You are on page 1of 73

Komunikasi Interprofesional Arief Alamsyah

disampaikan di FK UII Jogjakarta, 14 Januari 2016 FKUB


would chuck chuck would
chould chuck would
chuck would chuck could
Prinsip

Keterampilan Komunikasi dapat


dilatih
Masalah orang modern

Acuh tak acuh


Masa Bodoh
Tantangan dalam Komunikasi

 Sifat Acuh
 Kepribadian
 HALT Factor (Hungry, Angry, Late, Tired)
 Beban kerja
 Gangguan
 Variasi gaya komunikasi
 Konflik
Refleksi terhadap Film
 Tenaga kesehatan apakah yang terlibat dalam film diatas ?
 Apakah komunikasi diantara mereka berjalan baik ?
 Adakah hal-hal yang perlu diperbaiki ?
 Apakah usulan anda agar komunikasi antar petugas
kesehatan menjadi lebih baik?
Macam-macam tenaga kesehatan (PP No.32, 1996)

 Tenaga Medis
 Tenaga Keperawatan
 Tenaga Kefarmasian
 Tenaga Kesehatan Masyarakat
 Tenaga Gizi
 Tenaga Keterapian Fisik
 Tenaga Keteknisian Medis
Apa yang diharapkan Pasien dan Profesi lain?
 Work as a team
 Interprofesional Collaboration
 To minimize hierarchical gap
 To be open to partipation
 To be open to dialogs and discussion
When students from two or more professions learn about,
IPE from and with each other to enable effective collaboration
and improve health outcomes (WHO, 2010)

When multiple health workers from different professional


IPC backgrounds work together with patients, families, careers,
and communities to deliver the highest quality of care
(WHO, 2010)
Keuntungan IPC

 Improve access to health care


 Enhance patient safety
 Reduce lengths of hospital stay
 Improve quality of life for patients and families
 Facilitate recruitment and retention of health
 Improved health outcome
Kompetensi Interprofesional
1. Values/ethics for interprofessional practice
- Respect
- Patient as central
2. Roles/responsibilities of other professionals
- knowledge of own and other’s role
3. Interprofessional communication
- Communicating clearly and respectfully
- listening , speak up, writing clearly
- being accessible to each other
- learning to give and receive feedback
4. Teams and teamwork
- Shared patient goals, common language, clear procedures
- consider football team

Interprofessional Education Collaborative Expert Panel, 2011. Washington, DC, USA


Prinsip

Your Map is Not Your Territory


Segala sesuatu berasal dari map
(peta mental)
Mari kita belajar respek
Contoh bentuk komunikasi interprofesional :

 Handoff (operan)
 Visite bersama
Handoff : Operan

Transfer informasi (sesuai dengan otoritas dan


tanggungjawab) selama transisi pelayanan secara
berkesinambungan; sehingga memberikan ruang untuk
bertanya, mengklarifikasi dan mengkonfirmasi
Handoff

 Mengoptimalkan informasi
 Tanggungjawab
 Ketidakpastian
 Struktur verbal
 Ceklis
 Dukungan IT
 Penerimaan (kepastian transisi)

Gunakan SBAR
SBAR merupakan…

 Kerangka pikir bagi anggota tim untuk secara efektif


berkomunikasi satu sama lain

 Komunikasi yang disampaikan meliputi informasi


berikut:
 Situation― Apa yang sedang terjadi pada pasien
 Background―Bagaimana gambaran klinis yang
melatarbelakangi kondisi pasien
 Assessment―Apa analisis masalahnya
 Recommendation― Apa rekomendasi saya

Jangan lupa memperkenalkan diri…


SBAR digunakan untuk
 Laporan
 Ko ass kepada Residen
 Residen kepada supervisor
 Dokter umum kepada dokter Sp.

 Hand of (operan) antara :


 Perawat ke perawat
 Perawat ke dokter
 Nakes lain ke dokter
 Dokter ke dokter
Dapat dilakukan saat laporan
menggunakan telepon
SBAR Guidelines: Step 1

Pastikan semua informasi tentang pasien yang relevan


sudah siap sebelum mengubungi dokter (konsulen)
 Nama
 No Rekam medis
 Usia
 Diagnosis
 Obat yang diberikan
 Riwayat alergi
 Tanda vital
 Hasil Lab
 Tindakan selanjutnya
SBAR Guidelines: Step 2

Sudah dilakukan pemeriksaan fisik


 Sudahkah saya melihat dan memeriksa sendiri
pasien sebelum menelpon?
 Pastikan daftar konsulen yang dihubungi
SBAR Guidelines: Step 3

(S) Situation: Situasi apa yang membuat


anda menelepon?
 Perkenalkan diri: nama, institusi dan nama pasien
 Apa yang terjadi dengan pasien yang menjadi
pertimbangan anda untuk menelepon. Berikan
ringkasan problem
SBAR Guidelines: Step 3
(cont.)

(B) Background: Apa latar belakang klinis yang relevan


dengan permasalahan pasien ?
 Tanggal dan diagnosis saat datang
 Tanda vital terakhir
 Hasil pemeriksaan klinis terakhir
 Obat yang diberikan, cairan
 Hasil pemeriksaan lab: sampaikan tgl dan hasi lab
sebelumnya sebagai perbandingan
 Riwayat medis yang relevan/ Medical history termasuk
riwayat alergi
SBAR Guidelines: Step 3
(cont.)

A Assessment: Sampaikan
penilaian anda
Analisis dari data di background
Seberapa serius kondisi pasien
Apakah permasalahan nya serius
atau mengancam nyawa?
(Gunakan CUS words sebagai
penekanan)
SBAR Guidelines: Step 3
(cont.)

(R) Recommendation: Apa yang anda inginkan dan


kapan?
 Tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki
masalah?
 Solusi apa yang anda tawarkan pada dokter konsulen?
 Apa yang anda inginkan untuk dilakukan dokter
konsulen guna memperbaiki kondisi pasien
 Dalam jangka waktu kapan anda ingin tindakan tersebut
dilakukan
Contoh SBAR
Dr. Wahyu , saya Perawat Ani dari Rumah Sakit Sumber Sehat,
saya ingin melaporkan kondisi pasien dokter bernama Tn.
Purnomo/55 tahun
 S : Begini dok, beliau mengeluh nyeri dada dan sesak
 B : Pasien ini dengan post tindakan total knee replacement 2 hari
yang lalu dok. Dua jam yang lalu pasien mengeluh nyeri dada dan
sesak. Heart rate 100 kali per menit, Tensi 120/50, RR 40 kali per
menit. Tidak ada riwayat asma atau sesak sebelumnya.
 A : Menurut saya ada kemungkinan pasien mengalami masalah
jantung ya dok
 R : Saya berharap dokter bisa segera memeriksa pasien dan saya
usul pasien diberi oksigen terlebih dahulu 6 liter/menit dan
mohon ijin ECG. Apa dokter setuju ?
SBAR Latihan

Buatlah contoh komunikasi dengan


pendekatan SBAR sesuai dengan
aktifitas dan peran anda sehari-hari
Case 1

 Seorang anak usia 4 tahun, datang ke rumah sakit dengan


keluhan diare sejak 5 hari disertai demam. Pasien
direncanakan rawat inap untuk penanganan dehidrasi,
dan perawatan klinis untuk mencari penyebab diare dan
pengobatannya
 Siapa saja yang dapat terlibat dalam pelayanan
pasien ini?
1. Dokter
2. Perawat
3. Analis
4. Ahli gizi (dietitian)
5. Apoteker
6. Kesehatan masyarakat (kesling)
Apa saja tugas masing masing?

1. Dokter  penanggungjawab pelayanan (DPJP)


2. Perawat  penanggungjawab perawatan
3. Laboran  pemeriksaan khusus penunjang diagnosis
4. Ahli gizi (dietitian) diet yg sesuai untuk pasien
diare
5. Apoteker  pemberian obat yang sesuai
6. SKM  home visit jika diperlukan
Thank You.....
Keterampilan Negosiasi
disampaikan di FK UII Jogjakarta, 14 Januari 2016
Arief Alamsyah
Negosiasi butuh ilmu dan persiapan
Rapport Building

Inti Keterampilan Interpersonal

Buat orang lain merasa nyaman


Mirror Neuron
“Liking” dimulai dari “matching”
Matching and mirroring

 Fisiologi
 Belief
 Bahasa
 Hobby
 Dan lain-lain
Komunikasi Intrapersonal

 Charisma
 Confidence
Charisma
 Charisma = Personal Magnetism
 Charisma adalah sesuatu yang bisa dibangun dan
sebuah keterampilan yang dapat dipelajari.
Macam Charisma

Authority Visionary Kindness


Charisma Charisma Charisma

Foundation Confidence Belief/ Caring


Knowledge

Examples Churcil Steve Jobs Dalai Lama


Margaret Bill Gates Mother Theresa
Thatcher
Makes People feel Impressed Inspired Accepted
Intimidated Cherised

How to balance Increase Warmth Show Vulnerability Increase


confidence
Membangun Charisma

 Presence
 Sadar dan hadir (Mindfulness)
 Ketajaman Indera (Sensory acuity)
 Power
 Tegas
 Asertif
 Warmth
 Peduli
 Respect (Ex: Say Thank you)
Charisma dengan Bahasa Tubuh
(Do)

 Berjalan dengan tenang, rasakan kaki menjajak


penuh di tanah
 Lakukan kontak mata tetapi jangan menatap
 Mengangguk dengan tenang ketika orang lain
berbicara namun jangan terlalu sering
 Rilekskan bahu anda
Donts....

 Jangan silangkan tangan dan kaki


 Jangan rapatkan kaki anda, buatlah jarak
 Jangan menyibak rambut
 Jangan menggaruk hidung
 Jangan terlalu sering menggaruk kepala
 Jangan menggigit bibir
 Jangan menguap

Ingat....kontrol diri...tetaplah sadar...MINDFULNESS


Alat Membujuk

 Voice : nada, frekuensi, tinggi rendah


 Verbal : pola bahasa hipnotik
 Non Verbal : gerakan
Kunci Keberhasilan Persuasi

Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam


membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu.
1. Kredibilitas
(anda bisa dipercaya)
2. Nalar
(isinya masuk akal)
3. Sentuhan emosional
(memunculkan perasaan suka)
Attention

 Berusaha menarik perhatian di awal


 Libatkan hati anda ! Bicaralah dari dalam
 Ketulusan
 “Wow” Effect : sesuatu yang tidak biasa, wonder, lucu,
segar...
 Humor penting tapi jangan SARA dan SARU
Ingat di dahi setiap orang ada tulisan

“JADIKAN SAYA MERASA PENTING”


Orang 10 ribu Kali lipat Tertarik pada
Dirinya Sendiri dibanding diri Anda

Singkirkan 3 kata ini :


Saya, Aku dan Milikku
Ganti dengan ANDA

Be my self
Contoh Fokus pada “ANDA”
(pak, bu,mas) bukan “AKU”

 Bagaimana kabar keluarga pak ?


 Bapak asli mana ?
 Apa pendapat mas…..tentang…
 dll
Jangan berlebihan....
Kesalahan Umum dalam Negosiasi
 Persiapan yang buruk
 Tidak memiliki sasaran yang jelas (apa yang diinginkan
 Menggunakan perilaku intimidatif
 Tidak sabar dan hilang kendali emosi
 Terlalu banyak bicara dan tidak mau mendengar
 Menghindari konflik (terlalu main aman)
Bentuk dan Teknik Negosiasi

 Negosiasi kompetitif vs Negosiasi kooperatif


 Negosiasi bersifat keras (hard) vs Negosiasi bersifat
lunak (soft)

Negosiasi kompetitif cenderung hard, sedangkan


kooperatif cenderung soft
Negosiasi Kompetitif

 Mengajukan permintaan awal yang sangat tinggi pada


awal negosiasi
 Menjaga tuntutan agar tetap tinggi sepanjang proses
negosiasi dilangsungkan (maintaining high level of
demands)
 Konsesi diberikan sangat langka / jarang / sangat terbatas
 Menganggap perunding lain sebagai musuh atau lawan
 Sering menggunakan cara yang berlebihan, kasar,
ancaman, dan melemparkan tuduhan-tuduhan untuk
menciptakan ketegangan dan tekanan terhadap lawan
Negosiasi Kooperatif

 Menganggap negosiator lawan sebagai mitra kerja


untuk mencari common ground
 Melakukan komunikasi yang menjajaki kepentingan
dan nilai-nilai bersama (shared interest and values)
 Menggunakan rasio dan akal sehat
 Membangun atmosfir yang positif untuk saling
percaya
 Mencari penyelesaian yang adil berdasar analisis yang
obyektif
Taktik-taktik dalam Negosiasi (1)

 Lawyer : Gunakan hasil survey lembaga terpercaya, fakta logis


 Funny money : memainkan angka-angka, persentase sehingga
tampak dramatis atau “wow”
 Make a mountain out : Membesar-besarkan hal kecil
 Linking /contras frame : menggunakan ujung-ujung ekstrem
(cost-benefit, strong-weak)
 Clever : Tunjukkan bahwa anda ahli/meminta bantuan ahli di
bidangnya atau dipercaya lawan
 Divide : memecah pendapat lawan untuk saling ber-argumen
antar mereka
 Take it or leave it : Memberi hanya satu pilihan.
Taktik-taktik dalam Negosiasi (2)

 Flattery : memuji lawan (memanfaatkan kesenangannya)


kemudian meminta persetujuan
 Fragmentation : Memecah hal besar menjadi hal-hal kecil
 Good guy/bad guy : Kelompok kita seakan ada yang
berfungsi sebagai orang baik dan buruk
 Nibling : Meningkatkan permintaan sedikit-demi sedikit
secara konstan
 Quivering quil : Meminta persetujuan mendadak sesaat
sebelum tanda tangan
 As if frame : Minta lawan membayangkan kalau sebuah
kejadian menimpa diri lawan sendiri
Hypnotic Language Pattern

- Metafora : ibarat, cerita


- Single banding : “Semakin....dan semakin..”
- Double banding : “Bapak kira-kira ke kantor kita nanti
siang atau besok?”
- As if frame : seolah-olah...
- Contrast frame : Ujung –ujung ekstrem
 Agreement frame : Memulai dengan pesan yang
disetujui kedua belah pihak baru menggiring ke
keinginan kita
 “ya...kita semua tahu pak kalau penerimaan negara ini kan
dari pajak...jadi.....
 Outcome frame : Meminta membayangkan hasil
akhir...menuju tujuan bersama
 “Coba kalau kita sebagai bangsa bisa kompak ya pak...saya
dan bapak bisa membayangkan bangsa kita pasti jadi
bangsa yang besar”
Reframing
 Content Reframing
Mengubah makna suatu peristiwa secara langsung
pada isinya
 Gimana ya, anak saya suka membantah kalau diberitahu
 “Bagus. Artinya kemampuan verbalnya berkembang baik”
 Context Reframing :
 Bagaimana bisa berguna / bernilai dalam situasi lain
 “Ya memang membantah tetap harus kita ingatkan tapi setidaknya
ibu akan tenang karena ia tidak akan mudah digoda orang karena
berani membantah”
Meta Model

 Memperhatikan lazy language dengan Keterampilan


Klarifikasi (Meta Model)
 Lazy language : deletion (penghilangan),
generalization (generalisasi), distortion
(penyimpangan)
Meta Model

 Dalam menanggapi pertanyaan / pernyataan seperti itu,


kita perlu mengklarifikasi maksud sebenarnya.
 Klarifikasi juga dilakukan untuk menghindarkan pengaruh
yang dapat meluas kepada orang lain.
 Bahasa memiliki pengaruh yang menular pada orang lain,
misal ; pesimistik, disempowering belief, dll.
 Ilmu klarifikasi ini disebut meta model.
 Meta model yaitu menggunakan bahasa untuk
mengklarifikasi bahasa dalam rangka mendapatkan arti
yang sebenarnya dari suatu kalimat.
Ciri-ciri Lazy Language dan metamodel
(klarifikasinya)
 “Semua....” (“bisa lebih spesifik?”)
 “Selalu....””(kapan itu tepatnya?)
 “Tidak satupun...” (“Maaf bisa lebih diceritakan?)
 “Tak seorangpun...”(“Bisa lebih dijelaskan pak”)
 “Wah....berat sekali ya pajak sekarang” (Oh gitu
ya pak? Maksud bapak dibandingkan tahun lalu
atau bagaimana pak?)
 “Sekarang pajak sepertinya koq bertele-tele...”
(pajak bagian mana?)
Case
 Pondok pesantren Al Azis memiliki 800 santri dan angka
kejadian diare yang tinggi
 Kondisi lingkungan kotor dan penuh lalat
 Air untuk minum berasal dari sumber air dan pernah diperiksa
oleh dinkes ternyata angka colliform jauh diatas normal
 Kyai dan bu Nyai tidak ingin ponpesnya diintervensi karena ia
beliau merasa hal tersebut akan menurunkan citra ponpesnya
 Dokter muda UII berasa puskesmas berusaha meyakinkan Kyai
dan bu Nyai untuk dapat diintervensi agar angka diare
menurun
 Rancanglah sebuah negosiasi
Semoga semua
menjadi amal
sholih...

You might also like