selanjutnya dapat berdampak menganalisis kualitas hidup pasien wanita
kondisi fisik dan mental mereka sehingga menopause rawat jalan di Puskesmas Sumbersari
mempengaruhi kualitas hidup mereka [8]. Kabupaten Jember.
Penurunan produksi estrogen saat menopause
dapat berdampak serius pada kesehatan wanita
Metode Penelitian
yaitu berkaitan dengan peningkatan risiko terhadap
beberapa penyakit seperti osteoporosis, penyakit Jenis penelitian pada studi ini merupakan
kardiovaskular, dan Alzheimer [9]. observasional analitik dengan desian penelitian
Aktivitas fisik (olahraga) pada wanita cross sectional. Penelitian dilaksanakan di
menopause memberikan dampak positif terhadap Puskesmas Sumbersari mulai bulan Juni 2013
kualitas hidup mereka. Hasil sebelumnya sampai dengan Juli 2013.
mengindikasikan bahwa peningkatan aktivitas fisik Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
pada wanita menopause memberikan dampak pasien wanita rawat jalan berusia 45-59 tahun
positif terhadap kualitas hidup [10]. Terjadi yang memeriksakan diri ke Puskesmas
peningkatan kualitas hidup pada kelompok wanita Sumbersari selama masa penelitian. Sampel
yang menjalani program olahraga sedangkan dalam penelitian adalah 128 pasien wanita
wanita pada kelompok kontrol (tidak menjalani menopause berumur 45-59 tahun yang melakukan
program olahraga) memiliki kualitas hidup yang rawat jalan selama masa penelitian di Puskesmas
lebih buruk [11]. Sumbersari. Responden yang pernah melakukan
Menurut hasil Symposium and Workshop operasi rahim (hysterectomy) atau operasi ovarium
Reproductive Health Research Priorities 1999- (ovarectomy) dikeluarkan dari penelitian. Teknik
2004 di Bandung, pada tahun 1997, WHO pengambilan sampling yang digunakan adalah
mengadakan First Concencus Meeting on metode systematic sampling (sampel sistematik).
Menopause in the East Asian Region dimana salah Penelitian ini menggunakan teknik
satu rekomendasinya adalah perlunya penelitian pengumpulan data berupa wawancara dan
biososio-kultural dan untuk masing-masing negara. dokumentasi data responden. Instrumen
Masih menurut hasil yang sama, penelitian pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 168


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

karakteristik responden, Menopause Rating Scale melakukan olahraga rutin. Mayoritas responden
(MRS) untuk mengukur tingkat keparahan gejala (71,1%) memiliki penyakit kronis.
menopause, serta World Health Organzation Dilihat dari gejala menopause, sebanyak 102
Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) untuk responden (79,7%) mempunyai gejala menopause
mengumpulkan data tentang persepsi wanita dalam kategori sedang. Sementara itu didapatkan
terhadap keseluruhan kualitas hidupnya. 22 orang responden yang termasuk dalam kategori
Analisis data dilakukan dengan cara analisis gejala menopause ringan dan hanya 4 orang
univariabel dan bivariabel. Tiga uji yang digunakan responden yang termasuk dalam kategori gejala
dalam analisis bivariabel yaitu uji Chi-square, menopause parah. Sedangkan untuk distribusi
t Sampel Bebas, dan Anova Satu Arah. Masing- skor responden dari setiap domain gejala
masing uji tersebut menggunakan tingkat menopause dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
kepercayaan 95% (α = 0,05).
Tabel 1.2 Distribusi skor tiap domain gejala
Hasil Penelitian menopause responden

Distribusi karakteristik responden, aktivitas Sim-


fisik, dan penyakit kronis responden dapat dilihat Domain Skor Skor Skor
pang-
Gejala Minim- Maksim- Rata-
pada tabel di bawah ini. an
Menopause um um rata
Baku
Tabel 1.1 Distribusi karakteristik responden, Somatik 2 13 7,56 2,35
aktivitas fisik, dan penyakit kronis Psikologis 3 12 7,80 2,29
Urogenital 0 10 4,82 1,72
Total Skor 6 33 20,18 5,03
Kategori n %
Karakteristik Responden
Usia Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain
45-49 tahun 23 18 urogenital merupakan domain yang paling jarang
50-54 tahun 49 38,3 dikeluhkan oleh responden, ditunjukkan dengan
55-59 tahun 56 43,8 nilai rata-rata paling rendah yaitu 4,82. Sedangkan
Pendidikan domain psikologis menjadi domain yang paling
Dasar (SD/sederajat- 75 58,6 sering dikeluhkan oleh responden, ditunjukkan
SMP/sederajat) 33 25,8 dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 7,80.
Menengah (SMA/sederajat) 20 15,6
Berdasarkan penilaian subjektif kualitas
Tinggi (Akademi/Perguruan
Tinggi) hidup, sebagian besar responden (56,2%)
Pekerjaan menyatakan memiliki kualitas hidup biasa-biasa
Bekerja 56 43,8 saja. Distribusi skor tiap domain kualitas hidup
Tidak Bekerja 72 56,2 responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pendapatan
Punya 62 48,4 Tabel 1.3 Distribusi skor tiap domain kualitas
Tidak Punya 66 51,6 hidup responden
Status Pernikahan
Menikah 83 64,8
Domain Skor Skor Skor Simpan
Belum Menikah/Janda 45 35,2
Kualitas Minim Maksi Rata- g-an
Aktivitas Fisik
52 40,6 Hidup -um m-um rata Baku
Tidak Pernah
1-2 kali 50 39,1 Fisik 21,43 71,43 49,36 8,73
≥ 3 kali 26 20,3 Psikologis 25,00 70,83 49,80 9,52
Sosial 8,33 83,33 56,64 12,21
Penyakit Kronis
91 71,1 Lingkungan 25,00 81,25 55,06 10,75
Ada
Tidak 37 28,9
Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosial merupakan domain yang paling baik dalam
sebanyak 56 orang responden (43,8%) berusia 55- kualitas hidup responden yang ditunjukkan dengan
59. Sebanyak 75 orang responden (58,6%) hanya nilai rata-rata paling tinggi yaitu 56,64. Domain fisik
menempuh pendidikan pada jenjang dasar. Lebih menjadi domain yang memiliki nilai rata-rata paling
dari separuh responden (56,2%) tersebut tidak rendah dalam kualitas hidup responden yaitu
bekerja dan sebesar 51,2% responden mengaku 49,36.
memiliki pendapatan. Sebagian besar responden Hasil analisis data perbedaan kualitas hidup
(64,8%) menyatakan masih terikat pernikahan. subjektif responden menurut karakteristik
Sebesar 40,6% responden mengaku tidak pernah responden, aktivitas fisik, penyakit kronis, dan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 169


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

gejala menopause dengan menggunakan uji Chi- kualitas hidup secara subjektif tidak cenderung
square dapat dilihat pada Tabel 1.4. lebih baik pada wanita menopause yang berusia
45-49 tahun, bekerja, mempunyai pendapatan, dan
Tabel 1.4 Perbedaan kualitas hidup subjektif menikah.
responden Hasil analisis data perbedaan domain
kualitas hidup menurut variabel karakteristik
Tingkat Kualitas Hidup responden, aktivitas fisik, penyakit kronis, dan
Biasa- gejala menopause dengan menggunakan uji t
biasa Saja, Sangat Sampel Bebas dan uji Anova Satu Arah dapat
Kategori Buruk, dan Baik dan p-value dilihat pada tabel di bawah ini.
Sangat Baik
Buruk Tabel 1.5 Perbedaan domain kualitas hidup
n % n % responden
Usia
45-49 tahun 18 14,1 5 3,9 Kategori Domain Kualitas Hidup
0,422*
50-54 tahun 35 27,3 14 10,9 Fisik Psikologis Sosial Lingkungan
Mean Sig. Mean Sig Mean Sig Mean Sig
55-59 tahun 46 35,9 10 7,8 (±SD) (±SD) . (±SD) . (±SD)
.
Pendidikan Karakter
Dasar 64 50,0 11 8,6 -istik
0,001*
Menengah 26 20,3 7 5,5 Respon
den
Tinggi 9 7,0 11 8,6 Usia 0,86# 0,41# 0,90# 0,99#
Pekerjaan 45-49 49,4 ±7,00 47,5 ±10,3 57,2 ±11,9 55,0 ±8,9
50-54 48,8 ±7,70 50,0 ±9,80 56,9 ±11,4 54,9 ±11,9
Bekerja 40 31,2 16 12,5 0,159* 55-59 48,9 ±10,2 50,6 ±8,90 56,1 ±13,1 55,2 ±10,5
Tidak Bekerja 59 46,1 13 10,2 Pendi- 0,12# 0,02* 0,56# 0,00*
dikan 48,1 ±8,7 48,5 ±8,50 55,7 ±12,5 52,4 ±10,5
Pendapatan Dasar 50,3 ±8,7 49,5 ±9,90 57,8 ±11,8 56,9 ±9,7
Punya 45 35,2 17 13,3 0,212* Mene- 52,3 ±8,2 55,2 ±10,8 58,3 ±12,1 61,9 ±10,1
Tidak Punya 54 42,2 12 9,4 ngah
Tinggi
Status Pekerja- 0,08# 0,08# 0,87# 0,49#
Pernikahan an 50,9 ±7,9 51,5 ±9,4 56,8 ±12,5 55,8 ±10,7
Bekerja 48,2 ±9,2 48,5 ±9,5 56,5 ±12,0 54,5 ±10,8
Menikah 60 46,9 23 18,0
0,078* Tak
Belum Bekerja
Penda- 0,11 0,12# 0,76# 0,34#
Menikah / 39 30,5 6 4,7 patan 50,6 ±7,9 51,1 ±9,4 56,9 ±12,1 56,0 ±10,6
Janda Punya 48,1 ±9,3 48,5 ±9,5 56,3 ±12,4 54,2 ±10,9
Aktivitas Fisik Tak
punya
Tak Pernah 46 35,9 6 4,7 Status 0,02# 0,17# 0,04# 0,24#
0,012*
1-2 kali 32 25,0 18 14,1 Perni-
kahan 50,6 ±8,6 50,6 ±9,7 58,2 ±10,8 55,9 ±11,2
≥ 3 kali 21 16,4 5 3,9 Menika 46,9 ±8,5 48,2 ±9,1 53,7 ±14,2 53,5 ±9,7
Penyakit h
Belum
Kronis
0,032* Menika
Ada 75 58,6 16 12,5 h
Tidak Ada 24 18,8 13 10,2 /Janda
Aktivitas 0,00* 0,00* 0,21# 0,00*
Gejala Fisik 46,4 ±7,5 46,4 ±8,40 54,9 ±10,3 50,8 ±10,8
Menopause Tidak 53,3 ±8,9 52,1 ±10,3 58,9 ±13,2 59,2 ±10,2
0,004* Pernah 47,8 ±8,1 52,2 ±8,30 55,5 ±13,3 55,6 ±8,4
Ringan 61 47,7 26 20,3 1-2 kali
Parah 38 29,7 3 2,3 ≥ 3 kali
Penyakit 0,67# 0,02# 0,16# 0,25#
* Signifikan pada α = 0,05, dengan menggunakan Kronis
uji Chi- square Ada 49,6 ±8,5 48,6 ±9,7 57,6 ±11,4 54,4 ±10,8
Tidak 48,8 ±9,4 52,8 ±8,3 54,2 ±13,9 56,8 ±10,6
Gejala 0,08# 0,21# 0,83# 0,00#
Terlihat bahwa uji Chi-square signifikan pada Meno-
pause 50,6 ±9,3 50,5 ±9,9 56,8 ±12,0 57,1 ±10,7
variabel pendidikan, aktivitas fisik, penyakit kronis, Ringan 46,7 ±6,7 48,3 ±8,4 56,3 ±12,7 50,8 ±9,7
Parah
dan gejala menopause dikarenakan keempat p-
value variabel tersebut kurang dari α = 0,05. Jadi, * Signifikan pada α = 0,05 dengan menggunakan
dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup secara uji Anova Satu Arah
subjektif cenderung lebih baik pada wanita # Signifikan pada α = 0,05 dengan menggunakan
menopause yang berpendidikan tinggi, melakukan uji t Sampel Bebas
olahraga rutin, tidak memiliki penyakit kronis, dan
bergejala menopause ringan. Sementara itu, hasil Pada domain fisik, hasil analisis data
uji Chi-square tidak signifikan pada variabel usia, menunjukkan signifikan pada variabel status
pekerjaan, pendapatan, dan status pernikahan pernikahan, aktivitas fisik, dan gejala menopause.
dikarenakan keempat p-value variabel tersebut Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
menunjukkan angka lebih dari α = 0,05. Jadi, domain fisik cenderung lebih baik pada wanita
menopause yang menikah, berolahraga rutin, serta

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 170


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

bergejala menopause ringan. Pada domain kualitas hidup, tidak ditemukan perbedaan pada
psikologis, hasil analisis data menunjukkan domain fisik dan sosial antara responden yang
signifikan pada variabel pendidikan, aktivitas fisik, berpendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
dan penyakit kronis. Sehingga dapat disimpulkan Berdasarkan pengakuan responden, dalam hal
bahwa domain fisik cenderung lebih baik pada vitalitas, mereka sama-sama menyatakan kurang
wanita menopause yang berpendidikan tinggi, memiliki vitalitas yang cukup untuk beraktivitas
berolahraga rutin, dan tidak memiliki penyakit sehari-hari namun memiliki hubungan yang baik
kronis. dengan keluarga, teman, dan orang-orang disekitar
Ditinjau dari domain sosial, hasil analisis data mereka. Jawaban responden yang memiliki
menunjukkan signifikan hanya pada satu variabel kecenderungan sama itu menyebabkan tidak
saja yaitu status pernikahan. Sehingga dapat ditemukannya perbedaan pada domain fisik sosial.
disimpulkan bahwa domain sosial cenderung lebih Sedangkan dari sisi domain psikologis dan
baik pada wanita menopause yang menikah. Dari lingkungan, ditemukan perbedaan yang signifikan
domain lingkungan, ditemukan hasil yang menurut pendidikan responden. Hal tersebut
signifikan pada variabel pendidikan, aktivitas fisik, disebabkan karena mereka yang berpendidikan
dan gejala menopause. Dengan demikian dapat tinggi lebih sering dapat menikmati hidup dan
disimpulkan bahwa domain lingkungan cenderung merasakan aman dalam kehidupan sehari-hari,
lebih baik pada wanita menopause yang serta lebih puas terhadap akses pada pelayanan
berpendidikan tinggi, berolahraga rutin, dan kesehatan dan transportasi yang harus dijalani.
bergejala menopause ringan. Pada penelitian ini ditemukan hanya 56
orang responden yang bekerja dan 64 orang yang
Pembahasan mempunyai pendapatan. Responden yang tidak
memiliki pendapatan bukan berarti mereka tidak
Hasil analisis bivariabel menunjukkan memiliki uang sama sekali. Meskipun responden
bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas hidup tersebut tidak bekerja dan tidak mempunyai
antara responden yang berusia 45-49 tahun, 50-54 pendapatan, mereka masih mendapatkan uang
tahun, dan 55-59 tahun. Ditinjau dari rentang usia, dari suami, anak-anak atau kerabat mereka
perbedaan usia responden tidak begitu jauh. Usia sehingga setidaknya masih bisa untuk mencukupi
wanita menopause (responden) ini masih termasuk kebutuhan mereka. Sebagian besar responden
dalam kelompok pra lansia sehingga sebagian mengakui memiliki hubungan sosial yang baik
besar responden mengaku masih mampu dengan keluarga dan teman-teman mereka.
melakukan aktivitas sehari-hari meskipun telah Hubungan sosial yang baik dan kedekatan dalam
mengalami penurunan kemampuan. Ditinjau dari keluarga seperti itulah yang meningkatkan rasa
domain kualitas hidup, tidak ditemukan perbedaan kasih sayang dan kebahagiaan dalam kehidupan
yang signifikan pada keempat domain dengan wanita menopause [17]. Mereka juga mengakui
pengelompokkan usia wanita menopause. cukup puas terhadap tempat tinggal, akses
Sebagian besar responden mengakui masih pelayanan kesehatan, dan transportasi yang harus
memiliki kemampuan fisik dan vitalitas yang cukup dijalani. Hal-hal tersebutlah yang menimbulkan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari, hanya saja tidak ditemukannya perbedaan kualitas hidup pada
kemampuan daya ingat & berkonsentrasi mereka keempat domain kualitas hidup menurut pekerjaan
menurun, namun memiliki hubungan baik dengan dan pendapatan responden.
keluarga dan teman-teman mereka, termasuk Penelitian sebelumnya menyatakan terdapat
dalam hal kehidupan seksual. Rata-rata responden perbedaan kualitas hidup menurut status
juga menyatakan merasa aman dalam kehidupan pernikahannya [16]. Namun, dalam penelitian ini
sehari-hari dan puas dengan kondisi tempat tinggal tidak ditemukannya perbedaan kualitas hidup
mereka serta memiliki kesempatan berekreasi menurut status pernikahan responden. Hal ini
meskipun tidak terlalu sering. Hal pelayanan sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada
kesehatan dan transportasi juga masih dapat kalangan wanita menopause di Mesir yang tidak
dijangkau dengan mudah oleh responden. menemukan perbedaan kualitas hidup responden
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya berdasarkan status pernikahan [6]. Ditinjau dari
perbedaan kualitas hidup menurut tingkat domain kualitas hidup, ditemukan perbedaan pada
pendidikan responden. Hal ini sejalan dengan domain fisik dan sosial menurut status pernikahan
penelitian pada tahun 2011 yang menyatakan hal responden. Responden yang belum menikah/janda
sama [7]. Tingkat pendidikan adalah salah satu menyatakan lebih sering rasa sakitnya
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup menghambat aktivitas mereka dan kurang puas
subjektif, kualitas hidup akan meningkat seiring terhadap kualitas tidur mereka. Mereka yang
dengan lebih tingginya tingkat pendidikan yang menikah memiliki nilai rata-rata domain sosial yang
didapatkan oleh individu [16]. Ditinjau dari domain lebih tinggi daripada yang belum menikah/janda.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 171


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

Mengenai dukungan yang dari diperoleh dari disebabkan karena olahraga yang dilakukan
orang-orang disekitar mereka dan kehidupan sebagian besar responden adalah jalan kaki,
seksual, responden yang belum menikah/janda dimana olahraga tersebut sering mereka lakukan
lebih banyak menyatakan kurang puas terhadap seorang diri, tidak dalam berkelompok. Pada
hal-hal tersebut. Hal tersebut dapat dikarenakan domain ini didapatkan perbedaan yang signifikan
mereka tidak memiliki pasangan hidup yang antara responden yang tidak pernah berolahraga
biasanya diajak berkomunikasi dan tempat berbagi dengan yang berolahraga 1-2 kali serta dengan
cerita. Sedangkan dari sisi domain psikologis dan yang berolahraga ≥3 kali seminggu. Mereka yang
lingkungan, tidak ditemukan perbedaan yang tidak pernah berolahraga lebih banyak merasa
signifikan menurut pendidikan responden. Mereka kurang aman dalam hidupnya dan kurang memiliki
yang menikah seringkali mendapatkan dukungan kesempatan rekreasi/bersenang-senang bila
dari pasangan mereka. Hal ini berlaku juga bagi dibandingkan dengan yang berolahraga (1-2 kali
mereka yang belum menikah dan cerai/janda. seminggu dan ≥3 kali seminggu).
Responden yang bercerai/janda mendapatkan Ditemukannya perbedaan kualitas hidup
dukungan dari anak-anak serta keluarga mereka. menurut keberadaan penyakit kronis dalam
Begitu pula bagi responden yang tidak menikah, penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
mereka bisa saja mendapatkan dukungan baik dari yang menyatakan bahwa penyakit kronis
teman, tetangga, maupun keluarga mereka memberikan perbedaan yang signifikan terhadap
lainnya. Baik responden yang menikah maupun kualitas hidup individu [19]. Penurunan produksi
yang belum menikah/janda sama-sama estrogen saat menopause dapat berdampak serius
menyatakan puas dengan tempat tinggal dan pada kesehatan wanita. Penurunan produksi
kondisi kesehatan lingkungan dimana mereka estrogen telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
tinggal. terhadap beberapa penyakit seperti osteoporosis,
Dalam penelitian ini didapatkan perbedaan penyakit kardiovaskular, dan Alzheimer [9]. Ditinjau
kualitas hidup yang signifikan menurut aktivitas dari domain kualitas hidup, hanya ditemukan
fisik responden. Berbagai studi melaporkan bahwa perbedaan pada domain psikologis menurut
aktifitas olahraga sangat baik bagi wanita penyakit kronis. Ketidakpuasan terhadap diri
menopause karena dapat mencegah atau sendiri dan kurangnya menikmati hidup lebih
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, sering dialami oleh responden yang memiliki
diabetes, osteoporosis, penyakit kanker payudara, penyakit kronis. Faktor utama dalam penurunan
kecemasan, dan depresi [18]. Ditinjau dari domain fungsi psikologis akibat usia adalah adanya
fisik, ditemukan perbedaan antara yang tidak penyakit [20]. Sementara itu, dari sisi domain fisik,
pernah berolahraga dengan yang berolahraga 1-2 psikologis, dan lingkungan, tidak ditemukan
kali serta yang berolahraga 1-2 kali dengan yang perbedaan yang signifikan menurut penyakit kronis
berolahraga ≥3 kali. Responden yang tidak pernah responden. Berdasarkan pengakuan responden,
berolahraga dan yang berolahraga ≥3 kali dalam hal vitalitas, kualitas tidur, kemampuan
seminggu cenderung memiliki jawaban yang sama beraktivitas dan bekerja, sebagian besar dari
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan domain mereka menyatakan kurang puas terhadap hal-hal
fisik. Mereka sama-sama mengakui bahwa rasa tersebut. Mereka menyatakan masih dapat
sakit fisik sering menghambat mereka untuk bersosialisasi dan berhubungan baik dengan
beraktivitas dan kurang puas terhadap keluarga, teman, dan orang-orang disekitar
kemampuan mereka untuk bekerja dibandingkan mereka. Rata-rata dari responden menyatakan
dengan responden yang berolahraga 1-2 kali puas terhadap kesehatan lingkungan dan kondisi
seminggu. Dilihat dari sisi domain psikologis, tempat tinggal mereka. Mereka juga menyatakan
ditemukan pula perbedaan pada responden yang masih dapat mengakses informasi terutama dari
tidak pernah berolahraga dibandingkan dengan media televisi. Sedangkan untuk transportasi,
yang berolahraga 1-2 kali seminggu dan ≥3 kali mereka menyatakan puas terhadap transportasi
seminggu. Olahraga yang teratur cukup efektif yang harus dijalani.
dalam menurunkan depresi dan meningkatkan Ditemukannya perbedaan kualitas hidup
kesehatan mental, tetapi intensitas olahraga menurut gejala menopause dalam penelitian ini
kurang berpengaruh terhadap hal tersebut [18]. sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
Dari domain sosial, tidak ditemukan perbedaan menyatakan hal yang sama [21]. Hasil penelitian
yang berarti antara responden yang tidak pernah pada kalangan wanita menopause di Mesir dan
berolahraga, berolahraga 1-2 kali seminggu, dan Saudi Arabia juga menunjukkan adanya korelasi
berolahraga ≥3 kali seminggu. Hal ini sejalan negatif antara gejala menopause dengan kualitas
dengan penelitian sebelumnya yang tidak hidup (6,7). Ditinjau dari domain kualitas hidup,
menemukan adanya hubungan olahraga dengan ditemukan perbedaan pada domain fisik dan
hubungan sosial [18]. Hal ini kemungkinan lingkungan menurut gejala menopause responden.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 172


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

Jika dibandingkan dengan responden bergejala lebih baik pada wanita menopause yang menikah.
menopause ringan, responden dengan gejala Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka
menopause parah mengakui lebih sering rasa saran yang dapat diberikan yaitu 1) Pemberian
sakitnya menghambat aktivitas mereka, kurang informasi tentang menopause dan juga penyakit-
cukup memiliki vitalitas, kurang puas dengan penyakit yang biasanya timbul pada wanita
kualitas tidur mereka, serta kurang puas terhadap menopause. Hal ini dapat dilakukan oleh pihak
kemampuan bekerja dan untuk beraktivitas sehari- Puskesmas yang dapat bekerja sama misalnya
hari. Hal tersebut kemungkinan dapat dikaitkan dengan Dinas Kesehatan, Posyandu Lansia, dan
dengan gejala menopause seperti susah tidur, PKK. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan antara
sering mengalami kelelahan fisik dan sakit pada lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan
persendian, serta daya ingat menurun lebih sering
kepada pasien yang melakukan pengobatan serta
dialami oleh mereka. Mereka juga mengakui
keluarga pasien yang ada di ruang tunggu secara
kurang memiliki kesempatan untuk berekreasi dan
kurang puas terhadap akses pada layanan langsung melalui tatap muka, maupun secara tidak
kesehatan dan akses transportasi. Hal ini dapat langsung melalui leaflet, poster atau media lain,
disebabkan mereka lebih sering rasa sakitnya dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup wanita
menghambat aktivitas sehari-hari sehingga kurang menopause; 2) Para wanita menopause dianjurkan
cukup memiliki vitalitas untuk beraktivitas seperti untuk melakukan olahraga secara rutin sehingga
pergi berekreasi, ke tempat layanan kesehatan, dapat meningkatkan kualitas hidup mereka; 3)
dan mengakses transportasi. Sedangkan dari sisi Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
domain psikologis dan sosial, tidak ditemukan jenis olahraga apa yang efektif untuk
perbedaan yang signifikan menurut gejala meningkatkan kualitas hidup wanita menopause.
menopause responden. Selain perubahan fisik, Selain itu dapat pula dilakukan penelitian tentang
perubahan-perubahan psikologis juga sangat hubungan antara aktivitas fisik dengan gejala
mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita menopause yang dialami dengan menggunakan
dalam menjalani masa menopause. Perubahan kuesioner yang telah baku.
yang terjadi pada wanita menopause diantaranya
adalah perubahan mood, labilitas emosi, merasa
tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi
berkurang, dan merasa tidak berharga [22].
Daftar Pustaka
Namun, dalam hal hubungan sosial, mereka sama- [1] Hidayat A. Menopause sebagai peristiwa
sama menyatakan tidak memiliki masalah biopsikososial [internet]. [Bandung]: Obginsos
terhadap hal tersebut. Perasaan kesepian, cemas, RSHS; 2012 [8 Maret 2012; diakses 5 Februari
dan depresi juga jarang mereka alami. Sebagian 2013]. Available from:
besar responden masih terikat pernikahan http://www.obginsosrshs.com/2012/03/menopa
sehingga meski merasa cemas, mereka dapat use-sebagai-peristiwa-biopsikososial/
dapat tenang kembali setelah mendapatkan [2] Manuaba IB. Memahami kesehatan reproduksi
dukungan dari orang sekitar [23]. wanita. Jakarta: EGC; 2009.
[3] Soewarto. Upaya peningkatan kesehatan
Simpulan dan Saran wanita. Majalah Obstetri Ginekologi Indonesia.
2001; 25(1): 5-11.
Berdasarkan hasil penelitian dan [4] Andira D. Seluk-Beluk kesehatan reproduksi
pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil
Wanita. Jogjakarta: A+ Plus Books; 2010.
kesimpulan: 1) Kualitas hidup secara subjektif [5] Rahman SASA, Zainudin SR, Mun VLK.
cenderung lebih baik pada wanita menopause Assesment of menopausal symptoms using
yang berpendidikan tinggi, melakukan olahraga modified menopause rating scale (MRS)
rutin, tidak memiliki penyakit kronis, dan bergejala among middle age women in Kuching,
menopause ringan; 2) Domain fisik cenderung Sarawak, Malaysia [internet]. Asia Pacific
lebih baik pada wanita menopause yang menikah, Family Planning. 2010 [diakses 20 Desember
berolahraga rutin dan bergejala menopause ringan. 2012]; 9(5): 1-6. Available from:
Domain psikologis cenderung lebih baik pada http://www.apfmj.com/content/pdf/1447
wanita menopause yang berpendidikan tinggi, -056X-9-5.pdf
berolahraga rutin dan tidak memiliki penyakit [6] Elsabagh EEM, Abdulallah ES. Menopausal
kronis. Domain lingkungan cenderung lebih baik symptoms and the quality of life among
pada wanita menopause yang berpendidikan pre/post menopausal women from rural area in
tinggi, berolahraga rutin dan bergejala menopause Zagazig City [internet]. Life Science Journal.
ringan Sementara itu, domain sosial cenderung 2012 [diakses 4 November 2012]; 9(2): 283-

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 173


Putri et al., Kualitas Hidup Wanita Menopause

291. Available from: Indonesia; 2009 [diakses 2 Mei 2013].


http://www.lifesciencesite.com/lsj/life0 Available from:
902/045_8488life0902_283_291.pdf http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?
[7] Yakout SM, Kamal SM, Moawed S. id=125595&lokasi=lokal
Menopausal symptoms and quality of life [17] Tamai SB, Paschoal SMP, Litvoc J, Machodo
among Saudi women in Riyadh and Taif AN, Curiati PK, Prada LF, et al. Impact of a
[internet]. Journal of American Science. 2011 program to promote health and quality of life of
[diakses 13 Desember 2012]; 7(5): 776-783. elderly. Einstein. 2006 [diakses 2 Mei 2013];
Available from: 9(1): 8-13. Available from:
http://www.jofamericanscience.org/journals/am http://apps.einstein.br/revista/arquivos/
-sci/am0705/110_5541am0705_776_783.pdf PDF/1759-Einsteinv9n1_8-13_eng.pdf
[8] Rizvi SA, Jalil F, Azam SI, Shamsi U, Saleem [18] Mirzaiinajmabadi K. Physical activity and health
S. Prevalence of menopause, chronic illness promotion in midlife women [internet].
and life style of middle aged women in Karachi, Quesland: Queensland University of
Pakistan [internet]. Al Ameen J Med Sci. 2012 Technology; 2005 [27 Desember 2012].
[diakses 2 Mei 2013]; 5(4): 347-354. Available Available from:
from: http://eprints.qut.edu.au/16067/1/Khadi
http://ajms.alameenmedical.org/Article geh_Mirzaniinajmabadi_Thesis.pdf
PDFs%5CAJMS%20V5.N4.2012%20p [19] Yenni, Herwana E. Prevalensi penyakit kronis
%20347-354.pdf dan kualitas hidup pada lanjut usia di Jakarta
[9] Refaat A. Women and health learning package Selatan. Universa Medicina. 2006 [diakses 2
[internet]. TUFH Women and Health Mei 2013]; 25(4): 164-171. Available from:
Taskforce. 2006 [diakses 10 April 2013]; 1(2); http://www.univmed.org/wp-
1-10. Available from: http://www.the- content/uploads/2012/04/Yenny.pdf
networktufh.org/sites/default/files/attac [20] Niven N. Psikologi kesehatan: pengantar untuk
hments/basic_pages/WHLP perawat dan profesional kesehatan lain.
%20Menopause.pdf Jakarta: EGC; 2000.
[10] Elavsky S. Physical activity, menopause, and [21] Nisar N, Sohoo NA. Severity of menopausal
quality of life: the role of affect and self-worth symptoms and the quality of life at different
across time [internet]. NIH-PA. 2009 [diakses 4 status of menopause: a community based
November 2012]; 16(2): 265-271. Available survey from rural Sindh, Pakistan [internet].
from: International Journal of Collaborative Research
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl on Internal Medicine & Public Health. 2010
[diakses 14 Desember 2012]; 2(5): 118-130.
es/PMC2728615/pdf/nihms108554.pdf
Available from:
[11] Gutie´rrez C, Arau´jo E, Cruz F, Roa JM,
Barbosa W, Villaverde GR. Quality of life of http://www.iomcworld.com/ijcrimph/file
rural menopausal women in response to a s/v02-n05-01.pdf
customized exercise programme [internet]. [22] Glasier A, Gebbie A. Keluarga berencana dan
Journal of Advanced Nursing. 2006 [diakses 2 kesehatan reproduksi. Jakarta: EGC; 2005.
Mei 2013]; 1(1): 11-19. Available from: [23] Varney H. Buku ajar asuhan kebidanan.
http://hera.ugr.es/doi/16520099.pdf Jakarta: EGC; 2007.
[12] Suparman E, Rompas J. Inkontinensia urin
pada perempuan menopause. Majalah Obstetri
Ginekologi Indonesia. 2008: 32(1): 48-54.
[13] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.
Karakteristik penduduk Provinsi Jawa Timur:
hasil sensus penduduk 2010. Surabaya: Badan
Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur; 2012.
[14] BPS Kabupaten Jember. Kabupaten Jember
dalam angka 2012. Jember: BPS Kabupaten
Jember; 2012.
[15] BPS Kabupaten Jember. Kecamatan
Sumbersari dalam angka 2011. Jember: BPS
Kabupaten Jember; 2012.
[16] Nofitri NFM. (2009). Literatur gambaran
kualitas hidup [internet]. Jakarta: Universitas

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014 174

You might also like