Professional Documents
Culture Documents
202 591 1 SM PDF
202 591 1 SM PDF
E-mail : Prasetyorini67@yahoo.co.id
ABSTRACT
This event will be based on research by the large number of reports on the benefits of
soursop for various diseases especially antihipertensi and antihiperuresemia. Forms need to
be developed so that a more practical preparations and ketersediannya continuous, one of
which is in the form of effervescen granule juice. This research aims to find out whether the
soursop fruit juice can be a formulation in granule material of efervesen who meet the
requirements of quality, standards and terms of efervesen granule and making it acceptable
in society. In the study of fruit juice made with the soursop fruit flesh filter using Batiste,
juice drained using Freezedryer with the addition of maltodekstrin 20%. The powder is then
made 3 fruit formula granule effervesent with the difference of acid-catalyzed and the
manufacturing process is done by the method of smelting using alcohol 70% without binder.
Test results show the BSLT fruit pollen have toxic effects against larvae of shrimp
Artemiasalina Leach with LC50 108.914 ppm. The results of the evaluation of the third shows
the formula for granule corner quietly and solubility are eligible, cohesive, and the granule
flow values test froth above 70%, the test results of licentious formula2 has the most
preferred taste. Stability test for efervesen granule 8 weeks the most stable at a temperature
of 15 ° C containing Sodium ion levels 3, 97g/100 ggranul, potassium of 0, 24g/100 ggranul, 2,
19mg SAG polyphenols/ggranul and vitamins C51, 91mg/100ggranul.
33
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
34
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
absorbansi dan konsentrasi dari asam galat 3. Formulasi Granul Efervescen Sari
kemudian dimasukkan ke dalam grafik Buah Sirsak Kering
untuk mendapatkan persamaan regresi Formula granul efervesen yang
liniernya. Nilai pada persamaan regresi akan dibuat beserta bahan tambahan yang
linier digunakan untuk menyetarakan digunakan dalam pembuatan 3 formula
kandungan polifenol pada larutan uji granul efervesen disajikan dalam Tabel 1.
dengan kandungan polifenol pada asam
galat. Kadar polifenol dihitung Tabel 1. Formulasi granul efervesen
menggunakan rumus berikut: serbuk sari buah
Kadar polifenol = Bahan
F1 F2 F3
( ) (gram) (gram) (gram)
x 100% Serbuk Sari Sirsak 4,2 4,2 4,2
Asam sitrat 0,69 0,69 0,69
Kadar polifenol didapat sebagai mg setara Asam Tartrat 1,02 1,02 1,02
asam galat/100 g sampel Natrium
1,94 2,25 1,94
Bikarbonat
Penetapan kadar vitamin C:
Sukralosa 0,025 0,025 0,025
ditimbang 1 g sampel, dilarutkan dalam
Laktosa 4,13 3,82 4,33
campuran 100 ml aquadest dan 25 ml asam
sulfat 2 N, tambahkan 3 mL indikator
kanji. Titrasi dengan iodium 0,1 N. Pembuatan granul dilakukan
Perhitungan: 1 ml 0,1 N iodium = 8,806 dengan cara masing-masing bahan diayak
mg asam askorbat. Rumus yang digunakan dengan pengayak mesh 30, kemudian
untuk menghitung mg asam askorbat/100g ditimbang sesuai takaran.Dibuat campuran
sampel adalah: Ayang terdiri dari campuran Natrium
Asam askorbat = Bikarbonat dan Laktosa, yang ditambahkan
serbuk sari buah, dan campuran B terdiri
x 100% dari sukralosa ditambah asam sitrat dan
Analisis Natrium dan Kalium asam tartrat. Selanjutnya campuran Adan B
dilakukan dengan menimbang 2 g sampel, masing-masing dibuat massa granul dengan
ditempatkan dalam cawan krus, selanjutnya menyemprotkan alkohol 70% sampai
diabukan dalam tanur 550°C semalam. terbentuk massa granul, massa yang basah
Abu ditimbang, kemudian diencerkan diayak menggunakan ayakan mesh 12,
dengan HCl dalam labu 200 mL (1:3) ad selanjutnya granul dikeringkan di dalam
dengan aduadest. Larutan dipipet 10 mL di lemari pengering yang telah dialasi kain
ad 100 dengan aquadest, sampel batis pada suhu 40-50°C sampai granul
dimasukkan dalam alat Micro plasma, menjadi kering. Selanjutnya campuran A
Larutan standar (blanko) menggunakan dan campuran B dicampur dan diayak
HCl 50 mL dan aquadest 150 mL. kembali menggunakan ayakan mesh 8.
Uji toksisitas serbuk sari buah
4. Evaluasi Granul Efervesen Sari Buah
dilakukan dengan metode BSLT untuk
Sirsak
menentukan LC50 (konsentrasi serbuk sari
Evaluasi granul efervesen meliputi
buah yang dapat mematikan ≥ 50 % jumlah
uji: aliran granul, sudut istirahat, kelarutan,
larva udang yang diuji). Uji tersebut
hedonik dan stabilitas. Uji aliran granul
dilakukan di Laboratorium Pusat Studi
dilakukan dengan mencatat waktu saat 20 g
Biofarmaka.
granul dilewatkan ke dalam Flowmeter
sampai masa granul melewati corong.
Pengukuran dilakukan 3 kali, dan
Formulasi dan uji stabilitas granul efervesen Sari buah Sirsak …….………….. (Prasetyorini, dkk.)
35
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
36
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
sari buah 1261,5 g (rendemen 12,6 %). dapat menghambat pembentukan asam
Kadar abu serbuk sari buah adalah 1,91 % urat.
dan kadar air 3,58 % (<5% memenuhi Penetapan kadar vitamin C
persyaratan MMI). dilakukan terhadap sari buah, serbuk sari
buah dan granul efervesen. Kadar vitamin
2. Uji FitokimiaKualitatif C pada sari buah 87,2 mg/100 g bahan,
Hasil uji fitokimia serbuk sari buah serbuk sari buah 82,1 mg/100 g bahan, dan
disajikan dalam Tabel 2. granul efervesen 58,8 mg/100 g bahan.
Reduksi kadar vitamin C sari buah dalam
Tabel 2. Hasil uji fitokimia serbuk sari
pembuatan serbuk sari buah (5,8%)
buah sirsak
Golongan Data Pengamatan Hasil disebabkan oleh penambahan malto-
Senyawa analisis dekstrin 20 %, sedangkan reduksi kadar
Flavonoid Merah jingga + vitamin C dalam pembuatan granul (28 %)
Alkaloid Endapan merah + disebabkan penambahan bahan-bahan
Dragendroff dalam formula dan kemungkinan
Alkaloid Wagner Endapan coklat + kerusakan vitamin C dalam proses
Alkaloid Mayer Endapan putih + pembuatan granul juga menggunakan
Saponin Terbentuk emulsi +
pemanasan oven sehingga menyebabkan
Tanin Endapan putih +
kandungan vitamin C dalam granul
Polifenol Hitam kehijauan +
berkurang. Reduksi vitamin C dari sari
buah sampai menjadi granul adalah 33 %.
3. Hasil Uji Fitokimia Kuantitatif
Penetapan kadar polifenol 4. Uji Toksisitas
dilakukan menggunakan metode biru prusi, Uji toksisitas serbuk sari buah
senyawa biru prusi yang terbentuk dapat sirsak merupakan uji pendahuluan untuk
dideteksi menggunakan spektrofotometer mengamati aktivitas farmakologi senyawa
pada panjang gelombang 730 nm, panjang aktif yang terkandung didalamnya. Hasil
gelombang ini menghasilkan serapan uji BSLT menunjukkan bahwa semua
maksimum. Penentuan waktu inkubasi konsentrasi serbuk sari buah yang diuji
dilakukan untuk mengetahui waktu menunjukkan nilai nilai LC 50 108,9 ppm.
penyimpanan yang menghasilkan absorban Mortalitas yang terjadi pada hewan uji
dengan nilai yang stabil, berdasarkan disebabkan sifat toksik dari serbuk sari
penentuan waktu inkubasi, didapat waktu buah sirsak. Semakin kecil nilai LC50 akan
optimum ialah 21 menit. Waktu optimun semakin toksik, tingkat toksisitas suatu
yang didapat digunakan untuk pengujian bahan aktif yang telah dikategorikan
deret dan sampel. olehMeyer (1982), maka sari buah sirsak
Hasil penetapan kadar polifenol dikategorikan toksik dan berpotensi
menunjukkan kadar polifenol sari buah sebagai senyawa sitotoksin. Dilaporkan
2,68 mg SAG/100 g bahan, serbuk sari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
buah 2,40 mg SAG/100 g bahan dan granul Arthemia salina memiliki korelasi positif
efervesen sari buah 2,30 mg SAG/100 g terhadap ekstrak yang bersifat bioaktif
bahan. Kadar sari buah paling tinggi karena (Meyer et al., 2003).
masih berupa sari buah murni yang belum
mengalami pemosesan pembuatan granul, 5. Formulasi Granul Efervesen
berbeda dengan sari buah kering dan granul Kendala yang dihadapi pada saat
efervesen sari buah yang telah mengalami pembuatan granul adalah sifat dari sari
proses pengolahan. Kandungan polifenol buah sirsak yang sangat higroskopis
yang tinggi sebagai antioksidan ini yang sehingga masa granul yang terbentuk
Formulasi dan uji stabilitas granul efervesen Sari buah Sirsak …….………….. (Prasetyorini, dkk.)
37
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
sangat lengket, oleh karena itupembuatan konsentrasi natrium bikarbonat dan asam
granul dilakukan di dalam peti dengan sitrat yang digunakan maka CO2 yang
kondisi kering pada kelembaban 20-50 dihasilkan semakin banyak. Semakin
%.Ketiga formula granul yang telah dibuat banyak CO2 yang dihasilkan menunjukkan
memperlihatkan hasil yang secara umum buih yang dihasilkan semakin banyakpula.
baik, kadar air semua formula memenuhi Hasil pengukuran tinggi buih menunjukkan
syarat yaitu kuarang dari 5 %, yaitu 3,49 % formula 2 paling banyak menghasilkan
(formula 1), 3,6 % (formula 2) dan 3,85 % buih.
(formula 3).
38
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
Formulasi dan uji stabilitas granul efervesen Sari buah Sirsak …….………….. (Prasetyorini, dkk.)
39
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y., Meyer BN. NR Ferrigni, JE Putnam,
(2007). Formulasi TabletEfervesen jacobsen LB, Nicols DE & MC
Dari Ekstrak GinsengJawa (Tlinum Laughin JL. 1982. Brine shirmp: A
Convenent Gerieral Bioassay for
paniculatum) DenganVariasi Kadar
Active Plant Constituent. Planta
Pemanis Aspartam. Jurnal Ilmiah
Medica. Medicinal Plant Research,
Farmasi Vol 4 No.I.
Vol 45. Departemen of Chemistry
Bora PS, Holschuh HJ, dan Silva and Pharmacognosy, School of
Vasconcelos MA. 22004. Pharmacy and Pharmacal Science
Characterization of polyphenol and Cell Culture Laboratory,
oxidase of soursop (Annona Purdue Cancer Univercity, West
muricata L.) fruit and comparative Lafayett. Hal: 31-34.
study of its inhibition in enzyme
Pellssler Y., Marion, C., Lamaty,G. 1994.
extract and in pulp. Ciencia y
Volatile component of Annona
Technologia Alimentaria. 4 (4).
muricata L, J. EssentOil Res. 411-
267-273.
414
Cosmo, K., Mansour M., Victor A., 2007
Rajendra CE, Magadum DS, Nadaf MA,
Composition essential oil from
SV Yoshada, M Manjula. 2011.
Annona muricata L, Journal
Phytochemical screening of the
Essential oil Researc.
rhizome of Kaempferia galanga.
Dep.Kes.RI. 1995. Farmakope Indonesia. International Journal of
Edisi IV. Direktorat Jendral Pharmacognosy and Phytochemical
Pengawasan Obat dan Makanan. Research. 3(3): 61-63
Jakarta Soebagio, B., Rusdiana, T. dan Khairudin.
Feig DI., Duk-Hee Kang MD and Richard, 207. Pembuatan Gel dengan
J.J. 2008. Uric Acid and Aqupec HV-505 dari Ekstrak Umbi
Cardiovascular Risk, New England Bawang Merah (Alium cepa,
Journal Medicinal. 359, 1811-1821 L.)sebagai Antioksidan. Fakultas
Farmasi, Universitas Padjadjaran.
Hayden, M.R and Tyagi, S.C. 2004. Uric Bandung.
acid: A new look at an old risk Taylor L., 2002. Herbal Secrets of the Rain
marker for cardiovascular disease, Forest, 2ned, Sage Press. Inc.
metabolic syndrome, and type 2
diabetes mellitus ; the urate redox Thomas.1992. Tanaman obat tradisional,
shuttle, Nutrition & Metabolism, 1 Edisi 2. Yogyakarta: Kanisius.
: 10. Trupti P. Sawantand Dayanand P. Gogle.
Mardiana, L., 2012. Ramuan dan Khasiat 2014. A Brief review on recent
Sirsak. Bogor: Penebar Swadaya. advances in clinica lresearc of
(Annona muricata Lin,).
Mohrle, R.,1989, Efervesen Tablet, in International Journal of Universal
Lieberman. H., Lachman, L., Pharmacy and Bio Sciences3
andSchwart, J. B., Pharmaceutical (3):May-June 2014, page 268-304
Dosage forms: Tablet Volume I,
SecondEdition, Revised and Waring, SW., and Esmail Shahana. 2005.
Expanded, 282-294, 305, Marcel How should serum uric acid
Dekker Inc. ,United States of concentration be interpreted in
America. patiend with hypertension, Current
Hypertension Reviews,I, 89-95.
Formulasi dan uji stabilitas granul efervesen Sari buah Sirsak …….………….. (Prasetyorini, dkk.)
40
Ekologia, Vol. 15 No.2 , Oktober 2015: 33-40
Formulasi dan uji stabilitas granul efervesen Sari buah Sirsak …….………….. (Prasetyorini, dkk.)