You are on page 1of 12

Penerapan Manajemen Strategik pada Industri Pengolahan Kayu Perusahaan XYZ di

Kelurahan Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor


1 2 2
Zefri Ananta , Musa Hubeis dan Nurheni Sri Palupi

Abstrak

Global economic development has forced the business world, including XYZ company, to develop
strategies to achieve and secure its competitive position by separating strengths from weaknesses, as
well as its possible opportunities and threats, which will then help the company to select its appropriate
strategies.
The aims of this study are (a) to analyze the opportunities and the application of SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats) analysis in XYZ company, and (b) to develop the planning and
designing of strategies appropriate with the business characteristics of PT. XYZ and in line with strategic
management approaches. The study was conducted through the literature review, as the source of
analyzing strategic management theories appropriate with the condition of XYZ company and field studies
through direct visit to the location, interviews with the aid of questionnaires, monitoring on internal and
external environment of the company, and through internal reports of the company such as financial
report, production report, and so on. The internal data were obtain from : (a) media of lists of questions;
(b) financial reports (balance sheets, profit/loss and financial structures); (c) Reports on human resource
activities (number of employees, education, skill, experience, salary, and turn over); (d) Reports of
operational activities; and (e) Reports of marketing activities. The external data (outside the company) are
obtained from: (a) media of lists of questions; (b) competition analysis; (c) supplier analysis, and (d)
community analysis. All the information regarding the data within and outside the company was analyzed
by using Internal and External (IE) Matrices and SWOT Matrices.
The study reveals that in a short term XYZ company needs to apply strategies that support the
market expansion or the sale increase, especially in terms of finding new consumers. This strategy needs
to be taken, considering the property sector in Indonesia (especially in Jakarta and its surrounding areas)
has started to arise after being idle for some years due to economic crisis. The success of market
expansion needs to be supported with: (a) an efficiency on the use of wood as the raw material, in order
to reduce the production cost, which eventually creates stronger competitiveness for XYZ company in
determining its production sale price; (b) a consistency in maintaining the product quality, and (c) an
attempt to maintain a good relation with old costumers. In the long term XYZ company needs to perform
diversification strategies for its products by developing and creating new products, especially those with
the raw materials from unexploited production waste, which has not fully utilized.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika, manajemen usaha harus dapat
menciptakan suatu organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
pelanggan dan pada saat bersamaan dapat bersaing secara efektif dalam konteks lokal, regional
maupun dalam konteks global (Hubeis, 2001). Dengan kata lain, dunia usaha dituntut untuk
mengembangkan strategi antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru tersebut untuk
mewujudkan tujuan-tujuan dan mempertahankan posisi bersaingnya (Boulton, 1984).
Perusahaan XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan
kayu hilir yang mengolah kayu gergajian menjadi barang jadi, berlokasi di Desa Bojong Kulur,
Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berbekal dari pengalaman sebagai
tenaga kerja di suatu perusahaan pengolahan kayu selama 9 tahun, pemilik Perusahaan XYZ
mengontrak sebidang tanah dan mulai mendirikan usaha pengolahan kayu yang berlokasi di Jati
Kramat, Bekasi pada tahun 1996 dengan jumlah tenaga kerja pada awalnya sebanyak 10 orang.
Untuk mengantisipasi perkembangan usaha yang semakin besar dan lokasi usaha yang terbatas,
maka pada tahun 2001 lokasi usaha dipindahkan ke Desa Bojong Kulur dengan status tanah milik
sendiri seluas 800 m². Lokasi usaha ini cukup strategis, karena berada di pinggir jalan raya Bojong
Kulur dengan 3 akses jalan ke arah jalan raya Pondok Gede, Bantar Gebang dan daerah Cibubur.

1
Alumni PS MPI, SPs IPB
2
Staf Pengajar PS MPI, SPs IPB
25

Bentuk perusahaan berupa perusahaan perorangan yang dimiliki dan dikelola langsung oleh
satu orang pemilik yang belum memiliki badan hukum dengan dibantu oleh 2 orang staf administrasi
dan pemasaran, yang masih ada hubungan keluarga dengan pemilik. Seperti perusahaan kecil dan
menengah pada umumnya, perusahaan XYZ tidak memiliki struktur organisasi job description secara
resmi. Jumlah karyawan Perusahaan XYZ sebanyak 18 orang, terdiri dari 2 orang yang menangani
pemasaran, 7 orang karyawan harian yang bertugas dibagian transportasi dan pekerjaan finishing,
serta 9 orang tenaga borongan yang mengerjakan pembuatan barang jadi.
Untuk pekerjaan pembuatan produk barang jadi digunakan sistem borongan kepada 1 orang
tukang (tenaga borongan) dan dibantu oleh 1 orang kenek/pembantu tukang. Penentuan harga
borongan untuk setiap jenis barang jadi berdasarkan kesepakatan antara manajemen PT XYZ
dengan para tenaga borongan yang diseleksi dan telah bekerja selama ± 5 tahun.
Perusahaan XYZ bergerak di bidang Kayu Olahan (Processed) dengan spesialisasi ketukan
kayu (Moulding) dan Furniture. Beberapa produk yang dihasilkan saat ini adalah :
a. Barang jadi, seperti daun pintu dan jendela, kusen pintu dan jendela, kuda-kuda rumah, pergola
kayu dan mebel (belum berjalan)
b. Barang setengah jadi seperti balok kayu yang dijual langsung ataupun yang telah dihaluskan.
Untuk menghasilkan produk-produk tersebut, bahan baku kayu yang digunakan adalah kayu
Kamper (Sumatera dan Kalimantan), Meranti dan Jati. Bahan baku yang digunakan oleh
Perusahaan XYZ sebagian besar atau ± 98% adalah bahan baku kayu berupa kayu gergajian atau
sawmill wood. Bahan baku tersebut diperoleh dari beberapa perusahaan yang ada di Jakarta dan
sekitarnya.
Proses produksi, mulai dari bahan baku sampai dengan menghasilkan barang jadi dimuat pada
Gambar 1.

Kayu Gergajian

Dioven
Dihaluskan

Diserut/motif
Dijual

Dipotong

Disambung
(lem/paku)

Didempul dan
Dihaluskan

Daun Pintu dan Kusen Pintu dan Kuda-kuda Pergola


Jendela Jendela Rumah Kayu

Gambar 1. Proses produksi dalam berbaga bentuk produk olahan (PT. XYZ, 2003)

Untuk mendukung proses produksi sebagaimana yang telah dikemukakan, Perusahaan XYZ
mempunyai mesin-mesin yang umumnya berumur ± 3 tahun, yang berasal dari Taiwan dan Jerman.
Perawatan mesin-mesin pada umumnya dilakukan sendiri, karena mesin-mesin tersebut mengguna-
kan teknologi yang tidak terlalu rumit.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


26

2. Permasalahan
Berdasarkan hal yang telah dijabarkan mengenai sejarah dan produk perusahaan serta kondisi
lingkungan yang ada, maka dapat disusun perumusan masalah berikut :
a. Apakah situasi dan kondisi PT. XYZ baik secara internal maupun eksternal berada dalam posisi
yang mendukung perkembangannya ?
b. Indikator apakah yang dapat digunakan untuk menilai keperluan penerapan manajemen strategik
di PT. XYZ ?

3. Tujuan
a. Menganalisa kondisi internal dan eksternal Perusahaan XYZ dengan menggunakan analisa
SWOT.
b. Mengembangkan perencanaan dan penyusunan strategi yang sesuai dengan karakteristik usaha
PT XYZ dan sesuai dengan pendekatan manajemen strategik.

METODOLOGI

1. Lokasi
Kajian dilakukan di sebuah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
pengolahan kayu hilir yang mengolah kayu gergajian menjadi barang jadi, berlokasi di Desa Bojong
Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

2. Metode Kerja
Pengumpulan dan Analisis Data
Kajian ini dilakukan dengan metode :
a. Tinjauan pustaka, sebagai sumber analisa teori-teori manajemen strategik yang sesuai dengan
kondisi Perusahaan XYZ.
b. Kajian lapang, melalui kunjungan langsung ke lokasi, wawancara dengan manajemen
perusahaan (pemilik dan karyawan) dan masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan XYZ,
melakukan pemantauan terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal, sehingga dapat
memberikan gambaran kondisi perusahaan serta melalui laporan-laporan internal perusahaan
seperti laporan keuangan, laporan produksi dan lain-lain.
Data yang dikumpulkan dibedakan menjadi dua, yaitu data internal dan data eksternal. Data
internal diperoleh dari dalam perusahaan melalui :
a. Alat bantu daftar pertanyaan
b. Laporan keuangan (Neraca, Laba rugi dan struktur pendanaan).
c. Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman,
gaji dan turn over)
d. Laporan kegiatan operasional.
e. Laporan kegiatan pemasaran.
Data eksternal diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan melalui :
a. Alat bantu daftar pertanyaan
b. Analisis pesaing.
c. Analisis pemasok.
d. Analisis komunitas.
Semua informasi mengenai data internal dan eksternal perusahaan dianalisis dengan
menggunakan Matriks IE dan Matrik SWOT.
a. Matriks Internal Eksternal (IE)
Matriks IE merupakan salah satu metode kuantitatif yang digunakan dalam analisa SWOT untuk
menganalisa lingkungan internal dan eksternal. Tahapan yang digunakan matriks IE (Rangkuti,
1997) :
1) Menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap perusahaan
2) Setiap faktor internal dan eksternal diberi bobot, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Bobot tersebut menggambarkan besarnya pengaruh faktor
internal dan eksternal terhadap posisi strategi perusahaan
3) Menentukan rating untuk masing-masing faktor internal dan eksternal, mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor) menurut pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan. Faktor-faktor yang bersifat positif terhadap perusahaan (kekuatan dan peluang)

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


27

diberi rating mulai dari +1 (baik) sampai dengan +4 (sangat baik), sedangkan faktor-faktor
yang bersifat negatif terhadap perusahaan (kelemahan dan ancaman) diberi rating
kebalikannya, mulai dari 4 (berpengaruh negatif) sampai dengan 1 (sangat berpengaruh
negatif).
4) Faktor pembobotan diperoleh dengan mengalikan bobot dengan rating dari masing-masing
faktor internal dan eksternal tersebut.
5) Nilai total dari masing-masing faktor internal dan eksternal diperoleh dengan menjumlahkan
faktor pembobotan, sehingga akan menghasilkan nilai bervariasi mulai dari 4,0 sampai
dengan 1,0.
Dengan menggunakan Matriks IE, posisi perusahaan dapat ditentukan berdasarkan nilai total
dari faktor internal dan eksternal sebagaimana dimuat dalam Tabel 1 (Rangkuti, 1997).

Tabel 1. Matriks IE
Total Skor Faktor Strategi Internal

Tinggi Sedang Rendah


Total Skor Faktor Strategi Eksternal

(3-4) (2-3) (1-2)

1 2 3
Tinggi (3-4)
Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan

4 5 6
Sedang (2-3) Stabilitas Pertumbuhan Penciutan
Stabilitas

7 8 9
Rendah (1-2)
Pertumbuhan Pertumbuhan LIkuidasi

Diagram tersebut dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadit tiga strategi utama, yaitu :
1) Strategi pertumbuhan yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2 dan 5)
atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8). Strategi ini dirancang untuk mencapai pertumbuhan,
baik dalam penjualan, aset, laba atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan
cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah mutu produk atau
meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Dua strategi dasar dari pertumbuhan
perusahaan, adalah pertumbuhan melalui konsentrasi pada satu industri atau pertumbuhan
dengan melalui diversifikasi ke industri lain.
2) Strategi stabilitas adalah strategi yang ditetapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
ditetapkan.
3) Strategi penciutan (sel 3, 6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang
dilakukan perusahaan.

b. Matriks SWOT
Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan (Rangkuti, 1997). Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis sebagaimana dimuat pada Tabel 2.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


28

Tabel 2. Matriks SWOT


Internal
Strengths Weaknesses
Eksternal
S-O strategies W-O strategies
Opportunities
(Strategi agresif) (Strategi diversifikasi)

S-T strategies W-T strategies


Threats
(Strategi diferensiasi) (Strategi defensif)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keadaan Umum
a. Kondisi Perusahaan XYZ (internal)
Mutu produk
Perusahaan XYZ selalu mengutamakan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan,
karena memfokuskan target pemasarannya kepada masyarakat menengah ke atas yang lebih
mengutamakan mutu daripada faktor lainnya. Mutu produk yang baik tersebut didukung dengan
mesin-mesin yang dimiliki, dimana sebagian besar umurnya relatif masih baru dengan kondisi
prima, sehingga mampu menghasilkan pekerjaan yang bermutu seperti dalam hal kelurusan
potongan, kerataan dan kehalusan permukaan kayu, serta menghindari kerusakan kayu saat
dilakukan proses pemotongan dan penghalusan.

Hubungan dengan konsumen


Beberapa cara yang dilakukan dalam menjalin hubungan baik dengan konsumen, antara
lain (1) Selalu memenuhi pesanan tepat waktu, (2) Menjaga mutu produksi, (3) Pemilik setiap
saat dapat dihubungi oleh konsumen, baik dikantor ataupun di rumah, (4) Membantu konsumen
dalam hal memilih jenis kayu dan desain produk yang akan dipesan, serta perkiraan kapan
pesanan akan diantar, sehingga sesuai dengan waktu pembangunan, terutama konsumen yang
awam dalam bidang perkayuan.

Kemampuan inovasi
Pengalaman pemilik dan karyawan yang pada umumnya telah cukup lama berkecimpung
dalam industri pengolahan kayu menghasilkan kemampuan yang tinggi dalam memenuhi
keinginan konsumen tersebut, yaitu segi bentuk, model, ukuran dan efisiensi bahan baku.

Struktur pembiayaan
Sebagian besar sumber pembiayaan berasal dari modal sendiri yang berasal dari
kapitalisasi keuntungan yang diinvestasikan kembali dalam bentuk aktiva seperti mesin, tanah
dan bangunan. Pembiayaan yang berasal dari pihak lain hanya berupa pembelian 2 buah
kendaraan yang digunakan untuk mengirim pesanan kepada konsumen dan dibiayai melalui
leasing dari salah satu bank swasta.

Loyalitas karyawan
Pada umumnya, karyawan atau tukang dan kenek yang bekerja di Perusahaan XYZ telah
bekerja cukup lama dan tingkat turn over karyawan cukup rendah. Hal ini disebabkan
Perusahaan XYZ memiliki rutinitas order atau pekerjaan yang kontinu, sehingga tukang selalu
memiliki pekerjaan, ditambah lagi dengan lokasi tempat usaha yang cukup bersih, sirkulasi udara
baik, serta mesin-mesin yang dimiliki Perusahaan XYZ relatif baru dan dalam kondisi bagus .

Mutu bahan baku


Bahan baku kayu gergajian yang digunakan untuk produksi adalah kayu-kayu yang
memiliki mutu terbaik (grade 1), yang diseleksi pada saat penerimaan bahan baku perusahaan.
Seleksi atas penerimaan bahan baku kayu dilakukan sebesar 100%. Kayu-kayu yang diterima
dan diturunkan dari kendaraan pengangkut hanya kayu-kayu yang memenuhi persyaratan, yaitu
tidak memiliki cacat seperti adanya mata kau, pecah, tidak lurus dan sebagainya.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


29

Penggunaan bahan baku


Penggunaan bahan baku kayu diserahkan sepenuhnya kepada karyawan/tukang
berdasarkan perkiraan bahan baku yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu, dengan kata lain
tidak ada staf khusus yang menangani dan mengawasi penggunaan bahan baku, sehingga
sering kali terjadi banyak sisa-sisa potongan kayu yang cukup besar yang tidak dapat digunakan
lagi.

Pendelegasian tugas
Sebagaimana umumnya perusahaan perorangan, peran pemilik dalam kegiatan operasional
Perusahaan XYZ sangat dominan, beberapa aktivitas yang masih ditangani langsung oleh
pemilik adalah :
1) Pemasaran dan menjalin hubungan dengan konsumen langganan.
2) Pengawasan terhadap pekerjaan karyawan, terutama bagian produksi.
3) Pengelolaan keuangan seperti pengelolaan kas besar dan rekening bank, pembayaran
kepada pemasok dan perhitungan laba rugi.

Gaji
Gaji atau harga borongan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan kayu pada umumnya relatif sama, apabila ada kenaikan gaji atau harga borongan di
perusahaan lain sejenis, maka akan langsung dilakukan negosiasi kembali antara karyawan
dengan pemilik perusahaan. Kesamaan tingkat gaji tersebut membuat permasalahan gaji tidak
dapat dijadikan faktor kekuatan atau kelemahan internal.

Mesin-mesin
Untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki standar mutu dan tingkat presisi tinggi,
diperlukan dukungan teknologi mesin-mesin terintergrasi. Penggunaan mesin mampu
menghemat waktu pekerjaan, yang secara langsung akan mengurangi biaya produksi dan
memenuhi pesanan tepat waktu. Guna mendukung strateginya, Perusahaan XYZ menggunakan
mesin-mesin yang rataannya berumur 3 tahun dengan menggunakan mata pisau buatan Jerman.
Perawatan mesin-mesin tersebut dilakukan sendiri oleh karyawan, tetapi bila terjadi kerusakan
yang tidak dapat ditangani sendiri akan meminta bantuan pada agen pembuatnya yang ada di
Jakarta.

Regenerasi manajemen
Pemilik perusahaan dibantu oleh 2 orang karyawan yang masih memiliki hubungan
saudara dengan pemilik dan telah bekerja lebih dari 5 tahun dan dipercaya. Kedua orang
tersebut bekerja di Perusahaan XYZ mulai dari bawah dan saat ini menangani kegiatan
pemasaran, penagihan, pengelolaan bahan baku dan pencatatan kas kecil.
Limbah hasil produksi
Limbah yang dihasilkan berupa sisa potongan kayu dan limbah serbuk kayu hasil
serutan/gergajian. Saat ini limbah tersebut belum dimanfatkan dan hanya dibakar atau diambil
oleh orang lain untuk digunakan sebagai bahan baku pembakaran.
Kapasitas produksi
Kegiatan produksi Perusahaan XYZ saat ini belum maksimal dengan tingkat produksi
± 80% dari kemampuannya, sehingga dengan jumlah karyawan dan mesin yang dimiliki saat ini,
masih mampu untuk menambah produksinya.

Pedoman dan prosedur kerja


Sebagaimana layaknya perusahaan kecil dan menengah lainnya, pedoman dan prosedur
kerja di Perusahaan XYZ tidak didokumentasikan secara tertulis sehingga pekerjaan-pekerjaan
dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan dan aturan-aturan yang diberikan secara lisan.
Pedoman dan prosedur kerja yang tidak ada seperti (a) penerimaan bahan baku dan kriteria
bahan baku yang baik, (b) prosedur pengambilan bahan baku dan penggunaanya, serta (c)
prosedur pengiriman barang jadi.

Promosi
Perusahaah XYZ tidak melakukan promosi secara aktif, baik melalui media masa maupun
promosi lainnya, karena menfokuskan pemasarannya kepada perusahaan-perusahaan
pengembang perumahan.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


30

b. Kondisi eksternal
Pengembangan produk
Pengembangan produk yang masih dapat dilakukan Perusahaan XYZ, antara lain
pembuatan perabotan kantor dan rumah tangga yang menggunakan bahan baku kayu seperti
meja, kursi, lemari, kitchen set dan lain-lain.
Pemanfaatan limbah
Limbah yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis, yaitu serbuk kayu dari hasil proses
penggergajian dan penghalusan, serta potongan kayu dalam bentuk kecil-kecil yang tidak dapat
dimanfaatkan lagi, limbah potongan kayu, dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan particle board atau produk lain, tetapi memerlukan investasi yang cukup besar untuk
pembelian mesin dan pengetahuan khusus mengenai cara membuat produk tersebut.
Bangkitnya sektor properti
Bangkitnya bisnis properti di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya, terutama
pembangunan perumahan menengah ke atas (Indoproperty.com, 2003), memberikan dampak
yang positif bagi Perusahaan XYZ. Pesanan yang diterima semakin meningkat, sehingga mulai
bulan Januari 2003, Perusahaan XYZ yang semula hanya beroperasi 6 hari dalam seminggu
(Senin - Sabtu), kini melakukan kegiatan operasi pada hari minggu guna memenuhi target
produksinya.
Persaingan harga
Tingginya tingkat persaingan menyebabkan beberapa perusahaan yang sejenis dengan
Perusahaan XYZ melakukan strategi penurunan harga untuk menarik konsumen. Strategi
penurunan harga ini membawa dampak cukup tinggi, terutama bagi konsumen perorangan kelas
menengah ke bawah yang memiliki dana yang terbatas, sehingga faktor harga menjadi sangat
dominan dalam memutuskan pembelian suatu produk. Untuk mengantisipasi persaingan harga
tersebut, Perusahaan XYZ kadang-kadang terpaksa menurunkan harga penjualan, tetapi tidak
terlalu besar dibandingkan dengan pesaing lainnya.
Tingginya bargaining power konsumen
Posisi konsumen yang semakin kuat menciptakan perubahan perilaku konsumen, ditandai
dengan semakin banyaknya tuntutan, baik mengenai mutu produk dan harga maupun mengenai
pelayanan.
Perubahan selera konsumen
Saat ini mulai terjadi perubahan selera konsumen yang didasarkan pada kepraktisan dan
efisiensi, serta keinginan untuk menggunakan bahan-bahan lain sebagai pengganti kayu.
Perusahaan-perusahaan pengembang, terutama yang bergerak dalam pembangunan apartemen
dan hotel telah menggantikan fungsi kayu, sebagai bahan baku pembuatan kusen, dengan
bahan-bahan yang terbuat dari baja dan aluminium, serta menggunakan kaca sebagai pengganti
kayu untuk pembuatan jendela dan pintu (Megakonstruksi.com, 2003).
Kelangkaan sumber bahan baku
Kelangkaan bahan baku kayu secara tidak langsung dapat mempengaruhi kelangsungan
kegiatan Perusahaan XYZ, dimana kayu merupakan bahan baku utama. Saat ini kebutuhan akan
bahan baku kayu belum mempengaruhi kelancaran produksinya, namun beberapa tahun ke
depan bukan tidak mungkin pasokan kayu akan semakin sulit dan dapat mempengaruhi
kelancaran kegiatan produksinya.
Polusi udara dan suara
Polusi yang timbul dari kegiatan Perusahaan XYZ adalah polusi udara dan polusi suara.
Polusi suara berasal dari suara mesin-mesin yang umumnya cukup keras, sedangkan polusi
udara berupa serbuk-serbuk kayu halus yang berasal dari proses pemotongan dan penghalusan
kayu saat proses produksi, serta asap yang dihasilkan pada saat pembakaran limbah serbuk
kayu tersebut. Polusi suara diatasi dengan memasang dinding tembok sekitar lokasi dan
menghindari penggunaan mesin-mesin pada malam hari. Polusi udara dikurangi dengan
melakukan pembakaran beberapa hari sekali.
Munculnya produk substitusi
Fungsi kayu sebagai bahan untuk pembuatan kusen, pintu, jendela dan lain-lain mulai
digantikan bahan-bahan lain seperti beton, PVC, aluminium dan baja. Beberapa fungsi kayu yang
telah digantikan oleh bahan lain, yaitu :
1) Kusen yang terbuat dari bahan PVC, aluminium dan baja.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


31

2) Daun pintu yang terbuat dari PVC atau aluminium.


3) Kuda-kuda rumah yang terbuat dari beton (semen yang dicor) dan baja
Munculnya barang-barang substitusi tersebut secara langsung akan mengurangi pangsa
pasar Perusahaan XYZ dan sejenisnya yang hampir 100% menggunakan kayu sebagai bahan
bakunya.
e-Marketing dan pemasaran bersama
Sampai saat ini, Perusahaan XYZ belum menggunakan e-Marketing dalam memasarkan
produknya, sehingga strategi yang digunakan oleh perusahaan pesaing tersebut dapat
merupakan faktor ancaman bagi perusahaan XYZ. Konsumen akan lebih mudah memperoleh
informasi produk suatu perusahaan yang telah menggunakan website atau e-Marketing dari pada
perusahaan lain yang masih mengharuskan konsumen untuk datang ke lokasi perusahaannya,
bila ingin melihat produk-produknya.
Ecolabeling
Saat ini, pangsa pasar Perusahaan XYZ hanyalah pasar domestik dan belum memasuki
pasar ekspor, sehingga ecolabeling belum menjadi permasalahan yang dapat mengganggu
pemasarannya. Namun dengan semakin gencarnya negara-negara maju dalam memberlakukan
ecolabeling dan mengangkat isu-isu mengenai pelestarian hutan, bukan tidak mungkin di masa
depan isu tentang ecolabeling akan mempengaruhi pasar domestik.

c. Evaluasi faktor internal dan eksternal


Berdasarkan analisa faktor strategi internal dapat dirumuskan peubah peluang dan
ancaman bagi Perusahaan XYZ dan dari analisa faktor strategi eksternal dapat dirumuskan
peubah kekuatan dan kelemahan. Peubah-peubah tersebut adalah :
1) Kekuatan
a. Keterampilan yang dimiliki oleh Perusahaan XYZ cukup baik, baik keterampilan pemilik
maupun karyawan, dengan pengalaman kerja rataan lebih dari lima tahun di bidang yang
sama.
b. Mutu produksi yang dihasilkan sangat bagus, karena ditunjang dengan bahan baku yang
bermutu, keterampilan tenaga kerja tinggi dan mesin-mesin yang cukup bagus.
c. Kemampuan inovasi sangat baik, karena didukung dengan pengalaman kerja pemilik
dan karyawan yang cukup lama.
d. Struktur pembiayaan sebagian besar berasal dari modal sendiri dari kapitalisasi
keuntungan yang dinvestasikan kembali dalam bentuk aktiva.
e. Loyalitas karyawan cukup tinggi yang dibuktikan dengan masa kerja karyawan yang
rataan lebih dari 5 tahun dan rendahnya turn over karyawan.
f. Mutu bahan baku kayu yang digunakan sangat baik, karena Perusahaan XYZ melakukan
seleksi ketat pada saat penerimaan baku kayu.
g. Mesin-mesin yang dimiliki Perusahaan XYZ sebanyak 14 unit, rataan berumur 3 tahun
dengan kondisi saat ini cukup baik, sehingga menghasilkan produk bermutu dan memiliki
presisi tinggi, serta menghemat waktu pekerjaan.
h. Regenerasi manajemen secara tidak langsung dilakukan kepada 2 orang karyawan yang
masih memiliki hubungan saudara dengan pemilik dan telah bekerja lebih dari lima
tahun.
i. Kapasitas produksi belum maksimal dengan tingkat produksi ± 80 % dari total kapasitas,
sehingga masih mampu menambah produksinya.
2) Kelemahan
a. Tidak ada pengawasan khusus terhadap penggunaan bahan baku kayu pada saat
mengerjakan pesanan, dimana penggunaan bahan baku diserahkan sepenuhnya kepada
karyawan.
b. Sebagian besar kegiatan-kegiatan rutin operasional perusahaan masih dipegang oleh
pemilik (satu orang) yang sekaligus sebagai key person, terutama dalam bidang
pemasaran kepada pelanggan tetap dan bidang keuangan seperti pembayaran kepada
pemasok, pengelolaan kas besar/bank dan perhitungan laba rugi.
c. Limbah yang dihasilkan belum dapat dimanfaatkan, karena tidak adanya sarana/mesin
untuk mengolah limbah tersebut, sehingga dibutuhkan lahan khusus untuk menampung
limbah tersebut dan usaha tambahan untuk membuangnya.
d. Pedoman dan prosedur kerja tidak didokumentasikan secara tertulis, sehingga
pekerjaan-pekerjaan dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan dan aturan-aturan yang
diberikan secara lisan.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


32

e. Tidak adanya promosi secara aktif, karena memfokuskan pemasarannya kepada sektor-
sektor perumahan yang telah menjadi pelanggan tetap.
3) Peluang
a. Produk yang masih dapat dikembangkan seperti pembuatan meja, kursi, lemari, kitchen
set dan lain-lain.
b. Limbah yang dihasilkan berupa serbuk gergajian dan potongan kayu dapat dimanfaatkan
untuk bahan baku particle board atau produk lain.
c. Bangkitnya sektor properti di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya, khususnya
sektor perumahan, secara langsung akan meningkatkan kesempatan bagi Perusahaan
XYZ untuk meningkatkan penjualannya.
d. Hubungan yang terjadin antara Perusahaan XYZ dengan konsumen sangat baik,
terutama terhadap pembeli-pembeli yang telah menjadi pelanggan tetap.
4) Ancaman
a. Penurunan harga yang dilakukan oleh para pesaing dalam rangka menarik konsumen
dapat memberikan dampak negatif bagi Perusahaan XYZ, terutama penjualan kepada
konsumen perorangan kelas menengah.
b. Tingginya bargaining power konsumen mengharuskan perusahaan-perusahaan,
termasuk Perusahaan XYZ, mampu menghasilkan produk bermutu tinggi, harga yang
mampu bersaing dan pelayanan yang memuaskan atau akan ditinggalkan oleh
konsumennya.
c. Adanya perubahan selera konsumen yang tidak dapat dipenuhi oleh Perusahaan XYZ
akan mengakibatkan larinya konsumen ke perusahaan pesaing yang mampu
menyediakan produk yang sesuai dengan selera konsumen tersebut.
d. Kelangkaan sumber bahan baku kayu merupakan ancaman yang sangat mempengaruhi
produksi Perusahaan XYZ, karena semua produksinya menggunakan kayu gergajian
sebagai bahan baku utama.
e. Polusi udara dan suara yang ditimbulkan dapat dikurangi dengan membuat dinding
disekeliling bangunan dan melakukan pembakaran secara periodik pada malam hari.
f. Munculnya produk substitusi secara langsung akan menjadi ancaman terhadap produk-
produk yang dihasilkan oleh Perusahaan XYZ.
g. Pemasaran proaktif dan pemasaran bersama yang dilakukan oleh pesaing-pesaing
melalui internet dapat menjadi ancaman bagi Perusahaan XYZ.

2. Analisis Matriks
a. Matriks IE
Berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang ada, dilakukan perhitungan untuk
memperoleh nilai total dari masing-masing faktor internal dan eksternal sebagaimana dimuat
dalam Tabel 3 dan 4.

Tabel 3. Faktor strategi internal


Bobot Rating Skor
Faktor strategi internal
(a) (b) (c = a x b)
Kekuatan
- keterampilan yang dimiliki 0,10 4 0,40
- mutu produk 0,18 4 0,72
- kemampuan inovasi 0,03 3 0,09
- struktur pembiayaan 0,03 3 0,09
- loyalitas karyawan 0,05 3 0,15
- mutu bahan baku 0,10 3 0,30
- mesin-mesin 0,05 3 0,15
- regenerasi manajemen 0,03 2 0,06
- kapasitas produksi 0,10 2 0,20
Kelemahan
- penggunaan bahan baku 0,05 1 0,05
- job description 0,03 2 0,06
- limbah hasil produksi 0,10 1 0,10
- pedoman dan prosedur kerja yang tidak tertulis 0,05 2 0,10
- promosi aktif 0,10 2 0,20
Total 1,00 2,61

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


33

Tabel 3. Faktor strategi eksternal


Bobot Rating Skor
Faktor strategi internal
(a) (b) (c = a x b)
Kekuatan
- bangkitnya sektor properti 0,20 4 0,80
- pengembangan produk 0,15 3 0,45
- pemanfaatan limbah 0,10 3 0,30
- hubungan baik dengan pelanggan 0,10 3 0,30
Kelemahan
- persaingan harga 0,10 1 0,10
- bargaining power konsumen 0,05 2 0,10
- perubahan selera konsumen 0,05 2 0,10
- kelangkaan sumber bahan baku kayu 0,05 2 0,10
- polusi udara dan suara 0,05 2 0,10
- produk substitusi 0,10 2 0,20
- pemasaran proaktif 0,05 1 0,05
Total 1,00 2,60

Dari nilai total faktor strategi internal sebesar 2,61 dan faktor strategi eksternal sebesar
2,60, serta menggunakan Matriks IE sebagaimana dimuat dalam Tabel 5, diketahui posisi
perusahaan XYZ berada pada sel lima, sehingga perusahaan XYZ harus menggunakan strategi
pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat
dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, meningkatkan mutu
produk atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.

Tabel 5. Matriks IE
Total Skor Faktor Strategi Internal

Tinggi Sedang Rendah


Total Skor Faktor Strategi

(3-4) (2-3) (1-2)


1 2 3
Tinggi (3-4)
Eksternal

Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan


4 5 6
Sedang (2-3) Stabilitas Pertumbuhan Penciutan
Stabilitas
7 8 9
Rendah (1-2)
Pertumbuhan Pertumbuhan LIkuidasi

b. Matriks SWOT
Berdasarkan kombinasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut, dapat disusun
berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh Perusahaan XYZ menurut
matriks SWOT (Tabel 6).

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


34

Tabel 6. Analisis Matriks SWOT


Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Faktor Internal S1 Keterampilan yang dimiliki W1 Penggunaan bahan baku
S2 Mutu produk W2 Pendelegasian tugas
S3 Kemampuan inovasi W3 Limbah hasil produksi
S4 Struktur pembiayaan W4 Pedoman dan prosedur
S5 Loyalitas karyawan kerja tidak tertulis
S6 Mutu bahan baku W5 Promosi aktif
S7 Mesin-mesin
Faktor Eksternal S8 Regenerasi Manajemen
S9 Kapasitas produksi
Peluang Opportunities) S-O strategies W-O strategies
O1 Bangkitnya sektor • Memperbesar pangsa pasar • Melakukan efisiensi terhadap
properti (S2,S9; O1) penggunaan bahan baku
O2 Pengembangan produk • Melakukan pengembangan produk kayu (W1; O3)
O3 Pemanfaatan limbah perabotan dan kitchen set (S1,S3; • Pendelegasian tugas rutin
O4 Hubungan baik dengan O2) kepada karyawan untuk
pelanggan • Mengolah limbah menjadi produk mendokumentasikan
yang mempunyai nilai tambah pedoman dan prosedur kerja
(S1,S3,S9; O3) (W2,W4; O1)
• Bekerjasama dengan pihak
lain untuk memanfaatkan
limbah (W3; O3)
Ancaman (Threats) S-T strategies W-T strategies
T1 Persaingan harga • Mempertahankan mutu produk • Menekan biaya produksi
T2 Bargaining power dan tetap menjaga hubungan baik dengan melakukan efisiensi
konsumen dengan pelanggan (S2; T1,T3). penggunaan bahan baku
T3 Perubahan selera kon- • Memberikan pelatihan kepada kayu (W1,W3; T4).
sumen karyawan mengenai model yang • Memantau trend dan model
T4 Kelangkaan sumber sedang berkembang saat ini yang diminati oleh konsumen
bahan baku kayu (S1,S3,S5; T2,T3). (W5; T3).
T5 Polusi udara dan suara • Menghindari ketergantungan • Memberikan pelatihan kepada
T6 Produk substitusi hanya pada satu pemasok bahan para karyawan mengenai
T7 Pemasaran proaktif baku kayu (S2,S6; T4). pemasaran proaktif dan
• Tetap membina hubungan baik Ecolabeling (W5; T7).
dengan masyarakat dan pejabat
desa di sekitar lokasi perusahaan
(S7; T5).
Keterangan : - Strategi (Si,Oi) atau (Si,Ti) atau (Wi,Oi) atau (Wi,Ti) adalah pilihan strategi yang
diperoleh dari kombinasi faktor internal dengan faktor eksternal untuk
menghasilkan pilihan strategi
- I = 1, 2, 3, .............. n

Dari analisis matriks yang telah dilakukan, baik dengan Matriks IE maupun Matriks SWOT,
dapat disimpulkan bahwa strategi utama yang harus dilaksanakan oleh perusahaan XYZ adalah
strategi pertumbuhan atau memperbesar pangsa pasar. Strategi-strategi yang harus dilakukan oleh
perusahaan XYZ, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang adalah :
a. Strategi jangka pendek
1) Kombinasi (S2,S9 – O1) dan W5 – O1) : Memperbesar pangsa pasar, dengan melakukan
promosi dan pemasaran secara aktif, terutama kepada perusahaan pengembang perumahan
yang baru beroperasi dan perorangan.
2) Kombinasi (S2 – T1,T3) : Mempertahankan mutu produk dan tetap menjaga hubungan baik
dengan konsumen, terutama yang telah menjadi pelanggan tetap.
3) Kombinasi (S7 – T5): Mempertahankan hubungan baik dengan masyarakat dan pejabat desa
di sekitar lokasi perusahaan.
4) Kombinasi (S1,S2,S3; T2,T3) dan (W5 – T7) : Secara rutin memberikan pelatihan dan
informasi kepada karyawan mengenai mengenai pemasaran proaktif, model-model produk
pengolahan kayu yang sedang berkembang saat ini dan pengetahuan mengenai sifat-sifat
kayu.
5) Kombinasi (W1 – O3) dan W1,W3; T4) : Melakukan efisiensi penggunaan bahan baku kayu,
agar dapat menekan biaya produksi yang secara langsung akan menambah daya saing
perusahaan.

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007


35

b. Strategi jangka panjang


1) Kombinasi (S1,S3 – O2, (S1,S3,S9 – O3) dan W3; O3) : Pengembangan produk, dengan
melakukan :
a) Perluasan produk yang sudah ada, dengan menambah jenis produksi untuk produk
perabotan dan kitchen set.
b) Menciptakan produk baru yang menggunakan limbah gergajian dan potongan kayu
sebagai bahan bakunya, sehingga dapat memberikan nilai tambah lebih besar.
2) Kombinasi (S2,S6 = T4) : Mencari pemasok-pemasok baru untuk bahan baku kayu gergajian
guna menghindari kekurangan bahan baku kayu di masa depan dan menghindari
ketergantungan yang sangat besar kepada beberapa pemasok.
3) Kombinasi (W2,W4 – O1) : Mendelegasikan tugas rutin seperti pembayaran kepada
pemasok, pengelolaan kas besar/bank dan perhitungan laba rugi kepada karyawan, agar
pemilik memiliki lebih banyak waktu dan dapat melakukan lebih banyak lagi kegiatan-
kegiatan strategis seperti mencari konsumen baru dan pengembangan produk, serta
mendokumentasikan pedoman dan prosedur kerja.
4) Kombinasi (W5;T3) : Melakukan pemantauan terhadap trend dan model produk-produk
pengolahan kayu yang sedang berkembang di masyarakat, serta ikut serta dalam
pemasaran melalui fasilitas internet.

KESIMPULAN

1. Kesimpulan
a. Dari Matriks IE dan Matriks SWOT diketahui bahwa Perusahaan XYZ perlu melakukan strategi
yang mendukung perluasan pangsa pasar atau meningkatkan penjualan, terutama mencari
konsumen baru dengan melakukan efisiensi penggunaan bahan baku kayu, konsisten dalam
mempertahan mutu produk dan menjaga hubungan yang baik dengan konsumen lama dan
masyarakat sekitar, serta pejabat desa.
b. Dalam jangka panjang, Perusahaan XYZ perlu melakukan strategi diversifikasi produk dan
efisiensi penggunaan bahan baku dengan mengembangkan dan menciptakan produk-produk
baru, terutama produk yang bahan bakunya menggunakan limbah hasil produksi yang selama ini
belum dimanfaatkan secara maksimal, untuk mengantisipasi makin tingginya persaingan yang
akan dihadapi dalam jangka panjang dan semakin berkembangnya produk-produk substitusi,
serta adanya globalisasi pemasaran yang menggunakan fasilitas internet atau e-marketing.

2. Saran
a. Melakukan perluasan pangsa pasar dengan melakukan promosi secara aktif, dengan melakukan
pendekatan kepada perusahaan pengembang yang telah kembali memulai pembangunan
perumahan.
b. Mulai melakukan diversifikasi produk untuk mengantisipasi semakin berkurangnya bahan baku
kayu dan mulai berkembangnya produk-produk substitusi, seperti membuat produk kitchen set
atau perabotan rumah tangga yang menggunakan limbah kayu/gergajian sebagai bahan
bakunya.
c. Mengantisipasi persaingan harga dengan menekan biaya produksi, melalui efisiensi penggunaan
bahan baku kayu gergajian, mempertahankan mutu produk, membuat pedoman dan prosedur
kerja secara tertulis, serta menjaga hubungan baik dengan konsumen yang telah menjadi
langganan tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Boulton, R.W. 1984. Business Policy, The Art of Strategic Management. Macmillan, New York.
Hubeis, M. 2001. Pengantar Industri Kecil Menengah. Disampaikan pada Kuliah Pengantar Industri Kecil
Menengah di Kampus IPB, Nopember 2001 (tidak dipublikasikan).
Indoproperty.com. 27 Agustus 2003. Properti Indonesia Mulai Bangkit dari Tidur Panjang.
Megakonstruksi.com. 10 Nopember 2003. Pasar Bersama.
PT. XYZ. 2003. Company Profile. Bogor.
Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Jurnal MPI Vol 2 No. 1. Februari 2007

You might also like