You are on page 1of 20

PENGARUH ELEMEN FRAUD DIAMOND THEORY DALAM

MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD


(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2016)

ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Oleh :
YULIA
2014/14043147

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
PENGARUH ELEMEN FRAUD DIAMOND THEORY DALAM MENDETEKSI FINANCIAL
STATEMENT FRAUD
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2016)

Yulia
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: yuliakai61@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determinate the effect fraud diamond theory in financial
statement fraud. This study using agency theory. The population in this study is a manufacture
company consumer goods sector industry on the Indonesia Stock Excange in 2012 until 2016. Sample
selection using purposive sampling methode. This research consist of 13 companies consumer goods
sector industry. Data analysis techniques for hypothesis testing using logistic regression analysis.
The results show that (1) financial stability have positive effect on financial statement fraud
with a significance value 0,024 < 0,05, (2) external pressure have positive effect on financial
statement fraud with a significance value 0,001 < 0,05, (3) financial target have negative effect on
financial statement fraud with a significance value 0,982 > 0,05, (4) nature of industry have positife
effect on financial statement fraud with a significance value 0,042 < 0,05, (5) effective monitoring
have negative effect on financial statement fraud with a significance value 0,136 > 0,05, (6) auditor
change have negative effect on financial statement fraud with a significance value 0,218 > 0,05, and
(7) change of director have negative effect on financial statement fraud with a significance
value 0,095 > 0,05.
Based on the results of the above research, it can be suggested that: (1) For the company, it is
suggested to pay more attention to the disclosure of financial statements and further reduce the
pressure obtained from third parties or investors, and (2) For further researcher, it is suggested to
increase the number of sample companies , adding other variables and using other proxies in
subsequent research

Keywords : financial statement fraud, financial stability, external pressure, nature of industry,
financial target, effective monitoring, auditor change, change of director

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh elemen-elemen fraud diamond theory dalam
mendeteksi financial statement fraud. Penelitian ini menggunakan teori agensi. Populasi pada
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftra di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Penelitian ini terdiri dari 13 perusahaan sektor industri barang konsumsi. Teknik analisis
menggunakan teknik analisis regresi linear berganda
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) financial stability berpengaruh positif terhadap
financial statement fraud dengan nilai signifikan 0,024 < 0,05, (2) external pressur berpengaruh
positif terhadap financial statement fraud dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, (3) financial target
berpegaruh negatife terhadap financial statement fraud dengan nilai signifikan 0,982 > 0,05, (4)
nature of industry berpengaruh positif terhadap financial statement fraud dengan nilai signifikan 0,042
< 0,05, (5) effective monitoring berpengaruh negative terhadap financial statement fraud dengan nilai
signifikan 0,136 > 0,05, (6) auditor change berpengaruh negative terhadap financial statement fraud
dengan nilai signifikan 0,218 > 0,05, dan (7) change of director berpengaruh negatife terhadap
financial statement fraud dengan nilai signifikan 0,095 > 0,05.

1
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disarankan bahwa: (1) Bagi perusahaan, disarankan
agar lebih dapat memperhatikan dalam pengungkapan laporan keuangan dan lebih mengurangi
tekanan yang didapatka dari pihak ketiga atau investor, dan (2) Bagi peneliti selajutnya, disarankan
hendaknya menambah jumlah sample perusahaan, menambah variabel lain serta menggunkan proksi
lain dalam penelitian selanjutnya.

Keywords : financial statement fraud, financial stability, external pressure, natre of


industry, financial target, effective monitoring, auditor change, change of director

PENDAHULUAN signifikan dalam mendeteksi financial


Laporan keuangan berfungsi untuk statement fraud. Penelitian yang dilakukan oleh
memberikan informasi tentang keuangan Widarti (2015) menemukan hasil bahwa
perusahaan selama satu periode kepada para financial target berpengaruh positif terhadap
pemegang kepentingan (stakeholder). Laporan financial statement fraud
keuangan yang diberikan kepada para Nursani dan Irianto (2014) menyatakan
stakeholder haruslah mudah dipahami, andal, pressure yang didapatkan seseorang tersebut
dapat dibandingkan (comporable), dan harus memicu mereka mencari kesempatan
relevan. Laporan keuangan bisa menjadi (opportunity) untuk melakukan fraud.
patokan untuk menilai kinerja suatu perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh Sihombing
baik atau tidak. Laporan keuangan digunakan (2014) membuktikan bahwa nature of industry
oleh para stakeholder untuk melihat aktifitas- berpengaruh positif terhadap financial
aktifitas yang dilakukan perusahaan terkait statement fraud. Penelitian yang dilakukan oleh
dengan alokasi dana perusahaan. Celah dalam Skousen et al. (2008) menyatakan bahwa
membuat laporan ini digunakan bagi para effective monitoring berpengaruh positif
manajemen dan oknum tertentu untuk signifikan terhadap financial statement fraud,
melakukan financial statement fraud. Rationalization yaitu tindakan yang
Tindakan financial statement fraud didasari membenarkan apa yang dilakukannya walaupun
oleh beberapa faktor oleh Cressey (1953) dalam tindakan itu salah. Rationalization juga dapat
Skousan et al. (2008) yaitu: tekanan (pressure), dikatakan sebagai alasan pribadi yang dapat
peluang/opportunity (perceived opportunity), membenarkan perbuatan fraud yang dilakukan
dan rasionalisasi (rationalization) yang disebut sehingga pelaku tidak merasa perbuatan itu
sebagai fraud triangle. Ketiga faktor yang salah (Abdullah dan Mansor, 2015). Penelitan
dikemukakan oleh Cressey (1953) dalam ini lebih terfokus kepada faktor auditor change
Skousan et al. (2008) diatas terdapat satu lagi diproksikan dengan AUDCHANGE. Putriasih
faktor tambahan yang digagas oleh Wolfe dan et al. (2016) menemukan hasil bahwa auditor
Hermanson (2004) yaitu faktor kemampuan change berpengaruh positif signifikan terhadap
(capability), sehingga keempat faktor tersebut financial statement fraud.
dinamakan fraud diamond. Faktor terakhir untuk mendeteksi financial
Nursani dan Irianto (2014) menyatakan statement fraud yaitu capability. Wolfe dan
seseorang dalam kondisi tidak tertekan, tidak Hermanson (2004) berpendapat fraud tidak bisa
akan melakukan fraud walaupun ada terjadi apabila tidak ada orang tertentu dengan
opportunity. Pressure yang paling sering terjadi kemampuan khusus yang ada dalam
yaitu pressure yang berasal dari keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan faktor
sipelaku yang melakukan fraud , walaupun change of director diproksikan dengan
masih ada faktor pressure yang lain seperti DCHANGE Penelitian yang dilakukan oleh
pressure dari pihak luar. Penelitian yang Manurung dan Hardika (2015) membuktikan
dilakukan oleh Suhaya (2017) menemukan hasil change of director berpengaruh positif
bahwa financial stability berpengaruh positif signifikan terhadap financial statement fraud.
signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan atas latar belakang yang sudah
Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Aini dan penulis paparkan diatas, maka penulis tertarik
Sulhani (2017) menemukan hasil bahwa untuk melakukan penelitian yang berjudul:
external pressure memiliki pengaruh positif “Pengaruh Elemen Fraud Diamond Theory

2
Dalam Mendeteksi Financial Statement bahwa terdapat empat macam kondisi yang
Fraud (Studi Empiris Pada Perusahaan dapat mendorong seseorang untuk melakukan
Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek fraud yaitu: financial stability, external
Indonesia Tahun 2012-2016)”. pressure, personal financial need, dan financial
target.

KAJIAN TEORI DAN


KERANGKA KONSEPTUAL b. Kesempatan (Opportunity)
Financial Statement Fraud Widiyanti (2016) meneliti bahwa
Sihombing (2014) mengatakan nilai yang opportunity terjadi karena lemahnya
direkayasa oleh perusahaan yang melakukan pengendalian internal perusahaan, kurangnya
financial statement fraud bersifat material, pengawasan, dan penyalahgunaan terhadap
Rezaee (2005) berpendapat sama dengan apa wewenang. Diantara fraud triangle yang lain,
yang dikemukakan Sihombing (2014) yaitu opportunity merupakan elemen yang paling
dengan cara merekayasa nilai yang material mungkin diminimilisir melalui penerapan
dalam laporan keuangan sedangkan The proses, prosedur, dan upaya deteksi dini
Association of Certified Fraud Examiner (The terhadap fraud. SAS No.99 (2002) juga
ACFE, 2014) berpendapat cara melakukan menyatakan bahwa terdapat tiga macam
financial statement fraud dengan opportunity yang dapat mendorong seseorang
menghilangkan sejumlah nilai dalam laporan untuk melakukan fraud yaitu: nature of
keuangan. Penekanan disini yaitu financial industry, effective monitoring, dan
statement fraud merupakan kesengajaan yang organizational structure
dilakukan oleh perusahaan untuk mengecoh c. Rasionalisasi (Rationalization)
atau mengelabui para pengguna laporan Rini (2012) menyatakan rationalization
keuangan dengan cara menghilangkan sejumlah yaitu adanya sikap, karakter, atau serangkaian
nilai dalam laporan keuangan atau merekayasa nilai-nilai etis yang membolehkan pihak-pihak
nilai yang material dalam laporan keuangan. tertentu untuk melakukan tindakan fraud , atau
Theory Agency orang-orang yang berada dilingkungan yang
Sihombing (2014) menyatakan teori cukup menekan yang membuat mereka
keagenan mendiskripsikan hubungan antara merasionalisasikan tindakan yang telah mereka
pemegang saham (shareholder) sebagai lakukan . Skousen et al. (2008) bependapat
principal dan manajemen sebagai agent dalam bahwa ada kondisi yang terkait dengan
dalam suatu kontrak kerjasama yang disebut rationalization seseorang yang mengakibatkan
nexus contract. Namun seringkali terdapat orang tersebut bisa melakukan fraud yaitu:
perbedaan kepentingan antara pihak manajemen Auditor change, dan Opini audit
dan pemegang saham. Perbedaan kepentingan Teori Fraud Diamond
ini menyebabkan conflict of interest diantara Fraud Diamond merupakan pandangan
kedua belah pihak. baru mengenai faktor-faktor yang mendukung
Fraud Triangle Theory terjadinya fenomena fraud yang dikemukakan
Menurut Cressey (1953) dalam Tiffani dan oleh Wolfe dan Hermanson (2004) dengan
Marfuah (2015) terdapat tiga kondisi yang menambahkan elemen capability. Wolfe dan
selalu hadir dalam tindakan fraud Ketiga Hermanson (2004) menyebutkan bahwa ada
kondisi tersebut merupakan faktor risiko sifat-sifat yang terkait dengan elemen
munculnya fraud dalam berbagai situasi yaitu : capability dalam tindakan pelaku fraud yaitu:
position / function, brains, confidence / ego,
a. Tekanan (Pressure) coercion skills, effective lying, dan immunity to
Martantya (2013) menyatakan pressure stress. Wolfe dan Hermanson (2004)
adalah dorongan seseorang untuk melakukan berpendapat bahwa penipuan tidak akan terjadi
fraud. Shelton (2014) menyatakan bahwa tanpa orang yang tepat dengan kemampuan
pressure merupakan motivasi seseorang untuk yang tepat untuk melaksanakan setiap detail
melakukan fraud , biasanya pressure yang dari penelitian.
paling dirasakan yang berasal dari beban
keuangan. SAS No.99 (2002) menyatakan
Hubungan Antar Variabel
3
1. Variabel Financial Stability dalam melakukan manipulasi laba yang menjadi salah
Mendeteksi Financial Statement Fraud satu bentuk fraud , sehingga hal ini memiliki
SAS No.99 (2002) menyatakan bahwa pada hubungan positif dengan financial statement
saat financial stability atau profitabilitas fraud.
terancam oleh keadaan ekonomi, industri, dan H3: Financial target berpengaruh positif
kondisi entitas yang beroperasi, maka stabilitas terhadap financial statement fraud
keuangan bisa menjadi faktor yang
menyebabkan terjadinya fraud pada suatu
entitas. Tiffani & Marfuah (2015) berpendapat 4. Variabel Nature of Industry dalam
manajemen seringkali mendapat pressure untuk Mendeteksi Financial Statement Fraud
menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah Summer dan Sweeney (1998) dalam Tiffani
mampu mengelola aset dengan baik sehingga dan Marfuah (2015) menyatakan saat manajer
laba akan optimal dan nantinya akan berniat untuk melakukan financial statement
menghasilkan return yang tinggi pula bagi fraud manajer akan berfokus pada akun piutang
investor. Manajemen memanfaatkan laporan tak tertagih dan akun persedian utang untuk
keuangan tersebut sebagai alat untuk menutup dimanipulasi. Ardiyani dan Utaminingsih
kondisi financial stability yang buruk dengan (2015) menyatakan bahwa persediaan
melakukan fraud. merupakan aktiva lancer yang rentang akan
H1: Financial stability berpengaruh positif pencurian dan fraud, karena biasanya
terhadap financial statement fraud persediaan pada suatu perusahaan akan banyak
serta mempunyai pengaruh yang besar terhadap
2. Variabel External Pressure dalam
neraca dan perhitungan laba rugi. Nature of
Mendeteksi Financial Statement Fraud industry diukur dengan menggunakan proksi
Tiffani dan Marfuah (2015) menyatakan bahwa rasio total persediaan (INVENTORY).
external pressure merupakan pressure yang
H4: Nature of industry berpengaruh positif
berlebihan bagi manajemen untuk
memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak terhadap financial statement fraud
ketiga. Pernyataan Tiffani dan Marfuah (2015) 5. Variabel Effective Monitoring dalam
didukung oleh SAS No.99 yang mana Mendeteksi Financial Statement Fraud
menyatakan, pressure berlebihan dari pihak SAS No 99 menyatakan fraud dapat terjadi
eksternal menyebabkan risiko terjadinya jika adanya dominasi manajemen oleh satu
financial statement fraud. Skousen et al.(2009) orang atau banyak orang, tanpa adanya kontrol
yang menyatakan bahwa pressure yang kompensasi, tidak efektifnya pengawasan
seringkali dialami manajemen perusahaan dewan direksi dan komite audit atas proses
adalah kebutuhan untuk mendapatkan tambahan pelaporan keuangan dan pengendalian internal
utang atau sumber pembiayaan eksternal dan sebagainya. Widiyanti (2016) menyatakan
seperti: pembiayaan riset dan modal. semakin efektif pengawasan yang dilakukan
H2: External pressure berpengaruh positif oleh dewan komisaris dan komite audit
terhadap financial statement fraud independen maka kemungkinan terjadinya
fraud dalam perusahaan semakin kecil karena
3. Variabel Financial Target dalam
tingkat pengawasan yang dilakukan tinggi.
Mendeteksi Financial Statement Fraud
H5: Effective monitoring berpengaruh
SAS No.99 (2002) menyatakan financial
negatif terhadap financial statement
target terjadi karena pressure berlebihan
terhadap manajemen untuk mencapai target fraud
keuangan yang dipatok oleh direksi atau
6. Variabel Auditor Change dalam
manajemen, termasuk tujuan-tujuan penerimaan
Mendeteksi Financial Statement Fraud
insentif dari penjualan maupun keuntungan. Tiffani dan Marfuah (2015) menyatakan
Norbani (2012) menyatakan financial target
auditor merupakan pengawasan penting
entitas dapat diukur dengan menggunakan
terhadap laporan keuangan. Perusahaan yang
perbandingan laba terhadap aset (ROA). Tiffani
melakukan fraud lebih sering melakukan
dan Marfuah (2015) berpendapat semakin tinggi
pergantian auditor, karena manajemen
ROA yang ditargetkan perusahaan, maka akan
perusahaan cenderung berusaha mengurangi
semakin rentan manajemen akan
kemungkinan pendeteksian oleh auditor lama
terkait financial statement fraud. SAS No 99
4
menyatakan bahwa faktor rasionalization dapat Penelitian ini dilakukan dengan
diindikasi dengan hubungan yang kurang baik menggunkan metode kuantitatif. Populasi yang
antara auditor dan manajemen karena digunakan pada penelitian ini adalah
manajemen berusaha untuk menutupi agar perusahaan manufaktur sektor industri barang
fraud yang dapat dilakukan tidak terdeteksi. konsumsi yang terdapat di BEI taahun 2012-
H6: Auditor change berpengaruh positif 2016. Teknik pengambilan sampel dilakukan
terhadap financial statement fraud dengan menggunakan metode purposive
sampling. Data yang digunakan pada penelitian
7. Variabel Change of Director dalam ini adalah data sekunder. Teknik analisis data
Mendeteksi Financial Statement Fraud pada penelitian ini menggunakan analisis linear
Wolfe dan Hermanson (2004) menyatakan berganda dengan bantuan program SPSS versi
bahwa posisi CEO, direksi, dan kepala divisi 16.0. dan model regresi perlu diuji
lainnya termasuk kedalam faktor penentu pelanggarannya terhadap asumsi klasik. Adapun
terjadinya fraud. Mereka mengandalkan posisi kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel
yang mereka dapatkan pada perusahaan untuk yaitu:
bisa mempengaruhi orang lain utuk melakukan 1. Perusahaan sektor industri barang konsumsi
fraud dan mereka juga dapat memanfaat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI)
keadaan yang ada untuk memperlancar tindakan selama periode 2012-2016.
fraud tersebut. Financial statement fraud akan 2. Perusahaan yang tidak melakukan pindah
sulit terdeteksi jika yang melakukannya adalah sektor selama periode 2012-2016.
CEO dalam suatu perusahaan, karena CEO 3. Perusahaan mempublikasikan annual
merupakan seseorang yang memiliki posisi report dalam website BEI secara berturut-
tertinggi dalam jajaran kepengurusan suatu turut selama periode 2012-2016.
perusahaan sehingga akan sulit terdeteksi. 4. Perusahaan yang mengungkapkan data-data
Change of director dapat diukur dengan berkaitan dengan variabel penelitian yang
menggunakan DCHANGE yang mana tersedia dengan lengkap (data secara
pengukurannya menggunakan variabel dummy. keseluruhan tersedia pada publikasi selama
H7: Change of director berpengaruh positif periode 2012-2016).
terhadap financial statement fraud 5. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI
Berikut adalah gambaran dari kerangka selama periode 2012-2016.
konseptual pada penelitian ini: Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel Dependen / Terikat (Y)
PRESSURE Variabel dependen atau variabel terikat
Financial Stability (X1) adalah variabel yang dipengaruh oleh variabel
External Pressure (X2) independen atau variabel bebas. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah financial
statement fraud yang diukur dengan
Financial Target (X3) Financial menggunakan fraud score model (F-Scores)
Statement yang telah dikembangkan oleh Dechow et al.
OPPORTUNITY Fraud (2007). Berikut ini adalah model F-score yang
dikembangkan oleh Dechow et al.(2007):
Nature of Industry (X4) (Y)
F-score = Accrual Quality + Financial
Effective Monitoring (X5)
Performance
RATIONALIZATION Rumus RSST Accrual yang digunakan
Dechow et al. (2007) dalam menghitung F-
Auditor change (X6)
score:
CAPABILITY (∆ WC +∆ NCO+ ∆ FIN)
RSST accrual = Average Total Assets
Keterangan:
METODE PENELITIAN WC = Current Assets – Current Liability)

5
NCO = (Total Assets – Current Assets – ketiga terutama para investor. External pressure
Invesment and Advance) – (Total pada penelitian ini diproksikan dengan rasio
Liabilities – Current Liabilities – Long leverage (LEV). Menurut Kasmir (2013) dalam
Term Debt) Annisyah (2016) Rasio leverage dihitung
FIN = (short term investment + long term dengan rumus Debt to Assets Ratio yaitu:
investment) – (long term debt + sort Total Debt
term debt + preffered stock) Debt to Assets Ratio = Total Assets
ATS = (Beginning Total Assets + (End Total
Assets): 2
c. Financial Target
Dechow et al. (2007) menyatakan Return on Asset dijadikan sebagai proksi
bahwa fianancial performance perusahaan untuk variabel financial target dalam penelitian
dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya ini. Skousen et al. (2008) menyatakan return on
fraud dengan model perhitungan: Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio
profitabilitas dalam analisis laporan keuangan
Financial Performance = change in receivable atau pengukuran kinerja perusahaan. ROA
+ change in investories + change in cash sales menurut Kasmir (2013) dalam Annisyah et al.
+ change in earnings (2016) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan Earning After Interest ∧Tax
Change in receivable =
∆ Receivable ROA = Total Assets
AverageTotal Assets
Change in investories =
∆ Inventories d. Nature of industry
Summers dan Sweeney 1998 dalam
AverageTotal Assets Skousen et al. (2008) mencatat bahwa akun
Change in cash sales = persediaan memerlukan penilaian subjektif
dalam memperkirakan tidak tertagihnya
∆ Sales − ∆ Receivable piutang. Penelitian ini menggunakan rasio total
Sales(t) Receivable(t ) persedian sebagai proksi dari nature of industry
Change in earnings = yang dapat dihitung dengan menggunakan
Earning(t ) Earning(t −1) rumus:
− Inventoryt − Inventoryt−1
AverageTotal Assets (t) AverageTotal Asse
Inventory = Salest Salest−1
Variabel Independen / Bebas (X)
e. Effective Monitoring
a. Financial Stability
Skousen et al. (2008) menentukan bahwa
Skousen et al. (2008) membuktikan bahwa
jumlah anggota indepeden atau auditor
semakin besar rasio perubahan total aset suatu
independen dalam komite audit di perusahaan
perusahaan, maka kemungkinan dilakukannya
dapat digunakan sebagai proksi dari effective
financial statement fraud suatu perusahaan
semakin tinggi. Dalam penelitian ini, financial monitoring. Penelitian ini di ukur dengan proksi
stability diproksikan dengan rasio perubahan dewan komisaris independen (BDOUT).
total asset (ACHANGE), yang dihitung dengan BDOUT=
rumus: Jumlah dewan komisaris independen
Total Asett −Total Asett −1 Jumlah totaldewan komisaris
ACHANGE = Total Asett−1
f. Auditor Change
b. External Pressure Sihombing (2014) menyatakan auditor
External pressure merupakan pressure change pada suatu perusahaan dapat dinilai
yang berlebihan bagi manajemen untuk sebagai suatu upaya untuk menghilangkan jejak
memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak fraud (fraud trail) yang ditemukan oleh auditor

6
nilai minimal sebesar 0,00 dan nilai
maksimal sebesar 1,00.

Tabel 12

Hasil Uji Statiistik Deskriptif

Financial Target (X3)


sebelumnya. Pergantian auditor dapat diukur
dengan menggunakan AUDCHANGE yang
mana AUDCHANGE diukur dengan
mneggunakna variabel dummy,1 untuk
perusahaan yang mengganti auditor independen
(auditor change) dan 0 untuk perusahaan yang
tidak mengganti auditor independen.
g. Change of Director
Minim Maximu Std.
Wolfe dan Hermanson (2004) N um m Mean Deviation
mengemukakan bahwa change of director akan
dapat menyebabkan stress period yang Financial Stability (X1) 140 -.18 .77 .1494 .17114
berdampak pada semakin terbukanya peluang 140 .01 1.25 .4204 .21395
External Pressure (X2)
untuk melakukan fraud. Change of director
dapat diukur dengan menggunakan DCHANGE yang mana DCHANGE diukur dengan 140 -.21 .66 .1088 .13027

Nature of Industry (X4) 140 -1.28 1.15 .0260 .22350


menggunakan variabel dummy, 1 untuk
perusahaan yang mengganti direksi dan 0 untuk 140 .00 .60 .3770 .09441
Effective Monitoring (X5)

perusahaan yang tidak mengganti direksi. 140 .00 1.00 .11 .319
Auditor change (X6)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 140 .00 1.00 .43 .497
A. Hasil Change of director (X7)
1. Statistik Deskriptif Financial Statement 140 -1.42 1.88 .3218 .53877
Pada tabel descriptif statistic menjelaskan
variabel-variabel dalam penelitian ini.
Valid N (listwise) 140
variabel dependen dalam penelitian ini 1,15. Variabel effective monitoring
memiliki rata-rata 0,3218 dengan standar memiliki rata-rata 0,3770 dengan standar
deviasi 0,5387, nilai minimun -1,42 dan deviasi 0,0944, nilai minimal sebesar 0,00
nilai maksimun 1,88. Variabel financial dan nilai maksimal sebesar 0,60. Variabel
stability sebagai variabel independen auditor change memiliki rata-rata 0,11
memiliki rata-rata 0,1494 dengan standar dengan standar deviasi 0,319, nilai
deviasi 0,1711, nilai minimal sebesar -0,18 minimal sebesar 0,00 dan nilai maksimal
dan nilai maksimal sebesar 0,77. Variabel sebesar
external pressure memiliki rata-rata 0,4204 1,00. Variabel change of director
dengan standar deviasi 0,2139, nilai minimal memiliki rata-rata 0,43 dengan standar
sebesar 0,01 dan nilai maksimal deviasi 0,497,
sebesar 1,2. Variabel financial target
memiliki rata-rata 0,1088 dengan standar
deviasi 0,1302, nilai minimal sebesar -0,21
dan nilai maksimal sebesar 0,66. Variabel
nature of industry memiliki rata-rata 0,0260
dengan standar deviasi 0,2235, nilai minimal
sebesar -1,28 dan nilai maksimal sebesar
Sumber: hasil olahan menggunakan SPSS 16
(2018)

2. Uji Asumsi Klasik Berdasarkan grafik 1 kita dapat melihat


2.1 Uji Normalitas bahwa titik-titik menyebar sejalan dengan
Grafik 1 garis diagonal dan mendekati garis diagonal
sehingga data terdistribusi normal.
Berdasarkan data tersebut maka data
memenuhi persyaratan uji normalitas.

2.2 Uji Multikolinearitas

7
Tabel 13
DW berada diantara -2 s/d +2 maka tidak
Hasil Uji Multikolinearitas terjadi autokolerasi.
Coefficientsa 2.4 Uji Heteroskedaktisitas
Model Tolerance Grafik 2
Collinearity Statistics

1 Financial Stability (X1) .845

External Pressure (X2) .755

Financial Target (X3) .835

Nature of Industry (X4) .929

Effective Monitoring (X5) .954

Auditor change (X6) .962

Change of director (X7) .901


Sumber: hasil olahan menggunakan SPSS 16.
a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud (Y) (2018)
Sumber: hasil olahan Berdasarkan grafik plot diatas dapat kita
menggunakan SPSS 16. (2018) lihat bahwa titik menyebar secara acak serta
Berdasarkan tabel 13 diatas, kita dapat tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0
melihat bahwa semua variabel independen pada sumbu y dan tidak membentuk pola
dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance > tertentu. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa
0,10 dan VIF, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
antar variabel independen.
2.3 Uji Autokorelasi
Tabel 14
3. Pengujian hipotesis
Hasil Uji Autokorelasi 3.1 Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb Tabel 15
Uji Koefisien Determinan
Model Durbin-Watson
Model Summaryb
1 2.120a
R Adjusted R
a. Predictors: (Constant), Change of director (X7),
Financial Stability (X1) , Nature of Industry (X4) , R Square Square Std. Error of the Estim
Auditor change (X6) , Effective Monitoring (X5) ,
Model
Financial Target (X3), External Pressure (X2)
1 .534a .286 .248
b. Dependent Variable: Financial Statement
Fraud (Y)
Sumber: hasil olahan menggunakan SPSS 16. a. Predictors: (Constant), Change of Director (X7), Auditor change (
(2018) Financial Stability (X1), Effective Monitoring (X5), Financial Target (
Nature of Industry (X4), External Pressure (X2)
Berdasarkan tabel 14 dapat disimpulkan
b.Dependent Variable: Financial Statement Fraud (Y)
bahwa hasil pengujian autokorelasi menunjukan
bahwa tidak terjadi autokorelasi karena dapat Sumber: hasil olahan menggunakan SPSS 16.
kita lihat nilai Durbin Watson yang mana (2018)
sebesar 2,120. Sesuai dengan kriteria yang telah
dipaparkan pada bab tiga yang mana jika angka Berdasarkan tabel 15 uji koefisien
determinan menghasilkan model summary

8
dengan adjusted R2 sebesar 0,248. Hal ini Table 16
berarti bahwa 24,8% variabel financial Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
statement fraud dapat dijelaskan oleh variabel ANOVAb
financial stability (ACHANGE), external
pressure (LEVERAGE), financial target Sum of
(ROA), nature of industry (INVENTORY), Square Mean
effective monitoring (BDOUT), auditor change Model s df Square F Sig.
(AUDCHANGE), dan change of director 1 Regression 11.527 7 1.647 7.542 .000a
(DCHANGE).Sisanya sebesar 75,2% dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam Residual 28.821 132 .218
variabel penelitian ini.
Total 40.348 139
3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
a. Predictors: (Constant), Change of Director (X7),
Berdasarkan tabel 17 uji signifikansi
simultan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Auditor change (X6), Financial Stability (X1),
sig sebesar 0,007. Nilai sig 0,007 < 0,05 dengan Effective Monitoring (X5), Financial Target (X3),
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Nature of Industry (X4), External Pressure (X2)
independen berupa financial stability, external
b. Dependent Variable:
pressure, financial target, nature of industry,
effective monitoring, auditor change, dan Financial Statement Fraud (Y)
change of director secara bersama-sama Sumber: hasil olahan
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu menggunakan SPSS 16.
financial statement fraud. (2018)

Berdasarkan tabel 16 uji signifikansi


simultan diatas, dapat disimpulkan bahwa
nilaisig sebesar 0,000. Nilai sig 0,007 < 0,05
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel independen berupa financial
stability, external pressure, financial target,
nature of industry, effective monitoring,
auditor change, dan change of director secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu financial statement fraud.

9
3.3 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik H H
t) menunjukan bahwa a diterima dan 0
ditolak sehingga H1 ditolak.
Tabel 17 Variabel external pressure berpengaruh
positif terhadap financial statement fraud
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
Coefficientsa kecil dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
Standardi
bahwa external pressure berpengaruh positif.
Hal ini berarti menunjukan bahwa H
zed 0
diterima dan H ditolak sehingga H2
Unstandardized Coefficie
a
Coefficients nts diterima.
Std.
Variabel financial target berpengaruh
Model B Error Beta t positif terhadap financial statement fraud
dengan nilai signifikansi sebesar 0,610 lebih besar
1 (Constant) .886 .187 4.731
dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
Financial bahwa financial target berpengaruh negatif. Hal
ini berarti menunjukan bahwa H
a diterima dan
Stability (X1) -.036 .252 -.012 -.144
H
External 0 ditolak
sehingga H3 ditolak.
Pressure -1.328 .213 -.527 -6.228 Variabel nature of industry berpengaruh
positif terhadap financial statement fraud
(X2)
dengan nilai signifikansi sebesar 0,225 lebih
Financial besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa nature of industry berpengaruh negatif.
Target (X3) -.170 .333 -.041 -.511

Nature of
Hal ini berarti menunjukan bahwa Ha

Industry (X4) -.210 .184 -.087 -1.142 diterima dan H0 ditolak sehingga H4
ditolak.
Effective
Variabel effective monitoring berpengaruh
Monitoring .032 .430 .006 .075 negarif terhadap financial statement fraud
dengan nilai signifikansi sebesar 0,940 lebih
(X5)
besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
Auditor bahwa effective monitoring berpengaruh
negatif. Hal ini berarti menunjukan bahwa
change (X6) .065 .127 .039 .515
H H
Change of 0 diterima dan a ditolak sehingga H5
diterima.
Director (X7) .009 .084 .008 .107 Variabel auditor change berpengaruh
positif terhadap financial statement fraud
a. Dependent Variable: dengan nilai signifikansi sebesar 0,218 lebih besar
Financial Statement Fraud (Y) dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
Sumber: hasil olahan menggunakan SPSS 16. bahwa auditor change berpengaruh negatif. Hal
(2018) ini berarti menunjukan bahwa H
a diterima dan
Berdasarkan pada tabel 17 diatas, dapat H
dilihat bahwa variabel financial stability 0 ditolak
sehingga H6 ditolak.
berpengaruh positif terhadap financial Variabel Change of director berpengaruh
statement fraud dengan nilai signifikansi positif terhadap financial statement fraud
sebesar 0,886 lebih besar dari 0,05. Hal ini dengan nilai signifikansi sebesar 0,915 lebih
dapat disimpulkan bahwa financial stability besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
berpengaruh negatif. Hal ini berarti bahwa change of director berpengaruh negatif.

10
Hal ini berarti menunjukan bahwa H statement fraud (Y) akan mengalami
a
peningkatan sebesar 0.032.
diterima dan H ditolak sehingga H7
Variabel auditor change ( X ) memiliki
0 6
ditolak.. koefisien regresi sebesar 0,065. Artinya, jika
4. Analisis Regresi Linear Berganda variabel auditor change meningkat sebesar satu
Berdasarkan tabel 18 diatas dapat dibuat satuan maka financial statement fraud (Y) akan
suatu persamaan model regresi linear berganda mengalami peningkatan sebesar 0,065.
sebagai berikut yang menunjukan hubungan antara Variabel change of director ( X7 )
variabel independen dan varibel dependen sebagai
berikut: memiliki koefisien regresi sebesar 0,009.
FScore=0,886+(0,036) X +(1,328) X +( Artinya, jika variabel auditor change meningkat
1 2
sebesar satu satuan maka financial statement
X 3 +(0,210) X X 5 + 0,065 X fraud (Y) akan mengalami penurunan sebesar
0,170) 4 +0,032 6
X 0,009.
+0,009 7
B. Pembahasan
Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 1. Financial stability berpengaruh positif
0,886, hal ini menunjukan bahwa tanpa adanya terhadap financial statement fraud
pengaruh dari variabel bebas atau independen Berdasarkan hasil pengujian variabel
yaitu financial stability, external pressure, financial stability yang diproksikan dengan
financial target, nature of industry, effective ACHANGE terhadap financial statement fraud
monitoring, auditor change, dan change of (F-Score), memperoleh nilai t yaitu sebesar -
director maka financial statement fraud adalah 0,144 dengan signifikansi sebesar 0,886 lebih
sebesar 0,886. besar dari 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan
Nilai koefisien regresi variabel financial bahwa financial stability berpengaruh negatif.
stability sebesar - 0,036. Artinya, jika variabel Hasil ini menunjukan bahwa H diterima
a
financial stability meningkat sebesar satu
satuan maka financial statement fraud (Y) akan dan H ditolak sehingga H1 Ditolak. Hasil
mengalami penurunan sebesar -0,036. 0

Variabel external pressure ( penelitian ini sejalan dengan penelitian yang


X dilakukan Widiyanti (2016) dan Norbarani
2 )
(2012) menemukan bahwa financial stability
memiliki koefisien regresi sebesar -1,328. memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
Artinya, jika variabel financial stability financial statement fraud.
meningkat sebesar satu satuan maka financial Hasil penelitian ini dapat diartikan bahwa
statement fraud (Y) akan mengalami penurunan kondisi keuangan yang dipengaruhi oleh
sebesar -1,328. keadaan ekonomi atau industri suatu negara
Variabel financial target ( X ) tidak akan berpengaruh terhadap tingkat
3
memiliki
financial statement fraud. Hal ini disebabkan
karena perusahaan pasti sudah memperkirakan
koefisien regresi sebesar -0,170. Artinya, jika bagaimana keadaan ekonomi pada saat tersebut,
variabel financial target meningkat sebesar satu sehingga perusahaan bisa memperkirakan atau
satuan maka financial statement fraud (Y) akan memprediksi kebijakan apa yang akan diambil
mengalami penurunan sebesar -0,170. supaya tingkat kestabilan perusahaan terjaga,
Variabel nature of industry ( sehingga perusahaan tidak akan melakukan
X financial statement fraud ketika perusahaan
4 )
mengalami ketidakstabilan karena perusahan
memiliki koefisien regresi sebesar -0.210.
sudah memperkiraan apa yang terjadi.
Artinya, jika variabel nature of industry
meningkat sebesar satu satuan maka financial Suhaya (2017) juga berpendapat bahwa
statement fraud (Y) akan mengalami penurunan jika financial stability entitas berada pada
sebesar -0.210. kondisi yang kurang baik pertumbuhan dan
Variabel effective monitoring ( performa, hal ini juga akan menimbulkan
X terhambatnya aliran dana investasi ditahun-
5 ) tahun selanjutnya karena menurunnya entitas
memiliki koefisien regresi sebesar 0.032.
Artinya, jika variabel effective monitoring
meningkat sebesar satu satuan maka financial
11
dimata publik. Pertumbuhan dan performa diterima sehingga H3 ditolak. Hasil penelitian
entitas agar dapat meningkat, manajmen akan berbeda dengan temuan Widarti (2015) serta
melakukan financal statement fraud. Norbani (2012) yang membuktikan bahwa
2. External pressure berpengaruh positif financial target berpengaruh positif terhadap
terhadap financial statement fraud financial statement fraud.
Berdasarkan hasil pengujian variabel Hal ini berarti jika tekanan yang diberikan
external pressure yang diproksikan dengan direktur untuk mencapai target perusahaan
leverage terhadap financial statement fraud (F- terlalu tinggi sehingga melampaui batas kinerja
Score), memperoleh nilai t yaitu sebesar - 6,288 para manajer, ini akan berakibat kepada
dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil semakin tertekan para manajer tersebut untuk
dari 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa mencapai target yang telah ditetapkan direktur,
external pressure berpengaruh positif. Hasil ini sehingga ini akan memicu semakin tingginya
H H tingkat financial statement fraud. Namun, jika
menunjukan bahwa a diterima dan 0 ditolak tekanan yang diberikan oleh direktur tidak
sehingga H2 diterima. Hasil penelitian ini terlalu tinggi atau tidak melampaui batas kinerja
sejalan dengan penelitian yang dilakukan para manajer maka financial statement fraud
Tiffani dan Marfuah (2015), Aini dan Sulhaini tidak akan terjadi.
(2017), Sihombing (2014), serta Skousen et al. Tiffani dan Marfuah (2015) menyatakan
(2008) menemukan bahwa external pressure bahwa besarnya ROA masih dinilai wajar dan
memiliki pengaruh positif dalam mendeteksi dapat dicapai oleh perusahaan. Manajer tidak
financial statement fraud. beranggapan bahwa ROA tersebut sebagai
Hasil ini dapat diartikan bahwa tekanan target keuntungan yang sulit untuk dicapai
dari pihak ketiga atau pihak eksternal akan sehingga besarnya ROA tidak memicu
membuat manajer tertekan agar target atau terjadinya financial statement fraud yang
persyaratan yang diberikan pihak ketiga dapat dilakukan manajemen.
terpenuhi walaupun dengan cara melakukan 4. Nature of industry berpengaruh positif
financial statement fraud. Apabila tekanan atau terhadap financial statement fraud
persyaratan yang ditetapkan oleh pihat ketiga Berdasarkan hasil pengujian variabel
terlalu tinggi, maka tingkat financial statement nature of industry yang diproksikan dengan
fraud juga akan semakin tinggi. Namun, jika inventory terhadap financial statement fraud
tekanan yang diberikan oleh pihak ketiga (F-Score), memperoleh nilai t yaitu sebesar –
rendah, dalam artian perusahaan sanggup untuk 1,142 dengan signifikansi sebesar 0,225 lebih
mencapai target atau persyaratan yang besar dari 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan
diberikan oleh pihak ketiga, maka financial bahwa nature of industry berpengaruh negatif.
statement fraud tidak akan terjadi. Hasil ini menunjukan bahwa H diterima
Hasil penelitian ini didukung oleh teori a

SAS No.99 yang mana menyatakan, pressure dan H ditolak sehingga H4 ditolak. Hasil
berlebihan dari pihak eksternal menyebabkan 0
risiko terjadinya financial statement fraud. penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Tiffani dan Marfuah (2015) menyatakan bahwa dilakukan Ardiyani dan Utaminingsih (2015),
external pressure merupakan pressure yang Widiarti (2015), Annisya et al.(2016)
berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi menyatakan bahwa nature of industry
persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. berpengaruh negatif terhadap financial
3. Financial target berpengaruh positif statement fraud.
terhadap financial statement fraud Hasil ini terjadi karena perputaran
Berdasarkan hasil pengujian variabel persediaaan dengan penjualan juga tinggi
financial target yang diproksikan dengan ROA akibatnya persediaan usang jarang terjadi pada
terhadap financial statement fraud (F-Score), perusahaan sektor industri barang konsumsi
memperoleh nilai t yaitu sebesar -0,511 dengan karena persediaan terus mengalami perputaran
signifikansi sebesar 0,610 lebih besar dari 0,05. selama pabrik tetap berproduksi. Sehingga,
Hasil ini dapat disimpulkan bahwa financial persediaan pada perusahaan sektor industri
target berpengaruh negatif. Hasil berarti barang konsumsi tidak meningidikasi terjadinya
menunjukan bahwa H ditolak dan H financial statement fraud.
0 a

12
Annisya et al.(2016) menyatakan bahwa Berdasarkan hasil pengujian variabel
persediaan yang memiliki waktu usang yang auditor change yang diproksikan dengan
cukup lama, ini akan berakibat bahwa manajer AUDCHANGE terhadap financial statement
akan sulit untuk melakukan kecurangan dari fraud (F-Score), memperoleh nilai t yaitu
pemanfaatan penilaian subjektif atas persediaan sebesar 0.515 dengan signifikansi sebesar
usang. Oleh karena itu, rasio perubahan 0,0607 lebih besar dari 0,05. Hasil ini dapat
persediaan tidak berpengaruh bagi pihak disimpulkan bahwa auditor change berpengaruh
manajemen untuk melakukan kecurangan negaitf. Hasil ini berarti
laporan keuangan. menunjukan bahwa H ditolak dan H
0 a
5. Effective monitoring berpengaruh
negarif terhadap financial statement diterima sehingga H6 ditolak. Hasil penelitian
fraud ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil pengujian variabel Putriasih et al.(2016) membuktikan auditor
effective monitoring yang diproksikan dengan change berpengaruh positif negatif signifikan
BDOUT terhadap financial statement fraud (F- terhadap financial statement fraud.
Score), memperoleh nilai t yaitu sebesar 0,075 Hal ini berarti bahwa perusahaan
dengan signifikansi sebesar 0,940 lebih besar melakukan pergantian auditor eksternal ataupun
dari 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak ada
effective monitoring berpengaruh negatif. Hal hubungannya dengan dilakukannnya tindakan
financial statement fraud. Perusahaan
ini berarti menunjukan bahwa H0 diterima melakukan pergantian auditor eksternal
dan H ditolak sehingga H5 diterima. dikarena untuk menjalankan perintah menteri
a
keuangan sesuai dengan yang dinyatakan oleh
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tiffani dan Marfuah (2015). Tiffani dan
Widiyanti (2016), Norbarani (2012), dan Marfuah (2015) menyatakan bahwa perusahaan
Martantya (2013) menemukan bahwa effective yang mengganti auditor bukan disebabkan
monitoring berpengaruh negatif signifikan karena perusahaan ingin mengurangi
terhadap financial statement fraud. kemungkinan pendeteksian financial statemet
Hal ini berarti bahwa tinginya tingkat fraud oleh auditor lama, tetapi perusahaan ini
pengawasan dari dewan komisaris dan komite mematuhi Peraturan Mentri Keuangan Republik
audit independen memiliki pengaruh terhadap Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat
financial statement fraud. Jika tingkat 1 yang menyatakan bahwa pemberian jasa audit
pengawasan yang dilakukan oleh para dewan umum atas laporan keuangan dari suatu entitas
komisaris dan komite audit independen dapat dilakukan paling lama untuk 6 (enam)
terhadap kinerja tinggi, maka hal ini akan tahun buku bertutur-turut oleh KAP yang sama
mengurangi terjadi financial statement fraud. dan 3 (tiga) tahun berturut -turut oleh auditor
Namun, jika kurangnya tingkat pengawasan yang sama kepada satu klien yang sama.
yang dilakukan oleh para dewan komisaris dan
komite audit independen terhadap kinerja, hal 7. Change of director berpengaruh positif
ini akan mengakibatkkan tingginya tingkat terhadap financial statement fraud
financial statement fraud akan terjadi pada Berdasarkan hasil pengujian variabel
perusahaan tersebut. change of director yang diproksikan dengan
Martantya (2013) menyatakan bahwa DCHANGE terhadap financial statement fraud
diperlukannya dewan komisaris independen (F-Score), memperoleh nilai t yaitu sebesar
untuk menghindari terjadinya financial 0,107 dengan signifikansi sebesar 0,915 lebih
statement fraud. Dewan komisaris independen besar dari 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan
ini dibentuk untuk menegurangi tindakan bahwa effective monitoring berpengaruh negatif.
terjadinya fraud dan untuk mengawasi kinerja Hasil ini berarti menunjukan bahwa
para menajemen supaya para manjemen H ditolak dan H diterima sehingga
tersebut tidak memiliki kesempatan untuk 0 a
melakukan fraud karena para manjemen H7 ditolak. Hasil penelitian ini berbeda dari
tersebut diawasi kinerjanya. penelitian yang dilakukan oleh Manurung dan
6. Auditor change berpengaruh positif Hardika (2015) membuktikan change of
terhadap financial statement fraud

13
director berpengaruh positif signifikan terhadap 4. Nature of industry berpengaruh negatif
financial statement fraud. terhadap financial statement fraud pada
Hal ini berarti bahwa pergantian direktur perusahaan manufaktur sektor industri
tidak berpengaruh terhadap terjadinya financial barang konsumsi yang terdapat di Bursa
statement fraud. Pergantian direktur oleh Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.
perusahaan dilakukan supaya perusahaan 5. Effective monitoring berpengaruh negatif
tersebut dapat berkembang dengan adanya terhadap financial statement fraud pada
direktur baru. Direktur yang diganti tersebut perusahaan manufaktur sektor industri
bisa jadi dipindahkan kebagian yang lebih barang konsumsi yang terdapat di Bursa
tinggi karena kinerja direktur tersebut baik dan Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.
memberikan kontribusi yang baik kepada 6. Auditor change berpengaruh negatif
perusahaan. terhadap financial statement fraud pada
Annisya (2016) menyatakan bahwa perusahaan manufaktur sektor industri
pergantian direksi tidak berpengaruh terhadap barang konsumsi yang terdapat di Bursa
financial statement fraud dikarenakan adanya Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.
pengawasan dari dewan komisaris terkait 7. Change of director berpengaruh negatif
kinerja dari tiap direksi. Pergantian direksi terhadap financial statement fraud pada
memungkinkan terjadinya perubahan kinerja perusahaan manufaktur sektor industri
manajemen yang lebih baik dari sebelumnya, barang konsumsi yang terdapat di Bursa
karena dilakukan perekrutan direksi yang lebih Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.
kompeten. B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah berusaha merancang dan
KESIMPULAN DAN SARAN
mengembangkan penelitian sedemikian rupa,
A. Kesimpulan
namun masih terdapat beberapa keterbatasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
dalam penelitian ini yang masih diperlu
pengaruh elemen fraud diamond theory
diperbaiki bagi penelitian selanjutnya antara
terhadap financial statement fraud pada
lain:
perusahaan sektor industri barang konsumsi
1. Ketersedian laporan keuangan perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2016. Berdasarkan pada data yang telah dari tahun 2012-2016 yang diperoleh oleh
dikumpulkan dan yang telah dilakukan peneliti mengakibatkan dari 43 perusahaan
pengujian terhadap permasalahan dengan manufaktur sektor industri konsumsi yang
menggunakan model regresi berganda, maka terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
didapatkan bahwa variabel independen secara sample yang diperoleh hanya 13
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel perusahaan dengan menggunakan metode
dependen dengan nilai sig 0,007 < 0,005. Untuk purposive sampling.
uji statistik t dapat diambil kesimpulan sebagai 2. Dalam penelitian, masih banyak perusahaan
berikut: manufaktur yang tidak menyajikan laporan
keuangan secara lengkap terutaman variabel
1. Financial stability berpengaruh negatif
yang diteliti mengakibatkan
terhadap financial statement fraud pada
sedikitnya sample yang akan
perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdapat di Bursa diteliti C. Saran
Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016. Saran yang dapat peneliti berikan untuk
penelitian selanjutnya adalah:
2. External pressure berpengaruh positif
1. Bagi peneliti seanjutnya hendaknya
terhadap financial statement fraud pada
menambah jumlah sampel yang akan
perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdapat di Bursa dijadikan objek penelitian agar pihak
pengguna laporan keuangan mengetahui
Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.
bagaimana kondisi perusahaan.
3. Financial target berpengaruh negatif
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya
terhadap financial statement fraud pada
menggunakan proksi yang lain dalam
perusahaan manufaktur sektor industri
melakukan penelitian dan menambah
barang konsumsi yang terdapat di Bursa
variabel-variabel penelitian lain dalam
Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.
penelitian ini, seperti variabel personal

14
financial need, structur organization, dan Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
opini audit. Multivariete Dengan Program SPSS 21,
3. Bagi peneliti seanjutnya hendaknya dapat Edis Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit
melakukan penelitian lebih lanjut dengan Universitas Diponegoro.
menggunakan alat ukur F-Score, namu Gravitt, J. 2006. Regocnizing Financial
disertai dengan pencarian referensi yang Statement Fraud Red Flags.
lebih banyak http://www.mondaq.com/unitedstates/x/5
4. Bagi peneliti seanjutnya hendaknya dapat 6058/White+Collar+Crime+Fraud/Recog
menemukan variabel lain untuk mengukur nizing+Financial+Statement+Fraud+Red
variabel rationalization dan capability, dan +Flags. Diakses 7 Januari 2018
menggunakan metode lain seperti Hanani, Mustika Dewi Putri. 2016.
wawancara untuk mendapatkan hasil Kecendrugan Laporan Keuangan
penelitian yang lebih akurat. Dengan Analisi Diamond Fraud Pada
Perusahaan Perbankan yang Listing Di
DAFTAR PUSTAKA BEI (Tahun 2013-2015).
Abdullahi, R., dan Mansor, N., 2015. Fraud Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data
Triangle Theory and Fraud Diamond Dengan Penelitian Statistik, Edisi
Theory. Understanding the Convergent
Kelima. Jakarta: PT Bumi Aksara.
and Divergent for Future Research. Martantya & Daljono. 2013. Pendeteksian
International Journal of Academic Kecurangan Laporan Keuangan
Research in Accounting, Finance, and Melalui Faktor Resiko Tekanan dan
Management Science. Vol 5. No. 4. Peluang. Journal Of Accaounting.
Oktober 2015. Pp 38-45. Universitas Diponegoro. Semarang.
AICPA, SASNo.99. 2002. Consideration of Manurung, Daniel T. H & Hardika, Andhika L.
Fraud in a Financial Statement Audit, 2015. Analysis of Factors that Ifluence
AICPA. New York. Financial Statement Fraud in the
Albrecth, W.S., et al. 2011. Fraud Examination Perspective Fraud Diamod: Empirical
(Fourth edition). OH, USA: South Study on Banking Companies Listed on
Western Cengage Learning. the Indonesia Stock Exchange Year
Annisya, Mafiana et al. 2016. Pendeteksian 2012-2014. International Conference on
Kecurangan Laporan Keuangan Accounting Studies (ICAS) 2015.
Norbarani, L. 2012. Pendeteksian Kecurangan
Menggunakan Fraud Diamod. Jurnal
Laporan Keuangan Dengan Analisis
Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 23,
Fraud Triangle yang Diadopsi dalam
No. 1, Maret 2016. Hlm 72-89
SAS No. 99. Journal Of Accaounting.
Ardiyani, Susmita & Utaminingsih, Sri N.
Universitas Diponegoro. Semarang.
2015. Analisis Determinan Financial
Statement Melalui Pendekatan Fraud Nursani, Rahmalia & Irianto, Gugus. 2014.
Triangle. Accounting Analysis Perilaku Keccurangan Akademik
Journal. AAJ 4(1) Tahun 2015. Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond.
Universitas Negeri Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.
Arens. 2008. Auditing and Assurance Services. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Brawijaya. Malang.
Diterjemahkan oleh Herman Wibowo.
Jakarta: Erlngga. Putiasih, Ketut et al. 2016. Analisis Fraud
Arikunto, Suharsimi. 2010. Metodologi Diamond Dalam Mendeteksi Financial
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Statement Fraud: Studi Empiris Pada
Association of Certified Fraud Examiners Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
(ACFE). 2014. Report to The Nations on di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun
Occupational Fraud and Abuse,2014 2013-2015. Universitas Pendidikan
Global Fraud Survey. Austin, TX: ACFE. Ganesha. Singaraja.
Dechow, Patricia M. et al. 2007. Pridicting Rahman, Fatahul. 2011. Peran Manajamen
Material Accounting Misstatements. dan Tanggung Jawab Auditor Dalam
Working Paper. University of Medeteksi Kecurangan Laporan
California. Barkeley. Keuangan. Jurnal Eksis, Vol. 7, No. 2,
Agustus 2011, hlm.1816 - 2000
15
Rezaee, Z. 2005. Cause, Consequence, and Analisis Fraud Triangle pada Entitas
Deterence of Financial Statement Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa
Fraud. Critical Perspectives on Efek Indonesia Periode 2013-2015.
Accounting, 16, 277-81. Jurnal Simposium
Richardson, Scott A et al. 2005. Accrual Nasional Akuntansi XX.
Liability, Earning Persistence, and Sulhani & Aini, Nurul. 2017. Upaya
Stock Price. Journal of Accounting Pendeteksian Fraud Melalui Analisis
and Economics 39: 437-485 Fraud Diamond dan Kualitas Audit.
Rini, Viva Y & Ahmad, Tarmizi. 2012. Analisis Jurnal Simposium Nasional
Potensi Risiko Fraudulent Fnancial Akuntansi XX.
Statement Melalui Fraud Score Tiffani, Laila & Marfuah. 2015. Deteksi
Model. Journal Of Accaounting. Financial Statement Fraud dengan
Universitas Diponegoro. Semarang. Analisis Fraud Triangle pada
Shelton, Austin. 2014. Analysis of Capabilies Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Attributed to the Fraud Diamond. di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Undergradute Honors These. Paper 213. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.
Siddiq, Faiz R & Hadinata, Sofyan. 2016. Wardhani, Ratna. 2007. Mekanisme Corporate
Fraud Diamond Dalam Financial Govermence Dalam Perusahaan Yang
Statement Fraud. Junal Bisnis, Vol. Mengalami Permasalahan Keuangan.
4, No. 2, Desember 2016 Jurnal Akuntansi Dan Keuangan
Sihombing, Kennedy S & Rahardjo, Shiddiq Indonesia. Vol. 4, No. 1:95-114.
N. 2014. Analisis Fraud Diamond dalam Wells, Joseph T. 2011. Principles of Fraud
Mendeteksi Financial Statement Fraud: Examination. Third Edition. John
Studi Empiris Pada Perusahaan Wiley and Sons. New Jersey: ACFE.
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Widarti. 2015. Pengaruh Fraud Triangle
Efek Indonesia Tahun 2010-2012. Terhadap Deteksi Kecurangan Laporan
Journal Of Accaounting. Universitas Keuangan Pada Perusahaan Manufatur
Diponegoro. Semarang. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Skousen, Chistopher J, et al. 2008. (BEI). Jurnal Manajemen dan Bisnis
Detecting and Predicting Financial Sriwijaya, Vol. 13, No. 2, Hlm 229-244.
Statement Fraud: the Effectiveness of Widiyanti, Gustia. 2016. Analisis Elemen
the Fraud Triangle and SAS No.99. Fraud Diamond Dalam Mendeteksi
Journal of Corporate Governance Financial Statement Fraud (Studi
and Firm Performance, Vol 13, Empiris Perusahaan Manufaktur pada
hlm.53-81. Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
Subagyo, Lilik. 2006. Pengalaman Dan 2014). Lampung. Universitas Lampung.
Tanggung Jawab Auditor Sebagai Dasar Widyanigdyah, Agnes Utami. 2001. Analisis
Mendeteksi Kekeliruan Dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Terhadap Earning Management Pada
Sistem Teknologi Informasi Vol. 5, No. Perusahaan Go Public di Indonesia.
1, April 2006 : 100-110. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 3,
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian No. 2, November 2001. Hlm 89-101
Kuantitatif kulitatif dan R&D. Bandung : Wolfe, D. T. & Hermanson, D. R. 2004. The
Alfabeta. Fraud Diamond: Consedering the
Suhartinah dan Bambang Agung Pramuka. Four Elements of Fraud. The CPA
2016. Determinant of Financial Journal, Desember, pp.1-5.
Statement Fraud: Perspective of Fraud
Diamnd Theory (Empirical Study On
Indonesia Banking Sector 2011-2015).
Universitas Jendral Sudirman.
Suhaya, Dessy Arisya. 2017. Determinan
Financial Statement Fraud Dengan

16

You might also like