You are on page 1of 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BERBANTUAN MEDIA KALKULATOR AJAIB TERHADAP


HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN
PADA KELAS III SDN SEDESA KARANGAN PONOROGO
Vidia Ratih Dewarani1), Elly’s Mersina Mursidik2), Octarina Hidayatus
Sholikhah3)
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Vidiadhana@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the effect of the Make a Match learning
model assisted by a magic calculator media on the learning outcomes of
multiplication material in Class III Autonomous Village SDN. The method of this
research was quantitative descriptive with the Quasi Experimental Design
research design in the form of Randomized Control One Group Only, where the
class was divided into two, namely the experimental class with 21 students from
Elementary School 2 and control class 34 from SD Negeri 1 Authorship. The
instrument used is in the form of a short answer test which consists of 10
questions. Data collection techniques used in the form of tests and documentation
Data analysis techniques used, including tests of normality, homogeneity, and t-
test. The results of the analysis and discussion show that: the average
experimental class 89.52 is superior to the control class 76.77. The calculation
results of the independent sample t-test show a t count ≥ t table or 3.794 ≥ 1.674,
so that there is an effect of the Make a Match method assisted by the Magic
Calculator on the mathematics learning outcomes of multiplication material in
class III students. The results of this study are expected to teachers to apply the
Make a Match method with a Magic Calculator in mathematics learning to help
develop students' interest in mathematics learning.

Keywords: Make a Match Method, Magic Media Calculator, and Learning


Outcomes

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model


pembelajaran Make a Match berbantuan media kalkulator ajaib terhadap hasil
belajar materi perkalian pada kelas III SDN Sedesa Karangan. Metode penelitian
ini dilakukan dengan kuantitatif deskrisptif dengan desain penelitian Quasi
Experimental Design dengan bentuk Design Randomized Control One Group
Only, dimana kelas terbagi menjadi dua, yaitu kelas eksperimen berjumlah 21
siswa dari SD Negeri Karangan 2 dan kelas kontrol berjumlah 34 dari SD Negeri
Karangan 1. Instrumen yang digunakan, yaitu berupa tes uraian jawaban singkat
yang berjumlah 10 soal. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan
dokumentasiTeknik analisis data yang digunakan, antara lain uji normalitas,
homogenitas, dan uji-t. Hasil dari analisis dan pembahasan menunjukan bahwa:
rata-rata kelas eksperimen 89,52 lebih unggul dibandingkan kelas kontrol 76,77.

1
Hasil perhitungan independent sample t-test menunjukan a thitung ≥ ttabel atau 3,794
≥ 1,674, sehingga terdapat pengaruh metode Make a Match berbantuan Kalkulator
Ajaib terhadap hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas III.
Hasil penelitian ini diharapkan kepada guru menerapkan metode Make a Match
berbatuan Kalkulator Ajaib di dalam pembelajaran matematika untuk membantu
menumbuh kembangkan minat siswa dalam pembelajaran matematika.

Kata Kunci: Metode Make a Match, Media Kalkulator Ajaib, dan Hasil Belajar

PENDAHULUAN
Pendidik atau guru sekolah dasar yang dapat dikatakan profesional adalah
guru yang memenuhi standar kompetensi. Standar kompetensi yang wajib
dimiliki oleh guru, terdiri dari kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan
profesional. Guru sekolah dasar yang memiliki kompetensi berdasarkan standar
kompetensi guru diharapkan mampu mewujudkan pembentukan watak peserta
didik kearah yang lebih baik. Guru sekolah dasar dapat dikatakan ideal apabila
sudah memahami dan mengaplikasikan ke empat standar kompetensi guru. Salah
satunya kompetensi pedagogik, dimana guru di tuntut untuk menguasai
pembelajaran di kelas. Sehingga guru harus lebih kreatif, inovatif, dan mampu
memotivasi peserta didik.
Suasana belajar mengajar yang menyenangkan, sarana dan prasarana yang
menunjang membantu guru dan peserta didik dalam mewujudkan pendidikan di
Indonesia lebih baik. Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan formal tingkat
dasar, dimana pada tingkat ini keterampilan dan pengetahuan dasar diperoleh.
Keterampilan dan pengetahuan dasar dari pendidikan sekolah dasar menjadi
bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Mata
pelajaran matematika materi perkalian menjadi salah satu keterampilan dan
pengetahuan dasar yang harus dikuasai peserta didik karena perkalian selalu
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan observasi awal dan wawancara singkat dengan guru kelas III
SD Negeri Karangan Kelurahan Badegan, pembelajaran di kelas, guru hanya
menyampaiakan materi dengan metode ceramah dan mencatat di papan untuk
disalin kembali oleh peserta didik. Guru belum ada yang memanfaatkan model
dan media pembelajaran, sebagai sarana pendukung, sedangkan berdasarkan
hasil belajar mata pelajaran matematika materi perkalian bersusun pendek
sebagian besar nilai peserta didik masih kurang atau dibawah dari KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Jumlah nilai peserta didik yang kurang dari
KKM sebanyak 45% peserta didik dikelas III. Hal ini membuktikan bahwa
masih terdapat peserta didik sulit dalam memahami materi pelajaran matematika
di sekolah.
Kurangnya kreatifitas guru membuat perkalian bersusun pendek yang
semula mudah dipahami justru dianggap sulit bagi peserta didik. Penyusunan
perencanaan pembelajaran membutuhkan ide-ide kreatif dan inovatif dari guru
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang akan di sampaikan.
Materi yang tidak tersampaikan dengan baik berakibat pada hasil belajar yang

2
rendah. Hasil belajar yang rendah akan mempersulit dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Trianto (2010) menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran yang mengarah pada
perencanaan. Model pembelajaran merupakan kerangka konsep dari prosedur
sistematika dalam pengorganisasian pengalaman belajar. Selain itu, pemilihan
model pembelajaran sangat dipengaruhi dari materi yang akan disampaikan,
tujuan dan tingkat kemampuan peserta didik. Sedangkan menurut Aunurrahman
(2014) menyatakan bahwa model pembelajaran yang efektif harus
memperhatikan tingkat pemahaman guru dan kondisi peserta didik. Tanpa
adanya pemahaman dan tidak memperhatikan kondisi peserta didik, model
pembelajaran cenderung tidak dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
Peranan guru dibutuhkan untuk memahami faktor-faktor terkait pembelajaran
untuk mendukung model pembelajaran yang akan diterapkan. Model
pembelajaran yang telah terencana akan membantu guru dalam proses
menyampaikan materi sehingga mudah diterima oleh peserta didik, salah
satunya model pembelajaran yang dapat diterapakan, yaitu model pembelajaran
Make a Match.
Menurut Huda (2011) menyatakan bahwa Make a Match merupakan teknik
pembelajaran dengan mencari pasangan sambil mempelajari konsep tertentu
dalam suasana yang menyenangkan dan dapat diterapkan untuk semua mata
pelajaran pada semua tingkatan. Model ini memerlukan kekatifan peserta didik
dan guru, sehingga dengan menggunakan model Make a Match diharapkan
pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak membosankan dan tidak ada lagi
anggapan bahwa perkalian itu sulit. Selain model pembelajaran yang terencana,
guru juga dituntut untuk mampu mengembangkan keterampilan salah satunya
dalam membuat media pembelajaran yang dapat dimanfaatkannya. Menurut
Arsyad (2017) menyatakan bahwa media pembelajaran membawa dampak
terhadap minat dan motivasi serta merangsang keinginan belajar pada peserta
didik. Media pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan
kemampuan memahami suatu permasalahan terutama dibidang matematika,
menyajikan data secara menarik, dan mudah dalam melakukan penafsiran
informasi yang didapat. Media yang kreatif dan inovatif yang akan membantu
guru dalam penyampaian materi perkalian, salah satunya dengan media
Kalkulator Ajaib.
Kalkulator Ajaib merupakan media pembelajaran yang dikhususkan untuk
membantu memahami materi perkalian melalui tabel berbentuk kolom-kolom
yang digambar pada kertas tebal. Cara penyampaian dengan madia Kalkulator
Ajaib cukup mudah, yaitu dengan mengalikan angka dan menjumlahkan sesuai
diagonalnya pada setiap lajur satuan dan puluhannya. Melalui model Make a
Match berbantuan Kalkulator Ajaib diharapkan peserta didik mudah dalam
memahami matematika dan guru mudah dalam menyampaikan materi perkalian
sehingga hasil belajar matematika kelas III SDN Sedesa Karangan dapat
meningkat.
Berdasarkan permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini, maka
peneliti tergerak untuk melakukan penelitian yang terkait dengan model

3
pembelajaran Make a Match berbantuan media Kalkulator Ajaib. Tujuan adanya
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh adanya model pembelajaran Make a
Match media Kalkulator Ajaib terhadap hasil belajar peserta didik, dengan
demikian peneliti mengambil judul, “Pengaruh Model Pembelajaran Make a
Match Berbantuan Media Kalkulator Ajaib Terhadap Hasil Belajar Matematika
Materi Perkalian Pada Kelas III SDN Sedesa Karangan.”

METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian di SDN 1 dan 2 Karangan yang sama-sama
beralamat di Jalan Raya Badegan Dayakan, Desa Karangan, Kecamatan Badegan
Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini, yaitu kuantitatif deskriptif dengan
metode Quasi Experimental Design yang berbentuk Design Randomized Control
One Group Only. Dimana, kelas terbagi menjadi dua, yaitu kelas eksperimen dan
control. Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan sedangkan
kelas kontrol sebaliknya, namun diakhir pembelajaran akan diberi soal untuk
mengukur hasil belajar IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas III
di SD Negeri sedesa Karangan yang berjumlah 66, sampel yang diambil
berjumlah 21 siswa kelas III dari SDN 2 Karangan sebagai kelas eksperimen dan
34 siswa kelas III dari SDN 1 Karangan. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini, yaitu dengan teknik sampel kelompok atau cluster random
sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes
dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes uraian/essay
berbentuk isian pendek/singkat yang berjumlah 10 soal dan teknik analisis
menggunakan uji normalitas, homogenitas dan uji-t.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran Make a Match berbantuan kalkulator ajaib terhadap hasil belajar
matematika materi perkalian kelas III SD. Hasil belajar matematika materi
perkalian dapat diketahui melalui posttest pada siswa kelas III SD Negeri 1 dan 2
Karangan. Kelas kontrol dengan jumlah 34 siswa dan kelas eksperimen 21 siswa.
Butir soal yang digunakan dalam posttest berjumlah 10 soal uraian jawaban
singkat. Teknik analisis data dilakukan dengan uji hipotesis berupa uji normalitas,
uji homogenitas sebagai uji prasyarat dan uji independent sample t-test.
Adapun hasil analisis deskriptif pengolahan nilai posttest dari kelas
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas n Nilai Nilai Rata- Simpangan Variansi
Terendah Tertinggi rata Baku
Eksperimen 21 70 100 89,52 9,21 84,76
Kontrol 34 50 100 76,77 13,87 192,25
Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa rata-rata kelas eksperimen adalah 89,52 dan
standar deviasi adalah 9,21 serta variansi sebesar 84,76 dengan skor terendah
siswa adalah 70 dan skor tertinggi adalah 100. Sedangkan, rata-rata skor posttest

4
siswa kelas kontrol adalah 76,77 dan standar deviasi adalah 13,87 serta variansi
sebesar 192,25 dengan skor terendah adalah 50 dan skor tertinggi adalah 100.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui pendistribusian sampel normal
atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini, menggunakan uji Leliefors (Lo)
dengan taraf signifikan α = 5% (0,05). Jika Lo = Lhitung ≤ Ltabel , maka
menghasilkan keputusan bahwa kelompok data menyebar secara normal. Berikut
ini tabel ringkasan hasil perhitungan uji normalitas pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol:
Tabel 2. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Jumlah Nilai
Nilai L0 Simpulan
Data Sampel Ltabel
Kelompok 21 0,1828 0,185 Berdistribusi Normal
Eksperimen
Kelompok 34 0,1511 0,152 Berdistribusi Normal
Kontrol
`Berdasarkan tabel di atas kelompok eksperimen yang berjumlah 21 sampel
memperoleh nilai L0 = 0,1828 dan dari tabel nilai kritis uji Leliefors diproleh
nilai Ltabel untuk n = 21 pada taraf signifikan α = 0,05, yaitu 0,185. Karena L0
kurang dari Ltabel (0,1828 ≤ 0,185), maka H0 diterima dan menolak Ha artinya
data yang ada pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Uji normalitas yang digunakan pada kelas kelompok sama dengan kelas
eksperimen. Pada kelas kontrol jumlah siswa, yaitu 34 dengan nilai L0 = 0,1511
dan nilai Ltebel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 0,152, maka H0 diterima dan
Ha ditolak karena L0 kurang dari Ltabel (0,1511 ≤ 0,152), yang artinya data pada
kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua
varians populasi homogen atau data sudah berdistribusi sama atau tidak. Rumus
yang digunakan pengujian ini, yaitu uji Fisher atau uji-F dengan kaidah keputusan
Fhitung < Ftabel, maka kelompok data dapat dinyatakan homogen. Berikut ini hasil
pengolahan uji homogenitas kelas eksperimen dan kontrol:
Tabel 3. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians
Kelompok Data Jumlah Varians Fhitung Ftabel Keterangan
Sampel
Kelas Eksperimen 21 84,7619 0,441 1,90 Kedua kelompok
mempunyai varians
Kelas Kontrol 34 192,246 yang sama sehingga
dinyatakan homogen
Berdasarkan perhitungan peneliti menemukan bahwa nilai Fhitung < Ftabel
(0,441 < 1,90) pada taraf signifikan α = 0,05 dan drajat kebebasan pembilang 20
dan penyebut 33.
c. Uji Hipotesis: independent sample t-test
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu uji-t dengan kriteria
pengujian yang berlaku apabila H0 diterima jika pengujian thitung ≤ ttabel dan taraf
signifikan α=0,05 dengan derajat 1-α = 0,95 dan df = (n1-1)+(n2-1) untuk t lainnya

5
H0 ditolak. Berdasarkan perhitungan hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t pada taraf signifikan α=0,05 dan derajat kebebasan df= (21-
1)+(34-1) = 53, diperoleh ttabel t0.95(53) = (α) = 1,674. Maka thitung ≥ ttabel atau 3,794
≥ 1,674, artinya Ha diterima H0 ditolak, maka hipotesis pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh metode Make a Match berbantuan Kalkulator
Ajaib terhadap hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas III.
Ringkasan hasil uji hipotesis dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis
Kelas Mean thitung ttabel Keterangan
Eksperimen 89,52
3,794 1,674 Signifikan
Kontrol 76,77

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan diolah, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa ada pengaruh model Make a Match berbantuan Kalkulator
Ajaib terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III. Hal ini terbukti dari hasil
penelitian bahwa pembelajaran dengan metode Make a Match berbantuan
Kalkulator Ajaib dapat menghasilkan rata-rata lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan rata-rata hasil belajar matematika yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional. Penggunaan metode Make a Match berbantuan
Kalkulator Ajaib pada pembelajaran matematika materi perkalian mampu melatih
siswa untuk lebih aktif dan berminat pada matematika serta tidak menggap lagi
matematika adalah pembelajaran yang membosankan dan sulit di pahami.

SARAN
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah di uraikan, maka
peneliti menyarankan:
1. Bagi Guru
Guru wali kelas sekolah dasar dapat menerapkan metode Make a Match
berbatuan Kalkulator Ajaib di dalam pembelajaran matematika terutama pada
pokok bahasan perkalian. Penerapan metode dan media tersebut dapat
memberi keuntungan, antara lain:
a. Membantu siswa aktif secara fisik dan mental di kelas, karena metode
Make a Match membutuhkan kerjasama sehingga anak yang memiliki
kecenderungan introvet dapat terbantu dalam sosialisasi terutama
terhadap teman satu kelas.
b. Membantu menumbuh kembangkan minat siswa dalam pembelajaran
matematika, karena media Kalkulator Ajaib dapat di modifikasi sehingga
siswa tidak bosan memperhatikan penjelasan guru.
c. Membantu meringankan anggapan bahwa matematika sulit karena
dengan berbantuan Kalkulator Ajaib, siswa akan dipermudah dalam
penghitungan perkalian.

6
2. Bagi Sekolah
Bagi sekolah peneliti menyarankan untuk mendukung adanya variasi
metode maupun media pembelajaran dengan memfasilitasi kebutuhan sarana
dan prasarana yang diperlukan oleh guru. Tujuan adanya peningkatan sarana
dan prasarana diharapkan siswa mampu menerima materi yang diberikan guru
dengan mudah sehingga hasil belajar dapat meningkat.
3. Bagi Siswa
Penerapan metode make a match berbantuan kalkulator ajaib diharapkan
mampu memaksimalkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika khususnya materi perkalian, sehingga siswa mampu
meningkatkan hasil belajar, lebih aktif, kreatif dan inovatif.
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain dapat mengembangkan metode Make a Match dan media
Kalkulator Ajaib di dalam penelitian pengembangan yang lebih beragam serta
dapat di padu padakan antara metode dan media lainnya yang lebih menarik
dalam pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Aunurrahman. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta
Huda, M. (2013). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara

You might also like