You are on page 1of 7

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th.

2015

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT


(DESICCATED COCONUT)

(Design of Mechanical Coconut Dryer Desiccated Coconut)

Karten Malau1*), Lukman Adlin Harahap1, Achwil Putra Munir1, Sumono1


1Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU, Medan
Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155
*) email : karten.malau@gmail.com

Diterima : 29 Oktober 2014 / Disetujui : 08 November 2014

ABSTRACT
Coconut is one of multifunction plant, every part of it was useful. One of its usage is fruit flesh grating and then dried to
avoid bacteria’s growth, so it can be used to prepare bread, biscuit, candy, taking the coconut milk and ingredient of
coconut flour. Therefore, the writer was design and constructed grated coconut dryer. This research has been done since
April to August 2014 in Laboratorium Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan by
literature study, construction testing and observing the equipment. The parameters observed were effective capacity,
tested of the equipment, analyzed the economic value. Based on this research it was summarized that the effective
capacity of the equipment was 0,67 kg/hr, basic costs were Rp.15.391,36 for the first year, Rp. 13.739,39 for the second
year, Rp. 13.189,49 for the third year, Rp. 12.915,02 for the fourth year and Rp. 12.750,65 for the fifth year, break event
point was 752,21 kg/year for the first year, 405 kg/year for the second year, 290 kg/year for the third year, 232,52 kg/year
for the fourth year and 198,03 kg/year for the fifth year, net present value was Rp. 118,963.293,2, internal rate of return
was 43,56%, its mean that this equipment was worthy to use.

Key words: coconut dryer, coconut flesh, dry grated coconut

PENDAHULUAN pengeringan gelombang mikro dan vakum


gelombang mikro, serta pembekuan
Tanaman kelapa merupakan salah satu pengeringan.
penghasil bahan makanan yang sangat penting Pada pengeringan rotari (drum drying)
dalam kehidupan rakyat Indonesia. Hal ini dapat dapat diproses berbagai jenis produk butiran
dilihat dari kenyataan bahwa 75% dari minyak dengan bentuk, ukuran dan distribusi yang
nabati dan 8% dari komsumsi protein bersumber beragam, melalui perancangan yang tepat
dari kelapa. Selain itu tanaman kelapa terhadap pengambang (flights) dan pengangkat
merupakan tanaman serba guna, yang (lifters) internalnya. Bagian-bagian internal
keseluruhan bagiannya dapat dimamfaatkan bagi khusus sering dibutuhkan bagi bahan yang
kehidupan manusia dan menghasilkan cenderung membentuk gumpalan besar dan
keuntungan harus dipecahkan untuk menghindari masalah
Salah satu pemamfaatan buah kelapa pada tahap akhir pengeringan. Bahan diangkat
adalah daging buah kelapa atau kopra dipotong- ke bagian atas drum oleh pengangkat dan
potong atau diparut kecil-kecil dengan mencurahkannya seperti air terjun. Proses
menggunakan alat pemarut mekanis yang sudah pindah panas dan massa terutama berlangsung
ada kemudian dikeringkan segera untuk selama pengangkutan partikel dari atas ke bawah
menghindari perkembangan bakteri pada kelapa secara gravitasi di dalam drum. Media pengering
parut. Kelapa parut yang sudah dikeringkan bergerak pada arah berlawanan dengan arah
dapat dimamfaatkan untuk pembuatan roti, jatuhnya partikel. Jelasnya, partikel dengan laju
permen, biskuit, manisan ataupun dapat diambil akhir dibawah laju aliran gas yang berlawanan
santannya dan bahan pembuatan tepung kelapa. akan terkumpul pada peralatan pembersih gas.
Jenis-jenis pengeringan meliputi Aksi gelombang tersebut dapat menyebabkan
penjemuran, pengeringan matahari, pengeringan keausan yang parah pada bahan yang ringkih,
udara panas, pengeringan kabinet, pengeringan terutama bila diameter drum sangat besar
terowongan, pengeringan ban berjalan, (Devahastin, 2001).
pengeringan semprot, pengeringan drum, Untuk mengatasi masalah diatas perlu
pengeringan vakum, pengeringan beku, dirancang alat pengering kelapa parut yang

117
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015

berbentuk tabung silinder. Dalam pengeringan Prosedur Penelitian


tabung silinder, bahan pangan dimasukkan
melalui hopper dan dikeringkan oleh heater yang Persiapan
dipasang pada permukaan tabung silinder. Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih
Tabung silinder dalam keadaan statis dan di dahulu dilakukan persiapan untuk penelitian yaitu
dalam tabung dibuat as pengaduk berputar yang merancang bentuk dan ukuran alat alat
bertujuan mengaduk dan mencampur kelapa pengering kelapa parut, mempersiapkan bahan-
supaya dalam kering merata. Pengeringan di bahan dan peralatan-peralatan yang akan
dalam tabung silinder menggunakan aliran panas digunakan dalam penelitian.
konduksi yaitu pengeringan yang terjadi akibat
kontak bahan dengan dinding tabung silinder Pembuatan alat
Adapun langkah pembuatan alat
yang dialirkan melalui media yang berupa logam
stainless steel. pengering kelapa parut (desiccated coconut)
Dalam pengeringan menggunakan alat ini, adalah:
bahan kelapa parut yang akan dikeringkan 1. Dirancang bentuk alat pengering kelapa parut
dimasukkan ke dalam tabung silinder melalui hopper (desiccaated coconut) kemudian dibuat
selanjutnya dikeringkan menggunakan pemanas gambar tekniknya.
elektrik (heater) dengan suhu dan lama pengeringan 2. Dipilih bahan yang akan digunakan untuk
tertentu. Selanjutnya bahan kelapa parut yang sudah membuat alat pengering kelapa (desiccated
dikeringkan dikeluarkan melalui saluran pengeluaran coconut).
alat dan ditampung dengan wadah penampung, 3. Dilakukan pengukuran terhadap bahan-
dimana hasil kelapa parut kering yang dihasilkan bahan yang akan digunakan sesuai dengan
memiliki warna putih dan aroma khas kelapa. ukuran yang telah ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat
4. Dipotong bahan sesuai dengan ukuran yang
dan menguji alat pengering kelapa parut
telah ditentukan
(desiccated coconut) dengan menggunakan
5. Dilakukan pengelasan dan pengeboran untuk
kelapa parut sebagai bahan bakunya dan analisis
pemasangan kerangka alat
ekonomi untuk kelayakan alat diusahakan.
6. Dibuat saluran pemasukan bahan dan
saluran pengeluaran bahan
BAHAN DAN METODE 7. Dihaluskan permukaan yang terlihat kasar
bekas pengelasan
Bahan dan Alat 8. Dirangkai komponen alat pengering kelapa
Bahan-bahan yang digunakan adalah : parut kering
kelapa parut, tabung silinder terbuat dari plat 9. Dilakukan pengecatan guna memperpanjang
stainless steel, besi UNP, besi siku, baut dan umur pemakaian alat dan menambah daya
mur, motor listrik, V-belt, pully, bearing, speed tarik alat pengering kelapa parut (dessicated
reducer, as pengaduk, heater, thermostat, coconut)
steker, push buttom, lampu indikator, aluminum
foil, glasswool, plat aluminium, kabel, lem, Pengujian alat
thinner, kuas dan cat. Adapun prosedur pengujian alat ini adalah:
Alat-alat yang digunakan adalah 1. Disiapkan kelapa parut 1 kg.
meteran, jangka sorong, mesin bubut, mesin bor, 2. Dihubungkan steker ke sumber arus
mata bor, mesin gerinda, mesin las, palu, tang, kemudian diatur suhu 1200C pada thermostat
kunci pas dan ring, obeng, tespen, multitester, dan ditekan tombol “ON” untuk memanaskan
stopwatch, kalkulator, komputer, kamera dan alat heater dengan waktu sekitar 8 menit.
tulis. 3. Dimasukkan bahan ke dalam tabung silinder
melalui hopper.
Metode Penelitian 4. Dihidupkan motor listrik.
Pada penelitian ini, pengumpulan data 5. Dibuka bagian hopper alat sekitar 300
dilakukan dengan cara studi literatur sebagai saluran pengeluaran uap air.
(kepustakaan), kemudian dilakukan perancangan 6. Ditunggu selama 90 menit.
bentuk dan pembuatan/perangkaian komponen- 7. Dimatikan heater dan dibuka bagian hooper
komponen alat pengering kelapa (dessicated untuk mendinginkan kelapa selama 5 menit.
coconut). Setelah itu dilakukan pengujian alat 8. Dikeluarkan bahan melalui saluran
dan pengamatan parameter. pengeluaran.
9. Ditimbang bahan yang tertampung pada alat
10. Ditimbang bahan yang tertinggal pada alat
dan dilakukan pembersihan alat

118
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015

11. Diulangi perlakuan sebanyak 3 kali. (,)%(%,-)


Biaya reparasi = .........................(5)
12. Dilakukan pengamatan parameter. (./0123
b. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk
Parameter yang Diamati gaji operator. Biaya ini tergantung kepada
kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji
Kapasitas efektif alat bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan
Pengukuran kapasitas efektif alat dilakukan total jam kerjanya.
dengan membagi massa kelapa yang akan c. Biaya bahan motor listrik adalah jumlah daya
dikeringkan terhadap waktu yang dibutuhkan yang digunakan dalam satuan jam (KWh)
untuk melakukan pengeringan dengan dikalikan dengan lama pemakaian (h) dan
persamaan: dikalikan dengan tarif listrik 1 KWh.

    ( ) Break even point
 = .............................(1)
 

 () Manfaat perhitungan BEP adalah untuk
mengetahui batas produksi minimal yang harus
Analisis ekonomi
dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola
Rumus yang dipakai untuk membuat analisis
masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini
ekonomi alat ini dapat dilihat pada persamaan:
income yang diperoleh hanya cukup untuk
 menutupi biaya operasional tanpa adanya
  =  +  " #......... ..............(2) keuntungan. Untuk menentukan produksi BEP
maka dapat digunakan rumus dalam persamaan:
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung
biaya tetap dan biaya tidak tetap sebagai berikut: 
45 = .................................................(6)
1. Biaya tetap 6,
a. Biaya penyusutan (metode sinking fund)
dimana:
dapat dilihat pada Persamaan:
R = penerimaan dari tiap unit produksi (harga
Dt = (P – S) (A/F, i%, N) (F/P, i%, t–1).....(3)
jual) (rupiah)
Dimana:
Dt = Biaya penyusutan pada tahun ke-t Net present value
(Rp/tahun) Net present value (NPV) adalah selisih
P = Nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) antara present value dari investasi dengan nilai
alsin (Rp) sekarang dari penerimaan-penerimaan kas
S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp) bersih di masa yang akan datang. Identifikasi
N = perkiraan umur ekonomis (tahun) masalah kelayakan finansial dianalisis dengan
t = tahun ke-t menggunakan metode analisis finansial dengan
i = tingkat bunga modal (6% tahun) kriteria investasi. NPV adalah kriteria yang
b. Biaya bunga modal dan asuransi, digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau
perhitungannya digabungkan, besarnya tidak untuk diusahakan. Perhitungan NPV
dapat dihitung melalui Persamaan: merupakan net benefit yang telah didiskon
$(%)(&'()
I= ..............................................(4) dengan discount factor
)&
Dimana: Secara singkat rumusnya :
i = Total persentase bunga modal dan
CIF – COF ≥ 0..................................................(7)
asuransi (8% pertahun)
c. Biaya pajak dimana :
Di negara kita belum ada ketentuan besar CIF = cash inflow
pajak secara khusus untuk mesin-mesin dan COF = cash outflow
peralatan pertanian, namun beberapa Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari
literatur menganjurkan bahwa biaya pajak investasi yang dilakukan (dalam %) bertindak
alsin pertanian diperkirakan sebesar 2% sebagai tingkat bunga modal dalam perhitungan-
pertahun dari nilai awalnya. perhitungan.
d. Biaya gudang/gedung Penerimaan (CIF) =pendapatan x (P/A, i, n) +
Biaya gudang atau gedung diperkirakan Nilai ahir x (P/F, i, n)........(8)
berkisar antara 0,5-1%, rata-rata Pengeluaran (COF) =Investasi + pembiayaan
diperhitungkan 1% nilai awal (P) per tahun. (P/A, i, n)......................(9)
2. Biaya tidak tetap
Kriteria NPV yaitu :
a. Biaya perbaikan yang dapat dihitung dengan
− NPV > 0, berarti usaha yang telah
menggunakan persamaan:
dilaksanakan menguntungkan

119
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015

− NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun HASIL DAN PEMBAHASAN


investasi proyek tidak menguntungkan
− NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama Alat Pengering Kelapa Parut
dengan tambahan biaya yang dikeluarkan. Alat pengering kelapa parut ini adalah alat
yang dirancang untuk mengeringkan kelapa
Internal rate of return yang sudah diparut atau di potong kecil-kecil
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk mengurangi kadar air kelapa parut agar
untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) dapat di simpan lebih tahan lama. Dalam
pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat pengeringan kelapa parut ini, proses pengeringan
keuntungan tertentu. IRR adalah suatu dilakukan dengan aliran panas secara konduksi
tingkatan discount rate, dimana diperoleh: dan alat pengaduk untuk mengaduk kelapa
supaya kelapa kering merata, dengan tidak
B/C ratio = 1 atau NPV = 0. mengubah warna kelapa tersebut. Alat ini
dirancang dengan sistem yang di lengkapi engsel
Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau agar kelapa parut yang tertinggal di dalam alat
NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau dapat dibersihkan. Alat pengering kelapa parut ini
NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan terdiri 7 dari bagian utama yaitu:
menggunakan rumus berikut: a. Rangka alat
X
IRR = p% + < (q% > p%) b. Tabung silinder
X+Y c. As pengaduk
(positif dan negatif).......................(10) d. Pemanas (Heater)
dan e. Glasswool
X
IRR = q% + < (q% > p%) f. Motor listrik
X>Y g. Speed reducer
(positif dan positif)........................(11) Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan alat
thermostat untuk menentukan suhu pengeringan
dimana : yang dipasang elemen heater sebagai sumber
p = suku bunga bank paling atraktif panas secara paralel pada dinding tabung
q = suku bunga coba-coba ( > dari p) silinder yang kemudian dilapisi dengan aluminum
X = NPV awal pada p foil, glasswool, dan plat aluminium untuk
Y = NPV awal pada q mengurangi panas dibagian luar tabung silinder.
(Darun, 2002).

Gambar 1. Gambar Teknik Alat

Pada alat ini kerangka alat yang digunakan tabung silinder yang terbuat dari stainless steel
besi UNP dan besi siku. Pemilihan bahan ini dan speed reducer hingga pada saat
didasari karena beban yang di topang adalah pemasangan tabung silinder dan speed reducer

120
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015

tersebut pada kerangka alat masih tetap kokoh. hidup), maka thermostat secara langsung akan
Pemilihan baut, mur dan ring berjenis besi memutuskan aliran listrik ke heater apabila suhu
dikarenakan oleh putaran dari as pengaduk tidak di bawah 1200 C sehingga lampu indikator mati.
terlalu besar maka digunakan pemilihan bahan Setelah suhu pada elemen heater mulai kurang
baut, mur, dan ring yang dapat mendukung dari dari 1200 C, maka secara otomatis
kinerja alat dan juga tahan lama. Bahan yang thermostat mengalirkan listrik kembali ke heater.
digunakan pada dudukan mesin dan speed
reducer adalah besi UNP dan besi siku memiliki Proses Pengeringan
ketebalan 2 mm ini bertujuan untuk menghindari Proses pengeringan kelapa parut dilakukan
terjadi bengkok dan mesin serta speed reducer dengan cara terlebih dahulu memanaskan tabung
tidak mudah bergeser pada posisinya. Alat ini silinder dengan cara menghubungkan steker ke
memiliki panjang 80 cm, lebar 50 cm, tinggi 110 sumber arus dan selanjutnya menekan tombol
cm dan massa 108 kg. ”ON HEATER” dengan lampu indikator heater
Tabung silinder terbuat dari bahan menyala pada suhu 00 C kemudian mengatur
stainlees steel dengan ketebalan 3 mm, diameter suhu pada thermostat sebesar 1200 C (lampu
35 cm dan panjang 40 cm. Tabung silinder ini indikator mati). Lama pemanasan ini rata-rata 8
dibagi menjadi 2 bagian sama rata yaitu bagian menit. Setelah mencapai suhu 1200 C lampu
bawah dan atas. Hal ini bertujuan untuk proses indikator akan hidup kembali. Motor listik
membersihkan pada tabung silinder bagian kemudian dihidupkan dengan menekan tombol
dalam alat setelah proses pengeringan selesai. “ON” pada motor listrik dan bahan kelapa parut
Di dalam tabung silinder terdapat as pengaduk dimasukkan ke dalam tabung silinder melalui
yang berfungsi untuk mengangkat kelapa pada saluran pemasukan (hopper). Saat proses
saat pengeringan berlangsung supaya kelapa pengeringan berlangsung kelapa parut dalam
kering merata. tabung diangkat dan dijatuhkan oleh as
Proses pengeringan kelapa tidak lepas dari pengaduk dengan tujuan kelapa parut supaya
penggunaan pemanas dalam prosesnya. kering merata. Selama proses pengeringan
Menurut Hardjosentono (1990) bahwa mesin berlangsung bagian hopper alat dibuka sebesar
pengering yang sederhana terdiri atas satuan 300 dengan tujuan sebagai saluran keluarnya uap
baling-baling kipas angin, satuan alat pemanas, air dari dalam tabung silinder. Setelah mencapai
satuan alat pengering, dan satuan motor lama pengeringan selama 1,5 jam ditekan tombol
penggerak, sedangkan kontak panas dengan “OFF HEATER” untuk mematikan proses
bahan yang dikeringkan dapat secara langsung pemanasan, kemudian hopper dibuka 1800 untuk
(konduksi) atau tidak langsung (konveksi). melepaskan uap air dalam tabung silinder selama
Pemanasan ini bertujuan untuk mengurangi 5 menit. Setelah itu diletakkan wadah
kadar air pada bahan pangan. Pada umumnya penampung pada bagian saluran pengeluaran
pengeringan kelapa parut menggunakan sinar kemudian dibuka pintu saluran pengeluaran alat.
matahari atau menngunakan pengering tipe rak
dimana kelapa yang dikeringkan harus dgn Parameter yang diamati
ketebalan lapisan berkisar 1,5 – 2,0 inci (Balai Kapasitas efektif alat
Penelitian Tanaman Palma, 2010). Pada alat ini, Kapasitas efektif alat didefinisikan
pemanasan dilakukan dengan cara memasang sebagai kemampuan alat dan mesin
pemanas elektrik (heater) 2000 watt secara menghasilkan suatu produk (kg) persatuan waktu
paralel yang tersambung dengan thermostat. (jam). Dalam hal ini kapasitas efektif alat dihitung
Thermostat digunakan untuk mengatur suhu dari perbandingan antara bahan kelapa parut
pengeringan, dimana suhu yang digunakan 1200 yang akan dikeringkan (kg) dengan lama
C. Sebelum heater dihidupkan, terlebih dahulu pengeringan (jam).
diatur suhu pada thermostat. Setelah suhu pada
elemen heater mencapai 1200 C (lampu indikator

Tabel 1. Data hasil pengeringan kelapa parut kering (desiccated coconut)


Waktu Waktu Massa Massa bahan Massa bahan Total massa
pemanasan pengeringan sebelum tertampung tertinggal bahan setelah
(menit) (menit) dikeringkan pada alat (kg) dalam pengeringan (kg)
(kg) alat (kg)
I 10,18 90 1 0,42 0,16 0,58
II 7,15 90 1 0,44 0,17 0,61
III 6,27 90 1 0,43 0,17 0,60
Rataan 8 90 1 0,43 0,167 0,597

121
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015

Pada penelitian ini, lama waktu


pengeringan dihitung mulai bahan dimasukkan ke 18,000
dalam tabung silinder yaitu pada pada suhu 1200 16,000

Biaya pokok (Rp/kg)


C dengan lama pengeringan 1,5 jam. Dari hasil 14,000
penelitian ulangan I dengan bahan 1 kg diperoleh 12,000
massa yang tertampung pada alat adalah 0,42 kg 10,000
dan massa bahan yang tersisa pada alat adalah
0,16 kg sehingga total massa bahan setelah 8,000
dikeringkan sebesar 0,58 kg. Pada ulangan II 6,000
dengan bahan 1 kg diperoleh massa yang 4,000
tertampung pada alat adalah 0,44 kg dan massa 2,000
bahan yang tersisa pada alat adalah 0,17 kg 0
sehingga total massa bahan setelah dikeringkan 1 2 3 4 5
sebesar 0,61 kg. Pada ulangan III dengan bahan
1 kg diperoleh massa yang tertampung pada alat Tahun
adalah 0,43 kg dan massa bahan yang tersisa Gambar 2. Grafik biaya pokok pengeringan
pada alat adalah 0,17 kg sehingga total massa kelapa parut.
bahan setelah dikeringkan sebesar 0,60 kg.
Dari data di atas diperoleh rataan dengan Break even point
bahan 1 kg diperoleh massa yang tertampung Berdasarkan data yang diperoleh dari
pada alat adalah 0,43 kg dan massa bahan yang penelitian yang telah dilakukan alat pengering
tersisa pada alat adalah 0,167 kg sehingga total kelapa parut ini akan mencapai BEP berbeda tiap
massa bahan setelah dikeringkan sebesar 0,597 tahunnya (Tabel 3 dan Gambar 3). Dari grafik
kg. Dari data di atas diperoleh kapasitas efektif dapat dilihat terjadi penurunan BEP tiap tahunnya
alat dari persamaan (1) adalah 0,67 kg/jam. untuk mengeringkan kelapa parut. Hal ini
Artinya dalam 1 jam alat ini mengeringkan kelapa dipengaruhi oleh biaya tetap (biaya penyusutan)
parut sebanyak 0,67 kg. pada alat yang semakin rendah tiap tahunnya.
Pada proses pengeringan kelapa parut Jadi, biaya tetap dengan BEP nilainya
yang dihasilkan diperoleh warna kelapa parut berbanding terbalik.
kering (desiccated coconut) dengan warna putih.
Menurut Grinwoods (1985) warna kelapa parut Tabel 3. BEP alat pengering kelapa parut
kering yang diinginkan adalah putih alami dengan Tahun BEP (kg/tahun)
aroma atau rasa yang tidak berubah sehingga 1 752,21
nantinya dalam pemanfaatannya dapat dihasilkan 2 405,52
produk dengan kualitas yang baik. 3 290,12
4 232,52
Biaya pokok pengeringan kelapa parut 5 198,03
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh
biaya untuk mengeringkan kelapa parut berbeda
tiap tahun (Tabel 2 dan Gambar 2). Harga bahan 800
baku kelapa parut adalah Rp.10.000/kg. Dari
grafik dapat dilihat terjadii penurunan biaya pokok 700
BEP (kg/tahun)

tiap tahunnya untuk pengeringan kelapa parut. 600


Hal ini dipengaruhi oleh biaya penyusutan (biaya 500
tetap) pada alat yang semakin rendah tiap 400
tahunnya. 300
Tabel 2. Biaya pokok pengeringan kelapa parut 200
Tahun Biaya Pokok (Rp/kg) 100
1 15.391,36 0
Tahun
2 13.739,39 1 2 3 4 5
3 13.189,49
4 12.915,02 Gambar 3. Grafik BEP alat pengering kelapa
parut
5 12.750,68

122
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015

Net Present Value Rp. 12.915,02 pada tahun ke-4, dan


Dari percobaan dan data yang diperoleh Rp. 12.750,68 pada tahun ke-5.
pada penelitian dapat diketahui besarnya NPV 3. Alat ini akan mencapai titik impas apabila
dengan suku bunga 6% adalah telah mengeringkan kelapa pada sebesar
Rp.118.963.293,2. Hal ini berarti usaha ini layak 752,21 kg/tahun pada tahun pertama, 405
untuk dijalankan karena nilainya lebih besar kg/tahun pada tahun ke-2, 290 kg/tahun pada
ataupun sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan tahun ke-3, 232,52 kg/tahun pada tahun ke-4,
pernyataan Darun (2002) yang menyatakan dan 198,03 kg/tahun pada tahun ke-5.
bahwa kriteria NPV yaitu: 4. Net present value alat ini dengan suku bunga
- NPV > 0, berarti usaha yang telah 6% adalah Rp. 118.963.293,2 berarti alat ini
dilaksanakan menguntungkan layak untuk dijalankan.
- NPV < 0, berarti sampai dengan n tahun 5. Internal rate of return pada alat ini adalah
investasi usaha tidak menguntungkan 43,56%
- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama
dengan tambahan biaya yang dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Internal rate of return
Hasil yang didapat dari perhitungan Balai Penelitian Tanaman Palma. 2010. Deskripsi
IRR adalah sebesar 43,56%. Usaha ini masih produk dan Teknologi Pengolahan Kelapa
layak dijalankan apabila bunga pinjaman bank Parut Kering. Balai Litbang Pertanian.
tidak melebihi 43,56% jika bunga pinjaman di Indonesia.
bank melebihi angka tersebut maka usaha ini
tidak layak lagi diusahakan. Semakin tinggi Darun. 2002. Ekonomi Teknik. Jurusan Teknologi
bunga pinjaman di bank maka keuntungan yang Pertanian Fakultas Pertanian USU. Medan.
diperoleh dari usaha ini semakin kecil. Grindwood, D.E. (1979): Coconut Palm Product.
Their Processing in development Countries.
KESIMPULAN FAO. Agricultural Organization of The
United Nations, Rome.
1. Kapasitas efektif alat pada penelitian alat
pengering kelapa parut (desiccated coconut) Devahastin, S. 2001. Panduan Praktis Mujamdar
untuk Pengeringan Industrial. IPB-Press.
adalah 0,67 kg/jam.
2. Biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam Bogor.
mengeringkan kelapa parut dengan alat ini Hardjosentono, M., Wijato, Elon. R., Badra I. W
tiap tahunnya adalah Rp. 15.391,36 pada dan R. Dadang. 1990. Mesin-Mesin
tahun pertama, Rp. 13.739,39 pada tahun Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta
ke-2, Rp. 13.189,49 pada tahun ke-3,

123

You might also like