You are on page 1of 15

Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.

4, Mei 2017, hal 240-254

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP


WANITA MENOPAUSE DI KLINIK BANK TABUNGAN
PENSIUNAN NASIONAL KOTA MAKASSAR

Nilam Noorma
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
Email : ns_nilamnoorma@yahoo.com

ABSTRACT
Menopause is increasingly gaining attention in the developed countries. With
the increasing length of life expectancy and a growing population of menopausal
women, making menopause which was originally not much talked about becoming an
important issue to be investigated. The research objective was to determine the
relationship of the quality of life of postmenopausal women with physical activity,
sexual activity and support of her husband. This research is quantitative descriptive
cross sectional study. The population is postmenopausal women aged between 50-
65 years who came for treatment at the Clinic National Savings Bank of Makassar
and still have a spouse (husband). Sampling using purposive sampling of 148
respondents. Results showed most respondents with physical activity were 123
respondents (83.1%). Sexual activity is the most dominant respondents with sexual
activity were 84 respondents (56.7%). Most respondents did not support her husband
a total of 140 respondents (94.6%). Chi-square test results obtained sexual activity p
value = 0.004 (p≤0,01) means H0 is accepted. This means that sexual activity related
to the quality of life of menopausal women. In the test odds ratio (OR) showed that
low sexual activity is likely to decrease the quality of life by 4.875 compared
postmenopausal women who have high sexual activity. The study concluded that
there was a significant relationship between sexual activity and quality of life of
menopausal women.

Keywords: Quality of life and menopause

ABSTRAK
Menopause semakin mendapat perhatian di negara-negara maju. Dengan
semakin panjangnya usia harapan hidup dan meningkatnya populasi wanita
menopause, membuat menopause yang semula tidak banyak dibicarakan menjadi
suatu hal yang penting untuk diteliti. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan kualitas hidup wanita menopause dengan aktifitas fisik, Aktifitas seksual
dan dukungan suami. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
rancangan cross sectional study. Populasi adalah wanita menopause berusia antara
50-65 tahun yang datang berobat di Klinik Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kota
Makassar dan masih memiliki pasangan hidup (suami). Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 148 responden. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden dengan aktifitas fisik sedang 123
responden (83,1%). Aktifitas seksual responden yang paling dominan yaitu aktifitas
seksual sedang 84 responden (56,7%). Sebagian besar responden tidak
mendapatkan dukungan suami sebanyak 140 responden (94,6%). Hasil uji chi
square Aktifitas seksual diperoleh nilai p=0,004 (p≤0,01) berarti H0 diterima. Hal ini

240
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

berarti aktifitas seksual berhubungan dengan kualitas hidup wanita menopause.


Pada uji odds ratio (OR) diperoleh bahwa aktifitas seksual rendah kemungkinan akan
menurunkan kualitas hidup sebesar 4,875 kali dibandingkan wanita menopause yang
memiliki aktifitas seksual tinggi. Penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara aktifitas seksual dengan kualitas hidup wanita menopause.

Kata kunci : Kualitas hidup dan menopause

PENDAHULUAN diri. Hal ini menjelaskan bahwa


Menopause semakin pengukuran kesehatan dan efek dari
mendapat perhatian di negara-negara perawatan kesehatan harus mencakup
maju di samping masalah kesehatan tidak hanya indikasi perubahan
yang selama ini muncul. Dengan frekuensi dan tingkat keparahan
semakin panjangnya usia harapan penyakit, tetapi juga perkiraan
hidup dan meningkatnya populasi kesejahteraan. Perkiraan kesejahteran
wanita yang menopause membuat dapat dinilai dengan mengukur kualitas
menopause yang semula tidak banyak hidup yang berkaitan dengan
dibicarakan menjadi suatu hal yang kesehatan. 3

penting untuk dibahas. Hal ini Kondisi menopause pada


disebabkan karena ketika seorang wanita berdampak pada kualitas
wanita akan memasuki usia hidup. Faktor-faktor seperti usia,
menopause terjadi banyak tingkat pendidikan, pekerjaan signifikan
perubahan pada dirinya, dimana mempengaruhi kualitas hidup wanita
wanita yang tidak siap dengan menopause. Pada wanita yang bekerja
perubahan tersebut akan menganggap cenderung kualitas hidupnya lebih baik
menopause sebagai sesuatu hal yang dibanding dengan wanita yang tidak
negatif yang akan mengganggu bekerja.4 Penelitian yang serupa
kehidupannya.1 menyatakan terdapat hubungan yang
Kualitas hidup diartikan sebagai signifikan antara status pekerjaan
persepsi individu mengenai dengan kualitas hidup.5 Hasil penelitian
keberfungsian mereka di dalam bidang Fallahzadeh terdapat hubungan
kehidupan. Lebih spesifiknya adalah signifikan antara jumlah anak dengan
penilaian individu terhadap posisi kualitas hidup pada wanita
mereka di dalam kehidupan, dalam menopause. 6

konteks budaya dan system nilai Aktifitas fisik (olah raga) pada
dimana mereka hidup dalam kaitannya wanita menopause memberikan
dengan tujuan individu, harapan, dampak positif terhadap kualitas hidup
standar serta apa yang menjadi mereka. Hasil penelitian sebelumnya
perhatian individu.2 mengindikasikan bahwa peningkatan
World Health Organization aktifitas fisik pada wanita menopause
Quality of Life (WHOQOL) memberikan dampak positif terhadap
mendefinisikan kesehatan sebagai kualitas hidup.8 Terjadi peningkatan
suatu keadaan fisik, mental, dan kualitas hidup pada kelompok wanita
kesejahteraan sosial yang baik, bukan yang menjalani program olah raga
sekedar tidak adanya penyakit dalam sedangkan wanita pada kelompok

241
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

kontrol (tidak menjalani program olah Bank Tabungan Pensiunan Nasional


raga) memiliki kualitas hidup yang Kota Makassar Tahun 2016.
lebih buruk.9
Aktifitas seksual wanita pada BAHAN DAN METODE
masa menopause mulai berkurang. Penelitian ini adalah penelitian
Pada masa menopause, wanita deskriptif kuantitatif dengan rancangan
mungkin mengalami perubahan dalam cross sectional study yang
kehidupan seksualnya. Wanita berpikir dilaksanakan di Klink Bank Tabungan
bahwa mereka tidak bisa menikmati Pensiunan Nasional Kota Makassar.
seks lagi. Adapun penyebab hilangnya Populasi dalam penelitian ini adalah
gairah seksual pada wanita wanita yang berusia antara 50 – 65
menopause dikarenakan penurunan tahun yang masih memiliki pasangan
hormon estrogen yang dapat hidup (suami) yang datang berobat di
membuat jaringan vagina kering dan Klinik Bank Tabungan Pensiunan
tipis, penurunan hormon bisa Nasional Kota Makassar pada periode
mengurangi dorongan seksual, bulan Mei 2016. Penentuan sampel
berkeringat di malam hari juga dapat dilakukan secara Nonprobability
mengganggu tidur wanita dan sampling dengan menggunakan teknik
membuat wanita merasakan purposive sampling yaitu pengambilan
kelelahan. 10 sampel yang berdasarkan suatu
Dukungan suami merupakan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat
salah satu faktor yang dapat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah
mempengaruhi kualitas hidup wanita diketahui sebelumnya.13 Adapun
pada masa menopause. Suami sampel yang diambil berjumlah 148
memiliki peran yang besar dalam responden, dengan menggunakan
menjalani kehidupan menopause, perhitungan jumlah sampel
Lameshow. 14 Data primer diperoleh
dimana suami yang dapat menerima
kondisi perubahan saat menopause dengan cara melakukan wawancara
dapat membuat wanita tidak khawatir langsung terhadap responden dengan
terhadap perubahan fisik yang berpedoman pada kuesioner. Data
11
terjadi. Oleh karena itu kesehatan sekunder diperoleh dari instansi terkait
wanita khususnya patut mendapatkan yaitu Klinik Bank Tabungan Pensiunan
perhatian, sehingga akan Nasional Kota Makassar, Dinas
meningkatkan angka harapan hidup Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,
dan tercapainya kebahagiaan serta dan Badan Pusat Statistik (BPS)
kesejahteraan secara psikologis. 12 Propinsi Sulawesi Selatan.15 Analisa
Rekomendasi hasil Symposium data dilakukan dengan uji statistik
and Workshop Reproductive Health dengan menggunakan uji univariat
Research Priorities yang menyatakan dengan distribusi frekuensi, bivariat
penelitian di bidang menopause di dengan chi square dan dan multivariat
Indonesia, termasuk Kota Makassar dengan regresi logistik berganda
dalam prioritas rendah maka perlu untuk melihat adanya perubahan odds
dilakukan penelitian tentang kualitas rasio (OR). Data ditampilkan dalam
hidup wanita menopause di Klinik bentuk tabel dan narasi.

242
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

reponden dengan aktifitas fisk tinggi


HASIL adalah 8 responden (5,4%). Distribusi
Tabel 1 menunjukkan bahwa responden pada variabel aktifitas
umur responden bervariasi yaitu antara seksual yang paling dominan yaitu
umur 50 tahun sampai 65 tahun. reponden dengan aktifitas seksual
Distribusi responden hampir merata sedang adalah 84 responden (56,7%).
pada masing-masing kategori, 61-65 Sedangkan responden dengan aktifitas
tahunsebanyak 35,8% dan 56-60 seksual tinggi sebanyak 38 responden
tahun sebanyak 35,8%, sedangkan (25,7%) dan reponden dengan aktifitas
umur 50–55 tahun sebanyak 28,4%. seksual rendah adalah 26 responden
Pendidikan responden bervariasi yaitu (17,6%). Sedangkan pada variabel
SD sampai tamat akademi/perguruan dukungan suami menunjukkan bahwa
tinggi. Sebagian besar responden distribusi responden yang tidak
mempunyai pendidikan SMA yatu mendapatkan dukungan suami adalah
sebesar 41,2% dan hanya terdapat 140 responden (94,6%). Sedangkan
5,4% responden yang tamat SD. yang mendapatkan dukungan suami
Pekerjaan suami bervariasi.yaitu adalah 8 responden (5,4%).
mayoritas memiliki status sebagai Tabel 3 menunjukkan hasil
pensiunan yaitu sebesar 97,3% dan penelitian bahwa pada variabel
terdapat masing-masing 0,7% dengan aktifitas fisik, sebagian besar
status pekerjaan sebagai PNS dan responden mengganggap jika aktifitas
TNI. Pekerjaan responden yang fisik rendah maka kualitas hidup juga
menunjukkan angka paling dominan kurang baik sebesar 52,9%.
bekerja sebagai IRT (Ibu Rumah Berdasarkan hasil yang diperoleh
Tangga) yaitu sebesar 44,6% dan adalah nilai p=0,991 pada α = 0,01 dan
hanya terdapat 5,4% responden yang p> 0,01 artinya bahwa tidak terdapat
bekerja sebagai dosen. Responden hubungan yang signifikan antara
sebagian besar responden berasal dari aktifitas fisik dengan kualitas hidup.
suku/etnis Makassar yaitu sebesar Hasil penelitian pada variabel aktifitas
60,8% dan hanya terdapat 0,7% seksual menunjukkan bahwa sebagian
responden berasal dari suku/etnis besar responden mengganggap jika
Mandar. Mayoritas responden aktifitas seksual tinggi maka kualitas
mempunyai paritas 2-4 kali sebesar hidup semakin baik sebesar 68.4%.
73,0% dan hanya terdapat 8,8% Berdasarkan hasil yang diperoleh
responden yang mempunyai paritas < adalah nilai p=0,007 pada α = 0,01.
2. Karena nilai p (0,007) < 0,01 yang
Tabel 2 menunjukkan bahwa artinya bahwa terdapat hubungan yang
bahwa distribusi responden pada signifikan antara aktifitas seksual
variabel aktifitas fisik yang paling dengan kualitas hidup. Hasil penelitian
dominan yaitu reponden dengan pada variabel dukungan suami
aktifitas fisik sedang adalah 123 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (83,1%). Sedangkan responden mengganggap jika
responden dengan aktifitas fisik rendah dukungan suami tidak ada maka
sebanyak 17 responden (11,5%) dan kualitas hidup juga kurang baik

243
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

sebesar 52,1%. Berdasarkan hasil seorang wanita mengalami menopause


yang diperoleh adalah nilai p=0,906 jika wanita tidak lagi menstruasi
pada α=0,01. Karena nilai p (0,906) > selama satu tahun dan umumnya
0,01 yang artinya bahwa tidak terdapat terjadi pada usia 50-an tahun. Lebih
hubungan yang signifikan antara kurang 70% wanita peri dan
dukungan suami dengan kualitas pascamenopouse mengalami keluhan
hidup. vasomotorik, depresi, keluhan psikis,
Tabel 4 menunjukkan bahwa dan somatik lainnya.
hasil uji odds ratio (OR) variabel Hornuist mengartikan kualitas
aktifitas seksual merupakan faktor hidup sebagai tingkat kepuasan hidup
risiko yang dapat mempengaruhi individu pada area fisik, psikologis,
kualitas hidup wanita menopause. sosial, aktifitas, materi, dan kebutuhan
Responden yang memiliki aktifitas struktural. Ferrans mendefenisikan
seksual yang rendah kemungkinan kualitas hidup sebagai perasaan
akan menurunkan kualitas hidup sejahtera individu, yang berasal dari
sebesar 4,875 kali dibandingkan rasa puas atau tidak puas individu
wanita menopause yang memiliki dengan area kehidupan yang penting
aktifitas seksual tinggi. Hasil uji chi baginya. Menurut Taylor, kualitas
square diperoleh nilai p=0,004 (p≤0,01) hidup menggambarkan kemampuan
berarti H0 diterima. Hal ini berarti individu untuk memaksimalkan fungsi
aktifitas seksual memiliki hubungan fisik, sosial, psikologis, dan pekerjaan
yang signifikan dengan kualitas hidup yang merupakan indikator
wanita menopause. kesembuhan atau kemampuan
beradaptasi dalam penyakit kronis.
PEMBAHASAN Dalam bidang kesehatan dan aktifitas
Penelitian ini menunjukkan pencegahan penyakit, kualitas hidup
bahwa aktifitas seksual yang rendah dijadikan sebagai aspek untuk
pada wanita menopause merupakan menggambarkan kondisi kesehatan.
faktor risiko yang akan menyebabkan Adapun menurut Cohen & Lazarus
penurunan kualitas hidup wanita kualitas hidup adalah tingkatan yang
menopause. Sedangkan aktifitas fisik menggambarkan keunggulan seorang
dan dukungan suami bukan individu yang dapat dinilai dari
merupakan faktor yang akan kehidupan mereka. Kualitas hidup
menurunkan kualitas hidup wanita individu tersebut biasanya dapat dinilai
menopause di Klinik Bank Tabungan dari kondisi fisiknya, psikologis,
Pensiunan Nasional Kota Makassar hubungan sosial dan lingkungannya.12
Tahun 2016. Menopause merupakan Hasil Symposium and Workshop
salah satu fase dari kehidupan normal Reproductive Health Research
seorang wanita. Pada masa Priorities 1999-2004 di Bandung, pada
menopause kapasitas reproduksi tahun 1997, WHO mengadakan First
wanita berhenti. Ovarium tidak lagi Concencus Meeting on Menopause in
berfungsi, sejumlah perubahan the East Asian Region dimana salah
fisiologik terjadi yang disebabkan juga satu rekomendasinya adalah perlunya
oleh prosese penuaan. Dikatakan penelitian biososio-kultural dan untuk

244
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

masing-masing negara. Masih menurut Aktifitas fisik teratur lebih dari 60


hasil yang sama, penelitian mengenai menit setiap hari akan menurunkan
menopause di Indonesia termasuk gejala klimakterium/menopause dan
dalam prioritas rendah. Sebagai meningkatkan kualitas hidup pada
upaya peningkatan kualitas domain psikologi dan dukungan sosial.
kehidupan wanita menopause, Aktifitas fisik, seperti olahraga dapat
seyogyanya kita mempunyai data menyehatkan jantung dan tulang,
penelitian yang dapat digunakan menyegarkan tubuh dan dapat
sebagai rekomendasi pelayanan. memperbaiki suasana hati sehingga
Penelitian di Iran yang mengemukakan dapat meningkatkan kualitas hidup
bahwa pada masa menopause sekitar wanita menopause. Akan tetapi,
55% wanita mengalami masalah fisik, terdapat juga beberapa jenis olahraga
psikologis dan psikomotor. 16 yang justru semakin memperburuk
Penelitian di Turki menunjukkan bahwa kualitas hidup pada wanita itu sendiri,
sebanyak 50% wanita yang memasuki seperti lari atau olahraga yang
masa menopause mengalami masalah mengeluarkan terlalu banyak energi.
kesehatan.17 Jenis olah raga yang tidak sesuai
Aktifitas fisik dalam penelitian ini dengan wanita menopause ini akan
adalah aktifitas sehari-hari yang rutin menimbulkan kelelahan dan
dilakukan oleh ibu dan tidak ketegangan otot sehingga akan
menghasilkan uang. Aktifitas fisik yang menurunkan kualitas hidup wanita
dilakukan seperti melakukan pekerjaan menopause.19
rumah tangga sendiri (mencuci, Hasil analisis yang dilakukan
mengepel dan memasak) dan olah didapatkan bahwa tidak terdapat
raga (jogging, senam, berenang, hubungan antara aktifitas fisik yang
bersepeda dan bermain volley) dan dilakukan seseorang dengan kualitas
fitness. Aktifitas fisik merupakan hidup wanita menopause.Tidak
pergerakan tubuh yang dapat terdapatnya hubungan antara aktifitas
menyebabkan adanya pengeluaran fisik dengan kualitas hidup wanita
tenaga, seperti aktifitas sehari-hari dan menopause karena aktifitas fisik yang
berolahraga. Aktifitas fisik yang dilakukan seseorang hanya
dilakukan secara teratur oleh wanita mempengaruhi kesibukan mereka.
menopause, dapat mengurangi Ketika mereka merasa sibuk, mereka
berbagai keluhan akibat sindrom dapat melupakan sejenak dengan apa
menopause, memperbaiki kesehatan yang mereka alami dan rasakan,
secara menyeluruh, menetralkan namun ketika mereka tidak sibuk lagi
depresi, meningkatkan kapasitas untuk atau tidak melakukan suatu kegiatan
bekerja dan mengarah pada kehidupan mereka akan kembali merasakan
yang lebih aktif, serta memberikan kesepian sehingga menurunkan
rasa kepercayaan diri. Seperti yang kualitas hidup wanita menopause
dikatakan oleh Strenfeld bahwa tersebut. Demikian halnya dengan
dengan melakukan aktifitas fisik maka penelitian yang dilakukan Kim di
dapat membuat suasana hati menjadi Korea bahwa aktifitas fisik dapat
lebih baik pada wanita menopause.18 mengurangi gejala psikososial dan fisik

245
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

menopause sehingga dapat suami istri yang kehidupan seksualnya


berdampak pada meningkatnya tidak harmonis, dimana hanya
kualitas hidup. 20 Selain mengurangi menyenangkan bagi salah satu pihak
gejala menopause, aktifitas fisik juga atau bahkan tidak menyenangkan bagi
dapat meningkatkan kesehatan wanita kedua pihak.
menopause.21 Hasil analisis yang dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan didapatkan bahwa terdapat hubungan
bahwa mayoritas responden yang signifikan antara kualitas hidup
merupakan ibu rumah tangga dimana wanita menopause dengan aktivitas
sebagian besar waktu mereka seksual. Adanya hubungan antara
habiskan di rumah untuk melakukan aktivitas seksual dengan kualitas hidup
aktifitas seperti memasak, mencuci, dikarenakan responden merasa bahwa
dan mengepel sendiri dan hanya aktivitas seksual bagi sebagian
sebagian kecil responden yang reponden dianggap masih kebutuhan
melakukan olah raga secara teratur. hidup yang harus dipenuhi. Adanya
Hal ini disebabkan kesibukan pasangan hidup yang selalu
responden di rumah yang mendampingi merupakan hal yang
menghabiskan sebagian besar cukup berarti dalam menghadapi masa
waktunya dan mereka menganggap menopause. Sehingga secara tidak
bahwa pekerjaan rumah yang mereka langsung adanya pasangan yang
lakukan sehari-hari juga merupakan mengerti kondisi istri pada masa
suatu olahraga. Selain itu, pada saat menopause akan meningkatkan
wawancara responden menyatakan kualitas hidup. Kurangnya aktivitas
bahwa aktivitas didalam seksual tidak hanya karena faktor istri
bermasyarakat seperti mengikuti yang telah mengalami masa
pengajian merupakan hal yang menopause namun sebagian
menyenangkan dan dapat mengurangi responden menyatakan bahwa suami
keluhan yang dirasakan pada masa sudah tidak memiliki keinginan untuk
menopause. melakukan aktivitas seksual.
Aktifitas seksual pada penelitian Hasil penelitian menunjukkan
ini adalah suatu tindakan atau kegiatan bahwa aktifitas seksual responden
yang mengarah kepada aktifitas untuk mayoritas merasakan kesulitan
melakukan hubungan seksual antara mencapai orgasme, tidak pernah ingin
suami dan istri. Kehidupan seksual bercumbu terlebih dahulu sebelum
yang menyenangkan memberikan berhubungan seksual, kadang-kadang
pengaruh yang positif bagi kualitas ingin berpura-pura sakit ketika akan
hidup sebaliknya, jika kehidupan berhubungan seksual, tidak ingin
seksual tidak menyenangkan, maka membahas masalah seksual, tidak
kualitas hidup akan terganggu. Dalam pernah berkhayal untuk meningkatkan
konteks suami istri, kehidupan seksual gairah seksual, tidak pernah
yang menyenangkan dan dapat membayangkan sesuatu yang indah
dinikmati bersama oleh suami istri sebelum berhubungan seksual,
adalah kehidupan seksual yang merasakan gairah seksual menurun
harmonis.Tetapi banyak pasangan dan tidak pernah merasa aktifitas

246
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

seksual penting untuk dilakukan. Hal keinginan untuk melakukan aktivitas


ini disebabkan oleh makin seksual. Hal ini sejalan dengan
meningkatnya usia, maka sering penelitian yang dilakukan Nuharta
dijumpai gangguan seksual pada yang menyatakan bahwa wanita
wanita. Akibat kekurangan hormon menopause merasa capek dan sakit
estrogen, aliran darah ke vagina bila berhubungan seksual dengan
berkurang, cairan vagina berkurang suaminya. Selain itu wanita tidak tahu
dan sel-sel epitel vagina menjadi tipis bagaimana pendapat suami mengenai
dan mudah cedera. aktifitas seksual karena merasa takut
Hasil penelitian lainnya untuk bertanya dan juga takut suami
membuktikan bahwa kadar estrogen kecewa karena kondisinya tidak
yang cukup merupakan faktor seperti sebelum menopause.
terpenting untuk mempertahankan Martaadisubrata juga menyatakan
kesehatan dan mencegah dari bahwa hal inilah yang dapat
kekeringan sehingga tidak mengakibatkan suami menjauhi
menimbulkan nyeri saat senggama.7 istrinya ketika menopause. Bahkan,
Hasil penelitian terkait dengan bagi sebagian suami, menopause
kecemasan dan aktifitas seksual yang dapat digunakan sebagai alasan
dilakukan oleh Rahman di Bangladesh untuk menikah lagi karena sang istri
mengatakan bahwa terdapat sebanyak dianggap sudah tidak mampu lagi
34,20% wanita usia 40-70 tahun yang melakukan hubungan seksual. Di
mengalami kecemasan menopause pihak lain, para perempuan merasa
dan 31,20% yang mengalami masalah tidak layak lagi dan tidak mampu
seksual. Penelitian yang dilakukan melakukan hubungan seksual setelah
Nuharta menyatakan bahwa wanita menopause. Anggapan yang salah ini
menopause merasa capek dan sakit sering berakibat buruk, dan
bila berhubungan seksual dengan berdampak pada kasus perceraian
suaminya. Selain itu wanita tidak tahu usia lanjut bercerai yang disebabkan
bagaimana pendapat suami mengenai karena masalah seksual.
aktifitas seksual karena merasa takut Dukungan suami yang
untuk bertanya dan juga takut suami dimaksud dalam penelitian ini adalah
kecewa karena kondisinya tidak seperti bantuan atau dukungan baik berupa
sebelum menopause.22 fisik maupun psikologis yang diberikan
Peneliti berasumsi bahwa oleh suami, yang meliputi pemberian
aktifitas seksual yang rendah pada informasi, nasehat, bimbingan, dan
wanita menopause tidak hanya semangat/motivasi kepada sang istri.
dikarenakan kondisi fisik maupun Dukungan suami juga merupakan
psikologis dari responden. Hal ini juga salah satu bentuk interaksi yang
dipengaruhi oleh faktor yang ada pada didalamnya terdapat hubungan yang
pasangan hidup responden, dimana saling memberi dan menerima bantuan
suami sebagian besar tergolong pada yang bersifat nyata. Suami merupakan
usia lanjut. Sebagian besar responden orang yang paling dekat dengan sang
menyatakan bahwa suami juga sudah istri dan orang yang pertama
kurang bahkan tidak lagi memiliki

247
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

menyadari akan adanya perubahan ketidakstabilan emosional sehingga


dalam diri pasangannya. sang istri lebih mudah marah.
Perhatian dan dukungan yang Manuaba mengungkapkan bahwa
diberikan kepada sang istri dapat diperlukan adanya kesabaran antara
membantu istri untuk melalui masa suami dan istri dikarenakan perubahan
menopause tanpa adanya rasa cemas yang terjadi pada merupakan
yang berlebih. Hurlock menyatakan perubahan yang alami.
bahwa pada masa dewasa madya, Hasil analisis yang dilakukan
terdapat perubahan hubungan dari didapatkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang berpusat pada hubungan antara kualitas hidup wanita
keluarga (family centred relationship) menopause dengan dukungan suami.
menjadi hubungan yang berpusat pada Hasil ini menunjukkan bahwa ada
pasangan (pair cntred relationship), hubungan yang negatif antara
dimana hal tersebut menunjukkan dukungan suami dengan kualitas hidup
bahwa peran pasangan sangat penting wanita menopause, yang berarti
artinya dalam kehidupan. Perhatian semakin rendah dukungan yang
yang diberikan oleh suami, juga dapat diberikan oleh suami maka semakin
membuat seorang istri menjadi senang menurunkan kualitas hidup istri pada
dan tenang kerena mereka masa menopause. Begitu juga
menganggap bahwa kehadirannya sebaliknya semakin tinggi dukungan
masih sangat dibutuhkan oleh suami. yang diberikan oleh suami maka
Suami yang tidak menuntut istri untuk semakin meningkatkan kualitas hidup
tampil dengan kesempurnaan fisik, istri pada masa menopause.
akan sangat membantu untuk meyakini Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada yang perlu bahwa mayoritas suami responden
dicemaskan ketika masa menopause tidak memberikan dukungan berupa
itu datang. Dukungan suami inilah perhatian dan kasih sayang kepada
yang dapat meningkatkan kualitas sang istri, meluangkan waktu untuk
hidup wanita menopause. membicarakan dan mencari solusi
Wanita yang mengalami masa tentang masalah menopause yang
menopause, jika memiliki teman atau dihadapi, memberikan masukan untuk
keluarga yang memberikan dukungan, penyelesaian masalah dan
maka kualitas hidupnya akan memberikan penguatan bahwa
meningkat. Dengan adanya dukungan menopause adalah hal yang normal
yang diberikan oleh sang suami akan bagi wanita. Namun hasil penelitian
menumbuhkan pemikiran yang positif menunjukkan bahwa sebagian besar
bagi istri, sehingga setiap perubahan responden tidak mendapatkan
dan peristiwa yang terjadi selalu dukungan suami dalam hubungannya
dipandang dari sisi yang baik dan dengan kualitas hidup wanita
timbulnya penurunan kualitas hidup menopause. Hasil penelitian yang
dapat diatasi. Selain perhatian, suami dilakukan oleh Ruwaida menemukan
juga harus memiliki kesabaran dalam bahwa wanita yang menghadapi
mengahadapi sang istri, karena ketika menopause akan mengalami
memasuki masa menopause terjadi kecemasan yang tinggi apabila

248
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

dukungan yang diterimanya rendah.23 besar responden mengganggap jika


Osarenren juga mengemukan bahwa aktifitas seksual tinggi maka kualitas
seorang suami yang dapat hidup semakin baik sebesar 68.4%.
memahami perubahan yang terjadi Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada isrinya ketika memasuki masa adalah nilai p=0,007 pada α=0,01,
menopause dapat mengurangi beban karena nilai p(0,007)<0,01 yang artinya
psikologis yang timbul terkait dengan bahwa aktifitas seksual merupakan
penuaan dan menopause.24 faktor risiko yang berhubungan
Peneliti berasumsi bahwa tidak kualitas hidup wanita menopause.
adanya dukungan suami berupa Sedangkan aktifitas fisik yang rendah
perhatian dan kasih sayang yang dan tidak adanya dukungan suami
diberikan oleh suami, sehingga istri pada wanita menopause bukan
merasa berharga dan dicintai oleh merupakan faktor yang secara
pasangan, yang dapat menumbuhkan langsung akan menurunkan kualitas
rasa percaya diri sang istri, hidup wanita menopause di Klinik Bank
memberikan ketenangan batin, Tabungan Pensiunan Nasional Kota
perasaan senang, aman, dan nyaman Makassar Tahun 2016.
sehingga dapat terjadi pengaruh yang
negatif terhadap kualitas hidup wanita SARAN
menopause. Hal tersebut disebabkan Hasil penelitian menyarankan
karena sebagian besar suami kepada pemerintah dan petugas
tergolong pada tingkat usia lanjut yang kesehatan lebih meningkatkan edukasi
juga ingin lebih mendapatkan kepada masyarakat terutama pada
perhatian dan kasih sayang. Selain wanita menopause tentang aktifitas
tergolong pada usia lanjut, etnis atau fisik yang dapat dilakukan, aktifitas
suku sebagian besar suami reponden seksual pada masa menopause dan
yaitu suku Bugis dan Makassar, suku pentingnya dukungan suami. Kepada
ini dikenal dengan karakter yang keras masyarakat khususnya wanita
dimana keputusan dalam rumah menopause, masalah aktifitas seksual
tangga merupakan wewenang para yang rendah akibat nyeri yang dialami
suami. Sehingga para istri harus selalu pada saat melakukan aktifitas seksual
mematuhi dan meneriman apa yang (senggama) dapat diatasi dengan
diputuskan oleh suami. terapi sulih hormon atau menggunakan
obat hormon yang diminum (suplement
KESIMPULAN phytoestrogen). Selain itu dapat pula
Penelitian ini menyimpulkan menggunakan lubrikan (pelumas)
bahwa dari tiga variabel yang diteliti berbahan dasar air. Lubrikan berbahan
yaitu aktifitas fisik, aktifitas seksual dan dasar air merupakan lubrikan yang
dukungan suami, hanya terdapat satu paling aman dan nyaman digunakan
variabel yang signifikan. Variabel yang karena mudah terserap oleh kulit
memiliki hubungan yang signifikan sehingga mengurangi resiko infeksi.
yaitu aktifitas seksual berhubungan Perlu adanya kerjasama antara Klinik
dengan kualitas hidup wanita Bank Tabungan Pensiunan Nasional
menopause. Hasil penelitian, sebagian Kota Makassar dengan pemerintah

249
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

dalam hal ini dinas kesehatan untuk tentunya akan meningkatkan usia
lebih memperhatikan masalah yang harapan hidup wanita menopause.
dialami wanita menopause untuk
meningkatkan kualitas hidup yang

DAFTAR PUSTAKA
Rostiana, T., dan Ni Made T. K. Bina Pustaka Sarwono
Kecemasan pada Wanita yang Prawirohardjo, 2008. 7

Menghadapi Menopause. Jurnal Elavsky S, MeAuley E. Physical


Psikologi. 2009. 3 (1). 1 Activity and Mental
Nofitri. Gambaran Kualitas Hidup Healthoutcomes During
Penduduk Dewasa pada Lima Menopause: Randomized
Wilayah di Jakarta. [Skripsi]. Controlled Trial. Ann Behav
Depok: Universitas Indonesia; Med. 2007. 33(2):132-142. 8
2009. 2 Villaverde-Gutierrez, C., Araujo, E.,
World Health Organization (WHO). The Cruz, F., Roa, J. M., Barbosa, W.
World Health Organization & Ruiz Villaverde, G. Quality of
Quality of Life (WHOQOL)-BREF. Life of Rural Menopausal Women
2004. 3 ini Response to a Customized
Krajewska, K., Krajewska-Kulak, E., Exercise Proggrame. J Adv Nurs.
Heineman, L., Adraniotis, J., 2006. 54 (1): 11-9. 9
Chadzopulu, A., Theodosopoyloy, Mulyani, S. Menopause Akhir Siklus
E., Euframidu, E. N., Kruszewa, Menstruasi Pada Wanita di Usia
R., Szpakow, A., Jankowiak, B., Pertengahan. Yogyakarta: Nuha
Rolka, H., Klimaszewska, K., Medika. 2013. 10
Kowalczuk, K., Kondzior, D., & Prasetya, Meitha Rose. et. al. 2012.
Baranowska, A. Comparative Peran Religiusitas Mengatasi
Analysis of Quality of Life Women Kecemasan Masa menopause.
in Menopause Period in Poland, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri
Greece and Belorussia using Humaniora, 1 (3):145-157. 11
MRS. Preliminary Report. 2007. Larasati. Kualitas Hidup Pada
Adv Med Sci, 52 Suppl 1 140-3. 4 Perempuan Yang Sudah
Liu, Kuo, Liu He, Xun Tang, Jinwei Memasuki Masa Menopause.
Wang, et. al. Relationship [Naskah Publikasi]. Jakarta:
Between menopause and health- Universitas Guna Dharma; 2009.
related quality of life in middle- 12
aged Chinese women: a cross- Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
sectional study. BMC Women's Kesehatan. Jakarta: Rineka
Health. 2014. 14 : 7. Cipta, 2010. 13

http://www.biomedcentral.com/14 Lameshow, S., Hosmer Jr., D.W., Klar,


72-6874/14/7. 5 J. &Lwanga, S. K. Besar Sampel
Liu, J.& Eden, J. Experiencde and Dalam Penelitian Kesehatan.Alih
Attitudes Toward Menopause in Bahasa : Pramono, D.,
Chinese Women Living in Sidney. Yogyakarta: Gajah Mada
A Cross Sectional Survey. University Press. 2000. 14
Maturitas. 2007. 58 (4): 359-65. 6 BPS. Proyeksi Penduduk Indonesia
Baziad, Ali. Menopause dan 2010-2035. Jakarta: Badan
Andropause. Jakarta : Yayasan Perencanaan Pembangunan

250
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

Nasional Badan Pusat Statistk. Menopausal Symptoms In


2013.15 Perimenopausal Women. BMC
Fallahzadeh,H. Quality of Life After the Women's Health 2014 14:122
Menopause in Iran: A Population http://www.biomedcentral.com/14
Study. Qual Life Res. 2010. 19 72-6874/14/122 20
(6): 813-9. 16 Javadivala Z, et. al. Modeling The
Karaçam, S. & Seker, S. E. Factors Relationship Between Physical
Associated with Menopausal Activity And Quality Of Life
Sypmtoms and Their Relationship Inenopausal-Aged Women: A
with The Quality of Life Aming Cross-Sectional Study. J Res
Turkish Women. Maturitas, 2007. Health S ci. 2013. 2013. 13
58 (1): 75-82. 17 (2):168– 175. 21
Sternfeld, Barbara and Sheila Nuharta, Efa. Hubungan Pengetahuan
DuganPhysical Activity and Sikap Suami dengan Aktifitas
Health During the Menopausal Seksual pada Istri Menopause di
Transition. Obstetry Gynecology Kelurahan Simalingkar Medan.
Clinical North America. 2011. 38 [Skripsi]. Medan: Universitas
(3): 537–566. 18 Sumatera Utara; 2011. 22
Gutie´rrez C, Arau´jo E, Cruz F, Ruwaida, Ana, et. al. Hubungan antara
Roa JM,Barbosa W, Villaverde Kepercayaan Diri dan Dukungan
GR. 2012. Quality of life of rural Keluarga dengan Kesiapan
menopausal women in response Menghadapi Masa Menopause.
to a customized exercise 2006. Jurnal Ilmiah Berkala
programme [Artikel]. Journal of Psikologi. 8 (2) :76-99. 23
Advanced Nursing. 2006 [diakses Osarenren, N., et al. Attitudes of
2 Mei 2015]; 1(1): 11-19. women to menopause:
Available from: Implications for Counselling.
http://hera.ugr.es/doi/16520099.p 2009. Edo Journal of
df 19 Counselling, 2(2):155-164. 24
Kim, Min-Ju, et. al. Association
Between Physical Activity and

251
252
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

Lampiran

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Wanita Menopause di Klinik Bank Tabungan Pensiunan


Nasional Kota Makassar

Karakteristik
n %
Responden
Kelompok Umur
50 – 54 tahun 42 28,4
55 – 59 tahun 53 35,8
60 – 65 tahun 53 35,8
Tingkat Pendidikan
Tamat SD 8 5,4
Tamat SMP 17 11,5
Tamat SMA 61 41,2
Diploma (D3) 6 4,1
Sarjana (S1) 34 23,0
Magister (S2) 22 14,9
Pekerjaan Suami
Dosen 2 1,4
Pensiun 144 97,3
PNS 1 0,7
TNI 1 0,7
Pekerjaan Responden
Dosen 8 5,4
Guru 13 8,8
IRT 66 44,6
Pensiun 28 18,9
PNS 33 22,3
Etnis/Suku
Ambon 6 4,1
Bugis 39 26,4
Jawa 1 0,7
Makassar 90 60,8
Mandar 3 2,0
Toraja 9 6,1
Paritas
< 2 kali 13 8,8
2-4 kali 108 73,0
> 4 kali 27 18,2
Total 148 100
Sumber : Data Primer, 2016

252
2
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan tentang Kualitas Hidup,


Aktifitas Fisik, Aktifitas Seksual dan Dukungan Suami pada Wanita Menopause
di Klinik Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar

Variabel Penelitian Frekuensi (f) Persentase (%)


Kualitas Hidup
Kurang Baik 77 52,0
Baik 71 48,0
Aktifitas Fisik
Rendah 17 11,5
Sedang 123 83,1
Tinggi 8 5,4
Aktifitas Seksual
Rendah 26 17,6
Sedang 84 56,7
Tinggi 38 25,7
Dukungan Suami
Tidak Ada 140 94,6
Ada 8 5,4
Total 148 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 3. Analisis Bivariat Variabel Aktifitas Fisik, Aktifitas Seksual dan Dukungan
Suami dengan Kualitas Hidup Wanita Menopause di Klinik Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Kota Makassar

Kualitas Hidup Jumlah


Variabel Kurang Baik Baik p
n % n % n %
Aktivitas Fisik
Rendah 9 52,9 8 47,1 17 100,0
Sedang 64 52,0 59 48,0 123 100,0 0,991
Tinggi 4 50,0 4 50,0 8 100,0
Total 77 52,0 71 48,0 148 100,0
Aktivitas Seksual
Rendah 18 69,2 8 30,8 26 100,0
Sedang 47 56,0 37 44,0 84 100,0 0,007
Tinggi 12 31,6 26 68,4 38 100,0
Total 77 52,0 71 48,0 148 100,0
Dukungan Suami
Tidak Ada 73 52,1 67 47,9 140 100,0
Ada 4 50,0 4 50,0 8 100,0 0,906
Total 77 52,0 71 48,0 148 1000
Sumber : Data Primer, 2016

3
253
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.4, Mei 2017, hal 240-254

Tabel 4. Besar Risiko Variabel Penelitian terhadap Kualitas Hidup Wanita Menopause
di Klinik Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar

OR
Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
99 % CI
Step 1 Aktifitas Fisik 0,161 2 0,923
Aktifitas Fisik (1) 0,294 0,753 0,152 1 0,696 1,342
Aktifitas Fisik (2) 0,224 0,882 0,065 1 0,799 1,252
Aktifitas Seksual 9,572 2 0,008
Aktifitas Seksual (1) 1,027 0,415 6,131 1 0,013 2,793
Aktifitas Seksual (2) 1,602 0,553 8,403 1 0,004 4,963
Dukungan Suami (1) 0,084 0,752 0,013 1 0,911 1,088
Constant -1,134 1,108 1,048 1 0,306 0,322
Step 2 Aktifitas Seksual 9,453 2 0,009
Aktifitas Seksual (1) 1,013 0,412 6,030 1 0,014 2,754
Aktifitas Seksual (2) 1,583 0,550 8,288 1 0,004 4,871
Dukungan Suami (1) 0,068 0,750 0,008 1 0,927 1,071
Constant -0,838 0,793 1,117 1 0,290 0,433
Step 3 Aktifitas Seksual 9,457 2 0,009
Aktifitas Seksual (1) 1,012 0,412 6,026 1 0,014 2,752
Aktifitas Seksual (2) 1,584 0,550 8,300 1 0,004 4,875
Constant -0,773 0,349 4,908 1 0,.027 0,462
Sumber : Data Primer, 2016

4
254

You might also like