You are on page 1of 9

PERAMALAN PENJUALAN JASA FREIGHT FORWARDING DENGAN METODE

SINGLE MOVING AVERAGES, EXPONENTIAL SMOOTHING


DAN WEIGHTED MOVING AVERAGES
(Studi kasus pada PT Anugerah Tangkas Transportindo, Jakarta)

Reza Dimas Syahputra


Suharyono
Supriono
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : reza-dimas@hot.mail

ABSTRACT

This research is intended to find out more about how to forecast and to find out how many is the total sales of
freight forwarding service in PT. Anugerah Tangkas Transportindo. To determine sales forecasting freight
forwarding service on the PT. Anugerah Tangkas Transportindo using the Single Moving Averages 3 montht and
4 month period, Exponential Smoothing (α = 0.1; α = 0.5; α = 0.9), Weighted Moving Averages 3 period . For
the measurement error (error) using the Mean Absolute Deviation (MAD) and Mean Square Error (MSE). Based
on this research can be concluded that, the most appropriate method is applied to the PT. Anugerah Tangkas
Transportindo is a Exponential Smoothing α = 0.1 if they are compared to Single Moving Averages 3 month and
4 month period, Exponential Smoothing (α = 0.5; α = 0.9), Weighted Moving Averages 3 period. The result of
sales forecasting method Exponential Smoothing α = 0.1 is 1215 sales of forecasting freight forwarding services,
amounting to 81,59 MAD (Mean Absolute Deviation) and 11090,1 MSE (Mean Square Error).

Keywords : Freight Forwarding, Single Moving Averages, Exponential Smoothing, Weighted Moving
Averages, Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE).

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara meramalkan dan mengetahui berapa jumlah penjualan
jasa freight forwarding pada PT. Anugerah Tangkas Transportindo. Untuk mengetahui peramalan penjualan jasa
freight forwarding dengan menggunakan metode Single Moving Averages periode 3 bulanan dan 4 bulanan,
Exponential Smoothing (α = 0.1; α = 0.5; α = 0.9), Weighted Moving Averages dengan 3 bulanan pada bulan
September 2017. Untuk pengukuran kesalahan (error) menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean
Square Error (MSE). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa,metode analisis Exponential Smoothing
α = 0.1 merupakan metode yang unggul dari segi keakuratan nya dalam meramalkan dibandingkan dengan metode
Single Moving Averages periode 3 bulanan dan 4 bulanan, Exponential Smoothing (α = 0.5; α = 0.9), Weighted
Moving Averages dengan bobot 3. Hasil peramalan penjualan dengan metode Exponential Smoothing α = 0.1
adalah 1215 permintaan atau penjualan jasa freight forwarding. Adapun tingkat kesalahan peramalan, MAD
(Mean Absolute Deviation) sebesar 81,59 dan MSE (Mean Square Error) sebesar 11090,1.

Kata Kunci : Freight Forwarding, Single Moving Averages, Exponential Smoothing, Weighted Moving
Averages, Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 113


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN 2007). Freight forwarder di Indonesia telah ada
Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dan sejak pertengahan tahun 1970, walaupun masih
kompetensi dalam dunia bisnis dan perdagangan berbentuk kelompok-kelompok. Mulai tahun 1977
semakin kompetitif terlebih untuk perusahaan- hingga 1978, beberapa perusahaan freight forwarder
perusahaan yang berorientasi internasional. Bisnis nasional secara mandiri melakukan kegiatan jasa
internasional sendiri ialah yang kegiatannya freight forwarding, disamping fungsinya sebagai
melampaui batas-batas suatu negara. Banyak cara agen perusahaan freight forwarding luar negeri.
yang dilakukan untuk dapat berbisnis secara Seiring perkembangan dan meningkatnya volume
internasional, mulai dari kegiatan perdagangan Indonesia, pada tanggal 25 Juli 1989
perdagangan/trading (ekspor, impor, terbentuklah INFA (Indonesia Forwarder
subcontracting, counter trade), transfer (turnkey Association) atau GAVEKSI (Gabungan Veem dan
project, licencing, franchising), Foreign Direct Ekspedisi Seluruh Indonesia) yang beranggotakan
Investment (FDI) di suatu negara seperti joint 288 anggota serta diresmikan oleh Menteri
venture, contract manufacturing, management Perhubungan dan pada musyawarah nasional luar
contranct, aliansi bisnis dan lain-lain. Pada dasarnya biasa 2010 di Denpasar asosiasi ini berubah nama
bisnis internasional menjanjikan dan mampu meraih menjadi ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik dan
pasar yang luas, maka bisnis ini juga memiliki resiko Forwarder Indonesia / Indonesia Logistics &
yang cukup tinggi karena melibatkan banyak pihak- Forwarders Association). Pada tahun 2011
pihak dengan berbagai kepentingan yang berbeda. Departemen Perhubungan mencatat ada 1800
Menurut PT Pelabuhan Indonesia II, perusahaan freight forwarding yang tersebar di
pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sebagai salah satu seluruh Indonesia (Indah, 2013).
sarana untuk melakukan bisnis internasional Semakin banyaknya dan pesatnya
merupakan pelabuhan tersibuk dan terpadat di pertumbuhan perusahaan freight forwarding, maka
Indonesia. Pelabuhan Tanjung Priok terletak di semakin ketat pula persaingan antar perusahaan.
Jakarta Utara, yang 50% dari seluruh arus barang Keberhasilan suatu perusahaan dicerminkan oleh
yang keluar / masuk Indonesia melewati pelabuhan kemampuan manajemen untuk memanfaatkan
ini. Fasilitas infrastruktur yang lengkap di pelabuhan peluang secara optimal sehingga dapat menghasilkan
ini menjadikan gerbang yang menghubungkan penjualan dan laba sesuai dengan yang diharapkan.
Tanjung Priok dengan seluruh kota di Indonesia. Keputusan yang diambil seorang manajer akan
Kelancaran operasional pelabuhan laut merupakan mempengaruhi suatu perusahaan di masa
salah satu faktor pendukung berkembangnya suatu mendatang. Untuk mengetahui berapa permintaan
daerah. PT Pelabuhan Indonesia yang merupakan periode berikutnya dan berapa jumlah produksi yang
pelaku bisnis utama di pelabuhan dalam harus dikerjakan oleh suatu perusahaan maka
operasionalnya didukung oleh pelaku-pelaku bisnis seorang manajer harus dapat meramalkan
dan stakeholders yang mempunyai keterkaitan bisnis permintaan atas produk yang dihasilkan untuk
secara lamgsung dengan PT Pelabuhan Indonesia. periode berikutnya. Dalam mengambil keputusan,
Pelaku-pelaku bisnis di pelabuhan pada umumnya manajer berusaha membuat estimasi dan
merupakan pihak-pihak yang mewakili perencanaan yang baik tentang apa yang terjadi di
(perantara/agen) kepentingan para shipper (pemilik masa mendatang. Perencanaan yang efektif baik
barang/penjual) ataupun buyer (pembeli barang) untuk jangka panjang maupun jangka pendek
seperti perusahaan pelayaran (shipping lines), bergantung pada peramalan permintaan untuk
perusahaan bongkar muat (stevedoring company), produk/jasa tersebut.
serta freight forwarder (indonesiaport.co.id). Kegiatan untuk mengetahui atau
Menurut Murphy dan Daley (2000) bisnis memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa
freight forwarder adalah suatu spesialis perdagangan mendatang disebut dengan peramalan (forecasting).
yang menyediakan bermacam-macam fungsi dan Oleh sebab itu perusahaan perlu meramalkan untuk
fasilitas untuk transportasi barang. Khusus untuk menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
freight forwarding sudah lama bisnis ini diketahui perusahaan. Fungsi dari peramalan yakni untuk
sebagai kunci perantara yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Peramalan dilakukan
transportasi barang dari titik asal ke titik tujuan baik bertujuan agar bisa meminimumkan kesalahan
melalui darat, laut, ataupun udara (Berti Setiowati, meramal. Dengan adanya peramalan maka

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 114


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan dapat mencapai tujuan serta pengambilan 4) Peramalan dapat digunakan sebagai decision
keputusan , namun dalam kegiatan peramalan making karena hasil peramalan berisi informasi
memerlukan penerapan metode-metode, hal ini yang mendasari dalam tingkatan manajemen
bertujuan agar dapat mengetahui permintaan yang perusahaan.
akan datang dan meminimalkan kesalahan
peramalan. Akibat terjadinya perencanaan yang
kurang tepat akan menyebabkan ketidaksesuaian 2.1.4. Jenis-jenis Peramalan
kuantitas dan kualita pelayanan dengan permintaan Menurut Render dan Heizer (2005)
pasar (Indra Wibowo, 2010). peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe.
Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan,
peramalan dibagi menjadi 3 macam yakni :
2. KAJIAN PUSTAKA
1) Peramalan ekonomi (economic forecast)
2.1. Peramalan
menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi
2.1.1. Definisi Peramalan
Pierce dan Robinson (1997), mendefinisikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
peramalan menjadi salah satu hal yang penting dalam dibutuhkan untuk membangun perumahan dan
pengambilan keputusan perusahaan. Hal ini indikator perencanaan lainnya.
dikarenakan keefektifan sebuah keputusan 2) Peramalan teknologi (technological forecast)
tergantung pada deretan kejadian yang diakibatkan yakni memperhatikan tingkat kemajuan teknologi
keputusan tersebut. Kemampuan menduga secara yang dapat meluncurkan produk baru yang
dini aspek-aspek yang tidak dapat dikontrol dari menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan
kejadian-kejadian masa lalu, akan membantu baru.
keputusan tersebut. Salah satu peramalan yang 3) Peramalan permintaan (demand forecast) adalah
penting dan sering dilakukan perusahaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan
peramalan penjualan. perusahaan. Proyeksi permintaan untuk produk
atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga
disebut peramalan penjualan, yang
2.1.2. Tujuan Peramalan
Menurut Subagyo (2002) tujuan peramalan mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem
adalah mendapatkan peramalan yang bisa penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan
meminimalkan kesalahan meramal (forecast error) keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
yang biasa diukur dengan Mean Square Error
(MSE), Mean Forecast Error (MFE), Mean Absolute 2.1.5. Metode Peramalan
Deviation (MAD), dan Mean Absolute Percentage Menurut Render dan Heizer (2005) ada dua
Error (MAPE). Dengan adanya forecast error jenis pendekatan dalam metode peramalan:
peramalan, manajemen perusahaan akan 1) Metode Kualitatif
mendapatkan gambaran keadaan produksi di masa Menurut Render dan Heizer (2005)
yang akan datang dan akan memberikan kemudahan peramalan kualitatif yaitu peramalan yang
manajemen perusahaan dalam menentukan menggabungkan faktor-faktor seperti intuisi
kebijakan dan keputusan yang akan dibuat oleh pengambilan keputusan, emosi, pengalaman pribadi,
perusahaan. dan sistem nilai. Teknik peramalan kualitatif yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut :
a) Metode Delphi (Delphi method)
2.1.3. Kegunaan Peramalan
1) Perusahaan dapat mengantisipasi keadaan di masa b) Gabungan dari Tenaga Penjualan
yang akan datang sehingga resiko kegagalan c) Survei Pasar Konsumen
dapat diminimalkan. d) Keputusan dari Pendapat Juri Eksekutif ( Jury of
2) Peramalan yang akurat akan menghemat biaya Executive Opinion)
dan dengan demikian menambah daya saing 2) Metode Kuantatitatif
perusahaan. Metode kuantitatif menggunakan model
3) Mengkaji dan mengevaluasi kebijakan sistematis yang menggunakan data historis dan atau
perusahaan saat ini dan dimasa lalu, serta melihat variable-variabel kausal untuk meramalkan sebuah
sejauh mana pengaruhnya dimasa mendatang. permintaan.
a) Model Time Series :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 115


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(1) Metode Rata-rata Bergerak Tunggal (Single 4) Asuransi dan Bank dalam hal dokumentasi dan
Moving Average) keamanan barang serta sistem barang yang terkait.
(2) Metode Weighted Moving Averages. 5) Badan dan instansi pemerintah seperti: Bea Cukai,
(3) Metode Exponential Smoothing. Kementerian Perdagangan, dan Kementerian
b) Model Klausal Perhubungan.
(1)Metode Regresi Linier
(2)Proyeksi Trend (Trend Projection) 2.2.4. Aktivitas Freight Forwarder
Aktivitas perusahaan freight forwarder
2.2. Freight Forwarder dalam pengangkutan intermodal expor-impor
2.2.1. Definisi Freight Forwarder menurut Suyono (2003) adalah:
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan 1) Memilih rute perjalanan barang, moda
No. 10 Tahun 1988 Jasa pengurusan transportasi transportasi dan pengangkutan yang sesuai,
(Freight Forwarding) adalah usaha yang ditujukan kemudian memesan ruang muat.
untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk 2) Melaksanakan penerimaan barang, menyortir,
mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi mengepak, menimbang berat, mengukur dimensi,
terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang kemudian menyimpan barang ke dalam gudang.
melalui transportasi darat, laut atau udara yang dapat 3) Mempelajari letter of credit barang, peraturan
mencakup kegiatan : Penerimaan, penyimpanan, negara tujuan ekspor, negara transit, negara impor
sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, kemudian menyiapkan dokumen-dokumen lain
penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, yang diperlukan.
penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya 4) Melaksanakan transportasi barang ke pelabuhan
angkutan, klaim, asuransi atas pengiriman barang laut atau udara, mengurus izin bea cukai,
serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya kemudian menyerahkan barang-barang kepada
berkenaan dengan pengiriman barang-barang pihak pengangkut.
tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh 5) Membayar biaya-biaya handling serta
yang berhak menerimanya. membayarkan freight.
6) Mendapat bill of lading atau airway bill dari pihak
2.2.2. Peran Freight Forwarder pengangkut.
Forwarder adalah tempat pemilik barang 7) Mengurus asuransi transportasi barang dan
akan menerima nasehat dari forwarder tentang membantu mengajukan klaim kepada pihak
segala sesuatu terhadap berbagai aspek-aspek dalam asuransi bila terjadi kehilangan atau kerusakan
pengiriman dan pengangkutan barang: atas barang.
1) Tata cara pengepakan atau pengemasan barang. 8) Memonitor perjalanan barang sampai ke pihak
2) Negara tujuan pengiriman barang beserta penerima, berdasarkan info dari pihak
meninjau peraturan-peraturan setempat. pengangkutan dana gen forwarding di negara
3) Mengenai jalur dan rute angkutan barang yang transit atau tujuan.
terbaik dan tercepat. 9) Melaksanakan penerimaan barang dari pihak
4) Pengaturan dokumen dan pemantauan barang pengangkut.
selama proses angkutan. 10) Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta
menyelesaikan bea masuk dan biaya-biaya yang
2.2.3. Pihak-pihak yang Terlibat Freight timbul di pelabuhan transit atau tujuan.
Forwarder 11) Melaksankan transportasi barang dari pelabuhan
Untuk melaksanakan pekerjaan sehari- ke tempat penyimpanan barang di gedung.
harinya forwarder akan melibatkan stakeholder 12) Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak
tertentu agar pekerjaan yang dilakukan dapat consignee, dan melaksanakan pendistribusian
berjalan dengan lancar, mereka adalah: barang bila diminta.
1) Pemilik barang.
2) Pihak Stevedore atau di Indonesia disebut 2.2.5. Jenis Pelayanan Freight Forwarder
Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Beberapa jenis pelayanan pengiriman barang
3) Cargo Surveyor pemeriksa barang di pelabuhan. yang ditawarkan kepada client yakni:
1) Door to Door Services

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 116


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pelayanan pengiriman barang yang ditawarkan sekitar bandar udara, baik penyelesaian dokumen,
perusahaan freight forwarder kepada pemakai penumpukan barang serta lalu lintasnya.
jasa, mulai dari alamat pengirim sampai dengan c) Rail and Inland Freight Forwarder
penerima, dengan proses penjemputan barang Rail and inland freight forwarder yaitu kegiatan
(pick up) hingga delivery ke alamat tujuan. usaha sektor angkutan darat dengan
2) Port to Port Service menggunakan jasa angkutan kereta api dan sarana
Pelayanan pengiriman yang melayani pengiriman angkutan lainnya.
barang antar pelabuhan atau gudang pihak jasa d) Combined Transport Operator
pengiriman barang. Combined transport operator merupakan sarana
3) Port to Door Services angkutan freight forwarding yang
Port to door services merupakan layanan mengkombinasikan laut, udara, kereta api dan
pengantaran barang dari gudang perusahaan truk.
pengiriman, pelabuhan (port) atau tempat yang
disepakati sesuai perjanjian. 3. METODE PENELITIAN
4) Door to Port Services Jenis penelitian yang digunakan dalam
Dalam layanan door to port, perusahaan freight penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan
forwarder melakukan penjemputan (pick up) ke pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di
lokasi yang di tunjuk client dan mengantarkannya perusahaan freight forwarding yang ada di Jakarta
ke pelabuhan atau gudang pihak penerima barang. yakni PT. Anugerah Tangkas Transportindo guna
mendapatkan sumber data yang akurat dan dapat
2.2.6. Jenis-jenis Freight Forwarder membantu penelitian. Sumber data yang digunakan
Freight Forwarder dapat diklasifikasikan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
dan digolongkan sesuai dengan tingkat sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan
profesionalisme dalam melaksanakan proses berdasarkan Teknik observasi dan Teknik
penanganan dan pengiriman barang serta wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik
ketersediaan agen sebagai mitra usahanya di luar analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode yang
negeri. Berikut golongan freight forwarder: bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
1) Atas Dasar Operasional dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
Jenis forwarder yang termasuk pada jenis ini mengetahui sejauh mana hasil peramalan dengan
adalah: menggunakan metode adalah Single Moving
Pengiriman barang oleh forwarder hanya dapat Averages, Exponential Smoothing, dan Weighted
dilaksanakan dengan menggunakan sarana angkutan Moving Average. Dalam penelitian ini menggunakan
yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu dengan cara yang dipahami oleh Miles dan Huberman
melihat bentuk, kemasan, berat, dan isi barang (Sugiyono, 2011) terdiri dari tiga alur kegiatan yang
bersangkutan. terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data,
2) Atas Dasar Sarana Angkutan penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Jenis perusahaan freight forwarder atas dasar
sarana angkutan adalah : 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Sea Freight Forwarder 4.1. Metode Rata-rata Bergerak Tunggal (Single
Kegiatan sea freight forwarder mengkhususkan Moving Averages)
kegiatan usahanya pada pengiriman barang Metode single moving average yaitu metode
muatan melalui angkutan laut atau melalui peramalan yang menggunakan rata-rata dari jumlah
kombinasi antara angkutan darat lainnya (n) data terkini untuk meramalkan periode
b) Air Freight Forwarder mendatang. Untuk single moving averages penulis
Transportasi udara adalah komponen vital bagi menggunakan periode waktu 3 dan 4 bulanan.
banyak jaringan logistik internasional.
Pengangkutan melalui jalur udara ini melibatkan
integrasi informasi, transportasi, persediaan,
pergudangan, penanganan material, dan kemasan.
Lokasi kegiatan air freight forwarder berada di

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 117


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4.1.1. Single Moving Averages 3 Bulan 4.1.2. Single Moving Averages 4 Bulan
Tabel 1. Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa PT. Tabel 3. Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa
Anugerah Tangkas Transportindo dengan Metode Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas
Single Moving Averages 3 bulanan (September 2016 – Transportindo dengan metode Single Moving
September 2017) Averages 4 bulanan(September 2016-September 2017)

Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas
Transportindo yang diolah (2017). Transportindo yang diolah (2017).
Tabel 2. Hasil Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa Tabel 4. Hasil Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa
Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas
Transportindo dengan metode Single Moving Transportindo dengan metode Single Moving
Averages 3 bulanan Averages 4 bulanan

Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas


Transportindo yang diolah (2017).
Hasil ramalan penjualan jasa freight Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas
forwarding pada bulan September 2017 Transportindo yang diolah (2017).
menggunakan POM for Windows dengan metode Hasil ramalan penjualan jasa freight
single moving averages 3 bulanan yaitu 1224 forwarding pada bulan September 2017
permintaan atau penjualan dengan tingkat kesalahan menggunakan POM for Windows dengan metode
MAD 99,48 dan MSE 15228,03. single moving averages 4 bulanan yaitu 1227
permintaan atau penjualan dengan tingkat kesalahan
MAD 105,56 dan MSE 15860,8.

4.2. Metode Exponential Smoothing


Metode exponential smoothing yaitu
merupakan teknik rata-rata bergerak terhadap data
masa lalu dengan memberi penimbang terhadap data
terakhir. Untuk melakukan peramalan dibutuhkan
satu data terakhir dan penimbang dengan α = 0.1, α
= 0.5, α = 0.9.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 118


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4.2.1. Exponential Smoothing dengan α = 0.1 4.2.2. Exponential Smoothing dengan α = 0.5
Tabel 5. Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa Tabel 7. Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa
Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas
Transportindo dengan metode Exponential Smoothing Transportindo dengan metode Exponential Smoothing
α = 0.1 (September 2016 – September 2017) α = 0.5 (September 2016 – September 2017)

Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas


Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas Transportindo yang diolah (2017).
Transportindo yang diolah (2017). Tabel 8. Hasil Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa
Tabel 6. Hasil Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa Freight Forwarding PT.Anugerah Tangkas
Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas Transportindo dengan metode Exponential Smoothing
Transportindo dengan metode Exponential Smoothing α=0.5
α = 0.1

Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas


Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas Transportindo yang diolah (2017).
Transportindo yang diolah (2017). Hasil ramalan penjualan jasa freight
Hasil ramalan penjualan jasa freight forwarding pada bulan September 2017
forwarding pada bulan September 2017 menggunakan POM for Windows dengan metode
menggunakan POM for Windows dengan metode exponential smoothing dengan α = 0.5 yaitu 1285,84
exponential smoothing dengan α = 0.1 yaitu 1215.35 permintaan atau penjualan dengan tingkat kesalahan
permintaan atau penjualan dengan tingkat kesalahan MAD 82,4 dan MSE 12044,03.
MAD 81,59 dan MSE 11090,1.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 119


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4.2.3. Exponential Smoothing dengan α = 0.9 4.3. Metode Weighted Moving Averages
Tabel 9. Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa Tabel 11. Perhitungan Peramalan Penjualan Jasa
Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas
Transportindo dengan metode Exponential Smoothing Transportindo dengan metode Weighted Moving
α = 0.9 September 2016 – September 2017 Averages 3 bulan (September 2016 – September 2017)

Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas


Transportindo yang diolah (2017).
Tabel 12. Hasil Perhitungan Peramalan Penjualan
Jasa Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas
Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas Transportindo dengan metode Weighted Moving
Averages 3 bulan
Transportindo yang diolah (2017).
Tabel 10. Hasil Perhitungan Peramalan Penjualan
Jasa Freight Forwarding PT. Anugerah Tangkas
Transportindo dengan metode Exponential Smoothing
α = 0.9

Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas


Transportindo yang diolah (2017).
Hasil ramalan bulan September 2017
menggunakan POM For Windows dengan metode
Weighted Moving Averages pembobotan 3 yaitu
1283,1667 permintaan atau penjualan dengan tingkat
Sumber: Data penjualan PT. Anugerah Tangkas kesalahan MAD 99,04 dan MSE 15147.57.
Transportindo yang diolah
Hasil perhitungan peramalan bulan 4.4. Rekomendasi Peramalan
September 2017 secara manual dengan metode Tabel 13. Rekomendasi Peramalan
Ramalan Bulan
exponential smoothing dengan α = 0.9 yaitu 1379,6 Keterangan MAD MSE September 2017
permintaan atau penjualan denga tingkat kesalahan Single
MAD 92,98 dan MSE 12939,85. Moving 3 Bulanan 99,48 15228,03 1224
Averages
4 Bulanan 105,56 15860,8. 1227
0.1 81,59 11090,1 1215
Exponential 0.5 82,4 12044,03. 1286
Smoothing 0.9 92,98 12939,85. 1380
Weighted
Moving Bobot 3 102.41 15863.12 1165
Averages
Sumber : Data diolah, 2017
Dari hasil perbandingan peramalan di atas,
diketahui bahwa hasil perhitungan dengan metode
exponential smoothing dengan α = 0.1 menjadi
metode peramalan yang lebih baik dan lebih cocok

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 120


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diterapkan oleh PT. Anugerah Tangkas Pangestu, Subagyo. 2000. Forecasting: Konsep dan
Transportindo pada bulan September 2017, karena Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
memilki tingkat kesalahan lebih rendah. Adapun Pearce, John A dan Richard B Robinson. 1997.
tingkat kesalahan peramalan, MAD (Mean Absolute Manajemen Strategic: Formulasi,
Deviation) sebesar 81,59 dan MSE (Mean Square Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1.
Error) sebesar 11090,1 dengan penjualan jasa freight Jakarta: Binarupa Aksara.
forwarding untuk bulan September 2017 yaitu 1215
permintaan atau penjualan jasa freight forwarding. Render, Barry dan Jay Heizer. 2005. Prinsip-prinsip
Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Setiowati, Berti. 2008. Analisis Strategi Bauran
5.1. Kesimpulan Pemasaran Pada Perusahaan Jasa Freight
Berdasarkan hasil perbandingan peramalan, Forwarding: Rencana, Implementasi, dan
diketahui bahwa hasil perhitungan dengan metode Evaluasi Kebijakan Yng Mempengaruhi
exponential smoothing dengan α = 0.1 menjadi Kinerja Pemasaran. Semarang: Universitas
metode peramalan yang lebih baik dan lebih cocok Diponegoro.
diterapkan oleh PT. Anugerah Tangkas
Transportindo pada bulan September 2017 Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif
dibandingkan metode Single Moving Averages kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.
periode 3 bulanan dan 4 bulanan, Exponential Suryono, R.P. 2003. Shipping Pengangkutan
Smoothing (α = 0.5; α = 0.9), Weighted Moving Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Edisi
Averages dengan bobot 3, karena memilki tingkat ke-3. Jakarta: PPM.
kesalahan lebih rendah. Adapun tingkat kesalahan
peramalan, MAD (Mean Absolute Deviation) PT. Pelabuhan Indonesia II. 2017. Pelabuhan
sebesar 81,59 dan MSE (Mean Square Error) Tanjung Priok Merupakan Pelabuhan Tersibuk
sebesar 11090,1 dengan penjualan jasa freight Di Indonesia, diakses pada tanggal 20 Februari
forwarding untuk bulan September 2017 yaitu 1215 2017 jam 06:05 dari
permintaan atau penjualan jasa freight forwarding. http://www.indonesiaport.co.id/read/tanjung-
priok.html
5.2. Saran
1. Dalam peramalan khususnya peramalan
penjualan hendaknya PT Anugerah Tangkas
Transportindo tidak hanya menggunakan satu
metode peramalan, tetapi lebih dari satu metode
untuk mengetahui metode mana yang paling tepat.
2. PT. Anugerah Tangkas Transportindo sebaiknya
meramalkan tingkat penjualan jasa freight
forwarding tahun 2017 dengan metode peramalan
Exponential Smoothing dengan α = 0.1, karena
dari hasil perhitungan memiliki tingkat error yang
paling kecil dibandingkan metode Single Moving
Averages periode waktu 3 dan 4 bulanan,
Weighted Moving Averages dan Exponential
Smoothing dengan alpha 0,5 dan 0,9.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2000. Peramalan Bisnis dan
Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE
Murphy, Paul. R. dan James. M. Daley 2000. An
Empirical Study of Interner Issues among
International Freight Forwarders.
Transportation Jurnal. 39.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| 121
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like