You are on page 1of 12

Jurnal Administrasi Publik

KONTRIBUSI RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN


PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Contribution Region Retribution in the Real Acceptance Region Income South Minahasa
Regency (study at Income, Finances Organizing and Assets Department) Guidances
Leonard L. Langi*, Daicy F.J Lengkong*, BurhanuddinKiyai*

ABSTRACT: Region income is the thing very important in process region development.
Any problem the big enough pasca region autonomy is dependence of region
government in balancing finances from central government. The thing because weak of
capability region government in manage potential in region for increasing them real
income. Thus too with autonomy region South MinahasaRegency must have capability
to dig the sources self finances, it manage and used to costing of implementation it
region government included to benefit region retribution. Region retribution is region
pickings be source region income South Minahasa Regency the potential, to costing
carrying out implementation region government. See to be a direction of implementation
this research to study and analyzed is with carrying out region retribution can give
contribution to accepted PAD in South Minahasa Regency as soon as implementation
decentralization be autonomous. In this research used descriptive research method, and
the sample in this research is acceptance data region retribution years 2007 until with
2011. Sources this secondary data resulted from Finances Organizing Income and
Assets Department South Minahasa Regency. In this analyzed to used formulas statistic
descriptive, is analyzed presentation, average calculation, and least square analyzed.
From the result this research has been point out the region retribution be any
sector/source the real income from a region specially in region South Minahas
Regencyhave contribution not significant to increasing acceptance PAD Finances
Organizing Income and Assets Department South Minahasa Regency in 5 years latest
2007 until with 2011. For South Minahasa during estimate years 2007 until with 2011
region retribution in every years experience taking down in to give contribution to PAD.

Keywords : contribution region retribution, acceptance the real income region.

PENDAHULUAN melakukan perubahan penting dan


Bersamaan dengan kejatuhan mendasar, yang dimaksudkan untuk
rezim orde baru pada tahun 1997, memperbaiki berbagai kelemahan dan
dilancarkan reformasi sistem politik, kekurangan yang ada serta telah berupaya
yaitu sistem pemerintahan sentralistik untuk mengakomodasikan berbagai
digantikan dengan sistem pemerintahan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang
desentralistik. Sistem sentalistik dianggap terus berkembang, yaitu di terapkannya
tidak sesuai lagi dengan aspirasi sistem pemerintahan yang demokratis,
masyarakat yang berkembang di daerah. dilaksanakan desentralisasi dalam bentuk
Di era reformasi, pemerintah telah pemberian otonomi kepada daerah-daerah

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

untuk mengelolah dan mengatur bentuk pembagian dan pemanfaatan


pemerintahannya sesuai dengan aspirasi sumber daya nasional yang berkeadilan,
masyarakat setempat dan peraturan serta adanya perimbangan keuangan
perundangan yang berlaku. Otonomi pusat dan daerah dalam rangka
diberikan oleh pemerintah pusat kepada memperkokoh Negara Kestuan Republik
daerah-daerah untuk dilaksanakan secara Indonesia.
luas, nyata dan bertanggung jawab, Kebijakan otonomi yang diatur
berdasar prinsip transparansi dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun
(keterbukaan) dan akuntabilitas 2004 pada dasarnya merupakan
(bertanggung jawab ). Sarundajang kewenangan daerah otonom untuk
(2000:35) menyatakan bahwa otonomi mengatur dan mengurus kepentingan
daerah sebagai salah satu bentuk masyarakat menurut prakarsa sendiri
desentralisasi pemerintahan pada berdasarkan aspirasi masyarakat, yang
hakikatnya ditunjuk untuk memenuhi disesuaikan dengan peraturan perundang-
kepentingan bangsa secara keseluruhan, undangan. Melalui pendekatan otonomi,
yaitu upaya untuk lebih mendekati maka penyelenggaraan kegiatan
tujuan-tujuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
pemerintahan untuk mewujudkan cita- akan berjalan lebih efektif dan efisien
cita masyarakat yang lebih adil dan karena kedekatan antara lembaga
makmur. pemerintahan (eksekutif daerah) dengan
Otonomi Daerah di Indonesia masyarakat (penduduk setempat).
secara yuridis di atur dalam Undang- Kebijakan desentralisasi fiskal
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang sebagai tindak lanjut dari kebijakan
Pemerintahan Daerah dan Undang- otonomi, memberikan kewenangan
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang kepada daerah untuk menggali sumber-
Perimbangan Keuangan antara sumber pendapatan asli daerah,
Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua disamping transfer dana dari pemerintah
Undang-Undang ini merupakan pusat dalam membiayai pembangunan
perwujudan atas penyelenggaraan yang sudah menjadi kewenangan daerah.
otonomi daerah yang memberikan Guna menggali potensi sumber-sumber
kewenangan yang luas, nyata, dan keuangan, pemerintah daerah diberi
bertanggung jawab kepada daerah yang peluang untuk menetapkan jenis pajak
secara proporsional diwujudkan dalam dan retribusi daerah dengan memenuhi

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

kriteria yang ditentukan dalam undang- menggali sumber-sumber keuangan


undang. sendiri, mengelolah dan
Pajak dan Retribusi Daerah menggunakannya untuk membiayai
merupakan bagian dari sumber penyelenggaraan pemerintahan
pendapatan asli daerah beserta Hasil daerahnya termasuk pemanfaatan
Perusahan Daerah dan Hasil Pengelolaan Retribusi Daerah.Retribusi daerah
Kekayaan Daerah yang lainnya yang merupakan pungutan daerah sebagai
dipisahkan. Dalam hal ini penulis lebih sumber pendapatan daerah Kabupaten
mengfokuskan penelitian ini kepada Minahasa Selatan yang potensi, guna
Retribusi Daerah sebagai salah satu membiayai pelaksanaan penyelenggaraan
Pendapatan Asli Daerah yang potensial. pemerintahan daerah.
Menurut Ahmad Yani (2002:55) Memandang Retribusi daerah
retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai instrumen PAD yang potensial
sebagai pembayaran atas jasa atau bagi suatu daerah. Maka untuk
pemberian izin tertentu yang khusus mengetahui apakah Retribusi daerah
disediakan dan atau diberikan oleh benar mampu mempengaruhi PAD dalam
pemerintah daerah untuk kepentingan proses penyelenggaraan otonomi daerah
orang pribadi atau badan(Adisasmita R, yang tidak terlalu bergantung kepada
2011:86). pemerintah pusat, namun mampu
Pendapatan daerah merupakan hal mengoptimalkan segala sumber-sumber
yang sangat penting dalam proses pembiayaan yang ada termasuk Retribusi
pembangunan daerah. Salah satu masalah daerah itu sendiri guna pelaksanaan
yang cukup besar pasca otonomi daerah desentralisasi secara mandiri sesuai
adalah ketergantungan pemerintah daerah penyelenggaraan otonomi daerah. Maka
terhadap dana perimbangan dari di dalam penelitian ini, penulis pun
pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan mengangkat sebuah judul penelitian
masih lemahnya kemampuan pemerintah Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap
daerah dalam mengelola potensi yang ada Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
di daerah sehingga dapat meningkatkan (PAD) di Kabupaten Minahasa Selatan,
pendapatan asli mereka(Halim, Iqbal, Propinsi Sulawesi Utara.
2012 : 27).Demikian juga dengan daerah
METODE PENELITIAN
otonom kabupaten Minahasa Selatan
A. Metode Penelitian
harus memiliki kemampuan untuk

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

Dalam penelitian ini Adapun variabel-variabel


menggunakan metode penelitian penelitian yang disusun definisi
deskriptif. Menurut Whitney (1960:160), operasioanalnya yang dikemukakan
metode deskriptif adalah pencarian fakta dalam penelitian ini adalah :
dengan interpretasi yang tepat. 1. Retribusi daerah adalah pungutan
Sedangkan menurut Nazir (2005:54), daerah sebagai pembayaran atas jasa
metode deskriptif adalah suatu metode atau pemberian izin tertentu yang
dalam meneliti status sekelompok khusus disediakan dan atau diberikan
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, oleh pemerintah daerah untuk
suatu sistem pemikiran,, ataupun suatu kepentingan orang pribadi atau
kelas peristiwa pada masa sekarang. badan (Menurut Ahmad Yani
Tujuan dari penelitian deskriptif ini 2002:55 dalam Adisasmita R,
adalah untuk membuat deskripsi, 2011:86).
gambaran atau lukisan secara sistematis, 2. Pendapatan asli daerah adalah
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, pendapatan yang diperoleh daerah
sifat-sifat hubungan antar fenomena yang yaitu Pajak daerah, Retribusi daerah,
diselidiki (di kutib dari internet). Hasil pengelolaan kekayaan yang
dipisahkan, Lain-lain pendapatan asli
B. Variabel Yang di Gunakan
daerah yang sah, yang dipungut
Variabel yang diteliti dalam
berdasarkan peraturan daerah sesuai
penelitian ini adalah Retribusi Daerah
dengan peraturan perundang-undang
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
(Darise Nurlan 2009:48).
Kabupaten Minahasa Selatan.
1. Variabel Independen D. Teknik Penarikan Sampel
Yang menjadi sampel dalam
Dalam penelitian ini yang menjadi
penelitian ini adalah data penerimaan
variabel Independen adalah Retribusi
Retribusi Daerah tahun 2007 s/d 2011.
Daerah Kabupaten Minahasa Selatan
(X). E. Data dan Sumber Data
2. Variabel Dependen Data yang digunakan dalam
Variabel Dependen dalam penelitian penelitian ini adalah data sekunder yaitu,
ini adalah (PAD) Pendapatan Asli data yang sudah dikumpulkan, diolah,
Daerah (Y). dan diterbitkan atau dipergunakan oleh
suatu instansi yang berkaitan dengan
C. Definisi Operasional

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

penelitian data sekunder tersebut berupa 1. Analisis Deskriptif– Kualitatif


data panel. Untuk menguji hipotesis yang telah
Sumber-sumber data sekunder ini dikemukakan, maka digunakan alat
diperoleh dari Dinas Pengelola Keuangan analisa deskriptif, dimana analisa
Pendapatan Dan Aset Kabupaten deskriptif bertujuan untuk memberi
Minahasa Selatan. gambaran atau deskriptif tentang
Jenis data sekunder yang perkembangan Retribusi Daerah di
digunakan dalam penelitian ini adalah kabupaten Minahasa Selatan.
runtun waktu (time series) dari tahun 2. Analisis Deskriptif – Kuantitatif
2007 s/d 2011 antara lain : Target dan Di gunakan untuk menggambarkan
realisasi penerimaan Retribusi Daerah tingkat perkembangan penerimaan
Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2007 Retribusi Daerah Dinas Pengelola
s/d 2011. Keuangan Pendapatan Dan Aset
F. Teknik Pengumpulan Data Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam
Karena data yang digunakan analisis ini menggunakan rumus-
adalah data sekunder dalam bentuk time rumus statistik deskriptif, yaitu
series, maka adapun metode analisis presentase, perhitungan rata-
pengumpulan data sehubungan dengan rata, dan analisis least square. Analisis
penelitian ini adalah datang langsung ke trend merupakan suatu metode analisis
kantor atau instansi yang terkait, dengan yang ditujukan untuk melakukan suatu
mencatat data dan mengkopi data yang estimasi atau peramalan pada masa
diperlukan dalam penelitian ini. yang akan datang.
G. Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN
Analisis data adalah proses PEMBAHASAN
mencari dan menyusun secara sistematis B. Hasil Analisis Data dan
Pembahasan.
data yang diperoleh dari hasil 1. Penerimaan Retribusi Daerah Dinas
wawancara, catatan dilapangan, dan Pengelola Keuangan, Pendapatan
dan Aset Kabupaten Minahasa
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah Selatan Tahun 2007 s/d 2011.
dipahami, dan temuannya dapat di Disepanjang tahun anggaran 2007
informasikan kepada orang lain(Husaini s/d 2011 Pemerintah Kabupaten
dan Purnomo 2009:60). Minahasa Selatan melaluli setiap SKPD
Metode analisis yang digunakan telah menetapkan target-target
dalam penelitian ini adalah : penerimaan Retribusi daerah yang telah
Universitas Sam Ratulangi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

ditindak lanjuti oleh setiap realisasinya 2008 dinas pekerjaan umum menetapkan
yang telah membawakan pemasukan bagi target Rp.471.000.000 dan dalam
kas Retribusi daerah sebagai bagian dari perealisasiannya hanya mencapai
kontribusinya terhadap penerimaan Rp.249.366.676 yang juga masih cukup
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten jauh dari target penerimaannya.
Minahasa Selatan selama tahun Demikian halnya dengan dinas-dinas lain
anggarannya 2007 s/d 2011. bersama objek-objek Retribusinya yang
Dari data yang ada perealisasian dalam perealisasian terhadap target-target
Retribusi daerah terhadap objek-objek yang telah di tetapkan masih belum bisa
Retribusi yang di berdayakan sangat berada pada posisi stabil atau mengalami
bervariasi ada yang mencapai target peningkatan di setiap tahunnya, karena
bahkan melebihi target yang di tetapkan pada data yang ada terlihat penerimaan
namun ada pula yang masih jauh dari Retribusi Dinas Pengelola Keuangan
target yang ingin di capai. Lihat saja Pendapatan dan Aset Kabupaten
Dinas catatan sipil pada tahun 2007 Minahasa Selatan terus mengalami naik
menetapkan target penerimaan sebesar turun dalam perealisasiannya, ada yang
Rp.138.750.000 dan berhasil mencapai target namun pada tahun
merealisasikannya hingga berikutnya tidak sampai mencapai target
Rp.164.845.000. Di tahun berikutnya yang di tetapkan, ada juga yang memang
Dinas catatan sipil menetapkan target sama sekali tidak mencapai target bahkan
Rp.115.100.000 dan mencapai masih cukup jauh dari target yang di
perealisasisan sebesar Rp.154.415.000. tetapkan.
Namun pada tahun berikutnya 2009 Walaupun demikian, tercatat ada
Dinas catatan sipil menetapkan target beberapa objek Retribusi juga yang
penerimaannya sebesar Rp.400.000.000 menunjukkan hasil yang positif demi
dan perealisasiannya hanya mencapai perkembangan penerimaan Retribusi
Rp.89.308.000 dan masih sangat jauh daerah. Objek-objek Retribusi yang
dari yang diharapkan. Demikian juga dominan ini merupakan objek produktif
yang terjadi pada Dinas pekerjaan umum yang selalu memberikan hasil yang lebih
yang pada tahun 2007 menetapkan target baik dari beberapa objek lain yang di
sebesar Rp.386.000.000 dan hanya berdayakan.
mencapai perealisasian sebesar Dari data yang ada pada tahun
Rp.284.809.050. Berikutnya pada tahun 2007-2009 terlihat ada 8 objek Retribusi

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

daerah yang paling dominan dalam dengan objek Retribusi daerahnya Izin
memeberikan pemasukan ke kas Gangguan/Keramaian yang mampu
Retribusi daerah yaitu, pertama Retribusi menyumbang Rp. 395.616.852 bagi kas
Penggantian Biaya Cetak Peta yang Retribusi daerah. Sedangkan diposisi
mampu memberikan penghasilan paling yang keenam ada objek Retribusi daerah
besar yakni Rp. 1.117.857.871. Objek Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang
Retribusi daerah yang satu ini adalah dikelolah oleh Dinas Pekerjaan Umum
objek yang paling banyak di pungut mampu memberikan pemasukan bagi kas
karena dikelolah oleh tujuh dinas yang Retribusi daerah sebanyak 388.852.726.
berbeda, sedangkan objek yang lain Diposisi ketujuh Dinas Pengelola
hanya satu yang dikelolah oleh masing- Keuangan Pendapatan dan Aset melalui
masing dinasnya yang terkait. Diposisi objek Retribusi daerahnya Izin Tempat
kedua ada objek Retribusi daerah Penjualan Minuman Beralkohol telah
Pelayanan Pasar yang dikelolah oleh memberikan sumbangan bagi penerimaan
Dinas Perdagangan dimana objek Retribusi daerah sebesar Rp. 361.950.000
Retribusi daerah ini mampu memberikan dan diposisi yang kedelapan ada
penghasilan sebesar Rp. 829.358.337. Retribusi daerah Pemakaian Kekayaan
Diposisi ketiga yang dominan Daerah yang dikelolah oleh Bagian
memberikan pemasukan bagi Retribusi Umum Sekretariat Daerah/Keuangan
daerah adalah objek Retribusi daerah mampu memberi pemasukan bagi kas
Terminal yang dikelolah oleh Dinas Retribusi daerah sebanyak Rp.
Perhubungan, Komunikasi dan 300.000.000. Inilah objek-objek Retribusi
Informatika yang mampu menghasilkan daerah yang paling dominan memberikan
pendapatan sebesar Rp. 451.100.000. pemasukan penerimaan bagi kas
kemudian diposisi keempat yang Retribusi daerah di Pemerintahan
dominan memberikan pemasukan Kabupaten Minahasa Selatan.
Retribusi daerah adalah objek Retribusi 2. Pertumbuhan/Perkembangan
Penerimaan Retribusi Daerah Dinas
daerah yang dikelolah oleh Dinas Catatan
Pengelola Keuangan, Pendapatan
Sipil yakni Retribusi Penggantian Biaya dan Aset Kabupaten Minahasa
Selatan Tahun 2007 s/d 2011.
KTP dan Akte Catatan Sipil, dinas ini
Hasil penelitian memperlihatkan
memberikan pemasukan sebesar
bahwa pencapaian penerimaan realisasi
Rp.408.568.000. Diposisi kelima ada
Retribusi daerah yang ditetapkan selama
Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

tahun anggaran 2007 s/d 2011 belum penerimaannya sebesar Rp.


mencapai titik pencapaian 100%. Pada 2.421.800.000 dengan hasil penerimaan
tahun 2007 jumlah objek Retribusi daerah realisasinya hanya mencapai Rp.
menetapkan target penerimaan sebesar 1.398.222.820 dengan tingkat
Rp. 2.745.080.000 dengan hasil pencapaiannya yang hanya mencapai
realisasinya sebesar Rp. 2.517.921.023 57,73% dan masih sangat berkurang
atau mencapai tingkat pencapaian sebanyak Rp. 1.023.577.180
91,72% dan masih berkurang Rp. Untuk mengetahui seberapa besar
227.158.977. Di tahun berikutnya 2008 pertumbuhan/perkembangan penerimaan
terjadi penurunan penerimaan dimana Retribusi daerah Dinas Pengelola
target yang ditetapkan hanya Rp. Keuangan Pendapatan dan Aset
1.906.136.000 dengan hasil realisasinya Kabupaten Minahasa Selatan maka di
mencapai Rp.1.585.707.509 atau adakan penghitungan dengan
mencapai tingkat pencapaian 83,15% dan menggunakan metode analisis least
masih berkurang Rp. 321.228.491. Pada square
tahun selanjutnya 2009 kembali Hasil perhitungan pertumbuhan
mengalami peningkatan dimana tahun ini /perkembangan penerimaan Retribusi
target yang ditetapkan adalah sebesar Rp. daerah Dinas Pengelola Keuangan,
2.322.835.600 dengan hasil realisasinya Pendapatan dan Aset Kabupaten
Rp. 2.145.302.036 atau mencapai tingkat Minahasa Selatan dengan menggunakan
pencapaian 92,36% namun masih metode analisis least square dapat di
berkurang Rp. 1.777.533.564. Di tahun jelaskan sebagai berikut :
2010 kembali mengalami penurunan  Total penerimaan Retribusi daerah
penerimaan dimana dari target yang oleh Dinas Pengelola Keuangan
ditetapkan sebesar Rp. 2.065.075.000 Pendapatan dan Aset Kabupaten
hanya mampu di imbangi dengan hasil Minahasa Selatan selama lima tahun
realisasi sebesar Rp. 1.139.081.686 anggaran 2007 s/d 2011 mencapai
dengan tingkat pencapaiannya hanya Rp. 8.786.235.074 (Delapan miliar
mencapai 55,16% dan masih berkurang tujuh ratus delapan puluh enam juta
Rp. 925.993.314. Di tahun selanjutnya dua ratus tiga puluh lima ribu tujuh
2011 memiliki hasil yang tidak jauh beda puluh empat rupiah).
dari tahun sebelumnnya dimana tahun  Rata-rata penerimaan Retribusi
2011 ini menetapkan target daerah oleh Dinas Pengelola

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

Keuangan Pendapatan dan Aset Dari hasil penelitian ini telah


Kabupaten Minahasa Selatan selama menunjukan bahwa Retribusi daerah
lima tahun anggaran 2007 s/d 2011 sebagai salah satu sektor/sumber
adalah sebesar Rp. 1.757.247.015 Pendapatan Asli dari suatu Daerah
(Satu miliar tujuh ratus lima puluh khususnya di daerah Kabupaten
tujuh juta dua ratus empat puluh Minahasa Selatan memiliki kontribusi
tujuh ribu lima belas rupiah). yang positif terhadap peningkatan
 Pertumbuhan penerimaan Retribusi penerimaan PAD Dinas Pengelola
daerah oleh Dinas Pengelola Keuangan Pendapatan Dan Aset
Keuangan Pendapatan dan Aset Kabupaten Minahasa Selatan dalam 5
Kabupaten Minahasa Selatan selama tahun terakhir 2007 s/d 2011.
lima tahun anggaran 2007 s/d 2011 Dari hasil penelitian terhadap
dihitung berdasarkan harga semua penelitian mengenai realisasi
berjalan/berlaku adalah sebesar - penerimaan PAD Dinas Pengelola
5,85% atau -6%. Keuangan Pendapatan Dan Aset
Hasil analisis dengan metode least Kabupaten Minahasa Selatan diatas maka
square diatas menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang akan di jelaskan
penerimaan Retribusi daerah oleh Dinas mengenai jumlah penerimaan realisasi
Pengelola Keuangan Pendapatan dan Retribusi daerah yang mengalami naik-
Aset Kabupaten Minahasa Selatan turun pada setiap tahunnya bahkan di
walaupun dari sisi penerimaannya tahun 2010 dan 2011 yang hanya
mencapai Rp. 8.786.235.074, setelah menyentuh titik 50% lebih dan tercatat
dilakukan penghitungan dengan sebagai jumlah penerimaan Retribusi
menggunakan metode analisis least daerah yang paling rendah di sepanjang
square diketahui ternyata Retribusi lima tahun anggaran 2007 s/d 2011. Dari
daerah kurang signifikan dalam memberi hasil wawancara dengan salah satu
kontribusi terhadap penerimaan PAD pegawai di Dinas Pengelola Keuangan
Dinas Pengelola Keuangan Pendapatan Pendapatan Dan Aset Kabupaten
dan Aset Kabupaten Minahasa Selatan Minahasa Selatan yang menduduki
karena dari hasil penghitungan tersebut jabatan sebagai Kepala Bidang
Retribusi daerah menyentuh titik -6% Pendapatan Daerah di instansi tersebut,
dalam penerimaannya selama lima tahun beliau menjelaskan mengapa target
anggaran 2007 s/d 2011. penerimaan Retribusi daerah setiap

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

tahunnya kerapkali mengalami naik-turun setiap tahun anggarannya bahkan


padahal ditahun sebelumnya jumlah cenderung mengalami penurunan
penerimaan Retribusi daerah cukup besar. penerimaan pada setiap tahunnya.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab 2. Dilihat dari tingkat pertumbuhan/
mengapa Retribusi daerah bisa peningkatan penerimaan Retribusi
mengalami fase naik turun dalam daerah Dinas Pengelola Keuangan
realisasinya bahkan cenderung turun pada Pendapatan Dan Aset Kabupaten
setiap tahunnya. Minahasa Selatan selama lima tahun
Dari hasil penelitian/pengolahan anggaran menunjukan pertumbuhan
data dan pembahasan walaupun Retribusi yang kurang signifikan karena setelah
daerah belum mampu memaksimalkan di hitung dengan menggunakan
penerimaannya secara sempurna namun metode analisis least square
Retribusi daerah tetap telah menjadi pertumbuhan penerimaan Retribusi
bagian yang penting terhadap penerimaan daerah hanya menyentuh titik
PAD Dinas Pengelola Keuangan pencapaian -6%.
Pendapatan Dan Aset Kabupaten 3. Kontribusi Retribusi daerah terhadap
Minahasa Selatan dalam menyukseskan penerimaan Pendapatan Asli Daerah
pembiayaan keuangan daerah yang (PAD) selama lima tahun dalam
mandiri demi menyelenggarakan setiap anggaran tahunnya 2007 s/d 2011
pembangunan daerah didalam oleh Dinas Pengelola Keuangan
pemerintahan yang otonom. Pendapatan dan Aset Kabupaten
Minahasa Selatan tercatat telah
KESIMPULAN DAN SARAN
memberi sumbangsi bagi penerimaan
A. Kesimpulan.
kas daerah sebesar Rp. 8.786.235.074
Berdasarkan hasil penelitian
(Delapan miliar tujuh ratus delapan
sebagaimana telah dikemukakan di atas,
puluh enam juta dua ratus tiga puluh
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
lima ribu tujuh puluh empat rupiah).
berikut:
Namun hasil ini masih cukup jauh
1. Penerimaan realisasi Retribusi daerah
dari target penerimaan Retribusi
selama lima tahun anggaran 2007 s/d
daerah yang telah ditetapkan
2011 Dinas Pengelola Keuangan
sebelumnya yakni sebesar Rp.
Pendapatan Dan Aset Kabupaten
11.461.726.600 (Sebelas miliar empat
Minahasa Selatan tidak pernah
ratus enam puluh satu juta tujuh ratus
mencapai target yang ditetapkan
Universitas Sam Ratulangi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

dua puluh enam ribu enam ratus dilaksanakan tepat waktu dan cepat
rupiah) atau masih berkurang Rp. sehingga pemberlakuan Perda tersebut
2.675.491.526 (Dua miliar enam ratus dapat dilangsungkan di sepanjang 12
tujuh puluh lima juta empat ratus bulan kedepan pada setiap tahunnya.
sembilan puluh satu ribu lima ratus 3. Koordinasi yang baik dengan tingkat
dua puluh enam rupiah) dengan daerah yang lebih tinggi dalam
tingkat pencapaiannya hanya menetapkan peraturan mengenai
mencapai 76,66%. pemungutan objek Retribusi daerah
B. Saran. harus dilaksanakan sebelum Perda
Berdasarkan temuan dari hasil daerah itu dibuat dan disahkan.
penelitian diatas maka perlu 4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya
dikemukakan beberapa saran kepada Manusia pegawai pelaksana dan
pemimpin Pemerintahan Daerah meningkatkan pula motivasi kerja
Kabupaten Minahasa Selatan dalam hal serta semangat dalam menjalankan
ini kepada Kepala Dinas Pengelola tanggung jawabnya agar mampu
Keuangan Pendapatan Dan Aset memaksimalkan penerimaan Retribusi
Kabupaten Minahasa Selatan demi daerah pada masing-masing objek
memaksimalkan pemberdayaan sumber Retribusi yang dipungut oleh masing-
penerimaan asli daerah khususnya masing SKPD.
Retribusi daerah sebagai salah satu 5. Meningkatkan kualitas pengolahan
sumber penerimaan asli daerah yang administrasi sumber Retribusi daerah
potensial. Saran yang dimaksud adalah (seperti pendataan subyek/objek
sebagai berikut: Retribusi daerah, sistem
1. Penerimaan Retribusi daerah Dinas penagihannya, dll)
Pengelola Keuangan Pendapatan Dan DAFTAR PUSTAKA
Aset Kabupaten Minahasa Selatan Adiasasmita R. 2011. Pembiayaan
masih dapat ditingkatkan dengan Pembangunan Daerah. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
membangun beberapa fasilitas untuk
Anonimous, 2008,
objek Retribusi daerah yang belum www.google.com,ANALISIS
ada di Kabupaten Minahasa Selatan. TREND (MateriX
:PengertiandanMetode Least
2. Penerimaan Retribusi daerah dapat
Square), 18 Maret 2013.
dimaksimalkan bila dalam waktu
pembuatan Perdanya bisa

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurnal Administrasi Publik

Anonimous, 2011, www.google.com, Siahaan, M.P. 2005. Pajak Daerah dan


PendapatanAsli Daerah, 18 April Retribusi Daerah, PT. Raja
2013. Grafindo Persada, Jakarta.
Anonimous, 2011, www.google.com, Soemitro R, 1998. Asas dan Dasar
PengertianRetribusi, 20 April Perpajakan. Refika Aditama,
2013. Bandung.
Anonimous, 2012, www.google.com, Sutedi A. 2008. Hukum Pajak dan
Pengertian dan Sumber-sumber Retribusi Daerah. Ghalia
Pendapatan Asli Daerah, 20 April Indonesia. Bogor
2013. Usman H, Akbar S P. 2009, Metodologi
Darise N, 2009, Pengelolaan Keuangan Penelitian Sosial. Bumi Aksara.
Daerah. PT Indeks. Jakarta barat. Jakarta
Devas, Nick, 1989, Keuangan Pemerintah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Daerah di Indonesia, Universitas nomor 20 tahun 1997 tentang
Indonesia, Press Jakarta. Retribusi Daerah.
Halim, Iqbal, 2012, Pengelolaan PP RI nomor 41 tahun 2007 tentang
Keuangan Daerah. STIM Organisasi Perangkat Daerah.
YPKN.Yogyakarta. Peraturan Bupati Minahasa Selatan
Kiyai B, 2006, Metode Penelitian Sosial, nomor 21 A tahun 2008 tentang
Buku Ajar. Manado Penjabaran Tugas Pokok dan
Mangkoesoebroto G, 2008, Ekonomi Fungsi Dinas Pengelola Keuangan
Publik, BPFE-Yogyakarta Pendapatan dan Aset Kabupaten
Rochmat, S., 1974, Pajak dan Minahasa Selatan.
Pembangunan, PT. Eresco, Undang-Undang nomor 32 tahun 2004
Bandung tentang Pemerintahan Daerah.
Saragih, 2003, Desentralisasi Fiskal dan Undang-Undang nomor 33 tahun 2004
Keuangan Daerah dalam tentang Perimbangan Keuangan
Otonomi. Ghalia Indonesia, antara Pemerintah Pusat dan
Jakarta. Daerah.
Sarundajang, S.H. Penerapan Otonomi Undang-Undang 34 tahun 2000 tentang
Daerah Untuk Mengoptimalkan perubahan Undang-Undang
Sumber Daya Lokal Menghadapi Nomor 18 Tahun 1997 tentang
Tantangan Global, Jakarta: Pajak Daerah dan Retribusi
Taskap Regular Angkatan Daerah.
XXXIII Lemhanas, Dephankam Undang-undan nomor 12 tahun 2008
RI, 2000. tentang perubahan atas UU nomor
Septian D.K, 2010, Skripsi Pengaruh 32 tahun 2004 tentang
Penerimaan Pajak Dan Retribusi Pemerintahan Daerah.
Daerah Terhadap Peningkatan Undang-undang RI nomor 28 tahun 2009
Pendapatan Asli Daerah Di tentang Pajak daerah dan
Kabupaten Ponorogo, Malang. Retribusi daerah

Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

You might also like