You are on page 1of 15

PENGARUH PROFITABILITAS DAN STRUKTUR ASSET TERHADAP STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ni Putu Yeni Astiti


Universitas Mahasaraswati Denpasar

ABSTRACT

Property and Real estate Company is one of industry that listed on Indonesia
Stock Exchange (IDX). In the previous year, this industry has shown a rapid development
and expected to be more developed in the continuous year. Thus, it is important to
analyze the protability rate and asset structure effect to company capital structure.
This research aimed to empirically prove the simultaneous and partial effect of
protability and asset structure to capital structure of Property and Real Estate
Company listed on Indonesia Stock Exchange. Research Data has analyzed by using
multiple regression, determination test, and multiple correlation test.
The result shows the multiple linear regression equation is Y = 23,907 – 0,658X1 –
0,423X2 + e. The multiple correlation test show the multiple correlation coefcient value
(R) is 0,438, this show that there's a relation between protability (X1) and asset
structure (X2) to capital structure (Y). multiple determination show that coefcient value
(R2) is 0,192, which imply that 19,2% of capital structure (Y) variation is effected by
protability (X1) and asset structure (X2), and the remain of 80,8% is affected by another
factor which hasn't included in this research.
Simultaneous test (F Test) proved that protability and asset structure has a
simultaneous effect to capital structure of Property and Real Estate Company on 2010-
2013. This result has been supported by the value of (Fstatistic = 5,551 > Ftable = 2,83) in
signicance level 0,032b which is lower than 0,05. Partial test (T Test) shown that
protability has a negative signicance effect by the value of tstatistic = -2,266 > ttable = 1,683
with signicance level 0,029 < 0, 05. Asset structure partially has a negative signicance
effect to capital structure which shown by the value of tstatistic = -2,137 > ttable = 1,683 with
signicance level 0,032 < 0, 05.

Keywords : Protability, Asset Structure, Capital Structure

I. PENDAHULUAN Struktur modal adalah perimbangan


1.1 Latar Belakang Masalah antara jumlah hutang jangka panjang
Sumber pendanaan yang didapat dengan ekuitas atau modal sendiri yang
oleh suatu perusahaan dapat berasal dari dimiliki perusahaan. Struktur modal ini
internal maupun eksternal perusahaan. juga merupakan salah satu keputusan
Dana yang diperoleh dari pemilik keuangan yang dihadapi oleh manajer
perusahaan merupakan modal sendiri keuangan perusahaan, dimana struktur
atau berasal dari dana internal modal itu merupakan perbandingan
perusahaan sedangkan dana yang dalam menentukan pemenuhan
diperoleh dari luar perusahaan, seperti kebutuhan belanja perusahaan dimana
dari kreditur merupakan hutang bagi dana yang diperoleh merupakan
perusahaan. Dalam kelangsungan kombinasi dari sumber yang berasal dari
operasional perusahaan, keputusan dana jangka panjang yang terdiri dari dua
pendanaan merupakan salah satu sumber utama, yaitu berasal dari dalam
keputusan penting yang dihadapi dan luar perusahaan. Ketika perusahaan
manajer perusahaan. Keputusan untuk menggunakan hutang, biaya modal akan
memilih sumber pendanaan atau sebesar biaya bunga yang dibebankan
komposisi pemilihan atas pendanaan oleh kreditur sedangkan bagi kreditur
disebut sebagai struktur permodalan. akan timbul opportunity cost dari dana

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 59


yang digunakan. Biaya modal yang tinggi kebangkrutan serta biaya hutang
menunjukkan bahwa manajer yang tinggi. Dari penjelasan tersebut
perusahaan tidak melakukan keputusan terlihat dari pendapat peneliti mengenai
struktur modal atau keputusan keputusan struktur modal dan teori-teori
pendanaan dengan tepat dan cermat struktur modal yang ada masih saling
sehingga berpengaruh terhadap bertentangan. Selain itu, struktur asset
protabilitas yaitu rendahnya dalam suatu perusahaan menunjukkan
protabilitas perusahaan dan dapat perbandingan antara total asset tetap
mengancam posisi nansial perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan dengan
tersebut. Untuk itu dalam penetapan total asset perusahaan.
struktur modal, suatu perusahaan perlu Penelitian mengenai faktor-faktor
mempertimbangkan dan memperhatikan yang mempengaruhi struktur modal
b e r b a g a i v a r i a b e l y a n g telah banyak dilakukan. Tetapi dari
mempengaruhinya karena secara beberapa penelitian terdahulu, masih
langsung keputusan struktur modal terdapat ketidakkonsistenan hasil
akan mempengaruhi kondisi dan nilai penelitian khususnya mengenai variabel
perusahaan serta menentukan yang diteliti yaitu pengaruh tingkat
kemampuan perusahaan untuk tetap protabilitas dan struktur asset terhadap
bertahan dan berkembang. struktur modal. Selain itu terdapatnya
Terdapat berbagai macam faktor perbedaan hasil penelitian dengan teori
yang mempengaruhi struktur modal struktur modal yang ada. Penelitian yang
antara lain penjualan, struktur asset, dilakukan oleh Indrawati (2006)
pertumbuhan asset, protabilitas, laba menunjukkan bahwa protabilitas
perusahaan, pajak, skala perusahaan, berpengaruh negatif dan signikan
kondisi intern perusahaan dan ekonomi terhadap struktur modal, tetapi hasil
makro. Protabilitas adalah kemampuan penelitian ini berbeda dengan penelitian
perusahaan untuk memperoleh laba yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto
dalam hubungannya dengan penjualan, (2008) yang menyatakan bahwa
total asset maupun modal sendiri. protabilitas berpengaruh positif dan
Penggunaan hutang akan lebih signikan terhadap struktur modal. Dari
menguntungkan apabila dibandingkan hasil penelitian Wijaya dan Hadianto
dengan penggunaan modal sendiri mengatakan bahwa perusahaan yang
didalam membiayai kegiatan perusahaan memiliki laba yang tinggi akan
sehingga teori ini mendorong perusahaan menggunakan lebih banyak hutang
yang memiliki protabilitas yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang
cenderung untuk menggunakan hutang lebih besar dari pengurangan pajak
terlebih dahulu dan relatif besar dalam sehingga mendorong perusahaan untuk
struktur modalnya agar mendapatkan menggunakan hutang terlebih dahulu
keuntungan dari pajak karena menurut untuk mendapatkan penghematan
teori ini, pembayaran bunga hutang membayar pajak. Hasil penelitian ini
dapat mengurangi beban pajak yang tentu tidak sesuai dengan salah satu teori
harus dibayar perusahaan sehingga ada struktur modal, secara ringkas
penghematan membayar pajak. Disisi menyatakan mendorong perusahaan
lain, perusahaan yang memiliki tingkat yang mempunyai prot yang besar untuk
keuntungan yang besar mempunyai menggunakan dana internalnya terlebih
sumber pendanaan internal yang lebih dahulu dalam mendanai kegiatan-
besar dan mendorong perusahaan untuk kegiatan perusahaan sehingga tingkat
menggunakannya terlebih dahulu untuk penggunaan hutangnya akan relatif
memenuhi kebutuhan melakukan rendah dan akan mengurangi resiko
pembiayaan investasi perusahaan timbulnya kebangkrutan serta biaya
sehingga tingkat penggunaan hutangnya hutang yang tinggi.
atau pendanaan eksternal yang Hasil penelitian Seftianne dan
digunakan relatif kecil dan akan Handayani (2011) menunjukkan bahwa
memperkecil resiko timbulnya struktur asset tidak berpengaruh

60 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


terhadap struktur modal, asset berpengaruh secara
sedangkan pada penelitian Joni dan Lina simultan terhadap struktur modal
(2010), menyatakan bahwa variabel pada perusahaan Property and
struktur asset berpengaruh positif Real Estate yang terdaftar di Bursa
signikan terhadap struktur modal.
Efek Indonesia?
Perusahaan yang memiliki asset tetap
dalam jumlah besar cenderung
menggunakan hutang lebih banyak II. TINJAUAN PUSTAKA
karena asset-asset berwujud dapat 2.1 Teori Struktur Modal
dijadikan sebagai jaminan oleh Teori Modigliani dan Miller (MM)
perusahaaan kepada pihak eksternal
sehingga perusahaan lebih mudah dalam Teori mengenai struktur modal modern
melakukan pinjaman. ini pertama kali dikemukakan oleh
Pada penelitian yang dilakukan Franco Modigliani dan Merton H. Miller
Febriyani dan Srimindarti (2010), Growth pada tahun 1958, yang kemudian dikenal
opportunity dinyatakan berpengaruh dengan teori MM. Modigliani dan Miller
negatif dan tidak signikan terhadap mengatakan bahwa penggunaan hutang
struktur modal, sedangkan hasil akan lebih menguntungkan apabila
penelitian Utami (2009), menunjukkan dibandingkan dengan penggunaan modal
bahwa Growth opportunity tidak sendiri, terutama dengan meminjam ke
berpengaruh terhadap struktur modal. perbankan (Sartono, 2008). Sebelumnya,
Dari penelitian terdahulu menunjukkan teori ini mengeluarkan asumsi pertama
bahwa masih terdapat perbedaan hasil yang menyatakan bahwa jika dalam
penelitian antara hasil penelitian yang keadaan perfect capital market dan tidak
satu dengan yang lainnya bahkan ada pajak, struktur modal yang
bertentangan dengan teori struktur digunakan perusahaan tidak
modal yang ada mengenai variabel- mempengaruhi nilai perusahaan. Rasio
variabel yang mempengaruhi struktur hutang tidak relavan dan tidak ada
modal yang diteliti yaitu protabilitas, struktur modal yang optimal dan nilai
struktur asset, dan Growth opportunity. perusahaan bergantung pada arus kas
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk yang dihasilkan dan bukan pada rasio
melakukan peneliatian sejenis dengan hutang dan ekuitas (Sartono, 2008).
judul Pengaruh Protabilitas, Struktur Asumsi pertama studi MM didasarkan
aset, dan Growth opportunity terhadap pada sejumlah asumsi yang tidak
struktur modal pada perusahaan realistis dan asumsi yang digunakan
Property and Real Estate yang terdaftar di dalam teori ini adalah tidak ada pajak,
Bursa Efek Indonesia. tidak ada asimetri informasi, EBIT tidak
dipengaruhi oleh penggunaan hutang
1.2 Rumusan Masalah dan tidak ada biaya transaksi. Namun
Berdasarkan latar belakang yang asumsi pertama teori ini dianggap kurang
diuraikan di atas maka rumusan relavan karena jika dibebankan pajak,
masalah pada penelitian ini adalah : maka perusahaan akan menggunakan
1) Apakah protabilitas berpengaruh utang lebih banyak karena pembayaran
terhadap struktur modal pada bunga hutang dapat mengurangi beban
perusahaan Property and Real pajak yang harus dibayar perusahaan
Estate yang terdaftar di Bursa Efek sehingga ada penghematan membayar
Indonesia? pajak (Modigliani dan Miller, 1958).
2) Apakah struktur aset berpengaruh Kemudian asumsi pertama teori MM
terhadap struktur modal pada diperbaiki dengan mengeluarkan
perusahaan Property and Real makalah baru yang diterbitkan oleh MM
Estate yang terdaftar di Bursa Efek yag berjudul “Corporate Income Taxes and
Indonesia? The Cost of Capital: A Correction”,
3) Apakah protabilitas dan struktur melemahkan asumsi sebelumnya
mengenai tidak adanya pajak perseroan.

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 61


Peraturan perpajakan memperbolehkan diterbitkan (saham preferen, dan
pengurangan beban pajak dari saham biasa).
pembayaran bunga sebagai beban, tetapi Teori pecking orders menjelaskan
pembayaran deviden kepada pemegang mengapa perusahaan yang sangat
saham tidak dapat dikurangkan. menguntungkan dan mempunyai
Perlakuan yang berbeda ini mendorong sumber dana internal yang relatif
perusahaan untuk menggunakan hutang besar umumnya mempunyai utang
terlebih dahulu dalam struktur modalnya yang sedikit, hal ini bukan
karena pembayaran bunga hutang dapat dikarenakan perusahaan tersebut
mengurangi beban pajak yang harus mempunyai target debt ratio yang
dibayar perusahaan sehingga ada rendah, tetapi disebabkan
penghematan membayar pajak. perusahaan memang tidak
membutuhkan dana dari pihak
2.2 Teori Pecking Order eksternal (Brealey dan Myer, 2007).
Teori lain dari struktur modal yaitu
pecking order theory (POT) yang 2.3 Teori Trade Off
dikemukakan oleh Myers dan Maljuf Teori struktur modal ini
pada tahun 1984. Teori ini secara ringkas dikemukakan oleh Mars (1982). Menurut
menjelaskan mengenai keputusan Mars (1982) dalam Joni dan Lina (2010)
pendanaan yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa rasio hutang yang
perusahaan cenderung menggunakan optimal ditentukan berdasarkan pada
sumber pendanaan internal (retained perimbangan antara manfaat dan biaya
earnings) terlebih dahulu yaitu dari laba yang timbul akibat penggunaan hutang.
yang ditahan dan depresiasi, daripada Secara prinsip, tambahan hutang masih
menggunakan danaeksternal (hutang, dapat dilakukan perusahaan selama
saham) dari aktivitas pendanaan. Hutang manfaat yang diberikan masih jauh lebih
yang merupakan sumber pendanaan besar dan adanya asset tetap sebagai
eksternal, baru digunakan oleh jaminan, tetapi jika biaya hutang sudah
perusahaan jika sudah tidak memiliki terlalu tinggi, perusahaan seharusnya
dana internal yang tidak mencukupi dan tidak menambah hutang lagi untuk
memadai. Apabila dana eksternal lebih menghindari resiko yang tidak diinginkan
dibutuhkan maka perusahaan akan lebih yang dapat mempengaruhi nilai
cenderung menggunakan hutang dari perusahaan. Di sisi lain, menurut teori ini
pada ekuitas (Hossain dan Ali, 2012). juga suatu perusahaan tidak akan
Terdapat beberapa asumsi yang mencapai nilai optimal jika semua
digunakan dalam teori POT (Mayangsari, pendanaan dibiayai oleh hutang atau
2001), antara lain: tidak menggunakan hutang sama sekali
1. Perusahaan cenderung lebih didalam membiayai kegiatan perusahaan
memilih sumber pendanaan internal sehingga untuk itu manajer perusahaan
terlebih dahulu (laba ditahan dan harus secara cermat dan tepat dalam
depresiasi) sehingga penggunaan mengelola komposisi modal perusahaan
dana eksternal (utang, saham) adalah (Hossain dan Ali, 2012). Selain itu, teori
alternatif terakhir. ini juga menyatakan terdapat hubungan
2. A p a b i l a p e r u s a h a a n antara penggunaan hutang, pajak, dan
menggunakan sumber dana biaya kebangkrutan dikarenakan dari
eksternal, maka pemilihannya keputusan struktur modal yang
dilakukan bertahap, mulai dari yang ditetapkan perusahaan (Brealey dan
paling aman sampai yang paling Myers,1991 dalam Nugroho (2006)).
beresiko, dimulai dari sekuritas Meskipun teori trade off ini belum secara
hutang seperti penerbitan obligasi, maksimal dalam menentukan struktur
obligasi konversi, dan jika masih modal yang optimal suatu perusahaan,
belum mencukupi maka saham baru tetapi dari teori ini dapat ditarik

62 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


kesimpulan bahwa perusahaan keuangan perusahaan. Oleh
yang memiliki tingkat prot yang tinggi karena itu, didalam keputusan
sebaiknya menggunakan jumlah hutang pendanaan, struktur modal hanya terdiri
yang tidak terlalu banyak untuk dari utang jangka panjang dan ekuitas
menghindari resiko yang tidak didalam membiayai kegiatan usaha
diinginkan. perusahaan. Struktur modal itu sendiri
biasanya mengacu pada bagaimana
2.4 Struktur Modal sebuah perusahaan mengelola
Struktur modal adalah pendanaan untuk aset–asetnya melalui
perimbangan antara jumlah hutang berbagai kombinasi dari dari modal
jangka panjang dengan ekuitas atau sendiri (equity), utang (debt), serta melalui
modal sendiri yang dimiliki perusahaan hybrid securities.
(Riyanto, 2001). Struktur permodalan Keputusan struktur modal atau
disebut juga sebagai keputusan untuk pendanaan dilakukan dengan tidak tepat
memilih sumber pembiayaan atau dan tidak cermat akan menimbulkan
komposisi pemilihan atas pendanaan biaya modal yang tinggi sehingga akan
yang merupakan perbandingan dalam berpengaruh terhadap protabilitas
menentukan pemenuhan kebutuhan perusahaan. Biaya modal (cost of capital)
belanja perusahaan dimana dana yang merupakan biaya yang harus ditanggung
diperoleh merupakan kombinasi dari oleh perusahaan untuk mendapatkan
sumber yang berasal dari dana jangka pendanaan eksternal (Stice dan Skousen,
panjang yang terdiri dari dua sumber 2009:387)
utama, yaitu berasal dari dalam dan luar
perusahaan (Rodoni dan Ali (2010:137)). 2.5 Protabilitas
Menurut Weston dan Brigham Protabilitas yaitu kemampuan
(2005:180), struktur modal yang optimal perusahaan memperoleh laba dalam
pada suatu perusahaan adalah gabungan hubungannya dengan penjualan, total
dari hutang jangka panjang dan ekuitas asset maupun modal sendiri. Perusahaan
yang memaksimumkan harga saham yang memiliki tingkat pengembalian yang
perusahaan. Struktur modal berbeda tinggi cenderung menggunakan hutang
dengan struktur keuangan dimana yang relatif kecil karena tingkat
struktur keuangan perusahaan terdiri protabilitas yang tinggi menyediakan
dari seluruh utang yaitu utang jangka sejumlah dana internal yang relatif besar
pendek, utang jangka panjang, dan yang diakumulasikan sebagai laba yang
modal sendiri yang digunakan ditahan (Mayangsari, 2001). Sebaliknya
perusahaan untuk memenuhi jika laba yang dihasilkan perusahaan
kebutuhan pendanaan/belanjanya. rendah, maka perusahaan cenderung
Sedangkan struktur modal adalah menggunakan hutang yang lebih besar
pendanaan permanen perusahaan yang karena dana internal yang dimiliki tidak
terdiri dari utang jangka panjang dan cukup untuk mendanai kegiatan
modal sendiri (shareholder's equity) yang perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori
digunakan perusahaan untuk memenuhi struktur modal yaitu pecking order theory
kebutuhan pendanaan/belanjanya. 8 yang menyatakan perusahaan dengan
Menurut Mardiyanto (2008) dalam tingkat prot tinggi lebih cenderung
struktur modal, utang jangka pendek m e n gg u n a k an s u mb e r p en d a n a an
tidak diperhitungkan karena jenis utang internal terlebih dahulu yaitu seperti dari
ini pada umumnya bersifat spontan laba yang ditahan untuk membiayai
(maksudnya berubah sesuai dengan kegiatan investasi dan pembelanjaan
perubahan tingkat penjualan), perusahaannya. Tetapi hal tersebut
sedangkan utang jangka panjang bersifat berbeda dengan teori Modigliani dan
tetap selama jangka waktu yang relatif Miller (Brighan dan Houston, 2011) yang
lebih panjang (biasanya lebih dari satu mengatakan bahwa perusahaan yang
tahun) sehingga perlu lebih dipikirkan memiliki tingkat prot yang tinggi
keberadaannya oleh para manajer cenderung menggunakan hutang yang

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 63


besar untuk mendapatkan itu, penggunaaan asset lancar
keuntungan dari pajak yaitu pembayaran jumlahnya terbatas. Semakin besar
bunga hutang dapat mengurangi beban jumlah asset tetap yang dimiliki
pajak yang harus dibayar perusahaan perusahaan maka semakin besar pula
sehingga ada penghematan membayar jaminannya sehingga dapat memberikan
pajak. Dari penjelasan diatas kepercayaan kepada pihak eksternal
menunjukkan adanya ketidak jelasan untuk memberikan pinjaman kepada
informasi, tetapi dari uraian tersebut perusahaan dalam jumlah yang besar
menunjukkan bahwa protabilitas dan mengakibatkan tingkat penggunaan
mempunyai pengaruh terhadap hutang perusahaan akan lebih besar dari
keputusan pendanaan atau struktur pada modal sendiri dalam struktur modal
modal perusahaan. perusahaan. Dari penjelasan tersebut
menunjukkan bahwa struktur asset
2.6 Struktur Asset memiliki pengaruh terhadap struktur
Struktur Asset mengambarkan modal.
proporsi atau perbandingan antara total
asset tetap yang dimiliki oleh perusahaan 2.7 Pengaruh protabilitas terhadap
dengan total asset perusahaan (Joni dan struktur modal
Lina, 2010). Pengertian lainnya yaitu,
menurut Mas'ud (2008), struktur asset Protabilitas mengukur
mencerminkan seberapa besar asset kemampuan perusahaan dalam
tetap mendominasi komposisi kekayaan memperoleh laba dalam hubungannya
atau asset yang dimiliki perusahaan. dengan penjualan, total aktiva maupun
Selain itu, struktur asset (tangibility) ini modal sendiri (Sartono, 2008).
atau lebih dikenal sebagai tangible assets Perusahaan-perusahaan dengan prot
menunjukkan komposisi relatif asset yang tinggi cenderung menggunakan
tetap yang dimiliki oleh perusahaan lebih banyak pinjaman untuk
(Sartono, 2008). Struktur Asset memperoleh manfaat dalam aspek pajak.
merupakan salah salah satu faktor yang Hal ini karena pengurangan laba oleh
penting pada capital structure atau bunga pinjaman akan lebih kecil
keputusan pendanaan suatu dibandingkan apabila perusahaan
perusahaan, karena apabila perusahaan menggunakan modal yang tidak dikenai
dihadapkan pada kondisi kesulitan bunga, namun penghasilan kena pajak
keuangan dalam membayar hutangnya, akan lebih tinggi (Utami, 2009).
aset-aset berwujud atau asset tetap yang Keputusan pendanaan yang dilakukan
dimiliki perusahaan dapat bertindak secara tidak cermat akan menimbulkan
sebagai jaminan dalam memberikan biaya tetap dalam bentuk biaya modal
jaminan kepada pihak luar yang yang tinggi, yang selanjutnya dapat
memberikan pinjaman (Sartono, 2008). berakibat pada rendahnya protabilitas
Perusahaan yang sebagian besar perusahaan (Utami, 2009). Dengan kata
modalnya tertanam dalam asset tetap lain, keputusan pendanaan atau
akan mengutamakan pemenuhan struktur modal sangat berpengaruh
kebutuhan dananya dari modal sendiri, terhadap rendah atau tingginya
tetapi belum tentu juga karena menurut protabilitas suatu perusahaan.
Joni dan Lina (2010), pengadaan untuk Menurut pecking order theory,
asset tetap membutuhkan dana yang perusahaan dengan tingkat keuntungan
tidak sedikit dan memungkinkan yang besar memiliki sumber pendanaan
munculnya beban penambahan hutang internal yang lebih besar dan memiliki
bagi perusahaan. Asset tetap berwujud kebutuhan untuk melakukan
yang digunakan sebagai jaminan dapat pembiayaan investasi melalui pendanaan
memperkecil resiko kebangkrutan eksternal yang lebih kecil (Schoubben
perusahaan dan biaya kesulitan dan Van Hulle, 2004).
keuangan untuk membiayai kegiatan Dengan demikian, teori ini
perusahaan (Indrajaya, 2011). Disamping memprediksikan protabilitas

64 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


berpengaruh negatif terhadap struktur 2.9 Hipotesis Penelitian
modal. Perusahaan dengan rate of return 1. Protabilitas mempunyai pengaruh
yang tinggi cenderung menggunakan positif dan signikan terhadap
proporsi utang yang relatif kecil. Karena Struktur Modal pada perusahaan
dengan rate of return yang tinggi,
Property and Real Estate yang terdaftar
kebutuhan dana dapat diperoleh dari
laba ditahan. Perusahaan yang di Bursa Efek Indonesia
protabilitasnya tinggi akan lebih banyak 2. Struktur Asset mempunyai pengaruh
mempunyai dana internal daripada positif dan signikan terhadap
perusahaan yang protabilitasnya Struktur Modal pada perusahaan
rendah. Apabila dalam komposisi Property and Real Estate yang terdaftar
struktur modal penggunaan modal di Bursa Efek Indonesia
sendiri lebih besar dari pada penggunaan 3. Protabilitas dan Struktur Asset
utang, maka rasio struktur modal akan secara simultan mempunyai pengaruh
semakin kecil.
positif dan signikan terhadap
2.8 Pengaruh struktur asset terhadap Struktur Modal pada perusahaan
struktur modal Property and Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Weston dan Brigham (2005:175),
Struktur aktiva adahlah “Perimbangan III. METODE PENELITIAN
atau perbandingan antara aktiva tetap 3.1 Identikasi Variabel
dan total aktiva.” Sedangkan menurut
Suhendro (2006) struktur aktiva adahlah Adapun variabel yang diteliti terdiri
“Penentuan berapa besar alokasi dana dari 3 variabel yaitu :
untuk masing-masing komponen aktiva, 1. Variabel independent atau variabel
baik dalam aktiva lancar maupun dalam bebas yaitu variabel yang
aktiva tetap.” Struktur aset perusahaan mempengaruhinya variabel lain (X)
merupakan peranan penting dalam (Utama, 2009). Pada penelitian ini
menentukan pembiayaan perusahaan terdapat 2 variabel bebas yaitu
yang memiliki aktiva tetap jangka Protabilitas (X1) dan Struktur Asset
panjang tinggi, karena permintaan akan (X2).
produk mereka tinggi, akan banyak 2. Variabel dependent atau variabel
menggunakan utang hipotik jangka terikat adalah variabel yang
panjang. Perusahaan yang sebagian dipengaruhi atau yang menjadi akibat
aktivanya berupa piutang dan persediaan dari variabel independen, variabel ini
barangnya yang nialinya sangat biasa disebut variabel terikat (Y)
tergantung pada tingkat protabilitas (Utama, 2009). Dalam penelitian ini
dan tidak terlalu tergantung pada terdapat 1 variabel terikat yaitu
pembiayaan jangka pendek. Struktur Modal (Y1).
Perusahaan yang struktur assetnya
memiliki perbandingan aktiva tetap 3.2 Metode Penentuan Populasi dan
jangka panjang lebih besar akan Sampel
menggunakan hutang jangka panjang Populasi penelitian ini adalah
lebih banyak karena aktiva tetap yang perusahaan Property and Real Estate
ada dapat digunakan sebagai jaminan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
hutang (Brigham & Houston, 2011:188). selama periode 2011-2013 yang
Dengan demikian struktur asset dapat berjumlah 44 perusahaan. Sampel
digunakan untuk menentukan seberapa ditentukan dengan metode purposive
besar hutang jangka panjang yang dapat sampling yaitu menentukan kriteria
diambil dan hal ini akan berpengaruh tertentu dalam menentukan sampel yang
juga terhadap penentuan besarnya akan digunakan. Kriteria yang digunakan
struktur modal. dalam penelitian ini adalah :

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 65


1. Perusahaan mempublikasikan 2. Struktur asset(X2)
secara konsisten laporan keuangan Dalam penelitian ini, struktur asset
perusahaan selama periode merupakan variabel dengan skala rasio.
penelitian. Pengukuran variabel diukur
2. Perusahaan aktif diperdagangkan menggunakan perbandingan antara
selama periode penelitian. jumlah asset tetap (Fixed Assets) dengan
3. Perusahaan yang menghasilkan total asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Pengukuran variabel ini menggunakan
prot selama tahun penelitian.
skala rasio (berbentuk persentase) yang
4. Perusahaan yang memiliki variabel
kemudian dalam perhitungannya diubah
penelitian berupa ROA, growth, dan
ke dalam bentuk desimal.
assets structure dan DER.
Aktiva Tetap
Bedasarkan kriteria-kriteria Struktur Asset =
Total Aktiva
tersebut, sampel penelitian ini
berjumlah 15 perusahaan dengan 3. Struktur modal (Y1)
rincian nama perusahaan sebagai Struktur modal perusahaan diukur
berikut : dengan menggunakan skala rasio
1. PT. Agung Podomoroland (berbentuk persentase) yang kemudian
2. PT. Alam Sutera Realty diubah dalam perhitungannya diubah ke
dalam bentuk desimal untuk diolah
3. PT. Bekasi Asri Pemula dalam SPSS Rumus struktur modal
4. PT. Bumi Serpong Damai mengacu pada peneliti sebelumnya yaitu
5. PT. Cowell Development perbandingan antara long term debt
6. PT. Ciputra Development terhadap total equity yang dimiliki
7. PT. Ciputra Property perusahaan.
8. PT. Ciputra Surya Hitung jangka panjang
DER =
9. PT. Intiland Development Total Modal
10. PT. Duta Anggada Realty
3.4 Sumber data
11. PT. Duta Pertiwi Penelitian ini menggunakan data
12. PT. Gowa Makassar Tourism sekunder dimana data yang digunakan
Development berasal dari pihak lain yang sebelumnya
13. PT. Jaya Real Property telah mengumpulkan dan mengolah data
14. PT. Jababeka tersebut, yaitu data yang terkait dengan
variabel-variabel yang diteliti adalah
15.PT. Indonesia Prima Property
protabilitas, struktur asset dan struktur
modal yang dalam penelitian ini pihak
3.3 Denisi Oprasional Variabel lain yang dimaksud adalah Indonesian
1. Protabilitas (X1) Capital Market Directory (ICMD) dan
Dalam penelitian ini, tingkat website Bursa Efek Indonesia
protabilitas perusahaan diukur www.idx.co.id.
menggunakan rasio ROE (Joni dan
3.5 Tehnik Analisis Data
Lina,2010). Rasio ini digunakan untuk Pengujian Asumsi Klasik
mengukur efektivitas suatu perusahaan 1. Uji Normalitas
didalam menghasilkan keuntungan atau Uji Normalitas ini digunakan untuk
laba dengan memanfaatkan modal yang menguji apakah dalam model
dimiliki. Rumus ROE(Return On Equity), regresi,variabel pengganggu/residual
atau variabel dependen dan
yaitu : independennyamemiliki distribusi
Laba Setelah Pajak (EAT) normal (Gozhali, 2009).
ROE =
Modal Sendiri

66 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


2. Uji Multikolinearitas Kemudian dilakukan pengujian
Tujuan Uji multikolinearitas ini hipotesis yang sebelumnya telah dibuat
adalah untuk menguji apakah dalam untuk mengetahui ada tidaknya
model regresi ditemukan adanya korelasi pengaruh signikan variabel independen
yang kuat antar variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)
(Ghozali, 2009).
3. Uji Heteroskedastisitas Analisis Korelasi Berganda
Penggunaan uji heteroskedastisitas ini Koesien korelasi berganda
adalah untuk mengetahui apakah alam digunakan mengertahui derajat
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan hubungan anata variabel bebas yaitu
varians dari residual (error) satu protabilitas (X1), struktur asset (X2),
pengamatan ke pengamatan lain. Jika terhadap variabel terikat yaitu struktur
varians dari residual dari satu pengamatan modal (Y) (Mangkuatmodjo, 2004:268)
ke pengamatan yang lain tetap, maka Rumusnya sebagai berikut :
disebut homoskedastisitas, dan apabila
varians berbeda disebut heteroskedastisitas. R = R²
Model regresi yang baik dalam suatu Keterangan :
penelitian adalah seharusnya tidak terjadi
R = Koesien korelasi
heteroskedastisitas (Gozhali, 2009).
R2 = Koesien determinasi
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ini digunakan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model Analisis Determinasi (R2)
2
regresi linier terdapat korelasi atau Koesien determinasi (R )
hubungan yang kuat baik positif maupun digunakan untuk mengukur seberapa
negatif antara kesalahan pengganggu jauh atau kuat kemampuan model dalam
(error) pada periode t dengan kesalahan menerangkan variabel dependennya
pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, (Ghozali, 2009).Atau koesien
2009) determinasi (R2) ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar variabel
Analisis Regresi Berganda bebas (independen) mempengaruhi
Untuk menguji hipotesis yang variabel terikat (dependen).Kekuatan
sebelumnya telah penulis buat, maka pengaruh variabel independen terhadap
penulis menggunakan teknik analisis variabel dependen dapat dilihat dari
2
regresi berganda (Multiple Regression). besarnya nilai koesien determinasi (R )
Analisis regresi ini merupakan teknik yang berada antara nol dan satu atau
statistik yang digunakan untuk mencari nilai R² berkisar antara 0-1.Semakin
persamaan regresi dan menguji ada besar nilai koesien determinasinya
tidaknya pengaruh variabel X terhadap maka semakin besar variasi variabel
variabel Y, yang dapat digunakan untuk independennya mempengaruhi variabel
memperkirakan variabel dependen (Y) di dependennya.
masa yang akan datang karena pengaruh
variabel independen (X). Persamaan Uji Simultan (Uji F)
regresi berganda (Multiple Regression) Uji keberartian model (Uji F)
dalam penelitian ini adalah sebagai digunakan untuk menunjukkan apakah
berikut: semua variabel bebas (independen) yaitu
Y = –β1 X1 + β1 X2 + e tingkat protabilitas dan struktur asset
Keterangan : yang dimasukkan dalam model regresi
Y = Struktur Modal mempunyai pengaruh secara bersama
 = Konstanta sama (simultan) atau tidak terhadap
β1,2 = K o e  s i e n R e g r e s i V a r i a b e l variabel dependen yaitu struktur modal.
Independen
X1 = Protabilitas (protability) Uji Parsial (Uji t)
X2 = Struktur Asset (tangible assets) Pengujian hipotesis secara parsial
e = Variabel Residual (tingkat dilakukan dengan Uji t. Uji signikansi
kesalahan atau error) koesien regresi (Uji t) dilakukan untuk

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 67


menguji apakah suatu variabel 2. Struktur Asset
independen secara parsial berpengaruh Struktur asset adalah jumlah atau
signikan atau tidak terhadap variabel besar asset tetap yang mendominasi
dependen dan juga untuk menguji kekayaan atau asset yang dimiliki
signikansi konstanta dari setiap perusahaan. Untuk mengukur asset
variabel untuk pengambilan keputusan struktur menggunakan perbandingan
dalam menerima atau menolak hipotesis asset tetap yang dimiliki perusahaan
penelitian yang sebelumnya telah penulis dengan total asset perusahaan. Besar
buat. Struktur Modal pada Perusahaan
Property and Real Estate Periode 2011-
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2013 dapat dilihat pada Tabel 2 yaitu :
4.1 Deskripsi Variabel Penelitian
1. Protabilitas Tabel 2
Protabilitas adalah kemampuan Struktur Asset pada Perusahaan
perusahaan memperoleh laba. Adapun Property and Real Estate yang
rasio yang digunakan untuk mengukur terdaftar di Bursa Efek Indonesia
protabilitas adalah return on equity Periode 2011-2013 (dalam persentase)
(ROE), kemampuan perusahaan
memperoleh laba dengan
memaanfaatkan modal yang dimiliki.
Besar ROE pada Perusahaan Property
and Real Estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2013 dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1
Return On Equity pada Perusahaan
Property and Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2013 (dalam persentase)

3. Struktur Modal
Struktur modal adalah pendanaan
permanen perusahaan yang terdiri dari
hutang jangka panjang dan modal sendiri
yang digunakan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan/
belanjanya. Untuk mengukur struktur
modal digunakan Debt to Equity Rasio
(DER). Besar DER pada Perusahaan
Property and Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013
dapat dilihat pada Tabel 3 yaitu :

68 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


Tabel 3 2. Uji Heteroskedastisitas
Struktur Modal pada Perusahaan Berdasarkan Tabel 5 dapat
Property and Real Estate yang diketahui bahwa masing-masing variabel
terdaftar di Bursa Efek Indonesia bebas memiliki nilai Variance Ination
Periode 2011-2013 (dalam persentase) Factor (VIF) < 10 dan mempunyai angka
tolerance lebih besar dari 0,10. Hal ini
berarti terjadi multikolinearitas.

Tabel 5
Uji Heteroskedastisitas

3. Uji Autokorelasi
Berdasarkan Tabel 6 dapat
diketahui bahwa hasil Durbin-Watson
(DW) adalah sebesar 1,799. Dari tabel
Hasil Analisis Durbin-Watson akan diperoleh nilai dl 1,34
Uji Asumsi Klasik dan du 1,72 karena, nilai DW hitung
1. Uji Normalitas terletak diantara batas atas (du) dan batas
Normalitas data dapat di uji dengan bawah (4-du) atau du,dw,4-du yaitu 1,72 <
K o l m o g o r o f - S m i r n o f ( k - s ) d a l a m 1,799 < 2,28. Dengan demikian tidak
penelitiann ini. Jika signikan nilai terjadi auto korelasi.
residual lebih besar dari 0,05 berarti
residual terdistribusi dengan normal Tabel 6
demikian juga sebaliknya, jika signikan Uji Autokorelasi
nilai residual lebih kecil dari 0,05 berarti
bahwa residual terdistribusi tidak
normal.
Tabel 4
Uji Normalitas

4. Analisis Regresi Berganda


Berdasarkan hasil perhitungan
regresi berganda pada Tabel 7 maka,
1) α = 23,907 artinya Protabilitas (X1),
Struktur Asset (X2), konstan atau
perubahannya sama dengan nol
maka Struktur Modal meningkat
sebesar 23,907.
2) ß1 = - 0,658 artinya Protabilitas
(X1) meningkat sebesar 1 maka
Struktur Modal (Y) akan menurun

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 69


sebesar 0,658 dengan syarat variabel Pembahasan
lain konstan 1. P e n g a r u h P r o  t a b i l i t a s ( X 1 )
3) ß2 = - 0,423 artinya jika Struktur terhadap Struktur Modal (Y)
Asset (X2) meningkat sebesar 1 maka Berdasarkan hasil penhujian dapat
Struktur Asset (Y) akan menurun diketahui bahwa besarnya signikasi X1 =
0,029 < 0,05 maka H0 diterima, ini berarti
sebesar 0,423 dengan syarat variabel
bahwa protabilitas (X1) secara parsial
lain konstan berpengaruh negatif dan signikan
terhadap struktur modal (Y) pada
Tabel 7 Perusahaan Property and Real Estate
Hasil Perhitungan Regresi Berganda Periode 2011-2013. Hasil yang
menunjukan protabilitas pengaruh
negatif terhadap struktur modal ini tidak
sesuai dengan teori yang diungkapkan
oleh Mai (2006), perusahaan–perusahaan
yang memiliki prot yang tinggi
cenderung menggunakan lebih banyak
pinjaman untuk manfaat dalam aspek
pajak (pengurangan bunga pinjaman
lebih kecil dibandingkan menggunakan
modal sendiri dengan penghasilan kena
pajak yang tinggi). Namun, hasil ini
sesuai dengan teori packing order karena
perusahaan-perusahaan yang memiliki
5. Uji Korelasi Berganda prot tinggi akan menggunakan laba
Berdasarkan Tabel 7 dapat ditahan untuk membayar hutang dengan
diketahui nilai koesien korelasi alasan tidak perlu repot mencari
berganda (R) yang diperoleh sebesar pinjaman, serta modal sendiri yang
0,438. Hal ini berarti bahwa terdapat dipergunakan tidak dikenai bunga.
hubungan yang positif dan sedang antara Dalam hasil tersebut juga menunjukan
Protabilitas (X1), Struktur Asset (X2), pengaruh signikan yang mencerminkan
terhadap Struktur Modal (Y). bahwa kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang diukur dengan
rasio return on equity memiliki pengaruh
6. Uji Determinasi Berganda (R2)
terhadap peningkatan/penurunan
Berdasarkan hasil perhitungan
struktur modal. Jadi Hipotesis pertama
dapat diketahui nilai koesien
terbukti.
determinasi berganda atau (R2) yang
diperoleh sebesar 0,192. Hal ini berarti
bahwa 19,2 % variasi dari Struktur Modal
2. Pengaruh Struktur Asset (X 2 )
(Y) dapat dipengaruhi oleh Protabilitas
terhadap Struktur Modal (Y)
(X1) dan Struktur Asset (X2), sedangkan
sisanya 80,8 % dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak di masukkan dalam Berdasarkan hasil penhujian dapat
model. diketahui bahwa besarnya signikasi X2 =
0,032 < 0,05 maka H0 diterima, ini berarti
bahwa struktur asset (X2) secara parsial
7. Uji Simultan (Uji F)
berpengaruh negatif dan signikan
Uji F digunakan untuk menguji H1
terhadap struktur modal (Y) pada
bahwa protabilitas (X1) dan Struktur
Perusahaan Property and Real Estate
asset (X2), secara simultan mempunyai
Periode 2011-2013. Hasil yang
pengaruh yang signikan terhadap
menunjukan pengaruh negatif diartikan
Struktur Modal (Y) pada Perusahaan
perusahaan akan lebih menggunakan
Property and Real Estate Periode 2011-
sumber dana internal dan
2013.

70 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


mengesampingkan eksternal/hutang Brealey, Richard A dan Stewart C.Myer.
sebagai sumber pendanaan perusahaan 2007. Dasar-dasar Manajemen
seperti pada teori pecking order. Hal itu Keuangan Perusahaan, Jilid 2.
disebabkan karena perusahaan Jakarta:Erlangga
cenderung lebih memilih sumber
pendanaan internal terlebih dahulu Brigham, F., dan Joel F. Houston. 2011.
(depresiasi). Jika depresiasi struktur Essentials of Financial
asset tinggi maka akumulasi depresiasi Management. Edisi 11 Buku 2.
akan mengurangi struktur modal. Terjemahan oleh Ali Akbar
Yulianto. 2011. Jakarta: Salemba
Sehingga penggunaan dana eksternal
Empat.
(utang, saham) adalah alternatif terakhir.
Dalam pada penelitian ini menunjukkan
Febriyani dan Srimindarti. 2010. Faktor-
pengaruh signikan. Jadi Hipotesis Faktor yang Mempengaruhi
Kedua terbukti. Struktur Modal Pada Perusahaan-
Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
V. SIMPULAN DAN SARAN Indonesia Tahun 2006 – 2008.
5.1 Simpulan Jurnal Keuangan dan Perbankan.
Berdasarkan hasil penelitian Vol.2, No.2 November 2010, Hal
pengaruh protabilitas dan struktur 138-159.
asset terhadap struktur modal pada
perusahaan property and real estate yang Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
terdaftar di bursa efek indonesia, makan Multivariat dengan Program SPSS.
dapat disimpulkan bahwa protabilitas Cetakan ke IV. Semarang : Badan
dan struktur asset berpengaruh positif Penerbit Universitas Diponegoro.
signikan terhadap struktur modal dapat
dlihat dari tingkat signikansi masing- Hadianto, Bram dan Christian Tayana.
masing variabel yaitu 0.05 untuk 2010. Pengaruh Risiko Sistematik,
struktur asset dan 0,032 untuk struktur Struktur Aktiva, Protabilitas, dan
Jenis Perusahaan Terhadap
asset yang lebih kecil dari 0
Struktur Modal Emiten Sektor
Pertambangan: Pengujian
5.2 Saran Hipotesis Static-Trade Off. Jurnal
Mengacu pada hasil penelitian Akuntansi. Vol.2, No.1, Mei 2010.
dimana protabilitas dan struktur asset Pp: 15-39.
mempunyai pengaruh secara simultan
dan signikan terhadap struktur modal. Hossain, Md. Faruk., dan Md. Ayub Ali.
Maka, diharapkan perusahaan- 2012. Impact of Firm Specic
perusahaan memperhatikan kedua factor Factors on Capital Structure
tersebut untuk mengatur struktur modal Decision : An Empirical Study of
menjadi lebih baik. Selain itu juga Bangladesh Companies.
berdasarkan hasil determinasi, adanya International Journal of Business
variabel lain sebesar 80,8% yang Research and Management
mempengaruhi struktur modal. Maka, (IJBRM), Vol. 3 (4): pp. 163-182.
dalam penelitian berikutnya diharapkan
dapat menambahkan variabel lain untuk Indrajaya, Glenn., dkk. 2011. Pengaruh
mele ngkapi hasil dari penelitian ini. Struktur Aktiva, Ukuran
Perusahaan, Tingkat
Pertumbuhan, Protabilitas dan
DAFTAR PUSTAKA Risiko Bisnis Terhadap Struktur
Baharuddin, Nurul Syuhada.,dkk. 2011. Modal: Studi Empiris Pada
Determinants of Capital Structure Perusahaan Sektor Pertambangan
for Listed Construction Companies yang Listing di Bursa Efek
in Malaysia. Journal of Applied Indonesia Periode 2004-2007.
Finance & Banking. Vol.1, No.2, Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.06,
Juli 2011. Pp: 115-132. Tahun ke 2, September-Desember
2011.

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 71


Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Nugroho, Asih Suko. 2006. Analisis
Determinasi Capital Pada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perusahaan Manufaktur di Bursa Struktur Modal Perusahaan
Efek Jakarta Periode 2000-2004. Property yang Go- Public Di Bursa
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Efek Jakarta Untuk Periode tahun
Indonesia. Vol.3, No.1, Januari- 1994 -2004. Semarang : Universitas
Juni 2006. Pp: 77-105. Diponegoro.

Indrajaya, Glenn., Herlina, dan Rini Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar


Pembelanjaan Perusahaan.
Setiadi. 2011. Pengaruh Struktur Yogyakarta:BPFE.
Aktiva, Ukuran Perusahaan,
Tingkat Pertumbuhan,
Reeve, James M., dkk. 2010. Pengantar
Protabilitas dan Risiko Bisnis Akuntansi- Adaptasi Indonesia.
terhadap Struktur Modal: Studi Jakarta: Salemba Empat.
Empiris Pada Perusahaan Sektor
Pertambangan yang Listing di Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010.
Bursa Efek Indonesia Periode Manajemen Keuangan. Jakarta:
2004-2007. Dalam Akurat Jurnal Mitra Wacana Media.
Akuntansi No. 6 Tahun ke-2 Sartono, Agus. 2008. Manajemen
September-Desember 2011. Keuangan Teori dan Apliasi Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
Indonesian Capital Market Directory
2012. Seftianne dan Ratih Handayani. 2011.
Analisis Faktor-Faktor yang
Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Mempengaruhi Struktur Modal. Pada Perusahaan Publik Sektor
Jurnal Bisnis dan Akuntansi. manufaktur. Jurnal Bisnis dan
Vol.12, No.2, Agustus 2010. Pp: Akuntansi. Vol.13, No.1, April
81-96. 2011. Pp: 39-56.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Setiawan, Aziz Budi. 2006.


Perkembangan Pasar Modal.
Untuk Bisnis & Ekonomi: Majalah Hidayatulah
Bagaimana Meneliti dan Menulis
Tesis?. Jakarta: Erlangga.
Stice, James D dan Skousen. 2009.
Akuntansi Keuangan Intermediate
Mardiyanto, Handono. 2008. Intisari Accounting Buku 1. Edisi 16.
Manajemen Keuangan. Jakarta: Jakarta: Salemba Empat.
Grasindo.
Sugiono. 2003. Metode Penelitian
Malaysia). Dalam Jurnal Manajemen dan Administrasi. Bandung:Alfabeta
Bisnis, 7 Mas'ud, Mandar. 2008.
Faktor-aktor Penentu Struktur Utama, Made Suyana. 2009. Aplikasi
Modal sera Dampaknya terhadap Analisis Kuantatif. Edisi Ketiga.
Nilai perusahaan (Studi pada Denpasar:Sastra Utama.
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Utami, Endang Sri. 2009. Faktor-Faktor
dan Brusa Efek (1): h: 151-161. yang Mempengaruhi Struktur
ISSN 1693-5241 Modal Perusahaan Manufaktur.
Fenomena. Vol.7, No.1, Maret
Mayangsari, Sekar. 2001, Konservatisme 2009. Pp: 39-47.
Akuntansi Vol. 5. Jakarta:JRAI
Weston, J Fred dan Brigham. 2005.
Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2004. Dasar-dasar Manajemen
Statistika Lanjutan. Jakarta:Rineka Keuangan, Jilid 2, ahli bahasa
A.Jaka Wasna. Jakarta:Erlangga
Cipta

72 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


Wijaya, M. Sienly Veronica dan Bram
Hadianto. 2008. Pengaruh Struktur
Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan
Protabilitas Terhadap Struktur
Modal Emiten Sektor Ritel di Bursa
Efek Indonesia: Sebuah Pengujian
Hipotesis Pecking Order. Jurnal
Ilmiah Akuntansi. Vol.7, No.1, Mei
2008. Pp: 71-84.
Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah
Memahami Statistik 2. Edisi
Kedua. Denpasar:Keraras Emas

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 73

You might also like