Professional Documents
Culture Documents
Artikel PHT
Artikel PHT
Halaman 1–8
DOI: 10.14692/jfi.12.1.1
ISSN: 0215-7950
Dewi Novina Sukapiring, Bonny Poernomo Wahyu Soekarno*, Titiek Siti Yuliani
Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680
ABSTRAK
Cendawan endofit telah dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan cendawan patogen Fusarium
oxysporum. Penelitian ini bertujuan menyeleksi cendawan endofit tanaman cabai dalam menghasilkan
metabolit sekunder sebagai penghambat patogen asal biji, Fusarium sp., secara in vitro. Empat isolat
cendawan endofit berasal dari cabai, yakni isolat CECL 19, CECL 28, CECL 38, dan CECL 40 diuji
pada 3 medium fermentasi glukosa ekstrak khamir pepton cair, dekstrosa kentang cair, dan dekstrosa
kentang ekstrak khamir cair. Metabolit cendawan endofit diujikan pada Fusarium sp. secara in vitro.
Peubah yang diamati ialah pertumbuhan Fusarium sp. pada medium fermentasi dibandingkan dengan
kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis medium sangat menentukan kemampuan
metabolit cendawan endofit dalam menekan pertumbuhan Fusarium sp. Medium fermentasi ADK dan
DKEC merupakan medium yang dapat mengoptimalkan produksi metabolit berturut-turut cendawan
endofit isolat CECL 28, dan CECL 19. Metabolit cendawan endofit isolat CECL 28 dapat menghambat
Fusarium sp.
Kata kunci: cendawan endofit, Fusarium sp., medium fermentasi
ABSTRACT
Endophytic fungi was known as controlling agents to pathogenic fungi, including Fusarium
oxysporum. This research was aimed to select endophytic fungi from pepper which produced secondary
metabolites and have beneficial effect in controlling seed borne pathogen especially Fusarium sp. Four
isolates was obtained, i.e. CECL 19, CECL 28, CECL 38, and CECL 40; and further examined in
3 medium fermentation, i.e. yeast glucose broth, potato dextrose broth, and potato dextrose yeast broth.
Metabolites of endophytic fungi was tested in vitro for its inhibition effect on the growth of Fusarium
sp. The result showed that the type of fermentation medium was significantly determining the ability of
endophytic fungi in inhibiting the growth of Fusarium sp. Medium PDA and DEC was determined as
the best medium to optimize metabolite production of CECL 28 and CECL 18, respectively. Metabolite
compound produced by CECL 28 has been effective to inhibited Fusarium sp.
Key words: endophytic fungi, fermentation medium, Fusarium sp.
*Alamat penulis korespondesi: Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Jalan Kamper, Kampus Darmaga IPB, Bogor 16680
Tel: 0251-8629364, Faks: 0251-8629362; surel: bonnypws@gmail.com
1
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
2
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
0.5 cm. Medium ADK digunakan sebagai pertumbuhan Fusarium sp. yang tertinggi
kontrol negatif dan medium ADK dengan ialah pada konsentrasi 10 dan 20% yang
penambahan fungisida berbahan aktif diinkubasi 4 hari. Penghambatan mencapai
mankozeb 80% sebagai kontrol positif. 50% dibandingkan dengan kontrol negatif
Inkubasi cendawan dilakukan pada suhu demikian juga pada Isolat CECL 28 (Tabel 2).
ruang (27–30 °C) selama 7 hari. Peubah Metabolit sekunder yang diproduksi pada
yang diamati ialah diameter koloni Fusarium medium fermentasi DKEC daya hambatnya
sp. pada medium ADK dengan campuran tidak ada yang mencapai 50% (Tabel 3);
metabolit dibandingkan dengan medium ADK demikian juga yang diproduksi pada medium
kontrol negatif. GEPC (Tabel 4).
Daya hambat = (D1-D2) × 100%, dengan Persentase daya hambat optimum metabolit
D1, diameter koloni Fusarium sp. kontrol sekunder cendawan endofit terjadi pada 4 hari
negatif (mm); D2, diameter koloni Fusarium setelah inokulasi pada 3 macam medium
sp. pada perlakuan (mm) fermentasi dan 3 taraf konsentrasi metabolit
sekunder cendawan endofit uji. Persentase
HASIL daya hambat mengalami penurunan pada
hari selanjutnya. Pada konsentrasi metabolit
Isolat cendawan endofit yang digunakan sekunder tertentu, cendawan endofit isolat
memiliki karakteristik kultur yang berbeda CECL 28 menghasilkan metabolit yang
(Tabel 1). Daya hambat metabolit cendawan bersifat anticendawan dengan daya hambat
endofit isolat CECL 40 dan CECL 28 tertinggi dalam menghambat pertumbuhan
dari medium fermentasi DKC terhadap Fusarium sp. (Tabel 2, 3, dan 4).
Tabel 1 Karakteristik koloni isolat cendawan endofit yang berasal dari tanaman cabai pada
medium ADK
Kode Isolat Bagian Koloni pada ADK Karakteristik
CECL 19 Batang Warna koloni putih dibagian
tengah, cokelat muda dibagian tepi
dengan pertumbuhan nonaerial,
pertumbuhan lambat
3
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
Tabel 2 Daya hambat metabolit sekunder isolat cendawan endofit dengan 3 konsentrasi terhadap
pertumbuhan Fusarium sp. pada medium dekstrosa kentang cair
Tabel 3 Daya hambat metabolit isolat cendawan endofit dengan 3 konsentrasi berbeda terhadap
pertumbuhan Fusarium sp. pada medium dekstrosa kentang ekstrak khamir cair
4
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
Fusarium sp. dimiliki oleh metabolit dari sangat berpengaruh terhadap penghambatan
cendawan endofit CECL 28 hasil fermentasi pertumbuhan Fusarium sp. karena perbedaan
pada semua medium dengan konsentrasi sumber nutrisi, karbon dan nitrogennya.
20% dibandingkan dengan kontrol negatif. Faktor ini dapat menyebabkan perbedaan
Perbandingan pertumbuhan Fusarium sp. dalam penghambatan pertumbuhan Fusarium
pada medium agar-agar dekstrosa kentang sp. Medium pemicu metabolit sekunder
yang ditambahkan metabolit sekunder 20% yang umum digunakan mengandung sumber
dari cendawan endofit isolat CECL 28 pada karbon kompleks karena salah satu faktor
3 medium fermentasi, kontrol negatif, dan yang mempengaruhi pembentukannya ialah
kelengkapan kandungan nutrisi pada medium
kontrol positif dapat dilihat pada Gambar 1.
tersebut (Kumala et al. 2006). Medium DKC
PEMBAHASAN merupakan medium yang paling baik untuk
memicu metabolit sekunder cendawan endofit
Pembentukan metabolit sekunder isolat CECL 38, CECL 40 dan CECL 28,
cendawan sangat bergantung pada kondisi diikuti medium GEPC dan DKEC.
pertumbuhannya, terutama komposisi medium Medium DKEC merupakan medium
tumbuh. Medium tumbuh atau fermentasi paling baik dalam memicu metabolit bersifat
Tabel 4 Daya hambat metabolit isolat cendawan endofit dengan 3 konsentrasi berbeda terhadap
pertumbuhan Fusarium sp. pada medium glukosa ekstrak khamir pepton cair
a b c d e
Gambar 1 Perbandingan pertumbuhan Fusarium sp. pada medium agar-agar dekstrosa
kentang yang ditambahkan metabolit sekunder 20% dari cendawan endofit isolat CECL 28
pada 3 medium fermentasi: a, dekstrosa kentang cair; b, glukosa ekstrak khamir pepton cair;
c, dekstrosa kentang ekstrak khamir cair; d, kontrol negatif; e, kontrol positif.
5
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
anticendawan untuk cendawan endofit isolat besar dibandingkan dengan medium DKEC
CECL 19, diikuti medium DKC dan GEPC. dan kontrol negatifnya.
Medium DKEC mengandung tambahan Daya hambat kemudian menurun pada
ekstrak khamir yang kaya vitamin B serta hari selanjutnya, hal ini dapat disebabkan
mengandung karbohidrat tinggi dan nitrogen oleh adanya pengaruh pertumbuhan patogen
yang berperan penting dalam mempercepat pada pinggir cawan petri, senyawa metabolit
pertumbuhan cendawan. Hal ini terbukti dari cendawan endofit pada medium tumbuh telah
tingkat pertumbuhan cendawan endofit isolat berkurang sedikit demi sedikit karena telah
CECL 19 dan produksi metabolitnya yang diabsorbsi oleh cendawan patogen, selain itu
bersifat anticendawan pada medium DKEC. sangat dimungkinkan cendawan patogen dapat
Suciatmih (2010) melaporkan metabolit beradaptasi terhadap metabolit cendawan
cendawan endofit yang ditumbuhkan pada endofit. Cendawan sebagai mikroorganisme
medium fermentasi menghambat pertumbuhan telah diketahui memiliki kemampuan adaptasi
Absidia corymbifera dibandingkan dengan yang tinggi dengan lingkungan hidupnya.
perlakuan medium fermentasi tauge extract Cendawan dapat bertahan hidup pada
broth (TEB), kedelai extract broth (KEB) kondisi yang ekstrem dan beradaptasi dengan
dan jagung extract broth (JEB). Penelitian lingkungannya dengan melakukan perubahan
lanjut penggunaan medium fermentasi DKEC genetika untuk dapat bertahan hidup (Kurzai
diperlukan untuk dapat mengoptimalkan et al. 2002; Agrios 2005).
produksi metabolit sekunder CECL 19 Cendawan endofit yang berbeda meng-
terhadap Fusarium sp. hasilkan metabolit dengan kemampuan
Secara umum medium DKC adalah daya hambat yang berbeda pula terhadap
medium fermentasi paling baik untuk pertumbuhan cendawan maupun bakteri
memicu metabolit cendawan endofit uji patogen. Cendawan endofit dari tanaman
yang mampu menghambat pertumbuhan vanili menghasilkan daya hambat yang
Fusarium sp. dengan persentase mencapai berbeda terhadap pertumbuhan F. oxysporum
50% diikuti oleh medium GEPC sebesar f. sp. vanillae. Adanya perbedaan daya hambat
42% dan DKEC sebesar 35% pada hari ke-4 ini dipengaruhi oleh kecepatan tumbuh dan
setelah inokulasi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan cendawan endofit berkompetisi
produksi metabolit cendawan umumnya dengan patogen terutama sebagai mikoparasit
terjadi pada minimum medium, medium (Sudantha dan Abadi 2007), komposisi
DKC memiliki komposisi yang lebih sesuai medium tumbuh dan senyawa metabolit
untuk pertumbuhan cendawan endofit, dan yang dihasilkan cendawan endofit bersifat
medium yang paling baik untuk memicu antibiotik (Gazis et al. 2010). Umarella (2006)
produksi senyawa metabolit yang berperan melaporkan pemberian filtrat Trichoderma
sebagai anticendawan. Medium DKC lazim sp., meningkatkan resistensi semai Acacia
digunakan untuk kultur cendawan dan khamir mangium terhadap serangan penyakit
karena mengandung nutrisi kaya gizi untuk lodoh dikarenakan filtrat mampu memicu
proses pertumbuhan, sporulasi, dan produksi peningkatan aktivitas peroksidase.
zat warna koloni cendawan (Pelczar dan Chan Tiga taraf konsentrasi metabolit
2010). Anggraini (2012) juga melaporkan yang digunakan (5, 10, dan 20%) sangat
ekstrak kultur isolat AFKR-5 pada medium menentukan besarnya daya hambat metabolit
DKC memiliki kadar bioproduksi lebih besar terhadap pertumbuhan Fusarium sp.
dibandingkan dengan ekstrak pada medium Metabolit sekunder konsentrasi 5% sudah
yang lebih kaya nutrisi. Kusumaningtyas et menunjukkan penghambatan terhadap per-
al. (2010) melaporkan supernatan cendawan tumbuhan Fusarium sp. tetapi konsentrasi
endofit Cladosporium sp. pada medium 10% merupakan konsentrasi yang efektif
fermentasi DKC daya hambatnya terhadap dalam menghambat pertumbuhan Fusarium
pertumbuhan bakteri Eschericia coli lebih sp. Jika konsentrasinya ditingkatkan hingga
6
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
7
J Fitopatol Indones Sukapiring et al.
Cihlar RL, editor. Fungal Pathogenesis: Rante H, Taebe B, Intan S. 2013. Isolasi fungi
Principles and Clinical Applications. USA endofit penghasil senyawa antimikroba
(US): Marcel Dekker Inc. hlm 139–146. dari daun cabai katokkon (Capsicum
Kusumaningtyas E, Natasia M, Darmono. annuum L. var. chinensis) dan profil KLT
2010. Potensi metabolit kapang bioautografi. MFF. 17(2):39–46.
endofit rimpang lengkuas merah dalam Suciatmih. 2010. Pengaruh konsentrasi
menghambat pertumbuhan Eschericia antimikroorganisme, medium fermentasi,
coli dan Staphylococcus aureus dengan dan waktu inkubasi terhadap pertumbuhan
medium fermentasi potato dextrose broth Absidia corymbifera (cohn) sacc. & trotter
(PDB) dan potato dextrose yeast (PDY). dari jamur endofit Fusarium nivale (fr.) ces.
Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Medium Litbang Kesehatan. 20(1):17–25.
Teknologi Peternakan Dan Veteriner; Sudantha MI, Abadi AL. 2007. Identifikasi
2010 Agust 3–4; Bogor (ID): Pusat jamur endofit dan mekanisme antagonisme-
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, nya terhadap jamur Fusarium oxysporum
Kementan. hlm 819–824. f. sp. vanillae pada tanaman vanili.
Nahar S, Mushtaq M, Pathan IH. 2004. Agroteksos. 17(1):23–38.
Seedborne mycoflora of Capsicum Suryanarayanan TS, Thirunavukkarasu N,
annuum imported from India. Pak J Bot. Govindarajulu MB, Sasse F, Jansen R,
36(1):191–197. Murali TS. 2009. Fungal endophytes and
Octaviani EA. 2015. Potensi Trichoderma bioprospecting. Fungal Biol Rev. 23(1–
harzianum dan Gliocladium sp. untuk 2):9–19. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.
pengendalian Botryodiplodia sp. pada fbr.2009.07.001.
jabon (Anthocephalus cadamba) [tesis]. Umarella U. 2006. Pemanfaatan minyak
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. sereh dan filtrat Trichoderma sp. untuk
Pelczar MJ, Chan ECS. 2010. Dasar-Dasar mengendalikan cendawan patogen terbawa
Mikrobiologi. Jilid ke-2. Hadioetomo benih Acacia mangium Willd [tesis]. Bogor
RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL (ID): Institut Pertanian Bogor.
(penerjemah). Jakarta (ID): UI Press.