You are on page 1of 13

Document Title : METODE KERJA PEKERJAAN PILECAP, GROUND

FLOOR, DAN TIE BEAM

Doc No. : MS-FP/PT.HK/PLTMH-HRJ/2019

Originator : PT. Hutama Karya (Persero)


IP Group Owner : Tim Supervisi PT. INDONESIA POWER
Area : PLTMH Harjosari 3 x 3,3 MW
Location : Power House
System : General System
Document Type : Procedure/Work Instruction/Job Note
Discipline / Sub discipline : Projects/ENG/QAQC
Old IP Document No :-

RE-
0B ,2019 Issued For Use
IFU

0A IFU ,2019 Issued For Use

Coord. Site
Engineer Quality Checked Approved
Rev Status Issue Date Reason for Issue Supervisor Manager
Contractor Approvals IPApprovals
METHOD STATEMENTMS-CW-LB-PRO-GN-00-
0001Rev.0AProcedure/WorkInstruction/JobNotePT Hutama Karya (Persero)2 of 14

Revision Sheet

REVISION DATE DESCRIPTION OF CHANGE

Rev. 1 2019 Koreksi penulisan

Additional Approvers (If Applicable)

Name Designation Signature Date


METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 3 of 17

DAFTAR ISI
1. TUJUAN UMUM ............................................................................................................. 4
2. TINJAUAN UMUM......................................................................................................... 4
2.1 Pekerjaan PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam ...................................................... 4

3. METODE KERJA PILECAP, GROUND FLOOR, dan TIE BEAM ........................... 4


3.1 Pengukuran Lokasi dan Elavasi Pekerjaan.................................................................. 5

3.2 Pekerjaan Lean Concrete ............................................................................................ 6

3.3 Pekerjaan Beton Lean Concrete .................................................................................. 6

3.4 Pembesian dan Checklist Tulangan PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam ............... 7

3.5 Pemasangan Bekisting PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam Power House ........... 9

3.6 Pekerjaan Beton PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam Power House ..................... 9

3.7 Pekerjaan Curing Beton PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam ............................. 10

3.8 Pekerjaan Finishing ................................................................................................... 11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rencana Ground Floor Power House ..................................................................... 5
Gambar 2. Lantai Kerja (Lean Concrete) ................................................................................. 6
Gambar 3. Pengecoran Lean Concrete ..................................................................................... 7
Gambar 4. Penulangan PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam ............................................... 7
Gambar 5. Block Foundation (Dilatasi 5cm) ........................................................................... 8
Gambar 6. Formwork Method .................................................................................................. 9
Gambar 7. Pekerjaan Beton PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam ......................................... 9
Gambar 8. Curing Beton menggunakan kain basah ............................................................... 10
Gambar 9. FlowChart Metode Kerja PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam Power House . 12
METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 4 of 17

1. TUJUAN UMUM
Tujuan dari dokumen ini untuk menjelaskan tata cara dalam melaksanakan pekerjaan
secara urut pada Proyek EPC PLTMH Harjosari 3 x 3,3 MW. Sebelum menerapkan metode
kerja ini wajib dilakukan pengkajian pada area tersebut. Kontraktor menyampaikan
perencanaan dan metodologi (pembukaan lahan, pekerjaan penggalian, pekerjaan lantai
kerja dan pembesian, pekerjaan pemasangan bekisting, dan pengecoran beton), dinding
penahan dan pengurukan kembali. Metode kerja yang disampaikan oleh kontraktor akan
menjadi tanggung jawab semua personel yang terlihat.

2. TINJAUAN UMUM
Power House merupakan salah satu bangunan yang harus ada pada proyek PLTM
Harjosari. Bangunan ini dibangun di tengah lahan sawah milik warga. Setelah dilaksanakan
survei lapangan ada permasalahan yang dihadapi, yaitu pada pengerjaan Ground Floor
Power House. Kondisi muka air tanah lebih tinggi dari rencana permukaan galian yang akan
dibuat. Disamping itu tanah yang kurang baik dengan kondisi tanah clay shale. Berdasarkan
permasalahan tersebut perlu adanya pemilihan perencanaan metode pelaksanaan yang tepat
khususnya penanganan muka air tanah/dewatering pada bangunan tersebut.

2.1 Pekerjaan PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam


PileCap merupakan sistem struktur yang berguan untuk mengikat pondasi sebelum
didirikan kolom di bagian atasnya sehingga dapat menyebarkan beban dari kolom ke tiang
pondasi. Struktur PileCap terbuat dari beton bertulang dengan ukuran dan jumlah besi
tulangan menyesuaikan hasil perhitungan.

3. METODE KERJA PILECAP, GROUND FLOOR, dan TIE BEAM


Setelah pekerjaan bored pile pada area Power House telah selesai dikerjakan sesuai
gambar desain yang telah disepakati, dilanjutkan dengan pengajuan ijin kerja secara tertulis
untuk pekerjaan galian dan timbunan tanah untuk ground floor Power House. Setelah izin
kerja disetujui pekerjaan galian dan timbunan dapat segera dilaksanakan.
Catatan: Pada pekerjaan PileCap dan Ground Floor ini lokasi yang dikerjakan terlebih
dahulu ialah lokasi yang mempunyai elevasi terendah. Metode ini dipilih karena
memudahkan dalam pekerjaan dan menghindari dampak genangan air tanah.
METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 5 of 17

3.1 Pengukuran Lokasi dan Elavasi Pekerjaan


Berikut ini merupakan tahapan dalam pekerjaan galian Ground Floor Power House :
 Setelah dibersihkan, tanah dasar dipadatkan dengan baby roller atau stamper dan
surveyor melakukan pengukuran panjang, lebar, dan elevasi untuk menentukan
galian pada rencana ground floor power house.
 Penggalian pada rencana ground floor Power House disarankan dikerjakan secara
manual menggunakan tenaga manusia, karena dilihat dari shop drawing galian
tidak begitu besar dan berliku-berliku. Sehingga akan lebih cepat dan rapi jika
secara manual
 Setelah proses galian selesai tanah dipadatkan kembali menggunakan stamper
agar menyamakan elevasi satu dengan yang lain
 Setelah proses pemadatan dilakukan cek pengukuran ulang (longitudinal section
and cross section) oleh surveyor untuk mengkoreksi posisi, lebar , kedalaman,
dan kerapiannya sesuai dengan rencana. Dari hasil galian yang sudah dilakukan
maka dicek apakah hasil galian sudah sesuai dengan elevasi rencana untuk setiap
titiknya.

Gambar 1. Rencana Ground Floor Power House


METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 6 of 17

3.2 Pekerjaan Lean Concrete


Setelah dilakukan pemadatan dan pengukuran, langkah selanjutnya ialah pemasangan
bekisting untuk lantai kerja (lean concrete) dengan tebal 10 cm sesuai dengan shop
drawing.

Lantai Kerja

Gambar 2. Lantai Kerja (Lean Concrete)


3.3 Pekerjaan Beton Lean Concrete
Sebelum memulai pengecoran, pastikan bekisting terpasang kuat dan lurus, dan
memastikan area pengecoran bersih dari segala macam kotoran. Dan sebelum beton LC
dituangkan dalam bekisting lakukan uji slump dan pengambilan benda uji. Pekerjaan
pengecoran beton Lean Concrete Dapat dimulai jika inspeksi dengan tim pengawas
lapangan telah dilaksanakan dan disetujui oleh pemberi kerja. Pekerjaan mixing dapat
dilakukan dengan 2 cara dan mengacu pada kesiapan material, alat dan kondisi
lapangan.
 Pengecoran menggunakan beton ready mix dari batching plant terdekat, dengan
mempertimbangkan kondisi lahan dan sirkulasi lalu lintas (truck mixer)
 Pengecoran beton manual :
a. Mixing manual menggunakan molen kapasitas 0,5m3
b. Beton akan mixing di area site

Untuk menjaga mutu beton kontraktor telah berkoordinasi dengan batching plant agar
menempatkan seorang pengawas mutu, pengambilan sampling yang akan di gunakan
sebagai bahan pengujian. Pengawasan campuran agregat dan pengambilan sampel
untuk tes strenght akan di awasi dan tanggung jawab pihak plant dan kontraktor.
METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 7 of 17

Gambar 3. Pengecoran Lean Concrete


3.4 Pembesian dan Checklist Tulangan PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam
Pembesian dipabrikasi di sekitar lokasi proyek dekat dengan pekerjaan pilecap.
Pekerjaan pembesian dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan dapat dimulai
setelah dilakukan inspeksi bersama konsultan pengawas lapangan dan disetujui oleh
pemberi kerja. Pekerjaan potong bengkok besi dapat dilaksankan secara manual, dan
pemasangan besi tulangan harus mengacu pada ukuran dan jarak pada desain
penulangan terkecuali adanya konversi pada penulangan yang disebabkan oleh
ketersediaan material. Jika konversi besi dilakukan, kontraktor akan mengajukan desain
dan perhitungan terkait jarak menyesuaikan ukuran besi yang akan dikonversi.

Gambar 4. Penulangan PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam


METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 8 of 17

Berikut ini ialah langkah-langkah dalam pemasangan tulangan pilecap dan tie beam
Power House :
 Pasang tulangan arah melintang sisi bawah pilecap, ground floor dan diberi beton
decking (tahu beton) dengan jarak sesuai gambar perencanaan
 Untuk memudahkan pemasang terdapat tulangan yang diberi tanda putih untuk
memudahkan pemasangannya sesuai jarak perencanaan
 Pasang tulangan tie beam arah memanjang dan sengkang sesuai dengan shop
drawing. Untuk letak dan panjang overlap harus sesuai dengan shop drawing.
 Pasang tulangan vertikal concrete wall dan kolom sesuai jarak dan kebutuhannya,
dan untuk memudahkan pemasangan diberi tulangan diagonal tambahan untuk
memasangnya
 Lalu dipasang tulangan arah memanjang sisi atas sesuai jaraknya
 Lalu dipasang tulangan confinement dengan jarak sesuai perencanaan
 Lalu pasang tulangan melintang sisi atas dengan jarak sesuai perencanaan
 Setelah tulangan terpasang semua, maka lakukan survey pengukuran dengan alat
untuk mengetahui apakah elevasi top lantai bawah sesuai perencanaan atau tidak
 Lalu pasang bekisting kayu dengan benar dan rapat, agar saat pengecoran tidak
terjadi kebocoran ataupun rubuh

*) Note. Pada bagian seluas BLOCK FOUNDATION terdapat dilatasi selebar 5cm.
Maka dari itu terjadi pemutusan tulangan dan beton pada area tersebut.

Gambar 5. Block Foundation (Dilatasi 5cm)


METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 9 of 17

3.5 Pemasangan Bekisting PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam Power House
Pekerjaan pemasangan bekisting dan perancah dilakukan setelah inspeksi bersama pada
pekerjaan pembesian telah disepakati oleh tim pengawas lapangan (final joint
inspection). Metode pemasangan bekisting : material bekisting menggunakan multiplek
yang dilapisi penofilm 12 mm, dikuatkan dengan pemasangan tie root menggunakan
besi dia 13 mm dan balok kayu uk. 4/6, dan perancah/support menggunakan bambu.

Gambar 6. Formwork Method


3.6 Pekerjaan Beton PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam Power House
Sebelum dilaksanakan proses pengecoran harus dilaksanakan pengecekan (final joint
inspection) yang dilakukan oleh konsultan pengawas serta quality control. Pengecekan
berupa tulangan yang terpasang apakah sudah sesuai dengan shop drawing, elevasi
terjadi serta cek kekuatan bekisting. Jika semua syarat sudah terpenuhi maka boleh
dilanjutkan pada tahap pengecoran. Untuk kebutuhan volume pengecoran dihitung dan
dipesan oleh pelaksana lapangan sesuai dengan mutu dan slump perencanaan. Untuk
alat bantu menggunakan talang yang disambung sampai ke bawah. Dan dilaksanakan
untuk tinggi jatuh beton tidak boleh 1,5m (sedekat mungkin dengan posisi pengecoran),
agar tidak terjadi segregasi beton dan beton basah tidak boleh dialirkan menuju tempat
pengecoran namun dipindahkan.

Gambar 7. Pekerjaan Beton PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam


METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 10 of 17

Pekerjaan mixing dapat dilakukan dengan 2 cara dan mengacu pada kesiapan material,
alat dan kondisi lapangan.
 Pengecoran menggunakan beton ready mix dari batching plant terdekat, dengan
mempertimbangkan kondisi lahan dan sirkulasi lalu lintas (truck mixer)
 Pengecoran beton manual :
a. Mixing manual menggunakan molen kapasitas 0,5m3
b. Beton akan mixing di area site
Untuk menjaga mutu beton kontraktor telah berkoordinasi dengan batching plant agar
menempatkan seorang pengawas mutu, pengambilan sampling yang akan di gunakan
sebagai bahan pengujian. Pengawasan campuran agregat dan pengambilan sampel
untuk tes strenght akan di awasi dan tanggung jawab pihak plant dan kontraktor.
Karena pekerjaan beton yang cukup luas, maka untuk pekerjaan beton pilecap dan tie
beam power house harus ditentukan dari awal elevasi dan batas pengecoran yang telah
disepakati oleh tim pengawas lapangan.

3.7 Pekerjaan Curing Beton PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam
Curing bertujuan untuk mendinginkan suhu beton agar tidak terjadi keretakan pada sisi
luar dan dalam akibat. Adanya penguapan yang terlalu cepat Pekerjaan curing
dilaksanakan Minimum 3 hari setelah bekisting di buka. Curing dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif :
 Menggunakan karung goni, geotextile, kain berbahan dasar kapas yang dibasahi
secara berkala
 Menggunakan produk curing (salah satunya menggunakan produk dari Sika)
Proses curing dilakukan minimal selama 3 hari sejak proses pengecoran pada pilecap,
ground floor, dan tie beam Power House.

Gambar 8. Curing Beton menggunakan kain basah


METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 11 of 17

3.8 Pekerjaan Finishing


Pekerjaan finishing dilakukan setelah beton cukup umur (3 hari), pekerjaan finishing
meliputi :
a. Pelepasan support bekisting
 Bambu
 Kayu balok
 Tierod
b. Melepas bekisting
c. Curing
METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya
(Persero) 12 of 17

START A B C

Install Reinforcing Bar


Persiapan Panel Pengukuran Persiapan Besi
Bekisting Elevasi sesuai Tulangan
Shop Drawing Pemasangan Bekisting
PileCap dan Ground Floor
Fabrikasi
Pekerjaan Galian
Tanah Ground Floor NO
Inspection 1 Perbaikan

NO OK
Check 1 Perbaikan
Persiapan Pengecoran
OK
Perataan dan Pembersihan
Pemadatan Galian
NO
Inspection 2 Perbaikan
Pemasangan
Bekisting LC OK
Pengecoran
Pengecoran LC
Pemadatan dan Perataan
Pelepasan
Bekisting LC Curing

A B C Pembongkaran Bekisting

FINISH

Gambar 9. FlowChart Metode Kerja PileCap, Ground Floor, dan Tie Beam Power House
METHOD STATEMENT MS-CW-LB-PRO-GN-00-0001 Rev.0A
Procedure/WorkInstruction/JobNote PT Hutama Karya (Persero) 13 of 17

Pekerjaan dilakukan oleh PT. Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor, harus mencakup
Engineering Procurement dan Construction sebagai berikut:

 Engineering, desain dan detail gambar, perhitungan dan potensi bahaya (SMK3L).
 Procurement, pengendalian alat berat (jam kerja dan produktivitas), dan juga tindak
lanjut jika ada kesulitan/permasalahan dan pemeliharaan.
 Construction, termasuk persiapan, terkait tenaga kerja, bahan dan material.Serta
pekerjaan yang telah ditentukan yang disetujui pemilik proyek (izin kerja)

Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut menyesuaikan jadwal
yang telah disepakati.

You might also like